Adhi Darmasaputro
Abstrak
Pengambilan keputusan karier adalah proses yang penting bagi siswa SMA, khususn-
ya dalam menentukan masa depan karier mereka. Salah satu faktor yang dibutuhkan
untuk memiliki pengambilan keputusan karier yang benar adalah efikasi diri pengambi-
lan keputusan karier. Penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil korelasi antara
kedua variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri
pengambilan keputusan karier dan pengambilan keputusan karier. Data dari 405 siswa
SMA di Jakarta dianalisa dengan metode kuantitatif, menggunakan analisa korelasi
Pearson dengan aplikasi SPSS 17. Pengumpulan data menggunakan kuesioner CDS
(Career Decision Scale) dan CDSE-SF (Career Decision Self Efficacy Short Form)
yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Uji validitas CDS menunjuk-
kan hasil skor dari 0,334-0,641 sementara CDSE-SF menghasilkan skor 0,310-0,551.
Hasil uji reliabilitas untuk skala CDS sebesar 0,866 dan 0.840 untuk skala CDSE-SF.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara efikasi diri pengambilan
keputusan karier dan pengambilan keputusan karier (r = 0,094, p > 0,05). Penelitian ini
memberikan kontribusi dalam bidang psikologi pendidikan khususnya dalam pengam-
bilan keputusan karier remaja.
Kata kunci: efikasi diri pengambilan keputusan karier, pengambilan keputusan karier,
remaja
Abstract
1
Jurnal Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2018
mutuskan pilihan bidang apa yang akan mere- encanaan karier yang memuaskan dirinya
ka jalani. Tahapan setelah peninjauan diri dan dan bermanfaat bagi lingkungan sosialnya);
perencanaan ialah mereka harus menga- (2) sedikit jelas, individu yang tidak memiliki
rahkan diri pada bidang tertentu baik belajar komitmen terhadap pilihan pekerjaan atau
formal (kuliah dan kursus) maupun melaku- pendidikan; dan (3) tidak jelas, individu yang
kan kerja informal (magang, extension, dll). sering tidak mampu membuat keputusan ka-
Pada tahap ini, mau tidak mau, mereka harus rier dan merasa stress akibat pertimbangan
mengambil keputusan karier. yang tidak kunjung usai.
Corkin, Arbona, Coleman, dan Ram-
Pengambilan Keputusan Karier irez (2008) membagi pengambilan keputu-
Pengambilan keputusan karier meru- san karier kedalam empat dimensi yakni (1)
pakan suatu proses kompleks yang memerlu- kelemahan struktur yang menggambarkan
kan pemrosesan informasi tentang diri sendiri kurangnya pengalaman, rasa pecaya diri dan
dan karier di masa depan (Creed, Wang & pemahaman dalam pengambilan keputusan
Hood, 2009). Menurut Parson, pengambilan karier; (2) hambatan eksternal yaitu kebutu-
keputusan karier merupakan proses dimana han akan dukungan lebih lanjut dan informasi
seseorang mengenali dirinya, mencari tahu dalam mengambil keputusan karier; (3) pen-
tentang cakupan pekerjaan yang akan ia am- dekatan masalah dalam memilih pilihan ka-
bil, dan memiliki kemampuan untuk mengin- rier yang menarik dan memungkinkan untuk
tegrasikan kedua hal tersebut dalam pilihan diambil; dan (4) konflik personal, refleksi dari
karir yang akan ia ambil (Creed et al., 2009). kesulitan dalam pengambilan keputusan ka-
Sementara itu, Lee, Rojewski dan Hill (2013) rier seperti keinginan untuk mengejar karier
mendefinisikan pengambilan keputusan kari- yang diharapkan oleh orang lain yang diang-
er sebagai suatu proses yang meliputi pilihan gap penting.
untuk memilih pendidikan dan pekerjaan yang
diliputi oleh kesempatan yang dapat ia ambil, Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karier
minat, tipe kepribadian, perasaan akan ham- Dalam menyelesaikan tugas yang
batan, dan identitas vokasional yang dimilikin- dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
ya. Selanjutnya, Rowland (2004) mengatakan karier, seseorang membutuhkan efikasi diri
bahwa pengambilan keputusan karier ialah pengambilan keputusan karier (Betz & Taylor,
proses seseorang mengintegrasikan penge- 2012; Chung, 2002). Efikasi Diri Pengambi-
tahuan akan pekerjaan dan pengetahuan diri lan Keputusan Karier ialah penilaian individu
yang akan membawa sesorang pada pilihan mengenai kemampuannya untuk menyelesai-
pekerjaan yang diambil. kan tugas yang dibutuhkan dalam pengam-
Berdasarkan definisi tentang pengam- bilan keputusan karier (Betz & Taylor, 2012;
bilan keputusan karier diatas, dapat disimpul- Kelly, 2010; Wolfe & Betz, 2004). Flores, Scott,
kan jika pengambilan keputusan karier meru- Yu-Wei, dan Yakushko (2006) mendefinisikan
pakan proses yang dilakukan oleh individu efikasi diri pengambilan keputusan karier se-
dalam memilih pendidikan dan pekerjaan bagai suatu keyakinan pribadi bahwa sese-
yang diliputi oleh aspek personal (minat, tipe orang mampu untuk menyelesaikan serang-
kepribadian, identitas vokasional, perasaan kaian tugas spesifik yang berkaitan dengan
akan hambatan) dan aspek informasi terkait membuat suatu pengambilan keputusan kari-
pilihan yang akan ia ambil. er. Kim et al.(2014) mendefinisikan efikasi diri
Reardon, Lenz, dan Sampson (2009) pengambilan keputusan karier sebagai keper-
mengatakan, pengambilan keputusan ka- cayaan diri seseorang terhadap kemampuan-
rier digolongkan kedalam tiga kategori ber- nya dalam meraih tujuan yang spesifik, men-
dasarkan tingkat kejelasannya, yakni (1) je- guasasi situasi dan menghasilkan keputusan
las, individu yang mampu mengintegrasikan karier yang tepat.
pengetahuan tentang dirinya dan pengeta- Berdasarkan uraian diatas, dapat di-
huan tentang pilihannya lalu menyusun per- simpulkan bahwa efikasi diri pengambilan
2
Hubungan Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karier ......Adhi Darmasaputro
keputusan karier ialah keyakinan, keper- pengambilan keputusan karier pada siswa-
cayaan diri dan penilaian individu terhadap siswi SMA?
kemampuannya dalam melakukan serangka-
ian tugas yang berkaitan dengan pengambi- Metode
lan keputusan karier.
Betz dan Taylor (2012) mengatakan, Subjek
efikasi diri pengambilan keputusan karier ter- Subjek dalam penelitian ini siswa-
diri dari beberapa komponen yakni penilaian siswi kelas XII SMA di kecamatan Grogol
diri (kemampuan individu untuk menilai tu- Petamburan. Pengambilan data dimulai ber-
juan, keahlian , dan minat individu tersebut), tempat di beberapa SMA di kecamatan Gro-
informasi pekerjaan (informasi yang berisi gol Petamburan. Proses pengambilan sampel
penjelasan pekerjaan tertentu), pemilihan tu- menggunakan teknik sampling purposive.
juan (kemampuan seseorang untuk menen- Pengambilan menggunakan sampling pur-
tukan tujuan karir berdasarkan penilaian diri posive dikarenakan pertimbangan teretentu
yang dilakukannya), perencanaan (kemam- yakni keterbatasan waktu yang dimiliki oleh
puan individu untuk merencanakan persiapan peneliti dan rencana intervensi karier dari Uni-
kerja dan tugas-tugas yang menyertai persia- versitas peneliti di kecamatan Grogol Petam-
pan tersebut), dan penyelesaian masalah (ke- buran. Dari proses sampling yang dilakukan,
mampuan individu untuk menghadapi kesuli- diperoleh 405 subjek yang terbagi dalam tu-
tan-kesulitan yang terkait dengan karier ). juh sekolah.
Kim et al. (2014) dalam penelitiannya
menyatakan, kejelasan pengambilan kepu- Pengukuran
tusan karier remaja tidak terlepas dari peran Pengambilan data dilakukan dengan
efikasi diri remaja dalam pengambilan kepu- meminta subjek untuk mengisi dua buah kue-
tusan karier. Semakin remaja memiliki efi- sioner yaitu Career Decision Scale (CDS, Os-
kasi diri yang tinggi, semakin jelas keputusan ipow, 1994) dan Career Decision Self-Eficacy
karier yang diambil. Bandura mengatakan Scale (CDSE, Taylor & Betz, 2012) yang tel-
salah satu faktor yang terdapat dalam proses ah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
pengambilan keputusan karier ialah efikasi dan mengalamai proses back translation ke
diri (Brown & Lent, 2005). Efikasi diri memeg- dalam Bahasa Inggris.
ang peran penting karena akan menentukan Pengambilan keputusan karier diukur
kejelasan keputusan karier yang dibuat. menggunakan merupakan skor total dari alat
Penelitian sebelumnya yang dilaku- ukur CDS (career decision scale) yang meru-
kan oleh Peilouw dan Nursalim (2013) meng- pakan skala Likert dengan pilihan mulai dari
hasilkan temuan jika terdapat hubungan yang 1 (sangat sesuai) sampai 5 (sangat tidak
positif dan signifikan antara efikasi diri den- sesuai). Adapun dalam skor tersebut men-
gan kemampuan pengambilan keputusan cakup aspek kelemahan struktur, hambatan
karier pada remaja. Namun, penelitian yang eksternal, pendekatan masalah, dan konflik
dilakukan oleh Creed, Patton, dan Bartrum personal subjek dalam pengambilan keputu-
(2004) mengatakan, apabila remaja memi- san karier. Selanjutnya, menurut Hartman et
liki persepsi tentang hambatan karier (inter- al. (Creed, Patton, & Prideaux, 2006) validitas
nal dan eksternal) atau kondisi kehidupan- untuk skala CDS dilakukan dengan meng-
nya menghambat remaja untuk mengambil gunakan 3 metode yakni concurrent validity,
keputusan karier (kemiskinan, keterbatasan construct validity dan predictive validity. Skor
informasi, tingkat intelektual rendah), efikasi yang dihasilkan dari construct validity sebesar
diri tidak lagi memiliki hubungan terhadap 0, 61-0,90. Creed et al. (2006) dalam peneli-
pengambilan keputusan karier. Dari kedua tiannya mengatakan jika reliabilitas alat tes
hasil penelitian yang berbeda, maka perlu CDS telah dilakukan. Reliabilitas dilakukan
diteliti apakah terdapat hubungan antara efi- dengan metode konsistensi internal. Skor
kasi diri pengambilan keputusan karier dan yang dihasilkan sebesar 0,80. Skor tersebut
3
Jurnal Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2018
menunjukkan bahwa alat ukur ini memiliki va- yang ditolak karena memiliki angka dibawah
liditas dan realibilitas yang baik (Azwar, 2012; 0,3 (Sarwono, 2009). Oleh karena hal ter-
Sarwono, 2012). sebut, hanya digunakan 15 aitem dalam
Efikasi diri pengambilan keputusan skala pengambilan keputusan karier. Adapun
karier diukur menggunakan skor total dari alat rentang validitas 15 aitem tersebut dari 0,334
ukur CDSE-SF (career decision self efficacy sampai dengan 0,641.
short form) yang merupakan skala Likert den- Uji validitas skala efikasi diri pengam-
gan pilihan 1 (sangat tidak sesuai) sampai 5 bilan keputusan karier dihitung menggunakan
(sangat sesuai). Dari skor tersebut akan bisa validitas konstruk (korelasi aitem total) den-
diketahui tinggi rendahnya skor keyakinan diri gan rumus Alpha Cronbach. Terdapat enam
subjek dalam melakukan tugas karier yang item (01, 13, 16, 17, 18, 25) ditolak pada
berkaitan dengan pengambilan keputusan. skala efikasi diri pengambilan keputusan
Adapun dalam skor tersebut mencakup aspek karier. Hal ini dikarenakan, keenam aitem
penilaian diri, pencarian informasi, penen- tersebut memiliki angka perhitungan dibawah
tuan tujuan, perencanaan, dan pemecahan 0,3. Berdasarkan hal tersebut, terdapat 19
masalah. aitem yang digunakan pada skala efikasi diri
Reliabilitas untuk alat tes CDSE telah pengambilan keputusan karier. Adapun rent-
dilakukan. Menurut Betz dan Taylor (2012) ang koefisien validitas 19 aitem tersebut dari
uji konsistensi internal menghasilkan relia- 0,310 sampai dengan 0,551. Selanjutnya,
bilitas sebesar 0,93; sedangkan untuk test- uji reliabilitas skala efikasi diri pengambilan
retest menghasilkan skor reliabilitas sebe- keputusan karier dilakukan dengan pendeka-
sar 0,83. Alat test ini juga sudah diadaptasi tan konsistensi internal (internal consistency).
dalam konteks Indonesia. Menurut Gunawan Hasil reliabilitas skala efikasi diri pengambilan
(2013) skor reliabilitas untuk alat tes yang su- keputusan karier sebsesar 0,840.
dah dalam konteks Indonesia sebesar 0,893.
Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas Hasil
yakni konsistensi internal dengan rumus al-
pha cronbach. Gunawan (2013) menjelaskan Uji Asumsi
alat ini juga diuji validitas dalam konteks Indo- Sebelum dilakukan proses analisa
nesia dan diperoleh skor berkisar 0,240 sam- lebih lanjut, skala yang telah dipisahkan dari
pai 0,790. Terdapat satu aitem yang ditolak. aitem-aitem yang tidak valid terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi. Hal tersebut dilakukan
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur untuk mengetahui normal atau tidaknya se-
Pelaksanaan uji validitas dan relia- baran aitem.
bilitas alat ukur dilakukan di sekolah peneliti
melakukan magang, yakni SMA XXX, kota Uji Normalitas
Tangerang. Sebanyak 221 siswa-siswi kelas Uji normalitas data dengan meng-
XII baik dari jurusan IPA maupun IPS men- gunakan metode Kolmogorov-Smirnov
jadi sampel. Pemilihan subjek di sekolah ini Goodnes of Fit. Hasil uji normalitas pada
didasarkan karena fenomena yang diperoleh variabel efikasi diri pengambilan keputu-
peneliti berasal dari sekolah ini. san karier menunjukkan nilai Kolmogorov-
Uji reliabilitas pada alat ukur pengam- Smirnov Goodness of Fit sebesar 0,095
bilan keputusan karier dilakukan dengan dengan p > 0,05, sedangkan uji normali-
metode konsistensi internal dan uji validitas tas pada variabel pengambilan keputusan
skala ini juga dihitung menggunakan validitas karier menunjukkan nilai sebesar 0,349
konstruk (korelasi aitem total). Hasil uji re- dengan p > 0,05. Karena signifikansi yang
liabilitas pada skala pengambilan keputusan diperoleh lebih besar dari 0,05 maka data
karier sebesar 0,866. Selanjutnya pada validi- yang diperoleh berdistribusi normal (Azwar,
tas alat ukur terdapat satu aitem (nomor 18) 2013; Sarwono, 2012).
4
Hubungan Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karier ......Adhi Darmasaputro
Berdasarkan hasil observasi scatter- litan mereka dalam memilih jurusan karena
plot yang dilakukan dapat disimpulkan jika jurusannya bertentangan dengan orang tua,
data yang diperoleh tidak linier. Hal ini dikare- merasa mustahil untuk meraih jurusan yang
nakan scatterplot tidak berbentuk oval dalam diinginkan, dan tidak dapat membuat keputu-
satu garis lurus. san karier sekarang karena tidak mengetahui
kemampuan yang dimilikinya. Skor minimal
Pengambilan Keputusan Karier di Kecamatan yang diperoleh sebesar 15 dan skor maksi-
Grogol Petamburan mal sebesar 60 .
Dalam penelitian ini, diperoleh mean
pengambilan keputusan karier sebesar 41,08 Kategorisasi Berdasarkan Dimensi Pengam-
dengan jumlah subjek sebanyak 405 siswa. bilan Keputusan Karier
Sebanyak 9 % subjek berada dalam kategori Untuk melihat lebih lanjut tentang
tidak jelas, 60 % subjek berada dalam kate- bagaimana kondisi pengambilan keputu-
gori cukup jelas, dan 31% berada dalam kat- san karier subjek berdasarkan dimensi dari
egori jelas. Berdasarkan data tersebut, rata- pengambilan keputusan karier, peneliti men-
rata siswa-siswi kelas XII SMA di Kecamatan gunakan mean empiric dalam menggolong-
Grogol Petamburan memiliki pengambilan kan tinggi rendahnya skor masing masing di-
keputusan kariernya berada dalam kategori mensi. Adapun hasilnya sebagai berikut
cukup jelas. Hal ini dapat dilihat dari kesu-
5
Jurnal Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2018
4 8 12 16
Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karier akan mereka jalani. Skor minimal yang diper-
Dalam penelitian ini, diperoleh mean oleh sebesar 24 dan skor maksimal sebesar
efikasi diri pengambilan keputusan karier 92.
sebesar 68,95 dengan jumlah subjek seban-
yak 405 siswa. Sebanyak 1% subjek memi- Kategorisasi Berdasarkan Aspek-Aspek
liki efikasi diri pengambilan keputusan karier Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karier
yang rendah sekali, 11 % rendah, 62 % ting- Selanjutnya, peneliti akan mengguna-
gi, dan 25 % tinggi sekali. Berdasarkan data kan kategorisasi untuk membedakan siswa-
tersebut, rata-rata siswa-siswi kelas XII SMA siswi berdasarkan lima aspek yang terdapat
di Kecamatan Grogol Petamburan memiliki dalam efikasi diri pengambilan keputusan
efikasi diri pengambilan keputusan karier karier. Untuk menentukan tinggi rendahnya
yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari keyaki- hasil pengukuran lima aspek dalam efikasi
nan mereka dalam memilih satu diantara be- diri pengambilan keputusan karier, peneliti
berapa beberapa pilihan jurusan yang dimina- menggunakan empat kategori yaitu rendah
ti, menilai kemampuan mereka secara akurat, sekali, rendah, tinggi, dan tinggi sekali. Peng-
menentukan pekerjaan yang ideal, mengenali golongan kategori tersebut dilakukan peneliti
institusi yang relevan dengan pilihan jurusan berdasarkan mean empirik yang diperoleh.
mereka, dan menemukan gaya hidup yang
Rendah Sekali Rendah Tinggi T. Sekali
5 10 15 20 25
6
Hubungan Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karier ......Adhi Darmasaputro
pada siswa-siswi kelas XII SMA di kecamatan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), asal
Grogol Petamburan. sekolah (sekolah subjek penelitian). Proses
penghitungan dilakukan mengggunakan Uji
Perbedan Karakteristik Berdasarkan Data Beda rata-rata –Uji Varian satu arah (One
Demografis way Anova). Hasil penghitungannya terang-
Berdasarkan data demografis yang kum dalam tabel 3 dan 4.
diperoleh, peneliti ingin melihat apakah ter- Hasil perhitungan memperlihatkan
dapat perbedaan pada masing-masing kara- tidak ada perbedaan dalam pengambilan
ketristik. Adapun karaketristik yang dimaksud keputusan karier berdasarkan kelas, usia,
ialah kelas (XII IPA &XII IPS), Usia (16-20 thn), jenis kelamin dan asal sekolah.
Hasil Uji Beda 0,562 ; p>0,05 1,350 ; p>0,05 1,018 ; p>0,05 1,684 ; p>0,05
(0,251) (0,454) (0,314) (0,123)
Kesimpulan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Perbedaan Perbedaan Perbedaan Perbedaan
Hasil perhitungan menunjukkan adan- asal sekolah, namun tidak ada perbedaan
ya perbedaan signifikan dalam efikasi diri berdasarkan kelas, usia dan jenis kelamin.
pengambilan keputusan karier berdasarkan
Hasil Uji Beda 0,525 ; p>0,05 1,715 ; p>0,05 6,080 ; p>0,05 4,576 ; p<0,05
(0,469) (0,146) (0,14) (0,00)
Kesimpulan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Perbedaan
Perbedaan Perbedaan Perbedaan
7
Jurnal Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2018
8
Hubungan Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karier ......Adhi Darmasaputro
9
Jurnal Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2018
10
Hubungan Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karier ......Adhi Darmasaputro
11