Anda di halaman 1dari 17

PEDAGOGI

MODUL 1
5. Forum Diskusi KB 1
Saudara mahasiswa untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi yang telah disampaikan di
atas, Coba Anda diskusikan kajian berikut dengan teman-teman kelompok di kelas Anda!
Pak Sigit adalah seorang guru di SMA Negeri di Bandung. Peserta didik yang dihadapi oleh beliau
memiliki perbedaan latar belakang ekonomi, kultur dan perbedaan pola asuh dari orangtua yang sangat
beragam. Bagaimanakah pak Sigit harus mengakomodasi beragam perbedaan tersebut agar praktik
pendidikan yang dilaksanakan mampu mengembangkan potensi dan mengarahkan peserta didik menajdi
lebih baik!

Jawab:
Peserta didik yang dihadapi adalah individu-individu yang unik, berbeda satu dengan lainnya. Mereka
hadir di ruang kelas berasal dari berbagai latar belakang dan karakteristik yang berbeda-beda seperti:
etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi,
perkembangan emosi, perkembangan social, perkembangan moral dan spiritual, serta perkembangan
motoriknya. Oleh karena itu kesiapan pendidik memahami karakteristik peserta didik dalam pembelajaran
merupakan modal yang sangat penting dan strategis bagi seorang pendidik professional. Dalam
merancang dan melaksanakan program pembelajaran guru harus memperhitungkan taraf perkembangan
peserta didik yang dihadapinya. Pengetahuan terkait karakteristik peserta didik juga memungkinkan
pendidik untuk memahami apa yang dibutuhkan, diminati, dan hendak dicapai oleh peserta didik sehingga
ia dapat memberikan pelayanan yang bersifat individual bagi mereka yang mengalami kesulitan mampu
memberi pengayaan terhadap mereka yang belajar cepat.

Beberapa Cara untuk Memahami Karakteristik Peserta Didik


1. Menjadi Teladan untuk Perilaku Anak didik
2. Senantiasa Mengevaluasi Diri
3. Memahami Lingkungan Sekitar Anak
4. Mengenali Peserta Didik Lebih Dalam
5. Lakukan Pendekatan Psikologis
6. Perlakukan Siswa dengan Adil
7. Masuki Dunia Mereka
8. Jadilah Sahabat.

Strategi memahami karakteristik peserta didik


1. Kenali temperamen siswa
2. Amati siswa selama proses belajar
3. Komunikasi dua arah
4. Menyertakan siswa pada program pengenalan diri
5. Meminta bantuan wali kelas dan guru BK
(M1KB2 PEDAGOGIK)

Diskusikan bersama teman Anda:


Bagaimana aplikasi dan implementasi ragam karakteristik peserta didik dalam proses pendidikan di
sekolah Anda? Jabarkan karakteristik peserta didik yang ditemui kemudian bandingkan antar peserta
diskusi bagaimana implementasi dari karakteristik peserta didik dalam pembelajaran.

Jawab:

Aplikasi dan implementasi ragam karakteristik disekolah saya cukup baik yang meliputi etnik, kultural,
status sosial, minat, perkembagan kognitif, kemampuan/pengetahuan awal, gaya belajar,motovasi dan
perkembanga emosi, perkembangan sosial, perkembagan moral dan spiritual, dan perkembangan
motorik.

1. Etnik : Disekolah saya cukup bervariasi untuk masalah etnik, dari jawa, sunda, dan sebgaian kecil
Palembang. Dalam melakukan interaksi dengan dengan peserta didik di kelas menggunakan bahasa
Indonesia, terkadang bahasa jawa dan Palembang. Baik suku jawa, sunda, dan Palembang sudah saling
paham dengan bahasa-bahasa tersebut.
2. Kultur : Untuk budaya tidaklah terlalu beragam, hanya ada kesenian kuda lumping yang
mayoritas di perankan orang suku jawa.
3. Status Sosial : Latar belakang pekerjaan orang tua, sebagian besar petani dan sebagian kecil
pedangang, wiraswasta, dan pegawai negeri dengan tigkat social ekonomi yang berbeda. Dalam
proses pendidikan tidak membeda-bedakan atau diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada
peserta didiknya, dan juga dalam memberikan tugas-tugas yang sekiranya mampu diselesaikan oleh
semua peserta didik dengan latar belakang ekonomi social yang beragam.
4. Minat

Minat belajar peserta didik tidaklah sama, ada peserta didik yang memiliki minat belajarnya
tinggi (IPA), ada yang sedang,(jurusan IPA dan IPS) dan bahkan rendah terutama (untuk jurusan
IPS).Indikator minat meliputi: perasaan senang, ketertarikan peserta didik, perhatian dalam
belajar, keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, manfaat dan fungsi mata pelajaran.
5. Perkembangan Kognitif
Pada umumnya peserta didik berada pada tahap operasional formal yang umumnya berusia 15-17 tahun,
6. Kemampuan/pengetahuan awal
Dalam proses pendidikan kemampuan awal peserta didik dapat diketahui melalui teknik yaitu non tes
seperti wawancara atau memberikan pertanyaan mengenai materi secara lisan. Melalui wawancara dan
tes awal maka kemampuan awal peserta didik dapat diketahui, kemudian dijadikan dasar untuk
menetapkan materi pembelajaran.
7. Gaya belajar
Dalam proses pendidikan gaya belajar peserta didik secara visual, auditori, dan kinestetik. Gaya belajar
kinestetik umumnya banyak dilakukan oleh siswa jurusan ilmu-ilmu sosial.
8. Motivasi
Motivasi selalu diberikan kepada peserta didik untuk dapat menggiatkan aktivitas belajarnya. Umumnya
motivasi yang dimiliki siswa masih rendah, tinggi rendah motivasi dalam belajarnya dapat terlihat dari
tiga hal: 1) kualitas keterlibatannya, 2) perasaan dan keterlibatan afektif peserta didik, 3) upaya peserta
didik untuk senantiasa memelihara/menjaga motivasi yang dimiliki.
9. Perkembangan emosi
Dalam proses pembelajaran dengan suasana emosi yang senang/gembira, karena
pendidikan emosi diterapkan untuk membantu mempercepat proses pembelajaran. Dengan emosi
peserta didik dapat merasakan senang/gembira, aman, semangat. Emosi juga berperan dalam
membantu proses pembelajaran tersebut menyenangkan atau bermakna.

10. Perkembangan sosial

Dalam proses pendidikan kemampuan peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungannya,
memahami keadaan lingkungan, dan mempengaruhinya dalam berperilaku baik kepada dirinya
sendiri mau pun kepada orang lain cukup baik.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial yaitu keluarga, kematangan, teman sebaya, sekolah, dan status sosial
ekonomi.
11. Perkembangan Moral dan Spiritual
Dalam proses pendidikan peserta didik patuh pada karakter tertentu yang dianggap alami, menjadi anak
baik, saling berhubungan dan peduli terhadap orang lain.

Spiritual juga dikembangkan khususnya dalam proses pembelajaran.


Upaya yang dapat dilakukan pendidik untuk mengembangkan sikap religius antara lain dengan:
1) Metode keteladanan, pendidik memberi contoh langsung/menjadi percontohan kepada
peserta didiknya, baik dalam berbicara, berperilaku, maupun lainnya. Melalui
percontohan/keteladanan akan lebih berkesan pada peserta didik dibandingkan hanya dengan
kata-kata
2) Metode pembiasaan, metode ini berarti peserta didik diharapkan melakukan perulangan
untuk hal-hal yang sifatnya baik, seperti berdoa sebelum melakukan kegiatan belajar,
menghafal Surat-surat pendek dalam Alquran , membaca buku, dll
3) Metode nasehat, pendidik diharapkan memberikan nasihat tentang kebenaran kepada peserta
didiknya secara konsisten.
4) Pembinaan akhlak, pendidik diharapkan dapat selalu membina akhlak atau budi pekeri yang
mulia peserta didiknya, seperti sikap rendah hati, hormat pada orang yang lebih tua dan
sabar.

12. Perkembangan Motorik


Dalam proses pembelajaran yang teramati keterampilan motorik kasar yang banyak
melibatkan aktivitas otot, biasanya anak laki-laki lebih unggul dibandingkan anak
perempuan. Sedangkan keterampilan motorik halus biasanya perempuan lebih unggul
dibanding anak laki-laki.

Forum diskusi KB 3
Saudara mahasiswa untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi yang telah
disampaikan di atas, Coba Anda diskusikan tugas berikut dengan teman- teman kelompok di
kelas !
Mengembangkan satu scenario pembelajaran berdasarkan salah satu teori belajar yang
telah kita kaji (teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivistik dan humanistik) sesuai
dengan mata pelajaran atau bidang kajian Anda.

Jawab :
Teori Belajar Behavioristik

Aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi arah pengembangan teori dan praktek
pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan
pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model
hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif.
Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata.
Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila
dikenai hukuman.

Contoh langkah-langkah kegiatan pembelajaran Biologi berdasarkan teori behavioristik sub bab
sistem ekskresi, sebagai berikut:
1. Pada bab ini pengetahuan awal atau materi prasyarat yang harus dikuasai siswa adalah
pengertian system ekskresi dan organ-organ ekskresi pada manusia. Guru seyogyanya
terlebih dahulu mengecek pemahaman siswa tentang pengertian system ekskresi dan organ-
organ ekresi pada manusia tersebut. Agar pengecekan ini dapat menyeluruh dan cepat, maka
dapat dilakukan dengan berpasangan antar teman seperti yang tersaji pada lembar tugas.
Hasil pengecekan ini akan digunakan guru sebagai deteksi awal faktor kesulitan belajar
siswa
2. Setelah semua siswa dipastikan telah dapat menguasai materi prasyarat, maka guru mulai
menyiapkan diri siswa dengan memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran,
kemudian guru memberikan gambar apersepsi, agar dapat menarik minat siswa.
3. Guru menjelaskan sub bab tentang pengertian system ekskresi dan organ-organ ekskresi.
Perlu diingat, pemberian materi ini dilakukan per unit kecil dilanjutkan dengan banyak
latihan soal.
4. Guru memberikan lembar kerja siswa yang berisi latihan soal system eksresi dan meminta
siswa mengerjakannya.
5. Setelah selesai guru meminta siswa untuk menukar lembar jawab tersebut dengan teman
satu bangku
6. Guru meminta siswa mengkoreksi jawaban temannya. Hal ini dilakukan agar siswa
mengetahui dengan segera letak kesalahan sebagai umpan balik dari respon yang dia
berikan.
7. Setelah dikoreksi guru meminta siswa mengembalikan lembar jawab tersebut, agar siswa
dapat mengetahui letak kesalahan dalam pengerjaannya dengan segera sebagai umpan balik
dari respon yang dia berikan.
8. Guru memberikan ucapan selamat dan reward kepada siswa yang mempunyai kesalahan
paling sedikit. Hal ini dilakukan asebagi penguatan, agar siswa mau mengulang kembali
prestasinya.
9. Guru bersama siswa membuat suatu kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
10. Guru melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran dengan memberikan post test, sebagai
penguatan.
11. Guru memberikan umpan balik dari hasil post test siswa, dengan memberikan pembetulan
pada jawaban siswa yang salah serta memberikan ucapan selamat dan reward kepada siswa
yang mempunyai kesalahan paling sedikit.
12. Guru memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan penguatan
Teori Konstruktivistik

Pandangan konstruktivistik yang mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian


makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju
pada pembentukan struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada tujuan tersebut. Oleh
karena itu pembelajaran diusahakan agar dapat memberikan kondisi terjadinya proses
pembentukan tersebut secara optimal pada diri peserta didik. Peserta didik diberikan kesempatan
untuk mengembangkan ide-idenya secara luas.
Sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik adalah membantu agar proses
pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru tidak mentransfer
pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu peserta didik untuk membentuk
pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang
peserta didik dalam belajar.

Contoh skenario Pembelajaran Menggunakan Teori konstruktivistik :

A. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi :
Permasalahan Biologi dan Cabang-Cabang Ilmu dalam Biologi dengan Kaitannya.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh.
B. Kegiatan Inti (105 Menit)
1. Kegiatan Literasi
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Permasalahan Biologi dan Cabang-Cabang Ilmu dalam Biologi dengan Kaitannya.
2. Critical Thinking
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Permasalahan Biologi dan
Cabang-Cabang Ilmu dalam Biologi dengan Kaitannya.
3. Collaboration
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Permasalahan Biologi dan Cabang-Cabang Ilmu dalam Biologi dengan Kaitannya.
4. Communication
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan.
5. Creativity
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Permasalahan Biologi dan Cabang-Cabang Ilmu dalam Biologi dengan Kaitannya.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami.

C. Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Tes Formatif KB 3

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut :

1. Teori belajar yang mengutamakan perubahan tingkah laku pada individu yang belajar
dengan mengutamakan hubungan stimulus dan respon merupakan teori belajar….
A. Kognitivistik
B. Behavioristik
C. Konstruktivistik
D. Humanistik
E. Rekonstruktivistik

2. Apabila dalam proses belajar peserta didik melakukan sesuatu sampai dengan
mendapatkan respon yang tepat dan sesuai dengan apa yang diinginkan serta
menghilangkannya apabila dirasakan tidak sesuai, hal ini merupakan prinsip belajar dari....
A. Conditioning
B. Trial and error
C. Shaping
D. Konseptualisasi
E. Stimulus respon

3. Contoh penerapan teori behavioristik yang dapat dilakukan oleh guru dalam praktik
pembelajaran adalah….
A. Membimbing siswa dalam memperoleh pengetahuan baru
B. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan
siswa dan membantu mereka kengekspresikan gagasannya
C. Memberikan stimulus kepada peserta didik berupa penataan lingkungan
belajar
D. Memahami tahap-tahap perkembangan peserta didik dan menggunakan metode
pembelajaran sesuai dengan tahap tersebut
E. Memberikan penjelasan pengetahuan baru
4. Seluruh komponen pendidikan memiliki tujuan yang sama yaitu terbentuknya manusia
yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai
aktualisasi diri. Pernyataan tersebut merupakan bagian dari teori ….
A. Behavioristik
B. Kognitivistik
C. Konstruktivistik
D. Humanistik
E. Sibernetik

5. Aliran ini lebih menekankan pada keaktifan siswa selama kegiatan belajar, aktif berpikir,
menyusun konsep-konsep serta memberi makna tentang hal- hal yang dipelajari dan
yang paling penting terwujudnya belajar adalah niat peserta didik itu sendiri.
Pernyataan tersebut merupakan aliran dari teori….
A. Behavioristik
B. Kognitivistik
C. Konstruktivistik
D. Humanistik
E. Sibernetik

6. Menurut Bruner, apabila seseorang memahami obyek-obyek atau dunianya melalui gambar-
gambar dan visualisasi verbal dengan kata lain peserta didik belajar melalui bentuk
perumpamaan atau perbandingan, hal ini merupakan tahapan dari......
A. Enaktif
B. Intuitif
C. Ikonik
D. Simbolik
E. Konflik
7. Pada tahap konseptualisasi, kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik adalah.....
A. Mampu memecahkan masalah
B. Mampu membuat peraturan
C. Mampu memahami sebuah kejadian
D. Mampu mengalami sebuah kejadian
E. Mampu memahami permasalahan

8. Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….


A. Kemampuan berkomunikasi
B. Kemampuan untuk memecahkan masalah
C. Kemampuan berinteraksi
D. Kemampuan untuk mengintegrasikan diri
E. Kemampuan mengemukakan pendapat

9. Dibawah ini adalah tipe belajar menurut Habermas, kecuali ….


A. Belajar teknis
B. Belajar praktis
C. Belajar aktif
D. Belajar emansipatoris
E. Belajar konsep

10. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia
bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and
error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun
rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini
merupakan penerapan teori belajar….
A. Kognitivistik
B. Humanistic
C. Behavioristik
D. Konstruktivistik
E. Sibernetik
MK1KB4

Saudara mahasiswa untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi yang telah disampaikan di
atas, Coba Anda diskusikan kajian berikut dengan teman-teman kelompok di kelas !
Memasuki era revolusi industry 4.0, manusia dituntut untuk menguasai kompetensi Critical thinking
skills, Creative, Communicative, dan Collaborative (4C). Diskusikan bersama kelompok, apakah
implementasi kurikulum yang selama ini Anda terapkan di sekolah sudah membekali peserta didik untuk
menguasai kompetensi 4C? kemudian buatlah rancangan pengembangan kurikulum yang didalamnya
memuat komponen kurikulum (tujuan, metode,konten, dan evaluasi) untuk mencapai kompetensi 4C
tersebut!

Jawab:
Sudah, karena menggunakan metoda pembelajaran dan strategi pembelajaran yang merangsang siswa
berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan bisa bekerja didalam kelompok

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah: SMAN 12 MERANGIN
Mata pelajaran: BIOLOGI
Kelas/Semester: XI/2
Materi Pokok : Sistem Reproduksi
Alokasi Waktu: 180 Menit

A. KD 3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam
system reproduksi manusia
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan alat reproduksi pada laki-laki
2. Siswa mampu menjelaskan alat reproduksi perempuan
3. Siswa mampu mengurutkankelenjer-kelenjar reproduksi
4. Siswa mampu mennghubungkan bagian alat reproduksi dengan fungsinya
C. Media/alat, Bahan dan Sumber belajar
Media : Lembar Kerja siswa, Lembar penilaian
Alat/Bahan : Spidol, papan tulis, laptop, koneksi internet, alat dan bahan praktikum
Sumber belajar : Buku Kemendikud tahun 2016 dan buku penunjang lainnya
D. Metode Pembelajaran
Metode : Puzle Kartu Berpasangan
Model : Discovery Learning
Pendekatan : Scaintific
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan(15x4 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk
memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
2. Peserta didik merefleksikan pengalaman belajar siswa tentang hormon yang telah dipelajari pada sistem
koordinasi kemudian mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang akan diperoleh (tujuan dan manfaat) dengan mempelajari materi
sistem reproduksi
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti(240 menit)
Kegiatan Literasi Peserta didik diberikan motivasi dengan memperlihatkan gambar bayi kembar siam dan
video perkembangan janin
Chritical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya, berpikir penyebab terjadinya bayi
kembar siam dan mekanisme perkembangan janin
Colaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, saling bertukar informasi mengenai kartu yang diberikan guru berisi tentang
gambar alat reproduksi, kelenjar reproduksi dan fungsinya
Communication Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya,
kemudian ditanggapi dengan kelompok lainnya pada kegiatan ini dapat dilakukan
tanyajawab dan penguatan materi dari guru
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
alat reproduksi manusia
Kegiatan Penutup (15x4 menit)
1. Guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan, sebagai evaluasi guru
memberikan quiz dengan permainan talking spidol
2. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan tentang pokok-pokok materi yang dianggap penting
pada pembelajaran yang telah dilakukan
F. Penilaian Hasil Pembelajaran
- Penilaian pengetahuan berupa tes tertulis(pilihan ganda dan uraian), tes lisan/observasi terhadap diskusi
dan tanya jawab serta penugasan
- Penilaian ketrampilan berupa penilaian unjuk kerja, penilain projek, penilaian produk dan penilaian
portofolio

Mengetahui Pamenang Barat , juli 2020


Kepala SMA N 12 MERANGIN WakaKurikulum Guru Mata Pelajaran

HENANG PRIYANTO, S.Pd, M.Pd IRWANSYAH, S.Pd NUR SHOLEKA K,S.Si


NIP. 19830210 200501 1 005 NIP. 19830220200904103

Lampiran 1. Penilaian Diskusi Kelompok

N Nama Aspek Penilaian


o Peserta Kemampua Kemampua Kekompaka Keaktifan Kemampua Rata-
Didik n n n Dalam n Menerima Rata
Bekerjasam Menjelaska Kelompo Penjelasan Nilai
a n Kepada k Teman Predike
Temannya t
Kelompo
k1

Kelompo
k2

Kelompo
k3

Kelompo
k4
Lampiran 2. LKPD
1. Berdasarkan literasi dan diskusi kelompok, kerjakan berikut ini:
a. Isilah kotak kosong dengan nama alat reproduksi
b. Satukan gambar yang telah dipotong menjadi bagian lengkap, tempel pada kertas HVS
c. Pasangkan kartu yang diberikan antara nama alat dengan keterangan yang tepat, tempel
pada kertas HVS
2. Presentasikan hasil kerja dan diskusi kelompok mu didepan kelas dengan perwakilan
masing-masing kelompok 3 orang, dengan pembagian tugas; moderator, menjelaskan
tentang puzle, menjelaskan tentang kartu berpasangan

Gambar Puzlle

Kartu Berpasangan

Penghasil sperma dan hormon testosteron Testis


a. Bagian luar ;skortum
b. Bagian dalam ; tubulusseminiferus
(tempatpembentukansperma
Epididymis menyimpansperma

Vas deferens saluranpenghubungkeuretra (didalam penis)

Uretra saluranuntukmengeluarkansperma dan


urinedidalam penis

Penis Alat reproduksi pria bagian luar

Gambar Puzle

Kartu Berpasangan
Vesika seminalis Merupakan kantong semen (mani)
yangmenghasilkan cairanlendir sebagai
makanan dan pelindung spermasebelum
membuahi ovum

Kelenjar prostat Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu,


berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada
vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan
aktif

Kelenjar cowperi (bulbouretralis) Penghasil cairan pelicin


Gambar Puzle

Kartu Berpasangan

Ovarium (indung telur) Fungsi: produksi ovum (sel telur) dan menyekresi
hormon estrogen dan progesteron

Oviduct/tuba falopi Fungsi: saluranseltelur dan


tempatterjadinyafertilisasi
Mempunyailengan (infudibilum)
untukmenangkap ovum masak

Uterus/ rahim Fungsi: tempatembriotumbuh.


Mengandung endometrium yang
berisicairanuntukmelindungiembrio

Cervix/leherrahim Fungsi; saluranjaninkeluarmenuju vagina


Kartu

Berpasangan

klitoris/klentit: struktur yang sama dengan penis

labium mayor Bibir besar

labium minor Bibir kecil

Lubang vagina: bagian terluar vagina

Anda mungkin juga menyukai