I.
-
PENDAHULUAN
Agama adalah sumber nilai-nilai etika yang tak pernah
kering, karena agama melihat hakikat manusia pada
perbuatan baiknya.
Dalam agama, tinggi rendah seseorang tidak ditentukan
oleh harta, ilmu ataupun kekuasaan. Tetapi ditentukan
sepenuhnya oleh perbuatan baik atau taqwanya dan
seberapa jauh nilai-nilai etika menjiwai dan mewarnai
tindakannya.
1.
2. Harapan
Harapan dari pengetahuan Etik Kedokteran
dihubungkan dengan agama, dalam hal ini agama
Islam :
a. untuk setiap dokter muslim, diharapkan
mendapatkan cahaya petunjuk untuk melakukan
kegiatan profesinya dalam lingkungan ajaran Islam.
b. Untuk mahasiswa kedokteran dan para medis.
Mendapatkan pandangan masa depan, sehingga
memasuki gerbang kehidupan profesinya dengan
pengetahuan tentang apa yang boleh dan apa yang
tidak boleh dilakukan, sebagai persiapan yang baik
untuk menghadapi bermacam-macam tekanan,
kesulitan dan ketidakpastian.
Keadaan darurat
Kewajiban dokter untuk merawatnya.
6. SUMPAH DOKTER
c. H.S.R. Bukhari
Dosa-dosa yang besar itu, ialah menyekutukan
Allah,
durhaka kepada dua ibu bapak, membunuh diri dan sumpah
palsu.
d. H.R. Abu Daud
Barang siapa bersumpah satu sumpahan yang
diwajibkan
dengan dusta, maka hendaklah ia ambil
tempat
kedudukannya di api neraka.
Maka melihat dari orang yang bersumpah palsu (melanggar
sumpah), sesuai ayat suci Al-Quran dan hadist :
1) Mereka tidak akan mendapat ganjaran di akherat, dan
bagi mereka adzab yang pedih
2) Ia akan bertemu dengan Allah yang murka kepadanya
3) Sumpah palsu merupakan dosa yang besar
4) Ia ambil tempat berkedudukannya di api neraka
7. ABORSI
A. Medis : - Berhentinya kehamilan sebelum 28 minggu
Macam Abortus :
1) Abortus Spotaneus
2) Abortus Provocatus :
a) Abosrtus artificialis therapicus
b) Abortus provocatus criminalis
2)
9. EUTANASIA
- Tindakan mengkahiri dengan sengaja
kehidupan seseorang agar ia terbebaskan
dari kesengsaraan yang diderita.
- Mempercepat kematian dalam terminologi
Islam tidak dikenal.
Surat Yunus (10) ayat 49 : Apabila telah
datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak
(pula) mendahulukannya.
1)
2)
1)
2)
3)
-
VI.
P E N U TU P