Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

Mata Kuliah : Perspektif Pendidikan SD


Dosen : Dr. Johar Alimuddin, M.Pd

Disusun oleh :
Nama : Nadya Lu’lu Fatrah
NIM : 857596814
Asal Pokjar : Slawi – Kab.Tegal

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)-BI


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
SOAL

1. Secara kognitif perkembangan mental mencakup 3 proses mental yaitu asimilasi,


akomodasi, dan equilibrasi. Jelaskan apa yang di maksud dengan asimilasi, akomodasi,
dan equilibrasi dan berikan contoh proses tersebut dalam praktik pembelajaran di sekolah
dasar!
2. Salah satu ciri Pendidikan di SD adalah mengarahkan pada kemelekwacanaan atau
literasi. Mengapa pembelajaran kemelekwacanaan/literasi perlu diajarkan di sekolah
dasar?
3. Untuk menghasilkan lulusan yang cerdas dan baik, sebagaimana dirumuskan,dalam
tujuan pendidikan nasional, telah dikembangkan standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses pembelajaran, standar pendidik dan tenaga kependidikan dan standar
sarana dan prasarana dll. Dari 8 standar nasional Pendidikan yang ada, menurut anda
standar manakah yang paling penting dalam pelaksanaan Pendidikan di sekolah dasar?
Jelaskan!
4. Jelaskan tahap perkembangan moral menurut Kohlberg!
5. Belajar dengan cara menghafal mengakibatkan tingkat kemampuan kognititf yang
terbentuk hanya pada tataran tingkat rendah. Apakah cara belajar tsb masih perlu
diterapkan guru kepada siswa? Jelaskan!

JAWABAN

1. > Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau
pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang ada dalam pikiran mereka. Asimilasi dipandang
sebagai proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan peristiwa atau rangsangan
baru dalam skema yang ada.Asimilasi tidak mengarah pada perubahan/perubahan skema, tetapi
pada pengembangan skema. Asimilasi merupakan salah satu proses adaptasi individu dan
pengorganisasian terhadap lingkungan baru yang mengembangkan pemahaman orang tersebut.
> Contoh: Saat belajar matematika, siswa harus mempelajari konsep-konsep baru seperti pecahan,
persamaan, dan fungsi. Proses asimilasi terjadi ketika siswa mengaitkan konsep-konsep baru
tersebut dengan konsep-konsep matematika yang sudah dikuasai sebelumnya.
> Akomodasi adalah mengubah skema yang ada agar sesuai dengan situasi atau pola pengetahuan
yang baru. Dalam menghadapi stimulus atau pengalaman baru, seseorang tidak dapat menyerap
pengalaman baru dengan skema yang sudah ada. Pengalaman baru mungkin tidak kompatibel
dengan skema yang ada. Dalam keadaan seperti itu, orang akan melakukan penyesuaian.
Akomodasi terjadi untuk membuat skema baru yang sesuai dengan stimulus baru atau untuk
memodifikasi skema yang ada agar sesuai dengan stimulus.
> Contoh: Proses akomodasi terjadi ketika siswa sudah mendapatkan konsep baru dalam pelajaran
matematika. Siswa mulai mengandai-andai berdasarkan informasi yang didapatnya, bisa saja
didapat dari informasi luar seperti internet, buku, guru, orangtua dan yang lain atau dari
pengalaman yang sudah pernah dilakukan.
> Equilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi.
> Contoh: Proses equilibrasi terjadi ketika siswa sudah mendapatkan asimilasi dan akomodasi
yang telah didapat kemudian dapat diterima atau bisa digambarkan. Pada pelajaran matematika
siswa telah mendapatkan asimilasi dan akomodasi materi persamaan, kemudian pada tahap
equilibrasi siswa dapat memahami materi persamaan dengan baik.

2. Pembelajaran kemelekwacanaan/literasi perlu diajarkan di sekolah dasar karena satuan


pendidikan/SD merupakan salah satu tempat yang paling efektif dalam penanaman literasi.
Dengan adanya literasi di sekolah dasar diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan
serta dapat meningkatkan empat aspek kemampuan berbahasa siswa (membaca, menulis,
menyimak, dan berbicara). Perpustakaan merupakan sumber referensi yang paling tepat untuk
siswa sekolah dasar di bandingkan dengan internet, karena dengan internet membutuhkan
pengawasan yang lebih. Salah satu contoh kegiatan literasi yang dapat mengoptimalkan kegiatan
literasi adalah dengan kunjungan perpustakaan. manfaatnya adalah sebagai berikut :
(a) Mengoptimalkan fungsi perpustakaan sekolah
(b) Siswa menjadi gemar untuk mengunjungi perpustakaan
(c) Meningkatkan minat baca siswa
(d) Meningkatkan kemampuan membaca siswa
(e) Mengembangkan kemampuan aspek berbahasa siswa (membaca, menuli, menyimak,
berbicara).

3. Terdapat 8 standar pendidikan nasional yakni standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Menurut saya semua standar
pendidikan nasional penting namun lebih penting standar pengolahan. Sebab, salah satu
kesuksesan sekolah bisa dilihat dari pengelolaan di dalamnya. Untuk mengoptimalkan
pengelolaan di lingkup unit satuan pendidikan, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sudah merumuskan standar pengelolaan. Standar pengelolaan merupakan salah satu
standar pendidikan nasional yang mengatur perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pendidikan mulai dari tingkat satuan pendidikan sampai nasional, sehingga bisa tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggara pendidikan. Sebagai salah satu standar pendidikan nasional, standar
pengelolaan bertujuan untuk mengarahkan sekolah agar memiliki tata kelola yang efektif, efisien,
akuntabel, dan sistematis guna mendukung kegiatan belajar mengajar di dalamnya. Manfaat
standar pengelolaan adalah mampu menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan
terstruktur karena semua bisa dikelola sesuai bidangnya masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

4. Teori tentang perkembangan moral (Kohlberg; L., Hersh, R.H. 1977) dibagi menjadi 3 level, yang
masing-masing level dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut:
• Level 1. Moralitas Pra-konvensional
➢ Tahap 1 - Ketaatan dan Hukuman. Tahap awal perkembangan moral terutama terjadi pada
anak-anak kecil, tetapi orang dewasa juga mampu mengekspresikan jenis penalaran ini. Pada
tahap ini, anakanak melihat aturan sebagai hal yang tetap dan absolut. Mematuhi aturan itu
penting karena merupakan sarana untuk menghindari hukuman.
➢ Tahap 2 - Individualisme dan Pertukaran. Pada tahap perkembangan moral ini, anak-anak
menjelaskan sudut pandang individu dan menilai tindakan berdasarkan bagaimana mereka
melayani kebutuhan individu. Dalam dilema Heinz, anak-anak berpendapat bahwa tindakan
terbaik adalah pilihan yang paling baik memenuhi kebutuhan Heinz. Timbal balik adalah
mungkin, tetapi hanya jika melayani kepentingan diri sendiri.
• Level 2. Moralitas Konvensional
➢ Tahap 3 - Hubungan Interpersonal. Seringkali disebut sebagai orientasi "good boy-good
girl", tahap perkembangan moral ini difokuskan pada memenuhi harapan dan peran sosial.
Ada penekanan pada konformitas, bersikap "baik," dan mempertimbangkan bagaimana
pilihan memengaruhi hubungan.
➢ Tahap 4 - Menjaga Ketertiban Sosial. Pada tahap perkembangan moral ini, orang mulai
menganggap masyarakat secara keseluruhan ketika membuat penilaian. Fokusnya adalah
menjaga hukum dan ketertiban dengan mengikuti aturan, melakukan tugas seseorang dan
menghormati otoritas.
• Level 3. Moralitas Pasca-konvensional.
➢ Tahap 5 - Kontrak Sosial dan Hak Perorangan. Pada tahap ini, orang mulai
memperhitungkan perbedaan nilai, pendapat, dan kepercayaan orang lain. Aturan hukum
penting untuk mempertahankan masyarakat, tetapi anggota masyarakat harus menyetujui
standar-standar ini.
➢ Tahap 6 - Prinsip Universal. Tingkat penalaran moral terakhir Kolhberg didasarkan pada
prinsip-prinsip etika universal dan penalaran abstrak. Pada tahap ini, orang mengikuti
prinsip-prinsip keadilan yang diinternalisasi ini, bahkan jika mereka bertentangan dengan
hukum dan peraturan.

5. Menurut Ballard, Briged dan Clanchy, John metode hafalan bertujuan untuk pembenaran atau
menyebutkan kembali materi dan untuk memperkuat ingatan kita. Kelebihan dan kelemahan
metode menghafal sebagai berikut :
➢ Kelebihan
• Dapat menumbuhkan minat baca siswa
• Pengetahuan yang diperoleh peserta didik tidak akan mudah hilang karena sudah dihafalnya
• Peserta didik berkesempatan untuk memupuk perkembangan dan keberanian bertanggung
jawab
• Membangkitkan percaya diri,serta menghafal adalah metode yang paling mudah dan
sederhana dalam pembelajaran.
➢ Kelemahan
• Timbulnya penyakit verbalisme, yaitu peserta didik tahu menyebutkan kata-
kata,definisi,rumus dan sebagainya tetapi mereka tidak memahaminya
• Peserta didik agak kesulitan menuangkan ide dan gagasan karena tidak terbiasa
• Peserta didik menjadi tidak berani berargumen menurut pemahamannya sendiri.
Namun demikian metode menghafal efektif diterapkan pada jenjang SD atau MI karena faktor
usia yang masih kuat daya ingatnya dan kekuatan menghafalnya masih baik, sedang untuk jenjang
SMP/MTS atau SMA/MA pada materi tertentu.Metode hafalan dapat diterapkan untuk tahapan
pretest yaitu untuk mengingat kembali pembelajaran yang telah lalu atau sebagai postest untuk
mengetahui daya serap peserta didik terhadap pengetahuan yang telah diberikan.Untuk itu,
disarankan agar guru dapat mengalokasikan waktu untuk penerapan metode hafalan dan
dilakukan secara terus menerus dalam setiap pertemuan.

Anda mungkin juga menyukai