Oleh :
BANDUNG
2018 / 1440 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disamping dampak positif arus modernisasi, seperti diperolehnya
kemudahan dalam bidang komunikasi dan transportasi. Di sisi lain ternyata
terdapat dampak yang kurang menguntungkan, yaitu dengan menggejalanya
berbagai problema yang semakin kompleks, khususnya siswa SMA akan
dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan pilihan hidup yang penting,
seperti pilihan untuk melanjutkan studi, pilihan tentang jurusan yang sesuai
dengan minat dan bakatnya, pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan.
Permasalahan karir merupakan permasalahan masa depan siswa. Kegiatan
yang dilakukan di masa sekarang akan mempengaruhi masa depan seseorang.
Karena itu bimbingan karir di SMA sangat diperlukan, karena secara fitrah
iman manusia dapat berubah-ubah, kadang bertambah kadang berkurang,
Permendikbud nomor 64 tahun 2014 tentang perminatan pendidikan
menengah memberi arahan tentang bagaimana mengakomodasi pilihan minat,
bakat, dan atau pendalaman mata pelajaran melalui ekstra kurikuler di jenjang
SMA. Pemilihan kelompok peminatan didasarkan pada nilai rapor
SMP/Sederajat, nilai Ujian Nasional SMP/Sederajat, dan rekomendasi guru
Bimbingan Konseling di SMP/Sederajat1.
Namun bukan hal yang mudah bagi guru BK di SMA untuk memutuskan
potensi dan minat bakat siswa hanya berdasarkan data SMP, karena tidak
semua SMP menyikapi Permendikbud ini sesuai dengan tuntutan yang
dihadapi oleh siswa di SMA, yang akhirnya banyak siswa/i yang memutuskan
peminatan di SMA berdasarkan asumsi yang keliru.
Masalah serupa bisa terjadi lagi ke jenjang Perguruan Tinggi atau dunia
kerja. Banyak siswa/i yang memutuskan peminatan jurusan di Perguruan
Tinggi berdasarkan asumsi yang keliru, karena kurang dapat memahami
1
Nurmalahayati. 2018. Guru (Harus) Keluar Negeri!!. Surabaya : CV Cipta Media Edukasi
potensi, minat dan bakatnya. Tidak jarang terdapat siswa/i yang masih
kebingungan bahkan tidak tahu sama sekali rencana apa yang akan dia
lakukan setelah lulus SMA nanti, maka dari itu peran guru BK sangat penting
untuk melakukan bimbingan karir.
Bimbingan karir bisa dimaknai sebagai sarana seorang muslim untuk
mengimplementasikan diri sebagai hamba dan khalifah fil ardi. Melakukan
proses bimbingan karir sesungguhnya bagian dari dakwah.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS-An-
Nahl : 125)2.
Hikmah, mau’idhah, dan mujadalah merupakan metode dakwah yang
masuk kedalam bimbingan karir. Dalam rangka dakwah pula, Allah SWT
memerintahkan nasihat menasihati dalam beriman dan beramal shaleh,
termasuk di dalam masalah karir.
Menurut Data Integrity Development Flexibility tahun 2014 menunjukan
bahwa terdapat 87% mahasiswa Indonesia salah memilih jurusan. Data Badan
Pusat Statistik tahun 2011 menunjukan kelulusan mahasiswa tepat waktu pada
tahun 2001 hingga 2011 hanya mencapai 51,97% dan tingkat drop-out di
Perguruan Tinggi mencapai 20,62%, yang artinya 1 dari 5 mahasiswa di drop-
out dari jurusannya3. Berdasarkan wawancara Adnan Achirudin S dengan
siswa/I pada 7 sekolah di Sulawesi Selatan (Bone, Pare-pare, dan Pinrang)
Dalam Jurnal “Bimbingan Karir Islami Berbasis Kecerdasan Majemuk
(Sebuah Perspektif dan Aplikatif)” Tahun 2017 melalui program bimbingan
karir Islami. Menunjukkan bahwa adanya ketidakpahaman siswa/I mengenai
bakat yang berimplikasi pada jurusan yang akan diambil pada saat
melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.
2
www.tafsirq.com (QS An-Nahl : 125)
3
Adnan Achirudin Sale, Bimbingan Karir Islami Berbasis Kecerdasan Majemuk (Sebuah Perspektif
Dan Aplikatif). Jurnal Komunikasi dan Dakwah : Jurusan Dakwah dan Komunikasi Sekolah Tinggi
Islam Negeri (STAIN) Parepare
Bimbingan Karir di SMAN 1 Cileunyi Kabupaten Bandung menerapkan
program proposal hidup dalam bimbingan karir untuk kelas XII yang sangat
dekat pilihan hidupnya untuk melangsungkan tujuan hidup, apakah akan
bekerja atau melanjutkan studi. Dengan adanya program proposal hidup ini
diharapkan dapat membuat kesadaran pada siswa/i sebagai makhluk Allah
SWT yang wajib dan menjalankan syariat yang bersifat normatif, bagaimana
hukum mengatur pribadi muslim dalam beragama dan berkarya. Syariat
normatif yang dimaksud adalah Al-Qur’an dan As-sunnah. Sebagai khalifah
fil ardi, manusia dituntut untuk mempunyai kreativitas untuk senantiasa
menggapai kehidupan yang lebih sejahtera. Bimbingan karir juga ditujukan
untuk menggapai kesejahteraan dan menolak petaka.
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah mannusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (QS At-tahrim : 6 )4.
B. Perumusan Masalah
Rumusan Penelitian ini adalah :
1. Bagaimana bimbingan karir melalui program proposal hidup di siswa
kelas XII MIPA 5 dan 6 ?
2. Bagaimana kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5 dan 6 ?
3. Seberapa besar pengaruh bimbingan karir melalui program proposal
hidup terhadap peningkatan kematangan karir ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bimbingan karir melalui program proposal hidup di
siswa kelas XII MIPA 5 dan 6.
4
www.tafsirq.com (QS At-Tahrim : 6)
2. Untuk mengetahui kondisi kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5
dan 6.
3. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan karir melalui program
proposal hidup terhadap peningkatan kematangan karir.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis
bagi disiplin ilmu Bimbingan Konseling Islam. Hasil dari penelitian ini
juga diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian mengenai
bimbingan karir terhadap siswa/I kelas XII SMA khususnya dalam
memberi gambaran tentang pengaruh dari program proposal hidup
dalam meningkatkan kematangan karir.
2. Secara Praktis
a. Bagi siswa
Sebagai bahan informasi dalam memecahkan permasalahan siswa
sehubungan dengan proses perencanaan karir.
b. Bagi Pendidik, Civitas Akademik dan Konselor.
Sebagai bahan informasi dalam usaha untuk melakukan bimbingan
karir dalam meningkatkan kematangan karir siswa/i.
c. Bagi Lembaga
Dapat digunakan sebagai acuan bagi lembaga pendidikan khusunya
SMA Negeri 1 Cileunyi Bandung untuk pengembangan program
bimbingan karir selanjutnya
E. Kerangka Pemikiran
Dalam buku yang berjudul bimbingan karir (dakwah, teori &
praktis) yang ditulis oleh Sugandi Miharja ( 2018 : 8) bimbingan karir
adalah menegakkan upaya dakwah, hal tersebut tersirat dalam arti QS An-
Nahl : 125, disitu terdapat perintah untuk menyeru manusia kepada jalan
yang benar dengan hikmah, pengajaran yang baik, dan mujadalah, artinya
sama dengan proses bimbingan yaitu memberi arahan ke arah yang baik.
Donald Super (1974 : 113) berpendapat bahwa konsep diri
merupakan pendorong yang mempengaruhi seseorang dalam memilih
karir. Menurut Super, pemilihan karir adalah suatu usaha yang
merealisasikan konsep diri seseorang.
Bimbingan karir menurut Winkel (1991 : 124) adalah bimbingan
untuk mempersiapkan dan membekali diri dalam menghadapi dunia
pekerjaan, memilih jenis pekerjaan, jabatan profesi tertentu.
Menurut Juntika dan Syamsu dalam bukunya yang berjudul
“Landasan Bimbingan & Konseling” (2005 : 11 ) bimbingan karir adalah
upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami
dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya yang
sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan. Menurut Juntika
dan Syamsu (2005 : 30) Masalah-masalah yang sering dialami oleh remaja
dibidang karir adalah sebagai berikut :
1. Kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan
kemampuan dan minat
2. Kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang dunia
kerja.
3. Masih bingung untuk memilih pekerjaan.
4. Masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan dan minat.
5. Merasa cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah.
6. Belum memiliki pilihan perguruan tinggi tertentu, jika setelah tamat
tidak masuk kerja.
Menurut Dewa ketut sukardi dalam bukunya yang berjudul
“Bimbingan dan Konseling di Sekolah”, bahwa bidang bimbingan karir di
sekolah yaitu untuk membantu siswa merencanakan dan mengembangkan
masa depan karir. Pokok-pokok bidang ini dirinci sebagai berikut :
1. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier
yang hendak dikembangkan .
2. Pemantapan orientasi dan infomasi karir pada umunya, khususnya
karir yang dikembangkan .
3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi,
khusunya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
Dalam buku landasan bimbingan dan konseling karya juntika dan
syamsu (2005 : 111) freud mengatakan bahwa manusia dalam hidupnya
selalu mengejar kenikmatan (pleasure principle) dan menghindar dari rasa
sakit (kondisi yang tidak menyenangkan).
Prayitno dan Erman Amti (2002 : 10-13) mengemukakan model
winter dan Sweeney tentang kebahagiaan dan kesejahteraan hidup serta
upaya mengembangkan dan mempertahankannya sepanjang hayat.
Menurut mereka, ciri-ciri hidup sehat sepangjang hayat itu ditandai dengan
lima kategori tugas kehidupan, yaitu sebagai berikut :
1. Spiritualitas ; dalam kategori ini terdapat agama sebagai sumber inti
bagi hidup sehat. Dimensi lain dari aspek spiritualitas ini adalah :
a. Kemampuan memberikan makna kepada kehidupan
b. Optimis terhadap kejadian-kejadian yang akan dating
c. Diterapkannya nilai-nilai dalam hubungan anatar orang serta dalam
pengambilan keputusan.
2. Pengaturan diri ; seseorang yang mengamalkan hidup sehat pada
dirinya terdapat ciri-ciri :
a. Rasa diri berguna
b. Pengendalian diri
c. Pandangan realistik
d. Spontanitas
e. Kepekaan emosional
f. Kemampuan rekayasa intelektual
g. Pemecahan masalah
h. Kreatif
i. Kemampuan berhumor
j. Kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup
3. Bekerja ; dengan bekerja seseorang akan memperoleh keuntungan
ekonomis (terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, papan),
psikologis (rasa percaya diri, dan perwujudan diri), dan social (status
dan persahabatan).
4. Persahabatan ; merupakan hubungan social, baik antara individu
maupun dalam masyarakat secara lebih luas, yang tidak melibatkan
unsur perkawinan dan keterikatan ekonomis. Persahabatan ini
memberikan tiga keutamaan kepada hidup yang sehat, yaitu :
a. Dukungan emosional
b. Dukungan material
c. Dukungan informasi
5. Cinta ; dengan cinta hubungan seseorang dengan orang lain menjadi
saling percaya, saling terbuka, saling bekerja sama, dan saling
memberikan komitmen yang kuat. Perkawinan dan persahabatan
secara signifikan berkontribusi kepada kebahagiaan hidup.
Kematangan karir merupakan kesiapan individu untuk mengambil
keputusan karir yang realistik (Lundberg dkk, 1997), kesiapan sikap dan
kompetensi lndividu untuk melakukan pilihan karir secara tepat (Crites,
1974). Kematangan karir sebagai sebuah konstruk memilikl dua dimensi,
yakni sikap pilihan karir dan kemampuan pilihan karir.
Super juga menjelaskan bahwa kematangan karir ialah, sejauh
mana individu mampu membuat pilihan karir yang berhubungan secara
independen dan didefinisikan oleh super sebagai kesiapan in-dividu untuk
mengatasi tugas-tugas perkembangan (untuk) tahap perkembangan.
Menurut Donald E Super (Sharf, 1992 : 155-159) menyatakan
bahwa kematangan karir remaja dapat diukur dengan indikator-indikator
sebagai berikut :
1. Perencanaan Karir (Career Planning)
Indikator ini adalah menyadari wawasan dan persiapan karir,
memahami pertimbangan alternatif pilihan karir dan memiliki
perencanaan karir di masa depan.
2. Eksplorasi Karir (Career Exploration)
Aspek eksplorasi karir berhubungan dengan seberapa banyak informasi
dari berbagai sumber karir seperti orang tua, teman, konselor, guru
mapel, dan sebagainya .
3. Pengetahuan tentang membuat keputusan karir (decision making)
Konsep ini didasari pada tuntutan siswa untuk membuat keputusan
karir, dengan asumsi apabila siswa mengetahui bagaimana orang lain
membuat keputusan karir maka diharapkan mereka juga mampu
membuat keputusan karir yang tepat bagi dirinya.
4. Pengetahuan tentang dunia kerja (world of work information)
Menurut Super (Sharf, 192 :158) yakni terkait dengan tugas
perkembangan yaitu idividu harus tau minat dan kemampuan diri
.adalah siswa diberi kesempatan.
5. Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai
(knowledge of prefered occupational group).
Menurut Super (Sharf, 192 : 158) yakni siswa diberi kesempatan
untuk memilih satu dari beberapa pekerjaan dan kemudian ditanyai
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut
6. Realisasi keputusan karir (Realisation)
Yakni memiliki pemahaman yang baik tentang kekuatan dan
kelemahan diri yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir
Bimbingan Karir : Kematangan Karir :
1. Pembimbing (Guru 1. Perencanaan Karir
Bk) 2. Eksplorasi Karir
2. Materi 3. Pengetahuan
3. Media Membuat Keputusan
4. Metode Karir
5. Konseli (siswa) 4. Pengetahuan
Kelompok Pekerjaan
5. Realisasi Keputusan
Karir
F. Hipotesis
Setelah melihat latar belakang dan kerangka berpikir pada proposal ini,
maka dapat dirumuskan hipotesa sebagai berikut :
H0 : bimbingan karir melalui program proposal hidup efektif untuk
meningkatkan kemantapan karir siswa kelas XII
H1 : bimbingan karir melalui program proposal hidup tidak efektif
untuk meningkatkan kemantapan karir siswa kelas XII
G. Langkah-langkah Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat yang akan menjadi tempat penelitian terkait permasalahan
yang akan diteliti yaitu di SMA Negeri 1 Cileunyi, Jl. Pendidikan
No.6, Cibiru Wetan, Cileunyi, Bandung. Lokasi ini dipilih untuk
menjadi lokasi penelitian karena terdapat beberapa alasan, yaitu :
a. Mendapat informasi bahwa siswa/i kelas XII kesulitan dalam
menentukan pilihan karirnya.
b. Sebagai sekolah rujukan yang akan memberikan gambaran tentang
program proposal hidup.
c. Sebagai sekolah rujukan yang akan mempresentasikan kematangan
karir siswa bagi sekolah lain.
3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
kuantitatif deskriptif dengan jenis regresi. yaitu suatu penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang
terjadi pada saat sekarang yang berusaha memperoleh informasi
berdasarkan data-data. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa
angka-angka, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus
statistik.
Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivism,
metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi dan
sampel tertentu. Pengumpulan data metode penelitian kuantitatif
menggunakan instrument penelitian, analisis data yang bersifat statistik
yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono : 2012 : 8).
Penelitian deskriptif adalah studi menemukan fakta dengan
interpretasi yang tepat. Pendekatan kuantitatif deskriptif ini digunakan
karna memperhatikan tujuan yang ingin dicapai serta manfaatnya dan
masalah yang ingin diselesaikan, sehingga dapat memberikan hasil
penelitian yang reliabel dan valid. Adapun data yang ingin diperoleh
melalui pendekatan kuantitatif deskriptif ini adalah efektivitas
bimbingan karir melalui program proposal hidup di kelas XII MIPA 5
dan XII MIPA 6 SMAN 1 Cileunyi Tahun Angkatan 2016/2017.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik/sifat yang terdapat pada populasi tersebut (Sugiyono :
2012 : 81).
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah
siswa kelas XII MIPA 5 dan XII MIPA 6 di SMA Negeri 1
Cileunyi Kota Bandung angkatan 2015/2016 yang berjumlah 42
orang di masing-masing kelasnya.
Tabel Daftar Sampel Populasi Penelitian
No Kelas Siswa
1 XII MIPA 5 43 orang
2 XII MIPA 6 42 orang
JUMLAH 85 orang
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data berdasarkan
pada laporan tentang diri sendiri (self-report) atau pengetahuan dan
keyakinan pribadi (Sugiyono : 2012 : 138). Wawancara dilakukan
untuk mendapatkan keterangan atau informasi dengan cara tanya
jawab secara langsung dengan subyek peneliti .
Wawancara yang lakukan adalah kepada :
1) Koordinator BK SMAN 1 Cileunyi.
2) Guru BK SMAN 1 Cileunyi.
3) Wali kelas siswa XII MIPA 5 dan 6.
4) Siswa kelas XII MIPA 5 dan 6.
Jenis wawancara yang peneliti lakukan adalah wawancara
terstruktur. Peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan beserta pilihan jawabannya.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasri, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data diantaranya
dokumen mengenai kegiatan-kegiatan siswa dan guru BK di ruang
BK.