STRATEGI PEMBELAJARAN di SD
1. Perkembangan fisik
perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan berat badan, tinggi badan,
dan perkembangan motorik. siswa pada tingkat dasar, kemampuan motoriknya
mulai lebih haalus dan terarah (refined motor skills), tetapi berat badan siswa
laki-laki lebih ramping daripada siswa perempuan karena masa adolesen
perempuan lebih cepat dari pada laki-laki. gerakan-gerakan yang dilakukan
oleh siswa sudah mengarah pada gerakan yang kompleks, rumit, dan cepat
serta sudah mampu menjaga keseimbangan dengan tepat.
2. Perkembangan sosial
perkembangan sosial siswa pada tingkat sekolah dasar sudah terasa ada
pemisah kelompok jenis kelamin (separation of the sexes) sehingga dalam
pengelompokan, sisa lebih senanng berkelompok berdasarkan jenis kelamin
padahal kurang sesuai menurut kriteria pengelompokan belajara.
rasa kepemimpinannya sangat tinggi dan ini perlu dikembangkan supaya siswa
lebih mampu mengatur diri sendiri dan mengatur orang lain. rasa kerja sama
dan empati sudah mulai tumbuh dalam usia ini walaupun konflik dan
persaingan tetap masih berlangsung dalam dirinya. pada usia ini sudah dapay
ditumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan sosial.
pada kelas tinggi di Sekolah dasar sudah mulai mengenal dan mampu
melakukan tugas dan tanggung jawab dalam kelas atau kelompok, baik
sebagai ketua maupun sebagai anggota.
3. Perkembangan Bahasa
pada masa ini perkembangan bahasa siswa terus berlangsug secara dinamis.
dilihat dari cara siswa berkomunikasi menunjukan bahwa mereka sudah
mampu menggunakan bahasa yang haalus dan kompleks. siswa dikelas tinggi
rata-rata perbendaharaan kosa katanya meningkat menjadi sekitar 50.000 kata.
dalam usia ini sisa sudah mulai berpikir dalam menggunakan kata-kata.
Pada kelas tinggi di Sekolah dasar gaya bicaranya sudah mulali bergeser dari
gaya bicara egosentris (egocentric style) ke gaya bicara bicara sosial (social
speech). pada kelas rendah serta mengalami peningkatan kamampuan dalam
tata bahasa.
pada usia 6 sampai 10 tahun penggunaan kalimat tidak lengkap sudah
berkurang, sehingga siswa sudah bisa menggunakan kalimat yang panjang,
lengkap, dan benar. disamping itu, siswa dalam usia tersebut sudah mampu
menggunakan kata sifat, bahkan sudah mulai memahami kata-kata yang
sebelumnya tidak jelas baginya.
4. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif pada siswa Sekolah Dasar berlangsung secara dinamis.
Untuk menumbuhkembangkan kamampuan kognitif dalam fase konkret
operational pada siswa Sekolah dasar, acuannya adalah terbentuknya
hubungan-hubungan logis diantara konsep-konsep atau skema-skema.
Piaget mengemukakan bahwa pada usia sekolah dasar siswa akan memiliki
kemampuan berfikir operasional Konkret (concrete operational)yang disebut
pula sebagai masa performing opeartion. Pada tahap ini siswa sudah mampu
menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, menghubungkan, memisahkan,
menyusun, menderatkan, melipat, dan membagi.
5. Perkembangan Moral
Perkembangan moral yang harus dimiliki siswaw Sekolah dasar adalah
kemampuan bertindak menjadi orang baik. Pada usia Sekolah Dasar siswa
harus mampu berprilaku baik menurut orang lain seperti menunaikan
kewajiban, menghormati otoritas, dan memelihara ketertiban sosial.
menurut teori perkembangan (S. kohlberg), hal seperti itu disebut sebagai
tingkat konvensional (conventional stage) yang termask pada tahap orientasi
anak yang baik dan orientasi terhadap keteraturan dan otoritas. Bahkan pada
tahap ini dapat ditanamkan rasa kebersamaan kemampuan saling menghargai.
6. Perkembangan Ekspresif
Pola perkembangan ekspresif siswa Sekolah Dasar dapat dilihat dari kegiatan
ungkapan bermain dan kegiatan seni (art). Siswa sekolah dasar sudah
menyadari aturan dari suatu permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah
mulai membina hobinya.
Dalam dirinya sudah timbul keinginan menjadi orang yang terkenal.
Misalnya, sudah mulai belajar musik, bernyanyi, olahraga bahkan bela diri.
7. Aspek-aspek Inteligensi
Dalam psikologi, teori Gardner (Utami Munandar, 1999;265)
membedakan jenis intelligensi.
Aspek-Aspek Intelegensi tersebut dapat ditumbuhkankembangkan pada setiap
siswa. Aspek inteligensi tersebut diantaranya :
1. Inteligensi linguistik : suatu kemampuan untuk menggunakan bahasa,
termasuk kepekaan terhadap suami, ritme, makna kata-kata, dan kegunaan
fungsi-fungsi bahasa.
2. Inteligensi logi-metamatis : kemampuan untuk menjajaki pola-pola,
kategori, ddan hubungan-hubungan dengan manipulasi objek-objek atau
simbol-simbol, dan kepekaan kemampuan berfikir logis.
3. Inteligensi Spasial : kemampuan untuk mengamati secara mental,
memanipulasi bentuk dan objek, atau kemampuan mempersepsi dunia ruang
visual secara akurat dan melakukan transformasi persepsi tersebut.
4. Inteligensi musik : kemampuan untuk menikmati, mempertunjukan atau
mengubah musik termasuk kemampuan menghasilkan dan mengekspresikan
ritme nada dan bentuk-bentuk ekpresi musik.
5. Inteligensi fisik-kinestetik : kemampuan untuk menggunakan keterampilan
motorik halus dan kasar dalam olah raga, seni, dan produk-produk seni
pertunjukan serta keterampilan meliputi kemampuan mengontrol gerakan
tubuh dan menangani objek-objek secara tampil.
6. Inteligensi intrapribadi : kemampuan untuk mengelola akses terhadap
pemahaman perasaan, impian dan gagasa-gagasan diri sendiri, dan memahami
kekuatan maupun kelemahan sendiri.
7. Inteligensi interpribadi : suatu kemampuan mengamati dan merespons
suasan hati, tempramen, dan motivasi orang lain, serta memahami hubungan
dengan orang lain.
Aspek-aspek inteligensi tersebut pada sis Sekolah Dasar secara
dinamis akan berkembang. tugas pembelajaran adalah mengoptimalkan
perkembangan-perkembangan tersebut agar dapat dicapai secara efektif.