Anda di halaman 1dari 46

HUKUM

KONTRAK
ANJAR SRI
CIPTORUKMI NUGRAHENI

25/09/2019 1
REFERENSI

Subekti. Aneka Perjanjian


Riduan Syahrani. Hukum Perdata
Rosa Agustina dkk. Hukum Perikatan (Law
of Obligations)
Moch. Isnaeni. Perkembangan Hukum
Perdata Di Indonesia.
REFRESHING SEMESTER 2
HUKUM PERDATA

Sistematika Hukum Perdata:

Sumber Perikatan:
I. ISTILAH
VERBINTENIS OVEREEN
KOMST
Subekti & Perikatan Persetujuan
Tjitrosudibio
(dulu)
Utrecht Perutangan Perjanjian

Sekarang Perikatan Perjanjian

25/09/2019 4
2. PENGERTIAN PERJANJIAN
• Pasal 1313 KUHPdt
“Suatu perbuatan dengan mana satu
oarang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang lain atau lebih”

Doktrin:
Suatu persetujuan dengan mana dua orang atau
lebih saling mengikatkan diri untuk
melaksanakan suatu hal dalam lapangan harta
5
kekayaan
Lanjutan………………….
Kelemahan mnr Abdulkadir Muhammad
• Hanya menyangkut sepihak saja
• Kata “perbuatan” mencakup juga
tanpa konsensus
• Pengertian perjanjian terlalu luas
• Tanpa menyebut tujuan

6
Lanjutan……….
Kelemahan mnr J Satrio
• Unsur perbuatan
• Unsur mengikatkan diri
• Perjanjian dalam arti luas dan sempit

7
3. HUBUNGAN KONTRAK -
PERIKATAN
• Perikatan: Hubungan hukum antara 2
pihak yang menimbulkan hak dan
kewajiban untuk melaksanakan prestasi.
• Sumber Perikatan (1233):
1. Perjanjian/kontrak
2. UU

8
4. PENGERTIAN KONTRAK
• Kontrak :
- perjanjian yang tertulis
- satu set dokumen yang berisi
perjanjian
- lebih bersifat bisnis/komersil
Hugh Collins: contract lawyer seek to translate the
economic deal into a legally enforceable written
agrement. In so doing, lawyers assist in the construction
of deal
9
Subjek Hukum di bidang harta
kekayaan
1. Orang/natuurlijk persoon

2. Badan Hukum/persoonenrecht
(Bedakan dengan badan usaha)

10
Prestasi : Ps 1234 KUH Pdt
1. Prestasi untuk menyerahkan sesuatu
2. Prestasi untuk berbuat sesuatu
3. Prestasi untuk tidak berbuat sesuatu

11
5. TEMPAT PENGATURAN
PERJANJIAN/KONTRAK
• Buku III KUHPdt (18 Bab)
• Bab II
Judul: Ttg perikatan2 yg dilahirkan
dr kontrak atau perj
• Bab II dibagi:
Bag 1. Ketent. Umum: 1313-1319
a. Def. perj
b. Mcm2 perj.
c. Asas kepribadian
Bag 2. Syarat sahnya perj: 1320-1337
Bag 3. Akibat perj: 1338-1341
12
Bag 4. Penafsiran perjanjian: 1342-1351
SIFAT HUKUM KONTRAK

SISTEM TERBUKA

13
6.Asas-Asas Perjanjian/Kontrak
1. Lahirnya perjanjian: Asas Konsensualisme
2. Isi perjanjian: Asas Kebebasan Berkontrak
(partij autonomie)
3. Akibat perjanjian: Asas pacta sunt servanda
4. Berlakunya perjanjian: Asas kepribadian
5. Pelaksanaan perjanjian: Asas itikad baik (te
goeder trouw/good faith / bonafide)
(redelijkheid en billijkheid)

# Asas Keadilan Berkontrak (dr asas


14
proporsionalitas)
ASAS-ASAS HUKUM
PERJANJIAN
1. Asas Konsensualisme (1320)
2. Asas Kebebasan berkontrak (1338)
3. Asas Pacta Sunt Servanda/Asas kekuatan
mengikat/asas kepastian hukum (1338)
4. Asas kepribadian (1315)
5. Asas Itikad baik
6. Asas moral
7. Asas kebiasaan (1339 jo 1347)
8. Asas Kepercayaan
9. Asas Persamaan hak
10. Asas Keseimbangan
11. Asas Kepatutan (1339)
15
Asas Kebebasan Berkontrak
Mengandung Arti:
1. Kebebasan u mengadakan/tdk
mengadakan perjanjian
2. Kebebasan u mengadakan perjanjian dg
siapapun
3. Kebebasan u menentukan bentuk perj
4. Kebebasan u menentukan isi perj
5. Kebebasan u menerima/menyimpangi hk
perj y bersif pelengkap (aanvullend
recht)
16
TAHAP-TAHAP PERJANJIAN
1. Pra/pre contractual: pra kontrak
Penawaran-nego-MOU
2. Contractual: penyusunan kontrak
Tukar menukar draft
Syarat sahnya kontrak
Saat terjadinya kontrak
Akibat terjadinya kontrak
3. Past contractual: pelaksanaan kontrak
17
Pelaksanaan hak dan kewajiban
Tahap-tahap perjanjian
 Tahap pra kontrak
perundingan-negosiasi-mou/loi
• Tahap kontraktual
pelaksanaan kontrak
• Tahap pasca kontraktual
garansi,

18
7. SYARAT SAH PERJANJIAN
Dasar Hukum : Ps 1320 KUH Perdata
1. Sepakat mereka yg mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu
perikatan
3. Suatu hal tertentu: hy brg y dpt diperdag
(1332), brg hrs ttn jenisnya (1333)
4. Suatu causa yang halal: causa tanpa
sebab, causa palsu, causa terlarang
(1335) 19
1 + 2 = syarat subyektif
Jika tidak terpenuhi, perj dapat dibatalkan
pihak yang belum cakap (kalau tidak
dibatalkan perjanjian tetap ada dan
berlaku)
3 + 4 = syarat obyektif
Jika tidak terpenuhi, perj batal demi
hukum. Perj dianggap tidak pernah
telah ada 20
AKIBAT PERJANJIAN SAH
1. Mengikat para pihak seperti UU(1338)
2. Harus dilaksanakan dengan itikad
baik(1338)
3. Tidak dapat ditarik kembali secara
sepihak tanpa persetujuan hakim (1266)

21
SAAT TERJADINYA
PERJANJIAN
Pada prinsipnya terjadi saat kata sepakat, tetapi
jika antara kedua pihak berjauhan mk ada bbrp
teori ttg saat tjd perj:
1. Teori ucapan (uitingstheori)
2. Teori pengiriman (verzendingstheorie)/
teori kotak pos(mail box theory): US,UK
3. Teori pengetahuan (vernemingstheorie)
4. Teori Penerimaan (ontvangstheorie)/
Received Theory: Continental, UU ITE (Ps 20)
5. Teori Kelayakan penawaran disetujui (De 22
• Arti Penting
1. Jenis Gugatan
a. Gug perbuatan melawan hukum
b. Gug wanprestasi:
(quasi contract)
2. Pelaks asas itikad baik

23
SYARAT TERJADINYA
PERJANJIAN
• U tjdnya perj diperlukan kt sepakat dr
kedua pihak (bertemunya pernyataan
kedua pihak).

• Pernyataan pertama = aanbod


• Pernyataan kedua = acceptatie

• Cara aanbod: lisan/tertulis, tegas/diam-


diam, umum/pribadi
24
istilah
• Invitation to offer:
• Counter-offer: membalik legal status para
pihak

25
Kesepakatan

1. Harus ada pertemuan kehendak, bukan


hanya kesesuaian kehendak
2. Pada prinsipnya harus mengandung
unsur prestasi yang mempunyai nilai
uang
3. Kehendak harus dinyatakan, namun ada
kalanya pernyataan tidak selalu sesuai
dengan kehendak

25/09/2019 26
Teori-teori apabila pernyataan tidak
sesuai dengan kehendak:

1. Teori kehendak (wilstheorie)


: Yang diutamakan kehendak

2. Teori pernyataan (verklaringstheorie)


: Yang penting pernyataan yang diucapkan,
bukan kehendak

3. Teori Kepercayaan (vertrouwenstheorie)


: Pernyataan yang secara obyektif dapat
25/09/2019
dipercaya 27
Ps 1321: “Sepakat yang sah adalah yang diberikan bukan karena
kekhilafan, paksaan, atau penipuan”
Kesepakatan berarti kedua pihak mempunyai
kemauan yang bebas.
Perjanjian dapat dibatalkan (vernietigbaar)
jika ada cacat – cacat kehendak, :
1. Paksaan (dwang)
2. Kekhilafan (dwaling)
3. Penipuan (bedrog)
Ditambah yurisprudensi:
Penyalahgunaan kehendak /pengaruh tidak seimbang/
undue influence/misbruik van overdigheid/misbruik van
de omstandigheden
25/09/2019 28
Kekhilafan=kesesatan=dwaling

Hanya untuk (Ps 1322):


• Error in substantia/obyek
• Error in persona

25/09/2019 29
BENTUK PERJANJIAN

VORMVRIJ

25/09/2019 30
SISTEMATIKA PERJANJIAN UMUM
1. Judul Kontrak
2. Bag. Pembukaan: tempat, waktu,
komparisi, recitals, ruang lingkup
3. Ketentuan umum
4. Ketent. Pokok: transaksional, spesifik,
antisipatif
5. Ketent. Penunjang: condition,
afirmative & negative covenants
6. Bag. Penutup
7. Lampiran Kontrak.
HR
SISTEMATIKA PERJANJIAN

1. Description of the instrument


2. Caption
3. Transition (Language of Agreement)
4. Recitals
5. Definitions
6. Operative Language
7. Closing

SJB
8. UNSUR-UNSUR PERJANJIAN

1. Unsur Esensialia
: Unsur perjanjian yg hrs sll ada
dlm perj
2. Unsur Naturalia
: Unsur perjanjian yg o UU diatur
ttp para pihak dpt menyimpangi
3. Unsur Accidentalia
: Unsur perjanjian yg ditambahkan
o para pihak
25/09/2019 33
MACAM KLAUSUL
1. Klausula transaksional: berisi hal2 yg
disepakati para pihak, obyek & tatacara
pemenuhan prestasi & kontra prestasi
2. Klausula spesifik: hal2 khusus sesuai dg
karakteristik jenis perikatan atau bisnisnya
msg2.
3. Klausula antisipatif: hal2 yg menyangkut
kemungkinan yg akan tjd. Mis perpanj,
pengalihan, penyelesaian sengketa alamat
surat menyurat.

HR
MACAM KLAUSUL

4. Klausula ttg condition presedent:


memuat syarat tangguh
5. Klausula affirmative covenants:
memuat janji para pihak utk
melakukan suatu hal ttn
6. Klausula negative covenants: memuat
janji para pihak utk tdk melakukan
suatu hal ttn
HR
ACTIO PAULIANA (1341
KUHPdt – 41 UU Kepailitan)
• Hak kreditur untuk meminta pembatalan
atas setiap perbuatan/perjanjian yang
dilakukan debitur yang tidak diwajibkan,
yang sebagai akibat dr perbuatan tersebut
akan merugikan diri/kepentingan dari
kreditur tsb.

25/09/2019 36
gugatan actio pauliana
• (upaya hukum yang dapat dilakukan oleh
pihak ketiga untuk mengajukan
pembatalan perjanjian yang dibuat oleh
para pihak, karena perjanjian dianggap
merugikan kepentingan pihak ketiga)

37
11. PENAFSIRAN PERJANJIAN
:1342-1349
1. Jk klausul perj jelas, tdk diperkenankan menyimpang
(asas sens-clair)
2. Jk multi tafsir, mk dipilih yg:
a. plg sesuai dg maksud kedua belah pihak
b. dpt dilaksanakan
c. plg selaras dg sifat perj
d. hrs ditafsirkan mnr kebiasaan setempat
e. hrs diartikan dlm hub satu sama lain
f. ditafsirkan atas kerugian org yg tlh meminta
diperjanjikan suatu hal dan utk keuntungan
org yg tlh mengikatkan diri utk itu.

25/09/2019 38
9. Jenis Perjanjian

• Berdsr hak & kewajiban para pihak


1. Perj sepihak
2. Perj timbal balik (sempurna dan
tdk sempurna)
Arti Penting pembedaan menyangkut hal
pembatalan
• Berdsr keuntungan y diperoleh para pihak dr
suatu perj
1. Perj Cuma-Cuma
2. Perj atas beban

25/09/2019 39
• Berdsr nama & tmp pengaturan suatu perj
1. Perj bernama /kontrak Nominaat
(Penyelesaian sengketa)
2. Perj tdk bernama/kontrak innominaat
a. Campuran(Penyelesaian sengketa:
teori kombinasi atau absorbsi)
b. Mandiri( Penyelesaian sengketa:
Teori contractus sui generis)

25/09/2019 40
• Berdsr tuj perjanjian
1. Perj obligatoir (>< liberatoir)
2. Perj Zakelijk
• Berdsr cara terbentuk/cara lahirnya perj
1. Perj konsensual (>< Perj tunai)
2. Perj riel:
perj penitipan brg (1694), pinjam pakai (1740),
pinjam menggganti (1754), pemberian dr tangan
ke tangan (1687), perj deposito
3. Perj formil
25/09/2019 41
PENYELESAIAN SENGKETA
PERJANJIAN BERNAMA:
1. DWINGEND RECHT
2. ISI PERJANJIAN
3. KETENTUAN (DAN KEBIASAAN: 1347)
KHUSUS
4. KETENTUAN UMUM
5. KEBIASAAN:1339
6. KEPATUTAN
42
PERJANJIAN TIDAK BERNAMA:
1. DWINGEND RECHT
2. ISI PERJANJIAN
3. KETENTUAN UMUM
4. KETENTUAN KHUSUS
5. KEBIASAAN
6. KEPATUTAN

43
Jenis perj bernama di KUHPdt:
Bab V-XVIII
Jual beli 9. Pinjam-pakai
2. Tukar menukar 10. Pinjam-
3. Sewa menyewa meminjam
4. Perj2 utk 11. Bunga tetap atau
melakukan bunga abadi
pekerjaan 12. Perj2 untung-
5. Persekutuan untungan
6. Perkumpulan 13. Pemberian kuasa
7. Hibah 14. Penanggungan
44
8. Penitipan barang 15. Perdamaian
HAPUSNYA PERJANJIAN
(Wirjono P)
1. Ada jangka waktu tertentu dr para pihak
2. Ada jangka waktu tertentu dari UU (Ps 1160 ayat (3))
3. Ada yang meninggal dunia: perj pemberian kuasa
(1813), perj kerja (1603), perj perseroan/PP (1646 (4))
4. Salah satu pihak menghentikan perj: (perj kerja, perj
sewa menyewa)
5. Karena putusan hakim
6. Karena tujuan perj telah tercapai : perj pemborongan
7. Persetujuan para pihak

45
TERIMAKASIH

46

Anda mungkin juga menyukai