Bacaan gharib
5.Naql
Naql adalah memindahkan
simbol/baris kasroh pada huruf
HAMZAH ke huruf LAM, yaitu pada
surat Al-Hujuroot ayat 11 .
Naql, yaitu memindahkan harakat suatu huruf ke huruf
sukun sebelumnya. Menurut imam Hafs, bacaan ini juga
hanya ada dalam surat al Hujurat ayat 11 . Alasan
bacaan naql pada kata yaitu terdapatnya dua hamzah
washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat),
yakni hamzah pada al tarif daismu (salah satu dari
sepuluh kata benda yang berhamzah washal), yang
mengapit lam sehingga menjadi tidak terbaca di kala
sambung dengan kata sebelumnya. Di antara manfaat
bacaan naql ini adalah untuk memudahkan umat Islam
membacanya.
6.Tashil
Tashil adalah , yaitu meringankan
hamzah kedua (dari dua hamzah yang
beriringan) dengan bunyi leburan
hamzah dengan alif.Terdapat dalam
surat Fushilat 44yang berbunyi
Dilihat dari tulisannya, bacaannya
seharusnya aajamiyyuwa arabiyy.
Tapi untuk bacaan ini, hamzah
pertama dan kedua cara bacanya agak
diringankan. Ketika bertemu dua
hamzah qatha yang berurutan pada
satu kata maka melafadzkan kata
semacam ini bagi orang Arab
B. Musykilat
Musykilat adalah bacaan-bacaan yang antara
tulisan dengan cara membacanya berbeda. Hal ini
bertujuan agar kita dalam membacanya lebih berhati-hati
dan terhindar dari kesalahan membaca.
Sebab terjadinya perbedaan :
1.
1.
dibaca pendek
Harakat
Missal :
7.
""
dibaca pendek
Yaitu terdapatnya dalam sebuah kata,tapi
dibaca pendek.
Misal: kata
,
dan sebagainya.
9.
dibaca pendek
Yaitu terdapat nya dalam sebuah kata,tapi
dibaca pendek
Missal: kata , dan sebagainya.
10. Huruf alif tidak dibaca
Yaitu terdapatnya huruf alif dalam sebuah
kata,tetapi tidak dibaca
Missal: kata ,
11. "... ..."
dibaca pendek
dibaca pendek
Terdapatnya
dibaca pendek.
...
saat waqof
Terdapatnya ...
waqof dibaca panjang
saat washal
Terdapatnya ...
washal dibaca pendek
Ghorib artinya asing/aneh. Banyak lafal dalam ayat-ayat Al-Quran yang aneh bacaannya.
Maksudnya aneh adalah ada beberapa bacaan dalam Al-Quran yang tidak sesuai dengan
kaidah aturan membaca yang umum atau yang biasa berlaku dalam kaidah bacaan bahasa
Arab. Hal ini menunjukkan adanya keistimewaan Al-Quran yang mengandung kemukjizatan
yang sangat tinggi.
A. Macam-macam Ghorib
Ada 8 jenis bacaan ghorib, yaitu:
1. Imaalah
Yaitu memiringkan antara harakat fathah dan kasrah. Jadi, bacaannya condong miring dari
harakat fathah ke kasrah. Atau seolah-olah dibaca re . Imaalah hanya terdapat satu kata
dalam Al-Quran, yaitu dalam Surah Huud ayat 41:
2. Isymaam
Yaitu memoyongkan bibir. Posisinya berada di tengah-tengah gunnah tetapi tidak merubah
bunyi gunnahnya. Dalam Al-Quran Isymaam hanya ada 1, yaitu di Surah Yusuf ayat 11:
3. Tashiil (ringan)
Yaitu meringankan Hamzah yang kedua. Atau meringankan bacaan antara Hamzah dan Alif.
Di dalam Al-Quran hanya terdapat satu kali, yaitu di Surah Fushshilat ayat 44:
4. Nuunun iwadh (nun pengganti)
Yaitu mengganti tanwin dengan nun ketika bacaan diwasholkan.
6. Naqlun
Yaitu memindahkan harakat Hamzah ke harakat Lam. Dalam Al-Quran hanya terdapat di
Surah Al-Hujuraat ayat 11, yaitu:
Keterangan: Lam alif ( )dibaca kasrah Lam-nya , sedangkan kata ismun ( )hamzah-nya
tidak dibaca.
7. Arraum
Yaitu membaca dengan setengah harakat dan jika ingin berhenti di huruf yang sebelumnya
sukun.
Contohnya: Surat Ar-Rahman ayat 29:
8. Saktah
Yaitu berhenti sejenak tanpa bernafas. Hal ini bermaksud agar tidak merubah maknanya.
Contohnya:
{14}1
{27}1
{52}1
1. In the Name of Allh, the Most Beneficent, the Most Merciful.
2. Imalah
Secara bahasa imalah berasal dari kata
( )
yang
berarti
memiringkan
atau
ya, dengan
dalam
kalimat
tersebut
diganti
ya
ketika
tulisan
mushaf,
lain
halnya
dengan
shad
dengan
siin
atau
dibaca
tetap
utsmani
al-Quran
dan
juga
untuk
dengan
mengangkat
dua
bibir
setelah
ada
kata
( QS.
Yusuf:11),
yakni
lidah
4. Surat Yunus 91 :
5. Surat Yunus 59 :
6. Surat al-Naml 59 :
( Nashr Makky,
137)
7. Madd & Qasr
Dalam qiraat sabah khususnya bacaan Hafs, banyak
ditemukan kata yang tertulis dalam rasm utsmani
pendek tapi dibaca panjang dan tertulis panjang dibaca
pendek, di antaranya:
a- terbaca
Imam Ashim dan Ali Kisai membaca mim dengan alif,
sedang
yang
lain
membaca
pendek.
Mereka
yang
membaca dengan alif beralasan sesuai dengan ayat alQuran : dan bukan juga karena
maalik berarti dzat yang memiliki, sedangkan malik
berarti tuan atau penguasa sehingga dalam al-Quran
Allah berfirman: yang berarti tuhan manusia
dan tidak cocok makna yang seperti itu untuk kata hari
pembalasan ( al-Qaisy, I/26).
b- terbaca ketika washal
tersebut
hanya
berfungsi
menjelaskan
harakat
mengikuti
rasm
atau
khat
mushaf
yang
meskipun
bukan
pula
ha
yang
dipendekkan
(kendatipun
tidak
dipanjangkannya
kata
yaitu
Imam
Hafs
sendiri
membaca
fathah
dan
dlammah.
Alasan terjadinya perbedaan itu karena dalam ilmu
sharaf, kata itu mempunyai dua masdar
yaitu
dan
, sebagaimana yang terjadi pada
kata juga mempunyai dua masdar yakni
dan
(al-Qaisy, II/213).
10. Basmalah dalam Surat Taubat
Dalam Mushaf Utsmani semua surat al-Quran diawali
dengan basmalah kecuali surat al-Baraah atau surat al-
Hajar
basmalah
dan
di
al-Khatib
awal
surat
mengharamkan
ini
dan
membaca
memakruhkan