Adik-adik tentu mengenal atau bahkan suka bermain bola atau kelereng, bukan? Nah,
partikel adalah "semacam" bola atau kelereng, namun berukuran sangat kecil, sehingga ia
tak tampak oleh mata. Ukuran partikel yang elementer bisa hingga 10-35 m!
Sebagai ilustrasi, jika kita memiliki daging sosis sepanjang sepuluh meter kemudian kita
bagi-bagi untuk satu trilyun trilyun trilyun orang, maka tiap orang memperoleh bagian
satu porsi daging sosis seukuran “partikel elementer”!
Satu trilyun sama dengan angka 1 dengan 12 angka nol dibelakangnya. Sehingga, ukuran
partikel elementer dapat kita tulis sebagai seukuran 10 meter sosis dibagi-bagi untuk
orang sejumlah 1 dengan 36 angka nol dibelakangnya![1]
Jika serpihan-serpihan kelereng tadi kita tumbuk atau gerus maka akan kita peroleh
butiran-butiran halus sebagai serbuk kelereng. Jika kita mampu "menggerus" serbuk
kelereng hingga mencapai ukuran teramat kecil, hingga pada akhirnya ukuran kelereng
tersebut tidak bisa lagi diperkecil, maka itulah "partikel elementer!"
Seperti juga pengelompokan burung dan ikan karena kemiripan sifat dan bentuk, begitu
pula kemiripan pengelompokkan ini berlaku di keluarga besar partikel elementer.
Elektron, muon, tau, neutrino elektron, neutrino muon, neutrino tau adalah anggota
"keluarga lepton". Kuark up, kuark down, kuark charm, kuark strange, kuark top, kuark
bottom, sebagai anggota "keluarga kuark". Gabungan keluarga lepton dan keluarga kuark
membentuk "keluarga fermion". Sedangkan, foton, gluon, graviton, W plus, W minus, Z
nol adalah anggota "keluarga boson". Sehingga, sebenarnya “hanya” ada dua keluarga
besar partikel elementer: keluarga fermion dan keluarga boson.
Percobaannya mendorong dirinya untuk membuat pengajuan yang berani: sinar misterius
ini adalah “aliran partikel” yang jauh lebih kecil dari atom, aliran partikel tersebut secara
fakta adalah serpihan-serpihan atom yang teramat kecil. Ia menyebut partikel-partikel ini
"butiran-butiran", dan menyarankan bahwa butiran-butiran tersebut mungkin penyusun
materi dalam atom. Terasa mengejutkan untuk membayangkan bahwa terdapat partikel
dalam atom - kebanyakan orang memikirkan bahwa atom tak terbagi, yakni satuan paling
kecil dari materi.
Spin
Elektron adalah partikel sub atomik fundamental yang membawa muatan listrik negatif.
Elektron memiliki spin ½ lepton yang berpartisipasi dalam interaksi elektromagnetik, dan
massanya lebih kecil dibanding seperseribu atom terkecil. Muatan kelistrikannya
didefinisikan oleh konvensi menjadi negatip, dengan nilai -1 dalam satuan atom.
Bersama-sama dengan anti atom, elektron menyusun atom; interaksi elektron dengan inti
terdekat adalah penyebab utama ikatan kimia.
Sejarah
Nama “elektron” berasal dari kata Yunani untuk batu amber, ήλεκτρον. Materi ini
memainkan peranan penting dalam penemuan fenomena kelistrikan. Orang Yunani kuno
mengetahui, sebagai contoh, bahwa menggosok sepotong batu amber dengan bulu
binatang meninggalkan muatan listrik pada permukaannya, yang dapat kemudian
menciptakan percikan.
Elektron sebagai unit muatan dalam elektrokimia diajukan oleh G. Johnstone Stoney pada
tahun 1874, yang juga menciptakan istilah elektron pada tahun 1894. Selama akhir tahun
1890-an sejumlah fisikawan mengajukan bahwa kelistrikan dapat dipahami terdiri dari
unit diskrit, yang diberi sejumlah nama, namun realitas mereka tidak ditetapkan dalam
cara pemaksaan.
Penemuan bahwa elektron adalah partikel subatomik dibuat pada tahun 1897 oleh J.J.
Thomson di Laboratorium Cavendish Universitas Cambridge, sementara ia mempelajari
tabung sinar katoda. Tabung sinar katoda disegel silinder gelas dimana dua elektroda
dipisahkan oleh vakum. Ketika tegangan diterapkan melintasi elektroda, sinar katoda
dibangkitkan, menyebabkan tabung bercahaya.
Melalui eksperimen, Thomson menemukan bahwa muatan negatip tak dapat dipisahkan
dari sinar (dengan menerapkan magnetisme), dan bahwasannya sinar dapat dibelokkan
oleh medan listrik. Ia menyimpulkan bahwa sinar bahwa sinar-sinar ini, ketimbang
gelombang, tersusun dari partikel bermuatan negatip yang ia sebut “korpuskel
(corpuscles)”. Ia mengukur perbandingan massa-muatan elektron dan menemukannya
lebih dari ribuan kali lebih kecil daripada ion hidrogen, menyarankan bahwa mereka
sangat bermuatan atau bermassa sangat kecil.
Hukum periodik menyatakan bahwa sifat-sifat kimia elemen sebagian besar berulang
sendiri secara periodik dan adalah landasan tabel periodik elemen-elemen. Hukum itu
sendiri pada awalnya dijelaskan dengan massa atomik elemen. Namun, sebagaimana
terdapat anomali dalam tabel periodik, usaha dibuat untuk menemukan penjelasan yang
lebih baik untuknya. Pada tahun 1913, Henry Moseley memperkenalkan konsep bilangan
atomik dan menjelaskan hukum periodik dalam kaitan jumlah proton yang dimiliki
masing-masing elemen.
Dalam tahun yang sama, Niels Bohr menunjukkan bahwa elektron adalah fondasi nyata
dari tabel periodik. Pada tahun 1916, Gilbert Newton Lewis menjelaskan ikatan kimia
elemen-elemen dengan interaksi elektron.
Elektron memiliki muatan listrik -1.6022 x 10-19 coulomb, bermassa 9.11 x 10-31 kg
berbasis pada muatan atau pengukuran massa dan massa diam relativistik sekitar 0.511
MeV/c2. Massa elektron sekitar 1/1836 massa proton. Simbol elektron umum adalah e-.
Menurut mekanika kuantum, elektron dapat direpresentasi oleh fungsi gelombang,
dimana rapat elektron probabilitas terhitung dapat ditentukan. Orbital masing-masing
elektron dalam atom dapat dideskripsikan dengan fungsi gelombang. Berbasiskan prinsip
ketakpastian Heisenberg, momentum dan posisi pasti dari elektron nyata tak dapat secara
serempak ditentukan.
Ini adalah pembatasan yang mana, dalam peristiwa ini, dengan sederhana menyatakan
bahwa lebih akurat kita mengetahui posisi partikel, berkurang keakuratan momentumnya,
dan sebaliknya. Elektron memiliki spin ½ dan adalah fermion (ia mengikuti statistik
Fermi-Dirac). Sebagai tambahan terhadap momentum sudut intrinsiknya, elektron
memiliki momen magnetik intrinsik sepanjang sumbu spinnya.
Elektron dalam atom diikat terhadap atom; elektron bergerak secara bebas dalam vakum,
ruang atau media tertentu adalah elektron bebas yang dapat difokuskan dalam berkas
elektron. Ketika elektron bebas bergerak, terdapat aliran netto muatan, aliran ini disebut
arus listrik. Kecepatan apung (drift velocity) elektron dalam kawat baja adalah pada orde
mm/jam. Namun, kecepatan dimana arus pada satu titik dalam kawat menyebabkan arus
dalam bagian lain pada kawat adalah secara khas 75% kecepatan cahaya.
Ketika terdapat kelebihan elektron, objek disebut bermuatan negatip. Ketika terdapat
lebih sedikit elektron dibanding proton, objek disebut bermuatan positip. Ketika jumlah
elektron dan jumlah proton sama, muatan-muatan mereka membatalkan satu sama lain
dan objek disebut secara kelistrikan netral. Benda makroskopik dapat menambah muatan
listrik melalui penggosokan, oleh fenomena triboelektrik.
Ketika elektron dan positron bertumbukan, mereka saling menghilangkan satu sama lain
dan menghasilkan pasangan foton energi tinggi atau partikel lain. Pada sisi lain, foton
energi tinggi dapat mentransformasi menjadi elektron dan positron dengan proses yang
disebut produksi pasangan, namun hanya dalam keberadaan partikel bermuatan terdekat,
semisal inti atom.
Namun, ketika partikel uji dipaksa untuk mendekati elektron, kita mengukur perubahan-
perubahan dalam sifat-sifatnya (muatan dan massa). Efek ini adalah umum untuk seluruh
partikel elementer: teori sekarang menyarankan bahwa efek ini dikarenakan pengaruh
fluktuasi vakum dalam ruang lokalnya, sehingga sifat-sifat terukur dari jarak signifikan
ditinjau menjadi penjumlahan sifat-sifat polos dan efek vakum (lihat renormalisasi).
Jari-jari elektron klasik adalah 2.8179 × 10-15 m. Ini adalah jari-jari yang
diduga/disimpulkan dari muatan listrik elektron, dengan menggunakan teori klasik
elektrodinamika saja, dengan mengabaikan mekanika kuantum. Elektrodinamika klasik
(elektrodinamika Maxwell) adalah konsep yang lebih tua yang secara luas digunakan
untuk penerapan praktis kelistrikan, teknik elektro, fisika semikonduktor dan
elektromagnetika; elektrodinamika kuantum, pada sisi lain, berguna untuk penerapan
mencangkup fisika partikel modern dan beberapa aspek fisika optik, laser dan kuantum.
Berbasis teori sekarang, kecepatan elektron dapat mendekati, namun tak pernah
mencapai, c (kecepatan cahaya dalam vakum). Pembatasan ini diatributkan ke teori
relativitas khusus Einstein yang mendefinisikan kecepatan cahaya sebagai suatu
konstanta dalam seluruh kerangka inersia.
Namun, ketika elektron relatistik diinjeksikan ke medium dielektrik, semisal air, dimana
kecepatan lokal cahaya secara signifikan kurang dari c, elektron akan (secara temporer)
berjalan lebih cepat dibanding cahaya dalam medium. Sebagaimana mereka berinteraksi
dengan medium, mereka membangkitkan cahaya pucat kebiru-biruan, disebut radiasi
Cherenkov. Efek relativitas khusus didasarkan pada kuantitas yang dikenal sebagai γ atau
faktor Lorentz. γ adalah fungsi dari v, kecepatan partikel.
Untuk contoh, pemercepat partikel SLAC dapat mempercepat elektron hingga 51 GeV.
Ini memberi gamma 100.000, karena massa diam elektron adalah 0.51 MeV/c2 (massa
relativistik elektron ini adalah 100.000 kali massa diamnya).
Hal ini memberikan koreksi sedikit di atas 0,1% terhadap nilai yang diprediksi rasio
gyromagnetik elektron dari dengan pasti 2 (sebagaimana diprediksi oleh model partikel
tunggal Dirac). Kesesuaian yang luar biasa presisi dari prediksi ini dengan nilai yang
ditentukan secara eksperimen dipandang sebagai salah satu prestasi besar fisika modern.
Dalam Model Standar fisika partikel, elektron adalah generasi pertama lepton bermuatan.
Ia membentuk doublet isospin lemah dengan neutrino elektron; dua partikel ini
berinteraksi dengan satu sama lain melalui kedua muatan dan arus netral interaksi lemah.
Elektron adalah sangat mirip dengan lebih dari dua partikel masif generasi lebih tinggi,
muon dan tau lepton, yang adalah identik dalam muatan, spin dan interaksi namun
berbeda dalam massa.
Bagian anti materi elektron adalah positron. Positron memiliki jumlah muatan listrik yang
sama dengan elektron, kecuali muatannya adalah positip. Ia memiliki massa dan spin
yang sama dengan elektron. Ketika elektron dan positron bertemu, mereka saling
menghilangkan satu sama lain, memunculkan dua foton sinar gamma diemisikan secara
kasar 1800 satu sama lain.
Jika elektron dan positron memiliki momentum yang dapat diabaikan, tiap-tiap sinar
gamma akan memiliki energi 0.511 MeV. Elektron adalah elemen kunci dalam
elektromagnetisme, sebuah teori yang akurat untuk sistem makroskopik, dan untuk model
klasik sistem mikroskopik [3].
[sunting] Muon
Dalam model standar fisika partikel, muon (dari kata Yunani huruf mu digunakan untuk
mewakilinya) adalah sebuah partikel fundamental semi stabil dengan muatan listrik
negatip dan spin ½. Bersama-sama dengan elektron, tauon dan neutrino, ini
dikelompokkan sebagai bagian keluarga lepton dari fermion. Seperti seluruh partikel
fundamental, muon memiliki pasangan antimateri bermuatan berlawanan tetapi memiliki
massa dan spin yang sama: antimuon.
Untuk alasan historis, muon terkadang dirujuk sebagai mu meson, meskipun mereka
tidak dikelompokkan sebagai meson oleh fisikawan partikel modern. Muon memiliki
massa 207 kali massa elektron. Karena interaksi mereka adalah serupa dengan elektron,
muon dapat seringkali dipikirkan sebagai elektron berat secara ekstrim. Muon dinyatakan
oleh µ- dan antimuon oleh µ+.
Di bumi, muon diciptakan ketika pion bermuatan meluruh. Pion diciptakan di atmosfer
atas oleh radiasi kosmis dan memiliki waktu peluruhan yang sangat pendek - beberapa
nanodetik. Muon tercipta ketika peluruhan pion juga hidup pendek: waktu peluruhan
mereka adalah 2,2 mikrodetik. Akan tetapi muon di atmosfer bergerak dengan kecepatan
yang sangat tinggi, sehingga efek dilasi waktu dari relativitas khusus membuat mereka
menjadi mudah dideteksi pada permukaan bumi.
Sebagaimana dengan kasus lepton bermuatan lain, terdapat muon-neutrino yang memiliki
flavor yang sama seperti muon. Muon secara alami meluruh menjadi sebuah elektron,
sebuah elektron-antineutrino, dan sebuah muon-neutrino.
Sejarah
Muon ditemukan oleh Carl D. Anderson pada tahun 1936 sewaktu ia mempelajari radiasi
kosmis. Ia menyatakan partikel-partikel yang melengkung dalam suatu cara berbeda dari
elektron dan partikel-partikel yang dikenal ketika melewati medan magnetik. Secara
khusus, partikel baru ini melengkung menuju derajat yang lebih kecil dibanding elektron,
ettapi lebih tajam dibanding proton. Diasumsikan bahwa muatan listriknya sama dengan
elektron, dan demikian untuk menghitung perbedaan kelengkungan, itu dianggap bahwa
partikel-partikel ini adalah massa menengah (terletak antara elektron dan proton).
Untuk alasan ini, Anderson pada awalnya menyebut partiel baru sebuah mesotron,
mengadopsi awalan meson- dari kata Yunani untuk "menegah". Dengan segera
setelahnya, partikel tambahan dari massa menegah ditemukan, dan istilah lebih umum
meson diadopsi untuk merujuk bagi sembarang partikel demikian.
Dipaksa oleh kebutuhan untuk membedakan antara tipe-tipe berbeda dari meson,
mesotron dinamai ulang dengan meson mu (dengan huruf Yunani µ (mu) digunakan
untuk mengaproksimasi bunyi huruf Latin m).
Akan tetapi, segera ditemukan bahwa mu meson secara signifikan berbeda dari meson
yang lain; sebagi contoh, hasil peluruhannya mencangkup neutrino dan antineutrino,
ketimbang satu atau yang lain sebagaimana teramati dalam meson yang lain. Jadi mu
meson bukanlah meson keseluruhan, dan juga istilah mu meson adalah bebas dan diganti
dengan istilah modern muon.
Ini membangkitkan kesuksesan diskusi teoritik, hingga sebuah kesepakatan muncul pada
bagaimana muon positif hadir. Tumbukan proton atau neutrino tak hanya menghasilkan
bekas peninggalan proton dan muon negatif, tetapi sebuah kuark pesona, dan kuark
dengan segera meluruh menjadi kuark asing, sebuah neutrino muon, dan sebuah muon
positif [4].
Muon adalah yang pertama dari daftar panjang partikel subatomik yang penemuannya
pada awalnya digagalkan ahli teoritik yang tak dapat membuat 'hutan' yang
membingungkan sesuai ke dalam beberapa skema konseptual yang rapi. Willis Lamb
mengklaim bahwa ia telah mendengarnya mengatakan bahwa pada satu titik "penemu
partikel elementer baru biasa dianugerahi hadiah Nobel, tetapi penemuan demikian
sekarang seharusnya diganjar dengan US Dollar 10.000,-".
Muon (dari huruf mu (μ) digunakan untuk mewakilinya) adalah partikel elementer
dengan muatan listrik negatip dan spin ½. Muon memiliki waktu hidup rata-rata 2,2 μs,
lebih panjang dibanding sembarang lepton, meson atau baryon tak stabil yang lain
kecuali untuk neutron.
Bersama-sama dengan elektron, tau dan neutrino, muon diklasifikasi sebagai lepton.
Seperti seluruh partikel fundamental, muon memiliki kawan anti materi bermuatan
berlawanan namun bermassa dan berspin sama: antimuon, juga disebut muon positip.
Muon dinyatakan oleh μ− dan anti muon oleh μ+.
Untuk alasan historis, muon terkadang dirujuk sebagai mu meson, meskipun muon tidak
diklasifikasikan sebagai meson oleh fisikawan partikel modern. Muon memiliki massa
105,7 MeV/c2, yang mana 206,7 kali massa elektron.
Karena interaksi muon sangat mirip dengan elektron, muon dapat ditinjau sebagai versi
yang jauh lebih berat dari elektron. Dikarenakan massa muon yang lebih besar, muon
tidak mengemisikan sebanyak radiasi bremsstrahlung; konsekuensinya, mereka jauh lebih
menembus dibanding elektron.
Sebagaimana kasus lepton bermuatan yang lain, terdapat neutrino-muon yang memiliki
flavor yang sama sebagaimana muon. Neutrino-muon dinyatakan oleh νμ.
Di bumi, seluruh muon yang terjadi secara natural dengan jelas dihasilkan oleh sinar
kosmis, yang paling banyak terdiri dari proton, banyak yang datang dari ruang yang jauh
pada energi yang sangat tinggi.
Sekitar 10.000 muon mencapai setiap meter persegi permukaan bumi setiap menit;
bentuk partikel bermuatan ini sebagaimana hasil tumbukan sinar kosmis dengan molekul
di atmosfer lebih atas. Penjalaran pada kecepatan relativistik, muon dapat menembus
sepuluh meter ke dalam batuan dan materi lain sebelum menipis sebagai hasil absorpsi
atau defleksi oleh atom-atom yang lain.
Ketika proton sinar kosmis menubruk nuklir atom udara di atmosfer bagian atas, pion
dihasilkan. Peluruhan ini dalam jarak yang relatif pendek (meter) menjadi muon (hasil
peluruhan yang “disukai” pion) dan neutrino.
Muon dari sinar kosmis energi tinggi ini, pada umumnya melanjutkan utamanya dalam
arah yang sama sebagaimana proton awal, demikian juga pada kecepatan yang sangat
tinggi. Disamping waktu hidup mereka, yang tanpa efek relativistik akan
memperkenankan jarak paro hidup hanya sekitar 0,66 km paling banyak, efek dilasi
waktu dari relativitas khusus memperkenankan muon sekunder sinar kosmis untuk
mempertahankan penerbangannya menuju permukaan bumi.
Tentu saja, karena muon tidak biasa menembus materi biasa, seperti neutrino, mereka
juga dapat dideteksi jauh di dalam tanah dan dalam air, dimana muon membentuk bagian
utama radiasi ionisasi latar belakang natural.
Seperti sinar kosmis, sebagaimana dicatat, radiasi muon sekunder ini juga terarah. Reaksi
nuklir yang sama dideskripsikan di atas (yakni tumbukan hadron-hadron untuk
menghasilkan berkas pion, yang mana kemudian secara cepat meluruh menjadi berkas
muon pada jarak pendek) digunakan oleh fisikawan partikel untuk menghasilkan berkas
muon, semisal berkas yang digunakan untuk eksperimen rasio giromagnetik g-2 muon.
Dalam muon yang dihasilkan secara natural, proton energi sangat tinggi memulai proses
ditinjau mengawali dari percepatan medan elektromagnetik pada jarak panjang antara
bintang atau galaksi, dalam suatu cara analog dengan mekanisme percepatan proton yang
digunakan dalam laboratorium pemercepat partikel.
Muon meluruh melalui interaksi lemah menjadi elektron, dua neutrino dan mungkin
partikel yang lain dengan muatan total nol. Hampir keseluruhan waktu, muon meluruh
menjadi elektron, elektron-anti neutrino, dan muon-neutrino.
Atom muonik adalah jauh lebih kecil dibanding atom khas karena massa muon lebih
besar memberinya fungsi gelombang keadaan dasar lebih kecil dibanding elektron. Muon
positip, ketika dihentikan dalam materi biasa, dapat juga mengikat elektron dan
membentuk atom eksotik dikenal sebagai atom muonium (Mu), dimana muon berperilaku
sebagai nukleus.
Muon positip, dalam konteks ini, dapat ditinjau pseudo-isotop hidrogen dengan
sepersembilan massa proton. Massa tereduksi muonium, oleh karenanya jari-jari Bohr,
adalah sangat dekat dengan hidrogen, karena itu “atom” hidup pendek ini berperilaku
secara kimia – dalam aproksimasi pertama – seperti hidrogen, deuterium dan tritium.
Muon ditemukan oleh Carl D. Anderson pada tahun 1936 sementara ia mempelajari
radiasi kosmis. Ia menyatakan partikel yang berbelok dalam suatu cara berbeda dari
elektron dan partikel lain yang dikenal, ketika melewati medan magnetik. Secara khusus,
partikel baru ini bermuatan negatip namun berbelok ke derajat kecil dibanding elektron,
namun lebih tajam dibanding proton, untuk partikel dengan kecepatan yang sama.
Diasumsikan bahwa besar muatan listrik negatip mereka sama dengan elektron, dan juga
untuk menghitung perbedaan belokan, dianggap bahwa partikel-partikel ini bermassa
menengah (terletak diantara elektron dan proton).
Untuk alasan ini, Anderson pada awalnya menyebut partikel baru ini mesotron,
mengadopsi awalan meso dari Bahasa Yunani untuk “menengah”. Secara ringkas sesudah
itu, partikel tambahan bermassa menengah ditemukan, dan istilah lebih umum meson
diadopsi untuk merujuk sembarang partikel demikian.
Namun, ini segera ditemukan bahwa mu meson secara signifkan berbeda dengan meson
yang lain, sebagai contoh, hasil peluruhannya mencangkup neutrino dan anti neutrino,
dibanding hanya satu atau yang lain, sebagaimana diamati di meson yang lain.
Meson yang lain dipahami dengan segera menjadi hadon, yakni, partikel terdiri dari
kuark, dan jadinya menjadi subjek gaya kuat sisa. Di dalam model kuark, meson tersusun
dari dengan pasti dua kuark (kuark dan anti kuark), tak seperti baryon yang tersusun dari
tiga kuark. Mu meson, bagaimana pun, ditemukan menjadi partikel fundamental (lepton)
seperti elektron, dengan tak ada struktur kuark [5]
[sunting] Tauon
Tauon, atau tau lepton, adalah sebuah partikel elementer bermuatan negatif dengan waktu
hidup detik dan massa 1777 MeV (bandingkan dengan 939 MeV untuk proton dan 0,511
MeV untuk elektron). Tauon memiliki antipartikel kaitan (antitauon) dan neutrino
(neutrino tau dan antineutrino tau) [6]
[sunting] Klasifikasi
Lepton tau menjadi generasi ketiga dari lepton. Ia adalah pasangan generasi dari elektron
(generasi pertama) dan muon (generasi kedua). Seperti elektron dan muon, lepton tau
muncul seperti partikel; tak ada struktur yang terdeteksi, dan jika ada, itu harus menjadi
skala kurang dari meter. Juga seperti elektron dan muon, tauon memiliki spin ½. Tau
lepton dan antipartikelnya membawa muatan listrik yang sama sebagaimana elektron dan
positron, berturut-turut.
[sunting] Peluruhan
Tau adalah hanya lepton yang dapat meluruh menjadi hadron - lepton lain yang tidak
memiliki massa. Seperti mode peluruhan yang lain dari tau lepton, peluruhan hadron
melalui interaksi lemah.
Karena bilangan lepton seperti tau adalah kekal (hanya secara aproksimasi, dikarenakan
osilasi neutrino), sebuah neutrino tau diciptakan ketika sebuah lepton tau meluruh
menjadi muon atau elektron.
Perbandingan branching untuk peluruhan dari tau menjadi elektron dan neutrino adalah
sekitar 18 persen, dan serupa untuk peluruhan menjadi sebuah muon dan neutrino.
Perbandingan branching untuk peluruhan hadron adalah sekitar 64 persen.
[sunting] Penemuan
Lepton tau dideteksi melalui serangkaian percobaan antara tahun 1974 dan 1977 oleh
Martin Lewis Perl dengan koleganya di grup SLAC-LBL. Peralatan mereka terdiri dari
cincin penumbuk SLAC baru, disebut SPEAR, dan detektor magnetik LBL. Mereka
dapat mendeteksi dan membedakan antara lepton, hadron dan foton. Mereka tak dapat
mendeteksi lepton tau secara langsung, agaknya mereka menemukan peristiwa anomali.
Pasti terdapat partikel-partikel tak terdeteksi dikarenakan tak semua energi dari tumbukan
awal datang dihitung untuk keadaan akhir. Akan tetapi, mereka tak mendeteksi muon-
muon lain atau elektron, atau sembarang hadron atau foton. Ini diajukan bahwa peristiwa
ini adalah produksi dan peluruh berikut dari pasangan partikel baru:
Ini adalah sulit untuk membuktikan karena energi untuk menghasilkan pasangan adalah
mirip dengan batas ambang untuk produksi D meson. Pekerjaan yang dilakukan di
DESY-Heidelberg, and dengan Direct Electron Counter (DELCO) di SPEAR, sesudah itu
mengukuhkan massa dan spin tauon.
[sunting] Neutrino
Neutrino adalah partikel elementer. Ia memiliki spin setengah bulat dan oleh karena itu
termasuk fermion. Massanya sangat kecil bila dibandingkan dengan kebanyakan partikel
lain, meskipun eksperimen baru-baru ini (lihat Super-Kamiokande, Sudbury Neutrino
Observatory dan KamLAND) menunjukkan bahwa massanya tidak nol. Karena ia secara
kelistrikan netral, neutrino berinteraksi tidak dengan gaya kuat atau gaya
elektromagnetik, tetapi hanya melalui gaya lemah dan gaya interaksi gravitasi.
Dikarenakan kenyatakan bahwa tampang lintang dalam interaksi nuklir lemah adalah
sangat kecil, neutrino dapat menembus materi tak terintangi. Untuk neutrino khas yang
dihasilkan oleh matahari (energinya beberapa MeV), ia akan mengambil sekitar satu
tahun cahaya (~1016 m) yang didorong kearah menghalangi separuh di antara mereka.
Deteksi neutrino dapat oleh karenanya ditantang dengan mensyaratkan volume deteksi
yang besar atau berkas neutrino intensitas tinggi buatan.
Pengukuran terbaik arus dari jumlah tipe neutrino berasal dari pengamatan peluruhan
boson Z. Partikel ini dapat meluruh menjadi sembarang neutrino dan antineutrinonya, dan
lebih banyak tipe neutrino yang ada, lebih pendek waktu hidup boson Z.
Pengukuran terakhir meletakkan jumlah tipe neutrino ringan (dimana "ringan" berarti
memiliki massa lebih kecil daripada setengah massa Z) pada 2.984±0.008.
Kemungkinan neutrino steril - neutrino yang tidak berperan serta dalam interaksi lemah
tetapi yang dapat diciptakan melalui osilasi cita rasa - tidak dipengaruhi oleh pengukuran
berbasis boson Z ini.
Hubungan antara enam - yang saat ini dikenal - kuark dalam Model Standard dan enam
lepton, diantara mereka tiga neutrino, menyediakan bukti tambahan bahwa terdapat
seharusnya tiga tipe secara pasti. Akan tetapi, bukti konklusif bahwasannya terdapat
hanya tiga jenis neutrino menyisakan sebuah tujuan terabaikan dari fisika partikel.
Efek ini pertama kali dinyatakan dalam kaitan dengan jumlah neutrino elektron yang
dideteksi dari inti matahari gagal untuk memenuhi jumlah yang diharapkan, bertentangan
dengan "soal neutrino matahari". Keberadaan osilasi cita rasa mengimplikasikan massa
neutrino tak nol, karena jumlah campuran antara cita rasa neutrino sebanding dengan
perbedaan kuadrat massanya (nol untuk neutrino tak bermassa).
Disamping asal massa neutrino, adalah mungkin bahwa neutrino dan antineutrino dalam
fakta partikel yang sama, sebuah dugaan pertama kali diajukan oleh fisikawan Italia
Ettore Majorana.
[sunting] Sejarah
Neutrino pertama kali dipostulatkan pada tahun 1931 oleh Wolfgang Pauli untuk
menjelaskan spektrum energi peluruhan beta, peluruhan neutron menjadi proton dan
sebuah elektron. Pauli mengajukan teori bahwa sebuah partikel tak terdeteksi membawa
beda teramati antara energi dan momentum sudut dari partikel awal dan partikel akhir.
Pada tahun 1956 Clyde Cowan, Frederick Reines, F.B. Harrison, H.W. Kruse dan A.D.
McGuire mempublikasikan artikel yang berjudul "Deteksi Neutrino Bebas: Sebuah
Penegasan" dalan Sains, sebuah hasil yang dianugerahi dengan hadiah Nobel pada tahun
1995.
Nama neutrino diusulkan oleh Enrico Fermi - yang mengembangkan teori awal yang
mendeskripsikan interaksi neutrino - sebagai sebuah permainan kata dari neutrone, nama
Italia dari neutron.
(Neutrone dalam bahasa Italia bermakna besar dan netral, dan neutrino bermakna kecil
dan netral.)
Pada tahun 1962 Leon M. Lederman, Melvin Schwartz dan Jack Steinberger
menunjukkan bahwa lebih dari satu neutrino yang ada dengan pertama - tama mendeteksi
interaksi-interaksi neutrino muon. Ketika tipe ketiga lepton, yakni neutrino tau ditemukan
pada tahun 1975 di Stanford Linear Accelerator, adalah begitu diharapkan untuk
memiliki neutrino terkait.
Bukti pertama untuk tipe neutrino ketiga ini berasal dari pengamatan hilangnya energi
dan momentum dalam peluruhan tau analog terhadap peluruhan beta yang memandu pada
penemuan neutrino dalam tempat pertama.
Deteksi pertama dari interaksi neutrino tau nyata diumumkan pada musim panas tahun
2000 oleh kolaborasi DONUT di Fermilab, membuatnya menjadi partikel terakhir dalam
Model Standard yang secara langsung teramati.
Model Big Bang memprediksi bahwa terdapat perbandingan yang tetap antara jumlah
neutrino dan jumlah foton dalam gelombang kosmis latar belakang. Jika massa total dari
seluruh tiga tipe neutrino melebihi 50 elektron volt (tiap neutrino), terdapat begitu banyak
massa dalam alam semesta yang akan menyebabkan alam semesta runtuh.
Batas ini dapat dibelitkan dengan mengasumsikan bahwa neutrino adalah tak stabil; akan
tetapi, terdapat batas-batas dalam Model Standard yang membuat hal ini menjadi sulit.
Bukti eksperimen pertama dari fenomena ini datang pada tahun 1987, ketika neutrino
datang dari supernova terdeteksi.
Dalam peristiwa-peristiwa demikian, densitas inti menjadi begitu tinggi (1014 g/cm3)
dimana interaksi antara neutrino yang dihasilkan dan materi sekeliling bintang menjadi
penting.
Dipikirkan bahwa neutrino akan dihasilkan juga dari peristiwa-peristiwa lain semisal
tumbukan bintang-bintang neutron.
Karena neutrino berinteraksi sedemikian kecil dengan materi, dipikirkan bahwa emisi
neutrino supernova membawa informasi tentang daerah paling dalam dari ledakan.
Banyak cahaya nampak datang dari peluruhan elemen-elemen radioaktif yang dihasilkan
oleh gelombang kejut supernova, dan bahkan cahaya dari ledakan itu sendiri
dihamburkan oleh gas rapat dan turbulensi.
Neutrino pada sisi lain, melewati gas-gas ini, menyediakan informasi tentang inti
supernova (dimana kerapatan adalah cukup besar untuk mempengaruhi sinyal neutrino).
Lebih jauh, retakan neutrino diharapkan untuk mencapai bumi sebuah sembarang
gelombang elektromagnetik, mencangkup cahaya nampak, sinar gamma atau gelombang
radio.
Penundaan waktu tertentu tidak diketahui, tetapi untuk supernova tipe II, ahli astronomi
mengharapkan banjir neutrino dilepaskan berdetik-detik setelah keruntuhan inti bintang,
sementara sinyal elektromagnetik pertama mungkin berjam-jam atau berhari-hari
kemudian. Proyek SNEWS menggunakan sebuah jaringan detektor neutrino untuk
memonitor langit bagi peristiwa-peristiwa calon supernova; diharapkan sinyal neutrino
akan menyediakan sebuah peringatan lanjut yang berguna dari bintang yang meledak.
Kebanyakan berkas neutrino berbasis akselerator dapat juga menciptakan muon, dan
sedikit darinya menciptakan partikel tau. Sebuah detektor yang dapat membedakan antara
lepton-lepton ini dapat mengungkapkan cita rasa neutrino datang dalam interaksi arus
bermuatan. Karena interaksi mencangkup pertukaran boson bermuatan, partikel sasaran
juga berubah karakter (misalnya, neutron ? proton).
Antineutrino pertama kali dideteksi pada tahun 1953 dekat reaktor nuklir. Reines dan
Cowan menggunakan dua sasaran mengandung solusi kadmium klorida dalam air. Dua
detektor skintilasi ditempatkan berikutnya terhadap sasaran kadmium.
Interaksi arus bermuatan antineutrino dengan proton dalam air menghasilkan positron dan
neutron. Anihilasi positron hasil dengan elektron menciptakan foton dengan energi
sekitar 0,5 MeV.
Pasangan foton yang bersesuaian dapat dideteksi dengan dua detektor skintilasi di atas
dan di bawah sasaran. Neutron ditangkap oleh inti kadmium dihasilkan dalam sinar
gamma sekitar 8 MeV yang dideteksi beberapa mikrodetik setelah foton dari peristiwa
pelenyapan positron.
Detektor klorin terdiri dari sebuah tangki terisi dengan karbon tetraklorida. Sebuah
neutrino mengubah sebuah atom klorin menjadi salah satu argon melalui interaksi arus
bermuatan.
Fluida secara peiodik dibersihkan dengan gas helium yang akan memindahkan argon.
Detektor klorin terdahulu Homestake Mine dekat Lead, South Dakota, mengandung 520
tangki pendek (470 metrik ton) fluida, membuat pengukuran pertama dari defisit neutrino
elektron dari matahari (lhat problem neutrino matahari). Detektor sejenis didesain
menggunakan sebuah galium transformasi germanium yang sensitif terhadap neutrino
energi rendah.
Metode deteksi kimia adalah berguna hanya untuk menghitung neutrino; tak ada arah
neutrino atau informasi energi yang tersedia.
Sebuah lepton bermuatan dihasilkan dengan energi yang cukup menciptakan cahaya
Cherenkov yang meninggalkan sebuah pola karakteristik seperti cincin dari aktivitas pada
susunan tabung pengganda cahaya. Pola ini dapat digunakan untuk menduga arah, energi,
dan (terkadang) informasi cita rasa tentang neutrino datang.
Dua detektor berisi air dari tipe ini (Kamiokande dan IMB) merekam pancaran neutrino
dari supernova 1987a. Detektor terbesar demikian adalah Super-Kamiokande berisi air.
Kalorimeter jejak semisal detektor MINOS, gunakan bidang bolak-balik dari material
absorber dan material detektor.
Nova mengajukan saran penggunaan papan partikel sebagai cara yang murah mempeoleh
jumlah yang besar dari kerapatan massa yang kecil.
Detektor aktif seringkali adalah skintilator plastik atau cairan, dibaca dengan jelas
menggunakan tabung pembesar foto, meskipun berbagai jenis bak ionisasi juga telah
digunakan. Kalorimeter penjejak hanya berguna untuk neutrino energi tinggi (skala
GeV). Pada energi-energi ini, interaksi arus netral muncul sebagai penunjuk jejak hadron
dan interaksi arus bermuatan diidentifikasi dengan kehadiran jejak lepton bermuatan
(mungkin sepanjang bentuk jejak hadron).
Muon dihasilkan dalam interaksi arus bermuatan yang meninggalkan jejak tembus yang
panjang dan mudah untuk ternoda. Panjang jejak muon ini dan kelengkungannya dalam
medan magnetik menyediakan informasi energi dan muatan (µ + terhadap µ -).
Lepton tau meluruh secara esensial dengan segera terhadap kedua pion atau lepton
bermuatan lain, dan tak dapat diamati secara langsung dalam jenis detektor ini.
(Untuk mengamati secara langsung tau, pengamat secara khas mencari sebuah kink
dalam jejak di emulsi fotografi.)
Sebagai ganti, neutron-neutron spalasi dan radioisotop yang dihasilkan oleh sinar kosmis
dapat menyerupai sinyal fisika yang dihasilkan. Untuk eksperimen ini, solusi adalah
menempatkan detektor di kedalaman bawah tanah sehingga bumi di atasnya dapat
mengurangi laju sinar kosmis hingga tingkat yang dapat ditoleransi.
[sunting] Kuark Up
Kuark up adalah kuark generasi pertama dengan muatan +(2/3)e. Adalah yang paling
ringan dari seluruh kuark, dengan massa polos antara 1,5 dan 4 MeV. Menurut Model
Standard fisika partikel, dua kuark stabil ini adalah isi fundamental dari nukleon; proton
mengandung dua kuark up dan sebuah kuark down, sedangkan neutron mengandung satu
kuark up dan dua kuark down. Catat bahwa mayoritas massa dalam nukleon berasal dari
energi dalam medan gluon mengikat kuark bersama-sama, dan bukan massa kuark itu
sendiri).
Kuark up ditemukan ketika Gell-Mann dan Zweig mengembangkan model kuark pada
tahun 11964, dan bukti pertama untuk penemuan mereka ditemukan dalam eksperimen
hamburan tak elastik di SLAC pada tahun 1967.
(Catat bahwa sebagian besar massa nukleon berasal dari energi dalam medan gluon yang
mengikat kuark bersama-sama, dan bukan massa kuark itu sendiri.)
Kuark down dditemukan ketika Gell-Mann dan Zweig mengembangkan model kuark
pada tahun 1964, dan bukti pertama untuk mereka ditemukan dalam eksperimen
hamburan tak elastik di SLAC pada tahun 1967.
Dikarenakan hal ini, ia meluruh begitu cepat sehingga ia tidak hadronize (menawarkan
kesempatan jarang untuk mempelajari kuark “polos”); jadi tanda eksperimental dari
kuark top adalah tanda partikel ia hampir selalu meluruh menjadi: kuark bottom dan
sebuah boson W.
Telah disarankan bahwa massa besar tak diharapkan adalah indikator sumpersimetri.
Kuark top ditemukan pada tahun 1995 di Fermilab, dimana pemercepat Tevatron
menyisakan hanya energetik pemercepat partikel yang cukup untuk menghasilkan kuark
top.
Pada penemuannya, suatu usaha yang gagah berani dibuat oleh banyak fisikawan partikel
untuk menamainya “Kebenaran (truth)”, berpasangan dengan “Cantik (beauty)”. Lisensi
puisi memberi jalan pragmatis, dan kuark dinamai Top (puncak) dan bottom.
Kuark top adalah generasi ketiga kuark tipe up dengan muatan +(2/3)e. Ia ditemukan
pada tahun 1995 oleh eksperimen CDF dan D0 di Fermilab, dan sejauh ini dikenal
sebagai partikel elementer yang paling masif. Massanya terukur sekarang ini pada
174.2±3.3 GeV, sedekat berat inti emas.
Kuark top berinteraksi utamanya dengan interaksi kuat namun hanya dapat meluruh
melalui gaya lemah. Ia hampir secara eklusif meluruh menjadi W boson dan kuark
bottom. Model Standar memprediksi waktu hidupnya secara kasar 1×10-25 detik; ini
sekitar 20 kali lebih pendek dibanding skala waktu untuk interaksi kuat, dan oleh
karenanya ia tidaklah hadronize, memberi fisikawan kesempatan unik untuk mempelajari
kuark “polos”.
Sejarah
Dalam tahun-tahun yang mengarah ke penemuan kuark top, disadari bahwa pengukuran
presisi tertentu dari massa boson vektor elektrolemah dan kopling sangat sensitif terhadap
nilai massa kuark top.
Efek-efek ini menjadi jauh lebih besar untuk nilai tinggi massa kuark top dan oleh karena
itu dapat secara tak langsung melihat kuark top bahkan jika ia tak dapat secara langsung
dihasilkan dalam sembarang percobaan pada saat itu.
Efek yang paling besar dari massa kuark top adalah pada parameter T dan pada tahun
1994 presisi dari pengukuran tak langsung ini membawa pada prediksi massa kuark top
menjadi antara 145 GeV dan 185 GeV. Ini adalah perhitungan presisi yang membawa
Gerardus ‘t Hooft dan Martinus Veltman memenangkan Hadiah Nobel Fisika tahun 1999.
Kuark top ditemukan pada tahun 1995 di Fermilab, yang mana pemercepat Tevatron
menyisakan hanya pemercepat partikel energetik cukup untuk menghasilkan kuark top
(hingga LHC dan CERN tiba pada tahun 2008).
Mulai dari tahun 2007, Tevatron Fermilab adalah hanya tempat di dunia dimana kuark
top dapat dihasilkan. Tevatron adalah kompleks pemercepat yang mana menumbukkan
proton dan anti proton pada pusat energi momentum 1.96 TeV. Terdapat dua proses
produksi utama:
•Produksi pasangan melalui interaksi kuat. Proses ini pertama kali diamati secara
serempak oleh dua kolaborasi eksperimental pada Fermilab, CDF dan D0 pada tahun
1995. •Produksi tunggal melalui interkasi lemah. Mulai Desember 2006, kejadian tiga-
sigma telah diamati untuk proses produksi ini oleh Kolaborasi D0 di Fermilab.
Model Standar mendeskripsikan massa fermion melalui mekanisme Higgs. Boson Higgs
memiliki kopling Yukawa terhadap kuark top sisi kiri dan kanan. Setelah perusakan
simetri elektrolemah (ketika Higgs memperoleh nilai ekspektasi vakum), campuran
komponen sisi kiri dan kanan, menjadi suku massa. Kopling Yukawa kuark top memiliki
nilai, dimana adalah nilai dari nilai ekspektasi vakum Higgs [7].
Kuark bottom juga terkemuka karena ia adalah hasil dalam hampir seluruh peluruhan
kuark top, dan hasil peluruhan yang sering untuk Boson Higgs hipotesis jika ia cukup
ringan. Kuark bottom ditemukan di Fermilab pada tahun 1977.
Foton dapat dipandang sebagai helombang atau partikel, bergantung pada bahagaimana ia
diukur. Foton adalah salah satu partikel elementer. Interaksinya dengan elektron dan inti
atom bertanggung jawab untuk banyak bentuk materi, semisal keberadaan dan stabilitas
atom, molekul dan zat padat. Interaksi ini dipelajari dalam elektrodinamika kuantum,
yang merupakan bagian paling tua dari Model Standar fisika partikel.
Dalam beberapa kasus foton berperilaku sebagai partikel, sebagai contoh ketika
pencatatan oleh perangkat sensitif cahaya dalam kamera. Menurut apa yang disebut
dualitas partikel-gelombang dalam fisika kuantum, adalah alami bagi foton untuk
menunjukkan kedua aspek alamnya, menurut keadaannya. Secara normal, cahaya
dibentuk dari sejumlah besar foton, dengan intensitas terkait number mereka. Pada
intensitas rendah, ia memerlukan instrumen yang sangat peka, digunakan dalam
astronomi atau spektroskopi, sebagai misal, mendeteksi foton individual.
[sunting] Sifat-sifat
Foton secara umum dikaitkan dengan cahaya nampak, namun hal ini sesungguhnya hanya
bagian terbatas dari spektrum elektromagnetik. Seluruh radiasi elektromagnetik
dikuantisasi sebagai foton: yakni, jumlah paling kecil radiasi elektromagnetik yang dapat
ada dalam satu foton, apa pun panjang gelombangnya, frekuensinya, energi atau
momentumnya.
Foton adalah partikel fundamental. Foton dapat dihasilkan dan dimusnahkan ketika
berinteraksi dengan partikel lain, namun tak diketahui meluruh pada diri mereka sendiri.
Tak seperti kebanyakan partikel, foton tak memiliki massa intrinsik yang dapat dideteksi
atau “massa diam” (berlawanan dengan massa relativistik). Foton selalu bergerak pada
kecepatan cahaya (yang bervariasi menurut medium dimana foton menjalar) berkenaan
dengan seluruh pengamat.
Ini dikenal sebagai tekanan radiasi, dimana mungkin suatu hari digunakan untuk
pendorong dengan layar matahari. Foton dibelokkan oleh medan gravitasi dua kali
sebanyak mekanika Newton prediksi untuk massa yang menjalar pada kecepatan cahaya
dengan momentum yang sama sebagaimana foton.
Pengamatan ini pada umumnya dirujuk sebagai bukti pendukung relativitas umum, teori
gravitasi yang sangat sukses yang dipublikasikan pada tahun 1915 oleh Albert Einstein.
Dalam relativitas umum, foton selalu menjalar dalam garis “lurus”, setelah
mempertimbangkan kelengkungan ruang –waktu. (Dalam ruang lengkung, ini disebut
geodesik).
Atom secara kontinyu mengemisikan foton dikarenakan tumbukan mereka satu sama
lain. Distribusi panjang gelombang foton-foton ini dikaitkan dengan temperatur absolut
mereka (biasanya dalam Kelvin).
Sebagaimana temperatur lebih jauh meningkat, beberapa foton akan mencapai bahkan
frekuensi tinggi, semisal ultra ungu dan sinar-X. Radio, televisi, radar dan tipe lain
transmiter digunakan untuk telekomunikasi dan remote sensing secara rutin menciptakan
jenis yang lebar dari foton energi rendah dengan osilasi medan listrik dalam konduktor.
Maser dan laser menciptakan foton monokromatik dengan emisi stimulasi. Lebih banyak
foton energetik dapat diciptakan oleh transisi nuklir, pemusnahan partikel-anti partikel,
dan dalam tumbukan partikel energi tinggi.
[sunting] Spin
Foton memiliki spin 1 dan mereka oleh karenanya dikelompokkan sebagai boson. Foton
memediasi medan elektromagnetik. Yakni, mereka adalah partikel yang memungkinkan
partikel lain berinteraksi satu sama lain secara elektromagnetik dan dengan medan
elektromagnetik, sehingga mereka adalah gauge boson.
Secara umum, boson dengan spin 1 seharusnya dapat diamati dengan tiga proyeksi spin
berbeda (-1, 0, dan 1). Akan tetapi, proyeksi nol akan memerlukan kerangka dimana
foton pada keadaan diam.
Karena massa (diam) adalah nol, sehingga kerangka tak ada, menurut teori relativitas.
Sehingga foton dalam ruang kosong selalu menjalar pada kecepatan cahaya, dan
menunjukkan hanya dua proyeksi spin, berhubungan dengan dua polarisasi sirkuler
berlawanan.
Oleh karena massa intrinsik nol, foton oleh karenanya selalu terpolarisasi secara
transversal, dalam cara yang sama sebagaimana gelombang elektromagnetik, dalam
ruang kosong.
[sunting] Gluon
Dalam fisika partikel, gluon memediasi interaksi kuat dari kuark dalam kromodinamika
kuantum. Bukti eksperimental pertama dari gluon ditemukan pada tahun 1979 ketika tiga
peristiwa jet teramati dalam collider elektron-positron yang disebut PETRA di DESY
Hamburg.
Studi kuantitatif hamburan sangat tak elastik (deep inelastic scattering) di Stanford Linear
Accelerator Center megukuhkan keberadaan mereka satu dekade sebelumnya. Kegagalan
pencarian kuark bebas telah membawa ide kurungan kuark.
Gluon juga kebagian sifat ini dengan menjadi terkurung dalam hadron. Dengan lebih
baik, kurungan adalah sifat yang mengatakan bahwa muatan warna bebas tak ada. Satu
konsekuensi adalah bahwa gluon tidak tercangkup dalam gaya nuklir. Mediator gaya
untuk hal ini adalah hadron lain yang disebut meson.
Gluon adalah boson vektor; ia memiliki spin satu. Biasanya partikel vektor memiliki tiga
keadaan spin, namun invariansi gauge mereduksi jumlah keadaan spin dari gluon menjadi
dua.
Ia memiliki paritas intrinsik negatip, dan memiliki isospin nol. Dalam teori medan
kuantum, invariansi gauge tak rusak mempersyaratkan ahwa boson gauge memiliki
massa nol (meskipun batas eksperimental untuk massa gluon adalah sedikit MeV).
Tak seperti foton tunggal dari QED atau tiga boson W dan Z dari interaksi lemah,
terdapat delapan tipe independen dari gluon dalam QCD.
Secara teknis QCD adalah teori gauge dengan simetri gauge SU(3). Kuark diperkenalkan
sebagai medan Dirac dalam Nf flavour, masing-masing dalam representasi fundamental
(triplet) dari grup gauge warna, SU(3). Gluon adalah medan vektor dalam representasi
adjoint (octet) dari warna SU(3).
Dalam fase normal dari QCD, ini diprediksi bahwa terdapat hadron yang dibentuk secara
keseluruhan dari gluon – disebut bola lem (glueball).
Terdapat juga dugaan tentang eksotik yang lain di mana gluon riil (berlawanan dengan
yang nyata ditemukan dalam hadron biasa) akan menjadi pengisi utama.
Pada temperatur ekstrim, bentuk plasma gluon kuark, dimana tak ada hadron, dan gluon
menjadi partikel bebas.
[sunting] Graviton
Di fisika, graviton adalah partikel elementer hipotesis yang mentransmisikan gaya
gravitasi dalam kebanyakan sistem gravitasi kuantum.
Untuk melakukan hal ini, satu teori mengusulkan sebagai fakta bahwa graviton harus
selalu tarik-menarik (gravitasi tak pernah tolak-menolak), bekerja jarak jauh (gravitasi
adalah universal) dan hadir dalam jumlah tak terbatas (untuk menyediakan kekuatan
besar bintang-bintang dekat). Dalam teori kuantum, persyaratan ini mendefinisikan
sebuah spin genap (spin 2 dalam kasus ini) boson dengan massa diam nol.
Graviton dipostulatkan secara sederhana karena teori kuantum begitu sukses dalam
medan lain. Sebagai contoh, interaksi elektromagnetik dapat begitu sukses dijelaskan
dengan penerapan kuantisasi foton, sains dikenal sebagai elektrodinamika kuantum.
Dalam kasus ini foton secara kontinyu diciptakan dan dimusnahkan oleh seluruh partikel
bermuatan, dan interaksi antara foton-foton ini menghasilkan efek serupa dari listrik dan
magnet. Dalam cara yang sama, gaya nuklir kuat Dan gaya nuklir lemah dimediasi oleh
gluon dan oleh boson W dan Z.
Diberikan sukses luas teori kuantum dalam menjelaskan gaya-gaya dasar di alam semesta
kecuali gravitasi, ini kelihatan natural bahwa metode yang sama bekerja baik pada
gravitasi juga.
Banyak usaha pada akhirnya menuju pengantar graviton tak nampak, yang akan bekerja
daam bentuk serupa terhadap proton, gluon dst.
Diharapkan bahwa hal ini akan secara cepat menuju teori gravitasi kuantum, meskipun
matematika menjadi tergulungb dan teori konsisten internal telah muncul.
Partikel W dinamai setelah gaya nuklir kuat. Partikel Z adalah semi humor diberi nama
demikian karena ia dikatakan sebagai partikel terakhir yang perlu ditemukan. Penjelasan
yang lain adalah bahwa partikel Z menurunkan namanya dari fakta bahwa ia memiliki
muatan listrik nol.
Boson-boson ini adalah sangat berat diantara partikel elementer. Dengan massa 80,4 dan
91,2 GeV/c2, berturut-turut, partikel W dan Z adalah hampir 100 kali semasif proton-
lebih berat daripada atom besi.
Massa boson-boson ini adalah signifikan karena ia membatasi jangkauan gaya nuklir
lemah. Gaya elektromagnetik, sebagai kontras, memiliki jangkauan tanpa batas karena
bosonnya (foton) adalah tak bermassa. Seluruh tiga tipe memiliki spin 1.
Reaksi ini tidak mencangkup keseluruhan inti cobalt-60, namun mempengaruhi hanya
satu dari 33 neutronnya. Neutron diubah menjadi proton sementara juga mengemisikan
elektron (disebut partikel beta dalam konteks ini) dan sebuah antineutrino.
Lagi, neutron bukan partikel elementer namun partikel komposit terdiri dari kuark up dan
dua kuark down (udd). Hal ini dalam fakta salah satu dari kuark down yang berinteraksi
dalam peluruhan beta, mengubah kuark up untuk membentuk proton (uud). Pada level
yang paling fundamental, gaya lemah mengubah flavor kuark tunggal, yang mana segera
diikuti oleh peluruhan W itu sendiri.
Menjadi anti partikelnya sendiri, boson Z memiliki seluruh bilangan kuantum nol.
Pertukaran boson Z antara partikel, disebut interaksi arus netral, oleh karenanya
membiarkan partikel berinteraksi tak terpengaruh, kecuali untuk transfer momentum.
Tak seperti peluruhan beta, pengamatan interaksi arus netral memerlukan investasi yang
besar dalam akselerator dan detektor partikel, seperti tersedia dalam hanya sedikit
laboratorium fisika energi tinggi di dunia.
Ini berpuncak sekitar tahun 1968 dalam teori gabungan elektromagnetik dan interaksi
lemah oleh Sheldon Glashow, Steven Weinberg dan Abdus Salam, dimana mereka
berbagi Hadiah Nobel Fisika tahun 1979. Teori elektrolemah mereka dipostulatkan tak
hanya boson W yang diperlukan untuk menjelaskan peluruhan beta, namun juga boson Z
baru yang belum pernah teramati.
Fakta bahwa boson W dan Z memiliki massa sementara foton tak bermassa adalah
rintangan utama dalam pengembangan teori elektrolemah. Partikel-partikel ini secara
akurat dideskripsikan oleh teori gauge SU(2), namun boson-boson dalam teori gauge
harus tak bermassa.
Sebagai sebuah kasus, foton tak bermassa karena elektromagnetik dideskripsikan oleh
teori gauge U(1). Beberapa mekanisme diperlukan untuk merusak simetri SU(2),
memberi massa terhadap W dan Z dalam proses.
Satu penjelasan, mekanisme Higgs, disampaikan oleh Peter Higgs akhir tahun 1960-an.
Hal ini memprediksi keberadaan partikel yang belum ditemukan, boson Higgs.
Kombinasi teori gauge SU(2) dari interaksi lemah, interaksi elektromagnetik dan
mekanisme Higgs dikenal sebagai model Glashow-Weinberg-Salam. Hari ini model
tersebut secara luas diterima salah satu dari pilar Model standar fisika partikel.
Hingga tahun 2003, hanya prediksi Model Standar yang belum ditetapkan secara
eksperimental adalah keberadaan boson Higgs.
Kamar gelembung Gargamelle besar memfoto lintasan beberapa elektron tiba-tiba mulai
bergerak, nampaknya dari persesuaian milik mereka. Hal ini ditafsirkan sebagai neutrino
yang berinteraksi dengan elektron dengan mempertukarkan Z boson yang tak tampak.
Neutrino adalah cara lain yang tak terdeteksi, sehingga hanya efek teramati adalah
momentum yang disampaikan ke elektron oleh interaksi. Penemuan partikel W dan Z
harus menunggu pembangunan akselerator partikel yang cukup tenaga untuk
menghasilkan mereka.
Mesin pertama demikian yang tersedia adalah Super Proton Synchrotron, dimana sinyal
terang partikel W terlihat pada Januari 1983 selama serangkaian eksperimen yang
dilakukan oleh Carlo Rubia dan Simon van der Meer. (Eksperimen aktual disebut UA1
(dipimpin oleh Rubia) dan UA2, dan adalah usaha kolaborasi dari banyak orang. Van der
Meer adalah daya penggerak ujung akselerator (pendingin stokastik).)
UA1 dan UA2 menemukan Z beberapa bulan kemudian, dalam bulan Mei 1983. Rubbia
dan van der Meer dengan segera dianugerahi Hadiah Nobel Fisika, sebuah tahapan yang
sangat tak biasa untuk Yayasan Nobel yang konservatif.