Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana. Unsur dapat ditemukan di alam bebas
ataupun didalam tanah, ada pula unsur yang belum dapat ditemukan di alam bebas. Wujud
unsur pun berbeda-beda sesuai dengan tempat ditemukannya. Unsur dapat berbentuk dalam
zat padat, cair atau gas.Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat
yang khas untuk setiap unsur. Ketika unsur yang dikenal sudah banyak, para ahli berupaya
membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tertata dengan baik. Latar belakang
pembuatan makalah ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat unsur periodik tersebut serta
mengenali lebih jauh Sitem Periodik Unsur.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari tabel periodik unsur ?
2. Bagaimana bentuk tabel periodik unsur ?
3. Apa pengertian dari jari-jari atom ?
4. Apa saja jenis-jenis jari-jari atom ?
5. Apa pengertian Ionisasi ?
6. Apa pengertian dari Keelektronegatifan ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari tabel periodik unsur!


2. Untuk mengetahui bentuk tabel periodik unsur !
3. Untuk mengetahui pengertian dari Jari-jari atom!
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Jari-jari atom!
5. Untuk mengetahui pengertian dari Ionisasi!
6. Untuk mengetahui pengertian dari Keelektronegatifan!

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tabel Periodik Unsur

Tabel Periodik Unsur adalah pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat


mengalami perkembangan dari yang paling sederhana hingga modern. Sifat-sifat periodik
unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat
keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan
nomor atom unsur.

2.2. Jari-jari atom

2
A. Pengertian
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Biasanya jarak tersebut
diukur dalam satuan pikometeratau angstrum. Dikarenakan elektron-elektron senantiasa
bergerak, maka untuk mengukur jarak dari inti atom kepadanya amatlah sulit. Untuk itu
digunakan beberapa cara yang lebih akurat seperti dijelaskan pada bagian selanjutnya. Dalam
satu golongan dari atas ke bawah jari – jari atom semakin besar.

1. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah (jumlah kulit sama
dengan nomor periodik), sehingga jari-jari atom juga akan bertambah besar. Sebab
jumlah kulit yang dimiliki atim makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari
inti atom.

2. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil. Dari kiri ke kanan,
jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit
bertambah. Hal tersebut mengakibatkan gaya tarik-menarik antara inti dengan kulit
elektron semakin besar sehingga jari-jari atom makin kecil.

B. Jenis-jenis jari-jari atom


Terdapat beberapa jenis jari-jari atom yang digunakan untuk menyatakan jarak dari inti
atom ke lintasan stabil terluar dari elektronnya, di antaranya adalah jari-jari kovalen, jari-jari
logam dan jari-jari van der Waals. Ketiganya dipilih disebabkan oleh perbedaan dari sifat-
sifat elemen yang akan diukur.

3
1. Jari-jari Kovalen
Jari-jari atom diukur menggunakan jari-jari kovalen untuk elemenelemen yang memiliki
jenis ikatan kovalen. Umumnya elemen-elemen ini merupakan elemen-elemen non-logam.
Secara teknis jarak yang diukur adalah setengah dari jarak internuklir antara dua atom
bertetangga terdekat dalam kisi-kisi kristal. Jari-jari kovalen untuk elemen-elemen yang tidak
dapat berikatan dapat diperkirakan dengan melakukan kombinasi jari-jari dari elemenelemen
yang dapat berikatan dalam molekul untuk atom-atom yang berbeda.
2. Jari-jari Logam
Jari-jari atom diukur menggunakan jari-jari logam untuk elemenelemen yang termasuk
dalam elemen-elemen logam. Jari-jari logam adalah setengah jarak dari jarak internuklir
terdekat dari atom-atom dalam kristal logam.
3. Jari-jari Van Der Waals
Jari-jari atom diukur menggunakan jari-jari van der Waals untuk elemen yang atom-
atomnya tidak dapat saling berikatan. Contoh dari kelompok ini adalah gas mulia, di mana
dikatakan bahwa atom-atom dari elemen ini tak termampatkan atau terpadatkan
(unsquashed).

Kecenderungan jari-jari atom dalam periode


Dari kiri ke kanan dalam tabel periodik, nomor atom meningkat. Elektron dalam kulit
tidak melindungi satu sama lain dari tarikan proton. Karena jumlah proton juga meningkat
dari kanan, muatan efektif inti (Zef) akan meningkat dalam satu periode. Hal ini
menyebabkan
penurunan jari-jari atomik. Dalam periode, ukuran atom dibatasi oleh orbital-orbital
dalam volume kulit yang sama besarnya. Unsur-unsur periode 2 mempunyai kon􀀃gurasi
elektronik 2s(1-2) 2p(1-6). Ukuran atom ditentukan oleh besarnya muatan efektif inti yang
dirasakan elektron-elektron dalam orbital yang bersangkutan yaitu 1s, 2s dan 2p. Naiknya
nomor berarti naiknya Zef yang dirasakan oleh setiap elektron dalam orbital yang
bersangkutan, orbital-orbital ini mengalami kontraksi ke arah inti atom yang semakin besar
dan akibatnya akan nampak semakin kecil.
Kecenderungan jari-jari atom dalam golongan
Dari atas ke bawah dalam tabel periodik, jumlah elektron dan kulit yang terisi
elektron meningkat, tetapi jumlah elektron valensi tetap sama. Elektron terluar dalam sebuah
golongan mempunyai muatan efektif inti (Zef) yang sama, tetapi posisi elektron jauh dari inti

4
yang menyebabkan kulit yang terisi energi menurun. Dengan demikian, jari-jari atom
meningkat. Ukuran ditentukan oleh ukuran orbital terluar. Unsur-unsur dalam golongan
ditandai dengan valensi yang sama. Golongan utama yaitu s dan p, mempunyai kon􀀃gurasi
elektronik (1-7)sx, dan (1-7)s2 (1-7)px. Naiknya nomor atom berarti bertambahnya kulit
elektron bertambahnya elektron "dalam" dan bertambahnya ukuran orbital terluar sehingga
elektron mengalami "perlindungan" (shielding) oleh elektron-elektron "dalam" yang semakin
efektif pengaruh tarikan inti, dan akibatnya atom akan nampak semakin besar.
Perlu diingat bahwa inti atom merupakan bagian atom yang sangat kecil, jari-jari kovalen
oksigen yang panjangnya ~70 pm, jari-jari atomnya hanya 0,0015 pm. Jadi dalam hal
keseluruhan atom, inti atom hanya mewakili sekitar 10-11 bagian.
2.3. Ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang cocok, ini
cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia.
Contoh: atom C (golongan IVA)dan atom H (golongan IA) –> gas mulia
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari
suatu atom netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua
disebut energi ionisasi kedua dan seterusnya. Bila tidak ada keterangan khusus maka yang
disebut energi ionisasi adalah energi ionisasi pertama. Ionisasi terdiri dari dua tipe: Ionisasi
sekuensial dan ionisasi non-sekuensial. Pada fisika klasik, hanya ionisasi sekuensial yang
dapat terjadi sehingga disebut ionisasi klasik. Ionisasi non-sekuensial melawan beberapa
hukum fisika klasik dan akan dijelaskan di bagian ionisasi kuantum.

Dapat disimpulkan keperiodikan energi ionisasi sebagai berikut.


a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.
Kecenderungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya tarik inti
terhadap elektron terluar semakin kecil. Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang
diperlukan untuk melepaskannya makin kecil.

b. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron semakin besar
sehingga elektron semakin sukar dilepas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
tentunya semakin besar.

5
Energi Ionisasi Pertama Unsur-unsur dalam Tabel Periodik Unsur (kJ/mol)

Grafik kecenderungan energi ionisasi unsur-unsu

2.4. Afinitas Elektron


Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom
menerima elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai
pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika
ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan
membutuhkan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur
yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar
menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative
nilai afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap
elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga
afinitas elektron semakin besar.Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin
besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit
menarik elektron dari luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.

6
2.5. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan didefinisikan sebagai kecenderungan suatu atom alam molekul untuk
menarik pasangan elektron yang digunakan pada ikatan ke arah atom bersangkutan.
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur
menarik elektron dalam suatu molekul senyawa. Elektronegativitas tidak bisa dihitung secara
langsung, melainkan harus dikalkulasi dari sifat-sifat atom dan molekul lainnya. Beberapa
metode kalkulasi telah diajukan. Walaupun pada setiap metodeterdapat perbedaan yang kecil
dalam nilai numeris elektronegativitasnya, semua metode memiliki tren periode yang sama di
antara unsur-unsur. Elektronegativitas merupakan salah satu sifat periodisitas unsur, selain
afinitas elektron, jari-jari atom, dan energi ionisasi.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah.
Penjelasan:
a. Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menetukan atau membandingkan
keelektronegatifan unsur-unsur.

b. Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar
(semakin negatif) afinitas elektron. Jadi, suatu unsur (misalnya fluor) yang mempunyai energi
ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan mempunyai keelektronegatifan yang besar.

7
Skala Elektronegativitas Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik Unsur

Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion


negatif. Semakin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion
negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion positif.

Metode yang umumnya sering digunakan adalah metode Pauling. Hasil perhitungan ini
menghasilkan nilai yang tidak berdimensi dan biasanya dirujuk sebagai skala Pauling
dengan skala relatif yang berkisar dari 0,7 sampai dengan 4,0 (hidrogen = 2,2). Bila metode
perhitungan lainnya digunakan, terdapat sebuah konvensi (walaupun tidak diharuskan) untuk
menggunakan rentang skala yang sama dengan skala Pauling: hal ini dikenal sebagai
elektronegativitas dalam satuan Pauling.

Elektronegativitas bukanlah bagian dari sifat atom, melainkan hanya merupakan sifat atom
pada molekul. Sifat pada atom tunggal yang setara dengan elektronegativitas adalah afinitas
elektron. Elektronegativitas pada sebuah unsur akan bervariasi tergantung pada lingkungan
kimiawi, namun biasanya dianggap sebagai sifat yang terpindahkan, yaitu sebuah nilai
elektronegativitas dianggap akan berlaku pada berbagai situasi yang bervariasi.
Keelektonegatifan skala Pauling

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada
sistem periodik. Sifat keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan
sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Sifat periodik meliputi jari-jari atom, energi
ionisasi, dan keelektronegatifan. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar.
Macam-macam jari-jari atom ada 3, yaitu jari-jari kovalen, jari-jari logam Jari jari Van Der
Waals. Energi Ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron
dari suatu atom netral dalam wujud gas. Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang
menyatakan kecenderungan suatu unsur menarik elektron dalam suatu molekul senyawa.

3.2 Saran
Bagi para pembaca makalah ini sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu
yang di dapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih
memperdalam materi mengenai kimia unsur alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-
unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.

Anda mungkin juga menyukai