Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUN

A. Latar belakang

Keperawatan merupakan manifestasi dari ibadah yang berbentuk


pelayanan profesional kesehatan. Diskursus keperawatan Islam setidaknya dapat
dilacak dan didalami di dalam Alquran meski tidak dijabarkan secara detail.
Sebagaimana fungsinya sebagai pemberi penjelasan (tibyan) terhadap segala
sesuatu, secara implisit Alquran mengungkapkan tentang aspek keperawatan.
Misalnya, dapat dilihat pada zaman Nabi Adam, hal itu termaktub dalam Alquran
surat al-Maidah ayat 31 yang berbunyi:

ٓ ِِ ِ ِ ‫َفبعث ال ٰلّه غُرابا يَّبحث ىِف ااْل َر‬


ُ ‫ف يُ َوا ِر ْي َس ْوءَةَ اَخْيه ۗ قَ َال ٰي َو ْيلَ ٰتى اَ َع َج ْز‬
‫ت اَ ْن اَ ُك ْو َن‬ َ ‫ض لرُيِ يَه َكْي‬ ْ ُ َ ْ ً َ ُ َ ََ

ۛ َ ‫النّ ِد ِمنْي‬
ٰ ‫صبح ِمن‬ ۚ ِ
َ َ َ ْ َ‫ي َس ْوءَةَ اَخ ْي فَا‬
ِ ِ ِ
َ ‫مثْ َل ٰه َذا الْغَُراب فَاَُوار‬

Yang artinya: “Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali


tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia harusnya
menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata: Oh celaka aku! Mengapa aku
tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini? Sehingga aku dapat
menguburkan mayat saudaraku ini. Maka jadilah dia termasuk orang yang
menyesal.”

Berdasarkan buku Pedoman Standar Pelayanan Keperawatan RS


Syariah karya kumpulan ahli medis dari Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh
Indonesia (Mukisi) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), kisah
mengenai keperawatan juga pernah diceritakan pada masa Nabi Ayub. Kesabaran
Nabi Ayub yang tertimpa penyakit menahun tak membuatnya bergeser menjadi
hamba yang durja.

Dalam sakitnya itu, Nabi Ayub dirawat oleh istrinya, Siti Rahmah, dengan
sabar. Beliau bahkan rela menjual gulungan rambutnya demi bisa membeli roti
dan asupan nutrisi kepada Nabi Ayub. Alquran kemudian menjabarkan kisah
keperawatan dari zaman Nabi Isa.

Sebelum akhirnya, seiring berjalannya waktu, seorang perawat modern


yang hidup pada zaman Rasulullah bernama Rufaidah al-Islamiya mempelajari
ilmu keperawatan saat ia bekerja membantu ayahnya. Saat terjadi peperangan di
Madinah, Rufaidah membangun tenda di luar Masjid Nabawi untuk merawat
kaum Muslimin yang sakit. Saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan Khaibar,
beliau menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang.

Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat.


Ketika Perang Khaibar, dia meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk ikut di
garis belakang pertempuran demi merawat para mujahid yang terluka. Tugas ini
digambarkan mulia oleh Rufaidah dan merupakan pengakuan awal untuk
pekerjaannya di bidang keperawatan ataupun medis.

Anda mungkin juga menyukai