Anda di halaman 1dari 19

TUGAS RUTIN (TR)

SEJARAH AFRIKA

“Islam Di Afrika “

OLEH :

KELOMPOK 4:

Vinny Zannatil Wanzi Pradara (3181121019)

Enike Br Tarigan (3181121008)

Wahyuni Triapsari (3183321003))

REGULER A 2018

DOSEN PENGAMPU: Drs.Ponirin,M.Si dan Abd.Haris Nasution,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu. Adapun tujuan dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah “Sejarah Afrika”.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari Dosen.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk
itu kami meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua
didalam Dunia Pendidikan.Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut ditauladani oleh
anak didik.

Medan,Maret, 2021

(Kelompok 4)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam yang merupakan agama pembebas bagi kalangan tertindas dan hegemoni penguasa
non Islam seperti Persia dan Romawi, acap kali dianggap agama yang identik dengan darah
dan pedang. Anggapan tersebut sama sekali tidaklah terbukti. Islam merupakan agama
pembela bagi kalangan tertindas, tidak terkecuali di wilayah Afrika, khususnya sub-Sahara.
Afrika sub-Sahara merupakan wilayah yang sangat luas yaitu mencakup seluruh wilayah
Afrika minus Afrika Utara, Maroko, Algeria, Tunisia, Libya dan Mesir. Afrika adalah tempat
dimana terdapat berbagai bangsa dan kebudayaan. Afrika adalah negeri dengan pertentangan
yang sangat mencolok dan keindahan yang liar. Di sana juga terdapat banyak masalah
termasuk perang, kelaparan, kemiskinan, dan masalah penyakit. Di Afrika terdapat gurun
Sahara yang merupakan gurun pasir terbesar di dunia.

Gurun itu terbentang mulai dari samudra Atlantik di barat hingga laut merah di sebelah
timur. Sahara meliputi seperempat dari seluruh benua itu. Realitas wilayah Afrika merupakan
daerah yang berada dibawah kekuasaan kekaisaran Romawi, yaitu sebuah kekaisaran yang
super power pada masa itu. Dalam sejarah peradaban dunia, bahwa kaisar-kaisar Romawi
dikenal sebagai penguasa yang kejam, dzalim dan berdarah penjajah. Namun pada
kenyataannya, justru Islam dapat berkembang di Afrika dan populasi penduduk muslimnya
mencapai 75 juta dari 500 juta jumlah populasi umat muslim seluruh dunia.1 Di Afrika juga
terdapat dinasti-dinasti yang ikut terlibat dan mewarnai Islamisasi di wilayah tersebut. Oleh
karena itu, tulisan ini membahas tentang bagaimana perjalanan penyebaran Islam di wilayah
Afrika sub-Sahara, dan bagaimana cara dan metode Islamisasi di Afrika Sub-Sahara sehingga
dapat diterima masyarakatnya. Serta siapa saja yang berperan dan berjasa dalam Islamisasi
sehingga Islam dapat diterima di wilayah yang telah dikuasai oleh penguasa-penguasa
Romawi. Akan tetapi, karena berbagai keterbatasan, tulisan ini tidak akan membicarakan
semua wilayah yang ada dalam Afrika dengan alasan bahwa cakupan wilayah Afrika sangat
luas

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana agama islam masuk ke afrika?


2. Bagaimana cikal bakal berkembangnya islam di Afrika?
3. Seperti apa perkembangan islam di Afrika Utara?
4. Bagaimana perkembangan islam di Afrika Barat?
5. Seperti apa islam di bagian timur sudan?
6. Bagaimana Perkembangan islam di Afrika Selatan?
7. Bagaimana Islam dan Masyarakat Afrika?

C.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui masuknya agam Islam di Afrika.
2. Untuk mengetahui cikal bakal berkembangnya islam di Afrika
3. Untuk mengetahui perkembangan islam di Afrika Utara
4. Untuk mengetahui perkembangan islam di Afrika Barat
5. Untuk mengetahui bagaimana islam di bagian timur sudan
6. Untuk mengetahui perkembangan islam di Afrika Selatan
7. Untuk mengetahui Hubungan islam dan masyarakat Afrika
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kristen di Afrika

Mesir sebagai salah satu peradaban tertua di dunia tampaknya sulit dikatakan mewakili
Afrika khususnya Afrika hitam karena dari dulu sampai sekarang apabila membicarakan
Mesir cenderung berkait dengan budaya Timur Tengah walaupun sesungguhnya kebudayaan
Mesir adalah kebudayaan Afrika. Kebudayaan ini erat kaitannya dengan orang - orang
zaman Batu yang dahulu menghuni Sahara hijau. Kalau sebelumnya nama Afrika terkait
dengan kerajaan maritim Chartago yang berpusat di Tunis, maka apabila membicarakan
peradaban kuno terbesar di pedalaman Afrika maka kerajaan Kush (abad 8 sebelum masehi)
di Sudan adalah satu - satunya contoh kerajaan yang dapat merepresentasekan peradaban
besar tersebut, walaupun sebelumnya berada di bawah supremasi Mesir namun dapat
meloloskan diri dan berkembang selama lebih kurang seribu tahun dengan ibukota Napata
dan pindah ke Meroepada abad 6 sebelum masehi. Kerajaan ini sudah mempunyai abjad
sendiri pada akhir abad 3 atau awal bulan 2 sebelum masehi, peninggalannya berupa piramid,
alat - alat dari besi bahkan seorang arkeolog Inggris menyebut Meroe sebagai
"Birminghamnya Afrika". Afrika kuno juga terkenal unggul dalam perniagaan. Melalui
pelabuhannya di Laut Merah mereka berhubungan dagang dengan Arab, Afrika Timur, India
bahkan mungkin Cina. Ini semua tampak pada pengaruh budaya dari Yunani, Romawi juga
India dipeninggalan -peninggalan mereka.Akibat dari hubungan yang luas ini pulalah
beberapa waktu setelah peristiwa Penyaliban Yesus oleh Romawi, salah seorang pejabat Ratu
Kush bertemu Filipus Romawi di "jalan dari Yarussalem ke Gaza" dan Filipus tersebut pun
mewartakan Yesus dihadapan pejabat Ratu Kush tersebut. Dari sumber ini diketahui bahwa
masuknya agama Kristen di Kish terjadi pada masa awal pengembangan agama Kristen. Pada
sekitar tahun 200 Masehi kerajaan ini mengalami kemunduran dan didudukipara pengembara
dari gurun pada tahun 320 tapi tidak lama setelah tu daerah ini diserang oleh raja dari
Ethiopia. Dari sisa - sisa peninggalan inilah pada abad 6 muncul kemegahan Nubia Kristen
yaitu Nobatia di utara, Makuria di tengah dan Alodia di selatan. Berkembangnya agama
Kristen di Nubia terutama berkat usaha misi yang dilakukan oleh rahib dari konstantinopel,
yang terkenal adalah Yulianus yang tiba di Kush tahun 543, misi lainnya dikirim ke Ethiopia.
Jelaslah bahwa Kristen di Nubia menginduk ke Konstantinopel, itulah sebabnya setelah Mesir
ditaklukkan oleh Amru bin Ash pada 640 pada masa khalifah Umar bin Khattab maka
terputuslah hubungan Nubia dengan induknya di Konstantinopel dan Iskandaria, dan selama
800 tahun harus berupaya sendiri untuk menentukan iman dan keyakinan mereka. Tahun
1276 Nobatia ditaklukkan oleh Islam dari Mesir, sedangkan Makuria seratus tahun setelah
peristiwa di atas dan yang terakhir Alodia pada abad 15.Perkembangan Kristen dapat dilihat
di Ethiopia, hal ini terjadi seiring mereka menaklukkan Kush dan rajanya Azana memeluk
agama tersebut maka sejak itulah Kristen berkembang di daerah ini. Yulianius juga
mengunjungi kerajaan ini setelah dari Nubia. Sebagaimana Nubia yang terputus dari
induknya setelah Mesir dikuasai Islam, maka Ethiopiadengan ibukotanya Aksum mengalamai
hal yang sama bahkan lebih terpencil dari Nubia di utara. Itulah sebabnya keyakinannya
berupa keyakinan yang telah berakar jauh ke dalam Bumi Ethiopia. Abad 13 raja Lalibela
memerintahkan pembuatan bangunan keagamaan paling hebat di dunia yaitu rentetan
bangunan yang terdiri dari sepuluh kapel dan gereja yang dipahat pada bukit batu utuh. Dari
abad ke abad Laibela terkenal sebagai "Yarussalem Ethiopia" yang sampai sekarang masih
ramai dikunjungi orang untuk beribadat maupun ziarah.

B. Cikal Bakal Berkembangnya Islam di Afrika

Islam masuk Afrika melalui Mesir dengan tahun monumental yaitu penaklukan oleh Amru
bin Ash semasa pemerintahan Kholifah Umar bin Khattab tahun 640 hanya dalam jangka tiga
tahun wilayah luas milik Byzantium yang sangat menekan baik oleh perbedaan mazhab
(Afrika Utara umumnya Jacobian sedangkan Byzantium Orthodoks) maupun karena tekanan
di bidang administrasi.Untuk menaklukkan Afrika Utara dari Mesir hingga Atlantik
membutuhkan waktu setengah abad karena sengitnya perlawanan yang mereka berikan
bahkan penulis Arab menyatakan mereka murtad sampai dua belas kali. Chartago jatuh tahun
698 yang menandai berakhirnya kekuasaan Romawi di Afrika untuk selama – lamanya dan
tunduknya Berber kepada Bangsa Arab di kawasan itu. Pasukan Arab menuju ke sebelah
barat Mesir mulai tahun 645, kota Tripoli hanya mampu b ertahan selama satu tahun, banyak
mereka yang ditawan tapi sebagian dari mereka banyak yang melarikan diri ke negara di
Eropa sehingga kota – kota besar yang dikuasai Romawi kosong bahkan runtuh sama sekali
sedangkan pemenang muslim cenderung mendirikan kota –kota baru.Penyebaran Islam ke
daerah pedalaman Afrika tidak dapat dilepaskan dari peran para mubaligh dan mazhab –
mazhab yang dikembangkan seperti Al- Murawiah. Salah satu tokoh terkenal dalam
penyebaran Islam adalah Abdullah b. Yasin yang menyebarkan Islam pada suku – suku
Berber di selatan Sahara baik secara damai maupun dengan penyerbuan – penyerbuan. Pada
abad dua belas muncul gerakan Al- Muhad yang berperan besar dalam mengislamkan suku –
suku di Sahara. Abad 16 di Maroko lahir gerakan dakwah sebagai reaksi atas berkembangnya
daerah kekuasaan Kristen di Spanyol bahkan banyak pelarian dari Spanyol memperkuat
gerakan ini.Dari catatan sejarah menunjukkan bahwa suku – suku Berber lah yang membawa
Islam ke kawasan yang dialiri sungai Senegal dan sungai Niger sehingga terjalin kontak
dengan kerajaan Ghana Songhai sehingga mampu merubah kerajaan tersebut menjadi
kerajaan bercorak Islam tahun 1706.Pada abad 13 kerajaan ini ditaklukkan oleh suku
Mandingos, suku termaju di Afrika pedalaman juga paling aktif dalam dakwah Islam. Suku
inilah yang mengenalkan Islam pada suku Hausa. Suku Hausa sendiri sangat berpengaruh di
kalangan suku – suku lain bahkan bahasa mereka menjadi bahasa perdagangan di Sudan
barat. Sebagai suku pedagang kemana mereka pergi dari Geuenia sampai Kairo selalu
menyebarkan Islam.

Pada abad dua belas Niger utara terdapat dua kota yang berperan penting dalam
pengembangan Islam di Sudan barat yaitu Jenne dan Timbuktu. Jenne adalah pusat
perdagangan, sejak rajanya Kumburu memeluk Islam maka seluruh rakyatnya memeluk
Islam. Sedangkan Timbuktu di samping sebagai pusat perdagangan tapi yang paling penting
adalah pusat ilmu pengetahuan agama Islam sehingga mendorong orang – orang untuk datang
guna menimba ilmu agama. Kerajaan yang terpenting adalah Mali sebagai pengganti Ghana.
Untuk wilayah Sudan timur,pengislaman dilakukan dari Mesir, pada abad 11/awal abad 12
kerajaan Kanem di sebelah utara danau Chad memeluk Islam, sejak itu berkembang sehingga
menjadi kerajaan yang penting dan menguasai suku – suku di Sudan timur. Mazhab yang
berkembang di daerah ini adalah Qadiriah. Dari wilayah – wilayah di atas tersebarlah Islam
keseluruhan penjuru Afrika.Islam adalah suatu kebudayaan, suatu agama, suatu Negara atau
suatu kompleks perekonomian yang sangat luas, suatu pasar yang sungguh besar. Didirikan
oleh Nabi Muhammd (tahun 570 – 632 sesudah masehi), Islam menyebar ke seluruh jazirah
Arab dengan cepat dan juga ke daerah sekitarnya, ke Iran (Persia) dan Irak, ke Palestina dan
Syria, ke beberapa bagian daerah di Asia Tengah dan juga ke Afrika. Sehingga pada daerah
bagian timur dan barat, laut tengah dan di Asia barat hingga ke perbatasan China, penyebaran
Islam telah hampir selesai sekitar tahun 750 setelah masehi.

Pada permulaan fase ini, Islam disebarkan oleh orang-orang Arab, yaitu:

1. Para tentara

2. Para kalilfah

3. Para pedagang
Di Etiopia, Islam pertama-tama disebarkan oleh pengungsi muslim (yang telah menerima
ajaran Islam) yang datang dari Arab berada di sekitar laut merah. Terlepas dari kecepatan
terjadinya ekspansi, Islam telah mengakar dengan begitu cepatnya, yang memberi jawaban
atas kebutuhan spiritual dan kebudayaan terhadap berjuta-juta orang Arab, Iran, Turki dan
dalam jangkawaktu beberapa abad saja terhadap sebagian besar orang Afrika. Hal ini tidak
hanya meliputi orang-orang Ber-Ber di Afrika Utara, tetapi juga penduduk yang jauh di
sebelah selatan di sebrang gurun pasir Sahara, atau sepanjang pantai timur Afrika.

Pada masanya Negara Muslim Pertama di dunia yaitu Umayah Caliphatedengan ibu kota
pemerintahannya di Damascus, yaitu pada setengah abad terakhir dari abad ke tujuh, dan
sebagian besar daerah-daerah Afrika Utara dan juga daerah-daerah Horn dan Afrika Timur
tergabung dalam masyarakat muslim dan pasar yang baru terbentuk ini. Peranan Arab telah
mempersatukan daerah-daerah yang sangat luas, jauh lebih luas dari daerah jajahan Romawi
dan Yunani, untuk pertama sekali setelah beberapa abad. Hal yang paling menyolok adalah
bahwa penyebaran Islam telah mewujudkan impian Alexander Agung: yaitu penyatuan
seluruh dunia. Dengan ditemukannya stabilitas politik dibawah pengaruh Islam, maka
perdagangan di Afrika Utara, hingga ke seluruh daerah di sekitar laut tengah, di daerah lautan
Hindia yang kemudian menyebar ke Rusia dan China serta ke Asia Tenggara, yang saat ini
telah terpaut menjadi satu. Perdagangan dunia Islam telah berkembang secara
mengagumkan/spektakuler. Dengan munculnya negara Muslim kedua di bawah pemerintahan
Abasiah dari Bagdad (tahun 750 – 1000 setelah masehi), kebangkitan kembali perekonomian
ini ternyata telah membuat perkembangan besar. Untuk masa kejayaan Islam pada masa ini,
ternyata Afrika memiliki andil yang cukup besar.

C. Perkembangan Islam di Mesir dan Afrika Utara

Pada abad ke-7, Mesir merupakan tempat kediaman orang muslim yang paling penting titik
Mesir berfungsi sebagai batu loncatan untuk orang-orang Arab yang ingin menaklukkan
Afrika Utara yang sekarang dikenal dengan negara Libya, Maroko, Tunisia dan pulau-pulau
yang ada di sebelah utara Mauritania. Pada saat orang-orang Arab bergerak ke arah barat
sepanjang pantai laut tengah, akhirnya mencapai pantai laut Atlantik di Maroko dan
Kemudian menyebar di mana sebagian bergerak ke arah utara hingga ke Spanyol, sebagian
lagi ke arah selatan ke daerah Sahara.

Dominasi melalui kekuatan militer juga sekaligus menyebarkan ajaran islam, dimana ajaran
Islam kemudian mempengaruhi penduduk asli daerah pantai utara, orang Barbar di Griya dan
di daerah Timur Tunisia, juga sebagian masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan
Maroko. Fenomena ini, yaitu invasi dan pengalihan konversi, merupakan akibat dari adanya
gelombang besar-besaran untuk meng-arabisasi dan Islamisasi di daerah yang disebut
“Maghrib” (daerah matahari terbenam, merupakan suatu istilah Islam yang umum untuk
seluruh daerah Afrika Utara kecuali Mesir). Orang-orang Barbar yang baru beralih di daerah
ini yaitu sekitar 800 sesudah masehi, sekarang mulai menyebarkan pengaruh Islam
menyeberangi daerah tandus di sebelah selatan, mengikuti rute-rute para pedagang yang
selalu terpelihara dengan baik. Kota-kota perdagangan baru seperti Kairouan (Qairawan) di
Tunisia, Murzuk di Fezzan, dan pusat-pusat Tahert di daerah pegunungan bagian tengah
alegria dan Sijilmasa di bagian selatan Maroko juga mulai bertumbuhan.

Setelah permulaan abad ke-9, perdagangan lintas arah mulai dari Hulu Sungai Senegal dan
Nigeria juga telah dimulai untuk memberikan suatu kontribusi yang berarti terhadap stabilitas
dan kelangsungan keberadaan pasar perdagangan orang-orang Islam. Kontribusi baru orang
Afrikabarat memberikan pengaruh terhadap terbentuknya perdagangan emas. pertambangan
ini belum dikenal dan belum dimanfaatkan pada masa pendudukan orang Yunani dan
Romawi di Afrika Utara, tetapi penambahan produksi emas tersebut selanjutnya
memungkinkan pertumbuhan dan meningkatkan kemakmuran negara-negara Afrika Utara,
sehingga terjadi lalu lintas khalifah-khalifah melintasi sarang hingga mencapai kota-kota
yang ada di Mesir ke tempat-tempat lain yang ada di bagian timur. Masa kejayaan orang-
orang muslim pada periode ini telah diakui secara luas, uang dinar dari zaman Islam telah
ditemukan pada situs-situs arkeologis mulai dari daerah-daerah di Zanzibar hingga ke daerah
bagian utara Rusia. Uang logam orang-orang Muslim lainnya seperti uang dirham yang
terbuat dari Perak ke berhasil ditemukan dari timbunan timbunan dan tempat penyimpanan
uang logam yang berasal dari abad pertengahan di seluruh bagian barat Eropa.

Seperti peradaban zaman Yunani dan Romawi, perekonomian zaman Islam tidak hanya
berjalan dengan nilai tukar yang stabil tetapi juga dengan digerakkan dengan menggunakan
tenaga tenaga budak. Perbudakan domestik dan industri ternyata telah menjadi lazim, Tetapi
bila dibandingkan tidak sampai sekasar perbudakan orang-orang hitam di Amerika pada abad
ke-19. Manumission sering dilakukan, yang biasa dilakukan oleh orang-orang saleh, dan
banyak para budak secara perlahan menjadi anggota keluarga muslim. Bahkan Walaupun
demikian beribu-ribu orang Afrika telah meninggal pada rute-rute yang gersang di Sahara,
sama seperti beribu-ribu budak yang berasal dari Eropa Timur dan Rusia yang dipaksa
melintasi rute perjalanan menuju Baghdad atau Kairo. Tawanan-tawanan orang Asia Tengah,
Turki, Jerman, bahkan Perancis atau Inggris juga dilibatkan dalam perdagangan ini. Budak-
budak tersebut sering dijual kepada rahib-rahib orang Kristen di Nubia atau Mesir atau
pedagang-pedagang orang Yahudi di daerah bagian selatan Perancis dan di tempat lain yang
mengakibatkan bertambahnya korban di antara orang-orang yang malang ini dengan jalan
menukarkan banyak budak laki-laki dengan sida-sida (suatu praktek yang dilarang menurut
hukum Islam) yang dijunjung tinggi di pengadilan dan rumah tangga orang timur. Meskipun
hal itu sedikit demi sedikit telah diabaikan, tetapi perdagangan budak dari Afrika ke negara-
negara Islam masih terus berlangsung hingga menjelang abad ke-20.

Untuk dapat membawa pulang budak-budak dan emas, dan kemungkinan Gading, maka kota-
kota seperti Tahert dan Sijilmasa, Fez dan Marrakech, Tunis dan Kairouan mengirimkan ke
daerah sebelah selatan melintasi Sahara unta unta dengan muatan bahan tekstil, batang dan
balok logam, senjata-senjata yang terbuat dari baja, pisau-pisau keramik dan jenis barang
manufaktur lainnya yang berasal dari negara-negara muslim dan kadang-kadang yang berasal
dari Eropa. Batu garam dalam bentuk batangan merupakan jenis tambahan ekspor dari kota-
kota yang ada di daerah bagian utara dan tengah gurun pasir Sahara. Dengan demikian
Sebagai tambahan terhadap perdagangan dan pertanian setempat, maka perdagangan jarak
jauh yang berasal dari daerah bagian barat sudah menjadi tumpuan utama perekonomian dari
banyak negara-negara Afrika Utara yang berdekatan, pada masa abad pertengahan
perdagangan di daerah ini biasanya jauh lebih berarti daripada perdagangan Afrika Utara ke
iberian Peninsula atau daerah lain di Eropa.

Pada permulaan abad ke-17, Islam di Afrika Utara telah berdiri secara mapan selama
beberapa abad, dimana dari seluruh jumlah populasi ternyata adalah kelompok muslim lebih
dari 90%, kecuali suku-suku Taureg yang masih nomaden di daerah gurun pasir yang tinggal
di daerah bagian selatan Maghrib. Di magrib sendiri pada bagian sebelah timur yaitu Libya,
allegria dan Tunisia berada di bawah kekuasaan orang-orang Ottoman Turk, yang pada
beberapa tempat berlangsung kira-kira hampir 300 tahun. Setelah masa penguasaan orang-
orang Turki kemudian diikuti oleh pemerintah kolonial Perancis yakni di allegria mulai pada
tahun 1930-an di Tunisia tahun 1881 dan di Maroko pada tahun 1912. Di bawah penjajahan
Kolonial orang-orang Eropa, Islam ditekan habis-habisan khususnya di Libya dimana invasi
orang-orang Italia pada tahun 1911 mendirikan suatu negara kolonial yang dipaksakan. Islam
di Maroko ternyata merupakan yang paling sedikit terpengaruh. Di daerah-daerah lainnya di
wilayah maghrib, kebudayaan orang-orang Perancis dan Italia telah dipaksakan terhadap
masyarakat melalui sistem pendidikan kolonial. Setiap jenis pendidikan yang diselenggarakan
dikendalikan secara ketat oleh kekuasaan orang Eropa dan hanya diperbolehkan
menggunakan bahasa penjajah.namun terlepas dari masa masa pendudukan orang Eropa ke
negara-negara di Afrika Utara pada masa penjajahan terus mempertahankan kebudayaan dan
bahasanya dan merupakan negara yang paling tertindas, Hal ini menyebabkan bagian Afrika
lainnya merupakan negara yang paling banyak menyerap pengaruh Islam.

D. Perkembangan Islam Di Afrika Barat

Diketahui bahwasanya pengaruh yang kecil dari Mesir dan daerah lain, Islam di Afrika barat
mempunyai kaitan kekeluargaan yang sangat erat dengan para nenek moyangnya di daerah
maghrib. Pada saat daerah-daerah pantai Afrika Utara telah dimasuki oleh orang-orang Arab,
yang menjadikan masyarakat Barbara menjadi muslim, yang juga telah melakukan kegiatan
perdagangan melintasi Sahara selama berabad-abad dan mulai memperkenalkan agama dan
kebudayaan baru ke arah selatan. di mana dalam hal ini nomadisme dan Perdagangan telah
menjadi unsur penting. Lalu lintasnya bergerak dari Afrika Utara melalui rute-rute yang telah
dikenal, yang dirintis dan dipelihara bahkan dimonopoli oleh orang-orang Barbar dan
keluarganya, orang-orang taured Sahara.

Pada saat ruang lingkup perdagangan mulai melebar demikian juga terjadi peralihan ke Islam
atau paling tidak penyediaan akomodasi untuk menyelenggarakan kebiasaan praktik orang
Islam. Pemakaian bahasa dan tulisan Arab dalam masyarakat Arab menjadi lebih dikenal.
Kemungkinan pada tahun 1400 atau sesudahnya, bahasa-bahasa tertentu orang Afrika telah
ditulis dengan menggunakan abjad Arab, Setelah mengalami sedikit modifikasi titik Islam
juga diterima di daerah-daerah yang ada di Sahara dan lintah Sahara karena ide-ide
pengobatan dan teori-teorinya dan melalui ilmu-ilmu metafisika untuk pengobatan ala orang
Islam. Karena tidak adanya pelayanan pengobatan yang terorganisasi, setiap teknik-teknik
baru yang muncul telah dimanfaatkan dan dapat dipelajari oleh masyarakat non Muslim
setempat.Apakah masuknya pengaruh Islam cukup mengakar atau tidak, seperti dalam kasus
pengobatan dan metafisika atau sebagai suatu imperialisme budaya di Afrika barat adalah
tidak pasti titik sekalipun demikian dapat dibuktikan bahwa spektrum atau sendi kepercayaan
Islam dan praktek prakteknya telah ada di Afrika barat mulai dari zaman dulu yang diterima
secara penuh atau Ortodoks pada satu sisi dan melalui akomodasi superficial serta integrasi
pada sisi lain. Diversitas ini menjadi suatu isu politik di tempat-tempat tertentu pada abad ke-
19.
Sebagaimana yang telah disebutkan beberapa negara besar yang terpenting seperti Gana, Bali
dan Songhai yang dibangun di daerah bagian barat Sudan, khususnya sebagai akibat dari
adanya perdagangan emas dan budak. Kebanyakan unit-unit politik ini semakin mempercepat
proses Islamisasi sejalan pertambahan waktu titik yang mulai muncul pada tahun 1250 sangat
tertarik terhadap ajaran Islam dan banyak pemimpin orang Bali melaksanakan ibadah haji ke
Mekah titik dalam perjalanan, mereka lewat melalui Kairo di mana suplai emas mereka yang
berlebihan telah menakjubkan dan menyenangkan penduduk Mesir pada masa itu titik
sebaliknya Mali telah dikuasai oleh songhai Akira tahun 1450, yaitu itu suatu negara yang
telah mempelajari cara menggunakan kekuasaan, di mana sekitar tahun 1490 terjadi Agresi
yang tidak sempurna, yang dimotori oleh seorang pemimpin bernama Soni Ali. Songhai, di
bawah pimpinan Uper Niger, banyak terlibat dalam percaturan politik dan fase fase ekspansi
mulai dari tahun 1510 hingga tahun 1530. Ibukotanya, timbuktu telah diambil alih oleh
orang-orang Maroko pada tahun 1590 hingga 1591. Pada permulaan abad ke-17, Songhai
juga telah hilang dari percaturan.

Tahun 1750 dengan masuknya banyak kelompok-kelompok nomaden muslim fulani dari
Senegal dan Partai Guineadi daerah Padang rumput yang berada di bagian utara Nigeria, yang
juga ditambah oleh masyarakat haus ASI yang masih belum menerima Islam secara penuh
atau Semi Islam, maka jumlah relatif atau muslim dalam masyarakat menjadi bertambah
banyak dari yang sebelumnya. Sinkretisme dan penyesuaian agama kembali menjadi masalah
politik yang vital. Akibatnya adalah terjadinya jihad fulani yang menyebabkan kelompok
muslim nomaden menjadi berkuasa di bawah pimpinan Usman dan fodio pada tahun 1804.
Revolusi fulani ini telah banyak ditiru oleh pemimpin-pemimpin Muslim setempat hingga ke
daerah-daerah yang terletak sekitar radius beberapa ratus mil, yang semakin mempercepat
penyebaran Islam ke seluruh Afrika barat hingga abad ke-19.

Pada masa pemerintahan kolonial Inggris Perancis Jerman Spanyol dan Portugal di Afrika
Barat, pada umumnya mereka mengembangkan harta miliknya mulai dari pusat perdagangan
di daerah pantai hingga pada perusahaan-perusahaan raksasa. Hal-hal tertentu dari kekuasaan
ini, misalnya Prancis dan Portugis memperlihatkan berbagai ketidaksukaan mereka dan
menakut-nakuti orang Islam dan Muslim. Yang lainnya seperti Inggris dan Jerman, walaupun
mereka bersikap Netral, ternyata mengagumi muslim dan kebudayaannya pada setiap pribadi
namun untuk alasan politis memutuskan agar sedikit mungkin bekerjasama dengan mereka
titik sehingga pada masa kolonial di Afrika barat bukan berarti bahwa pada masa itu Islam
terhenti perkembangannya atau kehilangan pengaruh titik perluasannya akan memperlihatkan
bahwa kehilangan masalahnya adalah terjadinya peralihan, bahkan menyebabkan secara
politis Islam menjadi terlantar. Sehingga negara-negara di Afrika barat yang kontemporer
seperti Guinea, Nigeria, Kamerun, Togo, benin dan Pantai Gading memiliki penduduk
muslim yang besar. Sebagian dari masyarakat ini di organisasi sebagai kelompok-kelompok
politik sementara yang lain tidak, bahkan walaupun pada akhirnya melanjutkan untuk
mempertimbangkan pengaruh agama dan menyukai otonomi kebudayaan.

E. Islam di Bagian Timur Sudan

Islam memasuki wilayah timur Sudan melalui dua arah di utara dari Mesir ya dan menyusuri
daerah sungai Nil serta dari arah Timur melalui Laut Merah dari Arab. Beberapa abad setelah
Islam untuk pertama kalinya memasuki Mesir, kira-kira tahun 643 setelah Masehi tetapi tidak
membuat kemajuan apa-apa ke daerah selatan, karena rute tersebut telah dikuasai oleh
sejumlah kerajaan-kerajaan nubia yang menganut agama kristen. Mereka menghalangi
tentara-tentara Arab dan pengganggu pengganggu lainnya, seperti orang Arab pemburu emas
pada abad ke-9 ke bukit-bukit yang ada di sekitar Laut Merah, hingga abad ke 14. Pada masa
itu, para kelompok nomaden Arab menerobos halangan orang-orang nubia dan membuat
suatu terobosan. Ini adalah merupakan suatu pergerakan yang lamban, yaitu melalui
percampuran dan percampuran ulang unsur-unsur yang masih bersifat nomaden dengan
petani-petani yang berdiam secara menetap, yaitu proses arabisasi yang maju secara perlahan-
lahan menuju ke hulu Sungai Nil.

Pada saat jatuhnya Kota Alwa, dekat Hartono kira-kira tahun 1500 Islam mulai menyebar
secara luas ke daerah yang sekarang dikenal sebagai Republik Sudan, yang dibantu oleh para
guru-guru dan misionaris yang datang dari Irak dan berbagai daerah di Arab. Seperti yang
terjadi di beberapa daerah yang terdapat di Kongo dan Afrika Timur pada abad ke-19 banyak
dari antara guru-guru yang dengan sendirinya merupakan muslim penganut ilmu kebatinan
atau sufi yang menjadi pengikut organisasi-organisasi aliran kebatinan Islam tertentu.
Kemajuan Islam dengan bantuan orang-orang seperti itu terjadi selama beberapa abad, tetapi
pada tahun 1900 Sebagian besar masyarakat yang tinggal di bagian wilayah timur Sudan
telah menjadi muslim.

SetelahOttoman Turkish menaklukkan Mesir pada tahun 1517 Sultan Selim 1 mencoba
menaklukkan pengadilan yang sangat ketat atas daerah lembah di Hulu Sungai Nil. Untuk
daerah perbatasan yang terletak antara Sudan dan Mesir yang mengirimkan pasukan tentara
Turki Balkan, yang kemudian mendiami dan menikah dengan masyarakat setempat. Tidak
lama setelah itu, suatu negara baru yang dihuni orang-orang muslim Sudan segera berdiri di
daerah ini, yaitu kerajaan senar. Walaupun kerajaan tersebut telah dikalahkan oleh pasukan
Balkan dan bergerak ke arah selatan, tetapi kerajaan tersebut tetap bertahan hingga permulaan
abad ke-19 sebagaimana di negara-negara yang dihuni oleh orang-orang Sudan lainnya yang
ada sebelumnya, maka masyarakat senar juga menerima dengan baik para pendatang dan
guru-guru Muslim. Dalam kondisi yang menguntungkan seperti itu maka Islam menyebar ke
arah barat yakni ke daerah daerah antara sungai Nil dan danau chat ke kerajaan-kerajaan
seperti darfur dan wadai dan juga ke bagian hulu dan hilir sungai nil yang dapat dilayari,
yaitu ke bagian-bagian nil putih dan biru.

Selama abad ke-19, sejarah orang-orang Sudan lebih banyak berbicara mengenai invasi
orang-orang Mesir, yang digerakkan oleh Muhammad Ali Pasya pada tahun 1820 yang
memerintah Mesir saat itu, dan kemudian dilanjutkan penduduk orang-orang Anglo-Mesir.
Secara bersamaan perampasan budak-budak dan Gading berkembang hingga dimensi-
dimensi yang lebih besar titik pada saat perbudakan dan perusakan telah menjadi suatu hal
yang umum kira-kira tahun 1880 maka dislokasi sosial ekonomi sudah telah terjadi hampir
seluruhnya. Masyarakat yang mencari perubahan politik dan sosial yang radikal yang
menambahkan kejayaan selama-lamanya, yaitu itu mah di orang-orang Sudan pergerakan
yang terkenal ini tahun 1881 hingga 1898 secara perlahan-lahan telah berhasil mengusir
orang-orang Inggris dan Mesir dari daerah ini Tetapi hanya sedikit mengurangi kemiskinan
orang-orang nomaden, petani dan penduduk urban.

Kekuasaan Kolonial berkuasa lagi dan mendirikan suatu rezim baru yang berakhir pada
pertengahan tahun 1950. Masa ini memperlihatkan pertumbuhan rasa nasionalisme dan
ajaran-ajaran agama yang agungdan juga terjadinya kebangkitan mah dia, yaitu suatu ikatan
Persaudaraan yang saat Sal dengan Mahdi, yaitu organisasi aliran kebatinan yang telah
dimodifikasi dengan sebagian kecil kepentingan-kepentingan politik. Setelah kemerdekaan
masyarakat Sudan pada tahun 1993, maka sebagian dari ordo-ordo Sufi ini berkembang
menjadi cikal-bakal partai-partai politik.

Perkembangan islam di Afrika Timur

Islam di Afrika Timur dibangun dengan menggunakan landasa-landasan yang sama.


Dimana landasan tersebut dubangun oleh orang-orang arab pra-islam yag datang dari Arabia
selatan dan daerah teluk Persia yang telah melakukan perdagangan budak dan gading dengan
menyusuri sepanjang pantai Afrika Timur selama berabad-abad. Pelaut-pelaut ini mengetahui
bila angin musim akan datang di daerah bagian selatan akan tertiup pada bulan November
hingga Maret dan dibagian utara akan tertiup pada bulan april sampai agustus. Yunani dan
india juga terlibat dalam perdagangan pantai ini. Mereka bersaing dengan orang-orang arab
untuk menemukan pelabuhan dan pulau-pulau, basis-basis lepas pantai yang memiliki
persediaan air yang baik dimana mereka dapat melakukan perdagangan dengan orang-orang
Afrika setempat atau sekaligus memperbaiki perahu-perahu mereka untuk pelayaran kembali
kearah utara.

Pada abad ke tuju, pengungsi-pengungs, pelarian muslim dari Mekkah telah diterima
dengan baik oleh para pemimpin Etiopia. Kelompok ini kemudiam kembali ke Arah Selatan
beberapa tahun kemudian. Muslim lainnya memilih untuk tetap tingal di daerah-daerah Sudan
dan Eritrea dan didaerah pantai Somaliad. Dalam keadaan seperti ini maka perbudakan
menjadi unsur yang sangat penting dimana para pembeli budak untuk dijual kembali di Arab
telah berlangsung selama berabad-abad. Dari arab budak-budak tersebut ada yang dibawa ke
Syria atau kepada tempat tempat pembuatan garam dan kebun-kebun tebu yang ada di delta
sungai Tigris dan Eufrat

Setelah tahun 1000 para penduduk yang berdiam di daerah pantai yang telah memeluk
ajaran islam yaitu yang ada dipantai Kenya, Tanganyika dan bagian sebelah Utara
Mozambique semakin beertambah jua jumlanya dan kegiatan perekonomiannya. Selama 400
tahun membangun jaringan perdagangan didaerah pesisir dengan tempat yang lain.

Perkembangan islam di Afrika Selatan

Pada masa menjelang akhir abad ke tujuh belas, Dutch Cape Colony berperan sebagai
pengumpulan kekuatan bagi para nasionalis, para pemimpin agama atau pemberontak-
pemberontak yang berasal dari Jawa, Sumatera dan tempat-tempat lainnya di Indonesia, yang
kebanyakan dari antara mereka adalah masyarakat muslim, salah satu dari pelarian politik ini
adalah Syekh Yusuf dari Makasar, yang meninggal di Cape pada tahun 1699. Pusarannya
terletak didekat cape town yang kemudian menajdi tempat keramat bagi masyarakat muslim
setempat, yang sebagian besar pengikutnya adalah orang dari Indonesia.

Islam dan MAsyarakat afrika

Pada masa colonial, islam sering sekali berhasil menarik para pengikut karena islam
ditunjukkan dan disebarkan melalui usaa-usaha para pengikut-pengikut orang afrika yang
baru masuk islam, nukan melalui perantaraan kulit putih atau orang asing lainnya seperti yan
dilakukan orang-orang Kristen. Islam juga berasil menjangkau oran-orang afrika melalui
pergerakan-pergerakan masyaraka, bahkan dengan memanfaatkan orang-orang nomaden
untuk maysarakat yang sebelumnya belum pernah kontak dengan masyrakat muslim.
Pergerakan masyarakat Afrika Timur menuju daerah-daerah pesisir, menyebabkan terjadinya
kontak dengan para pedagangan muslim. Islam dan maysyarakat afrika dapat juga
berinteraksi dalam masalah-masalah dan prosedur hukum, dalam hal ini kebiasaan tradisional
mungkin bisa saja sejalan atau bertentangan dengan hukum islam. Dalam keadaan seperti
apapun kedua belah pihak perlu saling mempelajari prosedur dan perilaku hukum serta nilai
yang dianut masing-masing pihak,

Pada akhirnya agama doktrin, kepercayaan dan pemikiran-pemikiran penduduk asli


atau pribumi Afrika dapat dan sama-sama melakukan interaksi dengan ajaran islam ,
kususnya di afrika barat terdapat banyak interaksi dalam hal keyakinan atau kepercayaan,
ide-ide dan ritual-ritual.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Penyebaran Islam ke daerah pedalaman Afrika tidak dapat dilepaskan dari peran mubaligh
dan mazhab-mazhab yang dikembangkan seperti Al Murawiah, salah satu contoh terkenal
penyebaran Islam adalah Abdullah B Yasin yang menyebarkan Islam pada suku-suku Berber
di selatan Sahara baik secara damai maupun dengan penyerbuan penyerbuan. Pada abad 12
muncul gerakan Al-Muhad yang berperan besar dalam mengislamkan suku-suku di Sahara.
Abad 16 di Maroko lahir Gerakan dakwah sebagai reaksi atas berkembangnya daerah
kekuasaan Kristen di Spanyol bahkan banyak pelarian dari Spanyol memperkuat gerakan ini.

Dari Catatan sejarah menunjukkan bahwa suku suku barbar lah yang membawa Islam ke
kawasan yang dialiri sungai Senegal dan sungai Niger sehingga terjalin kontak dengan
kerajaan Ghana Songhai sehingga mampu merubah kerajaan tersebut menjadi kerajaan
bercorak Islam tahun 1706. Pada abad 13 kerajaan ini ditaklukkan oleh suku mandingos, suku
termaju di Afrika pedalaman juga paling aktif dalam dakwah Islam. Suku inilah yang
mengenalkan Islam pada suku Hausa.Suku hausa sendiri sangat berpengaruh di kalangan
suku-suku lain bahkan bahasa mereka menjadi bahasa perdagangan di sudan barat. Sebagai
suku pedagang ke mana mereka pergi dari Geunia sampai Kairo selalu menyebarkan Islam.

Pada abad dua belas Niger Utara terdapat dua kota yang berperan penting dalam
pengembangan Islam di Sudan Barat yaitu Jenne dan Timbuktu.Jenne adalah pusat
perdagangan, sejak Rajanya kumburu memeluk Islam maka seluruh rakyatnya memeluk
Islam. Sedangkan Timbuktu di samping sebagai pusat perdagangan tapi yang paling penting
adalah pusat ilmu pengetahuan agama Islam sehingga mendorong orang-orang untuk datang
guna menimba ilmu agama. Kerajaan yang terpenting adalah Mali sebagai pengganti Ghana.
Untuk wilayah Sudan Timur, pengislaman dilakukan dari Mesir,pada abad 11/awal abad 12
kerajaan kanem di sebelah Utara danau Chad memeluk Islam,sejak itu berkembang sehingga
menjadi kerajaan yang sangat penting dan menguasai suku-suku di Sudan timur,Mazhab yang
berkembang di daerah ini adalah Qadiriah.Dari wilayah-wilayah di atas tersebar lah
pesat,agama Kristen lebih dulu masuk dan berkembang di beberapa bagian Afrika. Pada
akhirnya agama doktrin, kepercayaan dan pemikiran-pemikiran penduduk asli atau pribumi
Afrika dapat dan sama-sama melakukan interaksi dengan ajaran islam , kususnya di afrika
barat terdapat banyak interaksi dalam hal keyakinan atau kepercayaan, ide-ide dan ritual-
ritual.

B.SARAN

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah
wawasan kita tentangi Penyebaran islam di afrika. Dari pembahasan materi ini kami
mengalami beberapa kendala dalam penyusunan makalah ini. Maka ada beberapa kesalahan
oleh kami atau kekurangan. Oleh karena itu kami juga membutuhkan saran dari pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution,Abdul Haris.2019.The Dark Continent:Sejarah Afrika:Medan:Yayasan Kita


Menulis

Anda mungkin juga menyukai