Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH BIMBINGAN KARIR MELALUI

PROGRAM PROPOSAL HIDUP DALAM


MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR
(Penelitian kepada siswa kelas XII MIPA5 dan MIPA6 di SMAN Cileunyi
Kecamatan Cileunyi Kabupaten bandung)

Proposal Penelitian Skripsi


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Seminar Usulan Proposal Skripsi
Jurusan Bimbingan Konseling Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Dosen Pembimbing : Dudy Imanuddin Effendi, M.Ag


NIP. 197201012007011006

Oleh :

Annisa Nur Azizah


1154010020

BANDUNG
2018 / 1440 H
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disamping dampak positif arus modernisasi, seperti diperolehnya
kemudahan dalam bidang komunikasi dan transportasi. Di sisi lain ternyata
terdapat dampak yang kurang menguntungkan, yaitu dengan menggejalanya
berbagai problema yang semakin kompleks, khususnya siswa SMA akan
dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan pilihan hidup yang penting,
seperti pilihan untuk melanjutkan studi, pilihan tentang jurusan yang sesuai
dengan minat dan bakatnya, pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan.
Permasalahan karir merupakan permasalahan masa depan siswa. Kegiatan
yang dilakukan di masa sekarang akan mempengaruhi masa depan seseorang.
Karena itu bimbingan karir di SMA sangat diperlukan, karena secara fitrah
iman manusia dapat berubah-ubah, kadang bertambah kadang berkurang,
Permendikbud nomor 64 tahun 2014 tentang perminatan pendidikan
menengah memberi arahan tentang bagaimana mengakomodasi pilihan minat,
bakat, dan atau pendalaman mata pelajaran melalui ekstra kurikuler di jenjang
SMA. Pemilihan kelompok peminatan didasarkan pada nilai rapor
SMP/Sederajat, nilai Ujian Nasional SMP/Sederajat, dan rekomendasi guru
Bimbingan Konseling di SMP/Sederajat1.
Namun bukan hal yang mudah bagi guru BK di SMA untuk memutuskan
potensi dan minat bakat siswa hanya berdasarkan data SMP, karena tidak
semua SMP menyikapi Permendikbud ini sesuai dengan tuntutan yang
dihadapi oleh siswa di SMA, yang akhirnya banyak siswa/i yang memutuskan
peminatan di SMA berdasarkan asumsi yang keliru.
Masalah serupa bisa terjadi lagi ke jenjang Perguruan Tinggi atau dunia
kerja. Banyak siswa/i yang memutuskan peminatan jurusan di Perguruan
Tinggi berdasarkan asumsi yang keliru, karena kurang dapat memahami

1
Nurmalahayati. 2018. Guru (Harus) Keluar Negeri!!. Surabaya : CV Cipta Media Edukasi
potensi, minat dan bakatnya. Tidak jarang terdapat siswa/i yang masih
kebingungan bahkan tidak tahu sama sekali rencana apa yang akan dia
lakukan setelah lulus SMA nanti, maka dari itu peran guru BK sangat penting
untuk melakukan bimbingan karir.
Bimbingan karir bisa dimaknai sebagai sarana seorang muslim untuk
mengimplementasikan diri sebagai hamba dan khalifah fil ardi. Melakukan
proses bimbingan karir sesungguhnya bagian dari dakwah.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS-An-
Nahl : 125)2.
Hikmah, mau’idhah, dan mujadalah merupakan metode dakwah yang
masuk kedalam bimbingan karir. Dalam rangka dakwah pula, Allah SWT
memerintahkan nasihat menasihati dalam beriman dan beramal shaleh,
termasuk di dalam masalah karir.
Menurut Data Integrity Development Flexibility tahun 2014 menunjukan
bahwa terdapat 87% mahasiswa Indonesia salah memilih jurusan. Data Badan
Pusat Statistik tahun 2011 menunjukan kelulusan mahasiswa tepat waktu pada
tahun 2001 hingga 2011 hanya mencapai 51,97% dan tingkat drop-out di
Perguruan Tinggi mencapai 20,62%, yang artinya 1 dari 5 mahasiswa di drop-
out dari jurusannya3. Berdasarkan wawancara Adnan Achirudin S dengan
siswa/I pada 7 sekolah di Sulawesi Selatan (Bone, Pare-pare, dan Pinrang)
Dalam Jurnal “Bimbingan Karir Islami Berbasis Kecerdasan Majemuk
(Sebuah Perspektif dan Aplikatif)” Tahun 2017 melalui program bimbingan
karir Islami. Menunjukkan bahwa adanya ketidakpahaman siswa/I mengenai
bakat yang berimplikasi pada jurusan yang akan diambil pada saat
melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.

2
www.tafsirq.com (QS An-Nahl : 125)
3
Adnan Achirudin Sale, Bimbingan Karir Islami Berbasis Kecerdasan Majemuk (Sebuah Perspektif
Dan Aplikatif). Jurnal Komunikasi dan Dakwah : Jurusan Dakwah dan Komunikasi Sekolah Tinggi
Islam Negeri (STAIN) Parepare
Bimbingan Karir di SMAN 1 Cileunyi Kabupaten Bandung menerapkan
program proposal hidup dalam bimbingan karir untuk kelas XII yang sangat
dekat pilihan hidupnya untuk melangsungkan tujuan hidup, apakah akan
bekerja atau melanjutkan studi. Dengan adanya program proposal hidup ini
diharapkan dapat membuat kesadaran pada siswa/i sebagai makhluk Allah
SWT yang wajib dan menjalankan syariat yang bersifat normatif, bagaimana
hukum mengatur pribadi muslim dalam beragama dan berkarya. Syariat
normatif yang dimaksud adalah Al-Qur’an dan As-sunnah. Sebagai khalifah
fil ardi, manusia dituntut untuk mempunyai kreativitas untuk senantiasa
menggapai kehidupan yang lebih sejahtera. Bimbingan karir juga ditujukan
untuk menggapai kesejahteraan dan menolak petaka.
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah mannusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (QS At-tahrim : 6 )4.

B. Perumusan Masalah
Rumusan Penelitian ini adalah :
1. Bagaimana bimbingan karir melalui program proposal hidup di siswa
kelas XII MIPA 5 dan 6 ?
2. Bagaimana kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5 dan 6 ?
3. Seberapa besar pengaruh bimbingan karir melalui program proposal
hidup terhadap peningkatan kematangan karir ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bimbingan karir melalui program proposal hidup di
siswa kelas XII MIPA 5 dan 6.

4
www.tafsirq.com (QS At-Tahrim : 6)
2. Untuk mengetahui kondisi kematangan karir siswa kelas XII MIPA 5
dan 6.
3. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan karir melalui program
proposal hidup terhadap peningkatan kematangan karir.

D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis
bagi disiplin ilmu Bimbingan Konseling Islam. Hasil dari penelitian ini
juga diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian mengenai
bimbingan karir terhadap siswa/I kelas XII SMA khususnya dalam
memberi gambaran tentang pengaruh dari program proposal hidup
dalam meningkatkan kematangan karir.
2. Secara Praktis
a. Bagi siswa
Sebagai bahan informasi dalam memecahkan permasalahan siswa
sehubungan dengan proses perencanaan karir.
b. Bagi Pendidik, Civitas Akademik dan Konselor.
Sebagai bahan informasi dalam usaha untuk melakukan bimbingan
karir dalam meningkatkan kematangan karir siswa/i.
c. Bagi Lembaga
Dapat digunakan sebagai acuan bagi lembaga pendidikan khusunya
SMA Negeri 1 Cileunyi Bandung untuk pengembangan program
bimbingan karir selanjutnya

E. Kerangka Pemikiran
Dalam buku yang berjudul bimbingan karir (dakwah, teori &
praktis) yang ditulis oleh Sugandi Miharja ( 2018 : 8) bimbingan karir
adalah menegakkan upaya dakwah, hal tersebut tersirat dalam arti QS An-
Nahl : 125, disitu terdapat perintah untuk menyeru manusia kepada jalan
yang benar dengan hikmah, pengajaran yang baik, dan mujadalah, artinya
sama dengan proses bimbingan yaitu memberi arahan ke arah yang baik.
Donald Super (1974 : 113) berpendapat bahwa konsep diri
merupakan pendorong yang mempengaruhi seseorang dalam memilih
karir. Menurut Super, pemilihan karir adalah suatu usaha yang
merealisasikan konsep diri seseorang.
Bimbingan karir menurut Winkel (1991 : 124) adalah bimbingan
untuk mempersiapkan dan membekali diri dalam menghadapi dunia
pekerjaan, memilih jenis pekerjaan, jabatan profesi tertentu.
Menurut Juntika dan Syamsu dalam bukunya yang berjudul
“Landasan Bimbingan & Konseling” (2005 : 11 ) bimbingan karir adalah
upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami
dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya yang
sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan. Menurut Juntika
dan Syamsu (2005 : 30) Masalah-masalah yang sering dialami oleh remaja
dibidang karir adalah sebagai berikut :
1. Kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan
kemampuan dan minat
2. Kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang dunia
kerja.
3. Masih bingung untuk memilih pekerjaan.
4. Masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan dan minat.
5. Merasa cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah.
6. Belum memiliki pilihan perguruan tinggi tertentu, jika setelah tamat
tidak masuk kerja.
Menurut Dewa ketut sukardi dalam bukunya yang berjudul
“Bimbingan dan Konseling di Sekolah”, bahwa bidang bimbingan karir di
sekolah yaitu untuk membantu siswa merencanakan dan mengembangkan
masa depan karir. Pokok-pokok bidang ini dirinci sebagai berikut :
1. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier
yang hendak dikembangkan .
2. Pemantapan orientasi dan infomasi karir pada umunya, khususnya
karir yang dikembangkan .
3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi,
khusunya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
Dalam buku landasan bimbingan dan konseling karya juntika dan
syamsu (2005 : 111) freud mengatakan bahwa manusia dalam hidupnya
selalu mengejar kenikmatan (pleasure principle) dan menghindar dari rasa
sakit (kondisi yang tidak menyenangkan).
Prayitno dan Erman Amti (2002 : 10-13) mengemukakan model
winter dan Sweeney tentang kebahagiaan dan kesejahteraan hidup serta
upaya mengembangkan dan mempertahankannya sepanjang hayat.
Menurut mereka, ciri-ciri hidup sehat sepangjang hayat itu ditandai dengan
lima kategori tugas kehidupan, yaitu sebagai berikut :
1. Spiritualitas ; dalam kategori ini terdapat agama sebagai sumber inti
bagi hidup sehat. Dimensi lain dari aspek spiritualitas ini adalah :
a. Kemampuan memberikan makna kepada kehidupan
b. Optimis terhadap kejadian-kejadian yang akan dating
c. Diterapkannya nilai-nilai dalam hubungan anatar orang serta dalam
pengambilan keputusan.
2. Pengaturan diri ; seseorang yang mengamalkan hidup sehat pada
dirinya terdapat ciri-ciri :
a. Rasa diri berguna
b. Pengendalian diri
c. Pandangan realistik
d. Spontanitas
e. Kepekaan emosional
f. Kemampuan rekayasa intelektual
g. Pemecahan masalah
h. Kreatif
i. Kemampuan berhumor
j. Kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup
3. Bekerja ; dengan bekerja seseorang akan memperoleh keuntungan
ekonomis (terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, papan),
psikologis (rasa percaya diri, dan perwujudan diri), dan social (status
dan persahabatan).
4. Persahabatan ; merupakan hubungan social, baik antara individu
maupun dalam masyarakat secara lebih luas, yang tidak melibatkan
unsur perkawinan dan keterikatan ekonomis. Persahabatan ini
memberikan tiga keutamaan kepada hidup yang sehat, yaitu :
a. Dukungan emosional
b. Dukungan material
c. Dukungan informasi
5. Cinta ; dengan cinta hubungan seseorang dengan orang lain menjadi
saling percaya, saling terbuka, saling bekerja sama, dan saling
memberikan komitmen yang kuat. Perkawinan dan persahabatan
secara signifikan berkontribusi kepada kebahagiaan hidup.
Kematangan karir merupakan kesiapan individu untuk mengambil
keputusan karir yang realistik (Lundberg dkk, 1997), kesiapan sikap dan
kompetensi lndividu untuk melakukan pilihan karir secara tepat (Crites,
1974). Kematangan karir sebagai sebuah konstruk memilikl dua dimensi,
yakni sikap pilihan karir dan kemampuan pilihan karir.
Super juga menjelaskan bahwa kematangan karir ialah, sejauh
mana individu mampu membuat pilihan karir yang berhubungan secara
independen dan didefinisikan oleh super sebagai kesiapan in-dividu untuk
mengatasi tugas-tugas perkembangan (untuk) tahap perkembangan.
Menurut Donald E Super (Sharf, 1992 : 155-159) menyatakan
bahwa kematangan karir remaja dapat diukur dengan indikator-indikator
sebagai berikut :
1. Perencanaan Karir (Career Planning)
Indikator ini adalah menyadari wawasan dan persiapan karir,
memahami pertimbangan alternatif pilihan karir dan memiliki
perencanaan karir di masa depan.
2. Eksplorasi Karir (Career Exploration)
Aspek eksplorasi karir berhubungan dengan seberapa banyak informasi
dari berbagai sumber karir seperti orang tua, teman, konselor, guru
mapel, dan sebagainya .
3. Pengetahuan tentang membuat keputusan karir (decision making)
Konsep ini didasari pada tuntutan siswa untuk membuat keputusan
karir, dengan asumsi apabila siswa mengetahui bagaimana orang lain
membuat keputusan karir maka diharapkan mereka juga mampu
membuat keputusan karir yang tepat bagi dirinya.
4. Pengetahuan tentang dunia kerja (world of work information)
Menurut Super (Sharf, 192 :158) yakni terkait dengan tugas
perkembangan yaitu idividu harus tau minat dan kemampuan diri
.adalah siswa diberi kesempatan.
5. Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai
(knowledge of prefered occupational group).
Menurut Super (Sharf, 192 : 158) yakni siswa diberi kesempatan
untuk memilih satu dari beberapa pekerjaan dan kemudian ditanyai
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut
6. Realisasi keputusan karir (Realisation)
Yakni memiliki pemahaman yang baik tentang kekuatan dan
kelemahan diri yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir
Bimbingan Karir : Kematangan Karir :
1. Pembimbing (Guru 1. Perencanaan Karir
Bk) 2. Eksplorasi Karir
2. Materi 3. Pengetahuan
3. Media Membuat Keputusan
4. Metode Karir
5. Konseli (siswa) 4. Pengetahuan
Kelompok Pekerjaan
5. Realisasi Keputusan
Karir

F. Hipotesis
Setelah melihat latar belakang dan kerangka berpikir pada proposal ini,
maka dapat dirumuskan hipotesa sebagai berikut :
H0 : bimbingan karir melalui program proposal hidup efektif untuk
meningkatkan kemantapan karir siswa kelas XII
H1 : bimbingan karir melalui program proposal hidup tidak efektif
untuk meningkatkan kemantapan karir siswa kelas XII

G. Langkah-langkah Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat yang akan menjadi tempat penelitian terkait permasalahan
yang akan diteliti yaitu di SMA Negeri 1 Cileunyi, Jl. Pendidikan
No.6, Cibiru Wetan, Cileunyi, Bandung. Lokasi ini dipilih untuk
menjadi lokasi penelitian karena terdapat beberapa alasan, yaitu :
a. Mendapat informasi bahwa siswa/i kelas XII kesulitan dalam
menentukan pilihan karirnya.
b. Sebagai sekolah rujukan yang akan memberikan gambaran tentang
program proposal hidup.
c. Sebagai sekolah rujukan yang akan mempresentasikan kematangan
karir siswa bagi sekolah lain.

2. Paradigma dan Pendekatan


Dalam penelitian kuantitatif/positivistik, yang dilandasi pada suatu
asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan dan hubungan
gejala yang bersifat kausal (sebab-akibat), peneliti dapat melakukan
penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Dalam
penelitian ini terdapat satu variabel independen dan dependen . Maka
paradigma yang digunakan dalam penelitian ini yaitu paradigma
sederhana. Dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif adalah pendekatan objektif (behavioristik dan structural).

3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
kuantitatif deskriptif dengan jenis regresi. yaitu suatu penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang
terjadi pada saat sekarang yang berusaha memperoleh informasi
berdasarkan data-data. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa
angka-angka, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus
statistik.
Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivism,
metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi dan
sampel tertentu. Pengumpulan data metode penelitian kuantitatif
menggunakan instrument penelitian, analisis data yang bersifat statistik
yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono : 2012 : 8).
Penelitian deskriptif adalah studi menemukan fakta dengan
interpretasi yang tepat. Pendekatan kuantitatif deskriptif ini digunakan
karna memperhatikan tujuan yang ingin dicapai serta manfaatnya dan
masalah yang ingin diselesaikan, sehingga dapat memberikan hasil
penelitian yang reliabel dan valid. Adapun data yang ingin diperoleh
melalui pendekatan kuantitatif deskriptif ini adalah efektivitas
bimbingan karir melalui program proposal hidup di kelas XII MIPA 5
dan XII MIPA 6 SMAN 1 Cileunyi Tahun Angkatan 2016/2017.

4. Jenis Data dan Sumber Data


a. Jenis Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif. Yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika
dengan aplikasi statistika SPSS.
b. Sumber Data
Informasi dan data-data sangat dibutuhkan untuk mendukung
adanya kegiatan yang peneliti lakukan, untuk itu terdapat teknik-
teknik untuk mencari informasi dan data tersebut. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan sumber data primer dan sekunder, yaitu
sebagai berikut :
1) Sumber Data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini di dapatkan
langsung oleh peneliti dari sumber yang asli. Yaitu dari
siswa yang berkaitan.
2) Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini merupakan
sumber data penunjang yang berkaitan dengan judul dan
pembahasan penelitian yang berasal dari data di Guru BK,
dan Guru Wali Kelas.

5. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
obyek dan subyek. Obyek tidak hanya orang, tetapi benda-benda
alam yang lain yang memiliki jumlah dan karakteristik/sifat
tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono :
2012 : 80)
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh
siswa kelas XII SMAN 1 Cileunyi Kota Bandung angkatan
2016/2017 sebanyak 412 orang, yaitu dengan rincian sebagai
berikut :
No Kelas Siswa

1 XII MIPA 1 42 orang


2 XII MIPA 2 45 orang
3 XII MIPA 3 45 orang
4 XII MIPA 4 43 orang
5 XII MIPA 5 43 orang
6 XII MIPA 6 42 orang
7 XII IPS 1 44 orang
8 XII IPS 2 45 orang
9 XII IPS 3 44 orang
10 XII IPS 4 42 orang
11 XII BAHASA 20 orang
JUMLAH 412 orang

b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik/sifat yang terdapat pada populasi tersebut (Sugiyono :
2012 : 81).
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah
siswa kelas XII MIPA 5 dan XII MIPA 6 di SMA Negeri 1
Cileunyi Kota Bandung angkatan 2015/2016 yang berjumlah 42
orang di masing-masing kelasnya.
Tabel Daftar Sampel Populasi Penelitian
No Kelas Siswa
1 XII MIPA 5 43 orang
2 XII MIPA 6 42 orang
JUMLAH 85 orang

6. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian harus ada alat ukur yang baik, karena pada
prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran. Alat ukur dalam
penelitian adalah instrument penelitian (Sugiyono : 2012 : 102) . Jadi
instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur variabel penelitian yang sudah teruji validitas dan
reabilitasnya terlebih dahulu.
Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan teknik non
tes, yaitu dengan tidak memberikan soal-soal atau tugas-tugas kepada
subjek yang diperlukan datanya. Dalam teknik non tes, data dari subjek
penelitian dikumpulkan dengan wawancara, kuisioner, observasi dan
pencatatan dokumen.
a. Metode Observasi
Obsevasi adalah teknik pengumpulan data yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan
Jenis metode observasi yang penulis gunkaan adalah
nonparticipant observation, yaitu peneliti tidak terlibat dan hanya
sebagai pengamat independen saja.
Dalam hal ini, penulis menggunkaan observasi sebagai
teknik pengumpulan data yang utama, karena banyak dari hasil
observasi yang akan digunakan dalam penelitian penulis. Observasi
yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data langsung
dari objek penelitian, tidak hanya terbatas pada pengamatan saja,
melainkan juga pencatatan. Kegunaan observasi ini adalah untuk
mencari data pelaksanaan bimbingan karir melalui progam
proposal hidup di SMAN 1 Cileunyi Kabupaten Bandung.

b. Metode Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data berdasarkan
pada laporan tentang diri sendiri (self-report) atau pengetahuan dan
keyakinan pribadi (Sugiyono : 2012 : 138). Wawancara dilakukan
untuk mendapatkan keterangan atau informasi dengan cara tanya
jawab secara langsung dengan subyek peneliti .
Wawancara yang lakukan adalah kepada :
1) Koordinator BK SMAN 1 Cileunyi.
2) Guru BK SMAN 1 Cileunyi.
3) Wali kelas siswa XII MIPA 5 dan 6.
4) Siswa kelas XII MIPA 5 dan 6.
Jenis wawancara yang peneliti lakukan adalah wawancara
terstruktur. Peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan beserta pilihan jawabannya.

c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasri, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data diantaranya
dokumen mengenai kegiatan-kegiatan siswa dan guru BK di ruang
BK.

7. Validitas dan Realibitas


Pengujian Validitas dan Reabilitas instrument adalah cara yang
digunakan untuk pengujian instrument. Pengujian Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu
tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur.
a. Pengujian Validitas Instrumen
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Pengujian
Validitas Konstruksi. Uji Validitas Konstruksi Adalah pengujian
instrument tentang aspek yang berlandaskan teori tertentu yang
akan diukur oleh pendapat para ahli (judgement experts) dan para
ahli kan memberi keputusan : intrument dapat digunakan tanpa
perbaikan, instrument dapat digunakan tetapi ada perbaikan dan
bahkan instrument harus dirombak total (Sugiyono : 2012 : 125).
Kemudian dilanjutkan dengan uji coba instrument kepada
sampel dilokasi populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang
digunakan sekitar 84 orang. Setelah data ditabulasikan, kemudian
diukur menggunakan alat ukur statistik SPSS untuk mendapat nilai
corelations dengan syarat nilai Rhitung harus lebih besar dari nilai
Rtabel. Rumus untuk mencari Rtabel, yaitu n-2= .., α = 0,05.

b. Pengujian Reliabilitas Instrumen


Reabilitas test adalah tingkat konsitensi suatu tes, yakni
sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor
yang relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang
berbeda-beda. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana
suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil pengukurannya
yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil.
Reliabel test berhubungan dengan ketetapan hasil tes.
Untuk mengetahui Reliabilitas sebuah Instrumen adalah
dikur dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS, setelah
mendapat nilai correlation maka dapat dicari nilai cronbach alpa
dari intrumen tersebut. Sebuah intrumen dikatakan reliable apabila
cronbach alphanya lebih besar dari 0,7.
8. Teknik Analisis Data
Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang
telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak
bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak
berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk
memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu.
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk
menganalisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data statistik
deskriptif. Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan
mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat
ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan
tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga
memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh
siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Brown, D. 2007. Career Information, Career Counseling, Career


Development (9th ed). Boston: Pearson Education, Inc.
Crites, J. O. 1981. Career Counseling: Models, Methods, and Materials. New
York: McGraw Hill.
Dr. A. Juntika Nurihsan. Yusuf L.N, Dr. Syamsu. 2005. Landasan Bimbingan
& Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
M.Si., Dr. H. Enjang AS, M.Ag, dkk. 2018. Panduang Karya Tulis Ilmiah
(Penulisan Skripsi dan Makalah Jurnal Ilmiah). Bandung : Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Nurmalahayati. 2018. Guru (Harus) Keluar Negeri!!. Surabaya : CV Cipta
Media Edukasi
Osipow, S.H. 1983. Theories Of Career Development (3rd ed). New Jersey:
Prentice-Hall International Inc.
Ph.D, Sugandi Miharja. 2018. Bimbingan Karir (Dakwah, Teori & Praktis).
Bandung : Penerbit Tinta Biru
Sugiyono, Prof. Dr. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta. Cetakan ke 15
Ph.D, Moh. Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalia
Indonesia. Cetakan ke 9
Seniawati, Komang. Dkk. 2014. Efektivitas Karier Holland Melalui Layanan
Informasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Diri Terhadap Kesiapan
Kerja Siswa. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling. Volume 2.
2
Zeni, Sisra. 2013. Bimbingan Konseling Karir Dalam Pendekatan Spiritual.
Jurnal Ta’dib. Volume 16. 2. 177-186
Saleh, A.A. Bimbingan Karir Islami Berbasis Kecerdasan Majemuk (Sebuah
Perspektif Dan Aplikatif). Jurnal Komunikasi dan Dakwah : Jurusan
Dakwah dan Komunikasi Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN)
Parepare
Suryabrata, S. (2014). Metodologi penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Susanti, E. (2013). Penelitian kualitatif . Metode penelitian sosial. Jakarta:
Kencana

Anda mungkin juga menyukai