Anda di halaman 1dari 11

KARYA ILMIAH

PENGERTIAN, KEGUNAAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT


PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah

Filsafat pendidikan

Dosen pengampu:

Dr. Drs . Ali Idrus, M. Pd., ME

DISUSUN OLEH :

YUPITA DWI SAPUTRI

NIM : A1D521041

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang , saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirannya rahmat , hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
yang berjudul “ pengertian kegunaan dan ruang lingkup filsafat pendidikan”.

Karya ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari beberapa sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangannya baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari dosen mata
kuliah “ filsafat pendidikan” ini agar penulis dapat memperbaiki karya tulis ilmiah
ini.

Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah tentang pengertian kegunaan dan
ruang lingkup filsafat pendidikan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Jambi, oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i

KATA
PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan penulisan...............................................................................................3
D. Manfaat penulisan.............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian filsafat ............................................................................................7


B. Kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia.............7
C. Pengertian pendidikan......................................................................................8
D. Pengertian filsafat pendidikan dan peranannya...............................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10

Daftar pustaka.....................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ada yang berpandangan bahwa filsafat adalah wilayah pemikiran yang
dapat mempengaruhi tingkat keberanian seseorang. Karena itu, dapatlah
dimengerti jika pada anggapan ini filsafat diletakkan sebagai wilayah yang
haram dissentuh dan dipelajari. Sebenarnya mempelajari filsafat tidaklah sulit
yang dibayangkan sebagian orang.sebab filsafat pada kenyataannya adalah
urusan yang bertalian dengan hidup dan konteks manusia dalam melibatkan
sejarahnya.
Filsafat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan –
pertanyaan yang timbul dari diri manusia tersebut . jawaban dari pertanyaan
itu merupakan hasil pemikiran yang sistematis, intregal, menyeluruh, dan
mendasar . Jawaban itu digunakan untuk mengatasi masalah yang
menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia termasuk pendidikan.
Filsafat merupakan kegiatan akal manusia dalam usaha mengerti secara
mendalam segala sesuatu dan filsafat merupakan produk kegiatan berpikir
murni. Sementara pendidikan adalah ikhtiar atau usaha manusia dewasa
untuk mendewasakan peserta didik agar menjadi manusia mandiri dan
bertanggung jawab baik terhadap dirinya maupun segala sesuatu diluar
dirinya, orang lain, hewan dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat ?
2. Bagaimana kedudukan filsafat dalam pengetahuan dan kehidupan
manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan hubungannya terhadap filsafat
pendidikan ?
4. Apa yang dimaksud dengan filsafat pendidikan dan bagaimana
peranannya ?

C. Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah adapun tujuan
penulisannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian filsafat
2. Untuk mengetahui kedudukan pengetahuan dan kehidupan manusia
3. Untuk mengetahui pendidikan, hubungan terhadap filsafat pendidikan
4. Untuk mengetahu filsafat pendidikan dan bagaimana peranannya

D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, digunakan metode studi
pustaka.penulis mendapatkan sumber dari buku baik online maupun offline
yang kemudian disusun dan rangkum kembali sesuai dengan judul yang telah
ditetapkan yaitu “ pengertian, kegunaan, dan Ruang Lingkup Filsafat
pendidikan”.

E. Sistematika Penulisan

Karya ilmiah ini disusun dengan menetapkan judul terlebih dahulu,


kemudian dirumuskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulis, metode penulisan dan sistematika penulisan yang tersimpan pada
BAB I, kemudian dipaparkan dengan berbagai pembahasan yang terkait
dengan judul karya ilmiah yang sesuai dengan rumusan masalah dalam
penulisan BAB II, lalu pada BAB III yang merupakan penutup, terdiri dari
kesimpulan dan pembahasan, dan saran penyusun kepada beberapa pihak, dan
di akhir disertai daftar pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat
Filsafat pendidikan merupakan suatu acuan yang dijadikan bahan referensi
dalam menentukan pendidikan, maka harus adanya sistem pendidikan dalam
membina filsafat pendidikan yang menyeluruh , realistik dan fleksibel dalam
mengambil landasan – landasan dan prinsip –prinsipnya. Terutama kata filsafat
berkaitan erat dengan segala sesesuatu yang bisa di fikirkan oleh manusia dan
bahkan dapat dikatakan tidak akan pernah habisnya. Karena daripadanya
mengandung dua kemungkinan yaitu proses berfikir dan hasil berfikir. Filsafat
dalam artian pertama adalah jalan yang di tempuh untuk memecahkan masalah,
sedangkan pada pengertian yang kedua adalah kesimpulan atau hasil yang
diperoleh dari pemecahan atau pembahasan masalah.

B. Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan Dan Kehidupan Manusia


1. Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan
Filsafat mempunyai kedudukan central, asal atau pokok. Karena filsafatlah
yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha dibidang rohanian untuk
mencapai kebenaran atau pengetahuan. Lambat laun sesuai dengan sifatnya,
manusia tidak pernah merasa puas dengan meninjau sesuatu hal dari beberapa
sudut yang umum, melainkan juga ingin memperhatikan hal-hal yang khusus.
Kemudian pembahasan tentang kedudukan atau hubungan antara filsafat dan
ilmu pengetahuan atau berfikir filosofis dan berfikiran akan melengkapi
uraian ini dengan piaget tentang etismologigenetis. Yaitu fase-fase berfikir
dan pikiran manusia mengambil contoh perkembangan akan mulai dari tahun
pertama usia anak hingga dewasa.
2. Kedudukan Filsafat Dalam Kehidupan Manusia
Untuk memberikan gambaran bagaimana kedudukan filsafat dalam kehidupan
manusia maka terlebih dahulu diungkapkan kembali pengertian filsafat dalam
bahasan sebelumnya, filsafat mengandung pengertian adalah suatu ightiar
untuk berfikir secara dikal dalam arti akar segala sesuatu gejala, hal hendak
dipermasalahkan sampai mencapai kebenaran yang dilakukan dengan
kesungguhan dan kejujuran melalui tahapan-tahapan pikiran oleh karena itu
pikiran seseorang yang berfilsafat adalah orang yang berfikir secara sadar dan
tanggung jawab, dengan pertanggung jawaban pertama adalah terhadap
dirinya sendiri.

C. Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah upaya mengembangakan potensi-potensi manusiawi
peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun kharsanya, agar
potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar
pendidikan adalah cita-cita kemanusian universal. Pendidikan bertujuan
menyiapakan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dinamis.
Guna mencapai tujuan hidup kemanusian. Filsafat pendidikan adalah filsafat
digunakan dalam setudi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Dalam menerapkan filsafat pendidikan, seseorang guru sebagai pendidik dia
mengharapkan dan mempunyai hak bahwa ahli-ahli filsafat pendidikan
menunjukan dirinya pada masalah pendidikan pada umumnya serta bagaimana
masalah itu menganggu pada penyengkolahan yang menyangkut masalah
perumusan tujuan, kurikulum, organisasi sekolah dan sebagainya.

D. Pengertian Filsafat Pendidikan Dan Peranannya


Filsafat mencoba  mengerti, menganalisa, menilai dan menyimpulkan semua
persoalan-persoalan dalam jangkauan rasio manusia, secara kritis, rasional, dan
mendalam. Kesimpulan filsafat bersifat hakiki, meskipun masih relatif dan
subyektif. Filfasat dipandang sebagai induknya ilmu pengetahuan atau yang
melahirkan ilmu pengetahuan.
Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi yakni apa yang
disebut benar dan apa yang disebut salah (logika), mana yang dianggap baik dan
mana yang dianggap buruk (etika), serta apa yang termasuk indah dan apa yang
termasuk jelek (estetika). Ketiga cabang utama filsafat kemudian bertambah lagi
yakni, pertama, teori tentang ada; tentang hakikat keberadaan zat, tentang hakikat
pikiran serta kaitan antara zat dan pikiran yang semuanya terangkum dalam
metafisika; dan kedua, politik; yakni kajian mengenai organisasi
sosial/pemerintahan yang ideal.
1. Hubungan Pendidikan dan Filsafat.
Pendidikan dan filsafat tak terpisahkan sebab tujuan pendidikan adalah juga
tujuan filsafat-kebijaksanaan; dan jalan yang ditempuh filsafat adalah juga
jalan yang dilalui pendidikan-bertanya dan menyelidiki yang dapat
membimbing ke arah kebijaksanaan. Berfilsafat dan mendidik adalah dua
phase dalam satu usaha, berfilsafat ialah memikirkan dan
mempertimbangkan nila-nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan
mendidik ialah usaha merealisasikan nilai-nilai dan cita-cita itu dalam
kehidupan, dalam kepribadian manusia.
2. Peranan Filsafat Pendidikan
Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan
menjadi ilmu pendidikan atau padagogik. Suatu praktek kependidikan yang
didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan
menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejalan
kependidikan yang tertentu pula.
Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap
data-data kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta
dapat disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan
berkembanglah ilmu pendidikan (paedagogik).
Di samping itu, adalah merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat
hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut
kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
BAB

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan cabang dari filsafat. Namun pendidikan bukan merupakan
filsafat umum/murni melainkan filsafat khusus atau terapan. Pendidikan adalah
pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non
formal dan informal di sekolah dan luar sekolah. Yang berlangsung seumur hidup
yang bertujuan optimalisasi perkembangan kemampuan-kemampuan individu. Agar
di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
Sedangkan Pendidikan filsafat dapar diartikan sebagai upaya mengembangkan
potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun
karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal.

Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis,


harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan
adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Objek filsafat, objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga subjek itu
sendiri contohnya si aku berfikir tentang diriku sendiri maka objeknya adalah subjek
itu sendiri.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, saya selaku penyusun tentunya mengalami
banyak kekeliruan dan kesalahan-kesalahan baik dalam ejaan, pilihan kata,
sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa yang kurang di pahami. Untuk itu
saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, di karenakan saya masih dalam tarap
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Muhammad. 2015. Filsafat Pendidikan. Edisi cetakan ke-1. Jakarta: Prenada


Media

Anda mungkin juga menyukai