Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN DAN PENGARUH AGAMA TERHADAP ETIK

KEDOKTERAN
I. PENDAHULUAN
1.a. Kritikan masyarakat kepada dunia kedokteran :
- Dokter sering dinilai :
* komersil
* kurang manusiawi
- RS. dituduh :
* bersifat komersil
* bukan sebagai usaha sosial

b. Perubahan norma dan nilai sosial budaya dalam dunia


kedokteran.
- sebagai hasil sampingan pembangunan
c. Kemajuan ilmu kedokteran dan ilmu kehidupan.
- berjalan cepat
- menakjubkan
d. Bio sains perlu dipersiapkan :
- demi kesejahteraan manusia
- dibimbing agar tidak menjadi suatu kelemahan yang
dapat membinasakan.
e. Penerapan-penerapan penemuan modern :
- reproduksi manusia
- sifat keturunan
- penggabungan kembali DNA
- perpaduan obat-obatan yang mempengaruhi prilaku
goncangan radikal pada nilai-nilai moral dan etik
prilaku.

2. Untuk melindungi dokter dalam melaksanakan profesinya :


KEKI
Disusun berdasarkan :
- Kesepakatan World Medical Association di London
Oktober 1949.
- Sidang ke 22 di Sydney Agustus 1968
- Dikukuhkan Menkes RI, 27 Oktober 1969
- Sampai kini tidak berubah
- Ada pelanggaran kode etik yang tidak mendapatkan
tanggapan oleh pejabat yang berwenang.
3. Dalam usaha melindungi pengetahuan manusia untuk
digunakan ada pilar yang benar seperti yang diperintahkan
Allah. Untuk Dokter Muslim disepakati : Kode Etik
Kedokteran Islam pada
First International Conference on
Islamic Medicine di Kuwait 12-16 Januari 1981.

4. Penggunaan naskah ini diseluruh bagian kedokteran di


dunia Islam diharapkan :
- Sebagai titik temu, dimana pada waktu itu cukup banyak
perbedaan diantara kita.
- Setiap dokter muslim diharapkan mendapatkan cahaya
petunjuk untuk melakukan kegiatan profesinya dalam
lingkungan ajaran Islam.
- Mahasiswa kedokteran dan para medic perlu mendapatkan
darinya pandangan masa depan.
- Untuk ilmuwan kedokteran berfungsi sebagai kemudi
memajukan IPTEKDOK untuk kesejahteraan manusia
bukan untuk bahaya/kerusakan.
- Untuk sejawat non muslim memandang sebagai pantulan
dari kehendak Allah menciptakan manusia dan
perbuatannya.

II. DEFINISI
1. ETIKA
- Mores of Community (Kesopanan masyarakat)
- Ethos of the People (Akhlak manusia)
Perhatikan :
- Medical Ethics (Etik jabatan kedokteran)
- Ethics of the Medical Code (Etik Asuhan Kedokteran)
2. ETIKA AGAMA
- Agama adalah sumber nilai-nilai etika melihat
manusia pada perbuatan baiknya.
- Dalam agama, tinggi dangkalnya seseorang ditentukan :
* Perbuatan baik atau taqwanya.
* Seberapa jauh nilai-nilai etika menjiwai dan
mewarnai
segala tindakannya.

- Agama untuk manusia dengan sendirinya : etika/moral


menjadi salah satu ajaran yang sangat penting dalam agama
apapun.
- Etika agama pada dasarnya mengatur hubungan :
Manusia denganTuhannya
Manusia dengan sesamanya
Manusia dengan alam sekitar
Manusia dengan kebudayaan (Ciptaannya)

3. Dalam definisi tersebut terkandung kesopanan (Moral dan


akhlak yang tercakup dalam ilmu agama).

- Untuk menjalankan dan mengamalkan kode etik kedokteran,


seorang dokter harus sudah dibekali dengan keagamaan yang
kuat.
4. PENGOBATAN
Adalah profesi mulia, Allah menghormatinya melalui mukjizat
Nabi Isa As., termasuk Nabi Ibrahim tatkala mendapatkan
karunia Allah.
Dan apabila aku sakit, maka Dia yang menyembuhkan.
(Assysyuraa : 80).

5. ILMU KEDOKTERAN
- Adalah sebagian dari ilmu Allah.
Yang mengajarkan kepada manusia apa yang belum
diketahuinya. (Al-Alaq : 5)

6. PRAKTIK KEDOKTERAN
Fardhu kifayah perintah agama kepada warga yang
dapat dinikmati oleh sebagian warga yang memerlukannya.

III. KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA


1. SK. MENKES No.: 434/MENKES/SK/1983 tanggal 28
Oktober 1983.
a. Kewajiban umum seorang dokter (9 pasal)
b. Kewajiban dokter terhadap penderita (5pasal)
c. Kewajiban dokter terhadap teman sejawat (2 pasal)
d. Kewajiban dokter terhadap diri sendiri (2 pasal)
e. Penutup sebanyak (1 pasal)
2. Pada kewajiban umum seorang dokter (psl 1)
disebutkan : setiap dokter harus menjunjung tinggi,
menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.

3. SUMPAH DOKTER
- Sumpah yang dibenarkan oleh agama (Islam) :
a. Bersumpah dengan nama Allah tidak dengan yang lainnya.
b. Boleh mengerjakan sumpah bilamana dalam kebenaran dan
dalam urusan penting
c. Jangan menganggap sumpah itu sebagai suatu yang
dapat dimain-mainkan.
- Hadist Rasul :
1). Ketahuilah, bahwa Allah melarang kamu bersumpah
dengan (pakai nama) Bapak-bapak kamu lantaran itu
barang siapa mau bersumpah hendaklah ia bersumpah
(pakai nama) Allah, atau ia diam. (H.R. Muslim).
2). Janganlah kamu bersumpah dengan (pakai nama) berhalaberhala dan jangan dengan nama bapak-bapakmu.
(H.R. Muslim)

3). Barang siapa bersumpah dengan selain dari nama


Allah, sesungguhnya musriklah ia.
(H. Hasan Riwayat Tarmidzi).
4). Janganlah kamu sumpah melainkan dengan
(memakai nama) Allah, dan janganlah kamu sumpah
melainkan
apabila kamu benar. (H.R. Nasaai).
- Orang yang bersumpah palsu :
a. Sesungguhnya orang-orang yang menjual perjanjian
kepada Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan
harga yang murah itu, mereka tidak akan mendapat
ganjaran di akherat dan Allah tidak akan beromong
kepada mereka, serta Allah tidak akan lihat kepada
mereka pada hari kiamat dan ia tidak akan
membersihkan mereka dan adalah bagi mereka adzab
yang pedih. (Al-Quran )

b.

Barang siapa bersumpah satu sumpahan yang


diwajibkan atasnya yang dengan sumpah itu, ia ambil
kata seorang muslim, maka ia akan bertemu dengan
Allah dengan keadaan Allah murka kepadanya. (H.R.
Bukhari).
c. Dosa-dosa yang besar itu, ialah menyekutukan Allah,
durhaka kepada dua ibu bapak, membunuh diri dan
sumpah palsu. (H.R. Bukhari).
d. Barang siapa bersumpah satu sumpahan yang
diwajibkan dengan dusta, maka hendaklah ia ambil
tempat kedudukannya di api neraka. (H.R. Abu Daud).

- Orang yang bersumpah palsu (melanggar sumpah).


1). Mereka tidak akan mendapat ganjaran di akhirat dan
bagi mereka adzab yang pedih.
2). Ia akan bertemu dengan Allah yang murka kepadanya.
3). Sumpah palsu merupakan dosa yang besar.
4). Ia ambil tempat berkedudukannya di api neraka.

IV. CIRI-CIRI PARA DOKTER


1. Dokter harus dari kalangan orang beriman kepada
Allah.
2. Seorang dokter harus dikaruniai kebijaksanaan dan
kemampuan memberi peringatan.
3. Seorang dokter harus tenang dan bukan tergesa-gesa
meskipun waktu kritis. Rapih, kumis dan jenggot
dicukur.
4. Mengetahui dengan tepat bahwa kehidupan kepunyaan
Allah dan kematian akhir hidup seseorang dari
permulaan hidup berikutnya.
5. Harus memberi tauladan yang baik dengan
memeliharan kesehatan dirinya.

6. Penuh kejujuran dalam berbicara, menulis atau


memberi pengakuan.
7. Harus memiliki pengetahuan tentang undang-undang
cara ibadah dan pokok-pokok fiqh.
8. Harus menghindari sumber obat-obatan atau cara-cara
pengobatan atau perbuatan yang dilarang agama.
9. Sebagai katalisator dimana Allah sebagai pencipta.
10. Berusaha terus agar tidak ketinggalan dalam kemajuan
ilmiah dan pembaharuan.
11. Harus mengetahui bahwa mencari ilmu ibadah.

V. HUBUNGAN DOKTER DENGAN DOKTER


1. Seorang dokter adalah saudara untuk setiap dokter dan
teman sejawat.
Dan bertolong-tolonganlah kamu dalam mengerjakan
kebaikan amal saleh, tetapi janganlah bertolong-tolongan
dalam berbuat dosa dan pelanggaran (Al-Quran AlMaidah ayat 2).
2. Secara bersama-sama d bertanggung jawab kepada
pelayanan kesehatan bangsa. (Diikat oleh etik dan
peraturan-peraturan profesi).
3. Kelompok profesi dalam negara : para dokter secara
kolektif bertanggungjawab dalam membuat rencanarencana mengembangkan adat istiadat dan peraturanperaturan.

4. Seorang dokter harus menghormati kekurangan teman


sejawatnya.
5. Hubungan antara sesama dokter saling menguatkan dan
tidak bersaing.
6. Jika ragu-ragu agar berkonsultasi atau merujuk kepada
dokter spesialis.
bertanyalah kamu kepada orang-orang yang pandai bila
kamu tidak mengetahui (Al-Quran Al-Anbiya ayat 7).
7. Teman sejawat yang muda dapat menikmati hasil-hasil
pengalaman ilmu dan kepandaian seorang dokter.
Sesungguhnya orang yang menyembunyikan ilmu
pengetahuan itu dimurkai Allah. (Riwayat H.R.)

- Sabda Nabi :
Apabila mati seorang anak
semua amalnya, kecuali tiga :
terus, ilmu yang diajarkannya
bagi orang lain atau anak yang
(H.R. Muslim).

Adam, maka putuslah


sedekah yang berjalan
dan masih bermanfaat
selalu mendoakannya.

8. Para dokter bekerja sama dan bersatu untuk saling


membantu jika penyakit menyerang salah seorang teman
sejawat atau anggota keluarga saja.

9. Perawatan kedokteran kini dilakukan oleh suatu tim


(group) yang terdiri dari para dokter dalam bidang :
-Perawatan
-Lab.
-Fisioterapi
-Pelayanan sosial
-Dan lain-lain

VI. HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN


1. Kesehatan harus menjadi tujuan.
Pasien adalah tuan, dokter adalah pelayan.
Yang kuat harus mengikuti langkah yang lemah karena
dialah yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
kecepatan perjalanan. (Sabda Nabi)
2. Status istimewa harus diberikan kepada pasien selama ia
menjadi pasien. Tidak membedakan kedudukan sosial,
kekuasaan atau hubungan pribadi.

3. Ruang lingkup seorang dokter :


- Amal saleh
- Kebaikan hati
- Toleransi
- Kesabaran
4. Harus memberikan pelayanan kepada langganan
sekalipun ia tidak mampu membayar.
5. Praktik pribadi, tarif adalah hak yang sah.
6. Keadaan darurat, menjadi kewajiban dokter agar mau
mempertimbangkan dan bermurah hati.
7. Dokter berhak mencari penghidupan yang layak dan
memperoleh penghasilan yang bersih.

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai