Anda di halaman 1dari 2

AL QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

Sumber : VTR 3, Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm

Afifah Azzahra [2006572812]

Tujuan Pembahasan: Mendiskusikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup untuk mewujudkan

kemaslahatan seluas-luasnya atas dasar iman kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan, yang

menjadi misi dari Islam.

Al-Qur’an adalah pedoman atau petunjuk dari Allah swt yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad saw secara berangsur untuk seluruh umat manusia melalui perantara Malaikat

Jibril. Sebagai pedoman hidup, Al-Qur’an memiliki misi yang tidak berbeda dengan Islam,

yaitu menjadi rahmat bagi semesta dan menjadikan manusia yang berakhlak mulia tidak

hanya kepada Allah swt tetapi juga kepada seluruh makhluk di dunia. Al-Qur’an berisi pesan

yang universal, tetapi juga kontekstual pada zaman ke-Rasul-an. Adapun pesan kontekstual

yang dimaksud seperti ayat tentang perbudakan, mengatur peperangan, mengatur perkawinan,

dan sebagainya. Al-Qur’an merupakan petunjuk dan harus dipahami dan dijiwai dengan

prinsip tauhid dan kewajiban/kebajikan universal. Ada nilai-nilai kebajikan universal yang

bisa langsung menuju ke cita-cita akhir Islam, tetapi ada juga yang melalui target antara.

Seperti ayat tentang peperangan, tujuan akhirnya adalah mewujudkan kehidupan yang damai

tanpa adanya peperangan. Tetapi pada masa itu Rasulullah dan pengikutnya mengalami satu

masa yang diperangi oleh musuh, kemudian ada dua pilihan, yaitu diam mati atau melawan

sehingga ada kesempatan untuk hidup. Ayat peperangan ini turun saat berada di kondisi

darurat, tetapi jika dalam kehidupan yang damai, ayat peperangan ini tidak perlu dipahami

secara tekstual. Selanjutnya ayat tentang perbudakan, yang pada zaman dahulu masi

diterapkan. Sistem sosial tanpa perbudakan merupakan tujuan atau target akhir dari misi

Islam yang sesuai dengan Tauhid.


Ada perbedaan antara Al-Qur’an dengan pemahaman manusia terhadap Al-Qur’an. Al-

Qur’an adalah firman Zat Yang Maha Tahu dan Maha Benar. Semua informasi yang terdapat

di dalam Al-Qur’an didasarkan kepada informasi yang tak terbatas dan pasti benar. Namun

pemahaman manusia atas Al-Qur’an yang memiliki pengetahuan yang terbatas bisa menjadi

benar ataupun salah. Salah satu ciri pemahaman Al-Qur’an yang valid adalah tidak

bertentangan dengan Islam, dimana Al-Qur’an menjadi petunjuk Tauhid dan kemaslahatan

yang seluas-luasnya. Kondisi kehidupan dapat mengubah pemahaman manusia terhadap Al-

Qur-an, tetapi Al-Qur’an memiliki isi pasti benar. Pemahaman manusia terhadap Al-Qur’an

dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya latar belakang keilmuan yang dipengaruhi oleh

ilmu yang dipelajari, politik dan ekonomi yang dipengaruhi oleh kepentingan dari politik dan

ekonomi, jenis kelamin atau gender dipengaruhi oleh pengalaman yang tidak dialami oleh

gender lain, dan banyak lagi faktor yang memengaruhi pemahaman manusia. Faktor-faktor

tersebut akhirnya akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Prinsip yang harus

dipegang dalam memahami Al-Qur’an adalah tidak bertentangan dengan misi Islam yang

dirumuskan oleh ulama, antara lain menjaga agama, jiwa, akal, kehormatan, keturunan, harta,

rasa aman dan damai, kemudian menjaga tanah air.

Anda mungkin juga menyukai