Dosen Pengampu :
Dr. H. Mustadi, M.Pd.
Disusun Oleh :
1. Wulang Nur Azminanto
2. Umu Maslamah
3. Hafiah Hafidhotul Ilmiyah
Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita,
Nabi besar Muhammad SAW. dan tak lupa juga kepada keluarga, sahabat, kerabat,
serta pengikut Beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, makalah ini berhasil kami kerjakan
walaupun dengan penuh kesadaran bahwasannya dalam makalah ini terdapat
banyak kekurangan. Namun, kami berharap kepada dosen pengampu untuk
bersedia menerima dan mengoreksi makalah ini agar kiranya makalah ini menjadi
makalah yang layak untuk dibaca dan dipelajari.
Akhirnya, semoga makalah ini memberikan manfaat kepada siapa saja yang
membacanya dan menambah wawasan ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era modern ini, filsafat diartikan sebagai ilmu yang mencari hakikat
sesuatu, berupaya melakukan penafsiran atas pengalaman manusia serta
merupakan suatu upaya untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang
timbul dalam berbagai bidang kehidupan1.
Filsafat Pendidikan Islam merupakan kajian filosofis mengenai
berbagai masalah pendidikan yang berlandaskan ajaran Islam. Kajian
filosofis digunakan dalam Filsafat Pendidikan Islam artinya merupakan
pemikiran secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal dalam
mencari kebenaran, inti atau hakikat pendidikan Islam 2.
Sebagai Disiplin Ilmu Filsafat, Pendidikan mempunyai sumber-
sumber dasar pijakan yang dijadikan rujukan operasional disiplinnya.
Filsafat pendidikan ini adalah dalam lingkup Islam, maka sudah barang
tentu ia mengikuti ajaran islam dalam pembahasan masalah-masalahnya.
Ajaran dan pendidikan islam itu sendiri bersumber pada al-Qur’an dan al-
Hadis, maka kita akan mendapati keduanya sebagai rujukan utama dalam
isu -isu filsafat pendidikan Islam3.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat pendidikan?
2. Bagaimana hubungan antara filsafat dengan filsafat Pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan filsafat pendidikan islam?
4. Bagaimana filsafat pendidikan dalam perspektif islam?
1
Ahdar Djamaluddin, “Filsafat Pendidikan”, (Jurnal ISTIQRA’ Vol.1 No.2 Maret 2014), hal:129.
2
Hermawan. Heris, Filsafat Pendidikan Islam. (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam: Kementrian
Agama, 2012), hal:4.
3
As said, Muhammad. Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Mitra Pustaka 2011). hal. 3
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui filsafat pendidikan.
2. Untuk mengetahui hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan.
3. Untuk mengetahui filsafat pendidikan islam.
4. Untuk mengetahui filsafat pendidikan dalam perspektif islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat Pendidikan
1. Pengertian Filsafat
Perkataan filsafat berasal dari dua patah kata bahasa Yunani, yaitu
“Philos” dan “Sophia”. Secara etimologis, philos berarti cinta
sedangkan sophia berarti kebijaksanaan atau kepahaman yang
mendalam. Sehingga dapat disimpulkan pengertian filsafat menurut
bahasa adalah “cinta terhadap kebijaksanaan” 4.
Luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat, sehingga banyak
para filsuf memberikan definisinya secara berbeda-beda. Obyek
material filsafat yang diteliti adalah segala sesuatu, sedangkan subyek
materialnya adalah mencari hakekat. Maka dari itu berfilsafat berarti
mempertanyakan dasar dan asal-usul dari segala-galanya untuk mencari
orientasi dasar bagi kehidupan manusia. Adapun pengertian Filsafat
menurut beberapa ahli, yaitu5:
a. Al Farobi: filsafat adalah ilmu tentang alam maujud bagaimana
hakikat sebenarnya.
b. Aristoteles (384-322 SM): filsafat adalah ilmu yang meliputi
kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
c. Notonegoro: filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari
sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut
hakekat.
4
Ahdar Djamaluddin, “Filsafat Pendidikan”, hal:130.
5
Kristiawan. Muhammad, Filsafat Pendidikan: The Choice Is Yours, (Jogjakarta: Valia Pustaka,
2016), hal:2.
3
2. Pengertian Filsafat Pendidikan
Pendidikan merupakan sebuah upaya mengembangkan potensi-
potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa,
maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi
dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita
kemanusiaan yang universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi
dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dan dinamis. Guna
mencapai tujuan hidup kemanusiaan6.
Filsafat pendidikan merupakan filsafat yang memandang pendidikan
sebagai proses memanusiakan peserta didik sehingga mampu
berkembang dan beraktualisasi diri dengan segenap potensi asli yang
ada dalam dirinya. John Dewey mengatakan bahwasannya “filsafat
pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik yang menyangkut daya pikir intelektual maupun daya
perasaan emosional menuju tabiat manusia”. Dengan demikian, filsafat
pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan, serta merupakan
aplikasi suatu analisis filosofis terhadap bidang pendidikan7.
6
Fithriani, “Filsafat Pendidikan”, (El-Afkar Vol.7 No.1, 2018), hal:70.
7
Jalaluddin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan Pendidikan, (Depok:
Rajawali Pers, 2017), hal:9
8
Kristiawan. Muhammad, Filsafat Pendidikan: The Choice Is Yours), hal:42.
4
Berfilsafat berarti mencari nilai-nilai ideal (cita-cita) yang lebih
baik, sedangkan pendidikan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam
kehidupan manusia. Pendidikan bertindak mencari arah yang terbaik,
dengan berbekal teori-teori pendidikan yg diberikan antara lain oleh
pemikiran filsafat .
2. Dasar Pendidikan
Filsafat memiliki sudut pandang yang luas mengenai realita
termasuk manusia, maka dibahaslah antara lain pandangan dunia dan
pandangan hidup. Sehingga hal ini menjadi landasan penyusunan tujuan
dan metodologi pendidikan. Selain itu juga sebagai pertimbangan
bagi pemikir filasafat untuk mengembangkan pemikiran pendidikan
dibutuhkan pengalaman pendidik dalam realita sebagai masukan.
9
Tolchah. Moch, “Filsafat Pendidikan Islam : Konstruksi Tipologis dalam Pengembangan
Kurikulum”, vol II, November 2015, hal:384.
5
pelaksanaan dan bimbingan dalam bidang pendidikan. Sedangkan para ahli
yang lain, seperti Muzayyin Arifin menjelaskan bahwa filsafat pendidikan
Islam pada hakikatnya adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang
bersumberkan atau berlandaskan ajaran-ajaran agama Islam tentang hakikat
kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan, serta
dibimbing menjadi manusia Muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh
ajaran Islam10.
Filsafat pendidikan Islam mencakup pembahasan tentang hakikat
kemampuan Muslim untuk dapat dibina, dikembangkan, dan dibimbing,
sehingga menjadi manusia yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran
Islam. Selain itu, mencakup juga tentang pandangan dasar pendidikan yang
bersumberkan ajaran Islam dan orientasi pemikiran yang berdasarkan ajaran
Islam. Jadi dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan islam merupakan
pemikiran yang diperlukan guna memberikan penjelasan-penjelasan untuk
membantu merampungkan/memecahkan berbagai masalah dalam
pendidikan islam11.
10
Syar’i. Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus,2005), hal:122
11
Syar’i. Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, hal:123
6
Melalui pendekatan filosofis ini, seseorang tidak akan terjebak pada
pengamalan agama yang bersifat formalistik, yakni mengamalkan agama
dengan susah payah tapi tidak memiliki makna apa-apa, kosong tanpa arti.
Yang didapatkan dari pengamalan agama hanyalah pengakuan formalistik,
misalnya sudah haji, sudah menunaikan rukun Islam kelima dan berhenti
sampai disitu saja. Tidak dapat merasakan nilai-nilai spiritual yang
terkandung di dalamnya.
Sebagaimana dikemukakan terdahulu bahwa filsafat membicarakan
tentang Tuhan, manusia dan alam. Dengan kata lain bahwa filsafat itu
mengandung tiga cara berpikir: berpikir tentang alam, berpikir tentang diri-
sendiri, menyelidiki segala sebab dalam hubungan satu sama lainnya,
sampai kepada pengertian terhadap sebab yang pertama atau sebab dari
segala sebab. Al-Quran banyak mengandung ayat-ayat yang menganjurkan
agar manusia mau menggunakan fikirannya. Oleh Kafrawi dikatakan bahwa
dalam Al Quran Diantaranya terdapat ungkapan-ungkapan yang berbunyi
"Afala tatafakkarun", "Afala tatadzakkarun", dan "Afala ta'qilun".
Potongan ayat-ayat Al Quran yang telah disebutkan tadi mengandung atau
meliputi tiga macam cara berpikir sebagai mana yang dimiliki oleh
filsafat12.
Maka dengan demikian dapatlah ditarik kesimpulan bahwa filsafat
sejalan dengan Islam, yang di dalam Islam filsafat itu mempunyai
kedudukan dan peranan yang penting. Sebaliknya secara konkrit dan positif
bahwa Islam adalah pembimbing ke arah filsafat yang murni
12
Muntahibun Nafis, Muhammad, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta : 2011), hal 87
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA