Sejak zaman sebelum masehi, manusia sudah mengenal keberadaan api. Seorang filsuf
ilmiah Yunani, Empedocles (450 SM), mengemukakan pendapatnya mengenai materi yang
tersusun atas tanah, air, api, dan udara. Dalam sejarah perkembangan redoks, hal yang menjadi
fokus utama dalam perkembangannya sendiri diawali dari pemikiran para filsuf mengenai sebuah
peristiwa pembakaran yang erat kaitannya dengan oksigen. Titik itulah yang menjadi awal
pengenalan dari proses reaksi reduksi dan oksidasi.
Kesamaan dari dua proses menyebabkan awal mula penjelasan transfer-elektron untuk reaksi
redoks. Setelah penemuan elektron, keyakinan bahwa oksidasi dan reduksi dicapai melalui
kehilangan dan perolehan elektron menjadi tertanam kuat. Jadi, di awal abad ke-20 ahli kimia
cenderung menghubungkan semua reaksi redoks dengan transfer elektron. Namun, akhir-akhir
ini pengikatan ikatan kimia menunjukkan kesalahan deskripsi itu. Skala elektronegativitas (daftar
unsur-unsur dalam urutan kecenderungan mereka untuk menarik dan menahan elektron ikatan)
memberikan dasar yang kuat untuk penegasan keadaan oksidasi yang menjadi dasar definisi
pengurangan oksidasi.