Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA

Penerapan dan pemanfaatan Efek fotolistrik, Efek compton,


Radiasi benda hitam, dan Sinar X dalam kehidupan

Nama anggota kelompok :


Annisa Dita A 04
Feby Trias W 16
Zerlina Novita R 27
XII IPS 1 - SMAN 4 SURABAYA
2019-2020

Ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami pada
akhirnya dapat menyelesaikan makalah mengenai Penerapan dan pemanfaatan Efek
fotolistrik, Efek compton, Radiasi benda hitam, dan Sinar X dalam kehidupan Dalam
Kesehatan tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.

Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami mengenai Penerapan dan pemanfaatan Efek fotolistrik, Efek compton, Radiasi
benda hitam, dan Sinar X dalam kehidupan.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu
kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian.

Ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang ..............................................................................................................1


1. 2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1. 3 Tujuan ............................................................................................................................2
1. 4 Manfaat ..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Bagaimanakah penerapan dan pemanfaatan Efek Fotolistrik, Sinar X, Efek Compton,


dan radiasi Benda Hitam dalam kehidupan ?.................................................................3

BAB III PENUTUP

3. 1 Kesimpulan...................................................................................................................12
3. 2 Saran

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................13

Ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Didalam ilmu fisika terdapat beberapa fenomena kuantum yang dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan manusia sehari-hari, seperti :
A Efek fotolistrik
Untuk membangkitkan tenaga listrik dari cahaya matahari kita
mengenal istilah sel surya. Namun tahukah kita bahwa sel surya itu
sebenarnya memanfaatkan konsep efek fotolistrik. Efek ini akan muncul
ketika cahaya tampak atau radiasi UV jatuh ke permukaan benda tertentu.
Cahaya tersebut mendorong elektron keluar dari benda tersebut yang
jumlahnya dapat diukur dengan meteran listrik. Konsep yang sederhana ini
tidak ditemukan kemudian dimanfaatkan begitu saja, namun terdapat
serangkain proses yang diwarnai dengan perdebatan para ilmuan hingga
ditemukanlah definisi cahaya yang mewakili pemikiran para ilmuan tersebut,
yakni cahaya dapat berprilaku sebagai gelombang dapat pula sebagai pertikel.
Sifat mendua dari cahaya ini disebut dualisme gelombang cahaya.
Meskipun sifat gelombang cahaya telah berhasil diaplikasikan sekitar
akhir abad ke-19, ada beberapa percobaan dengan cahaya dan listrik yang
sukar dapat diterangkan dengan sifat gelombang cahaya itu. Pada tahun 1888
Hallwachs mengamati bahwa suatu keping itu mula-mula positif, maka tidak
terjadi kehilangan muatan. Diamatinya pula bahwa suatu keping yang netral
akan memperoleh muatan positif apabila disinari. Kesimpulan yang dapat
ditarik dari pengamatan-pengamatan di atas adalah bahwa chaya ultraviolet
mendesak keluar muatan litrik negatif dari permukaan keping logam yang
netral. Gejala ini dikenal sebagai efek fotolistrik.

B Sinar X
Seiring dengan perkembangsn zaman, manuia atau ahli medis
menggunakan teknologi untuk membantu pengobatan. Di sisi lain keamanan
tehnologi tersebut terhadap mahkluk hidup juga harus diperhatikan agar tidak
malah memperburuk keadaan pasien. Salah- satu teknologi yang
dhikembangkan dikalangan ahli medis untuk mengobati pasienya adalah Sinar
X. Ahli medis menggunakan Sinar X untuk memotret kedudukan tulang atau
organ dalam tubuh manusia.
Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan
yang dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat
diagnosis dan terapi di bidang kedokteran. Perangkat sinar-X untuk diagnosis
disebut dengan photo Rontgen sedangkan yang untuk terapi disebut Linec
(Linier Accelerator). Dengan perkembangan teknologi maka photo Rontgen

Ii
dapat di tingkatkan fungsinya lebih luas yaitu melalui alat baru yang disebut
dengan CT. Scan (Computed Tomography Scan). Adanya peralatan peralatan
yang menggunakan sinar-X maka akan membantu dalam mendiagnosis dan
pengobatan (terapi) suatu penyakit, sehingga dapat meningkatkan kesehatan
masyarakat.
Tetapi apakah penggunaan Sinar X itu tidak berbahaya bagi manusia.
Padahal daya tembus Sinar X cukup besar, apakah jaringan tubuh manusia
aman kalau terkena paparan sinar-x terlalu lama. Dan sinar X juga merupakan
salah satu gelombang elektromaknetik yang dimana radiasi dari gelombang
elektromaknetik bisa membahayakan kesehatan manusia.

C Efek Compton
Pada rentang pita energi 1-30 MeV hamburan Compton dapat
dideteksi. Hamburan Compton terjadi ketika sebuah foton dan sebuah elektron
dengan sebagian energi foton dipindahkan ke partikel bermuatan. Konsep
hamburan Compton diterapkan pada Teleskop Pencar Compton yang
berkembang menjadi Comptel (Compton Telescope) serta teleskop gamma

D Radiasi Benda Hitam


Pada tahun 1900 Max Planck mengemukakan teori radiasi benda hitam
yang sesuai dengan hasil eksperimen. Planck menganggap bahwa gelombang
elektromagnetik berperilaku sebagai osilator-osilator di rongga. Getaran yang
ditimbulkan osilator kemudian diserap dan dipancarkan kembali oleh atom-
atom. Planck sampai pada kesimpulan bahwa energi yang dipancarkan dan
diserap tidaklah kontinu tetapi dalam bentuk paket-paket energi listrik yang
disebut kuanta. Dengan menggunakan prinsip radiasi benda hitam kita dapat
menentukan daya yang dipancarkan oleh matahari, suhu matahari, dan radiasi
yang dipancarkan oleh tubuh manusia.

Bedasarkan uraian diatas selanjutnya kita akan membahas mengenai apa itu Efek
Fotolistrik, Sinar X, Efek Compton, dan radiasi Benda Hitam besera penerapan dan
pemanfaatannya dalam kehidupan

1. 2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah penerapan dan pemanfaatan Efek Fotolistrik, Sinar X, Efek Compton,
dan radiasi Benda Hitam dalam kehidupan ?
1. 3 Tujuan
1. untuk membuat para pembaca mengetahui mengenai Efek Fotolistrik, Sinar X, Efek
Compton, dan radiasi Benda Hitam besera penerapan dan pemanfaatannya dalam
kehidupan
1. 4 Manfaat
Menambah wawasan mengenai efek fotolistrik, efek compton, radiasi benda hitam,
dan sinar x beserta manfaatnya dalam kehidupan.

Ii
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Penerapan dan Pemanfaatan Efek Fotolistrik, Sinar X, Efek Compton, dan radiasi
Benda Hitam besera penerapan dan pemanfaatannya dalam kehidupan.
1. Efek Fotolistrik
Efek foto listrik merupakan peristiwa dimana elektron keluar dari logam
ketika disinari cahaya dengan frekuensi yang cukup tinggi. Cahaya disini berlaku
sebagai partikel (foton) bersifat diskrit yang memiliki energi sebesar E=nhf. Dari
percobaan EFL disimpulkan bahwa:
A Energi kinetik elektron yang keluar dari logam tidak bergantung pada
intensitas cahaya yang datang. Besar kecilnya intensitas hanya mempengaruhi
banyak sedikitnya elektron yang dihasilkan.
B Semakin besar frekuensi, maka semakin besar pula energi kinetik elektron.
C Setiap logam memiliki frekuensi cut off (frekuensi ambang) yang berbeda-
beda. Jika frekuensi foton datang lebih kecil dari frekuensi ambang logam,
maka tidak terjadi EFL.

Prinsip EFL diterapkan pada berbagai piranti fotonik (photonic device) seperti:

A Lampu LED (light emitting device)


LED merupakan sumber cahaya dalam bentuk laser semikonduktor
yang dapat dipakai sebagai sumber pembawa sinyal pada komputer fotonik.
Teknologi serat optis pun sudah berkembang sedemikian rupa sehingga siap
mendukung tampilnya perangkat fotonik.
B Detektor Cahaya (photo detector).
C Komputer Fotonik
Arun N. Netravali, ilmuwan berdarah India yang menjabat Vice President
Research Lucent Technology dan Direktur Bell Labs di AS, telah melakukan
terobosan dalam proses pembuatan prosesor fotonik. Basis dari perangkat
fotonik ini bukan lagi pada teknologi silikon seperti yang saat ini banyak
diaplikasikan, melainkan mulai bergerak menuju teknologi foton yang
memanfaatkan cahaya. Para ilmuwan mengembangkan komputer elektronik
menjadi komputer fotonik. Banyak kelebihan yang dimiliki komputer fotonik
ini jika kelak benar-benar bisa diwujudkan, yaitu :
 Sinyal dibawa oleh foton (gelombang elektromagnetik) dalam bentuk
cahaya tampak.
 Cepat rambat foton tiga kali lebih cepat dibandingkan cepat rambat
elektron sehingga komputer fotonik akan bekerja jauh lebih cepat.
 Data dapat disimpan secara tiga dimensi dalam medium yang
ketebalannya berorde mikro meter. Jadi satu penyimpan fotonik bisa
memiliki kapasitas yang setara dengan ribuan penyimpan elektronik.

Ii
D Film bersuara
Dengan bantuan peralatan elektronika saat itu suara dubbing film
direkam dalam bentuk sinyal optik di sepanjang pinggiran keping film. Pada
saat film diputar, sinyal ini dibaca kembali melalui proses efek fotolistrik dan
sinyal listriknya diperkuat dengan menggunakan amplifier tabung sehingga
menghasilkan film bersuara.
E Tabung Foto Pengganda (photomultiplier tube)
Dengan menggunakan tabung ini hampir semua spektrum radiasi
elektromagnetik dapat diamati. Tabung ini memiliki efisiensi yang sangat
tinggi, bahkan ia sanggup mendeteksi foton tunggal sekalipun. Dengan
menggunakan tabung ini, kelompok peneliti Superkamiokande di Jepang
berhasil menyelidiki massa neutrino yang akhirnya dianugrahi hadiah Nobel
pada tahun 2002.
F PES (photoelectron spectroscopy)
PES merupakan aplikasi dari EFL eksternal yang dimanfaatkan untuk
tujuan spektroskopi.
G Foto Diode atau Foto Transistor
Merupakan aplikasi dari EFL internal yang bermanfaat sebagai sensor
cahaya berkecepatan tinggi. Bahkan dalam komunikasi serat optik transmisi
sebesar 40 Gigabit perdetik yang setara dengan pulsa cahaya sepanjang 10
pikodetik (10-11 detik) masih dapat dibaca oleh sebuah foto-diode.
H Sel Surya
Sel surya dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik
melalui EFL internal. Sebuah semikonduktor yang disinari dengan cahaya
tampak akan memisahkan elektron dan hole. Kelebihan elektron di satu sisi
yang disertai dengan kelebihan hole di sisi lain akan menimbulkan beda
potensial yang jika dialirkan menuju beban akan menghasilkan arus listrik.
I Kamera CCD (charge coupled device)
Produk-produk elektronik yang dilengkapi dengan kamera CCD seperti
kamera pada ponsel, kamera digital dengan resolusi hingga 12 Megapiksel,
atau pemindai kode-batang (barcode) yang dipakai diseluruh supermarket,
kesemuanya memanfaatkan efek fotolistrik internal dalam mengubah citra
yang dikehendaki menjadi data-data elektronik yang selanjutnya dapat
diproses oleh komputer.
2. Sinar X
Proses terjadinya sinar-X merupakan kebalikan dari EFL yang dijelaskan
sebagai berikut: elektron energetik menumbuk permukaan logam dan dari permukaan
logam dipancarkan foton dalam bentuk sinar-X. Produksi sinar-X sendiri dapat
melalui dua cara, yaitu:
A Efek Pengereman
B Eksitasi Transisi Atom Logam

Ii
Sinar-X dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang:

A Bidang Kesehatan
Ahli radiologi menggunakan pemindaian sinar-X untuk menghasilkan
gambar struktur internal tubuh pasien melalui suatu alat Radiograf. Hal ini
memungkinkan berbagai diagnosa seperti patah tulang, adanya tumor, dan
bahkan melihat saluran pencernaan dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Dengan menggunakan ‘ruang ion’ yang terletak antara pasien dan film sinar-
X, ahli radiologi dapat mengatur jumlah paparan radiasi yang diemisikan ke
pasien.
 Untuk melihat kondisi tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa
melakukun pembedahan yang dikenal dengan nama Foto Rontgen.
 Sinar-X keras digunakan untuk Radioterapi. Radioterapi adalah suatu
pengobatan yang menggunakan sinar pengion yang banyak dipakai
untuk menangani penyakit kanker.
B Bidang Industri
 Memeriksa kecacatan dalam struktur binaan atau bahagian-bahagian
dalam mesin dan engine.
 Memeriksa rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan dandang
tekanan tinggi.
 Memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
 Menyelidiki struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom
dalam suatu bahan hablur.
C Bidang Kesenian
Mengesahkan apakah suatu lukisan atau objek seni purba itu benar atau tiruan.
D Bidang Penerbangan
 Di bandara, sinar-X lembut digunakan untuk memeriksa barang-barang
dan baggage penumpang.
 Sinar-X dapat digunakan untuk mengetahui instrument pesawat yang
mengalami kerusakan. Namun kekuatan yang digunakan 10 kali lipat
dari yang biasa digunakan untuk rongent di rumah sakit sehingga
operator yang menggunakan sinar-X harus ekstra hati-hati agar tidak
mengenai tubuh manusia.

Walaupun sinar-X sangat berguna bagi manusia, tetapi pendedahan secara berlebihan
kepada sinar-X dapat menyebabkan:

 Pemusnahan sel-sel dalam badan


 Perubahan struktur genetik suatu sel
 Penyakit kanker
 Kesan buruk seperti rambut gugur, kulit menjadi merah

Ii
3. Efek Compton
A Teleskop Compton (Comptel)
Teleskop pencar Compton biasanya memiliki dua tingkat instrumen.
Pada tingkat atas, sinar gamma Compton menyebarkan kosmik dari sebuah
elektron dalam suatu sintilator. Foton tersebar kemudian bergerak
kebawah  ketingkat kedua bahan sintilator yang benar-benar menyerap foton
tersebar.
Comptel merupakan bentuk perkembangan dari teleskop pencar Compton.
Prinsip kerja Comptel :
Sebuah foton masuk dari atas dan menyebarkan Compton di lapisan
deteksi pertama (biru) kemudian sebagian diserap dalam lapisan kedua (hijau).
Area efektif yang dapat dideteksi oleh teleskop pencar Compton relatif kecil,
karena hanya sejumlah kecil insiden sinar gamma Compton tersebar ditingkat
atas. Resolusi energi untuk detektor ini cukup baik 5-10%, dibatasi oleh
ketidakpastian dalam pengukuran energi yang disimpan oleh setiap lapisan.
Penelitian teleskop Compton pada saat ini menekankan pada cara
pelacakan elektron tersebar ditingkat atas, sehingga solusi lengkap untuk
lintasan masuk dari sinar gamma dapat ditentukan. Hal ini memungkinkan
Comptel memiliki pendekatan analisis data lebih konvensional.
B Spektroskopi gamma
Sinar gamma ini dihasilkan oleh suatu bahan radioaktif. Sinar gamma
adalah termasuk sinar yang tidak dapat dilihat oleh mata, untuk itu perlu
adanya detektor. Detektor yang digunakan adalah NaI (Tl). Apabila sinar
gamma mengenai detektor NaI(Tl) maka akan terjadi tiga efek, yaitu efek
fotolistrik, efek compton dan bentukan pasangan. Efek fotolistrik terjadi
apabila ada sinar gamma yang mengenai elektron d kulit K dari sebuah atom
maka elektron tersebut akan kosong sehingga akan diisi oleh elektron dari
kulit yang lain, transisi ini yang menyebabkan terjadinya efek fotolistrik. Efek
compton adalah efek yang terjadi apabila sinar gamma mengenai elektron
bebas atau elektron terluar dari suatu atom yang dianggap daya ikatnya
sangatlah kecil sehingga sama dengan elektron bebas. Apabila sinar gamma
memancar ke elektron bebas ini maka akan terjadi hamburan, yang disebut
hamburan compton. Sedangkan Efek bentukan pasangan terjadi ketika sinar
gamma melaju di dekat inti atom sehingga akan terbentuk pasangan positron
dan elektron, syaratnya tenaga sinar haruslah cukup. Dari ketiga efek tersebut,
efek comptonlah yang paling kuat hal ini diakibatkan karena tenaga yang
digunakan untuk melepas elektron juga yang lebih besar. Dan dari ketiga efek
tersebut menghasilkan sintilasi atau pancaran cahaya, pancaran cahaya ini
akan diteruskan ke fotokatoda yang dapat menguraikan cahaya ini menjadi
elektron-elektron. Elektron ini masih lemah maka harus dikuatkan lagi
dayanya oleh pre amplifier, dan dikuatkan tinggi pulsa dengan amplifier. Lalu
elektron tadi dimasukkan ke PMT yang terdiri dari tegangan bertingkat dan
banyak katoda, keluaran dari PMT menjadi berganda. Kemudian melalui
counter nilai cacahnya dapat diketahui. Dalam spektroskopi gamma juga dicari

Ii
resolusi tenaganya, semakin kecil resolusinya semakin bagus data yang
diperoleh, semakin besar resolusinya maka semakin tidak valid data yang
diperoleh.
C Difraksi Elektron
Pada tahun 1927 Davisson dan Germer di AS dan G.P Thomson di
Inggris meyakinkan hipotesis de Broglie dengan menunjukkan bahwa elektron
terdifraksi bila berkas itu dihamburkan oleh kisi atom yang teratur dari suatu
kristal. Konsep difraksi elektron ini diterapkan pada beberapa produk
teknologi seperti pada Mikroskop elektron.
Sifat gelombang elektron yang bergerak merupakan dasar dari
mikroskop elektron yang dibuat pertama kali tahun 1932. Daya pisah setiap
instrumen optis dibatasi oleh difraksi sehingga besarnya berbanding lurus
dengan panjang gelombang yang dipakai untuk menyinari benda yang
diselidiki. Dalam mikroskop elektron, kumparan yang berarus listrik dipakai
untuk menimbulkan medan magnetik yang berlaku sebagai lensa untuk
memfokuskan berkas elektron pada benda yang diselidiki. Untuk mencegah
berkas itu tersebar sehingga mengaburkan bayangan yang dihasilkan , dipakai
sampel yang tipis dan seluruh sistem dihampakan.  Mikroskop elektron
menggunakan sinar elektron dengan panjang gelombangnya yang lebih pendek
dari panjang gelombang cahaya. Keadaan vakum diperlukan untuk
menghalang pecutan elektron berlanggar dengan molekul-molekul lain yang
berada dalam ruang bebas udara yang mengganggu fungsi utama mikroskop
elektron itu tadi. 
Terdapat dua jenis mikroskop elektron yang utama yaitu Mikroskop
Transmisi Elektron (TEM) dan Mikroskop Imbasan Elektron ( SEM). Dalam
penghasilan piranti mikroelektronik, TEM sering digunakan untuk melihat
retakan piranti berikut sifat kristal yang ada pada piranti mikroelektronik itu
tadi. Dalam suatu keadaan lain, TEM juga digunakan untuk melihat
permukaan dari sebuah piranti. Prinsip operasi SEM berbeda dengan TEM
karana elektron hanya akan mengimbas permukaan sampel selanjutnya hasil
dari imbasan tersebut akan dipancarkan dalam bentuk gambar. gambar yang
dihasilkan seperti gambar pada layar televisi. 

4. Radiasi Benda Hitam


A Penentuan suhu permukaan matahari
Suhu permukaan matahari atau bintang dapat ditentukan dengan
mengukur daya radiasi yang diterima bumi. Matahari memancarkan daya yang
sama ke segala arah, dan bumi hanya menyerap sebagian kecil daya dari
matahari. Namun bumi mampu memancarkan daya ke segala arah. Misalkan
bumi dalam keseimbangan termal. Maka daya yang diserap bumi sama dengan
daya yang dipancarkan. Dengan  demikian besarnya  suhu permukaan
matahari dapat ditentukan. 

Ii
B Radiasi energi yang dipancarkan manusia
Penerapan radiasi benda hitam juga dapat diterapkan pada benda-benda
yang tidak berada dalam kesetimbangan radiasi. Sebagian besar energi
manusia diradiasikan dalam bentuk radiasi elektromagnetik, khususnya infra
merah. Untuk dapat memancarkan suatu energi , tubuh manusia harus
menyerap energi dari lingkungan sekitarnya. Total energi yang
dipancarkan  manusia adalah selisih antara energi yang diserap dengan  energi
yang dipancarkan.

Ii
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Penerapan efek fotolistrik, efek compton dan sinar X dalam kehidupan seari-hari
sangatlah masif dan dapat dengan mudah kita dapatkan di sekitar kita, dikarenakan
melalui teorema-teorema ini kita dapat meghasilkan alat-alat yang sangat berguna dalam
mempermudah urusan manusia seperti: efek fotolistrki digunakan untuk dubbing film,
tabung foto-pengganda (photomultiplier tube), diode laser photo, sel surya (Solar Cell)
serta efek compton digunakan untuk teleskop compton (Comptel), NCT dan sianar X
digunakan dalam dunia kesehatan, bidang perindustrian, bidang keamanan/security,
bidang kesenian, bidang pertanian. Sesungguhnya masih banyak lagi alat-alat yang
menggunakan prisip kerja efek fotolistrik, efek compton dan sinar X namun mungkin
belum terpublikasikan secara luas terkhusus dalam dunia militer.

3. 2 Saran
Supaya lebih memahamimengenai penerapan dan pemanfaatan efek fotolistrik, efek
compton, radiasi benda hitam, sinar X dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari
disarankan para pembaca mencari referensi lain yang menyangkut dengan materi yang
ada pada makalah ini. Semoga para pembaca memahami dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Ii
DAFTAR PUSTAKA

http://nurasranasir16.blogspot.com/2016/02/makalah-fisika-efek-fotolistrik-dan.html?m=1

https://bagiberita24.blogspot.com/2018/02/laporan-penerapan-efek-fotolistrik-efek.html

http://learningcomfortability.blogspot.com/2011/10/aplikasi-konsep-fisika-modern.html

https://quipperhome.wpcomstaging.com/mapel/fisika/teori-relativitas-khusus-dan-fenomena-
kuantum/

Ii

Anda mungkin juga menyukai