Anda di halaman 1dari 3

Nama : Suci Ramadhanti

Kelas : BK A2
Mata kuliah : Bimbingan dan Konseling Karir
RESUME WORK ADJUSTMENT THEORY
Kematangan Karir, Pengambilan Keputusan Karir, Perencanaan Karir, dan
Kebermaknaan Karir.
1. Kematangan Karir
Kematangan karir merupakan kesiapan seorang individu untuk menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan karir yang khas pada tahap perkembangan tertentu dan kesiapan membuat
suatu pilihan karir yang yang realistik. Individu yang memiliki kematangan karir yang tinggi
akan berpengaruh pada peningkatan kualitas karir yang akan dijalaninya di masa depan.
Aspek-aspek kematangan karir meliputi:

 Aspek perencanaan (planfulness),


 Eksplorasi (exploration)
 Pengumpulan informasi (information gathering)
 Pengambilan keputusan (decision making) dan
 Orientasi kenyataan (reality orientation).

Yost dan Corbishly (dalam Seligman, 1994) menjelaskan bahwa keberhasilan individu untuk
menyesuaikan dan membuat keputusan karir yang tepat dan sesuai dengan tahapan
perkembangan karirnya disebut dengan kematangan karir. Penyesuaian diri terhadap
perkembangan karir yang khas pada tiap perkembangan tertentu akan membawa individu
kepada kematangan karir yang tinggi. Kondisi lain yang diduga berpengaruh terhadap
kematangan karir adalah dukungan sosial keluarga. Penenlitian yang dilakukan Listiyowati
(2012) menjelaskan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang positif dengan
kematangan karir. Dukungan sosial dapat berupa informasi verbal atau non verbal, saran,
bantuan yang nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena
kehadiran mereka sehingga individu yang menerimanya merasa diterima dan dihargai.
2. Pengambilan Keputusan Karir
Pengambilan keputusan karir merupakan permasalahan yang krusial dihadapi oleh remaja.
Keterlambatan dalam proses bimbingan maupun konseling karir akan berdampak pada
kebingungan dalam pengambilan keputusan karir remaja. Bahkan memungkinkan remaja
akan merasa bahwa jurusan yang diambil dalam pendidikan lanjutan dirasa tidak tepat.
Keputusan karir bahwa bukanlah hal yang mudah jika tanpa pengetahuan akan kemampuan
yang dimiliki, dengan adanya website tes karier ini, dapat membantu para remaja yang tidak
mengetahui bakat dan minat yang dimilikinya. Dengan adanya website tes karier ini, cukup
membantu para remaja yang kesulitan dalam mencari informasi seputar karier. Serta website
tes karier ini bisa memberikan hasil sesuai yang diharapkan, dengan menampilkan informasi
dari tipe kepribadian, dan memberikan saran mengenai jurusan yang sesuai dengan
kepribadian pengguna (Fatmasari, 2019). Hal ini juga diperkuat hasil penelitian, tes
kepribadian spesifik dan sesi konseling karir dapat dilakukan. Dengan dilakukannya tes
kepriadian membantu siswa dalam mengambil keputusan karir.
3. Perencanaan Karir
Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam memulai karir di dunia kerja
bagi individu yang memilih bekerja di perusahaan. Melalui perencanaan yang baik seseorang
dapat memperoleh gambaran karir yang dapat ditempuh dalam suatu jenjang karir sepanjang
usia kerja.
Dalam perencanaan karir, seseorang dapat melakukan hal-hal antara lain dengan cara mencari
informasi tentang pekerjaan, konsultasi dengan orang telah berpengalaman dibidangnya,
mengikuti kursus/diklat yang akan membantu seseorang membuat keputusan karir,
berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler atau pekerjaan paruh waktu, dan mendapatkan
pelatihan atau pendidikan untuk sebuah pekerjaan. Selain itu, konsep ini berkaitan dengan
pengetahuan tentang kondisi kerja, pendidikan yang dibutuhkan, pandangan kerja,
pendekatan yang berbeda terhadap dunia pekerjaan.
Aspek perencanaan karir ada tiga yaitu pemahaman tentang individu, pemahaman tentang
pekerjaan dan mempunyai penalaran yang sesuai dengan kenyataan yaitu, bagaimana
keadaan diri yang sebenarnya dan pekerjaan yang mana yang akan dipilih harus memiliki
kolerasi.
4. Kebermaknaan Karir
Kebermaknaan karir adalah konsep yang mengacu pada pentingnya memiliki tujuan dan
makna dalam pekerjaan yang dilakukan. Ini melibatkan kesadaran dan kepuasan individu
terhadap pekerjaan yang mereka lakukan, serta perasaan bahwa pekerjaan tersebut
memberikan arti dan nilai yang lebih dalam bagi kehidupan mereka. Kebermaknaan karir
dapat membantu seseorang merasa terhubung dengan tujuan hidupnya, meningkatkan
motivasi, dan memberikan rasa kepuasan yang lebih besar dalam menjalani karir mereka.
Penyesuaian kerja dan kebermaknaan karir saling terkait karena penyesuaian yang baik dalam
lingkungan kerja dapat meningkatkan kebermaknaan karir seseorang. Sebaliknya, jika
seseorang merasa tidak cocok atau tidak nyaman dengan lingkungan kerjanya, maka hal ini
dapat berdampak negatif terhadap kebermaknaan karirnya , oleh karena itu penting bagi
individu untuk memperhatikan kedua aspek ini dalam mengelola karir mereka.

REFERENSI
Alvarez, M. 2008. Career Maturity: a priority for secondary education. Electronic Journal Of
Research In Educational Psychology. Vol 6 (3), No 16.
Listiyowati, A. 2012. Hubungan Antara Kebutuhan Aktualisasi Diri dan Dukungan Sosial
dengan Kematangan Karir Pada Siswa Kelas XII SMAN 2 Klaten. Skripsi. Tidak
Diterbitkan: Universitas Sebelas Maret.
Fajriani, F., Suherman, U., & Budiamin, A. (2023). Pengambilan Keputusan Karir: Suatu
Tinjauan Literatur. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 13(1), 50-69.
Arjanggi, R. (2017). Identifikasi permasalahan pengambilan keputusan karir remaja.
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 22(2), 28-35.
Pratama, M. J. (2017). Apa Makna Karir Bagimu?: Pemaknaan Kata Karir Pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Mahasiswa Universitas Lampung. Jurnal PendidikanProgresif, 7(2),
101-105.

Anda mungkin juga menyukai