Anda di halaman 1dari 10

Tugas :

Pengertian Isim Mudzzakar dan Isim Muannats


DI SUSUN

O
L
E
H

Nama : Fitriyanti udja


Prodi ; Sistem Informasi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong kami menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin
kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang pengertian


isim muannats dan isim mudzakar, ciri-ciri dan pembagiannya yang penulis
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Pengertian isim mudzakar dan isim muannast
serta contoh-contoh nya” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian
penulis untuk dicermati.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang


telah banyak membantu serta teman-teman disekitar penulis yang telah
memberikan dukungan kepada kami agar dapat menyelesaikan makalah
ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Gorontalo, Oktober 2016


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manuasia tidak lepas dari yang namanya


komunikasi. Dalam komunikasi tentu mengandung kalimat yang
bermacam-macam. Dalam bahasa Indonesia kalimat dibagi menjadi
bermacam-macam. Begitupula dalam bahasa arab, kalimat juga dibagi
menjadi beberapa macam. Diantaranya ada yang menurut sifatnya,
jumlahnya, bentuknya dll.

Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para
Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami
jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah
mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah
(patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?”

1.2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan


makalah ini adalah “Isim mudzakar dan isim muannats serta contoh-contoh
dan tanda-tanda nya”.

Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya


pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1. Pengertian dari isim mudzakar dan pengertian dari isim muannats.

2. Ciri-ciri isim mudzakar dan isim muannats.

3. Perubahan isim mudzakar dan isim muannats

1.3. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah
ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam


Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada
yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan)
dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk
benda dan lain-lain).

1. MUDZAKKAR

Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyarah ‘’ ‫ه َذآ‬
َ “
seperti:

- ٌٌٌٌ‫رجل‬ : orang laki-laki

- ٌٌٌ‫صان‬
َ ‫ ِح‬: kuda / keledai
- ٌ‫قَ َمر‬ : rembulan

- ٌٌٌٌ‫ِكتَاب‬ : buku/kitab

Isim mudzakkar ini dapat berupa mudzakkar hakiki dan dapat berupa
mudzakkar majazi.

a. Mudzakkar Hakiki adalah lafal yang menunjukkan atas jenis kelamin laki-
laki, baik berupa manusia atau binatang, Seperti :

- ٌ‫ َرجل‬: orang laki-laki


- ٌ‫صي‬
َ : anak laki-laki
- ٌَ َ ‫ا‬
ٌٌ‫سٌِبد‬ :singa

- ‫ َج َمل‬:unta
b. Mudzakkar Majazi adalah lafal yang menunjukkan atas sesuatu yang di
berlakukan atau digolongkan seperti lelaki walaupun sebenarnya bukan
lelaki, Seperti :

- ٌٌٌ‫ باب‬: pintu


- ٌ‫لَيْل‬ : malam
- ٌ‫بَدْر‬ : purnama
2. MUANNATS

َ “ seperti:
Muannats adalah isim yang dapat ditujuki dengan lafal isyara” ‫هذِه‬

- ٌٌٌٌٌٌ‫ نَاقَت‬: unta


- ٌ‫ ا ِْم َر‬: orang perampuan
- ٌٌٌٌٌٌ‫شَم‬ : matahari

- ٌ‫ دَار‬: kampung/rumah
Isim muannats ini ada empat macam yaitu : muannats lafzihi, muannats
hakiki, muannats maknawi, dan muannats majazi.

a. Muannats lafzihi adalah lafal yang ada tanda-tanda kemuannatsannya


(ta’nits), baik lafal itu menunjukkan perempuan seperti:
ِ َ‫ ٌف‬Maupun menunjukkan lelaki seperti” ‫ب ْه َمة‬,ٌ‫زك َِرياَّء‬,
”‫ َخ ِديْجة‬,ٌ‫اط َمة‬ َ ٌ‫ٌ َح ْم َزة‬,ُ‫ٌ َط ْل َحة‬

b. Muannats hakiki adalah lafal yang menunjukkan perempuan, baik


manusia atau binatang seperti :ٌٌ,‫ٌغالَ َمت‬,ُ‫اِ ْمرأة‬

c. Muannats maknawi adalah lafal yang menunjukkan perempuan akan


tetapi tidak ada tanda perempuan (ta’nits ) pada lafal tersebut seperti :ٌ‫زينب‬
ٌ‫ “ ِه ْنذٌسعاَد‬muannats maknawi ini adalah termasuk golongan muannats hakiki
(muannnats maknawi pasti muannats hakiki ), sedangkan muannats hakiki
belum pasti muannats maknawi.
d. Muannats majazi adalah lafal yang diberlakukan seperti muannats
walaupun sebenarnya bukan muannats ( binatang atau manusia ) seperti :

- ٌٌٌٌٌ‫ش َْمس‬: matahari

- ٌ‫دَار‬: rumah

- ٌ‫عيْن‬
َ : mata

- ٌ‫ َرخل‬: kaki

Ada beberapa isim yang dapat digolongkan mudzakkar dan dapat pula
digolongkan muannats seperti :

ٌ ‫َد ْلو‬
- ٌٌ : timba

- ٌٌٌٌ‫س ِ ِّكيْن‬
ِ :pisau
َ : jalan
- ٌٌٌ‫ط ِريْق‬

- ٌٌٌٌٌ‫ س ْوق‬: pasar

- ٌٌٌٌٌ‫ ِلساَن‬: lisan/lidah

- ٌٌٌٌٌ‫سالَح‬
ِ : pedang
- ٌٌٌٌٌ‫ عنق‬: leher

- ٌٌٌٌ‫ َح ْمر‬: tuak/arak

Dan sebagian lagi ada isim mempunyai tanda muannats (ta’nits) akan
tetapi isim tersebut bisa digolongkan lelaki (mudzakkar) dan bisa pula
digolongkan perempuan (muannats) seperti:

- ٌ‫س ْخلَة‬
َ : anak kambing
- ٌ‫شَاة‬: kambing

- ٌ‫ َحيَّة‬: ular

- ٌ‫ ِر ْبعَة‬: yang sedang


3.1 Ciri-ciri isim Muannas dan Isim Muzakkar
1. Ciri-ciri Isim Muannas
ciri-ciri Isim Muannas digolongkan menjadi 3 jenis:

A. Akhiran kata.
Yaitu maksudnya bahwa Muannats itu mempunyai tanda khusus, yaitu
pada akhiran katanya. Tanda yang dimaksud adalah sbb:
a. Diakhiri dengan “Ta Marbuthah” ( ‫) ة‬.
Misalnya:
ِ َ‫ف‬
- Fatimah = Fatimatun / ‫اط َمة‬
- Sekolah = Madrosatun / ‫سة‬َ ‫َمد َر‬
b. Diakhiri dengan “Alif Maqshurah” ( ‫) ى‬.
Misalnya:
- Salma = salmaa / ‫سل َمى‬
َ
- Manisan = halwaa / ‫َحل َوى‬
c. Diakhiri dengan “Alif Mamdudah” (‫) ءا‬.
Misalnya:
- Nama-nama = asmaaun / ‫أَس َماء‬
- Langit = samaaun / ‫س َماء‬
َ

B. Benda Tunggal ataupun Tidak Dilihat


Yaitu maksudnya benda yang walaupun suatu kata tersebut tidak diakhiri
dengan tanda seperti yang disebutkan sebelumnya, namun jika jumlahnya
adalah tunggal/satu-satunya di dunia ataupun benda tersebut tidak dapat
terlihat oleh mata kita, maka ia digolongkan sebagaimuannas.
Contohnya:
- Angin = Riihun / ‫ِريح‬
- Jiwa = Nafsun / ‫نَفس‬
C. Nama bagi perempuan
Seperti yang disebutkan diawal tadi, maka semua nama perempuan
digolongkan kedalam bentuk muannas.
Contoh:
ِ َ‫ف‬
- Fathimah / ‫اط َمة‬
- Zainab / ‫زَ ينَب‬

#2. Ciri-ciri Isim Muzakkar :


ciri-ciri Isim Muzakkar adalah semua “isim” selain dari muannas.
Begitupula dengan seluruh nama laki-laki adalah termasuk
kedalam muzakkar, walaupun ia diakhiri dengan “ta marbuthoh” atau tansa
dari muannas lainnya.
Contoh:
- Buku = kitaabun / ‫ِكت َاب‬
- Hamzah = Hamzah / ‫َحمزَ ة‬

3.1 Perubahan Isim Muannas dan Isim Muzakkar

No Muannats Mudzakkar Artinya


1. ‫ا ِْم َرأَةبَائِعَة‬ ٌ‫َرجلٌبَائِع‬ Seorang lelaki/perempuan
yang menjual
2. ٌ‫ا ِْم َرأَةعَا ِل َمة‬ ٌ‫َرجلٌعَا ِلم‬ Seorang lelaki/perempuan
yang alim
3. ٌ‫َرجلٌ َمحْ م ْودٌ ا ِْم َرأَة َمحْ م ْودَة‬ Seorang lelaki/perempuan
yang terpuji
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh


“‫”هذا‬
2. Mu’annats adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh
“‫“هذه‬
3. Ciri-ciri Isim Muannas digolongkan menjadi 3 jenis;
a) Akhiran kata.
b) Benda Tunggal ataupun Tidak Dilihat
c) Nama bagi perempuan
4. Perubahan Isim Muannas dan Isim Muzakkar antara lain;

No Muannats Mudzakkar Artinya


1. ‫ا ِْم َرأَةبَائِعَة‬ ٌ‫َرجلٌبَائِع‬ Seorang lelaki/perempuan
yang menjual
2. ٌ‫ا ِْم َرأَةعَا ِل َمة‬ ٌ‫َرجلٌعَا ِلم‬ Seorang lelaki/perempuan
yang alim
3. ٌ‫ا ِْم َرأَة َمحْ م ْودَة‬ ٌ‫َرجلٌ َمحْ م ْود‬ Seorang lelaki/perempuan
yang terpuji
DAFTAR PUSTAKA

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Inadonesia, Jakarta: Yayasan


Penyelenggara Penterjemah Penafsir Al-Qur'an, 1973.
Sayyid Ahmad al-Hasyimiy, Qawa’id al-Asasiyyat li al-Lugat al-
‘Arabiyyat, Mishr: Sa’adat, 1936. M /1355.
H. Hanafi Bik, Kitab Qawa’id al-Lugat al-‘Arabiyyat Li °ullab al-
Madaris al-anawiyyat, Surabaya : Syarikat Maktab’at Nabhan Wa
Auladuhu, t.th.
Ibn ‘Aqil, Baha al-Din, Syrah Ibni ‘Aqil ‘Ala Alfiyyat Ibni Malik, Jilid. I,
Juz. II,Beirut: Dar al-Fikr, 1989. George Merry, Mu’jam Qawa’id al-
Lughat al-Arabiyyat Fiy Jadwalin wa Lughatin, Libnan Beirut: Sanat
Riyadh al-Shulh, 1989.
Mustafa M. Nuri, Pelajaran Qawaid Elementary II, Cet.I, Ujung
Pandang: Lembaga Bahasa IAIN Alauddin, 1976.

Anda mungkin juga menyukai