Anda di halaman 1dari 13

RADIASI ELEKTROMAGNETIK

Dosen Pengampu : Dr. Ratna Sari Dewi, M.Si

Kelompok 7 :

1. Juan Andreas Gultom 4203131005

2. Maisyaroh Rangkuti 4201131012

3. Mhd. Fadhillah 4203131001

4. Tuppal Sipayung 4193131031

Mata Kuliah : Kimia Instrumentasi

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Fisika ini. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta
keluarga, para sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini kami buat sebagai tugas mata kuliah kimia instrumen, dengan judul makalah
“Radiasi Elektromagnetik”, yang kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu di makalah ini.
Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah fisika ini. Semoga makalah Fisika
tentang Radiasi Elektromagnetik ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya. Terima Kasih.

Medan, 20 Februari 2023

Kelompok 7

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 2
BAB 1 : PENDAHULUAN……………………………………………………………. 3
1. Latar Belakang………………………………………………………………….. 3
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………. 4
BAB 2 : PEMBAHASAN……………………………………………………………… 5
A. Pengertian Radiasi (Gelombang) Elektromagnetik…………………………….. 5
B. Hipotesis Maxwell Tentang Gelombang Elektromagnetik……………………... 5
C. Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik……………………………………....... 7
D. Spektrum Elektromagnetik…………………………………………………....... 7
1. Gelombang Radio…………………………………………………………… 8
2. Gelombang Televisi………………………………………………………… 10
3. Gelombang Mikro…………………………………………………………... 11
4. Sinar Inframerah……………………………………………………………. 12
5. Sinar Tampak atau Cahaya Tampak………………………………………… 15
6. Sinar Ultraviolet…………………………………………………………….. 16
7. Sinar-X……………………………………………………………………… 17
8. Sinar Gamma……………………………………………………………….. 18
E. Bahaya Radiasi Elektromagnetik……………………………………………….. 19
BAB 3 : PENUTUP…………………………………………………………………….. 20
1. Kesimpulan……………………………………………………………………… 20
2. Saran……………………………………………………………………………. 20
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….. 21

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini yang semakin meningkat, berikut dalam
penggunaan gelombang elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Seperti apakah gelombang
elektromagnetik, apa contoh gelombang elektromagnetik itu? Gelombang elektromagnetik
sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah satu contohnya adalah sinar matahari, gelombang ini
tidak memerlukan medium perantara dalam perambatannya. Contoh lain adalah gelombang radio.
Tetapi spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis gelombang lainnya,
yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya. Untuk itu disini kita akan
mempelajari tentang rentang spektrum gelombang elektromagnetik, karakteristik khusus masing-
masing gelombang elektromagnetik di dalam spectrum dan contoh dan penerapan masing-masing
gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
Terjadinya gelombang elektromagnetik, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi)
medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted
yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere.
Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere. Kedua, medan magnet yang berubah-ubah
terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala
ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara
eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum
induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry. Dari kedua
prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku
dalam hukum alam,
James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu
bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka
hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan
listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan
Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan
kemagnetan. Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat

2
menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya
merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal
dengan nama Hukum Ampere- Maxwell. Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di
atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat
membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang
berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung
secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan
magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah
maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang
elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang
dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan. Kenyataan
ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang
elektromagnetik.
Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti.
Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui
eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari
sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif
yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan
penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.
Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan
terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang
elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada
sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.

3
1.2 Rumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan laporan ini, penulis perlu membatasi
masalah-masalah yang akan dibahas sehingga akan terfokus pada pokok pembahasan.
Penulis menyajikan rumusan masalah sebagai berikut:

1) Apakah pengertian dari Gelombang Elektromagnetik?


2) Apa saja Sifat Gelombang dari Radiasi Elektromagnetik
3) Bagaimana spektrum gelombang elektromagnetik ?
4) Apa saja Interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi ?

1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui pengertian dari Gelombang Elektromagnetik?


2) Untuk mengetahui Sifat Gelombang dari Radiasi Elektromagnetik
3) Untuk mengetahui spektrum gelombang elektromagnetik ?
4) Untuk Mengetahui Interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendahuluan
Gelombang elektromagnetik pertama kali temukan oleh Heinrich Herzt, seorang ahli fisika
jerman yang menemukan salah satu cara pengiriman energi listrik tanpa kabel. Gelombang
elektromagnetik sendiri dapat didefenisikan sebagai kombinasi antara medan listrik dan mesendiri
dapat didefenisikan sebagai kombinasi antara medan listrik dan medan magnet yang berosilasi
sewaktu merambat melewati ruang. Gelombang elektromagnetik merupakan bentuk energi yang
terpancar dan memengaruhi materi yang dilaluinya.
Radiasi elektromagnetik termasuk cahaya sinar matahari atau cahaya tampak adalah energi
yang merambat dalam ruang. Gejala-gejala optik seperti pembiasan (refraksi), pemantulan
(refleksi), dan interferensi gelombang adalah akibat-akibat yang ditimbulkan sifat gelombang dari
energi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik Radiasi elektromagnetik juga terdiri dari paket
kuanta energi diskret yang disebut foton, yang mempunyai sejumlah tertentu energi dan juga
merambat dalam ruang dengan kecepatan cahaya.

2.2 Sifat Gelombang dari Radiasi Elektromagnetik

Gambar 1. Komponen medan listrik dan medan magnet dari radiasi elektromagnetik terpolarisasi

Pada ruang hampa gelombang energi elektromagnetik akan berosilasi dan merambat melalui
ruang dengan kecepatan konstan, yakni dengan kecepatan cahaya c, yang setara dengan 2,99792 x
108 m/s. Jika radiasi elektromagnetik digambarkan dalam medan magnet dan medan listrik yang
berosilasi tegak lurus satu sama lain sambil merambat, interaksi dengna materi dapat dijelaskan

5
dengan medan listrik yang berosilasi di satu bidang terpolarisasi. Pada medium atau material yang
mengandung banyak partikel atau senyawa kimia, gelombang ini merambat dengan kecepatan
berbeda dan diberik simbol v, tabg sedikit lebih kecil daripada kecepatan cahaya.
y = Ae sin (2 vt + )
dimana y adalah besarnya medan listrik pada waktu t, A e adalah amplitudo maksimum dari
medan listrik, v adalah frekuensi, adalah sudut fase dari medan listrik disaat besarnya tidak nol
pada saat t=0. Persamaan dari medan listrik magnetnya dapat ditulis sebagai berikut:
M = Am sin(2 vt + )
Beberapa parameter mendasar dari fungsi gelombang ini, antara lain:
1. Panjang gelombang ( ) adalah jaraka anara puncak bukit dan dasar lembah dalam gelombang
elektromagnetik.
2. Periode (p) adalah waktu yang ditempuh dari puncak sampai ke puncah lagi.
3. Frekuensi (v)= 1/p adalah jumlah osilasi dari gelombang elektromagnetik per detiknya.
Frekuensi ini tergantung pada sumber dari gelombang elektromagnetik dan bukan tergantung
pada mediumnya saat gelombang merambat.
4. Kecepatan (v) adalah kecepatan cahaya saat merambat melalui medium. Kecepatan ini
tergantung pada medium dan frekuensi. Hubungan ini dapat ditulis sebagai:
v=
5. Angka gelombang yang merupakan invers dari panjang gelombang dan satuan ini digunakan
dalam spektroskopi inframerah, di mana panjang gelombang sangat kecil. Menulis angka
gelombang lebih mudah daripada menuliskan banyak angka di belakang koma.
Beberapa jenis satuan juga sering digunakna dalam metode analisis, untuk menggambarkan
jumlah energi yang berperan dalam interaksi dengan materi. Beberapa simbol juga akhirnya
diciptakan untuk menggambarkan energi yang dimaksud.

Tabel Satuan dan simbol yang digunakan untuk melukiskan radiasi elektromagnetik
Jumlah Satuan Simbol Konversi
Panjang Gelombang Mikro (mikrometer) 1 = 10-4 cm
Nanometer nm 1 nm = 10-3 = 10-7 cm
Milimikron 1 =1m
Angstrom 1 = 10-8 cm

6
Frekuensi Putara per detik cps
Hertz Hz 1 Hz = 1 cps
Megahertz MHz 1 MHz = 106
Angka Gelombang Kebalikan sentimeter cm-1 atau v cm-1 = 1/
Intensitas Energi per detik I
Per unit solid angle
Radiant power Energi per detik p

1. Tumpangan tindih / inteferensi gelombang


Ketika ada dua atau tiga gelombang secara bersama-sama merambat dalam ruang di medium
yang sama maka akan terjadi perpaduan masing-masing gelombang yang menghasilkan jumlah dari
masing-masing gelombang. Prinsip tumpang tindih atau interferensi gelombangnya dapat
dituliskan dalam persamaan berikut ini:
y = A1 sin (2 + ) + A2 sin (2 + )
Amplitudo terbesar akan tercapai jika - = 0 atau 360o, 720o, atau kelipatan dari 360o
pada saat kedua gelombang benar benar sefasa. Amplitudo perpaduan antara beberapa gelombang
ini merupakan jumlah amplitudo masing-masing gelombang penyusunnya. Sebaliknya, akan terjadi
“interferensi yang saling meniadakan” dengan amplitudo minimum terjadi pada saat - =
o
180 atau 180o ditambah kelipatan dari 360o. Antara amlitudo maksimum dan minimum terdapat
banyak sekali kemungkinan interferensi yang merupakan jumlah amplitudo komponen gelombang.
Adanya sifat gelombang yang dapat berinterferensi saling menguatkan dan meniadakan ini
menyebabkan banyak metode analitik instrumentasi dapat dikembangkan.
2. Sifat partikel radiasi elektromagnetik
Sifat partikel radiasi elektromagnetik adalah gambaran yang juga pnting untuk menjelaskan
banyak gejala fisika. Ketika materi diberi radiasi elektromagnetik maka radiasi elektromagnetik ini
akan mengalami perubahan energi. Energi dari sebuah foton akan bergantung pada frekuensi dari
radiasi yang diberikan dalam persaman
E=h
Dimana h adalah konstanta Planck atau

E=h

Efek fotolistrik juga menjelaskan sifat partikel dari radiasi elektromagnetik. Ketika energi
dari elektromagnetik mengenai permukaan logam dalam jumlah cukup maka elektron akan
7
terlontar keluar dari permukaan dalam bentuk emisi elektron. Proses ini dapat digambarkan dalam
persamaan berikut:
E=h –
Di mana adalah fungsi kerja. Fungsi kerja adalah kerja yang dibutuhkan untuk melepaskan
elektron dari permukaan ke ruang hampa. E adalah unit energi dalam bentuk frekuensi (dalam Hz)
atau angka gelombang (dalam cm-1) atau elektron volt (energi/mol foton). Harga E tergantung pada
frekuensi tidak tergantung pada intensitas sinar datang. Intensitas besar dari radiasi sinar datang
hanya berpengaruh pada jumlah elektron yang terlontar dari permukaan karena energi sebesar E.
Kerja, yang dilambangkan dengan untuk membuat elektron terlepas dan teremisi keluar
merupakan karakter khas dari tiap logam. Energi dari radiasi di daerah ultraviolet dan sinar tampak
sudah dapat mengeluarkan elektron. Pada satu periode, makin ke kanan energi yang dibutuhkan
makin besar. Energi di atas radiasi ultaviolet dapat mengangkat elektron dari permukaan. Efek
fotolistrik ini dapat dideteksi dengan menggunakan tabung foto (phototube).

2.3 Interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi


A. Interaksi radiasi dengan partikel Alfa
Interaksi partikel alfa sangat kuat tetapi pendek. Lintasan partikel alfa saat berinteraksi
dengan materi adalah lurus dan menghasilkan pasangan ion dengan kerapatan tinggi di sekitarnya.
Partikel alfa yang hilang selama melewati materi hampir seluruhnya karena interaksinya dengan
elektron orbital atom, menghasilkan suatu pasangan ion (elektron lepasan dan ion positifnya).
Energi rata-rata yang diperlukan untuk membentuk satu pasangan ion di udara adalah 35 eV.
Jumlah pasangan ion yang dihasilkan per mm panjang lintasan radiasi inti disebut ionisasi spesifik.
Ionisasi spesifik (pada 1 atm dan 15 o C) pada akhir lintasan dari sebuah partikel alfa (sekitar 7000
pasangan ion per mm panjang lintasannya) lebih besar dari pada awal lintasannya (sekitar 3000
pasangan ion per mm panjang lintasannya).
B. Interaksi radiasi dengan partikel Beta
Partikel beta terdiri atas dua jenis yakni elektron dan positron. Untuk kasus peluruhan dengan
memancarkan elektron disebut peluruhan eta minus ( -). Sedangkan untuk pemancaran positron
disebut peluruhan beta plus (+).
Partikel beta yang dipancarkan oleh radioisotop pada peluruhan beta dalam hal ini yaitu
peluruhan - merupakan radiasi yang sering dimanfaatkan energinya dalam betavoltaic. Hal ini
terkait dengan efek kerusakan yang akan ditimbulkan pada bahan semikonduktor yang lebih aman
8
jika dibandingkan dengan radiasi alfa atau gamma. Selain itu, waktu paruh yang berhubungan
dengan umur pakai betavoltaic juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan pemancar atau sumber
beta
yang digunakan..
C. Interaksi radiasi dengan partikel Gamma
Interaksi radiasi gamma dengan materi sangat kecil sehingga memiliki daya tembus yang jauh
lebih besar daripada radiasi alfa dan radiasi beta.  Daya tembus dicirikan oleh ketebalan paruh
suatu penyerap, yaitu ketebalan yang dapat mengurangi intensitas radiasi menjadi separuhnya. 
Penyerapan radiasi gamma disebabkan oleh tiga proses fisik, yaitu efek fotolistrik, efek Compton,
dan pembentukan pasangan positron- negatron.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Begitu besar peranan gelombang elektromagnetik yang bermanfaat dalam kehidupan kita
sehari-hari, tanpa kita sadari keberadaannya gelombang elektromagnetik adalah gelombang
yang dapat merambat waktu tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam
gelombang dengan beberapa karakter yang biasa diukur yaitu panjang gelombanga/
wavelength, frekuensi amplitude, kecepatan. Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan
magnet dan medan listrik yang berubah secara periodik dan serempak dengan arah getar tegak
lurus satu sama lain dan masing-masing Medan tegak lurus arah rambat gelombang.
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin
spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga
per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan :
 Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya : 300Mm/s,
yaitu 300 MmHz
 Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1 eV/GHz
 Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 eVm

3.2 Saran

Berdasarkan isi makalah tersebut, maka penulis mengharapkan pembaca mengharapkan


adanya masukkan untuk penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Dan semoga makalah
ini dapat berguna bagi mahasiswa dan peneliti lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Lukum, A, dkk., (2022). Dasar-Dasar Kimia Analitik. Jawa Timur:Uwais Inspirasi Indonesia

Wijaya, N. H., Kartika, W., & Utari, A. R. D. (2019). Deteksi Radiasi Gelombang Elektromagnetik
dari Peralatan Medis dan Elektronik di Rumah Sakit. Jurnal Ecotipe (Electronic, Control,
Telecommunication, Information, and Power Engineering), 6(2), 102-106.

Wonorahardjo, S., (2021). Pengantar Kimia Analitik Modern. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Zulfi, H., Santiyadnya, N., & Arsa, I. P. S. (2022). Pengaruh Eco Enzyme Terhadap Radiasi
Elektromagnetik Untuk Pemakaian Laptop Dalam Pembelajarn: Pengaruh Eco Enzyme
Terhadap Radiasi Elektromagnetik Untuk Pemakaian Laptop Dalam Pembelaran. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro Undiksha, 11(3), 112-123.

11

Anda mungkin juga menyukai