Com
b bMENU
Menu
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 1/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
b MENU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia pendidikan, berfilsafat adalah suatu hal yang penting, karena dengan berfilsafat dunia pendidikan akan mengetahi hakikat
dari makna, tujuan, metode, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan itu sendiri. Arti penting dari berfilsafat itu sendiri adalah
agar tujuan-tujuan yang telah diketahui dan ditetapkan dapat tercapai. Sebagaimana Ali Khalil Abu ‘Ainaini merumuskan pengertian filsafat
pendidikan yang dikutip oleh Prof. Dr. H. Ramayulis dalam “bukunya Filsafat Pendidikan Islam” bahwa filsafat pendidikan itu sebagai
“kegiatan-kegiatan pemikiran yang ssistematis, diambil dari sistem filsafat sebagai cara untuk mengatur dan menerangkan nilai-niai tujuan
pendidikan yang akan dicapai (direalisasikan).[1]
Dari uraian di atas, maka akan memunculkan sebuah pertanya; terus apa pengertian dari filsafat, pendidikan, dan Islam itu sendiri? Oleh
sebab itu, di dalam makalah ini penulis ingin membahas, mengkaji, dan menganalisis tentang Filsafat Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:
C. Tujuan Masalah
Sesuai dengan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat, filsafat pendidikan, dan filsafat pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan?
3. Untuk mengetahui manfaat belajar filsafat.
4. Untuk mengetahui ruang lingkup filsafat pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat Pendidikan
Secara etimologi Filsafat pendidikan itu mengandung dua pengertian yang berbeda, yaitu 1) Filsafat, dan 2) Filsafat Pendidikan. Agar kedua
dari pengertian tersebut dapat tergambarkan dan dipahami secara menyeluruh, maka penulis akan menguraikan ketiga pengertian tersebut
di bawah ini.
1. Pengertian Filsafat
Ramayulis di dalam bukunya “Filsafat Pendidikan Islam” yang mengutip dari Imam Barnadib mengatakan, bahwa dalam segi bahasa kata
filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philar dan sophia. Philar adalah berarti cinta dan Sophia berarti kebenaran atau kebaajikan. Jadi,
kata filsafat berarti cinta akan kebenaran atau kebajikan.[2]
Selain itu, Muzayyin Arifin di dalam bukunya “Filsafat Pendidikan Islam” menjelaskan, bahwa secara harfiah, filsafat berarti “cinta kepada
ilmu”. Filsafat berasal dari kata Philo yang artinya cinta dan Sophos artinya ilmu/hikmah.[3] Jadi dari pengertian tersebut dapat dipahami
bahwa setiap manusia yang mencintai suatu ilmu/hikmah yang mana dengan ilmu tersebut dia mencari suatu kebenaran dengan mendalam
dan tanpa batas maka disebut dengan filsuf. Dan filsafat ini merupakan ilmu pertama yang diamalkan untuk menemukan suatu kebenaran
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 2/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
atau sebuah rumusan dari segala ilmu penegtahuan. Sebagaimana Muzayyin di dalam bukunya yang sama menjelaskan, bahwa secara
historis, filsafat menjadi induk segala ilmu pengetahuan yang berkembang sejak zaman Yunani kuno sampai zaman modern sekarang.[4]
b MENU
Sedangkan secara istilah makna dari filsafat dapat dirumuskan suatu kegiatan berpikir secara mendalam dan bebas, agar hakikat dari
kebenaran yang dicari dapat ditemukan. Hal ini sesuai dengan yang dikutip Ramayulis di dalam bukunya dari beberapa ilmuan; pertama,
Muhtar Yahya mengatakan bahwa “berpikir filsafat adalah pemikiran yang sedalam-dalamnya yang bebas dan teliti yang bertujuan hanya
mencari hakikat kebenaran tentang alam semesta, alam manusia, dan dibalik alam”. Kedua, Soegardo Poerbakwatja juga mengatakan,
bahwa “filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab musabab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan fikiran
belaka”. Ketiga, sementara Imam Barnadib menyatakan bahwa “filsafat diartikan sebagai ilmu yang berusaha untuk memahami segala hal
yang timbul di dalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia”.[5] Dengan demikian, dari beberapa pengertian tersebut diharapkan
manusia dapat memahami, mengerti, dan mempunyai pandangan yang menyeluruh, mendalam, dan sistematis mengenai dirinya sendiri
sebagai manusia, sekitarnya sebagai lingkungan, dan penciptanya sebagai Tuhan.
Pandangan yang mendalam, menyeluruh, dan sistematis ini menghendaki manusia untuk selalu mempunyai daya pikir yang sadar,
mendalam, teliti, dan teratur ketika berfilsafat. Hal ini sesuai dengan yang dirumuskan Ramayulis, bahwa berfilsafat adalah berpikir
rasional, spekulatif, sistematis, radikal, dan universal.[6]
Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami, bahwa filsafat adalah suatu kegiatan berpikir secara mendalam dan menyeluruh dengan
disertai tindakan sadar, teliti, dan teratur agar hakikat dari sebuah kebenaran dapat ditemukan.
Menurut John Dewey yang dikutip oleh Jalaluddin dan Abdullah di dalam bukunya “Filsafat Pendidikan” mengatakan, bahwa filsafat
pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun
daya perasaan (emosional), menuju ke arah tabi’at manusia, maka filsafat bisa juga diartikan sebagai teori umum pendidikan.[8]
Sedangkan Jalaluddin dan Abdulah Idi di dalam bukunya “Filsafat Pendidikan” yang mengutip dari Asy-Syaibani menjelaskan, bahwa filsafat
pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan
memadukan proses pendidikan.[9] Artinya dengan berfilsafat diharapkan persoalan-persoalan yang terdapat di dalam pendidikan dapat
terpecahkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Muzayyin Arifin, bahwa filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah
kependidikan.[10]
Selain itu, Anas Salahudin di dalam bukunya Filsafat Pendidikan juga merumuskan beberapa pengertian dari filsafat pendidikan, di
antaranya yaitu;
1. Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang memikirkan hakikat pendidikan secara komprehensif dan kontemplatif tentang sumber,
seluk beluk pendidikan, fungsi, dan tujuan pendidikan.
2. Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang mengkaji proses pendidikan dan teori-teori pendidikan.
3. Filsafat pendidikan mengkaji hakikat guru dan anak didik dalam proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas.
4. Filsafat pendidikan mengkaji berbagai teori kependidikan, metode, dan pendekatan daam pendidikan.
5. Filsafat pendidikan mengkaji strategi pembelajaran alternatif.
6. Filsafat pendidikan mengkaji hakikat tentang kurikulum pendidikan.
7. Filsafat pendidikan mengkaji hakikat evaluasi pendidikan dan evaluasi pembelajaran.
8. Filsafat pendidikan mengkaji hakikat alat-alat dan media pembelajaran.[11]
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa filsafat pendidikan adalah suatu kegiatan berpikir kritis, bebas, teliti, dan teratur
tentang masalah-masalah yang terdapat di dalam dunia pendidikan agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat.
(Baca juga: Makalah Pembelajaran Tematik)
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 3/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
MENU
umum, sebagai landasan dari semua pemikiran umum mengenai pendidikan. Dalam kaitanya dengan ini Hasan Langgulung berpendapat
b
Hasan Langgulung di dalam bukunya asas-asas pendidikan Islam mengutip dari John Dewey menjelaskan, bahwa filsafat merupakan teori
bahwa filsafat pendidikan adalah penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang pengalaman manusia yang kemudiaan disebut
dengan pendidikan.[12]
Sedangkan John S. Brubachen, seorang guru besar filsafat asal Amerika mengatakan, bahwa hubungan antara filsafat dan pendidikan
sangat erat sekali antara satu dengan yang lainnya. Kuatnya hubunga tersebut disebabkan karena kedua disiplin tersebut menghadapi
problema-problema filsafat secara bersama.[13] Selanjutnya Noor Syam di dalamnya bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat
Pancasila mengutip dari Kilpatrik menjelaskan bahwa berfilsafat dan mendidik adalah dua fase dalam satu usaha, berfilsafat ialah
memikirkan dan mempertimbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah uasaha merealisasikan nilai-nilai
dan cita-cita itu di dalam kehidupan dalam kepribadian manusia.[14]
Selain itu Jalaluddin dan Said di dalam bukunya “Filsafat Pendidikan Islam” mengutip dari Prof. DR. Oemar Muhammad At-Toumy Asy-
Syaibani secara rinci menjelaskan, bahwa filsafat pendidikan merupakan usaha mencari konsep-konsep di antara gejala yang bermacam-
macam, yang meliputi;
Dari sini dapat kita pahami bahwa filsafat dan filsafat penddikan merupakan dua istilah yang berbeda tetapi sangat berhubungan antara
satu dengan yang lain, karena pendidikan merupakan realisasi dari filsafat. Dalam kaitanya hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan
ini Jalaluddin dan Said menjelaskan, bahwa hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia
menjadi dasar, arah, dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat
sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan tujuanyang
ingin dicapai. Jadi terdapat kesatuan yang utuh antara filsafat, filsafat pendididkan, dan pengalaman manusia.[16]
Dari beberapa Uraian di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan, bahwa hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan itu sangat erat
sekali dan tak bisa dipisahkan, karena filsafat memberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, pengembangan, dan
meningkatkan kemajuan dan landasan yang kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan yang diharapkan.
Di samping itu, mahasiswa yang mempelajari dan merenungkan masalah- masalah hakiki pendidikan akan memperluas cakrawala berpikir
mereka, sehingga dapat lebih arif dalam memahami problem pendidikan. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pendidik atau tenaga
kependidikan, sudah sewajarnya bila mereka dituntut untuk berpikir reflektif dan bukan sekedar berpikir teknis di dalam memecahkan
problem-problem dasar kependidikan, yaitu dengan menggunakan kebebasan intelektual dan tanggung jawab sosial yang melekat padanya.
[17]
Berbeda dengan yang di atas, Drs. Anas Salahudin, M.Pd. di dalam bukunya “Filsafat Pendidikan” merumuskan, bahwa ruang lingkup filsafat
pendidikan adalah sebagai berikut;
1. Pendidik
2. Murid atau anak didik
3. Materi pendidikan
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 4/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
4. Perbuatan mendidik
5. Metode pendidikan
b MENU
6. Evaluasi pendidikan
7. Tujuan pendidikan
8. Alat-alat pendidikan
9. Dan lingkungan pendidikan.[19]
1. Para pendidik adalah guru, orang tua, tokoh masyarakat, dan siapa saja yang memfungsikan dirinya untuk mendidik. siapa saja dapat
menjadi pendidik dan melakukan upaya untuk mendidik secara formal maupun nonformal. Para pendidik haruslah orang yang patut
diteladani. Dan pendidik itu harus membina, mengarahkan, menuntun, dan mengembangkan minat, serta bakat anak didik, agar
tujuan pendidikan tercapai dengan baik.[20] Para pendidik adalah subjek yang melaksanakan pendidikan. Pendidik mempunyai peran
penting dalam berlngsungnya pendidikan. baik atau tidaknya pendidikan berpengaruh besar terhadap hasil pendidikan. Para pendidik
memikul tanggung jawab yang berat untuk memaajukan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, negara bertanggungjawab untuk
meningkatkan kinerja para pendidik melalui berbagai peningkatan. Misalnya, peningkatan kesejahteraan para pendidik, menaikkan
tunjangan fungsional para pendidik, membantu dana pendidikan lanjutan hingga meraih gelar doktor, dan memberikan beasiswa untuk
berbagai penelitian.[21]
2. Anak Didik secara filosofis merupakan objek para pendidikan dalam melakukan tindakan yang bersifat medidik. Dikaji dari beberapa
segi, seperti usia anak didik, kondisi ekonomi keluarga, minat dan bakat anak didik, serta tingkat intelegensinya, itu membuat seorang
pendidik mengutamakan fleksibilitas dalam mendidik. Anak didik merupakan subjek pendidika, yaitu orang yang menjalankan dan
mengamalkan materi pendidikan yang diberikan oleh pendidik. Agar pendidikan dapat berhasil dengan sebaik-baiknya, maka jalan
pendidikan yang ditempuh harus sesuaai dengan perkembangan psikologis anak didik.[22]
3. Materi Pendidikan, yaitu bahan-bahan atau pengalaman-pengalaman belajar yang disusun sedemikian rupa (dengan susunan yang
lazim dan logis) untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik.[23]
4. Perbuatan mendidik adalah seluruh kegiatan, tindakan, perbuatan, dan sikap yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu menghadapi
atau mengasuh anak didiknya disebut dengan tahzib. Mendidik artinya meningkatkan pemahaman anak didik tentang kehidupan,
medalami pemahaman terhadap ilmu pengetahuan dan manfaatnya untuk diterapkan dalam kehidupan nyata dan sebagai
pandangan hidup.[24]
5. Metode pendidikan, yaitu strategi yang relevan yang dilakukan oleh dunia pendidikan pada saat menyampaikan materi pendidikan
kepada anak didik. metode berfungsi mengolah, menyusun, dan menyajikan materi pendidikan, agar materi pendidikan tersebut dapat
dengan mudah diterima dan dimiliki oleh anak didik.[25]
6. Evaluasi dan Tujuan Pendidikan. Evaluasi yaitusistem penilaian yang diterapkan kepada peserta didik, untuk mengetahui keberhasilan
pendidikan yang dilaksanakannya. Evaluasi pendidikan sangat bergantung pada tujuan pendidikan. jika tujuannya membentuk siswa
yang kreatif, cerdas, beriman, dan bertakwa, maka sistem evaluasi ynag dioperasionalkan harus mengarah pada tujuan yang
dimaksud.[26]
7. Alat-alat Pendidikan dan Lingkungan Pendidikan merupakan fasilitas yang digunakan untuk mendukung terlaksananya pendidikan.
Sedangkan lingkungan pendidikan adalah segala seusuatu yang terdapat disekitar lingkungan pendidikan yang mendukung
terealisasinya pendidikan.[27]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat adalah suatu kegiatan berpikir secara mendalam dan menyeluruh dengan disertai tindakan sadar, teliti, dan teratur agar hakikat
dari sebuah kebenaran dapat ditemukan.
Filsafat pendidikan adalah suatu kegiatan berpikir kritis, bebas, teliti, dan teratur tentang masalah-masalah yang terdapat di dalam dunia
pendidikan agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat.
Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan itu sangat erat sekali dan tak bisa dipisahkan, karena filsafat memberi arah dan pedoman
dasar bagi usaha-usaha perbaikan, pengembangan, dan meningkatkan kemajuan dan landasan yang kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan
yang diharapkan.
Mahasiswa yang mempelajari dan merenungkan masalah- masalah hakiki pendidikan akan memperluas cakrawala berpikir mereka,
sehingga dapat lebih arif dalam memahami problem pendidikan. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pendidik atau tenaga
kependidikan, sudah sewajarnya bila mereka dituntut untuk berpikir reflektif dan bukan sekedar berpikir teknis di dalam memecahkan
problem-problem dasar kependidikan, yaitu dengan menggunakan kebebasan intelektual dan tanggung jawab sosial yang melekat padanya.
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 5/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
B. Saran
Dengan mempelajari dan mengkaji tenang filsafat pendidika ini, diharapkan mulai sekarang mahasiswa lebih berpikir kritis terhadap
masalah-masalah yang ada di dunia pendidikan, karena sudah sepantasnya mahasiswa pendidikan nantinya akan menjadi penerus pendidik
dan filsof di dalam dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam (Analisis Filosofis Sistem Pendidikan Islam), (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), cet. ke-4.
Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014) cet. ke-7, Ed. Rev.
Abdullah Idi dan Jalaluddin, Filsafat Pendidikan, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002) cet. ke-2.
Salahudin, Anas, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), cet. ke-10.
Noor Syam, M., Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pancasila, (Surabaya: Usaha Nasional, 1988).
Jalaluddin dan Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994).
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 14.
Referensi Buku
[1] Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam (Analisis Filosofis Sistem Pendidikan Islam), (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), cet. ke-4, hlm. 4.
[2] Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam (Analisis Filosofis Sistem Pendidikan Islam), (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), cet. ke-4, hlm. 2.
[3] Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014) cet. ke-7, Ed. Rev., hlm. 3.
[5] Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam (Analisis Filosofis Sistem Pendidikan Islam), (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), cet. ke-4, hlm. 2.
[7] Redja Mudyahardjo, Pendidikan Ilmu Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hlm. 3-4.
[8] Jalaluddin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002) cet. ke-2, hlm. 13.
[10] Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014) cet. ke-7, Ed. Rev., hlm. 5.
[11] Anas Salahudin, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), cet. ke-10, hlm. 22-23.
[12] Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam (Jakarta: Al-Husna, 1987), hlm. 40.
[13] Jalaluddin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002) cet. ke-2, hlm. 18.
[14] M. Noor Syam, Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pancasila, (Surabaya: Usaha Nasional, 1988), hlm. 43.
[15] Jalaluddin dan Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 11-12.
[16] Jalaluddin dan Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 22.
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 6/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
[17] http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-rukiyati-mhum/bpk-mengenal-filsafat-pendidikan.pdf, hal. 21. dikutip pada hari
Jum’at, 29 September 2017, pukul 22.14 WIB.
MENU b
[18] Jalaluddin dan Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 17.
[19] Anas Salahudin, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), cet. ke-10, hlm. 24.
[20] Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 14.
[21] Anas Salahudin, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), cet. ke-10, hlm. 24-25.
Bagikan ini:
Terkait
Pengertian Filsafat Pendidikan Lengkap Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Lengkap Pengertian Filsafat Lengkap dengan
dengan Referensinya Beserta Referensinya Referensinya
28 September 2017 30 September 2017 27 September 2017
dalam "FILSAFAT PENDIDIKAN" dalam "FILSAFAT PENDIDIKAN" dalam "FILSAFAT PENDIDIKAN"
Posting pada MAKALAH Ditag Filsafat, Makalah Filsafat Pendidikan, Makalah Filsafat Pendidikan Islam
Cari Cepat
Cari …
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 7/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
Mari Berlangganan via Email
b MENU
Masukkan alamat email Anda di kolom bawah ini agar selalu mendapatkan pemberitahuan ilmu terbaru.
Berlangganan
Favorite Reference
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 8/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
b MENU
Tentang Website
Website dosenmuslim.com merupakan referensi online terpercaya para mahasiswa yang di dalamnya memuat berbagai referensi yang dapat
dipertanggung jawabkan, baik dalam masalah keagamaan, pendidikan, maupun umum. Jadi jangan ragu untuk menjadikan website
dosenmuslim.com sebagai salah satu rujukan referensi Anda.
Pos-pos Terbaru
Jumlah Pengunjung
1.158.526 Pengunjung
www.dosenmuslim.com
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 10/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
Isim Mu’rab dan Isim Mabni
b MENU
Kalender
September 2020
S S R K J S M
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30
« Agu
Referensi Terpercay…
167 suka
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 9/11
9/19/2020 Makalah Filsafat Pendidikan Beserta Referensinya * DosenMuslim.Com
https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-filsafat-pendidikan/ 11/11