Anda di halaman 1dari 2

LTM Ringkasan Video Pengantar MPKT

Pembicara: Prof. Dr. Menaldi Rasmin SpP(K)

Universitas Indonesia (UI) merupakan universitas tertua di Indonesia yang memiliki tiga
kampus besar, yakni di Depok, Salemba, dan Cikini. Luas Universitas Indonesia yang berlokasi di
depok adalah sekitar 320 Ha, di mana hanya 25% dari luas lahan digunakan untuk kegiatan
akademis dan kemahasiswaan. 75% sisanya digunakan sebagai lahan hijau dan enam danau.
UI memiliki sejarah yang cukup panjang. Bermula dari dibukanya sekolah Dokter Jawa
yang terletak di terletak di Jl. Abdurahman Saleh pada tahun 1849. Kemudian, sekolah Dokter
Jawa berkembang menjadi STOVIA yang terletak di Komp. Weltevreden yang sekarang menjadi
RS Gatot Subroto. Dikarenakan STOVIA membutuhkan lahan yang lebih luas, dibangunlah
gedung baru di Jl. Salemba VI yang sekarang menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(FK UI). Di sebelahnya, yakni di Jl. Salemba IV, dibangun kampus Universitas Indonesia yang
sebelumnya merupakan Gedung Candu. Lalu, dibangun pula laboratorium besar di Cikini.
Dikarenakan jumlah mahasiswa yang semakin banyak, UI membangun asrama di Rawamangun.
Kampus UI Depok dapat dijangkau dengan berbagai transportasi. UI juga dilengkapi dengan
berbagai fasilitas, seperti stasiun, bis kuning, asrama, sepeda, rumah sakit, dan lain-lain. Semua
fasilitas itu dapat dimanfaatkan oleh sivitas akademik UI. Dari sejarah, dapat dilihat bahwa UI
mengalami banyak perubahan. Meski demikian, UI dapat bertahan dikarenakan UI mampu
beradaptasi, seperti perkataan Charles Darwin:”makhluk yang bertahan hidup bukanlah mereka
yang terkuat, tetapi mereka yang mampu beradaptasi terhadap perubahan.”
Sebagai perguruan tinggi, UI memiliki Tri Dharma yang terdiri dari pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat.
Terdapat beberapa istilah di UI. Yang pertama adalah sivitas akademik, terdiri dari dosen
dan mahasiswa. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa adalah peserta
didik pada jenjang pendidikan tinggi di UI. Kemudian, ada tenaga kependidikan yang merupakan
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat dengan tugas utama menunjang
penyelenggaraan dan pengelolaan UI. Warga UI terdiri dari sivitas akademik, tenaga
kependidikan, dan anggota Majelis Wali Amanat (MWA).
Di abad ke-21, mahasiswa diharapkan memiliki 4 kemampuan dasar yang sangat penting.
Pertama, Literasi dasar yang mencakup susastra, numerik, teknologi informasi dan
telekomunikasi, finansial, budaya dan kemasyarakatan. Kedua, Kompetensi yang mengasah
kemampuan pemikiran kritis, penalaran, kreativitas, komunikasi, serta kolaborasi. Ketiga, kualitas
karakter mencakup keinginan tahu, inisiatif, daya tahan, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan,
kepedulian sosial dan berbudaya. Terakhir adalah pembelajaran sepanjang hayat.
Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya: terdiri dari 600 etnik, 700 bahasa lokal,
dan 6 agama resmi. Indonesia juga kaya dengan alam, tidak hanya pemandangannya yang indah,
tapi juga SDA yang terkandung di dalamnya. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus arif
menjaga dan arif memperlakukan kekayaan kita dengan baik.
Veritas (kebenaran), Probitas (kejujuran), dan Justitia (keadilan) adalah pedoman dasar
Universitas Indonesia. Makara UI adalah kuncup pohon ilmu pengetahuan, cabang ilmu
pengetahuan, pancuran yang keluar berbentuk makara, dan air yang keluar dari kemudian
ditampung. Itulah ilmu yang ditampung oleh mahasiswa Universitas Indonesia.
UI memiliki sembilan nilai dasar, yakni kejujuran, keadilan, keterpercayaan, kemartabatan
atau penghormatan, tanggung jawab dan akuntabilitas, kebersamaan, keterbukaan, kebebasan
akademik dan otonomi keilmuan, dan kepatuhan pada aturan, prosedur dan panduan-panduan UI
serta panduan-panduan lainnya. Setiap mahasiswa diharapkan bercermin diri: memiliki etika,
moral, kepribadian yang baik, WNI yang bangga dan cinta tanah air, mendukung perdamaian
dunia, mampu bekerja sama dan peka terhadap lingkungan, menghargai keberagaman dan
perbedaan karena Indonesia sangat beragam, menghormati sistem kerja alam, bertanggung jawab
sebagai pengelola alam, dan mengelola numerik dan statistika untuk membangun logika agar
mampu memprediksi apa yang mungkin terjadi di sekitar kita.
Mata kuliah MPKT diberikan pada tahun pertama agar mahasiswa menjadi lebih kritis,
peduli terhadap bangsa, dan mampu melihat permasalahan dari berbagai kemajemukan.
Mahasiswa harus memiliki karakter yang kuat, pengendalian diri, dan etik dan moral yang baik
agar dapat menjadi mahasiswa yang hebat, dibanggakan, dan dicintai masyarakat.
Harapannya, dengan mengikuti mata kuliah MPKT, saya dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik serta mendapatkan ilmu dan insight yang berguna bagi saya dan masyarakat Indonesia
di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai