Definisi peserta didik diatas esensinya adalah setiap peserta didik yang
berusaha mengembangkan potensi pada jalur pendidikan baik formal maupun
pendidikan nonforml menurut jenjang dan jenisnya. Terdapat banyak sebutan
untuk peserta didik sesuai dengan konteksnya.
1
B. TEKNIK DAN STRATEGI MEMAHAMI PESERTA DIDIK
Sebagai seorang guru, kita harus mampu untuk memahami peserta didik
supaya kita bisa menentukan sikap dan metode apa yang harus digunakan dalam
kegiatan pembelajaran di kelas nantinya. Sekititnya terdapat dua teknik untuk
memahami peserta didik, diantaranya :
1. Teknik Tes
b. Tes Bakat
2
Tes bakat artistik : tes ini mengukur kemampuan menggambar,
melukis dan merupa.
Tes bakat klerikal : tes ini mengukur kemampuan kecepatan dan
ketelitian.
Tes bakat yang multifaktor : tes ini mengukur berbagai kemampuan
khusus, yang bakat artistik : tes ini mengukur kemampuan
menggambar, melukis dan merupa.
Tes bakat klerikal : tes ini mengukur kemampuan kecepatan dan
ketelitian.
Tes bakat yang multifaktor : tes ini mengukur berbagai kemampuan
khusus, yang telah lama digunakan adalah DAT (Differential
Attitude Test) tes ini mengukur 7 kemampuan khusus, diantaranya :
1. Berpikir verbal.
2. Kemampuan bilangan.
3. Kemampuan abstrak.
4. Hubungan ruang, visualisasi dan persepsi.
5. Berpikir mekanik.
6. Penggunaan bahasa-pengucapan.
7. Penggunaan bahasa menyusun kalimat.
8. Tes Prestasi Belajar
Tes prestasi belajar adalah suatu perangkat kegiatan atau
alat yang dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Teknik ini
bertujuan untuk menilai kemampuan belajar murid,
memberikan bimbingan belajar pada murid, mengecek
kemajuan belajar, memahami kesulitan belajar, memperbaiki
teknik belajar, menilai efektivitas (keberhasilan mengajar).
3
2. Teknik Non Tes
Dalam memahami peserta didik tidak hanya melalui tes, seperti yang
dijelaskan sebelumnya, akan tetapi juga bisa menggunakan teknik non tes.
Diantaranya :
a. Teknik wawancara
b. Observasi
c. Catatan Anekdot
4
Adapun beberapa strategi agar para guru dapat memahami peserta didik
sehingga tercapainya tujuan belajar, diantaranya:
5
memiliki ingatan yang kuat, ia cepat melupakan apa yang sudah dan baru
terjadi. Perhatian mereka mudah beralih kepada hal-hal yang baru yang
disukainya. Pembiasaan merupakan tindakan awal yang dapat dilakukan
dalam pendidikan. Sejak dilahirkan anak dibiasakan dengan perbuatan-
perbuatan baik, seperti mandi dan tidur pada waktunya, diberi makan secara
teratur dan sebagainya. Dalam perkembangan anak kebiasaan-kebiasaan
baik tersebut harus tetap dipelihara dan dilaksanakan, seperti tidur dan
bangun pada waktunya secara teratur, makan, mandi bermain, berbicara
sopan, belajar secara teratur, sehingga anak akan terbiasa dengan hal-hal
yang baik.
6
kebiasaan yang disertai dengan kesadaran dan kata hati anak itu
sendiri.
7
2. Pengawasan
Pengawasan harus sesuai dengan taraf usia anak, anak yang masi kecil
tentu membutuhkan pengawasan, makin besar anak pengawasa berkurang,
yang pada akhirnya kalau anak sudah dewasa maka ia aka mengawasi
dirinya sendiri.
8
3. Perintah
9
d. Jangan terlalu sering dan berlebihan dalam memberi perintah, karena
kemungkinan anak akan bosan dan akhirnya tidak patuh.
e. Pendidik hendaknya konsekuen terhadap apa yang telah diperin
tahkannya.
f. Suatu perintah yang sifatnya mengajak di mana si pendidik turut
berpartisipasi, pada umumnya akan lebih ditaati oleh anak.
4. Larangan
10
berbuat kesalahan, anak melanggar suatu aturan yang berlaku, sehingga
dengan diberikannya hukuman, anak tidak akan mengulangi kesalahan
tersebut, dan hukuman diberikan sebagai suatu pembinaan bagi anak untuk
menjadi pribadi susila.
11
Dalam melaksanakan hukuman ada beberapa teori yang mendasarinya
yaitu sebagai berikut:
c. Teori Perbaikan
d. Teori Menakut-nakuti
Teori ini diberikan agar anak didik merasa takut untuk mengulangi
perbuatannya, kesalahannya, sehingga ia tidak akan melakukan
perbuat an tersebut dan akan meninggalkannya. Cara menakut-nakuti
biasanya dengan ancaman, dan ancaman ini oleh anak mungkin dapat
dianggap sebagai hukuman karena bisa menimbulkan penderitaan.
12
e. Teori Menjerakan
13
DAFTAR PUSTAKA
14