1. Ainul Yakin
2. Ali Ahwan
3. Ali Fathorrahman
4. Ana Mafiratun
5. Yuliana
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Di dalam makalah ini, saya telah berusaha menguraikan sebaik mungkin
semua hal yang berkaitan dengan “PENGERTIAN & RUANG LINGKUP
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM”. Besar harapan saya agar pembaca mampu
memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang berkaitan dengan hal tersebut.
Akan tetapi, saya menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan
jauh dari sempurna. Maka dari itu, saya harapkan pembaca dapat memaklumi
serta memberi kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang
lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1. Lantar Belakang..........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3. Tujuan Permasalahan...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Arti dari Filsafat, Pendidikan dan Islam..........................................................6
2.2. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam....................................................7
2.3. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam..............................................10
2.3.1. Tujuan Pendidikan Islam.................................................................11
2.3.2. Pendidik...........................................................................................11
2.3.3. Anak Didik.......................................................................................12
2.3.4. Kurikulum Pendidikan Islam...........................................................12
2.3.5. Metode Pendidikan Islam.................................................................12
2.3.6. Lingkungan......................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
3.l. Kesimpulan.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
َ ق تُقَاتِ ِهۦ َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَنتُم ُّم ۡسلِ ُم
١٠٢ ون ْ ُوا ٱتَّق
َّ وا ٱهَّلل َ َح َ ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذ
ْ ُين َءا َمن
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah
dengan ketaqwaan yang sempurna dan janganlah kamu mati, melainkan dalam
keadaan muslim”. (surah Ali Imran ayat ke 102).
Ayat ini menggambarkan tujuan hidup umat manusia Islam yang harus
mencapai derajat ketaqwaan, di mana ketaqwaan itu harus senantiasa melekat
dalam kehidupan umat manusia hingga akhir hayatnya. Filsafat Pendidikan Islam
merumuskan tujuan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan hidup umat
manusia. Bila tujuan hidup umat Islam untuk mencapai derajat ketaqwaan yang
sempurna sebagaimana disebutkan di atas, maka tujuan pendidikan islam yang
dirumuskan Filsafat Pendidikan Islam tentu pembinaan peserta anak didik rangka
menjadi manusia muttaqin. Dengan demikian, mewujudkan ketaqwaan dalam diri
setiap individu umat islam guna mencapai posisi manusia muttaqin selain menjadi
tujuan hidup setiap muslim sekaligus pula menjadi tujuan akhir pendidikan Islam.
[8]
Dari beberapa uraian tadi dapat diketengahkan bahwa pada dasarnya ruang
lingkup kajian Filsafat Pendidikan Islam bertumpu pada pendidikan Islam itu
sendiri, baik menyangkut rumusan atau konsep dasar pelaksanaan maupun
rumusan pikiran antisipatif mengatasi problematika yang dihadapi dalam
pelaksanaan pendidikan Islam.[9] Begitu pula dalam filsafat pendidikan Islam
yang meliputi pendidikan yang menyangkut proses pendidikan dikaitkan dengan
faktor-faktor pendidikan yaitu meliputi pendidik, anak didik, dan alat-alat
pendidikan atau sarana pendidikan.[10]
2.3.1. Tujuan Pendidikan Islam
Tugas utama pendidikan Islam adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip
psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang
terealisasi melalui penyampaian keterangan, dan pengetahuan agar peserta didik
mengetahui, memahami, menghayati dan meyakini materi yang diberikan serta
meningkatkan keterampilan oleh pikir.
2.3.2. Pendidik
Pendidik adalah pelaku utama dalam memengaruhi anak didik dengan
materi-materi pembelajaran sehingga citra pendidikan, salah satunya, ditentukan
oleh pendidik.[11]
Pendidik dalam Islam adalah orang-orang yang bertanggungjawab
terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan seluruh potensi anak
didik, baik potensi afektif, kognitif, dan psikomotorik.[12]
Pendidik juga berarti orang dewasa yang bertanggungjawab memberi
pertolongan pada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar
mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri, dan memenuhi tingkat
kedewasaannya, mampu memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah dan Khalifah
Allah SWT. Dan mampu sebagai makhluk social dan sebagai makhluk individu
yang mandiri.[13]
2.3.3. Anak Didik
Dalam filsafat pendidikan Islam, anak didik adalah objek para pendidik.
Anak didik dilihat dari beberapa segi, yaitu dilihat dari usia anak didik, minat dan
bakat, latar belakang kehidupan dan lingkungan keluarga, dan kondisi
psikologinya. Kondisi-kondisi yang terdapat pada anak didik akan dijadikan
barometer awal untuk menentukan proses pembelajaran, terutama berkaitan
dengan pengembangan pendidikan ke arah yang lebih aplikatif.[14]
2.3.4. Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum Pendidikan Islam adalah seperangkat perencanaan dan media
untuk mengantarkan lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan
yang diinginkan.
Dalam pengertian yang lain kurikulum adalah kegiatan yang mencakup
berbagai rencana kegiatan anak didik yang terperinci berupa bentuk-bentuk bahan
pendidikan, saran-saran strategi belajar mengajar, pengaturan-pengaturan program
agar dapat diterapkan dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan
mencapai tujuan yang diinginkan.[15]
2.3.5. Metode Pendidikan Islam
Metode pendidikan Islam adalah prosedur umum dalam penyampaian
materi untuk mencapai tujuan pendidikan didasarkan atas asumsi terntu tentang
hakikat Islam sebagai supra sistem.
Pengertian metode biasanya disandingkan atau disejajarkan dengan
pengertian teknik, yang mana keduanya saling berhubungan. Sedangkan teknik
pendidikan islam adalah langkah-langkah konkrit pada waktu seorang pendidik
melaksanakan pengajaran di kelas.[16]
2.3.6. Lingkungan
Tempat berlangsungnya proses pendidikan, atau suasana pendukung
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan baik bagi pendidik dan anak didik pada taraf
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Selain itu ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam juga mempunyai dua
orientasi yaitu objektif teoritis dan objektif praktis. Orientasi pertama
menghendaki penelitian agama agar bersifat murni dan teoritis melalui bidang-
bidang berikut:
a. Tradisi agama yang mencakup sumber-sumber ajaran agama yang diyakini
sebagai sumber kebenaran abadi.
b. Bidang yang mencakup dasar-dasar eksistensi agama yang dapat dilakukan
dengan pendekatan teologis
c. Bidang yang menyangkut prilaku keagamaan dan aturan-aturan agama yang
mengatur bagaimana pemeluk agama harus berrilaku sesuai dengan ajaran
agamanya.
d. Bidang eksperimen atau pengalaman keagamaan, baik pengalaman pribadi
maupun masyarakat penganut agama.[17]
Dengan adanya pendidikan ini maka dapat diketahui bakat dan
kemampuan anak-anak didik, sehingga bakat dan kemampuan tersebut dapat di
bina dan dikembangkan. Dan menjadi tugas seorang pendidik utnuk membntu
anak didik untuk mengetahui bakat dan kemampuannya. Di samping itu, pendidik
juga berkewajiban untuk menemukan kesulitan-kesulitan yang membatasi
perkembangan potensinya serta membantu menghilangkan hambatan itu untuk
mencapai kemajuan anak didik.[18]
Dalam rangka menggali, menyusun, dan mengembangkan fikiran
kefilsafatan tentang pendidikan terutama pendidikan Islam, kiranya perlu di ikuti
pola dan sistem pemikiran dan kefilsafatan pada umumnya.
Adapun pola dan sistem pemikiran kefilsafatan sebagai suatu ilmu adalah
sebagai berikut.
1) Pemikiran kefilsafatan harus bersifat sistematis, dalam arti bahwa cara berfikirnya
bersifat logis dan rasional tentang hakikat permasalahan yang dihadapi. Hasil
pemikirannya tersusun secara sistematis artinya satu bagian dengan bagian yang
lainnya saling berhubungan secara bulat dan terpadu.
2) Tinjauan terhadap permasalahan yang dipikirkan bersifat radikal artinya
menyangkut persoalan-persoalan sampai ke akar-akarnya.
3) Ruang lingkup pemikirannya bersifat universal, artinya persoalan-persoalan yang
difikirkan mencakup hal-hal yang menyeluruh dan mengandung generalisasi bagi
semua jenis dan tignkat kenyataan yang ada di alam ini, termasuk kehidupan umat
manusia, baik di masa sekarang maupun di masa mendatang.
4) Meskipun pemikiran yang dilakukan lebih bersifat spekulatif , artinya pemikiran
yang tidak di dasari pembuktian-pembuktian empiris atau eksperimental (seperti
dalam ilmu alam), tetapi mengandung nilai-nilai objektif, oleh karena
permasalahannya adalah suatu realitas (kenyaaan) yang ada pada objek yang
difikirnkannya.[19]
BAB III
PENUTUP
3.l. Kesimpulan
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal
manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mengetahui
pengetahuan itu. Pendidikan adalah ikhtiar atau usaha manusia dewasa untuk
mendewasakan peserta didik agar menjadi manusia mandiri dan bertanggung
jawab baik terhadap dirinya maupun segala sesuatu di luar dirinya, orang lain,
hewan dan sebagainya. Islam adalah agama yang seluruh ajarannya bersumber
dari Al-Qur’an dan Al-Hadis dalam rangka mengatur dan menuntun kehidupan
manusia dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan dengan alam
semesta.
Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu aktifitas befikir menyeluruh dan
mendalam dalam rangka merumuskan konsep, menyelenggarakan atau mengatasi
berbagai problem Pendidikan Islam dengan mengkaji kandungan makna dan nilai
dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis.
Pemikiran dan kajian tentang Filsafat Pendidikan Islam menyangkut 3 hal
pokok, yaitu: penelaahan tentang filsafat, pendidikan dan penelaahan tentang
Islam.
Selain itu untuk dunia pendidikan dalam filsafat pendidikan ada pendidik,
anank didik, kurikulum pendidikan, metode dan lingkungan yang berpernaruh
dalam pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Adri Efferi. Filsafat Pendidikan Islam, Nora Media Enterprise Kudus, 2011.
Http://kumpulanmakalahkuliah.blogspot.com.
Http://anshar-mtk.blogspot.com.
Http://makalah-pedia.blogspot.com.
Muzayyin Arifin. Filsafat Pendidikan Islam (revisi). Bumi Aksara. Jakarta. 2005.
Prof. Dr. Juhaya S. Praja, Filsafat dan Metodologi Ilmu Dalam Islam. (cetakan ke
1; Jakarta. Teraju, 2002)