Anda di halaman 1dari 4

Nama : Qais Ma'unnah

NPM : 2113052026

Prodi : Bimbingan dan Konseling

Kelas : B

UTS Psikologi Pendidikan

1. a. Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses dan faktor yang berhubungan dengan
pendidikan. Dari batasan di atas, terlihat bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara psikologi
pendidikan dan tindakan belajar.

b. Seorang konselor perlu mempelajari psikologi pendidikan karena Psikologi dalam bimbingan dan
konseling sangat penting bagi konselor atau guru agar nantinya bisa lebih tepat sasaran untuk
menentukan perubahan perilaku yang diinginkan untuk tujuan pembelajaran dan juga jenis jenis metode
pembelajaran.

2. Yang menjadi pendidik dan peserta didik menurut konsep Tripusat Pendidikan adalah Tripusat
pendidikan merupakan tiga pusat pendidikan secara bertahap dan terpadu mengemban suatu
tanggungjawab pendidikan bagi generasi muda, dengan kata lain perbuatan mendidik yang dilakukan
orang tua terhadap anak juga dilakukan oleh sekolah dengan memperkuatnya serta dikontrol oleh
masyarakat sebagai lingkungan

3. Tahapan perkembangan peserta didik dalam konsep pendidikan sepanjang hayat : Pendidikan
Sepanjang Hayat adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa proses pendidikan dapat dilakukan
kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh usia.

[1] Tujuan Pendidikan Seumur Hidup yaitu mengembangkan potensi manusia secara optimal dan
menyelaraskan pendidikan wajib belajar dengan pengembangan kepribadian manusia.

[2] Penerapan Pendidikan Sepanjang Hayat dapat dilakukan pada lingkungan rumah tangga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat.

[3] Melalui proses Pendidikan Sepanjang Hayat ini, manusia mampu meningkatkan kualitas
kehidupannya secara berkesinambungan, mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, serta
mampu mengikuti perkembangan masyarakat dan budaya untuk menghadapi tantangan masa depan
dan mengubahnya menjadi peluang.

4. Belajar dan Proses Belajar adalah Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-
langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil
tertentu (Reber, 1988).

Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor
yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif & arti berorientasi ke arah yang lebih
maju daripada keadaan sebelumnya. (Muhibbin Syah,)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses belajar adalah suatu aktifitas psikis ataupun mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan setumpuk perubahan
dalam pengetahuan dan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

3 macam hasil belajar :

a. Pengetahuan (knowledge) - Tipe hasil pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah. Namun, tipe
hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar yang berikutnya. Hal ini berlaku bagi semua
bidang studi pelajaran. Misalnya hafal suatu rumus akan menyebabkan paham bagaimana mengguankan
rumus tersebut; hafal kata-kata akan memudahkan dalam membuat kalimat.

b. Pemahaman - Pemahaman dapat dilihat dari kemampuan individu dalam menjelaskan sesuatu
masalah atau pertanyaan.

c. Aplikasi -Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstraksi
tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru
disebut aplikasi. Mengulang- ulang menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan
hafalan atau keterampilan.

5. - Pengaruh kecerdasan Intelektual :

1. Genetik

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran besar dalam kecerdasan seseorang.

Anak yang terlahir dari orang tua dengan tingkat kecerdasan yang tinggi lebih mungkin untuk menjadi
anak yang cerdas, asalkan anak tersebut dibesarkan dengan pola asuh yang tepat.
2. Lingkungan

Selain faktor genetik, interaksi dan hubungan keluarga, pendidikan, lingkungan sosial, dan lingkungan
pergaulan juga turut memengaruhi IQ seseorang.

3. ASI

Anak-anak yang mendapatkan ASI eksklusif dipercaya memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding mereka
yang tidak.

Kandungan nutrisi pada ASI diduga dapat meningkatkan perkembangan otak, sistem saraf, dan
kemampuan kognitif. Namun, pernyataan ini masih terus dibuktikan melalui berbagai penelitian terbaru.

4. Kreativitas

Meskipun tes IQ tidak selalu dapat menilai komponen ini, penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kreativitas juga turut berpengaruh pada kecerdasan seseorang.

- Pengaruh Motivasi belajar :

1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana
ia ingin dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa
untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkanmotivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan
yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa

2. Membangkitkan motivasi siswa , Siswa akan terdorong untuk belajar apabila mereka memiliki minat
untuk belajar. satu cara yang logis untuk memotivasi siswa dalam pembelajaranadalah mengaitkan
pengalaman belajar dengan minat siswa

3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar Siswa hanya mungkin dapat belajar baik apabila
ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar kelas
selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat
melakukan hal-hal yang lucu.

4. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik guruharus mampu menyajikan informasi
dengan menarik, dan asing bagi siswa-siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang
baru, dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang belum pernah
dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka untuk belajar

5. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa Motivasi akan tumbuh apabila siswa merasa
dihargai. Dalam pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi . Pujian yang baik
adalah pujian yang keluar dari hati seoarang guru secara wajar dengan maksud untuk memberikan
penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya dalam belajar

6. Berikan penilaian Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka
belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh
karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil
kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing .

7. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa Penghargaan bisa dilakukan dengan mmemberikan
komentar yang positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar
secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “ bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain
sebagainya. Komentar yang positif dapatmeningkatkan motivasi belajar siswa

8. Ciptakan persaingan dan kerjasama Persaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh yang baik
untuk keberhasilan proses pemebelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik . Oleh sebab itu, guru harus mendesain
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antar kelompok maupun antar individu.

- Regu Belajar :

1. Berpengaruh positif terhadap siswa

2. Menjadikan siswa lebih banyak mengenal sesama teman

3. Menjadikan siswa dapan memahami dan mengfilter mana yang baik dan mana yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai