Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL OBSERVASI

TEKNIK-TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN MURID


MATA KULIAH : BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
DOSEN PEMBIMBING : Dra. Salma Halidu, M.Pd

Oleh:
Kelas 2C
Kelompok II
1. Destiany Hippy (151420078)
2. Moh. Fadel Ahaya (151420079)
3. Syabrina Gobel (151420086)
4. Sri Novita Mahmud (151420089)
5. Wilan Nusi (151420099)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat serta hidayahnya
sehingga tugas observasi dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan atas
junjungan nabi besar Muhammad Saw beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya.
Observasi ini dilakukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bimbingan dan
Konseling Di SD yang dibina oleh Ibu Dra. Salma Halidu, M.Pd. selain itu jug bertujuan untuk
mengetahui lebih lanjutnya tentang masalah di periode ini.
Kami menyadari bahwa dalam observasi ini tidak akan berhasil dengan baik dari semua
pihak untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala partisipasinya
dan telah membantu memberikan dukungan, semangat, bantuan dan do’a dalam observasi ini.

Gorontalo, 03 Mei 2021

KELOMPOK II
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………. i
Daftar Isi………………………………………………...………………….. ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………….……………………………….. 1
1.3 Tujuan……………………………………..…………….………. 1
Bab II Tinjauan Teori………………………………………………..….….. 2
2.1 Pengertian Teknik Tes………….…..…………...……………… 2
2.2 Pengertian Teknik Non Tes……………………………………… 2
Bab III Hasil Observasi……………………..……………………………….. 9
3.1 identifikasi sekolah………………………………………………. 9
3.2 pelaksanaan observasi………………………………...………….. 9
3.3 metode observasi…………………………...…………………….. 9
3.4 presentase hasil observasi……………………………..………….. 9
3.5 diagram……………………...…………………………………….. 12
Bab IV Penutup………..……………………………………………………… 16
Daftar Pustaka….……………………………………………………………… 17
Dokumentasi……..……………………………………………………………. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan aktivitas untuk mengembangkan seluruh potensi serta aspek
kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup sepanjang kehidupan manusia. Dengan
demikian Pendidikan dimaksudkan bukan sekedar Pendidikan yang berlangsung didalam
kelas dalam ruangan dan waktu yang terbatas sering orang sebut dengan Pendidikan formal.
Akan tetapi ia mencangkup seluruh kegiatan yang mengandung unsur pengembangan sikap
potensi dasar yang dimiliki manusia kapan saja dan dimana saja ia lakukan. Karena itu
Pendidikan dikatakan sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian manusia.
Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia, baik dalam kehidupan keluarga,
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan bukan hanya semata-mata yang berlangsung
didalam kelas karena Pendidikan juga bisa didapatkan melalui kegiatan-kegiatan diluar kelas.
Sebagai seorang pendidik harus menyadari bahwa penggalian bakat harus diperhatikan dan
digali sehingga dari bakat yang dimiliki oleh peserta didik akan melahirkan minat peserta
didik, sudah tentu bakat dan minat masing-masing peserta didik berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Teknik tes?
2. Apa saja jenis-jenis Teknik tes?
3. Apa pengertian Teknik non tes?
4. Apa saja jenis-jenis Teknik non tes?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Teknik tes
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Teknik tes
3. Untuk mengetahui Teknik non tes
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Teknik non tes
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Teknik Tes
Tes adalah suatu alat pengumpul informasi yang bersifat lebih resmi dengan
menggunakan alat-alat yang bersifat mengukur atau mentes. Adapun pelaksanaannya, dapat
dilaksanakan secara lisan maupun secara tes tulis. Fungsi dari tes tersebut yaitu untuk
mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik
setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu dan sebagai
alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat
diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan. Teknik tes dapat
digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
A. Teknik Kecerdasan
Kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir yang bersifat
abstrak. Kecerdasan merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang
memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut
dalam hubugannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul.
Kecerdasan meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan bertambahnya
pengertian dan tingkah dengan pola-pola baru dan mempergunakannya secara
efektif.
B. Tes Bakat
Bakat merupakan khusus individu yang dapat berkembang melalui belajar
atau Latihan. Untuk mengetahui bakat individu, telah dikembangkan beberapa
macam tes seperti rekonik (tes ini mengukur fungsi motoric, persepsi dan berpikir
dinamis), tes bakat music (tes ini mengukur kemampuan individu dalam aspek-
aspek suara, nada, ritme, warna bunyi dan memori), tes bakat artistic (tes ini
mengukur kemampuan menggambar, melukis dan merupa), tes bakat klerikal (tes
ini mengukur kemampuan “kecepatan dan ketelitian”) dan tes bakat multifactor
(tes bakat mengukur berbagai kemampuan khusus yang telah lama digunakan).
C. Tes Prestasi Belajar
Tes prestasi belajar adalah suatu perangkat kegiatan atau alat yang
dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
dirancang sebelumnya dalam domain kognitif, afektif dan psikomotor. Tes
prestasi belajar, ini disusun untuk mengukur hasil pembelajaran atau kemajuan
belajar murid. Tes ini meliputi tes diagnostic yang dirancang agar guru dapat
menentukan letak kesulitan murid terutama dalam pelajaran berhitung dan
membaca, tes prestasi belajar kelompok yang baku dan tes prestasi belajar yang
disusun oleh para guru.
2.2 Pengertian Teknik Non Tes
Teknik Non Tes merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk
memahami pribadi murid yang pada umumnya bersifat kuantitatif. Teknik ini tidak
menggunakan alat yang bersifat mengukur tetapi hanya menggunakan alat yang bersifat
mendeskripsikan saja. Teknik Non Tes dapat digolongkan menjadi tujuh jenis yaitu:
A. Observasi
Observasi (pengamatan) yaitu teknik atau cara untuk mengamati suatu
keadaan tingkah laku. Karena sifatnya mengamati, maka alat yang paling pokok
dalam Teknik ini adalah panca indera terutama indera penglihatan. Observasi
memiliki ciri-ciri yaitu dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih
dahulu, direncanakan secara sistematis, hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan
tujuan, dan perlu diperiksa ketelitiannya. Teknik observasi ini dapat
dikelompokkan kedalam beberapa jenis yaitu observasi sehari-hari, observasi
sistematis, observasi partisipatif dan observasi non partisipatif. Berikut contoh
lembar observasi aktivitas siswa

B. Wawancara
Wawancara merupakan Teknik untuk mengumpulkan informasi melalui
komunikasi langsung dengan responden (orang yang diminta informasi), adalah
dalam hal ini bisa murid, orang tua murid, teman-temannya atau orang lain yang
diminta keterangan tentang murid. Kelebihan dari wawancara ini adalah
wawancara merupakan Teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan
pribadi murid, dapat dilakukan terhadap tingkatan umur, dapat diselenggarakan
serempak dengan observasi dan digunakan untuk pelengkap data yang
dikumpulkan dengan Teknik lain. Di wawancara juga mempunyai kelemahan
yaitu tidak efisien, sangat tergantung pada kesediaan kedua belah pihak dan
menuntut penguasaan Bahasa dari pihak pewawancara. Berikut contoh teks
wawancara

C. Angket
Angket (kuisioner) merupakan alat pengumpul data (informasi) melalui
komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan angket ini berisi daftar
pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai
halyang berkaitan dengan responden (murid). Beberapa petunjuk untuk Menyusun
angket yaitu gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap, susunan
kalimat sederhana tapi jelas, hindarkan pemakaian kata-kata yang sulit dipahami,
hindarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu, hindari pertanyaan yang
bersifat memaksa untuk dijawab dan hindari kata-kata negatif. Berikut angket
guru yang kami lakukan observasi di SDN NO. 06 KOTA BARAT.

ANGKET GURU
NAMA : Marlan Mohamad
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Gorontalo, 23 November 1961
JENIS KELAMIN : Perempuan
STATUS GURU : PNS
MASA KERJA SEBAGAI GURU : 35 Tahun
Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu dengan memberi
tanda silang (x) pada kolom jawaban yang tersedia. Berikut alternatif jawaban
pilihan di bawah ini adalah:
SL : SELALU
SR : SERING
KD : KADANG
P : PERNAH
TP : TIDAK PERNAH
NO. PERNYATAAN SL SR KD P TP

A. Apakah Bapak/Ibu menyadari bahwa siswa


perlu di wawancara untuk mendapatkan X
informasi.
B. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan
observasi terhadap kegiatan murid. X
C. Apakah Bapak/Ibu pernah membuat
angket siswa. X
D. Apakah Bapak/ Ibu bertanya
kemampuan bakat siswa. X
E. Apakah Bapak/Ibu pernah
mendapatkan informasi tentang X
interaksi social antara murid.
F. Apakah Bapak/Ibu bersedia untuk
mengetes bakat dari masing-masing X
murid.
G. Apakah Bapak Ibu mengecek
kemajuan belajar siswa. X

D. Catatan Anekdot
Catatan anekdot yaitu catatan ontetik hasil observasi, yang
menggambarkan tingkah laku seorang murid atau kelompok. Dengan
mempergunakan catatan anekdot, guru dapat memperoleh pemahaman yang lebih
tepat, memperoleh pemahaman tentang penyebab dan memudahkan dalam
menyesuaikan diri. Catatan anekdot yang baik memiliki yaitu objektif, deskripsi
dan selektif. Contoh catatan anekdot.

E. Autobiografi
Autobiografi (karangan pribadi) merupakan ungkapan pribadi merupakan
tentang pengalaman hidup, Riwayat atau perjalanan hidup seseorang mulai dari
masa kecil hingga kondisinya sekarang. Suatu autobiografi mengisahkan lika-liku
kehidupan seseorang dalam menjalani masa-masa sulit, kegagalan, kesedihan,
kebahagiaan sampai dapat mencapai kondisinya sekarang ini. Tujuan penulisan
autobiografi ini adalah mengenalkan diri sendiri lebih mendetail kepada orang
lain, memberikan kisah inspiratif dan pelajaran hidup. Autobiografi ini terbagi
dua jenis yaitu terstruktur (disusun berdasarkan tema/judul yang telah ditentukan
sebelumnya seperti cita-cita, keluargaku dan masa kecilku) dan tidak terstruktur
(tidak disusun atau membuat secara bebas). Contoh autobiografi seseorang.

F. Sosiometri
Sosiometri merupakan teknik yang tepat untuk mengumpulkan data
mengenai hubungan sosial dan tingkah laku sosial siswa. Dengan teknik ini dapat
diperoleh data tentang suasana hubungan antar individu, struktur dan arah
hubungan sosial. Fungsi dari sosiometri adalah sebagai alat untuk meneliti
struktur social dari suatu kelompok, sebagai alat untuk memperbaiki hubungan
insani dan dapat digunakan untuk menentukan kelompok kerja. Contoh kartu
pilihan sosiometri.

Tanggal :

Nama :

Teman yang disukai untuk belajar Bersama.


1.
2.
3.

G. Studi Kasus
Studi kasus merupakan Teknik mempelajari perkembangan seorang murid
secara menyeluruh dan mendalam serta mengungkap seluruh aspek pribadi murid
yang dating di peroleh dari berbagai pihak. Dalam melaksanakan studi kasus ini
dapat ditempuh Langkah-langkah yaitu menentukan murid yang bermasalah,
memperoleh data, menganalisis data dan memberikan layanan bantuan. Tujuan
pelaksanaan studi kasus yaitu konselor dapat mengenal diri pribadi klien yang
dianggap mempunyai masalah secara luas dan mendalam, konselor dapat
memahami dan menetapkan factor-faktor penyebab permasalahan yang dihadapi
klien, konselor dapat membantu siswa untuk mencapai penyesuaian yang lebih
baik siswa dapat menghadapi permasalahan dan hambatan hidupnya dan
terciptanya keselarasan serta kebahagiaan siswa tersebut.
BAB 3
HASIL OBSERVASI
3.1 Identifikasi Sekolah
Nama : SDN NO. 06 KOTA BARAT
Alamat : Jalan Kancil, Kel. Buliide
Kecamatan : Kota Barat
Kabupaten : Kota Gorontalo
Provinsi : Gorontalo
3.2 Pelaksanaan Observasi
Hari/Tanggal : Senin, 03 Mei 2021
Waktu : Pukul 09.00-10.00 WITA
Kegiatan : Pembagian Angket
3.3 Metode Observasi
Metode yang digunakan dalam Menyusun laporan observasi adalah metode kuisioner
atau pengisian angket.
3.4 Presentasi Hasil Observasi
Tabel 1.1
Apakah bapak/ibu menyadari bahwa siswa perlu diwawancara untuk mendapatkan
informasi.
Aspek yang diamati
NO. Jumlah Guru
Selalu Sering Tidak Pernah

3 3 -
1 6
Presentase 50% 50% 0%

Kesimpulan, dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru yang memilih “selalu”
berjumlah 3 orang (50%), dan yang memilih jawaban “sering” berjumlah 3 orang (50%),
dan tidak ada guru yang memilih jawaban “tidak pernah”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
lebih dominan guru menyadari bahwa siswa perlu diwawancarai untuk mendapatkan
informasi.
Tabel 1.2
Apakah bapak/ibu pernah melakukan observasi terhadap kegiatan murid.
Aspek yang diamati
NO. Jumlah Guru
Selalu Sering Tidak Pernah

4 2 -
1 6
presentase 67% 33% 0%

Kesimpulan, dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru yang memilih “selalu”
berjumlah 4 orang (67%), yang memilih jawaban “sering” berjumlah 2 orang (33%), dan
tidak ada guru yang memilih jawaban “tidak pernah”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru
lebih dominan pernah melakukan observasi terhadap murid.
Tabel 1.3
Apakah bapak/ibu pernah membuat angket.
Aspek yang diamati
NO. Jumlah Guru
Selalu Sering Tidak Pernah

- 6 -
1 6
presentase 0% 100% 0%

Kesimpulan, dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru yang memilih “selalu” tidak
ada, yang memilih jawaban “sering” berjumlah 6 orang (100%), dan tidak ada guru yang
memilih jawaban “tidak pernah”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua guru pernah
membuat angket untuk siswa.
Tabel 1.4
Apakah bapak/ibu bertanya kemampuan siswa.
Aspek yang diamati
NO. Jumlah Guru
Selalu Sering Tidak Pernah

5 1 -
1 6
presentase 83% 17% 0%
Kesimpulan, dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru yang memilih “selalu”
berjumlah 5 orang (83%), yang memilih jawaban “sering” berjumlah 1 orang (17%), dan
tidak ada guru yang memilih jawaban “tidak pernah”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru
lebih dominan pernah bertanya kemampuan siswa.
Tabel 1.5
Apakah bapak/ibu pernah mendapatkan informasi tentang interaksi social antara murid.
Aspek yang diamati
NO. Jumlah Guru
Selalu Sering Tidak Pernah

6 - -
1 6
Presentase 100% 0% 0%

Kesimpulan, dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru yang memilih “selalu”
berjumlah 6 orang (100%), dan tidak ada guru yang memilih jawaban “sering” serta
jawaban “tidak pernah”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru lebih mendapatkan informasi
tentang interaksi social antara murid.
Tabel 1.6
Apakah bapak/ibu bersedia untuk mengetes bakat dari masing-masing murid.
Aspek yang diamati
NO. Jumlah Guru
Selalu Sering Tidak Pernah

- 6 -
1 6
Presentase 0% 100% 0%

Kesimpulan, dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru yang memilih “sering”
berjumlah 6 orang (100%), dan tidak ada guru yang memilih jawaban “selalu” serta jawaban
“tidak pernah”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru lebih bersedia untuk mengetes bakat
dari masing-masing murid.
Tabel 1.7
Apakah bapak/ibu mengecek kemajuan belajar siswa.
Aspek yang diamati
NO. Jumlah Guru
Selalu Sering Tidak Pernah

6 - -
1 6
Presentase 100% 0% 0%

Kesimpulan, dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru yang memilih “selalu”
berjumlah 6 orang (100%), dan tidak ada guru yang memilih jawaban “sering” serta
jawaban “tidak pernah”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru selalu mengecek kemajuan
belajar siswa.
3.5 Diagram
Diagram 1.1

3.5

2.5

1.5

0.5

0
selalu sering tidak pernah

Series 1 Series 2 Series 3


Diagram 1.2

4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
selalu sering tidak pernah

Series 1 Series 2 Series 3

Diagram 1.3
7

0
selalu sering tidak pernah

Series 1 Series 2 Series 3


Diagram 1.4

0
selalu sering tidak pernah

Series 1 Series 2 Series 3

Diagram 1.5
7

0
selalu sering tidak pernah

Series 1 Series 2 Series 3


Diagram 1.6
7

0
selalu sering tidak pernah

Series 1 Series 2 Series 3

Diagram 1.7
7

0
selalu sering tidak pernah

Series 1 Series 2 Series 3


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tes adalah suatu alat pengumpul informasi yang bersifat lebih resmi dengan
menggunakan alat-alat yang bersifat mengukur atau mentes. Adapun pelaksanaannya,
dapat dilaksanakan secara lisan maupun secara tes tulis. Teknik tes dapat digolongkan
menjadi tiga jenis yaitu tes kecerdasan, tes bakat dan tes prestasi belajar. Teknik Non Tes
merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk memahami pribadi murid
yang pada umumnya bersifat kuantitatif. Teknik ini tidak menggunakan alat yang bersifat
mengukur tetapi hanya menggunakan alat yang bersifat mendeskripsikan saja. Teknik
Non Tes dapat digolongkan menjadi tujuh jenis yaitu observasi, wawancara, angket,
catatan anekdot, autobiografi, sosiometri dan catatan studi kasus.
4.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika laporan ini masih banyak kesalahan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki laporan tersebut penulis meminta
kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan Yusuf.1992.pengantar Bimbingan dan Konseling.Gramedia Pustaka Jakarta.
Walgito Bimo.2004.Bimbingan Konseling Di Sekolah.Jogjakarta.
Halidu Salma.2021.Bimbingan Dan Konseling Di SD. Gorontalo:Ideas
Publishing.Januari.Jakarta
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai