Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rahmat Gumilar Supardi

NIM : 857464948
Pokjar Katapang : Kelas B

TUGAS TUTORIAL 3
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

1. Jelaskan dalam bentuk tabel menurut pemahaman anda ciri utama/ khasnya
karakteristik dan kebutuhan pendidikan bagi anak yang berkelainan fisik dan psikis!
Jawab:
No Karakteristik dan Kebutuhan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Kelainan Fisik Kelainan Psikis
1 Kesulitan memproses, terjadi bila Ketidakmampuan belajar, yang
gangguan syaraf menghambat tidak dapat diterangkan dengan
diterimanya informasi atau untuk faktor kesehatan intelektual dan
mengungkap sesuatu secara memadai sensori
2 Kesulitan dalam motivasi terjadi bila Ketidakmampuan membangun
kebutuhan akan usaha pribadi dan mempertahankan hubungan
berinteraksi dengan image diri dan interpersonal dengan teman dan
percaya diri, yang berakibat pada gurunya
berbagai motivasi
3 Kesulitan berpartisipasi terjadi bila Bentuk perilaku dan perasaan
gangguan fisik menghambat yang tidak memadai tapi berada
kemampuan anak untuk bergabung di bawah normal
dalam kegiatan kelas
4 Jenis kelainan fisik : Menunjukkan ketidakbahagiaan
 Cerebral Palsy, ketidaknormalan dan berada dalam suasana depresi
gerakan dan postur karena
gangguan atau ketidakmatangan
otak (Denhoff).
 Spina Bifida, gangguan saraf
 Epilepsi adalah salah satu
gangguan saraf yang
mempengaruhi pendidikan anak

2. Jelaskan dalam menurut pemahaman anda strategi belajar untuk siswa berkebutuhan
khusus serta contoh penerapannya !
Jawab :
Di bawah ini beberapa strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus:
1) Strategi pembelajaran bagi anak tunanetra
Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah pendayagunaan secara tepat dan optimal
dari semua komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran yang meliputi tujuan,
materi pelajaran, media, metode, siswa, guru, lingkungan belajar dan evaluasi
sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efesien. Beberapa hal yang
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran
, antara lain:
 Berdasarkan pengolahan pesan terdapat dua strategi yaitu strategi
pembelajaran deduktif dan induktf.
 Berdasarkan pihak pengolah pesan yaitu strategi pembelajaran ekspositorik
dan heuristic.
 Berdasarkan pengaturan guru yaitu strategi pembelajaran dengan seorang guru
dan beregu.
 Berdasarkan jumlah siswa yaitu strategi klasikal, kelompok kecil dan
individual.
 Beradsarkan interaksi guru dan siswa yaitu strategi tatap muka, dan melalui
media.
 Selain strategi yang telah disebutkan di atas, ada strategi lain yang dapat
diterapkan yaitu strategi individualisasi, kooperatif dan modifikasi perilaku.

2) Strategi pembelajaran bagi anak berbakat


Strategi pembelajaran yang sesuai denagan kebutuhan anak berbakat akan
mendorong anak tersebut untuk berprestasi. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam meneentukan strategi pembelajaran adalah :
 Pembelajaran harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat kompleksitas.
 Tidak hanya mengembangkan kecerdasan intelektual semata tetapi juga
mengembangkan kecerdasan emosional.
 Berorientasi pada modifikasi proses, content dan produk.
 Model-model layanan yang bias diberikan pada anak berbakat yaitu model
layanan perkembangan kognitif-afektif, nilai, moral, kreativitas dan bidang
khusus.

3) Strategi pembelajaran bagi anak tunagrahita


Strategi pembelajaran anak tunagrahita ringan yang belajar di sekolah umum akan
berbeda dengan strategi anak tunagrahita yang belajar di sekolah luar biasa.
Strategi yang dapat digunakan dalam mengajar anak tunagrahita antara lain;
 Strategi pembelajaran yang diindividualisasikan
 Strategi kooperatif
 Strategi modifikasi tingkah laku

4) Strategi pembelajaran bagi anak tunadaksa


Strategi yang bias diterapkan bagi anak tunadaksa yaitu melalui pengorganisasian
tempat pendidikan, sebagai berikut:
 Pendidikan integrasi (terpadu)
 Pendidikan segresi (terpisah)
 Penataan lingkungan belajar

5) Strategi pembelajaran bagi anak tunalaras


Untuk memberikan layanan kepada anak tunalaras, Kauffman (1985)
mengemukakan model-model pendekatan sebagai berikut;
 Model biogenetic
 Model behavioral/tingkah laku
 Model psikodinamika
 Model ekologis

6) Strategi pembelajaran bagi anak dengan kesulitan belajar


 Anak berkesulitan belajar membaca yaitu melalui program delivery dan
remedial teaching
 Anak berkesulitan belajar menulis yaitu melalui remedial sesuai dengan
tingkat kesalahan.
 Anak berkesulitan belajar berhitung yaitu melalui program remidi yang
sistematis sesuai dengan urutan dari tingkat konkret, semi konkret dan tingkat
abstrak.

7) Strategi pembelajaran bagi anak tunarungu


Strategi yang biasa digunakan untuk anak tunarungu antara lain: strategi deduktif,
induktif, heuristic, ekspositorik, klasikal, kelompok, individual, kooperatif dan
modifikasi perilaku.

3. Jelaskan apa yang anda lakukan dalam membuat perencanaan pembelajaran siswa
SD !
Jawab:
a. Menentukan Pendahuluan
1) Orientasi, menarik perhatian siswa terhadap isyu sesuai materi yang akan
dibahas. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik,
memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar yang sedang hangat
diberitakan dan sebagainya.
2) Apersepsi, memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan dan mengaktivasi pengetahuan relevan yang telah dimilikinya.
Tahap ini juga dapat digunakan untuk mengetahui pengetahuan prasyarat yang
harus dimiliki siswa, dapat digali dengan melakukan pretest atau diskusi
tersruktur.
3) Motivasi, memberikan gambaran manfaat dalam kehidupan sehari-hari
mempelajari mata pelajaran dan tema yang dipelajari dan proses ilmiah yang
dipraktekkan dalam membangun inferensi ilmiah.
4) Pemberian Acuan, berkaitan dengan kajian kensep akademis yang akan
dipelajari, keluasan dan kedalamannya. Acuan dapat berupa penjelasan materi
pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. Strategi pengelolaan
kelas, berupa pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme
pelaksanaan pembelajaran (sesuai dengan rencana langkahlangkah
pembelajaran) dari awal sampai dengan akhir serta kesiapan diri.
b. Menentukan Pembelajaran Inti
Kegiatan inti merupakan proses pemberian pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar yang hendak dicapai. Kegitan inti ini harus dirinci sedemikian
rupa agar siswa benar-benar memahami kompetensi dasar yang hendak dicapai.
Perincian tersebut termuat dalam pembagian kegiatan inti ini menjadi tiga tahap
yaitu ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Langkah pembelajaran Inti ini berisi
langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu
sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut
disusun sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku
sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk
memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa
(LKS).
c. Pembelajaran Penutup
Penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran; mengkhiri pelajaran dengan
salam, penekanan/penguatan terhadap pokok materi dan proses ilmiah selama
mengikuti pembelajaran; dan merumuskan kesimpulan berbasis informasi yang
diperoleh melalui proses ilmiah dan rencana tindak lanjut sebagai orang yang
memiliki pemahaman baru. Dalam kegiatan penutup juga dilakukan penilaian dan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Guru dapat juga
mengarahkan siswa membuat rangkuman dan kesimpulan berdasarkan informasi
yang diperolehnya. Memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa
untuk mengulang kembali kesimpulan yang telah disusun atau dalam bentuk
diskusi secara pleno kelas. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun
dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model
pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan 38
modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

4. Upaya intervensi diri terhadap peserta didik memiliki disfungsi perkembangan,


hendaknya ditujukan terhadap dua aspek yaitu aspek perkembangan sosial dan aspek
perkembangan kognitif.
Dari uraian tersebut, mengapa disfungsi perkembangan hanya menekankan lebih
kepada dua aspek saja yaitu kepada perkembangan sosial dan perkembangan
kognitif ? jelaskan !
Jawab :
Disfungsi perkembangan lebih menekankan pada aspek kognitif karena sangat
pentingnya dalam kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan otak bagi setiap
manusia. Perkembangan kognisi berarti perkembangan anak dalam menggunakan
kekuatan berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya
mulai mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat. Dunia
kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas, dan fantastis.
Selain itu disfungsi perkembangan lebih ditekankan pada aspek sosial karena
perkembangan sosialisasi pada awal masa anak-anak awal ditandai dengan
meningkatnya intensitas hubungan dengan teman-teman sebayanya, dan
perkembangan ini meningkat dari tahun ke tahun. Pada fase ini juga anak-anak tidak
hanya senang bermain tetapi juga lebih banyak berbicara. Hubungan atau kontak
sosial lebih baik dari pada hubungan sosial yang kurang baik. Di sini bisa disimpulkan
bahwasannya teman sebaya juga berperan penting terhadap perkembangan sosial
anak, karena lewat teman sebaya anak bisa belajar dan mendapat informasi tentang
dunia anak di luar keluarga.

5. Berdasarkan karakteristik perkembangan anak SD buatlah contoh bentuk rancangan


pelaksanaan pembelajaran siswa usia SD dalam mata pelajaran IPA atau Matematika
Jawab:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Satuan Pendidikan : SDN Rahayu IV
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Tema 2 : Selalu Berhemat Energi
Sub Tema 3 : Energi Alternatif
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar dan membaca teks petunjuk tertulis, siswa mampu
mengidentifikasi langkah-langkah pembuatan layang-layang dengan tepat.
2. Dengan mengamati gambar dan membaca teks petunjuk tertulis, siswa mampu
membuat layang-layang dengan tepat.
3. Dengan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi manfaat energi alternatif
dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
4. Setelah pengamatan, siswa mampu menyajikan laporan dalam bentuk peta pikiran
hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi alternatif dalam kehidupan
sehari-hari dengan sistematis.
5. Dengan mengolah informasi, siswa mampu mengidentifikasi tanaman jarak sebagai
sumber daya alam alternatif dan pemanfaatannya dengan tepat.
6. Dengan mengolah informasi, siswa mampu menyajikan hasil identifikasi tanaman
jarak sebagi sumber daya alam alternatif dan pemanfaatannya dalam bentuk tulisan
dengan sistematis.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a 10 menit
menurut agama dan keyakinan masing-masing. Religius
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Selalu Berhemat Energi”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti  Siswa diingatkan kembali tentang sumber energi terbarukan 35 Menit
dan tidak terbarukan. Communication X 30 JP
 Siswa membaca teks singkat untuk mengingat kembali materi
tentang energi yang telah dipelajari. (Mengamati)
 Siswa dibagi dlam kelompok kecil. Collaboration
 Siswa menyiapkan alat dan bahan.
 Siswa membuat layang-layang berdasarkan teks petunjuk
yang terdapat di buku. (Mengekplorasi)
• Siswa dapat menerbangkan layang-layang buatan mereka di
waktu luang, dan mendiskusikan sumber energi yang
membuat layang-layang bisa terbang di udara. Critical
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Thinking and Problem Solving
 Siswa membaca senyap teks tentang energi alternatif.
Literasi
 Siswa menuliskan jenis-jenis energi alternatif, ciri- ciri dan
keberadaannya saat ini berdasarkan teks, kedalam bentuk peta
pikiran yang tersedia. (Mengkomunikasikan)
 Siswa saling menceritakan peta pikiran mereka kepada
seorang teman. Literasi
 Siswa membaca senyap teks tentang tanaman jarak yang
dapat digunakan sebagi energi alternatif.
 Siswa menuliskan pendapat mereka tentang pemanfaatan
tanaman jarak.
 Tulisan siswa harus memenuhi kriteria berikut:
- Manfaat,
- kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan,
- dampak pemanfaatan yang berlebihan serta solusinya.
 Siswa diingatkan untuk menulis dengan rapi. Siswa
diperbolehkan untuk memberi ilustrasi untuk mendukung
tulisan mereka.
 Siswa diingatkan untuk menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif.
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil 15 menit
belajar selama sehari Integritas
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah
diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran) Religius

A. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian.

Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas 4
ANDRY HENDRAWAN, S.Pd., M.Pd RAHMAT GUMILAR SUPARDI,
S.Pd
NIP.197911192009011003

Anda mungkin juga menyukai