MAKALAH
Kelompok 4 :
Offering B
JURUSAN BIOLOGI
MARET 2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Teori Belajar Sibernetik. Dan
kami berterima kasih kepada Bapak Dr. Hadi Suwono , M.Si selaku Dosen mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini bisa menambah wawasan kami sebagai
mahasiswa dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan bisa menjadi wawasan bagi mahasiswa .
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk memaparkan pengertian belajar menurut teori sibernatik secara umum
2. Untuk memaparkan teori belajar menurut beberapa tokoh aliran sibernatik
3. Untuk memaparkan aplikasi teori belajar sibernatik dalam pembelajaran
4. Untuk memaparkan kelebihan dan kekurangan teori belajar sibernatik
1.4 Manfaat
Berdasarkan penulisani ni , maka diharapkan makalah ini dapat bermanfaat :
1. Bagi pembaca agar dapat memberikan pengetahuan tentang teori sibernatik
2. Bagi tenaga pengajar agar dapat menerapkan kelebihan dari teori sibernatik ini
3. Bagi mahasiswa agar dapat dijadikan referensi
4. Bagi penulis agar dapat menambah wawasan tentang teori sibernatik
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kondisi eksternal yang sangat berpangaruh terhadap proses belajar dengan proses
pengolahan informasi antara lain:
1. Kondisi belajar
Kondisi belajar dapat menyebabkan adanya modifikasi tingkah laku yang dapat dilihat
sebagai akibat dari adanya proses belajar. Cara yang ditempuh pendidik untuk
mengelola pembelajaran sangat bervariasi tergantung pada kondisi belajar yang
diharapkan. Gagne (dalam Budiningsih, 2008: 89) mengklasifikasikan ada lima macam
hasil belajar, yakni: (a) keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang
mencakup belajar diskriminasi, konsep, prinsip, dan pemecahan masalah yang diperoleh
melalui materi yang disajikan dalam pembelajaran di kelas. (b) strategi kognitif,
kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses
internal masing-masing individu dalam memperhatikan belajar, mengingat, dan berfikir.
(c) informasi verbal, kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata
dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan. (d) keterampilan motorik,
kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang
berhubungan dengan otot. (e) sikap, suatu kemampuan internal yang mempengaruhi
perilaku seseorang, dan didasari oleh emosi, kepercayaan, serta faktor intelektual.
2. Tujuan belajar
Tujuan belajar merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting, sebab
komponen-komponen lain dalam pembelajaran harus bertolak dari tujuan belajar yang
hendak dicapai dalam proses belajarnya. Tujuan belajar yang dinyatakan secara spesifik
dapat mengarahkan proses belajar, dapat mengukur tingkat ketercapaian tujuan belajar,
dan dapat meningkatkan motivasi belajar.
3. Pemberian umpan balik
Pemberian umpan balik merupakan suatu hal yang sangat penting bagi peserta didik,
karena memberikan informasi tentang keberhasilan, kegagalan, dan tingkat
kompetensinya.
Menurut Suciati dan Irawan (dalam Budiningsih, 2008: 92) aplikasi teori belajar
sibernetik dalam kegiatan pembelajaran baik diterapkan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Sibernatik merupakan bentuk kata serapan dari kata Cybernetic yakni sistem kontrol dan
komunikasi yang memungkinkan feedback atau umpan balik. Belajar menurut Teori
Sibernetik yaitu, belajar adalah pengolahan informasi.
3.2 Landa membedakan dua macam proses berfikir, yaitu proses berfikir algoritmik dan proses
berfikir heuristik. Pask dan scott menurut mereka ada dua macam cara berfikir, yaitu cara
berfikir serialis dan cara berfikir wholist atau menyeluruh.
3.3 Kondisi internal dan eksternal peserta didik mempengaruhi proses belajar melalui proses
pengolahan informasi, dan yang sangat penting untuk diperhatikan oleh seorang guru dalam
mengelola pembelajaran.
3.4 Memiliki kekurangan dan kelebihan pada teori sibernetik, kelebihan strategi pembelajaran
yang berpijak pada teori pemrosesan informasi seperti cara berfikir yang berorientasi pada
proses lebih menonjol, penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis, kapabilitas
belajar dapat disajikan lebih lengkap dan lain-lain.
DAFTAR RUJUKAN
Arqam, Mhd Lailan. 2010. Pengembangan Multimedia Pembelajaran pada Mata Pelajaran
Kemuhammadiyahan bagi Siswa Kelas I Madrasah Muallimin Muhammadiyah
Yogyakarta. (online), http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/164693008201010201.
pdf, diakses pada 27 Februari 2017
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta 2008. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta