Anda di halaman 1dari 5

IJGC 9(1) (2020)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling:


Theory and Application
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk

Kontribusi Konsep Diri terhadap Perencanaan Arah karir Siswa


Solihatun Solihatun , Melina Lestari, Sisca Folastri& Devi Ratnasari

Universitas Indraprasta PGRI

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Konsep diri seseorang menjadi hal penting dalam mencapai kesuksesan me-
Diterima 10 Mei 2020 masuki dunia kerja, karena dapat mengarahkan seseorang terhadap karir yang
Disetujui 25 Mei 2020 akan dijalaninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kontribusi kon-
Dipublikasikan 30 Juni 2020
sep diri terhadap perencanaan arah karir siswa SMPIT Thariq bin Ziyad Board-
Keywords: ing School Cikarang Bekasi. Metode dalam penelitian ini metode kuantitatif
Konsep diri, Perencanaan dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi. Adapun populasi penelitian
Arah Karir ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII sebanyak 108 siswa SMPIT Thariq
bin Ziyad Boarding School Cikarang Bekasi. Teknik sampel yang digunakan
DOI : adalah sampling jenuh karena menggunakan semua populasi sebagai sampel.
https://doi.org/10.15294/ Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan skala psikologis. Hasil pe-
ijgc.v9i1.35783 nelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kontribusi antara variabel perenca-
naan arah karir dengan konsep diri sebesar 18%, sedangkan untuk kontribusi
lain dipengaruhi oleh faktor lainnya Berdasarkan uji anova atau F test, dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi 0,001 yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa konsep diri berpengaruh terhadap perencanaan arah karir
siswa
Abstract
The self-concept of a person is important in achieving success in entering the world of
work, because it can direct a person towards the career he is going to do. This study
aimed to reveal the contribution of self-concept to the planning of the career direction of
students of SMPIT Thariq bin Ziyad Boarding School Cikarang Bekasi. The method in
this research is a quantitative method used correlation and regression techniques. The
population of this study were all students of class XI and XII as many as 108 students
of SMPIT Thariq bin Ziyad Boarding School Cikarang Bekasi. The sample technique
used is saturated sampling because it used all populations as samples. Data collection
was carried out using a psychological scale. The result of this study showed that there
is a contribution between the career direction planning variable and self-concept by
18%, while for other contributions it is influenced by other factors. It is concluded that
self-concept affects students’ career direction planning.

How to cite: Solihatun, S. (2020). Kontribusi Konsep Diri terhadap Perenca-


naan Arah karir Siswa di SMPIT Thariq Bin Ziyad Boarding School Bekasi. In-
donesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 9(1), 52-56.
https://doi.org/10.15294/ijgc.v9i1.38900

© 2020 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6374
Jl. Raya Tengah No. 80, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur Jakarta
Email: solihatunsolie@gmail.com
e-ISSN 2597-6133
Solihatun Solihatun , Melina Lestari, Sisca Folastri& Devi Ratnasari
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 9(1) (2020) 52-56

PENDAHULUAN aspek penting dalam kehidupan karena pendi-


dikan menyiapkan mereka dalam kondisi siap
Sebelum terjun ke dunia kerja individu untuk mengambil keputusan karir. Persiapan
senantiasa mempersiapkan diri terlebih dahu- yang berkenaan dengan pendidikan, pekerjaan
lu di dunia pendidikan. Proses pada jalur pen- dan karir sudah menjadi bahan pemikiran bagi
didikan yang dilewati individu mulai dari SD, individu pada usia remaja.
SMP sampai SMA/SMK/sederajat akan menja- Remaja memiliki tugas perkembangan
di salah satu modal dasar dalam mencapai ke- yang mengarah kepada kesiapannya memenu-
suksesan memasuki dunia kerja hi tuntutan dan peran sebagai orang dewasa
Lebih lanjut, menurut (Yusuf, 2002) me- yaitu merencanakan masa depan (Kumara &
negaskan bahwa dunia pendidikan merupa- Lutfiyani, 2017). Hal tersebut tentu saja akan
kan pre-occupation, dunia pendidikan adalah mengarahkan remaja untuk merencanakan
awal penentuan perencanaan karir seseorang. arah karirnya sebagai persiapan ketika mereka
Hal ini dapat dijelaskan bahwa melalui pen- dewasa nanti.
didikan individu akan mampu merencanakan Sebagaimana yang diungkapkan Hur-
arah karirnya. lock (Syamsu, 2011; Sersiana, 2013), remaja
Terkait dengan pernyataan Yusuf menu- mulai mengungkapkan masa depan mere-
rut (Sharf, 1992) mengemukakan perencanaan ka dengan sungguh-sungguh. Remaja mulai
karir sebagai aktivitas pencarian informasi (in- memberikan perhatian yang besar terhadap
formation seeking) dan seberapa besar individu berbagai lapangan kehidupan yang akan dija-
terlibat dalam prosesnya, sehingga seseorang laninya sebagai manusia dewasa di masa men-
dapat memilih tujuan karir yang diinginkan- datang.
nya. Hal ini menunjukkan bahwa individu Fenomena di lapangan justru menun-
perlu menentukan aspek apa yang tepat untuk jukkan kondisi yang berbeda dan belum sesuai
mengembangkan proses arah karirnya. harapan. Hal tersebut sesuai dengan hasil pen-
Perencanaan karir menurut Super (Sharf, elitian oleh Situmorang & Latifah (2014) me-
1992) menyatakan bahwa perencanaan karir nyebutkan bahwa lebih dari setengah remaja
dapat mengukur tingkat pemahaman indi- (69,3%) memiliki konsep diri yang rendah.
vidu terhadap macam-macam jenis pencarian Hal ini sesuai dengan kondisi di SMPIT
informasi dan mengukur tingkat pemahaman Thariq bin Ziyad Boarding School Bekasi dari
mereka tentang berbagai aspek pekerjaan. Pe- hasil wawancara yang telah dilakukan den-
rencanaan karir pada remaja ditandai dengan gan beberapa siswa, masih ditemukan: 1) sis-
berbagai aktivitas dalam kehidupannya seperti wa bingung menentukan pilihan setelah lulus
belajar tentang informasi karir, membicarakan SMP akan memasuki SMA Negeri atau tetap
perencanaan karirnya kepada orang dewasa, ingin di boarding school, 2) siswa tidak mampu
berpartisipasi aktif dalam ekstrakurikuler atau menilai dan gagal memperoleh suatu pandan-
mengikuti kursus atau pelatihan yang ia sukai. gan yang jelas tentang dirinya, 3) siswa merasa
Oleh sebab itu sebaiknya perencanaan akan ka- tidak puas dan kecewa dengan jurusan yang
rir ke depan sudah dapat diprogram lebih awal dipilih, 4) siswa tidak mampu bersaing sampai
Selanjutnya, perencanaan karir merupa- akhirnya sering bolos dan hasil belajar tidak
kan salah satu bagian dari aspek dari perkem- memuaskan.
bangan sikap karir. Super (dalam Sharf, 1992), Berdasarkan hasil asesmen awal di seko-
menunjukkan bahwa orientasi karir total seo- lah menunjukkan bahwa siswa di SMPIT Tha-
rang individu terdiri dari beberapa aspek, yai- riq bin Ziyad Boarding School Cikarang belum
tu: (1) perkembangan sikap-sikap karir, yang memiliki perencanaan arah karir dan konsep
meliputi perencaaan karir dan eksplorasi karir; diri yang baik.
dan (2) perkembangan pengetahuan dan kete- Lebih lanjut Mappiare (2006) menjelas-
rampilan, yang meliputi pengetahuan tentang kan bahwa konsep diri (self concept) dipandang
pembuatan keputusan dan pengetahuan ten- sebagai sinonim dengan citra diri (self image)
tang informasi dunia kerja dan struktur diri (self structure). Konsep diri
Keputusan memilih suatu karir dimulai adalah cara individu dalam melihat priba-
saat individu berada pada masa remaja, se- dinya secara utuh, menyangkut fisik, emosi,
nada dengan Conger (dalam Linamarliyah & intelektual, sosial, dan spiritual. Termasuk di
Dewi, 2004) salah satu tugas perkembangan dalamnya persepsi individu tentang sifat dan
remaja adalah pemilihan dan penerapan sua- potensi yang dimiliki, interaksi dengan orang
tu karir. Pada usia remaja, sekolah merupakan lain maupun lingkungannya, nilai-nilai yang

53
Solihatun Solihatun , Melina Lestari, Sisca Folastri& Devi Ratnasari
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 9(1) (2020) 52-56

berkaitan dengan pengalaman dan objek, serta deskriptif dan pemeriksaan persyaratan anali-
tujuan, harapan dan keinginan. sis.
Apabila gambaran tentang dirinya, te- Analisis deskriptif dilakukan dengan
rutama diri yang dicita-citakan (ideal self) tidak tujuan melihat kecenderungan distribusi fre-
sesuai kenyataan dirinya, maka akan terjadi kuensi variabel dan menentukan tingkat ke-
kesenjangan antara diri yang harapkan den- tercapaian responden pada masing-masing va-
gan kenyataan dirinya. Semakin besar kesen- riabel. Uji normalitas bertujuan untuk melihat
jangan, semakin besar pula rasa tidak nyaman sebaran data kedua variabel penelitian, apakah
yang ditimbulkan (Sunaryo & Kes, 2004). data berasal dari populasi yang berdistribusi
Dengan kata lain, konsep diri dapat di- normal atau tidak. Pengujian normalitas diper-
definisikan sebagai pemahaman, penilaian lukan untuk menetapkan pemakaian teknik
dan harapan individu terhadap dirinya sen- analisis yang cocok digunakan pada penelitian
diri, meliputi: kondisi fisik, hubungan sosial, ini.
keadaan emosional dan kemampuan intelek- Uji linearitas bertujuan untuk mengeta-
tual. Lebih lanjut, upaya pengembangan karir hui apakah terdapat hubungan linear antara
secara umum bagi siswa adalah untuk mem- variabel bebas dengan variabel terikat dengan
bantu siswa dalam pemahaman dirinya dan pengujian hipotesis, hipotesis dalam penelitian
lingkungan dalam pengambilan keputusan, ini akan dianalisis menggunakan regresi seder-
perencanaan dan pengarahan kegiatan-kegia- hana.
tan menuju karir dan cara hidupnya yang akan
memberikan rasa kepuasan karena sesuai, sele- HASIL
ra dan seimbang dengan dirinya serta dirinya
dengan lingkungannya (Almuin, Solihatun, & Untuk mengetahui ada tidaknya hubun-
Haryono, 2017). gan antara konsep diri terhadap perencanaan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka arah karir, maka dilakukan uji hipotesis. Ada-
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pun hasil pengujiannya disajikan dalam tabel
kontribusi konsep diri terhadap perencanaan 1 berikut :
arah karir siswa di SMPIT Thariq bin Ziyad Bo-
arding School Bekasi. Tabel 1. Hasil Perhitungan Pengujian Koefe-
. sien Korelasi Variabel Konsep Diri terhadap
METODE PENELITIAN Perencanaan Arah Karir
Model Summary
Penelitian ini menggunakan metode ku-
antitatif dengan pendekatan regresi sederhana Model R R Square
adalah penelitian yang melibatkan tindakan 1 .424 .180
pengumpulan data guna menentukan, apakah
ada hubungan dan tingkat hubungan antara
dua variable atau lebih (Sukardi, 2003). Lebih Tabel di atas menjelaskan bahwa hasil
lanjut, penelitian ini bertujuan untuk menge- yang diperoleh dalam penelitian ini, nilai R
tahui seberapa besar kontribusi antar variabel sebesar 0.424 dan nilai R Square (R2) sebesar
penelitian. Variabel penelitian ini terdiri dari 0.180. Hal tersebut bermakna, terdapat hubun-
dua variabel yaitu konsep diri dan perenca- gan antara konsep diri dengan perencanaan
naan arah karir. arah karir, dan kontribusi konsep diri terhadap
Populasi penelitian ini mencakup se- perencanaan arah karir sebesar 18%.
luruh siswa kelas XII dan IX SMP Thariq bin
Ziyad Boarding School Cikarang Bekasi seba- Tabel 2. Hasil Pengujian signifikasi Koefisien
nyak 108 orang siswa. regresi Variabel Konsep diri terhadap Perenca-
Penarikan sampel penelitian dilakukan naan Arah karir
dengan menggunakan teknik sampling jenuh.
Menurut Sugiyono (2010), sampling jenuh ada- ANOVAᵃ
lah teknik pengambilan sampel apabila semua Variabel Ftabel Fhitung Sig.
populasi digunakan sebagai sampel.
Konsep 23.262 0.000
Data penelitian dianalisis dengan meng-
d i r i - Pe r -
gunakan teknik korelasi dan regresi. Analisis 1 3,94
encanaan
data dilakukan dengan bantuan komputer
arah karir
program SPSS versi 21 dengan langkah analisis

54
Solihatun Solihatun , Melina Lestari, Sisca Folastri& Devi Ratnasari
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 9(1) (2020) 52-56

Tabel 2 menunjukkan nilai F hitung adalah likinya untuk membuat keputusan karir di-
23.262, sedangkan nilai F tabel adalah 3.94, be- dukung oleh informasi yang kuat mengenai
rarti F hitung > F tabel dengan taraf signifikan- pekerjaan berdasarkan pencarian yang telah
si 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini mem- dilakukan.
buktikan bahwa konsep diri dapat digunakan Selanjutnya menurut Manrihu (1992)
untuk memprediksi besarnya angka-angka menyatakan bahwa faktor-faktor yang mem-
variabel perencanaan arah karir siswa. Dengan pengaruhi perencanaan karir pada pokoknya
demikian, dapat dinyatakan bahwa konsep diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yai-
diri berkontribusi secara signifikan terhadap tu: (1) faktor lingkungan meliputi keluarga,
perencanaan arah karir siswa ras, taraf sosial ekonomi, efek teknologi, dan
pasar kerja, (2) faktor pribadi meliputi bakat,
Tabel 3 Hasil Perhitungan Persamaan Regresi intelegensi, minat, kepribadian (konsep diri,
Variabel X terhadap Y kebutuhan-kebutuhan, cara-cara berhubun-
Coefficients gan dengan orang lain), hasil belajar (pengu-
asaan mata pelajaran di sekolah, ketrampilan-
Unstandard- Sig. ketrampilan kerja), dan kelemahan-kelemahan
Model ized Coeffi- T (sosial, fisik, psikologis).
cients Lebih lanjut, (Hurlock, 2001) mengemu-
B kakan, konsep diri merupakan inti dari pola
(Constant) 92.325 8.283 ,000 perkembangan kepribadian seseorang yang
akan mempengaruhi berbagai bentuk sifat. Jika
Konsep diri 0.344 4.823 ,000 konsep diri positif, anak akan mengembang-
kan sifat-sifat seperti kepercayaan diri, harga
Tabel di atas menunjukkan bahwa t diri dan kemampuan untuk melihat dirinya se-
hitung sebesar 4.823 dengan nilai signifikansi cara realitas, sehingga akan menumbuhkan pe-
sebesar 0.000, jika dibandingkan dengan Sig. nyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya apabila
Alpha, maka nilai Signifikansi lebih kecil dari konsep diri negatif, anak akan mengembang-
Sig.Alpha (0.000 < 0.05) dan nilai t hitung ber- kan perasaan tidak mampu dan rendah diri.
nilai negative (4.823). hal ini berarti konsep Mereka merasa ragu dan kurang percaya diri,
diri berkontribusi positif yang signifikansi sehingga menumbuhkan penyesuaian pribadi
terhadap perencanaan arah karir siswa sebe- dan sosial yang buruk pula.
sar 92.325%. artinya, semakin baik konsep diri Seorang siswa dalam mempersiapkan
maka semakin tinggi perencanaan arah karir karirnya di masa depan akan dihadapkan
siswa. dengan sejumlah pilihan alternatif, baik yang
berkaitan dengan pemilihan jenis studi lanjut
PEMBAHASAN atau pemilihan rencana pekerjaan (Afriwinan-
da, 2012). Hal ini membuat kebanyakan siswa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengalami kesulitan dan kebingungan dalam
konsep diri berkontribusi secara signifikan ter- menentukan pilihan karirnya di masa depan.
hadap perencanaan arah karir siswa. Hal terse- Salah satunya adalah kesulitan dalam pengam-
but dapat dililihat dari rangkaian analisis data bilan keputusan yang berkenaan dengan ren-
yang menunjukkan bahwa kontribusi konsep cana-rencana karir yang akan dipilihnya kelak.
diri terhadap perencanaan arah karir siswa Padahal suatu karir tidak akan dapat berjalan
meskipun ada pengaruh dari variabel lain dengan baik sesuai dengan yang diharapkan
juga. Dengan kata lain, konsep diri merupakan tanpa adanya suatu perencanaan yang dibuat
salah saru faktor yang berkontribusi terhadap untuk menentukan tujuan karir tersebut. Ke-
perencanaan arah karir siswa. sulitan-kesulitan untuk mengambil keputus-
Hal ini sejalan dengan pendapat Super an karir akan dapat dihindari manakala siswa
(dalam Santrock, 2002) bahwa konsep diri in- memiliki konsep diri tentang hal-hal yang ber-
dividu memainkan peran pokok dalam pemi- hubungan dengan dunia karirnya. Siswa yang
lihan karir. Super percaya banyak perubahan memliki konsep diri positif dalam perencanaan
perkembangan dalam konsep diri tentang pe- karir akan mengembangkan diri serta memiliki
kerjaan terjadi pada waktu remaja dan dewasa rasa percaya diri, harga diri dan kemampuan
muda, Super juga mengatakan bahwa individu untuk melihat dirinya secara realitas, sehingga
dikatakan matang atau siap untuk membuat akan menumbuhkan perilaku optimis sehing-
keputusan karir jika pengetahuan yang dimi- ga memperoleh kepuasan dalam perencanaan
55
Solihatun Solihatun , Melina Lestari, Sisca Folastri& Devi Ratnasari
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 9(1) (2020) 52-56

karirnya. Sebaliknya siswa yang memilki kon- hammadiyah Surakarta.


sep diri negatif dalam menentukan karirnya Almuin, N., Solihatun, S., & Haryono, S. 2017. Mo-
masih memiliki banyak keraguan dan kebin- tivasi Pengembangan dan Pematangan Karir
gungan, sehingga siswa tidak dapat menentu- Kewirausahaan di Pondok Pesantren (Kajian
di Pondok Pesantren Al-Rabbani Cikeas). So-
kan perencanaan karirnya di masa depan.
sio E-Kons, 9(1), 36–45. Retrieved from https://
Pada hakikatnya semua sikap, perbuatan journal.lppmunindra.ac.id/index.php/sosio_
dan aktivitas manusia sehari-hari merupakan ekons/article/view/1686
akibat dari suatu perencanaan. Perencanaan Hurlock, E. B. 2001. Developmental psychology. Tata
merupakan permulaan dari langkah individu McGraw-Hill Education.
sehingga seseorang menghendaki aktivitasnya Kumara, A. R., & Lutfiyani, V. 2017. Strategi Bimb-
terarah dan memuaskan, maka harus berani ingan Dan Konseling Komprehensif Dalam
mengambil keputusan yang benar dan tepat. Perencanaan Karir Siswa SMP. G-COUNS Ju-
Fokus utama perencanaan karir harus pada rnal Bimbingan Dan Konseling, 1(2). Retrieved
from http://ojs.upy.ac.id/ojs/index.php/gjbk/
matching tujuan pribadi dan kesempatan-ke-
article/view/899
sempatan yang secara realistis tersedia. Linamarliyah, F., & Dewi, R. 2004. Persepsi terhadap
dukungan orangtua dan pembuatan kepu-
SIMPULAN tusan karir remaja. Jounal Provitae, 200459.
Retrieved from http://repository.untar.
Berdasarkan hasil analisis data pada ac.id/1797/1/B12.pdf
penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Manrihu, M. T. 1992. Pengantar Bimbingan dan Kon-
konsep diri berpengaruh terhadap perenca- seling Karir. Jakarta: Bumi Aksara.
naan arah karir siswa SMPIT Thariq bin Ziyad Mappiare, A. 2006. Kamus Istilah Konseling dan Terapi,
Jakarta: PT. Rajawali Pers.
Boarding School Cikarang Bekasi. Dengan
Santrock, J. W. 2002. Life span development jilid 2. Ja-
demikian, konsep diri menjadi faktor penting karta: Erlangga.
untuk menentukan perencanaan arah karir sis- Sersiana, L. 2013. Hubungan Antara Self-Efficacy
wa. Oleh sebab itu, guru BK atau Konselor dan Karir Dan Persepsi Terhadap Masa Depan
guru mata pelajaran memiliki peran untuk me- Karir Dengan Kematangan Karir Siswa SMK
ningkatkan konsep diri siswa. Guru BK/Konse- PGRI Wonoasri Tahun Ajaran 2012/2013. Jur-
lor dapat menjadikan hasil penelitian sebagai nal BK Unesa, 3(1).
pedoman untuk membuat program layanan Sharf, R. S. 1992. Applying career development theory to
bimbingan dan konseling yang lebih efektif. counseling. California: Woodswoth. Inc.
Situmorang, Z. R. D., & Latifah, M. 2014. Pengaruh
Selanjutnya, penelitian ini memiliki ke-
dukungan sosial, konsep diri, dan strategi
terbatasan yaitu dilaksanakan dengan popu- pengaturan diri dalam belajar terhadap
lasi siswa SMPIT Thariq bin Ziyad Boarding prestasi akademik. Jurnal Ilmu Keluarga &
School Cikarang diduga memiliki karekteristik Konsumen, 7(3), 154–163. Retrieved from
tertentu, yang mungkin berbeda dengan ka- http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/ar-
rakteristik siswa SMP lainnya. Oleh karena itu, ticle/view/10008
peneliti selanjutnya diharapkan dapat menin- Sugiyono, P. D. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Ce-
daklanjuti penelitian ini dengan jumlah sam- takan ke-15). Bandung: Penerbit Alfabeta.
pel yang lebih besar dan jangka waktu yang Sukardi, H. M. 2003. Metodologi penelitian pendidikan:
Kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Ak-
relatif lebih lama, pada beberapa sekolah yang
sara.
memiliki kemungkinan mengalami masalah- Sunaryo, S., & Kes, M. 2004. Psikologi untuk keper-
masalah yang sama dengan penelitian ini. awatan. Jakarta: Rajawali Pers.
Syamsu, Y. 2011. Psikologi perkembangan anak dan
DAFTAR PUSTAKA remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yusuf, A. M. 2002. Kiat Sukses dalam Karier. Padang:
Afriwinanda, E. 2012. Hubungan antara konsep diri Ghalia Indonesia.
dengan perencanaan karir pada siswa siswi kelas
XII SMK Negeri 4 Surakarta. Universitas Mu-

56

Anda mungkin juga menyukai