DOSEN PENGAMPU
Dian Yusri, M.TH
DISUSUN OLEH
Kelompok V
- Ocha Oktafianda
- Giofani Fikri
- Khaidir Lubis
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hanya-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang pengertian isim,ciri-ciri dan
pembagiannya yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini memuat tentang “Isim di tinjau dari aspek jenisnya” dan sengaja dipilih
karena lebih mudah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan
kritikannya.Terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para Mukhatab
pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan
dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-
ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?”
[Fushilat: 44 ]
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah
“Isim mudzakar dan isim muannats serta contoh-contoh dan tanda-tanda nya”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam
makalah ini masalahnya dibatasi pada :
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas mata kulian Bahasa Arab.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau
Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya
(untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja
(untuk benda dan lain-lain).
1. MUDZAKKAR
Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyarah ‘’ َه َذآ “ seperti:
- ُصان
َ ح
ِ : kuda / keledai
- َاب
ٌ ِكت : buku/kitab
Isim mudzakkar ini dapat berupa mudzakkar hakiki dan dapat berupa mudzakkar majazi.
a. Mudzakkar Hakiki adalah lafal yang menunjukkan atas jenis kelamin laki-laki, baik
berupa manusia atau binatang, Seperti :
- صبِ ٌّي :
َ anak laki-laki
َ َا : singa
- ٌسد
- ج َم ٌل :
َ unta
b. Mudzakkar Majazi adalah lafal yang menunjukkan atas sesuatu yang di berlakukan
atau digolongkan seperti lelaki walaupun sebenarnya bukan lelaki, Seperti :
ٌ ُ با : pintu
- ب
Muannats adalah isim yang dapat ditujuki dengan lafal isyara” َه ِذه “ seperti:
- ٌنَاقَت : unta
- س
ٌ ش ْم
َ : matahari
Isim muannats ini ada empat macam yaitu : muannats lafzihi, muannats hakiki, muannats
maknawi, dan muannats majazi.
a. Muannats lafzihi adalah lafal yang ada tanda-tanda kemuannatsannya (ta’nits), baik
lafal itu menunjukkan perempuan seperti: ”ُ ةZZZZاط َم
ِ َف ,ةZZZZ َخ ِد ْيج Maupun menunjukkan lelaki
seperti” ُطَ ْل َحة ,ُ َح ْم َزة , َز َك ِريا َّ ُء,بُ ْه َمة
b. Muannats hakiki adalah lafal yang menunjukkan perempuan, baik manusia atau
binatang seperti :ٌ, ٌاِ ْمرأة,ُغالَ َمت
c. Muannats maknawi adalah lafal yang menunjukkan perempuan akan tetapi tidak ada
tanda perempuan (ta’nits ) pada lafal tersebut seperti : عا َ ُدZس ٌ زينب ِه ْن “ muannats maknawi ini
ُ ذZ
adalah termasuk golongan muannats hakiki (muannnats maknawi pasti muannats hakiki ),
sedangkan muannats hakiki belum pasti muannats maknawi.
- س
ٌ ش ْم
َ : matahari
- ٌ َعيْن : mata
Ada beberapa isim yang dapat digolongkan mudzakkar dan dapat pula digolongkan muannats
seperti :
- َد ْل ٌو : timba
- ٌس ِّكيْن
ِ : pisau
- سبِ ْي ٌل
َ : jalan
- ق
ٌ س ْو
ُ : pasar
- ٌلِساَن : lisan/lidah
- ع
ٌ ِذرا : dzira’
- سالَ ٌح
ِ : pedang
- ع
ٌ صا
َ : shaa’
ٌ ُ ُعن : leher
- ق
- ح ْم ٌر
َ : tuak/arak
Dan sebagian lagi ada isim mempunyai tanda muannats (ta’nits) akan tetapi isim tersebut bisa
digolongkan lelaki (mudzakkar) dan bisa pula digolongkan perempuan (muannats) seperti:
- ٌس ْخلَة
َ : anak kambing
- ٌشَاة : kambing
- ٌحيَّة
َ : ular
Contoh: مــــــــ ُ َؤ َّنــثــــــــــــــــــ كــــــــــــر
َ مـــــَ َذ
ُةZZZZَ ا ْل َم ْرئSeoran wanita ُم َحـــــ ٌدMuhammad ُ ةZZZZ فَا ِط َمFatimah الــ َّر ُجــ ُلSeorang laki-laki
ُاجة
َ الد ُِّجAyam betina اَل ِّد ْيــــ ُكAyam jantan
2.Ciri Majazi, yaitu dengan mengelompokkan bahasa. Untuk Mu’annats biasanya ditandai
dengan beberapa hal berikut ini.
b. Berpasang-pasangan
TANDA-TANDA TA’NITS
Ada 3 (tiga) tanda yang menunjukkan bahwa suatu isim itu termasuk muannats, yaitu :
Ta’marbuthah adalah ta’ yang berada pada isim shifat yang membedakan antara muannats dan
mudzakkar seperti :
Apabila ta’ marbuthah tersebut berada pada selain isim shifat, mak pemakaian tersebut hanya
mengikuti dan meneruskan apa yang ada saja (sama’iy) seperti:” ٌثَ ْم َرة ,ٌ ُغالَ َمة ,ٌارة
َ ِح َم "
Isim shifat yang khusus untuk perempuan tidak perlu memakai ta’marbuthah (kecuali sama’iy)
seperti :
ٌ ِّثَي
ب Yang janda
3.
Artinya : (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita
yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang
hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak
mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.
Pada dasarnya keberadaan ta’marbuthah pada kalimat isim adalak untuk membedakan antaran
muannats dan muzakkar. Hal ini banyak terjadi pada isim shifat, seperti :
ِ َف dan ٌضلَة
- اض ٌل ِ فَا = yang utama (lk/pr)
- ان
ٍ سَ اِ ْن Dan سانَ ٍة
َ اِ ْن = manusia (lk./pr)
Begitupun pula dipakai untuk menunjukkan salah satu dari jenis hasil industri (sama dengan
makhluk) seperti:
َ
- خ ٌّر : batu kapur
- ٌسفِيْن
َ : perahu
- ٌخ َّرة :
َ sebuah batu kapur
- ٌسفِ ْينَة
َ : sebuah perahu
Adakalanya ta’marbuthah ini dipakai untuk mendatangkan arti mubalaghah (sangat) Seperti :
Bangsa timur
3. ش ِرقِ ٌّى
ْ َم َُمشَا ِرقَة
Bangsa barat
4. َم ْغ ِربِ ٌّى َُم َغا ِربَة
1. Huruf depan suatu kalimat (fa’ kalimay) yang di buang seperti lafal “ ٌ ِع َدة “ yang berasal dari
“ ٌو ْعد “
َ
2. Huruf tengah suatu kalimat (ain kalimat) yang dibuang seperti lafal “ ٌاِقَا َمة “ Yang berasal dari
“ اِ ْق َوا ٌم “
3. Huruf akhir suatu kalimat (lam kalimat) yang dibuang seperti lafal “ ٌلُ َغة “ Yang berasal dari
“ لُ َغ ٌو "
4. ISIM YANG SAMA UNTUK MUDZAKKAR DAN MUANNATS
Isim yang dapat dipakai untuk mudzakkar dan muannats adalah isim shifat yang mengikuti
wazan-wazan sebagai berikut :
6 س ِك ْي ٌر
ْ ِم Yang banyak mabuk
Di samping wazan-wazan yangb terdapat pada kolom di atas, masih terdapat beberapa wazan;
yaitu :
Contoh:
Termasuk isim yang sama untuk mudzakkar dan muannats adalah mushdar yang dimaksud
sebagai shifat seperti = َع ْد ٌلyang adil ٌّحق =
َ yang hak
Lafal-lafal tersebut dapat berlaku mudzakkar dan muannats sehingga tidak perlu ta’ ta’nits untuk
membedakan yang yang muannats dari yang mudzakkar.
Bentuk atau wazan tersebut diatas ada juga ta’ ta’nits namun ini termasuk syadz (menyimpang).
Artinya:”sesungguhnya rahmat Allah itu amat dekat kepada orang-orang yan berbuat baik”(al-
a’arf :56)
Dan sebagai shifat dari mushuf yang sudah jelas , maka pada ghalibnya tidak memakai ta’nits
untuk yang muannats seperti:
KESIMPULAN
1. Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh “”هذا
a. Mudzakkar Hakiki;
b. Mudzakkar Majazi.
3. Mu’annats adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh ““هذه
a. Mu’annats lafdzi
b. Mu’annats hakiki
c. Mu’annats maknawi
d. Mu’annats majazi
5. Tanda-tanda Ta’nits yang menunjukkan bahwa suatu isim itu termasuk mu’annats ada tiga,
yaitu :
a. Ta’ marbuthah
6. Isim-isim yang dapat dipakai untuk mudzakkar dan mu’annats adalah isim sifat,dan isim
mushdar.
Daftar Pustaka