Anda di halaman 1dari 31

STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R

Strategi ini di bagi menjadi 4 bagian yaitu, preview, question, read, reflect,
recite, review. sedangkan secara arti kata P singkatan dari preview (membaca
selintas dengan cepat), Q adalah question(bertanya), dan 4R singkatan dari read
(membaca), reflecty (refleksi), recite (tanya jawab sendiri). review (mengulang
secara menyeluruh). Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa
yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang
dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan
untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena
itu keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para
siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan buku lainnya.

a. Preview langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas


dengan cepat sebelum mulai membacabahanbacaan. Siswa dapat memulai
dengan membaca topic-topik, sub topic utama, judul dan sub judul,
kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu paragraph, atau ringkasan pada
akhir suatu bab. Apabila hal itu tidak ada, siswa dapat memeriksa setiap
halaman dengan cepat membaca satu atau dua kalimat disana-sini
sehingga diperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari.
b. Question mendalami topic dan judul utama dengan mengajukan
pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan tersebut,
kemudian mencoba menjawabnya sendiri.
c. Read tugas membaca bahan bacaan secara cermat dengan mengajukan
pengecekan pada langkah kedua. Sehingga membuat peserta didik menjadi
pembaca yang aktif untuk membiasakan diri mereka berusaha keras untuk
memahami apa yang mereka baca, ini membantu siswa agar tidak menjadi
pembaca yang kosong.
d. Reflect (merenungkan). melakukan refleksi sambil membaca dengan cara
menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan informasi
baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui. Disini tuga seorang
guru adalah mendorong siswanya untuk bersikap analitis dalam belajar.
e. Recite melakukan resitasi dengan menjawab pertanyaan melalui suara
keras yang diajukan tanpa membuka buku. Ini melibatkan anak-anak
menguji diri mereka sendiri untuk mengetahui apakah mereka bisa
mengingat materi yang sudah di sampaikan. Disini seorang guru bertugas
untuk mendorong siswa membuat serangkaian pertanyaan tentang materi
tersebut dan kemudian berusaha untuk menjawabnya.
f. Review mengulang kembali seluruh bacaan kemudian membaca ulang bila
diperlukan dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
pada materi yang dipelajari.

Keunggulan dan Kelemahan Strategi Belajar PQ4R

Puspitasari (2003), menyatakan model pembelajaran strategi metode PQ4R


memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan antara lain:

a. Keunggulan

1. Sangat tepat digunakan untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat


deklaratif berupa konsep- konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan
pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk menghapal
konsep-konsep pelajaran.
3. Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan.
4. Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses
bertanya dan mengomunikasikan pengetahuannya.
5. Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.

b. Kelemahan

1. Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat


prosedural seperti pengetahuan keterampilan.
2. Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak
tersedia di sekolah.
3. Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang telalu
besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan
pertanyaan.

STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan catatan-
catatan yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam
pembuatan perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat
struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan
wawancara.(Svantesson, 2004 : 1)

Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun
1970-an. Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan
akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam
otak manusia yang menakjubkan (Buzan, 2009 : 12). Mind map adalah cara
termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi
keluar otak-Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara
harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita.

Strategi pembelajaran mind mapping merupakan strategi pembelajaran yang


dapat menguatkan siswa untuk menghadapi persoalan dengan langkah
penyelesaian yang sistematis, yaitu: memahami masalah, menyusun rencana,
melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali, sehingga persoalan yang
dihadapi dapat diatasi (Kurniawati, 2010).

Berikut langkah membuat mind mapping menurut Buzan (2011:12-15):


a. Memulai dari tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar.
b. Menggunakan gambar atau foto untuk ide sentral agar lebih menarik, membuat
kita fokus, membantu konsentrasi dan mengaktifkan otak.
c. Menggunakan warna.
d. Membuat hubungan, keterkaitan antar cabang karena otak bekerja menurut
asosiasi, mengaitkan dua hal atau lebih untuk mudah mengerti dan mengingat.
e. Membuat garis hubung melengkung, bukan lurus agar tidak membosankan.
f. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

Penggunaan strategi mind mapping membuat siswa belajar berpikir untuk


membentuk kerangka berfikir, bukan belajar menghafal materi pelajaran (Surya
2011:364-365). Ia juga menyatakan keuntungan menggunakan strategi mind
mapping yaitu:

a. Merangsang partisipasi aktif siswa dalam proses belajar,


b. Membebaskan pikiran siswa dari sifat subjektif, bias maupun pengelompokan-
pengelompokan mental,
c. Merangsang siswa untuk fokus dan konsentrasi pada pembahasan subjek
pemikiran,
d. Mengaktifkan fungsi kerja otak secara maksimal untuk berpikir,
e. Mengarahkan siswa untuk mengembangkan rekonstruksi sebuah organisasi
subjek pemikiran yang terperinci dan objektif,
f. Menunjukkan hubungan antara potongan informasi yang terisoli,
g. Memberikan representasi grafis dari apa yang dipahami siswa tentang subjek
pemikiran sehingga memudahkannya mengidentifikasi asosiasi dalam
informasi,
h. Mengarahkan siswa untuk konsentrasi, membantu mendapatkan pemahaman
dan pengertian sehingga informasi yang diperoleh dapat membentuk kecakapan
dan memberi memori jangka panjang.

STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRI


Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab
antara guru dan siswa. Tujuan utama dari SPI adalah menolong siswa untuk dapat
menembangkan disiplin intelektual dan ketrampilan berpikir dengan memberkan
pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Sasaran
utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah keterlibatan siswa secara maksimal
dalam proses kegiatan belajar, keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis
pada tujuan pembelajaran dan mengembangkan sikap percaya pada diri siswa
tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.

berikut ini ciri-ciri SPI menurut Wina sanjaya (2012 : 196) adalah sebagai berikut
:

Strategi pembelajaran menenkankan kepada aktifitas siswa secara


maksima untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran,
siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan
guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti
dari materi pelajaran itu sendiri.
Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diserahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan
demikian, strategi pembelajaran menempatkan guru bukan sebagai sumber
belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktifitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab
antara guru dan siswa. Oleh karena itu kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan
inkuiri.
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis, dan kritis,
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental. Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya
dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka
dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN SPI


Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim


pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan
mengajak siswa untuk berfikir memecahkan masalah. Langkah orientasi
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan SPI sangat
tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah. Tanpa kemauan dan
kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan
lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini
adalah:

Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat


dicapai oleh siswa.
Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa
untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah
inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan
masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan
dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2. Merumuskan

Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa


siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang
disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir
memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah
yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa
didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban
itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui
proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga
sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berfikir. Dengan
demikian, teka-teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka-
teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan.
Ini penting dalam pembelajaran inkuiri. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya:

Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan


memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam
merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru
sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru
hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana
rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan
sebaiknya diserahkan kepada siswa.
Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat
merumuskan masalah yang menurut guru jawabannya sudah ada,
tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.
Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah
diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu
dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih
dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-
konsep yang ada dalam rumusan masalah. Jangan harapkan siswa
dapat melakukan tahapan inkuiri selanjutnya, manakala ia belum
paham konsep-konsep yang terkandung dalam rumusan masalah.

3. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang


sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji
kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu untuk berfikir pada
dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berfikir itu
dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ira
(berhipotesis) dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat
membuktikan tebakan, maka ia akan sampai pada posisi yang bisa
mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Oleh sebab itu, potensi untuk
mengembangkan kemampuan menebak pada setiap individu harus dibina.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan
mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat
merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

4. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang


dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting
dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga
membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya.

5. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap


diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan
kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan
bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh
data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan


yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa
data mana yang relevan.
Keunggulan Dan Kelemahan Spi
1. Keunggulan

menekankan pada aspek kognitif, afektif, psikomotor secara seimbang


sehingga lebih bermakna
memberi ruang siswa belajar sesuai gaya mereka
dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar karena
mendasarkan pada perubahan akibat pengalaman
dapat melayani kebutuhan belajar siswa yang mempunyai kemampuan di
atas rata-rata
2. Kelemahan

Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa


Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan dalam
belajar siswa
Kadang perlu waktu yang panjang sulit dilakukan
Selama kriteria keberhasilan ditentukan dengan penguasaan materi

MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK


(RECIPROCAL TEACHING)
Menurut Ibrahim (2007) pembelajaran terbalik adalah strategi belajar
melalui kegiatan mengajarkan teman. Pada strategi ini siswa berperan sebagai
guru menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-temannya. Sementara
itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang
memberi kemudahan dan pembimbing yang melakukan scaffolding. Scaffolding
adalah bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang
kurang atau belum tahu.
Ann Brown (1982) dan Anne Marie Palinscar (1984) mengemukakan
bahwa dengan pengajaran terbalik guru mengajarkan siswa keterampilan-
keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman belajar, melalui
pemodelan prilaku tertentu dan kemudian membantu siswa mengembangkan
keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan pemberian semangat,
dukungan dan suatu sistem scaffolding.
Melalui pengajaran terbalik siswa diajarkan empat strategi pamahaman
pengaturan diri spesifik yaitu perangkuman, pengajuan pertanyaan,
pengklarifikasian (menjelaskan kembali) dan prediksi. Adapun tujuan dari setiap
strategi-strategi yang dipilih adalah sebagai berikut:

1. Membuat rangkuman
Strategi merangkum ini bertujuan untuk menentukan intisari dari teks
bacaan, memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi dan
mengintegrasikan informasi yang paling penting dalam teks.
2. Membuat pertanyaan dan jawaban
Strategi bertanya ini digunakan untuk memonitor dan mengevalusi
sejauhmana pemahaman pembaca terhadap bahan bacaan. Pembaca dalam
hal ini siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sendiri atau
dalam bentuk self-test untuk memastikan bahwa mereka dapat memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka dengan baik, teknik ini seperti
sebuah proses metakognitif.
3. Memprediksi
Pada tahap ini pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan yang
sudah diperolehnya dahulu untuk digabungkan dengan informasi yang
diperoleh dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan dalam
mengimajinasikan kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan
informasi yang sudah dimilikinya. Setidaknya siswa diharapkan dapat
membuat dugaan tentang topik dari paragraf selanjutnya.
4. Menjelaskan kembali
Strategi menjelaskan kembali merupakan kegiatan yang penting
terutama ketika belajar dengan siswa yang memiliki sejarah kesulitan yang
berbeda. Strategi ini memberikan penekanan kepada siswa untuk menjadi
guru dihadapan teman-temannya (siswa guru).

Pada awal penerapan Pengajaran Terbalik guru memberitahukan akan


memperkenalkan suatu pendekatan/strategi belajar, menjelaskan tujuan,
manfaat dan prosedurnya. Menurut Nur dan Wikandari (dalam Trianto,
2007) dalam mengawali pemodelan dilakukan dengan cara membaca satu
paragraf suatu bacaan. Kemudian menjelaskan dan mengajarkan bahwa
pada saat atau selesai membaca terdapat kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan yaitu:
a. Memikirkan pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat diajukan dari
apa yang telah dibaca dan memastikan bisa menjawabnya.
b. Membuat ikhtisar/rangkuman tentang informasi terpenting dari
wacana.
c. Memprediksi/meramalkan apa yang mungkin akan dibahas
selanjutnya; dan Mencatat apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau
tidak masuk akal dari suatu bagian, selanjutnya memeriksa apakah
kita bisa berhasil membuat hal-hal itu masuk akal.

Setelah siswa memahami keterampilan-keterampilan diatas, guru akan


menunjuk seorang siswa untuk menggantikan perannya dalam kelompok tersebut.
Mula-mula ditunjuk siswa yang memiliki kemampuan memimpin diskusi,
selanjutnya secara bergilir setiap siswa merasakan/melakukan peran sebagai guru.

Kelebihan Reciprocal Teaching Model


Ann Brown (dalam Amin Suyitno dkk, 2004 : 68) berpendapat bahwa pada
pembelajaran berbalik, para siswa diajarkan empat strategi pemahaman mandiri
yang spesifik sebagai berikut:

1. Siswa mempelajari materi yang ditugaskan guru secara mandiri,


selanjutnya merangkum atau meringkas materi tersebut.
2. Siswa membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
diringkasnya.
Pertanyaan ini diharapkan mampu mengungkap penguasaan atas materi
yang bersangkutan.
3. Siswa mampu menjelaskan kembali isi materi tersebut kepada pihak lain.
4. Siswa dapat memprediksi kemungkinan pengembangan materi yang
dipelajarinya saat itu.
Kekurangan Reciprocal Teaching Model
Adapun kelemahan pada model Reciprocal teahing ialah terletak pada
siswa dengan kesulitan dekoding atau merangkai kata-kata (Hashey, et al, 2003)
dalam (Foster dan Becky , 2009) mengungkapkan kelemahan model Reciprocal
Teaching adalah terletak pada siswa yang tidak dapat membaca sandi atau
menghancurkan kata-kata ke dalam fonem dan kemudian perpaduan mereka cukup
hanya untuk mengenali dan mengatakan sebagian besar kata dalam keseluruhan
bacaan dengan benar, dan mereka merasa tidak nyaman atau malu ketika bekerja
dalam kelompok yang terlibat dalam proses pembelajaran.

NOTE GUIDED TAKING

Metode pembelajaran guided note taking adalah metode yang menekankan pada
peningkatan kemampuan dalam menangkap point-point penting dari teks lisan
yang didengar, dengan cara memberikan panduan yang berbentuk kisi-kisi yang
berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.

Proses pembelajaran dengan metode ini akan mengarahkan konsentrasi peserta


didik dalam mengambil point-point penting dari bahan ajar yang mereka
dengarkan. Agus Supriono (2011:105) menyatakan bahwa pembelajaran aktif
dengan metode guided note taking merupakan metode belajar berupa catatan
terbimbing yangdikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan guru
mendapat perhatian peserta didik. Hisyam Zaini dkk (2010: 32) menyatakan
bahwa metode guided note taking merupakan metode di mana guru menyiapkan
bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu peserta didik dalam
membuat catatan-catatan ketika guru menyampaikan materi pelajaran.

Tujuan Metode Guided Note Taking


Tujuan pembelajaran guided note taking adalah sebagai berikut.

a. Mengfokuskan perhatian peserta didik pada point-point penting.


b. Menciptakan kerja sama antaranggota dalam kelompok, ketika metode
ini dilakukan secara kelompok.
c. Menciptakan interaksi persepsi antar anggota kelompok dalam
menangkap point-point dalam teks lisan yang mereka simak atau
dengarkan.

Dari tujuan metode guided note taking tersebut di atas, dapat dijelaskan
bahwa memfokuskan perhatian peserta didik pada poin-poin penting maksudnya
adalah karena handout ini berupa poin-poin penting, maka pembelajaran pun juga
terfokus pada poin-poin penting materi. Langkah-langkah strategi catatan
terbimbing menurut Silberman (2009:108) dalam penerapannya mempunyai
langkah-langkah atau prosedur, sebagai berikut.

a. Persiapkan sebuah handout yang menyimpulkan poin-poin penting dari


sebuah materi yang disampaikan melalui ceramah.
b. Kosongkan sebagian dari poin-poin yang anda anggap penting
sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut.
c. Salah satu cara untuk mengosongkan poin-poin penting yang dapat
dilakukan yaitu dengan cara mengosongkan kata-kata kunci dalam
paragraf pendek.
Contoh:
Pada sataat ini, para manajer sering menghadapi berbagai persoalan
seperti hukum , tingginya , dan kualitas pelayanan. Solusi
manajemen tradisional seringkali cenderung seperti untuk
menghasilkan persoalan baru untuk satu persoalan yang sudah
dipecahkan.
d. Bagikan handout yang anda buat kepada peserta didik. Jelaskan bahwa
anda sengaja menghilangkan beberapa poin penting dalam handout
dengan tujuan agar peserta didik tetap berkonsentrasi mendengarkan
pelajaran yang akan anda sampaikan.
e. Setelah selesai menyampaikan materi, guru dapat meminta peserta
didik untuk membacakan hasil catatannya.

f. Berikan klarifikasi.
Apabila guru menerapkan strategi catatan terbimbing dalam
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, selain
dapat memfokuskan perhatian peserta didik pada saat guru
menjelaskan materi, melalui strategi ini guru juga dapat membantu
mengembangkan kemampuan menyimak peserta didik yang secara
tidak langsung membantu perkembangan bahasa peserta didik.

Sesuai dengan karakteristik peserta didik Sekolah Dasar terutama peserta


didik kelas tinggi yang menurut Kurnia (2007: 21), bahwa pada usia ini peserta
didik mengalami perkembangan bahasa terutama kemampuan berbicara dan
penguasaan kosa kata yang mengalami peningkatan secara pesat. Strategi ini
memfokuskan pada kemampuan menyimak peserta didik. Apabila kemampuan
menyimak peserta didik baik maka pemahaman peserta didik terhadap bahasa
akan baik pula. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan kosa
kata dan akan berdampak pada kelancaran peserta didik dalam berbicara.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Guided Note Taking

Berikut ini adalah keunggulan-keunggulan metode guided note taking yaitu:

a. Metode ini cocok untuk kelas besar maupun kecil


b. Metode ini dapat digunakan sebelum, selama berlangsung, atau sesuai
kegiatan pembelajaran
c. Metode ini cukup berguna untuk materi pengantar
d. Metode ini sangat cocok untuk materi-materi yang mengandung fakta,
sila-sila, rukun-rukun, atau prinsip-prinsip, dan definisi-definisi
e. Metode ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari
materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif
f. Metode ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga peserta didik
akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan
dikembangkan dan yang berhubungan dengan mata pelajaran untuk
kemudian dikembangkan menjadi konsep atau bagian pemikiran yang
lebih luas
g. Metode ini dapat digunakan beberapa kali untuk merangkum bab-bab
yang berbeda
h. Metode ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif
atau tulisan naratif yang panjang
i. Metode ini dapat digunakan untuk menilai kecenderungan seseorang
pada suatu informasi tertentu
j. Metode ini memungkinkan peserta didik untuk belajar lebih aktif,
karena memberikan kesempatan mengembangkan diri, fokus pada
handout dan materi ceramah serta diharapkan mampu memecahkan
masalah sendiri dengan menemukan (discovery) dan bekerja sendiri.

Berdasar keunggulan metode guided note taking di atas metode ini pun
cocok digunakan pada kelas besar. Metode ini juga dapat digunakan sebagai
pengantar pembelajaran. Karena peserta didik mengisi handout guided note taking
kemudian guru membahas dan mengevaluasi bersama-sama dengan peserta didik
mengenai materi dalam handout guided note taking. Metode ini cocok diterapkan
di awal pembelajaran karena peserta didik akan memiliki pemikiran yang
mendasar dari materi yang akan diajarkan. Sehingga seiring berjalannya
pembelajaran, peserta didik akan lebih memahami materi pelajaran. Metode
guided note taking dapat digunakan sebagai variasi metode yang dipakai oleh
guru agar peserta didik tidak bosan dengan metode ceramah yang biasa dilakukan
oleh guru.
Di samping memiliki kelebihan, metode guided note taking juga memiliki
beberapa kelemahan, yaitu:

a. Jika guided note taking digunakan sebagai metode pembelajaran pada


setiap materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan peserta didik
b. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu
yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu
yang ditentukan
c. Kadang-kadang sulit dalam pelaksanaan karena guru harus
mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu, dengan
memilah bagian atau materi mana yang harus dikosongkan dan
pertimbangan kesesuaian materi dengan kesiapan peserta didik untuk
belajar dengan metode tersebut
d. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan metode lama sulit
beradaptasi pada metode baru
e. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari
standar yang telah ditetapkan
f. Biaya untuk penggandaan handout bagi sebagian guru masih dirasakan
mahal dan kurang ekonomis

SNOWBALL THROWING
Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti bola salju bergulir
dapat diartikan sebagai model pembelajaran dengan menggunakan bola
pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan
secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok. Kegiatan melempar bola
pertanyan ini akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa
tidak hanya berpikir, menulis, bartanya, atau berbicara.
Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung
kertas dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota
kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus
menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola kertas. Dibentuk
kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru
kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola
(kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa
menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Langkah-langkah Snowball Throwing


Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada
temannya.
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk
menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok.
e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke
siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.
f. Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut secara bergantian.
g. Guru memberikan kesimpulan.

Kelebihan dan Kelemahan Snowball Throwing


Kelebihan model kooperatif tipe Snowball Throwing yaitu:
a. Melatih kesiapan siswa.
b. Saling memberikan pengetahuan.
Kelemahan/kekurangan model kooperatif tipe Snowball Throwing yaitu:
a. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa.
b. Tidak efektif.

STRATEGI BELAJAR GIVING QUESTION AND


GETTING ANSWER
Metode pembelajaran Giving Questions And Getting Answer merupakan
implementasi dari strategi pembelajaran kontrukstivistik yang menempatkan
siswa sebagai subyek dalam pembelajaran. Artinya, siswa mampu merekontruksi
pengetahuannya sendiri sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Metode ini
dikembangkan untuk melatih siswa memiliki kemampuan dan ketrampilan
bertanya dan menjawab pertanyaan, karena pada dasarnya metode tersebut
merupakan modifikasi dari metode Tanya jawab yang merupakan kolaborasi
dengan menggunakan potongan-potongan kertas sebagai medianya.

Adapun langkah-langkah penerapan metode giving questions and getting


answer menurut zaini, dkk ( 2007 : 71 ) adalah sebagai berikut:

1. Buat potongan-potongan kertas sebanyak dua kali jumlah siswa /


mahasiswa.
2. Minta setiap siswa /mahasiswa untuk menglengkapi pertanyaan berikut
ini.

Kertas 1= saya masih belum paham tentang


Kertas 2= saya dapat menjelaskan tentang

3. Bagi siswa / mahasiswa, ke dalam kelompok kecil,4 atau 5 orang


4. Masing-masing kelompok memilih pertanyaan pertanyaan yang ada
(kartu 1) dan juga topik-topik yang dapat mereka jelaskan (kertas2)
5. Minta setiap kelompok untuk membaca pertanyaan pertanyaan yang
telah mereka seleksi. Jika ada diantara siswa yang bisa menjawab, diberi
kesempatan untuk menjawab, guru / dosen harus menjawab.
6. Minta setiap kelompok untuk menyampaikan apa yang dapat mereka
jelaskan dari kelas 2, selanjutnya minta mereka untuk menyampaikannya
ke kawan-kawan.
7. Lanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada
8. Akhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi
dari jawaban jawaban dan penjelasan kepada siswa.

Tujuan Metode Giving Questions and Getting Answer


Penerapan metode giving questions and getting answer dalam suatu proses belajar
mengajar bertujuan untuk:

a. Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses belajar


mengajar.
b. Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan
kognitif maupun social
c. Memberikan rasa senang pada siswa.
d. Merangsang dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
e. Memotivasi siswa agar terlibat dalam interaksi.
f. Melatih kemampuan mengutarakan pendapat.
g. Mencapai tujuan belajar.

Kelebihan dan kekurangan dari metode giving questions and getting answer

kelebihan penerapan metode giving questions and getting answer adalah:

1.Susunan lebih menjadi aktif.

2.Anak mendapat kesempatan baik secara individu maupun kelompok untuk


menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

3. Guru dapat mengetahui penguasaan anak terhadap materi yang disampaikan.

4. Mendorong anak untuk berani mengajukan pendapatnya.


kelemahan penerapan metode giving questions and getting answer adalah:

1.Pertanyaan pada hakekatnya sifatnya hanya hafalan.


2.Proses Tanya jawab yang berlangsung secara terus menerus akan menyimpang
dari pokok bahasan yang sedang dipelajari.

3.Guru tidak mengetahui secara pasti apakah anak yang tidak mengajukan
pertanyaan ataupun menjawab telah memahami dan menguasai materi yang telah
diberikan.

Strategi Belajar Question Student Have


Adalah metode yang digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan
harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka
miliki. Metode ini menggunakan sebuah tekhnik untuk mendapatkan partisipasi
siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang kurang
berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui
percakapan.

Zaini (2006:17) menyatakan question students have merupakan teknik


yang mudah dilakukan yang dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan
harapan siswa. Pembelajaran ini menekankan pada siswa untuk aktif dan
menyatukan pendapat dan mengukur sejauh mana siswa memahami pelajaran
melalui pertanyaan tertulis. Tujuan siswa bertanya adalah untuk meningkatkan
perhatian dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu topik, siswa lebih aktif, siswa
harus belajar secara maksimal dan mengembangkan pola pikir sendiri.

Menurut Silberman (2007:13-14) Langkah-langkah Strategi Questions Students


Have adalah:
1. Bagikan kartu kosong kepada masing-masing siswa.
2. Mintalah setiap siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang
mata pelajaran atau sifat pelajaran yang sedang dipelajari.
3. Putarlah kartu tersebut searah jarum jam. Ketika setiap kartu diedarkan kepada
siswa berikutnya, siswa tersebut harus membacanya dan memberikan tanda cek
pada kartu itu apabila kartu itu berisi pertanyaan mengenai pembaca.
4. Saat kartu kembali kepada penulisnya, maka setiap perserta telah memeriksa
seluruh pertanyaan yang ada. Poin ini mengidentifikasi pertanyaan yang
memperoleh suara terbanyak.
5. Panggil beberapa siswa berbagi pertanyaan secara sukarela, sekalipun mereka
tidak memperoleh suara terbanyak.
6. Kumpulkan semua kartu. Kartu tersebut mungkin berisi pertanyaan yang
menurut guru penting untuk dijawab.

Kelebihan Questions Students Have:

1. Dapat mengaktifkan siswa secara penuh.


2. Melatih rasa percaya diri siswa.
3. Melatih siswa untuk berbuat jujur.
4. Meningkatkan kreatifitas siswa.
5. Dapat memeperdalam penguasaan materi pelajaran.
6. Dapat digunakan untuk semua mata pelajaran.

Kelemahan Questions Students Have:


1.Memakan waktu lama jika digunakan dalam kelas besar.
2.Pertanyaan dari siswa seringkali tidak sesuai dengan topik yang dibahas.
STRATEGI BELAJAR TALKING STICK
Secara etimologis kata talking stick berasal dari bahasa Inggris yang terdiri
dari dua kata yaitutalking yang artinya berbicara dan stick yang artinya
tongkat. Sehingga bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu tongkat
berbicara. Ramadhan (2010) mengungkapkan bahwa talking stick(tongkat
berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli
Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat
dalam suatu forum (pertemuan antarsuku).
Pada prinsipnya, metode talking stick merupakan metode pembelajaran
interaktif karena menekankan pada keterlibatan aktif siswa selama proses
pembelajaran. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru menggunakan
media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaantalking stick. Dalam metode
talking stick, hukuman (punishment) dapat diberlakukan, misalnya siswa disuruh
menyanyi, berpuisi, atau hukuman-hukuman yang sifatnya positif dan
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran
dengan metode talking stick murni berorientasi pada aktivitas individu siswa yang
dilakukan dalam bentuk permainan Oleh karena itumetode talking stick dapat
diterapkan dalam pembelajaran sehari hari pada mata pelajaran manapun.
Suprijono (2009: 109) menguraikan langkah-langkah metode talking
stick sebagai berikut:
1) guru menyiapkan sebuah tongkat,
2)guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi,
3) setelah selesai membaca materi pelajaran, siswa diperintahkan untuk menutup
buku,
4) guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru
memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya hingga seluruh siswa mendapat bagian untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan guru,
5) guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan refleksi terhadap
materi yang telah dipelajarinya,
6) guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan siswa,
7) menyimpulkan materi pelajaran,
8) guru memberikan evaluasi, dan
9) menutup pelajaran.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Talking Stick


Setiap pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk itu dengan
adanya pembelajaran terpadu maka pengembangan metode yang bervariasi dapat
membantu pencapaian tujuan tiap materi pembelajaran. Demikian pula
dengan metode talking stick memiliki kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan dan kekurangan metode talking stick diuraikan oleh Suprijono
(Enok: 2012: 20) : Kelebihan metode talking stick :
a. menguji kesiapan siswa,
b. melatih siswa membaca dan memahami materi dengan cepat ,
c. memacu siswa agar lebih giat belajar (belajar dahulu),
d. siswa berani mengungkapkan pendapat.
Kekurangan metode talking stick yaitu membuat siswa senam jantung.

Apabila dilihat dari pernyataan di atas terdapat berbagai kelebihan


dan kekurangan metode talking stick. Hal ini lumrah terjadi bahwa setiap metode
pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan tergantung bagaimana proses
pembelajaran itu sendiri dan seorang guru sebagai pembimbing
agar metode talking stick ini berhasil diterapkan pada siswa sesuai dengan harapan
dalam tujuan pembelajaran metode talking stick itu sendiri
STATEGI BELAJAR EVERYONE IS TEACHER HERE
Metode pembelajaran Everyone Is A Teacher Here adalah metode
pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta
didik untuk semuanya berperan menjadi narasumber terhadap semua temannya di
kelas belajar. (Sudjana, 1989).Rahman (2008: 6) menjelaskan bahwa strategi
Everyone is a Teacher Here merupakan strategi yang memberikan kesempatan
pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang pengajar terhadap
peserta didik lain.
Rahayu (2011) menjelaskan bahwa manfaat penerapan strategi Semua
Orang bisa menjadi Guru, yaitu:
1)Menggali informasi seluas-luasnya baik administrasi maupun akademis.
2)Mengecek atau menganalisis pemahaman siswa tentang pokok bahasan tertentu.
3)Membangkitkan respon siswa.

Kelemahan strategi Everyone is a Teacher Here.

Widiyanti (2011) menjelaskan bahwa kelemahan-kelemahan strategi Everyone is


a Teacher Here, yaitu:
1) Memerlukan penjelasan materi di awal oleh guru agar soal yang dibuat siswa
tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran.
2) Membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan semua pertayaan untuk
kelas besar.

Kelebihan strategi Everyone is a Teacher Here.


Silberman (2009:183) menjelaskan bahwa kelebihan-kelebihan strategi Semua
Orang bisa menjadi Guru, yaitu:
1) Mendukung pengajaran sesama siswa di kelas.
2) Menempatkan seluruh tanggung jawab pengajaran kepada seluruh anggota
kelas.
Rahayu (2011) menjelaskan bahwa kelebihan-kelebihan strategi Semua Orang
bisa menjadi Guru, yaitu:
1) Strategi ini dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa.
2) Strategi ini dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran pada berbagai mata
pelajaran.
3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat.
4) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis masalah.
5) Meningkatkan kemampuan siswa menuliskan pendapat-pendapatnya.
6) Meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat simpulan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan-kelebihan strategi
Everyone is a Teacher Here adalah sebagai berikut:
1) Mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran.
2) Melatih siswa untuk bertanggung jawab.
3) Strategi ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran.
4) Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat,
menganalisis masalah, dan keterampilan membuat simpulan.

Langkah-langkah penerapan strategi Everyone is a Teacher Here.


Silberman (2009:183) memaparkan langkah-langkah penerapan strategi Semua
Orang bisa menjadi Guru adalah sebagai berikut:
1) Guru membagikan kartu kosong kepada setiap siswa. Guru meminta para siswa
menulis sebuah pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari.
2) Guru mengumpulkan kartu, mengocok dan membagikan satu pada setiap siswa.
Guru meminta siswa membaca diam-diam pertanyaan yang ada pada kartu dan
pikirkan satu jawaban.
3) Guru memanggil sukarelawan yang akan membaca dengan keras kartu yang
mereka dapat dan menjawab pertanyaan yang diterimanya.
4) Guru meminta kepada siswa yang lain untuk menambahkan jawaban yang
diberikan.
5) Guru melanjutkan ke siswa lain bila waktu masih memungkinkan.
MELAKSANAKAN STRATEGI BELAJAR TEBAK
PELAJARAN
Merupakan strategi yang digunakan guru untuk melibatkan siswa di dalam
proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir Dengan strategi ini siswa
maupun mahasiswa diharapkan dapat terlibat dalam pembelajaran/perkuliahan
semenjak awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika guru atau dosen
menyampaikan materi. Selama penyampaian materi siswa/mahasiswa dituntut
untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan
oleh guru/dosen.
Zaini, dkk (2008: 4) menguraikan bahwa prediction guide adalah strategi
yang digunakan untuk melibatkan peserta didik di dalam proses pembelajaran
secara aktif dari awal sampai akhir selama penyampaian materi peserta didik
dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang
disampaikan oleh guru.
Sedangkan Suprijono (2012: 111) menguraikan bahwa prediction guide
adalah metode tebak pelajaran yang dikembangkan untuk menarik perhatian siswa
selama mengikuti pembelajaran.

Langkah-langkah prediction guide menurut Zaini, dkk (2008: 4) adalah sebagai


berikut:

1. Tentukan topik yang akan guru sampaikan.


2. Bagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil.
3. Guru meminta peserta didik untuk menebak apa saja yang kira-kira
mereka dapatkan dalam materi ini.
4. Peserta didik diminta untuk membuat perkiraan-perkiraan itu di dalam
kelompok kecil.
5. Sampaikan materi secara interaktif.
6. Selama proses pembelajaran, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi
prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan.
7. Di akhir pelajaran, tanyakan berapa prediksi mereka yang mengena.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Prediction Guide
Kelebihan metode prediction guide menurut (velanatio,2013:1) adalah sebagai
berikut:

1. Metode ini tidak hanya mengajak anak aktif secara fisik tapi juga secara
mental.
2. anak sejak dini telah terlatih mampu meprediksi dan mencocokkan konsep
yang telah mereka alami atau pelajari baik di sekolah maupun di rumah
pada waktu dulu atau sekarang disamping itu.
3. siswa akan tertantang untuk berfikir dan mengingat-ingat kembali materi
yang disampaikan.
4. kemudian kita bisa memotivasi siswa untuk belajar di rumah sebelumnya
karena metode Prediction guide ini menuntut siswa secara aktif dan bisa
mengutarakan prediksi- prediksi mereka sehingga mereka bisa antusias
untuk menemukan jawaban masing-masing dari setiap masalah.

Di samping memiliki kelebihan, strategi prediction guide juga memiliki beberapa


kelemahan. Kelemahan prediction guide adalah sebagai berikut:

1. Metode ini guru tidak dapat secara bebas dalam menerapkanya karena
dalam strategi ini juga harus memperhatikan bagaimana keadaan siswa
pada saat di dalam kelas.
2. Ada siswa yang mungkin aktif dan selalu ingin tahu, namun ada juga
siswa yang kurang memiliki keingin tahuan yang besar dan cenderung
pasif.
3. Guru harus memahami karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang
lainya.
4. Guru harus menumbuhkan semangat belajar para siswanya.

Cara mengatasi kelemahan metode prediction guide adalah sebagai berikut :

1. Guru harus mengetahui kondisi siswa pada saat didalam kelas.


2. Lebih baik digunakan pada kelas unggulan.
3. Digunakan pada kelas yang siswanya sedikit.
4. Menggunakan alat peraga atau yang sejenisnya.
KESIMPULAN
Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang di lakukan dalam
pembelajaran dan memiliki makna agar siswa dapat terus aktif di dalam kegiatan
pembelajaran. Tentulah semua strategi pembelajaran memiliki kelbihan dan
kekurangan masing-masing, tetapi dalam hal ini gurulah yang di perlukan dalam
mengambil keputusan apa strategi pembelajaran yang akan di gunakan dalam
sebuah kelas pembelajaran.

http://lawazco.blogspot.com/2016/03/strategi-pembelajaran-inkuiri.html
http://dahare.blogspot.co.id/2012/11/model-pembelajaran-snowball-
throwing_22.html
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/06/strategi-pembelajaran-guided-
note-taking/
http://pengetahuanbermakna.blogspot.co.id/2013/06/model-pembelajaran-
terbalik.html
http://m4y-a5a.blogspot.co.id/2012/09/kelebihan-dan-kekurangan-reciprocal.html
http://fitriadp.blogspot.co.id/
http://wanti-ohh.blogspot.co.id/2012/05/model-pembelajaran-pq4r.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/strategi-membaca-pq4r.html

http://m4y-a5a.blogspot.co.id/2012/07/giving-question-getting-answer.html
http://sejarahklasik.blogspot.co.id/2010/03/penerapan-metode-giving-questions-
and.html

http://alhilalsigli.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-metode-question-student-have.html

http://lehawir.blogspot.co.id/2010/10/berbagi-ilmu-proposal-question-students.html

http://www.rijal09.com/2016/03/metode-talking-stick.html

http://layanan-guru.blogspot.co.id/2013/01/strategi-everyone-is-teacher-here.html

http://www.nomifrod.com/2015/11/kajian-teoritis-tentang-metode-prediction-
guide.html

Anda mungkin juga menyukai