Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

FISIKA LINGKUNGAN

“ BAHAYA RADIASI “

OLEH

Nama : Dona Fitri Ayu

Nim : 17033010

Prodi : Pendidikan Fisika B

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ATMOSFER BUMI”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran FISIKA
LINGKUNGAN.
Makalah ini berisi tentang atmosfer bumi, dengan bahasa yang singkat, padat, dan
mudah dimengerti. Makalah ini saya lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang
menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan
Atmosfer Bumi. Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari
makalah saya. Makalah ini juga saya lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan
sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan saya terima, Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

Padang, 14 Maret 2019

Penulis :
Dona Fitri Ayu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 2
BAB 1 : PENDAHULUAN……………………………………………………………. 3
1. Latar Belakang………………………………………………………………….. 3
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………. 4
BAB 2 : PEMBAHASAN……………………………………………………………… 5
A. Pengertian Radiasi (Gelombang) Elektromagnetik…………………………….. 5
B. Hipotesis Maxwell Tentang Gelombang Elektromagnetik……………………... 5
C. Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik……………………………………....... 7
D. Spektrum Elektromagnetik…………………………………………………....... 7
1. Gelombang Radio…………………………………………………………… 8
2. Gelombang Televisi………………………………………………………… 10
3. Gelombang Mikro…………………………………………………………... 11
4. Sinar Inframerah……………………………………………………………. 12
5. Sinar Tampak atau Cahaya Tampak………………………………………… 15
6. Sinar Ultraviolet…………………………………………………………….. 16
7. Sinar-X……………………………………………………………………… 17
8. Sinar Gamma……………………………………………………………….. 18
E. Bahaya Radiasi Elektromagnetik……………………………………………….. 19

BAB 3 : PENUTUP…………………………………………………………………….. 20
1. Kesimpulan……………………………………………………………………… 20
2. Saran……………………………………………………………………………. 20
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….. 21
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini yang semakin meningkat, berikut dalam
penggunaan gelombang elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Seperti apakah
gelombang elektromagnetik, apa contoh gelombang elektromagnetik itu? Gelombang
elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah satu contohnya adalah sinar
matahari, gelombang ini tidak memerlukan medium perantara dalam perambatannya. Contoh
lain adalah gelombang radio. Tetapi spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari
berbagai jenis gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang
gelombangnya. Untuk itu disini kita akan mempelajari tentang rentang spektrum gelombang
elektromagnetik, karakteristik khusus masing-masing gelombang elektromagnetik di dalam
spectrum dan contoh dan penerapan masing-masing gelombang elektromagnetik dalam
kehidupan sehari-hari.
Terjadinya gelombang elektromagnetik, arus listrik dapat menghasilkan
(menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar
konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan
dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum
Ampere. Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan
(menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala
induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh
Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi
elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry. Dari kedua prinsip
dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku
dalam hukum alam,
James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell,
yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan
listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan
bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan
magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara
kelistrikan dan kemagnetan. Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah
terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh
Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh
karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere- Maxwell. Dari ketiga prinsip
dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan
magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-
ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat
menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan
dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan
listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini
merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik
karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang
dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan.
Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar
gelombang elektromagnetik.
Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti.
Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui
eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik
dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif
dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima.
Antena pemancar dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.
Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang
elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil
membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan
teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang
gelombang elektromagnetik.

2. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan laporan ini, penulis perlu
membatasi masalah-masalah yang akan dibahas sehingga akan terfokus pada pokok
pembahasan.
Penulis menyajikan rumusan masalah sebagai berikut:

 Apakah pengertian dari Gelombang Elektromagnetik?


 Jelaskan tentang spektrum gelombang elektromagnetik ?
 Apa saja contoh dan penerapan masing-masing Gelombang Elektromagnetik dalam
kehidupan sehari-hari?
 Apakah kegunaan gelombang elektromagnetik ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Radiasi

Radiasi adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena energi
yang demikiannya mampu mengionisasi media yang dilaluinya (BAPETEN, 2010).
Radiasi dapat didefinisikan sebagai proses dimana energi dilepaskan oleh atom-atom.
Radiasi ini biasanya diklasifikasikan menjadi dua kelompok yakni Radiasi korpuskuler
(corpuscular radiation), adalah suatu pancaran atau aliran dari atom-atom dan atau partikel-
partikel sub-atom, yang mempunyai kemampuan untuk memindahkan energi geraknya atau
energi kinetiknya (kinetic energy) ke bahan-bahan yang mereka tumbuk/bentuk. Radiasi
Elektromagnetis adalah suatu pancaran gelombang (gangguan medan elektris dan magnetis)
yang bisa menyebabkan perubahan struktur dalam atom dari bahan-bahan yang dilaluinya
(medium) (Amsyari, 1989).
Radiasi adalah energi yang dihantarkan, dipancarkan dan diserap dalam bentuk partikel
atau gelombang.
Berdasarkan sumbernya radiasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
1. Radiasi alam
Radiasi alam berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi, peluruhan
radom dan thorium di udara, serta radionuklida yang ada dalam bahan makanan.
2. Radiasi buatan
Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau berhunbungan dengan
aktivitas manusia, seperti penyinaran dengan sinar-X di bidang medis
(radiodiagnostik dan radioterapi), radiasi diperoleh di pembangkit tenaga nuklir,
radiasi yang diperoleh di bidang industri dll.
Bentuk radiasi dapat dibedakan menjadi :
2.1.1 Radiasi Ionisasi
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi partikel. Secara
umum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang 'terlempar' dari cangkang atom elektron, yang
akan memberikan muatan (positif). Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi, dan
dapat menyebabkan mutasi dan kanker.
Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif peluruhan radioaktif dan sampah.
Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan sinar gamma.
Radiasi tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford menggunakan sumber
radioaktif dan menemukan bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah yang berbeda.
Salah satu dari mereka menjadi positif, salah satu dari mereka bersikap netral, dan salah satu
dari mereka yang negatif. Dengan data ini, Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari
tiga sinar. Beliau memberi nama yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani
yaitu alfa, beta, dan gamma.
Radiasi pengion dapat dibagi menjadi dua bagian menurut jenisnya :
1. Radiasi Eksterna
Adalah sumber radiasi yang terletak diluar tubuh pasien atau pasien mendapat
pajanan radiasi dari luar tubuhnya yang dapat mengenai seluruh tubuh
(penyinaran total) ataupun mengenai sebagian tubuh saja (penyinaran parsial).
Radiasi eksterna ada yang dimanfaatkan untuk keperluan diagnosa biasanya
digunakan sumber radiasi sinar-X yang dibangkitkan pada tegangan 40 kV-150
kV, sedangkan untuk keperluan terapi selain digunakan sinar gamma dari
radioisotope Cobalt dan Cessium.
2. Radiasi Interna
Adalah sumber radiasi yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Sumber radiasi
yang diperlukan adalah radioisotope non toksik yang mempunyai waktu paruh
pendek dan aktivitas rendah, misalnya Tc 99 atau I-131. Radiasi interna
kebanyakan untuk keperluan diagnosa.
2.1.2 Radiasi Non-Ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi
yang cukup per foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Ini terutama mengacu pada
bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio,
gelombang mikro, radiasi terahertz, cahaya inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak
dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih
membentuk ion berenergi ketika melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi
yang cukup hanya untuk mengubah rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi
molekul dan atom. Namun demikian, efek biologis yang berbeda diamati untuk berbagai jenis
radiasi non-ionisasi
 Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas. Neutron ini
bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir, atau dari
reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama bahwa partikel
bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik elektron), karena neutron tidak
memiliki muatan. Namun, neutron mudah bereaksi dengan inti atom dari berbagai elemen,
membuat isotop yang tidak stabil dan karena itu mendorong radioaktivitas dalam materi yang
sebelumnya non-radioaktif. Proses ini dikenal sebagai aktivasi neutron.
 Radiasi elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam udara
kosong atau dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan magnetik yang
berosilasi pada fase saling tegak lurus dan ke arah propagasi energi.
Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke dalam jenis menurut frekuensi gelombang,
jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi): gelombang radio, gelombang
mikro, radiasi terahertz, radiasi inframerah, cahaya yang terlihat, radiasi ultraviolet, sinar-X
dan sinar gamma. Dari jumlah tersebut, gelombang radio memiliki panjang gelombang
terpanjang dan sinar gamma memiliki gelombang terpendek. Sebuah jendela kecil frekuensi,
yang disebut spektrum yang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata berbagai
organisme, dengan variasi batas spektrum sempit ini. EM radiasi membawa energi
dan momentum, yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi.
 Cahaya
Cahaya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat oleh mata
manusia (sekitar 400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan
menganggap cahaya sebagai radiasi elektromagnetik dari semua panjang gelombang, baik
yang terlihat maupun tidak.
 Radiasi termal
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau
pemanas listrik adalah contoh radiasi termal, seperti panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh
sebuah bola lampu pijar bercahaya.
Radiasi termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan
dalam atom diubah menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang dipancarkan
dariradiasi termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu, dan untuk benda
hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck. hukum
Wien memberikan frekuensi paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan hukum
Stefan-Boltzmannmemberikan intensitas panas.

2.2 Kedokteran Nuklir


Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber
radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajari
perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan
diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Pada kedokteran Nuklir, radioisotop dapat
dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan
bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine da sebagainya, yang diambil dari
tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam gelas percobaan).
Pada studi in-vivo, setelah radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui
mulut atau suntikan atau dihirup lewat hidung dan sebagainya maka informasi yang dapat
diperoleh dari pasien dapat berupa:
1. Citra atau gambar dari organ atau bagian tubuh pasien yang dapat diperoleh dengan
bantuan peralatan yang disebut kamera gamma ataupun kamera positron (teknik
imaging)
2. Kurva-kurva kinetika radioisotop dalam organ atau bagian tubuh tertentu dan angka-
angka yang menggambarkan akumulasi radioisotop dalam organ atau bagian tubuh
tertentu disamping citra atau gambar yang diperoleh dengan kamera gamma atau
kamera positron.
3. Radioaktivitas yang terdapat dalam contoh bahan biologis (darah, urine dsb) yang
diambil dari tubuh pasien, dicacah dengan instrumen yang dirangkaikan pada detektor
radiasi (teknik non-imaging).
Data yang diperoleh baik dengan teknik imaging maupun non-imaging memberikan
informasi mengenai fungsi organ yang diperiksa. Pencitraan (imaging) pada kedokteran
nuklir dalam beberapa hal berbeda dengan pencitraan dalam radiologi.
Pada studi in-vitro, dari tubuh pasien diambil sejumlah tertentu bahan biologis misalnya
1 ml darah. Cuplikan bahan biologis tersebut kemudian direaksikan dengan suatu zat yang
telah ditandai dengan radioisotop.
Pemeriksaannya dilakukan dengan bantuan detektor radiasi gamma yang dirangkai
dengan suatu sistem instrumentasi. Studi semacam ini biasanya dilakukan untuk mengetahui
kandungan hormon-hormon tertentu dalam darah pasien seperti insulin, tiroksin dll.
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai
penyakitseperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal,
menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang,
mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya, serta
masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir
yang pada saat ini berkembang pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan dalam
terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok
yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah,
inflamasi (peradangan)sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan
biasa. Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang sangat kecil,
maka dalam terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis yang besar terutama dalam
pengobatan terhadap jaringan kanker dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang
menyusun jaringan kanker itu.
Di Indonesia, kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir tahun 1960an, yaitu setelah
reaktor atom Indonesia yang pertama mulai dioperasikan di Bandung. Beberapa tenaga ahli
Indonesia dibantu oleh tenaga ahli dari luar negeri merintis pendirian suatu unit kedokteran
nuklir di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir di Bandung. Unit ini merupakan
cikal bakal Unit Kedokteran Nuklir RSU Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran. Menyusul kemudian unit-unit berikutnya di Jakarta (RSCM, RSPP, RS Gatot
Subroto) dan di Surabaya (RS Sutomo). Pada tahun 1980-an didirikan unit-unit kedokteran
nuklir berikutnya di RS sardjito (Yogyakarta) RS Kariadi (Semarang), RS Jantung harapan
Kita (Jakarta) dan RS Fatmawati (Jakarta). Dewasa ini di Indonesia terdapat 15 rumah sakit
yang melakukan pelayanan kedokteran nuklir dengan menggunakan kamera gamma, di
samping masih terdapat 2 buah rumah sakit lagi yang hanya mengoperasikan alat penatah
ginjal yang lebih dikenal dengan nama Renograf.

2.3 Petugas Radiologi


2.3.1 Bidang Radioterapi
Kepala Radiografer melakukan teknik dan prosedur terapi radiasi sebagaimana mestinya
sesuai dengan rekam medic rencana penyinaran yang telah ditetapkan melalui proses
treatment planning oleh fisikawan medik dan telah ditetapkan oleh dokter spesialis radiologi,
baik jenis dan tenaga radiasi, posisi penyinaran lamanya selang waktu penyinaran, dosis
radiasi, sentrasi, separasi serta luas lapangan penyinaran.
Pemasangan wedge serta lain sebagainya. Dengan demikian radiogrfer harus mampu
secara professional membaca dan menerjemahkan/menginterpretasi status/ rekam medik
terapi radiasi sehingga tidak terjadi kesalahan teknis.
Begitu pula mampu memanipulasi peralatan pesawat/sumber radiasi yang semakin
canggih, serta pemakaian alat bantu terapi radiasi dan yang terpenting adalah merasa empati
kepada pasien yang dilakukan penyinaran, sehingga dapat memberikan informasi mengenai
penyinaran yang dilakukan dan selalu bertanggung jawab terhadap setiap besarnya dosis
radiasi yang diberikan kepada pasien.
Dengan demikian tingkat keakurasian pemberian radiasi tidak saja tergantung kepada
keakurasian treatmen planning serta keahlian klinis tetapi juga tergantung kepada teknik dan
prosedur terapi radiasi.
2.3.2 Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Radiasi
Kepala Radiografer melakukan prosedur kerja dengan zat radioaktif atau sumber radiasi
lainnya, karena sebagian besar radiografer adalah petugas proteksi radiasi ( PPR ) maka
bertugas untuk melakukan upaya–upaya tindakan proteksi radiasi dalam rangka
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja radiasi, pasien dan lingkungan.
Evaluasi tindakan proteksi radiasi yang telah dilakukan merupakan salah satu
kemampuan dari petugas Proteksi Radiasi termasuk pengujian terhadap efektifitas dan
efisiensi tindakan proteksi sehingga radiografer mampu membuat suatu sistem tindakan
proteksi radiasi yang lebih baik.

RADIASI ELEKTRIMAGNETIK

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak


ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter
yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude,
kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak
antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu
satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena
kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang
dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah
frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam
semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber
energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi
frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan
energi elektromagnetik.

B. Hipotesis Maxwell Tentang Gelombang Elektromagnetik

Keberadaan gelombang elektromagnetik didasarkan pada hipotesis Maxwell “ James


Clark Maxwell ” dengan mengacu pada 3 fakta relasi antara listrik dan magnet yang sudah
ditemukan:

1. Percobaan Oersted yang berhasil membuktikan : arus listrik dalam konduktor


menghasilkan medan magnet disekitarnya (jarum kompas menyimpang bila di dekatkan
pada kawat yang dialiri arus listrik).
2. Percobaan Faraday yang berhasil membuktikan batang konduktor yang menghasilkan
GGL induksi pada kedua ujungnya bila memotong medan magnet

5.
3. Percobaan Faraday yang menunjukkan perubahan fluks magnetik pada kumparan
menghasilkan arus induksi dalam kuparan tersebut. Didasarkan pada penemuan Faraday
“Perubahan Fluks magnetik dapat menimbulkan medan listrik” dan arus pergeseran yang
sudah dihipotesakan Maxwell sebelumnya, maka Maxwell mengajukan suatu hipotesa
baru : “Jika perubahan fluks magnet dapat menimbulkan medan listrik maka perubahan
Fluks listrik juga harus dapat menimbulkan medan magnet” Hipotesa ini dikenal dengan
sifat simetri medan listrik dengan medan magnet.

Bila Hipotesa Maxwell benar, konsekuensinya perubahan medan listrik akan


mengakibatkan medan magnet yang juga berubah serta sebaliknya dan keadaan ini akan terus
berulang. Medan magnet atau medan listrik yang muncul akibat perubahan medan listrik atau
medan magnet sebelumnya akan bergerak (merambat) menjauhi tempat awal kejadian.
Perambatan medan listrik dan medan magnet inilah yang disebut sebagai gelombang
elektromagnetik.

James Clerk Maxwell berhasil menghitung kecepatan rambat gelombang


elektromagnetik. Kecepatan rambat gelombang elektromagnetik bergantung pada 2 besaran,
yaitu permitivitas listrik () dan permeabilitas magnet () dari suatu medium yang di lalui.
Dari hasil perhitungan sistematis, Maxwell menemukan kecepatan rambat gelombang
elektromagnetik dalam ruang hampa (c) yang memenuhi persamaan berikut :

1
𝑐=
√𝜀0 𝜇0

Dengan 𝜀0 = 8,85 x 10−12 𝐶 2 𝑁 −1 𝑚−2 adalah permitivitas listrik di ruang hampa, dan 𝜇0 = 4 x
10−7 𝑊𝑏𝐴−1 𝑚−1 adalah permeabilitas magnet di ruang hampa. Jika kedua nilai tersebut
disubstitusikan ke rumus, akan di peroleh nilai :
C = 299.863.380,5 𝑚𝑠 −1

C = 3 x 108 𝑚𝑠 −1

Di luar dugaan Maxwell, ternyata kecepatan rambat gelombang di ruang hampa,


seperti yang telah di hitung sebelumnya sama dengan kecepatan cahaya. Atas dasar teori yang
digunakannya tersebut, Maxwell berkesimpulan bahwa caya termasuk gelombang
elektromagnetik.

Kebenaran Hipotesa Maxwell tentang adanya gelombang elektromagnetik pada


akhirnya dibuktikan oleh “ Heinrich Hertz”. Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata
jenis yang memungkinkan radiasi elektromagnetik. Pendapat James Clerk Maxwell
menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh
mata. Dalam gelombang elektromagnetik bisa saja terdapat panjang gelombang dan
frekuensi. Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh penemuan Heinrich
Hertz, yang sanggup menghasilkan kedua gelombang yang tak tampak oleh mata yang
diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan
6.

bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat digunakan buat komunikasi tanpa kawat
sehingga menjelmalah apa yang namanya radio. Kini, gelombang elektromagnetik digunakan
juga dalam televisi, sinar X, sinar gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah contoh-contoh
dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat hasil pemikiran Maxwell.

C. Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik

Dari Teori Maxwell tentang Gelombang Elektromagnetik dapat disimpulkan bahwa


sifat-sifat gelombang elektromagnetik adalah :

1. Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada saat yang bersamaan,
sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan minimum pada saat yang sama
dan pada tempat yang sama.
2. Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus
terhadap arah rambat gelombang.
3. Dari ciri no 2 diperoleh bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal.
4. Seperti halnya gelombang pada umumnya, gelombang elektromagnetik mengalami
peristiwa pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi),perpaduan (interferensi),dan
lenturan atau hamburan (difraksi). Selain itu juga mengalami peristiwa polarisasi
karena termasuk gelombang transversal.
5. Cepat rambat gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada sifat-sifat listrik
dan magnetik medium yang ditempuhnya.
6. Dapat merambat dalam ruang hampa (tidak membutuhkan medium dalam
perambatannya).
7. Dalam ruang hampa kecepatannya 3 x 108 m/s.
8. Tidak dipengaruhi medan magnetik dan medan listrik karena gelombang
elektromagnetik tidak bermuatan listrik.
9. Dapat mempengaruhi pelat film.

D. Spektrum Elektromagnetik

Spektrum adalah sebuah kata lain yang berarti “hantu” atau bayangan hitam.
Kata Spektrum pertama kali digunakan oleh Isaac Newton pada tahun 1671. Untuk
menjelaskan bayangan sinar yang dibentuk oleh prisma menyerupai pelangi yang berwarna
warni seperti lagu anak TK “pelangi-pelangi” yang dinamakan spektrum gelombang
elektromagnetik.
Spektrum gelombang elektromagnetik terdiri atas tujuh macam gelombang yang
dibedakan berdasarkan frekuensi serta panjang gelombang tetapi cepat rambat di ruang
hampa adalah sama. Yaitu c =3 x 108 m/s. Seperti yang sudah dibahas dalam teori Maxwell
tentang gelombang elektromagnetik. frekuensi gelombang terkecil adalah gelombang cahaya
serta panjang gelombang terbesar sedangkan frekuensi terbesar adalah sinar gamma serta
panjang gelombang terpendek.

Urutannya adalah:

 radio dan televisi


 gelombang gelombang mikr
 infra merah
 cahaya tampak
 ultraviolet
 siar x
 sinar gamma

Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam


elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (diatas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk
energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (  0.5 mm). Hubungan antara
frekuensi (f), panjang gelombang (), dan kecepatan elektromagnetik (c) memenuhi
persaamaan berikut : C = f.. Di dalam ruang hampa nilai c adalah tetap, sedangkan nilai f
bergantung nilai . Jika  kecil, maka f besar atau sebaliknya untuk nilai  besar. Nilai f
menjadi kecil.

1. Gelombang Radiasi

Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika


panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi
gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar
frekuensinya.

Proses Gelombang Radio


Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui
kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang
disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula.

Penemuan Gelombang Radio


Orang pertama yang memberi petunjuk tentang kemungkinan adanya gelombang lain
yang lebih panjang dari gelombang inframerah adalah James Clerk Maxwell, ahli lisika dari
Skotlandia. Pada tahun 1864 ia menerbitkan beberapa makalah yang membahas tentang sifat
cahaya dan menunjukkan secara teori bahwa sifat tersebut merupakan suatu gerakan
gelombang magnet dan gelombang listrik. Maxwell berpendapat bahwa gelombang-
gelombang tersebut dapat meluas jauh di luar gelombang lnframerah. la juga mengemukakan
bahwa muatan listrik yang bergetar dapat menimbulkan gelornbann seperti tersebut di atas
dan gelombang itu berjalan melintasi angkasa dengan kecepatan cahaya lebih dari 300.000
km/dt.

Orang yang penama kali mertemukan gelombang tersebut secara percobaan adalah
Elihu Thomson. Dia adalah seorang guru di Sekolah Menengah Central Philadelpia. Pada
tahun 1871, Elihu mengadakan percobaan dengan percikan listrik tegangan tinggi yang dapat
meloncat melintasi celah beberapa cm. Elihu rnenyambung salah satu dari ujung yang
dilewaii arus listrik ke sebuah pipa air dan uiung yang lain ke bagian atas meja logam. Pada
waktu percikan-percikan timbul, ia mernbuktikan bahwa ia dapat pergi ke bagian-bagian
gedung yang lebih jauh, memegang mata pisau dekat benda logam, dan menarik peicikan-
percikan darinya

Pemanfaatan Gelombang Radio


No Nama Singkatan Frekuensi Panjang Manfaat
Gelombang

1. Extremely Low ELF (3 – 30) Hz (105 – 104) km Komunikasi dengan


Frequency bawah laut

2. Super Low Frequency SLF (30 – 300) Hz (104 – 103) km Komunikasi dengan
bawah laut

3. Ultra Low Frequency ULF (300 – 3000) Hz (103 – 102) km Komunikasi di


dalam pertambangan

4. Very Low Frequency VLF (3 – 30) KHz (102 – 104) km Komunikasi di


bawah laut

5. Low Frequency LF (30 – 300) KHz (10 – 1) km Navigasi

6. Medium Frequency MF (300 – 3000) KHz (1 – 10–1) km Siaran radio AM

7. High Frequency HF (3 – 30) MHz (10–1 – 10–2) km Radio amatir

8. Very High Frequency VHF (30 – 300) MHz (10–2 – 10–3) km Siaran radio FM dan
televise

9. Ultra High Frequency UHF (300 – 3000) MHz (10–3 – 10–4) km Televisi
danhandphone

10. Super High Frequency SHF (3 – 30) GHz (10–4 – 10–5) km Wireless LAN

11. Extremely High EHF (30 – 300) GHz (10–5 – 10–6) km Radio astronomi
Frequency

Kerugian Gelombang Radio

1. Induksi gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan dari radiasi gelombang radio


2. Induksi gelombang elektromagnetik dapat memengaruhi ion positif dan ion negatif di
sekeliling pancaran radiasinya.
3. Dalam tubuh manusia, terkandung ion-ion yang bermuatan positif dan negatif. Muatan
atau ion positif dan negatif di dalam tubuh mengalami keseimbangan apabila tidak
mendapat pengaruh terutama dari radiasi gelombang elektromagnetik. Jika pengaruh
radiasi tersebut telah melebihi batas ambang yang dapat diterima oleh tubuh manusia,
akan terjadi ketidakseimbangan muatan (ion) di dalam tubuh manusia yang kemudian
akan berakibat pada terganggunya fungsi-fungsi organ tubuh ataupun metabolisme yang
ada di dalam tubuh manusia.
4. Jika hal ini terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang lama, kesehatan orang
tersebut akan terganggu atau sakit

2. Gelombang Televisi
Gelombang televisi lebih tinggi frekuensinya dari
gelombang radio FM. Sebagaimana gelombang radio FM, gelombang televisi membawa
informasi gambar dan suara. Gelombang Televisi merambat pada frekuensi 100,000 Hz
sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz
sampai 20,000 Hz. Pada siaran Televisi, gelombang audio dan video tidak ditransmisikan
langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang Televisi yang akan merambat melalui
ruang angkasa.

Proses Gelombang Televisi


Gelombang ini tidak dipantulkan oleh ionosfer bumi, sehingga diperlukan
penghubung dengan satelit atau di permukaan bumi untuk tempat yang sangat jauh. Misalnya
di wilayah Bukittinggi dibangun sebuah stasiun penghubung (relay) yang letaknya dipuncak
Gunung Marapi.

Penemu Gelombang Televisi


Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran
gambar-bayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar
bergerak monokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar
beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral
ganda.

Manfaat Gelombang Televisi


1. memancarkan jenis suara stereo
2. memancarkan bunyi keliling di banyak negara

Kerugian Gelombang Televisi


1. perlu adanya antenna antenna atau pemancar penghubung karena jangkauannya sempit
2. semakin tingginya risiko kanker kolorektal, endometrial, ovarium, dan prostat
3. semakin tinggi resiko terkena kardiovaskular

3. Gelombang Mikro
Panjang gelombangnya kira-kira 3 mm. Gelombang mikro disebut juga sebagai
gelombang radio super high frequency, gelombang radio super high frequency. merupakan
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sekitar Hz. Panjang gelombangnya kira-kira 3
mm.
Proses Gelombang Mikro
Gelombang elektromagnetik dilepaskan oleh pemancar. Apabila mengenai suatu
benda yang terbuat dari logam, maka gelombang tersebut akan dipantulkan yang kemudian
gelombang tersebut akan diterima oleh radar.

Penemuan Gelombang Mikro


Tahun 1888, Heinrich Hertz adalah orang pertama yang mendemonstrasikan
kewujudan gelombang elektromagnet dengan membina sebuah alat yang menghasilkan dan
mengesan gelombang mikro di kawasan UHF.

Manfaat Gelombang Mikro


1. Gelombang mikro ini dimanfaatkan pada pesawat radar (radio detection and ranging).
2. Gelombang radar diaplikasikan untuk mendeteksi suatu objek,
3. memandu pendaratan pesawat terbang,
4. membantu pengamatan di kapal laut dan pesawat terbang pada malam hari atau cuaca
kabut,
5. Serta untuk menentukan arah dan posisi yang tepat.
6. Gelombang ini dimanfaatkan dalam alat microwave,
7. Analisis struktur molekul dan atomik.

Kerugian Gelombang Mikro


 Kesehatan
mengkonsumsi makanan yang diproses dengan microwave oven secara terus menerus
menyebabkan :

1. Kerusakan otak yang menetap karena impuls listrik di otak mengalami ‘hubungan
pendek’ ( kortsluiting ) melalui de – polarisasi dan de – magnetisasi jaringan otak.
2. Tubuh manusia tidak mampu memetabolisir ( memecah dan mengeluarkan ) produk
sampingan yang tidak dikenal dalam makanan yang diproses dengan microwave.
3. Produksi hormon laki – laki dan perempuan diubah menjadi terhalang.
4. Semua mineral, vitamin dan zat gizi menjadi menurun atau berubah sifatnya sehingga
tubuh tidak dapat menyerap maupun memecahnya.
5. Mineral yang terkandung dalam sayuran diubah menjadi radikal bebas yang
menimbulkan kanker.

4. Sinar Inframerah

Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah
panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang
dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter,
maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah.

Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut
radiasi inframerah. Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang
bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar
inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna
benda.

Proses Sinar Inframerah


Frekuensi gelombang ini dihasilkan oleh getaran-getaran elektron pada suatu atom
atau bahan yang dapat memancarkan gelombang elektromagnetik pada frekuensi khas.

Penemu Inframerah
Sir William Herschell, seorang astronom kerajaan Inggris secara tidak sengaja ketika
william sedang melakukan penelitian untuk mencari bahan penyaring optik.

Manfaat Sinar Inframerah


A. Kesehatan

 Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah
mempunyai getaran yang sama dengan molekul air. Sehingga, ketika molekul tersebut
pecah maka akan terbentuk molekul tunggal yang dapat meningkatkan cairan tubuh.
 Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah
akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan
meningkatkan temperaturkulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani
tekanan jantung.
 Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah,
memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik karena asam urat yang tinggi.
B. Bidang komunikasi
 Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak
jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem. Adapun pemancar pada sistem ini
terdiri atas sebuah LED (Lightemitting Diode)infra merah yang telah dilengkapi
dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar
inframerah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapatfoto transistor,
fotodioda, atau modulasi infra merah yang berfungsi untuk menerima sinar
inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
 Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop
 Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti
pada remote TV. Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat, harganya relatif
murah, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, serta memiliki fluktuasi daya
tinggi dan dapat diinterfensi oleh cahaya matahari.
 Sebagai alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat bekerja dengan jarak
yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter dan tidak ada penghalang)

C. Bidang keruangan
Inframerah yang dipancarakan dalam bentuk sinar infra merah terhadap suatu objek,
dapat menghasilkan foto infra merah. Foto inframerah yang bekerja berdasarkan pancaran
panas suatu objek dapat digunakan untuk membuat lukisan panas dari suatu daerah atau
objek. Hasil lukisan panas dapat menggambarkan daerah mana yang panas dan tidak. Suatu
lukisan panas dari suatu gedung dapat digunakan untuk mengetahui dari zona bagian mana
dari gedung itu yang menghasilkan panas berlebihann sehingga dapat dilakukan perbaikan-
perbaikan yang diperlukan.
D. Bidang Industri
 Lampu inframerah. Merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya bersuhu di atas
±2500°K. hal ini menyebabkan sinar infra merah yang dipancarkannya menjadi lebih
banyak daripada lampu pijar biasa. Lampu infra merah ini biasanya digunakan untuk
melakukan proses pemanasan di bidang industri.

Kerugian Inframerah
 Efek pada kulit
 Efek pada mata

5. Sinar Tampak atau Cahaya Tampak

Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat
didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi
oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari
panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk
cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik
pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.

Proses Cahaya Tampak


Dalam rentang spektrum gelombang elektromagnetik, cahaya atau sinar tampak hanya
menempati pita sempit di atas sinar inframerah. Spektrum frekuensi sinar tampak berisi
frekuensi dimana mata manusia peka terhadapnya. Frekuensi sinar tampak membentang
antara 40.000 dan 80.000 GHz (1013) atau bersesuaian dengan panjang gelombang antara 380
dan 780 nm (10-9). Cahaya yang kita rasakan sehari-hari berada dalam rentang frekuensi ini.
cahaya juga dihasilkan melalui proses dalam skala atom dan molekul berupa pengaturan
internal dalam konfigurasi elektron. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang
gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja.

Penemu Cahaya Tampak


Roger Bacon yang pertama kali diakui spektrum terlihat dalam segelas air. Empat
abad kemudian, Isaac Newton menemukan bahwa prisma dapat membongkar dan memasang
kembali cahaya putih. Newtonspektrum dibagi menjadi tujuh warna bernama: merah, oranye,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Manfaat Cahaya Tampak


Pemanfaatan Bahwa cahaya tampak pemenafaatannya sangat luas. Tak perlu jauh-
jauh, perhatikan disekitar tempat tinggal, akan ditemukan dedaunan mereka memerlukan
pencahayaan. Dedaunan yang tak dapat cahaya akan pucat. Di dedanuan hijau terjadi
photosintesis. Bila dedaunan kurang atau tidak ada disekitar tempat tinggal, suasana gersang
dan cepat mengantuk.

Kerugian Cahaya Tampak

1. Dampak negatif penggunaan laser adalah pointer laser yang di gunakan seseorang apabila
sampai mengenai mata , maka akan mengakibatkan kerusakan retina . terutama pada
bagian mocula (titik sentral retina) . gejalanya yakni penglihatan akan menurun tajam.
bila terkena, mocula akan mengalami efek pandangan. bisa dicontohkan dengan kasus
seseorang yang melihat hidung orang lain. bila bagian mocula rusak, yang terlihat hanya
sisi samping hidung. batang hidung justru tak terlihat sama sekali.
2. Kulit kasar. Sinar matahari dapat menembus jauh ke dalam kulit dan merusak sel
kolagen. hal ini membuat kulit tampak kering dan kasar. sinar matahari juga menyerap
kelembaban dari sel-sel kulit. setelah kolagen rusak, tidak mudah untuk memperbaiki.
sel-sel dapat memperbaiki diri mereka sendiri dalam beberapa bulan atau tahun.

6. Sinar Ultraviolet

Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau
dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan
molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar
ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang
berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak
membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.

Proses Sinar Ultraviolet

Sinar ultraviolet atau ultra ungu berarti di atas ungu. Sinar ini berada pada selang
frekuensi 10(15)Hz sampai 10(16) Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10(-8) sampai
10 (-7) m. Sinar ultraviolet diradiasikan oleh atom den molekul dalam nyala listrik. Sinar
ultraviolet berasal dari transisi elektron terluar suatu atom. Selain itu, matahari juga
merupakan sumber sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet dari matahari diserap oleh molekul ozon
(O3). atmosfer Sehingga tidak berbahaya bagi kehidupan di bumi.

Penemu Sinar Ultraviolet

Awalnya, sinar ultra violet ditemukan tidak sengaja ketika suatu kristal garam perak
menjadi gelap ketika terpapar sinar matahari. Beberapa tahun kemudian, Johann Wilhelm
Ritter mengadakan penelitian yang mengungkap sinar tersebut. Sinar ini awalnya disebut
sebagai “sinar de-oksidator”.

Manfaat Sinar Ultraviolet


a) Sumber utama vitamin D.
Sinar ultraviolet ternyata membantu mengubah kolesterol yang tersimpan di kulit
menjadi vitamin D. Hanya dengan berjemur selama 5 menit di pagi hari, tubuh kita
mendapatkan 400 unit vitamin D.
b) Mengurangi kolesterol darah.
Proses pembentukan vitamin D dimana mengubah kolesterol di dalam darah maka
akan mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh kita.
c) Mengurangi gula darah.
Sinar matahari membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh yang
merangsang glukosa menjadi glikogen sehingga secara langsung berperan menurunkan kadar
gula darah dalam tubuh kita.
d) Membantu membentuk dan memperbaiki tulang.
Vitamin D yang dibentuk melalui sinar matahari berfungsi meningkatkan penyerapan
kalsium oleh tubuh sehingga memperbaiki komponen tulang dan mencegah penyakit rakhitis,
osteoporosis, dan osteomalacia

Kerugian Sinar Ultraviolet


Sinar UV dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu sinar UV-C, merupakan radiasi UV
yang paling berbahaya sehingga tubuh harus benar-benar terlindungi, sinar UV-B atau yang
biasa kita kenal sebagai sinar radiasi perusak kulit dan mata, serta terakhir adalah sinar UV-
A. UV-A dan UV-B harus dihindari karena mampu merusak jaringan mata. UV-A dapat
merusak saraf pusat penglihatan dan makula, yaitu bagian dari retina yang terletak di bagian
belakang mata. Sedangkan UV-B dapat merusak bagian kornea dan lensa. Walau tingkat
radiasinya paling rendah, paparan UV-A dalam jangka panjang dapat mengakibatkan katarak.
Penyakit lain yang ditimbulkan akibat sinar UV antara lain degenerasi makular, pterygium
atau pertumbuhan pada lapisan luar (bagian putih mata) yang pada akhirnya menutupi bagian
tengah kornea, dan corneal sunburn (photokeratitis) yang terjadi akibat paparan sinar UV-B
berlebih.

7. Sinar-X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya
sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya
tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat
aluminium setebal 1 cm.

Proses Sinar X
Sinar-X merambat menurut garis lurus Sinar-X tidak menyimpang dalam medan
magnetik / medan listrik Sinar-X dipancarkan ketika sinar katode menumbuk zat padat
Karena Sinar-X tidak menyimpang dalam medan magnetik maupun medan listrik, maka
Sinar-X jelas tidak mengandung partikel yang bermuatan / Sinar-X lebih mirip dengan
cahaya yang tampak. Ternyata Sinar-X termasuk gelombang elektromagnetik punya
gelombang (10-12 m – 10-8 m) frekwensi sangat tinggi

Penemu Sinar X
Ditemukan oleh Wilhelm K. Rontgen (1845 – 1923) bulan November tahun 1895
dengan menggunakan elektron-elektron dikeluarkan dari katode dengan cara memanaskan
katode (emisi termionik). Sinar ini oleh Rontgen disebut Sinar-X karena pada saat itu
Rontgen belum mengetahui sifat sinar tersebut. Tabung Sinar-X Digunakan Rontgen untuk
menemukan Sinar-X yang digunakan untuk memproduksi Sinar-X diciptakan oleh W.D.
Coolige dari Lab General Electric tahun 1913.

Manfaat Sinar X

o Dalam ilmu kedokteran, sinar X dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi
serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh
pasien. Biasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan ‘foto rontgen’.
o Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini dikenal
sebagai radioterapi.
o Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara
atom-atom dalam suatu bahan hablur.
o Dalam bidang industri, sinar X digunakan untuk mengesan kecacatan dalam
struktur binaan atau bahagian-bahagian dalam mesin dan enjin.
o Menyiasat rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan dandang tekanan tinggi.
o Memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
o Sinar-X digunakan untuk mengesahkan sama ada suatu lukisan atau objek seni
purba itu benar atau tiruan.

Kerugian Sinar-X
o Sinar-X memiliki energi yang tinggi, punya efek yang besar pada jaringan hidup.
Dapat mengionisasi molekul-molekul, dapat mengganggu fungsi sel yang normal.
Sinar-X dengan dosis tinggi dapat mengakibatkan kanker dan lahir cacat (karena
terlalu lama).
o Pemusnahan sel-sel dalam badan.
o Perubahan struktur genetik suatu sel.
o Penyakit kanser barah.
o Kesan-kesan buruk seperti rambut rontok, kulit menjadi merah dan berbisul.
o Dapat merusak rantai DNA.
o Dapat menyebabkan kanker dan mutasi genetik.

8. Sinar Gamma (  )

Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang


gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek
yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh.

Proses Sinar Gamma


Sinar gamma muncul dari inti atom yang tidak stabil dikarenakan atom tersebut
memiliki energi yang tidak sesuai dengan kondisi dasarnya (groundstate). Energi gamma
yang muncul antara satu radioisotop dengan radioisotop yang lain adalah berbeda – beda
dikarenakan setiap radionuklida memiliki emisi yang spesifik.

Penemu Sinar Gamma


Thomson (Joseph John Thomson) melakukan penelitian sinar katoda di pusat
penelitian Cavendish di Universitas Cambridge dan menemukan elektron yang merupakan
salah satu pembentuk struktur dasar materi. (http://um.ac.id) Pada tahun 1895 datanglah
Ernest Rutherford, seorang kelahiran Selandia Baru yang bermigrasi ke Inggris, untuk
bekerja di bawah bimbingan J.J. Thomson. Pada mulanya Rutherford tertarik kepada efek
radioaktivitas dan sinar-X terhadap konduktivitas listrik udara. Partikel (radiasi) berenergi
tinggi yang dipancarkan oleh bahan radioaktif menumbuk dan melepaskan elektron dari
atom yang ada di udara, dan inilah yang menghantarkan arus listrik. Setelah mengadakan
penelitian bersama dengan J.J. Thomson, pada tahun 1898 Rutherford menunjukkan bahwa
sinar-X dan radiasi yang dipancarkan oleh materi radioaktif pada dasarnya bertingkah laku
sama. Selain itu berdasarkan pengukuran serapan materi terhadap radiasi yang dipancarkan
oleh materi radioaktif seperti uranium atau thorium, ia menyatakan paling sedikit ada 2 jenis
radiasi yang dipancarkan oleh bahan radioaktif alam uranium dan thorium. Satu memiliki
daya ionisasi yang sangat besar, karena itu mudah diserap oleh materi, dapat dihentikan
dengan kertas tipis, yang satu lagi memiliki daya ionisasi yang lebih kecil dan daya tembus
yang besar. Menggunakan dua huruf pertama abjad Yunani, yang pertama disebut radiasi
alpha, yang kedua radiasi Beta. Selain itu juga diketahui adanya radiasi yang memiliki daya
tembus lebih besar dari pada Beta, dan radiasi ini disebut radiasi Gamma.

Manfaat Sinar Gamma


1. Ilmuwan menggunakan sinar gamma untuk membunuh bakteri jahat dan serangga yang
merusak makanan. Makanan yang disinari sinar gamma disebut makanan iradiasi.
2. Industri, untuk mengetahui struktur logam
3. Pertanian, untuk membuat bibit unggul
4. Teknik nuklir, untuk membuat radio isotop
5. Kedokteran, untuk terapi dan diagnosis
6. Farmasi, untuk sterilisasi

Kerugian Sinar Gamma


1. Dapat merusak DNA
2. Dapat menyebabkan luka bakar
3. Dampak negatif dari radiasi gamma adalah bisa merusak jaringan sel sehat dan
mengakibatkan kerusakan organ dalaman manusia serta bisa menyebabkan kematian.
18.

E. Bahaya Radiasi Elektromagnetik

Paparan radiasi ultraviolet-B yang berlebih terhadap manusia, hewan, tanaman dan
bahan-bahan bangunan dapat menimbulkan dampak negatif. Pada manusia, radiasi UV-B
berlebih dapat menimbulkan penyakit kanker kulit, katarak mata serta mengurangi daya tahan
tubuh terhadap penyakit infeksi.

Selain itu, peningkatan radiasi gelombang pendek UV-B juga dapat memicu reaksi
kimiawi di atmosfer bagian bawah, yang mengakibatkan penambahan jumlah reaksi
fotokimia yang menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam serta peningkatan
gangguan saluran pernapasan.

1. Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menyebabkan pertumbuhan berbagai jenis


tanaman menjadi lambat dan beberapa bahkan menjadi kerdil. Sebagai akibatnya, hasil
panen sejumlah tanaman budidaya akan menurun serta tanaman hutan menjadi rusak.
2. Pulsa microwaves dapat menimbulkan efek stres pada kimia syaraf otak.
3. Apabila terjadi lubang ozon, maka sinar UV, khususnya yang jenis UV tipe B yang
memiliki panjang gelombang 290 nm, yang menembus ke permukaan bumi dan
kemudian mengenai orang, dapat menyebabkan kulit manusia tersengat, merubah
molekul DNA, dan bahkan bila berlangsung menerus dalam jangka lama dapat memicu
kanker kulit, termasuk terhadap mahluk hidup lainnya.
4. Radiasi HP dapat mengacaukan gelombang otak, menyebabkan sakit kepala, kelelahan,
dan hilang memori, pemakaian HP bisa menyebabkan kanker otak.
5. Beberapa efek negatif yang bisa muncul sebagai akibat radiasi HP antara lain
kerusakan sel saraf, menurunnya atau bahkan hilangnya konsentrasi, merusak sistem
kekebalan tubuh, meningkatkan tekanan darah, hingga gangguan tidur dan perubahan
aktivitas otak.
6. Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan oleh pemaparan
berlebihan terhadap sinar UV, baik UVA yang bertanggung jawab atas noda gelap,
kerut/keriput, dan melanoma maupun UVB yang bertanggung jawab atas kulit terbakar
dan karsinoma.
7. Dampak negatif wi-fi sehubungan dengan radiasi elektromagnetik: keluhan nyeri di
bagian kepala, telinga, tenggorokan dan beberapa bagian tubuh lain bila berada dekat
dengan peralatan elektronik atau menara pemancar.
8. Dapat menyebabkan kanker kulit (Sinar ultraviolet).
9. Dapat menyebabkan katarak mata(Sinar ultraviolet).
10. Dapat menghitamkan warna kulit (Sinar ultraviolet).
11. Dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh (Sinar ultraviolet).
12. Dapat menyebabkan kemandulan (Sinar gamma).
13. Dapat menyebabkan kerusakan sel/jaringan hidup manusia (Sinar X dan terutama sinar
gamma).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan “GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK” diatas dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut :

3.1.1 Begitu besar peranan Gelombang Elektromagnetik yang bermanfaat dalam kehidupan
kita sehari-hari, tanpa kita sadari keberadaannya. Gelombang Elektromagnetik adalah
gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik
merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang
gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Gelombang
elektromagnetik terdiri atas medan magnetik dan medan listrik yang berubah secara periodik
dan serempak dengan arah getar tegak lurus satu sama lain dan masing-masing medan tegak
lurus arah rambat gelombang.

3.1.2 Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang


mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi,
atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan :

 Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s,
yaitu 300 MmHz
 Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1µeV/GHz
 Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 µeVm

Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah jika diurutkan dari
gelombang panjang berenergi rendah yaitu :
- gelombang radio ( > 30 GHz )
- gelombang mikro ( 109 Hz – 3 x 1011 Hz )
- inframerah ( 3 x 1011 Hz – 4 x 1014 Hz )
- cahaya tampak ( 4 x 1014 Hz – 8 x 1014 Hz)
- sinar ultraviolet ( 8 x 1014 Hz – 3 x 1017 Hz )
- sinar x ( 1016 Hz– 1020 Hz )
- sinar gamma ( 1018 Hz– 1025 Hz
3.1.3 Selain mempunyai peranan yang besar dan juga bermanfaat dalam kehidupan kita
sehari-hari, Radiasi Elektromagnetik juga bisa berbahaya dalam pemanfaatannya.

2. Saran

3.2.1 Kita semua hendaknya lebih mengetahui dan memahami tentang gelombang
elektromagnetik karena selain bermanfaat untuk kehidupan, ternyata gelombang
elektromagnetik memiliki dampak yang buruk juga. Dengan lebih memahami gelombang
elektromagnetik, diharapkan masyarakat akan lebih berhati-hati dalam memanfaatkan
gelombang elektromagnetik.

3.2.2 Penulis, diharapkan lebih kreatif dan inovatif lagi dalam penulisan makalah selanjutnya
agar pembaca lebih tertarik untuk membaca makalah yang telah dibuat.

20.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Redaksi Pustaka Setia. 2005. Panduan SPMB Ipa. Bandung: Pustaka Setia

Jones, E.R dan Chiulders, R.L. 1994. Contemporary Collage Physics, Second
Edition. New York: Addison Wesley Longman.
Anonim, 2009. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik dan Spektrum
Elektromagnetik, (Online), (http://www.ittelkom.ac.id, diakses 7 November
2009).
Anonim. 2009. FIR dalam Bio Pendant. (http://www.galaxurbiz.com, diakses 7
November 2009).
Foster, Bob. 2004. Fisika SMA Jilid 3A untuk Kelas XII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Lala, Brigitta. 2008. Gelombang elektromagnetik.
(http://brigittalala.wordpress.com, diakses 7 November 2009).

21.

Anda mungkin juga menyukai