SEMINAR PROPOSAL
Disusun oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul
“HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PERENCANAAN KARIR”
Adapun proposal skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat guna mencapai gelarsarjana
Bimbingan dan Konseling pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Meskipun demikian, penulis berusaha semaksimal mungkin agar penyusunan
proposal skripsi ini berhasil dengan sebaik-baiknya sehingga dapat diterima dan disetujui pada
sidang seminar proposal skripsi.
Bersama ini pula dengan segala kerendahan hati, penulis menghantarkan banyak
terimakasih kepada pihak yang mendukung :
1. Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat berupa kekuatan dan kelancaran
dalam bertindak dan berpikir untuk penyusunan proposal skripsi ini.
2. Orang tua, saudara beserta teman-teman dekat saya yang selalu memberikan do’a,
semangat dan dukungan materi dalam penyusunan proposal
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun
diri segala pihak.
Ai Siti Mu’arofah
BAB I
PENDAHULUAN
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara self efficacy dengan
perencanaan karier ?”
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara self
efficacy dengan perencanaan karir
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai self efficacy khususnya
dibidang perencanaan karir
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
peran self efficacy dalam perencanaan karir yang baik sehingga dapat menjadi
masukan peserta didik dalam mempersiapkan karirnya
F. SISTEMATIK PENULISAN
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka yang tertera dalam proposal
penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini memaparkan mengenai latar belakang masalah penelitian, identifikasi
masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini memaparkan tentang landasan teoritis mengenai self efficacy dan
perencanaan karir
3. Bab III Metodologi Penelitian
Dalam bab ini memaparkan mengenai metode penelitian, rancangan lokasi dan subjek
penelitian.
4. Daftar pustaka
Daftar pustaka berisikan sumber-sumber karya tulis ilmiah dan data faktual yang
digunakan dalam penyusunan proposal penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Self efficacy
Menurut Bandura (1997), self efficacy berasal dari proses kognitif seperti
keputusan, keyakinan, atau harapan tentang sejauh mana seseorang memperkirakan
kemampuan dirinya untuk melakukan tugas atau tindakan tertentu yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Merideth (2007) menyatakan bahwa self efficacy adalah
penilaian seseorang akan kemampuan mereka sendiri untuk memulai dan berhasil
menyelesaikan tugas yang ditetapkan pada tingkat yang ditetapkan.
Berdasarkan pengertian- pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa self
efficacy merupakan suatu kepercayaan diri seseorang atas kemampuannya untuk
merencankan, bertindak, dan dapat bertahan dalam menghadapi kesulitan untuk bisa
mencapai suatu keberhasilan.
1. Dimensi Self Efficacy
Konsep self efficacy yang digambarkan oleh Bandura (1997) terdiri dari
tiga aspek, yaitu:
a. Tingkat (level)
Dimensi ini menunjukkan seberapa sulit tugas itu ketika seseorang
merasa mampu menyelesaikannya. Self efficacy seseorang mungkin
terbatas pada tugas-tugas yang mudah, sedang, atau bahkan paling sulit
jika tugas-tugas disusun menurut tingkat kesulitan. Ini sesuai dengan
batas kemampuan mereka untuk memenuhi tuntutan perilaku yang
dibutuhkan pada masing-masing tingkat kesulitan. Pemilihan tingkah
laku yang akan dicoba atau dihindari dipengaruhi oleh aspek ini. Individu
akan menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang berada di luar
batas kemampuan mereka. Dengan kata lain, dimensi ini mengacu pada
tingkat kesulitan tugas yang dianggap dapat dilakukan dan diselesaikan
oleh seseorang.
b. Kekuatan (strength)
Di sini kita melihat tingkat kekuatan dari keyakinan dan harapan
seseorang tentang kemampuan mereka. Pengharapan yang lemah mudah
digoyahkan oleh pengalaman yang tidak mendukung. Sebaliknya,
pengharapan yang teguh mendorong seseorang untuk terus berusaha.
Terlepas dari kemungkinan bahwa pengalaman yang kurang membantu
Dimensi ini mengacu pada derajat kemantapan seseorang terhadap
keyakinan yang telah mereka buat. Kemantapan ini menentukan
ketahanan dan keuletan seseorang dalam pekerjaan. Dimensi ini
merupakan keyakinan individu untuk mempertahankan perilaku tertentu.
c. Generalisasi (generality)
Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku di mana
individu tersebut merasa yakin terhadap kemampuannya. Apakah terbatas
pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktivitas
dan situasi yang berbeda.
Menurut dimensi generalitas, kemampuan diri seseorang tidak
terbatas pada situasi yang spesifik atau tertentu saja. Sebaliknya, dimensi
ini juga mengacu pada berbagai situasi di mana evaluasi kemampuan diri
seseorang dapat diterapkan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy
Bandura (1977) menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi self-efficacy pada diri individu antara lain:
a. Budaya
b. Gender
Berdasarkan perbedaan gender, self-efficacy juga berpengaruh. Hal
ini dapat dilihat dari penelitian Bandura (1997), yang menunjukkan bahwa
wanita lebih efektif dalam menjalankan peran mereka. Dibandingkan
dengan pria yang bekerja, wanita yang bekerja dan juga ibu rumah tangga
akan lebih percaya diri.
c. Sifat dari tugas yang dihadapi
Penilaian seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri
dipengaruhi oleh seberapa kompleks tugasnya. Tugas yang lebih sulit akan
membuat penilaian mereka lebih rendah, sedangkan tugas yang lebih
mudah dan sederhana akan membuat penilaian mereka lebih tinggi.
d. Intensif eksternal