Anda di halaman 1dari 8

Identifikasi permasalahan pengambilan keputusan karir

remaja

Ruseno Arjanggi

Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung


Email: ruseno@unissula.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi profile kesulitan pengambilan
keputusan karir pada remaja. Pengambilan keputusan karir merupakan permasalahan
yang krusial dihadapi oleh remaja. Keterlambatan dalam proses bimbingan maupun
konseling karir akan berdampak pada kebingungan dalam pengambilan keputusan karir
remaja. Bahkan memungkinkan remaja akan merasa bahwa jurusan yang diambil dalam
pendidikan lanjutan dirasa tidak tepat.
Partisipan penelitian ini adalam siswa-siswi sekolah menengah atas dan kejuruan di kota
semarang dengan sejumlah 566 siswa. Instrument ukur yang digunakan adalah skala
kesulitan pengambilan keputusan karir. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis
untuk mendapatkan deskripsi statistik profile.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat kesulitan pengambilan
keputusan karir remaja masih tinggi. Hasil uji statistik terhadap perbedaan kesulitan
pengambilan keputusan karir berdasarkan gender diketahui bahwa remaja perempuan
lebih sulit dalam mengambil keputusan karir. Hasil penelitian perlu dikaji lebih
mendalam mengenai perbedaan tersebut.

Kata kunci : pengambilan keputusan, karir, remaja

1. Pengantar dialami individu ketika membuat keputusan

P
engambilan keputusan Karir karir (Germeijs & Verschueren, 2006).
merupakan keterampilan Chance events seperti job fair
penting yang dapat digunakan diketahui mampu mempengaruhi keputusan
selama satu rentang kehidupan seseorang karir dari 69,1% sampel dan locus of control
(Zunker, 2006). Pengambilan keputusan secara moderat berhubungan dengan
karir merupakan ketrampilan yang dapat chance events (Bright, Pryor, & Harpham,
dipelajari. Tahapan dalam proses 2005). Efikasi diri pengambilan keputusan
pengambilan keputusan karir dilalui dengan karir sebagai variabel intervening dukungan
mengindentifikasikan dan ketrampilan orang tua dan dukungan guru terhadap
pengolahan informasi (Zunker, 2006). optimisme karir pada mahasiswa di pilipina
Keputusan karir merupakan proses yang (Garcia, Restubog, Bordia, Bordia, & Roxas,
kompleks, akibatnya konselor karir 2015).
dihadapkan dengan berbagai kesulitan yang Remaja merupakan usia yang labil
sehingga ada variasi yang cukup besar

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 28


Ruseno Arjanggi

antara di tingkat awal mereka karir dan di semakin kecil kesulitan dalam mengambil
tingkat perubahan keputusan dalam keputusan (Willner, Gati, & Guan, 2015).
penentuan karir berikutnya (Germeijs & Perbedaan budaya tidak selalu memiliki
Verschueren, 2006). Lebih lanjut dijelaskan makna dalam mempengaruhi pemilihan
Pertumbuhan dalam orientasi yang karir remaja, karena remaja memiliki
berkaitan dengan pertumbuhan lingkungan karakteristik yang hampir sama pada
dan eksplorasi diri, dan pertumbuhan beberapa budaya (Willner et al., 2015).
eksplorasi lingkungan akan berkaitan Berdasarkan penelitian sebelumnya maka
dengan kemajuan dalam komitmen dan penelitian ini tertarik untuk
status putusan karir (Germeijs & mengindentifikasi profile kesulitan
Verschueren, 2006). Pentingnya pengambilan keputusan karir pada remaja.
menentukan pilihan diawal sebelum masuk Menurut sepengetahuan peneliti belum ada
perguruan tinggi memiliki hubungan dengan penelitian sejenis dilakukan di kota
prestasi akademik selama tahun pertama semarang.
dalam pendidikan tinggi (Germeijs &
Verschueren, 2007). 1.1. Pengambilan Keputusan Karir
Seseorang yang memiliki kepribadian Pengambilan keputusan karir
kebutuhan untuk profesional memiliki dikembangkan berdasarkan teori
pengaruh dalam alternatif pemilihan karir pengambilan keputusan, dan membuat
mereka atau pengembangan karir (Guranda, keputusan karir merupakan proses yang
2014). Mengidentifikasi minat dalam kompleks (Gati, Krausz, & Osipow, 1996).
kaitannya dengan tipe kepribadian, dapat Berdasarkan teori normatif pengambilan
mencapai implementasi sistem nilai-nilai keputusan, pengambilan keputusan terbaik
profesional atau perencanaan ulang karier adalah yang membantu individu untuk
dicapai pada orang dewasa (Guranda, 2014). mencapai tujuan pembuatan keutusan
Hal ini tentu berbeda dengan pola tersebut (Gati et al., 1996). Pengambilan
pengambilan keputusan karir pada remaja keputusan karir adalah suatu proses
yang masih cenderung labil. Individu dewasa penentuan yang diawali pemilihan alternatif
meningkatkan kesesuaian antara melalui perbandingan dan evaluasi alternatif
persyaratan profesi dan kepentingan yang tersedia.
profesional dengan cara mendukung dan Siswa mengembangkan suatu
melakukan identifikasi analisis alternatif pemahaman proses berpikir kritis yang
selama proses pengambilan keputusan. sesuai untuk diaplikasikan dalam
Pada latar belakang budaya yang berbeda ketrampilan pengambilan keputusan karir
ditemukan bahwa semakin adaptif profile (Patton & McMahon, 2001). Ada berbagai
pengambilan keputusan karir seseorang, faktor yang mempengaruhi pengambilan

29 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017


IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR REMAJA

keputusan karir remaja yaitu kondisi akademis (Bernier, Soucy, & Larose, 2004).
kekinian yang meliputi : teman sebaya, Tahap remaja menengah ditandai dengan
lokasi geografis, institusi pendidikan, dan perilaku seksual aktif, membuat keputusan
kondisi politik (Patton & McMahon, 2001). moral (tentang baik-buruk), keseimbangan
Kondisi masa lalu yang mempengaruhi antara otonomi dan keterbukaan, dan
proses pemilihan karir remaja diantaranya : pengembangan hubungan baru dengan
pasar kerja, tempat kerja, status sosial teman sebaya (Micucci, 2009). Remaja
ekonomi, dan kelompok komunitas (Patton menengah secara usia kalender dimulai
& McMahon, 2001). Sedangkan kondisi yang umur 14 hingga 16 tahun (Micucci, 2009)
akan datang yang mempengaruhi pemilihan dan usia tersebut merupakan usia Sekolah
karir remaja yaitu : keluarga, trend sejarah, Menengah Atas. Pengembangan penelitian
media, dan globalisasi (Patton & McMahon, ini akan memberikan dampak terhadap
2001). pengurangan kesulitan pengambilan
Beberapa penelitian sebelumnya keputusan karir remaja melalui intervensi
dengan tema dan konstrak teori yang sama yang tepat yang akan direkomendasikan
menghubungkan kesulitan pengambilan berdasarkan hasil penelitian ini.
keputusan karir remaja dipengaruhi Permasalahan nisbah masa studi di
pengharapan orang tua dan orientasi nilai perguruan tinggi atau profesi yang tidak
budaya (Leung, Hou, Gati, & Li, 2011). sesuai dengan latar belakang ketrampilan
Perbedaan status sosial dengan variabel yang dipelajari dan tingkat pendidikan
moderator identitas pekerjaan berpengaruh disebabkan kesulitan dalam penagmbilan
dalam pengambilan keputusan karir (Li, keputusan karir yang tidak diantisipasi
Hou, & Jia, 2015). Perbedaan sumber sebelumnya oleh remaja. Tujuan penelitian
dukungan sosial berpengaruh dalam ini adalah untuk memberikan profile tentang
pengambilan keputusan karir (Vertsberger permasalahan kesulitan pengambilan
& Gati, 2015). Penelitian ini merupakan studi keputusan karir pada remaja di kota
awal, jadi baru pada tahap pengembangan semarang.
alat ukur dan studi profile kesulitan
pengambilan keputusan karir remaja. 2. Metode Penelitian
2.1. Partisipan Penelitian
1.2. Remaja dan Karir Partisipan penelitian ini adalah siswa
Tugas utama dari tugas SMA kelas X di kota semarang. Partisipan
perkembangan remaja adalah mencapai penelitian melibatkan SMA dan SMK. di kota
kesuksesan di sekolah pada level akademis semarang Pengambilan sample penelitian
dan social, karena merupakan jaminan dari ini menggunakan random klaster untuk
adanya penyesuaian sekolah dan prestasi menentukan sekolah dan kelas yang akan

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 30


Ruseno Arjanggi

menjadi partisipan dalam penelitian. Jumlah laki dan 366 siswa perempuan, 493 siswa
keseluruhan partisipan penelitian ini adalah SMA dan 73 siswa SMK. Sebaran data
566 siswa kelas X SMA dan SMK di kota demografi responden dijabarkan dalam
Semarang yang terdiri dari 199 siswa laki- tabel 1 dan tabel 2
Tabel 1. Distribusi sampel penelitian berdasarkan gender
Jenis kelamin Frequency Percent

Laki-laki 199 35.2


Perempuan 366 64.7
Total 566 100.0

Tabel 2. Distribusi Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Sekolah


Jenis sekolah Frequency Percent
Umum 493 87.1
Kejuruan 73 12.9
Total 566 100.0

2.2. Instrumentasi pilihan respon yang sudah populer di


Skala yang digunakan dalam Indonesia.
penelitian ini merupakan adaptasi Career
Decision Difficulties Questionnaire (Gati et 3. Hasil dan Pembahasan
al., 1996). Skala ini dibagi dalam dua bagian, Berdasarkan uji daya beda aitem
yaitu: sebelum hingga awal proses terhadap skala CDDQ diketahui bahwa 15
pengambilan keputusan karir, kesulitan aitem memiliki daya beda rendah dibawah
selama proses pengambilan keputusan 0,3 yaitu aitem no 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 34, 35,
(Gati, Gadassi, & Mashiah-Cohen, 2012; Gati, 39, 40, 41, 42, dan 43. Indeks reliabilitas
Gadassi, & Shemesh, 2006; Gati et al., 1996; aitem skala CDDQ sebesar α =0,849, yang
Gati, Landman, Davidovitch, Asulin-Peretz, berarti memuaskan. Namun demikian
& Gadassi, 2010; Gati, Ryzhik, & banyaknya aitem yang gugur bahkan ada
Vertsberger, 2013). Skala aslinya tiga aspek yang keseluruhan aitemnya
menggunakan poin pilihan model likert gugur yaitu aspek motivasi, aspek disfungsi,
dengan 9 range pilihan respon dari skor 1 dan aspek konflik eksternal. Adanya aspek
sangat tidak menggambarkan diri saya yang tidak berfungsi ukur baik pada skala
hingga skor 9 sangat menggambarkan diri menandakan bahwa konstrak ukur tersebut
saya (Gati et al., 2013). Sedangkan pada harus dikembangkan secara bottom up agar
penelitian ini hanya menggunakan lima sesuai dengan konteks perilaku dimana
penelitian tersebut akan diberlakukan.

31 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017


IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR REMAJA

Tabel 3. Statistik Deskriptif Profile


Situasi Gender N Mean SD
Begining proces Laki-laki 199 17.74 4.66
Perempuan 366 19.83 5.09
During proces Laki-laki 199 63.26 16.72
Perempuan 366 66.96 18.73

Berdasarkan hasil analisis profile kesulitan sedikit sebesar 17,67 persen dan
dengan analisis frekuensi dengan hanya 5,12 persen yang tidak mengalami
menggunakan norma hipotetik diketahui kesulitan sama sekali. Hasil selengkapnya
bahwa 44,7 persen remaja masih mengalami mengenai kesulitan remaja ketika akan
kesulitan dalam pengambilan keputusan, memulai mengambil keputusan disajikan
32,51 persen mengalami tingkat kesulitan pada tabel 4.
sedang. Remaja yang mangalami tingkat
Tabel 4. Sebelum Pengambilan Keputusan Karir
Kategori Range skor Frekuensi %
Sangat Sulit 25-30 88 15,55
Sulit 20-24 165 29,15
Sedang 16-19 184 32,51
Sedikit kesulitan 11-15 100 17,67
Tidak ada Kesulitan 0-10 29 5,12

Selama proses pengambilan penurunan kesulitan pengambilan


keputusan diketahui bahwa 24,91 persen keputusan namun potensi tingkat kesulitan
remaja mengalami kesulitan pengambilan remaja dalam pengambilan keputusan masih
keputusan karir dan 38,16 persen muncul. Hasil selengkapnya mengenai
mengalami tingkat kesulitan pengambilan analisis profile kesulitan pengambilan
keputusan karir sedang. Remaja yang sedikit keputusan karir remaja selama proses
mengalami kesulitan pengambilan pengambilan keputusan disajikan pada tabel
keputusan karir sebesar 28,45 persen, 5.
sedangkan remaja yang tidak mengalami
kesulitan pengambilan keputusan karir
sama sekali sebesar 8,48 persen. Walaupun
antara proses awal pengambilan keputusan
dan saat pengambilan keputuan mengalami
Tabel 5. Selama Proses Pengambilan Keputusan Karir

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 32


Ruseno Arjanggi

Kategori Range skor Frekuensi %


Sangat Sulit 97-115 28 4,95
Sulit 98-96 113 19,96

Sedang 60-77 216 38,16


Sedikit kesulitan 41-59 161 28,45

Tidak ada Kesulitan 0-40 48 8,48

Remaja yang mengalami kesulitan keputusan antara remaja laki dan remaja
pengambilan keputusan karir diawal proses perempuan pada awal proses pengambilan
sebesar 44,7 (total kategori sulit dan sangat keputusan maupun selama proses
sulit) persen sedangkan saat proses pengambilan keputuan. Remaja perempuan
pengambilan keputusan karir sebesar 24,91 mengalami kesulitan pengambilan
persen (total kategori sulit dan sangat sulit) keputusan karir lebih tinggi dibandingkan
yang menandakan bahwa remaja akan remaja laki-laki pada saat mengawali proses
semakin mudah mendapatkan gambaran pengambilan keputusan maupun saat proses
tentang proses pengolahan informasi saat pengambilan keputusan berjalan. Hal
proses pengambilan keputusan. tersebut bisa dilahat pada tabel 7 mean pada
Pengambilan keputusan karir merupakan remaja perempuan ketika mengawali
proses kemampuan remaja dalam mengolah pengambilan keputusan lebih tinggi
informasi dalam rangka menentukan dibanding remaja laki-laki. Begitu pula
keputusan yang tepat untuk karir mereka selama proses pengambilan keputusan
(Willner et al., 2015). Proses pertimbangan remaja perempuan mengalami tingkat
saat mengalami peristiwa langsung kesulitan lebih tinggi dalam pertimbangan
mengambil keputusan ternyata lebih karir daripada remaja laki-laki.
menentukan menurunnya tingkat kesulitan
saat mengambil keputusan terkait karir.
Analisis perbedaan pengambilan
kesulitan karir berdasarkan perbedaan
gender disajikan dalam tabel 6. Ada
perbedaan tingkat kesulitan pengambilan

33 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017


IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR REMAJA

Tabel 6. Uji Perbedaan antar gender


Situasi Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Begining proces 588.529 2 294.265 12.031 .000
During proces 2371.478 2 1185.739 3.639 .027

4. Kesimpulan dan Konseling Karir di sekolah perlu


Berdasarkan temuan di lapangan dan dikembangkan untuk menangani kesulitan
analisis data maka penelitian ini pengambilan keputusan yang semakin sulit
menyimpulkan bahwa ada tiga aspek yang pada saat proses pengambilan keputusan.
keseluruhan aitem pengukurannya memiliki
daya beda rendah yaitu aspek aspek Daftar Pustaka
motivasi, aspek disfungsi informasi, dan Bernier, A., Soucy, N., & Larose, S. (2004).
Attachment state of mind : implications
aspek konflik eksternal. Kondisi remaja yang
for adjustment to college. Journal of
mengalami kesulitan pengambilan Adolescent Research, 19(6), 783–806.
http://doi.org/10.1177/07435584032
keputusan karir diawal proses sebesar 44,7
60096
persen sedangkan saat proses pengambilan
Bright, J. E. H., Pryor, R. G. L., & Harpham, L.
keputusan karir sebesar 24,91 persen. Ada (2005). The role of chance events in
perbedaan tingkat kesulitan pengambilan career decision making. Journal of
Vocational Behavior, 66(3), 561–578.
keputusan karir antara remaja perempuan http://doi.org/10.1016/j.jvb.2004.05.
dan remaja laki-laki. Remaja perempuan 001

mengalami kesulitan pengambilan Garcia, P. R. J. M., Restubog, S. L. D., Bordia, P.,


Bordia, S., & Roxas, R. E. O. (2015).
keputusan karir lebih tinggi dibandingkan Career optimism: The roles of
remaja laki-laki. contextual support and career
decision-making self-efficacy. Journal of
Berdasarkan temuan diatas maka Vocational Behavior, 88, 10–18.
peneliti mengambil keputusan untuk http://doi.org/10.1016/j.jvb.2015.02.
004
pengembangan penelitian berikutnya.
Gati, I., Gadassi, R., & Mashiah-Cohen, R.
Penelitian yang direncanakan pada tahap (2012). Career decision-making
berikutnya yaitu pengembangan konstrak profiles vs. styles: Convergent and
incremental validity. Journal of
ukur kesulitan pengambilan keputusan karir Vocational Behavior, 81(1), 2–16.
dengan perbaikan aitem, dan menguji http://doi.org/10.1016/j.jvb.2012.03.
004
validitas prediktif dengan skala yang
Gati, I., Gadassi, R., & Shemesh, N. (2006).
diasumsikan paralel yaitu skala efikasi diri
The predictive validity of a computer-
pengambilan keputusan karir. Penelitian assisted career decision-making
system: A six-year follow-up. Journal of
tentang model intervensi yang sesuai dan
Vocational Behavior, 68(2), 205–219.
mudah diaplikasikan oleh guru Bimbingan http://doi.org/10.1016/j.jvb.2005.08.

PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017 34


Ruseno Arjanggi

002 University students. Journal of


Vocational Behavior, 78(1), 11–20.
Gati, I., Krausz, M., & Osipow, S. H. (1996). A http://doi.org/10.1016/j.jvb.2010.08.
taxonomy of difficulties in career 004
decision making. Journal of Counseling
Psychology, 43(4), 510–526. Li, X., Hou, Z.-J., & Jia, Y. (2015). The influence
http://doi.org/10.1037/0022- of social comparison on career
0167.43.4.510 decision-making: Vocational identity as
a moderator and regret as a mediator.
Gati, I., Landman, S., Davidovitch, S., Asulin- Journal of Vocational Behavior, 86, 10–
Peretz, L., & Gadassi, R. (2010). From 19.
career decision-making styles to career http://doi.org/10.1016/j.jvb.2014.10.
decision-making profiles: A 003
multidimensional approach. Journal of
Vocational Behavior, 76(2), 277–291. Micucci, J. A. (2009). The adolescent in family
http://doi.org/10.1016/j.jvb.2009.11. therapy: harnesing the power of
001 relationship. New York: The Guilford
Press.
Gati, I., Ryzhik, T., & Vertsberger, D. (2013).
Preparing young veterans for civilian Patton, W., & McMahon, M. (2001). Career
life: The effects of a workshop on career Development Programs: Preparation for
decision-making difficulties and self- lifelong career decision making. (A. C.
efficacy. Journal of Vocational Behavior, for E. R. Ltd, Ed.). Melbourne.
83(3), 373–385.
http://doi.org/10.1016/j.jvb.2013.06. Vertsberger, D., & Gati, I. (2015). The
001 effectiveness of sources of support in
career decision-making: A two-year
Germeijs, V., & Verschueren, K. (2006). High follow-up. Journal of Vocational
school students’ career decision- Behavior, 89, 151–161.
making process: A longitudinal study of http://doi.org/10.1016/j.jvb.2015.06.
one choice. Journal of Vocational 004
Behavior, 68(2), 189–204.
http://doi.org/10.1016/j.jvb.2005.08. Willner, T., Gati, I., & Guan, Y. (2015). Career
004 decision-making profiles and career
decision-making difficulties: A cross-
Germeijs, V., & Verschueren, K. (2007). High cultural comparison among US, Israeli,
school students’ career decision- and Chinese samples. Journal of
making process: Consequences for Vocational Behavior, 88, 143–153.
choice implementation in higher http://doi.org/10.1016/j.jvb.2015.03.
education. Journal of Vocational 007
Behavior, 70(2), 223–241.
http://doi.org/10.1016/j.jvb.2006.10. Zunker, V. G. (2006). Career counseling : a
004 holistic approach. (L. Gebo, Ed.).
Singapore: Thomson.
Guranda, M. (2014). The Importance of
Adultʼs Personality Traits and
Professional Interests in Career
Decision Making. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 136, 522–526.
http://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.
05.368
Leung, S. A., Hou, Z. J., Gati, I., & Li, X. (2011).
Effects of parental expectations and
cultural-values orientation on career
decision-making difficulties of Chinese

35 PSIKOLOGIKA VOLUME 22 NOMOR 1 TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai