MAKALAH
Disusun Oleh :
AMANI
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hanya-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang pengertian isim,ciri-
ciri dan pembagiannya yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.
Makalah ini memuat tentang “Isim di tinjau dari aspek jenisnya” dan sengaja
dipilih karena lebih mudah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis
mohon untuk saran dan kritikannya.Terima kasih
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para
Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan
Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran)
dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini
adalah “Isim mudzakar dan isim muannats serta contoh-contoh dan tanda-tanda
nya”.
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah
untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar
(laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang
sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang
merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
1. MUDZAKKAR
Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyarah ‘’ “ َهذَآ
seperti:
- ِكتَاب: buku/kitab
Isim mudzakkar ini dapat berupa mudzakkar hakiki dan dapat berupa mudzakkar
majazi.
- ص ِبي
َ : anak laki-laki
َ َا
- سد : singa
- َج َمل: unta
- باب: pintu
- لَيْل: malam
- بَدْر: purnama
2. MUANNATS
Muannats adalah isim yang dapat ditujuki dengan lafal isyara” “ َهذِهseperti:
- نَاقَت : unta
- ش َْمس : matahari
- دَار : kampung/rumah
Isim muannats ini ada empat macam yaitu : muannats lafzihi, muannats hakiki,
muannats maknawi, dan muannats majazi.
- ش َْمس: matahari
- دَار: rumah
- ع ْين
َ : mata
- َرخل: kaki
Ada beberapa isim yang dapat digolongkan mudzakkar dan dapat pula
digolongkan muannats seperti :
- س ِ ِّك ْين
ِ : pisau
- س ِب ْيل
َ : jalan
َ : jalan
- ط ِر ْيق
- س ْوق: pasar
- ِلساَن: lisan/lidah
- ذِراع: dzira’
- سالَح
ِ : pedang
- صَاع: shaa’
- عنق: leher
- َح ْمر: tuak/arak
Dan sebagian lagi ada isim mempunyai tanda muannats (ta’nits) akan tetapi isim
tersebut bisa digolongkan lelaki (mudzakkar) dan bisa pula digolongkan
perempuan (muannats) seperti:
- س ْخلَة
َ : anak kambing
- شَاة: kambing
- َحيَّة: ular
ِ َف
اط َمة Fatimah الد ُِّجا َجة
ْ
Ayambetina‘عائشةAisyahال َم ْرئ َةSeorangwanita رقَيَةRuqayahالد ََّر َجةSepedaَخ ِد ْي َجــة
Khadijah سة
َ َمد َْرsekolahan
b. Berpasang-pasangan
ْ
NerakaاَلنَّـــارPasangannyaال َجـــــنَّةSurgaLangit َّ الpasangannya اَالَ ْرضbumi
س َمــأ
TANDA-TANDA TA’NITS
Ada 3 (tiga) tanda yang menunjukkan bahwa suatu isim itu termasuk muannats,
yaitu :
Ta’marbuthah adalah ta’ yang berada pada isim shifat yang membedakan antara
muannats dan mudzakkar seperti :
Seorang lelaki/perempuan
2. ا ِْم َرأَةعَا ِل َمة َرجل عَا ِلم
yang alim
Seorang lelaki/perempuan
3. ا ِْم َرأَة َمحْ م ْودَة َرجل َمحْ م ْود
yang terpuji
Apabila ta’ marbuthah tersebut berada pada selain isim shifat, mak pemakaian
tersebut hanya mengikuti dan meneruskan apa yang ada saja (sama’iy)
seperti:”ارة ِ غالَ َمة," ث َ ْم َرة
َ ح َم,
Isim shifat yang khusus untuk perempuan tidak perlu memakai ta’marbuthah
(kecuali sama’iy) seperti :
3.
Artinya : (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah
semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah
kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan
mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu
sangat kerasnya.
ِ َ فdan اضلَة
- اضل ِ َف = yang utama (lk/pr)
Pemakai ta’marbuthah juga sering digunakan untuk menunjukkan salah satu dari
jenis benda (makhluk) seperti:
- ش َخر
َ : pohon
- ش َخ َرة
َ : satu batang pohon
Begitupun pula dipakai untuk menunjukkan salah satu dari jenis hasil industri
(sama dengan makhluk) seperti:
- َخر: batu kapur
- س ِفيْن
َ : perahu
- س ِف ْينَة
َ : sebuah perahu
- عالَّ َمة
َ = yang sangat alim
1. شقَى
ْ د ِِم شقَة
ِ َد َما Bangsa damaskus
Bangsa timur
3. َمش ِْر ِقى َمش َِارقَة
Bangsa barat
4. َم ْغ ِربِى َمغَ ِاربَة
1. Huruf depan suatu kalimat (fa’ kalimay) yang di buang seperti lafal “ “ ِعدَة
yang berasal dari “ “ َوعْد
2. Huruf tengah suatu kalimat (ain kalimat) yang dibuang seperti lafal “ “اِقَا َمة
Yang berasal dari “ “اِ ْق َوام
3. Huruf akhir suatu kalimat (lam kalimat) yang dibuang seperti lafal “ “لغَةYang
berasal dari “ " لغَو
Isim yang dapat dipakai untuk mudzakkar dan muannats adalah isim shifat yang
mengikuti wazan-wazan sebagai berikut :
6 س ِكيْر
ْ ِم Yang banyak mabuk
Contoh:
َ ام َرأَة
غي ْور ْ = َرجالَ ِوlelaki atau perempuang yang cemburu
Termasuk isim yang sama untuk mudzakkar dan muannats adalah mushdar yang
dimaksud sebagai shifat seperti عدْل
َ = yang adil =حَقyang hak
Lafal-lafal tersebut dapat berlaku mudzakkar dan muannats sehingga tidak perlu
ta’ ta’nits untuk membedakan yangB yang muannats dari yang mudzakkar.
Bentuk atau wazan tersebut diatas ada juga ta’ ta’nits namun ini termasuk syadz
(menyimpang).
Dan sebagai shifat dari mushuf yang sudah jelas , maka pada ghalibnya tidak
memakai ta’nits untuk yang muannats seperti:
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh “”هذا
a. Mudzakkar Hakiki;
b. Mudzakkar Majazi.
a. Mu’annats lafdzi
b. Mu’annats hakiki
c. Mu’annats maknawi
d. Mu’annats majazi
a. Ta’ marbuthah
6. Isim-isim yang dapat dipakai untuk mudzakkar dan mu’annats adalah isim
sifat,dan isim mushdar.
Daftar Pustaka
Nu’mah fuad, 2010, kaedah bahasa arab praktis, medan Darussalam Publishing.
Ali Musthofa, 2005, nahwu wadih, Ponorogo Darussalam Press.
Abu Sahro, 2003, kitab aishar mudah memahami bahasa arab dasar, Klaten,
Wafa Press.
Anas Idhoh, 2009, Ilmu shorof lengkap, Pekalongan, Al-Asri.
Salimuddin, Tata Bahasa Arab Untuk Mempelajari Alqur’an, Sinar Baru
Algensindo.