Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor penting dalam menunjang kelangsungan
hidup manusia. Agar dapat hidup sesuai dengan martabat manusiawi, manusia
perlu mengetahui bahkan menguasai banyak hal. Untuk itu manusia perlu belajar,
hanya dengan belajar manusia dapat mengembangkan minat, bakat dan
kepribadian yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Dalam hal ini, di Indonesia khususnya sekolah merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan bakat dan
kemampuan seseorang. Dalam lembaga sekolah, beberapa faktor penunjang
diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya adalah guru.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe merupakan salah satu
perguruan tinggi yang memiliki fakultas untuk mendidik calon-calon guru. Sesuai
dengan tujuan yang diharapkan bahwa akan dapat dihasilkan tenaga-tenaga
pengajar yang profesional diberbagai bidang. Oleh karena itu untuk menghasilkan
produk tenaga pengajar yang terbaik diperlukan latihan yang intensif berupa
pendalaman materi dan praktek secara berkesinambungan. Dengan adanya mata
kuliah program pengalaman lapangan (PPL), diharapkan akan tercipta tenaga
pengajar yang siap untuk mengisi kekosongan di dunia pendidikan.
Dalam mata kuliah tersebut mahasiswa dapat merasakan kehidupan guru
yang sesungguhnya sehingga dapatmemberi gambaran dedikasi seorang guru. Hal
ini dapat menjadi bekal pengalaman yang bermanfaat.
Calon guru tidak hanya dituntut untuk memberi materi pelajaran saja,
tetapi juga diarahkan untuk bisa mendidik dan mengarahkan bakat dan minat
siswa. Untuk memberi dasar bimbingan kepada calon guru, sebelumnya diadakan
PPL mahasiswa telah dibekali dengan mata kuliah mikro teaching. Ini merupakan
salah satu cara untuk melatih mahasiswa akan kegiatan belajar-mengajar yang
sesungguhnya.

1
SMP NEGERI 10 LHOKSEUMAWE adalah salah satu lembaga sekolah
yang bersedia menerima calon guru atau mahasiswa praktikan untuk berlatih.
Pelaksanaan PPL di SMP NEGERI 10 LHOKSEUMAWE telah berlangsung
sejak penempatan yaitu bulan September 2017 sampai dengan bulan November
2017.

B. Ruang Lingkup
Praktik pengalaman lapangan (PPL) adalah kegiatan belajar mahasiswa
yang dilakukan dilapangan untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis yang
diperoleh dikampus dengan pengalaman praktik dilapangan sehingga target
khusus yang merupakan target kompetensi program studi dapat tercapai.
Mencakup kegiatan belajar mengajar maupun administrasinya. Ruang
lingkup dalam kegiatan PPL ini dilakukan sesuai dengan instrumen kegiatan yang
terdiri dari: Praktik micro teaching, pembekalan PPL(Coaching) dan pelaksanaan
PPL, meliputi:
1. Kegiatan orientasi dan observasi di sekolah/ Madrasah latihan
2. Kegiatan observasi pembelajaran model
3. Kegiatan praktik pembelajaran dikelas
4. Kegiatan administrasi sekolah/ Madrasah dan bimbingan siswa
5. Kegiatan penyusunan laporan

2
BAB II

TUJUAN, SIGNIFIKAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PRAKTEK


PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

A. Maksud dan Tujuan kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL)


1. Tujuan Umum
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa atau calon guru untuk
menerapkan disiplin ilmu yang dikuasai serta memperoleh pengalaman
nyata terhadap kegiatan belajar-mengajar.
b. Meningkatkan kompetensi profesional guru dalam hal pengelolaan
kegiatan belajar-mengajar.
c. Mendorong para mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
untuk senantiasa dapat menjadi calon guru yang profesional dalam
bekerja.
d. Memberi pengalaman lapangan nyata sebagai usaha memantapkan
sikap profesional keguruan.
2. Tujuan Khusus
a. Aspek Pengetahuan
Diharapkan mahasiswa calon guru dapat memiliki pengetahuan teoritis
dan praktis yang berkaitan dengan belajar-mengajar.
b. Aspek Keterampilan
Diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan untuk mengaplikasikan
pengetahuan teoritis kedalam praktek lapangan secara terbimbing dan
mandiri.
c. Aspek Sikap
Diharapkan mahasiswa memiliki komitmen terhadap profesionalitas
kerja diantaranya: meningkatkan kualitas diri, penyesuaian terhadap
tuntutan zaman dan kurikulum yang kerap berubah, serta mampu
meningkatkan pelayanan terhadap dunia pendidik.

3
B. Signifikan/ Kegunaan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
Adapun kegunaan yang diperoleh praktikan dari pelaksanaan praktik
pengalaman lapangan ini adalah:
1. Memiliki kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi dalam
lingkungan dibawah bimbingan guru pamong.
2. Memiliki penguasaan yang baik dalam proses belajar mengajar
3. Dapat bersosialisasi dan berkomukasi dengan baik dan benar antara
sesama siswa, guru, dan person yang terlibat dalam proses pembelajaran.
4. Dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki sesuai dengan jenjang
pendidikan yang telah dipelajari.

4
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

A. Observasi Lapangan
1. Profil Sekolah

Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dari Unit Program


Pengalaman Lapangan (UPPL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Lhokseumawe adalah bertempat di SMP Negeri 10 Lhokseumawe.
Identitas sekolah sebagai berikut :

1. Nama Sekolah : SMP Negeri 10 Lhokseumawe


2 NPSN : 10105606
: Jln. Meuraksa Gampong Teungoh Kec.
3 Alamat (Jln./Kec./Kab./Kota Blang Mangat Kota Lhokseumawe
No. Telp. : (0645) 7003039
4. Koordinat :
5. Nama Kepala Sekolah : Drs. ASRANUR
No. Telp/HP : 0813 6036 4260
7. Katagori Sekolah : Reguler

8. Tahun di dirikan/Th. Beroperasi : 2003

9. Kepemilikan Tanah / Bangunan : Milik Pemerintah


a. Luas Tanah / Status : 10531,043 m3 / Akte Jual Beli
b. Luas Bangunan : 1.053 m2
Data Siswa dalam 3 tahun
10. Terakhir

5
Jlh Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Jlh (Kls 7,8,9)
Pendaf
Tahun tar Jlh Jlh Jlh Jlh
Jlh Jlh Jlh Jlh
Ajaran (Calon Romb. Romb. Romb. Romb.
Siswa Siswa Siswa Siswa
Siswa Belajar Belajar Belajar Belajar
Baru)
Th.
100 96 79 88 263
2014/ 4 Rbl 3 Rbl 4 Rbl 11 Rbl
Org Org Org Org Org
2015
Th.
89 94 75 258
2015/ 90 Org 4 Rbl 4 Rbl 3 Rbl 11 Rbl
Org Org Org Org
2016
Th.
62 93 90 245
2016/ 70 Org 3 Rbl 4 Rbl 4 Rbl 11 Rbl
Org Org Org Org
2017

Jumlah Ruang Kelas Asli ( d ) Jumlah ruang Jlh. Ruang yg


lainnya yang digunakan
Ruan Ukurann7x9m2 Ukuran Ukuran Ukura
digunakan untuk ruang
g (a) >63 m2 < 63 n < 63
untuk ruang kls F = (d+e)
Kelas (b) m2 (c) m2 (c)
kelas (e)

7 2 3 12 Jln : - Ruang
Yaitu :

11. Data Ruang Kelas

12. Data Ruang Belajar Lainnya

Jumla Ukuran Jumla Ukuran


Jenis Ruang h (m2) Jenis Ruang h (m2)
1. Perpustakaan 1 9x7 6. Kesenian    

6
7.
2. Lab. IPA 1 9 x 15 Keterampilan    
3. Lab.
Komputer     8. Serba Guna 1 9 x 20
9. Ruang
4. Lab. Bahasa     Ibadah    
5. Lab. Ruang 10. Ruang
UKS     Kantin    

13. Data Tenaga Pendidik

Jumlah Bagi SMP Bagi SMP


Guru /Staf Negeri Swasta Keterangan
Guru Tetap
(PNS/Yayasan) 17 Org - Org  
Guru tdk Tetap/
Guru Bantu 16 Org - Org  
Guru PNS
Dipekerjakan
(DPK) 0 Org - Org  
Staf Tata Usaha 9 Org - Org  

2. Struktur Organisasi Sekolah


Struktur organisasi yang di gunakan di SMA Negeri 10 Lhokseumawe terlihat
secara lengkap yang tersusun dalam bagian lampiran dan bagian tersebut secara
inti tercantum tugas guru atau pegawai se\olah, baik sebagai pengajar maupun
tugas lainnya yang menunjang kemajuan sekolah.
SMP Negeri 10 Lhokseumawe di pimpin oleh seorang kepala sekolah yaitu Bapak
Drs. Asranur dan seluruh lapisan guru yang bertugas mengajar di sekolah tersebut.

7
Struktur organisasi SMp Negeri 10 Lhokseumawe mempunyai beberapa
komponen yang memiliki tugas dan kewajiban masing-masing antara lain:

 Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah penanggung jawab yang tertinggi di sekolah yang


bertugas memimpin kegiatan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran yang
meliputi:

- Menyelenggarakan administrasi secara statis dan dinamis.


- Menyelenggarakan supervisi terhadap kegiatan belajar mengajar.
- Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsinya terhadap atasan.

 Wakil Kepala Sekolah


Selain membantu kepala sekolah, tugas-tugas wakil kepala sekolah antara
lainyaitu :
- Bertanggung jawab atas urusan kurikulum.
- Bertanggung jawab atas urusan kesiswaan.
- Bertanggung jawab atas urusan sarana dan prasarana.
- Bertanggung jawab atas urusan hubungan dengan masyarakat.

 Tata Usaha
Tata usaha memiliki tugas dan bertanggung jawab, antara lain:
- Bidang administrasi siswa.
- Bidang administrasi kantor.
- Bidang kepegawaian.
- Bidang administrasi keuangan.

 Bimbingan Konseling
Adapun tugas dari bimbingan konseling ini, yaitu:
- Menyusun program kegiatan BK/BP.
- Membuat data penilaian prestasi belajar siswa.
- Berdialog dengan siswa untuk mengatasi permasalahan siswa.

8
- Melakukan konsultasi dengan orang tua siswa dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi siswa.

 Koordinator Laboratorium
Koordinator laboratium memiliki tugas sebagai berikut:
- Menjaga dan merawat peralatan yang ada di Lab.
- Bertanggung jawab penuh atas semua peralatan yang ada di dalam Lab
- Mengawasi pengguna Lab

 Koordinator Pustaka
Koordinator pustaka memiliki tugas, yaitu :
- Pengadaan program perpustakaan
- Penyusun daftar investaris ruang perpustakaan
- Pengadaan papan data dan perpustakaan
- Data buku-buku perpustakaan
- Data pengunjung perpustakaan
- Tata tertib

 Guru
Guru bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dan pengajaran disekolah sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

 Wali Kelas
Adapun tugas-tugas wali ataupun yang diperhatikan oleh guru yang
merangkap sebagai wali kelas, antara lain:
- Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan kelasnya.
- Membina kekeluargaan antara siswa.
- Mengetahui identitas anak didiknya.
- Mengambil tindakan untuk mengatasi masalah.
- Memperhatikan buku rapor, kenaikan kelas, dan ujian akhir.

9
 Siswa
Siswa bertugas untuk belajar dan berkewajiban untuk menaati peraturan
yang berlaku di sekolah, serta berhak mendapat pendidikan.

3. Keadaan Lingkungan Sekolah


 Kondisi Lingkungan
Lingkungan sekolah tersebut sangat bagus untuk belajar, dan juga
kondisinya yang bagus dengan udara yang bersih jauh dari
polusi.Pepohonan yang rindang yang sudah berumur puluhan tahun yang
besar nampak didepan halaman utama sebagai tempat berteduh dari terik
matahari.
 Penggunaan Sekolah
SMP Negeri 10 Lhokseumawe merupakan sekolah Negeri, jumlah
regu setiap hari berdasarkan jumlah kelas, dan sekolah ini tidak boleh
dipergunakan oleh pihak lain dalam bentuk apapun.

4. Fasilitas Sekolah
 Ruang Kepala Sekolah
Ruangan ini dipergunakan oleh kepala sekolah sebagai ruangan pribadi
untuk kegiatan formal, misalnya untuk acara pertemuan membicarakan
permasalahan sekolah dengan guru-guru atau pihak lain yang berhubungan
dengan kelancaran proses belajar mengajar.
 Ruang Guru
Ruang guru berjumlah 1 (satu) ruang, dengan keadaan yang layak
untuk ditempati, setiap guru memiliki meja dan kursi masing-masing
perorangan. Ruang ini digunakan oleh guru-guru untuk beristirahat dan
memeriksa tugas siswa dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengn
proses belajar mengajar.
 Perpustakaan
Ruang perpustakaan berjumlah 1 (satu) ruang dan dalam keadaan
baik yang dikelola oleh guru. Tata cara pengelolaannya cukup baik yaitu
dengan mengedepankan tata tertib.

10
5. Interaksi Sosial
Interaksi sosial dalam bentuk komunikasi merupakn salah satu syarat
yang diperlukan untuk saling mengenal dan memahami masing-ssmasing
individu dalam kehidupan sehari-hari. Maka oleh karena itu interaksi yang
terjadi antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain khususnya di SMP
Negeri 10 Lhokseumawe adalah sebagai berikut:
 Hubungan Kepala Sekolah dengan Staf
Hubungan antara Kepala Sekolah dengan Staf berjalan dengan baik,
tegur sapa selalu ada pada waktu bertemu.
 Hubungan Guru dengan Guru
Hubungan diantara guru-guru di SMP Negeri 10 Lhokseumawe sangat
baik, tegur sapa dan juga canda tawa selalu ada tatkala bertemu.
 Hubungan Guru dengan Siswa
Hubungan guru dengan siswa juga terjalin dengan baik, tegur sapa dan
juga bila siswa melakukan kesalahan maka guru langsung menegurnya
demi untuk kebaikan siswa tersebut.
 Hubungan Siswa dengan Siswa
Keharmonisan dalam pergaulan antara siswa menunjukkan adanya
hubugan yang baik diantara mereka yang diiringi juga dengan tegur sapa
yang baik.
 Hubungan antara Semua Personal
Hubungan antara semua personal yang ada di dalam lingkungan
sekolah berjalan dengan baik, tidak terlihatnya sikap yang satu kepada
yang lain yang tidak baik yang dapat merusak keharmonisan hubungan.

6. Kurikulum Sekolah
Sistem kurikulum yang diterapkan pada sekolah SMP Negeri 10
Lhokseumawe yaitu Kurikulum 2013, dan menentukan pengajar, menentukan
Silabus dan sistem pengujian, juga dibarengi dengan penyusunan jadwal
pengajaran dan jadwal kegiatan remedial.

11
B. Situasi Peserta Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
Peserta PPL ditempatkan di SMP Negeri 10 Lhokseumawe berjumlah 3
mahasiswi yang berlatar belakang Pendidikan Agama Islam, Tadris Bahasa
Inggris, dan Tadris Matematika.

Daftar guru Pamong mahasiswa PPL di SMP Negeri 10 Lhokseumawe mulai


tanggal 28 september sampai 30 November 2017

No Nama Guru pamong Mahasiswa PPL Bidang Studi Ket

1 Abdul Hadi, S.Pd.I Nurmasyitah PAI

2 Fatimah, S.Pd Asriyani Bahasa Inggris

3 Misrah, S.Pd Nurmalahayati Matematika

Mahasiswa PPL disambut dengan ramah di sekolah ini. Para guru, staf
pegawai, siswa, penjaga sekolah dan pengurus koperasi dan kantin sangat
membantu mahasiswa PPL mulai dari proses adaptasi, pembuatan perangkat
pembelajaran, hingga masa praktek mengajar.
Selama berada di sekolah, mahasiswa PPL ditempatkan diruang BP untuk
mempersiapkan segala sesuatunya selama praktek baik dari persiapan metode dan
strategi pembelajaran maupun perangkat pembelajaran. Sesuai dengan anjuran
kepala sekolah bahwa mahasiswa PPL wajib hadir setiap hari sebelum pukul
07.30 WIB untuk merampung bahan ajar, berkonsultasi dengan guru pamong
mengenai metode pembelajaran, mengevaluasi kinerja mahasiswa PPL, serta
melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat administratif.
Kewajiban lain yang diemban oleh mahasiswa PPL adalah mengikuti upacara
pengibaran bendera merah putih pada setiap hari senin pagi pukul 07.30 WIB dan
pembacaan yasin bersama setiap hari jumat, serta jadwal PIKET sesuai dengan
jadwal PIKET guru pamong.

12
C. Pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya
secara terbimbing
Kegiatan mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam
pelaksanaan PPL. Dalam kegiatan ini, penyusun melakukan tatap muka di dalam
kelas dan mempraktekkannya langsung metode teknik mengajar yang diperoleh
selama kuliah.
Adapun kegiatan mengajar yang penyusun laksanakan selama PPL di SMP
NEGERI 10 LHOKSEUMAWE adalah:
1. Membuat program tahunan
2. Membuat program semester
3. Membuat analisis materi pelajaran (silabus)
4. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5. Membuat alokasi waktu
6. Memberi praktik lapangan
7. Berkonsultasi dengan guru pamong jika ada kesulitan
8. Memeriksa setiap tugas yang diberikan kepada siswa
9. Mengajar di kelas VIII-3, dengan jadwal sebagai berikut:

JAM PELAJARAN / KELAS


Hari
I II III IV V VI VII VIII

Senin - - - - - - - -

Selasa - - - VIII-3 VIII-3 VIII-3 - -

Rabu VIII-3 VIII-3 VIII-3 - - - - -

Kamis - - - - - - - -

Jum at - - - - - - - -

Sabtu - - - - - - - -

Mingg - - - - - - - -

13
u

D. Pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya


secara mandiri
Selain kegiatan mengajar penyusun juga melaksanakan kegiatan lainnya
yaitu seperti kegiatan secara mandiri. Kegiatan mandiri adalah kegiatan diluar jam
mengajar, yang dituntut untuk berpartisipasi secara aktif terhadap program-
program yang dilaksanakan di sekolah latihan.
Adapun kegiatan mandiri yang penyusun laksanakan selama PPL di SMP
NEGERI 10 LHOKSEUMAWE yaitu antara lain:
1. Melaksanakan observasi fisik sekolah
2. Observasi sarana dan prasarana sekolah
3. Mengobservasi kegiatan belajar mengajar
4. Melaksanakan piket harian dan piket perpustakaan
5. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
6. Menggantikan guru yang berhalangan dalam mengajar
7. Membantu tugas-tugas pengajaran

E. Ujian Praktek mengajar dan penyusunan laporan akhir


Ujian praktek mengajar dilaksanakan selama 1 minggu yaitu pada minggu
terakhir masa PPL di sekolah latihan. Dengan pelaksanaan ujian akhir ini
diharapkan mahasiswa PPL dapat mengetahui segala kekurangan pada dirinya
baik tanggapannya terhadap lingkungan maupun proses belajar mengajar. Dengan
mengetahui segala kekurangan, maka dapatlah diambil suatu langkah untuk
memperbaikinya.
1. Penilaian cara mengajar mahasiswa PPL oleh guru pamong yang
meliputi:
 Membuka pelajaran
 Menyajikan pelajaran
 Praktik lapangan
 Mengevaluasi

14
 Menutup pelajaran
2. Penilaian kesesuaian Satuan Acuan Pembelajaran (SAP), dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi yang diajarkan.
3. Penilaian sikap dan cara penguasaan anak dalam belajar
4. Penilaian kesiapan mengajar, dan
5. Penilaian penyusunan laporan akhir.

BAB IV

15
REFLEKSI, PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN PRAKTEK
PENGALAAMAN LAPANGAN (PPL)

A. Refleksi Tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan


Pelaksanaan observasi lapangan dimaksudkan agar mahasiswa praktikan
dapat mengetahui kondisi dan situasi lingkungan sekolah, tempat mahasiswa
melaksanakan PPL. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,SMP
NEGERI 10 LHOKSEUMAWEkondisi dan situasi yang baik sebagai tempat
pelaksanaan pendidikan. Sekolah ini juga memiliki perpustakaan, lapangan olah
raga, laboratorium dan peralatan lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar.
Observasi personil sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat
mengetahui jumlah staf yang ada di sekolah serta dewan guru, sehingga
mahasiswa praktikan dapat berkonsultasi apabila ada kesulitan-kesulitan selama
melaksanakan PPL di SMP NEGERI 10 LHOKSEUMAWE

B. Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan


Tugas-tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing
Persiapan mahasiswa praktikan sebelum kegiatan belajar-mengajar
berlangsung adalah membuat silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dapat mempermudah mahasiswa praktikan dalam menyajikan bahan
pengajar, sehingga tujuan kurikulum dapat tercapai dengan baik.
Setelah kegiatan belajar-mengajar berlangsung mahasiswa praktikan dapat
memberi penilaian kepada siswa dan hasil pelajaran yang telah disajikan. Dengan
demikian, mahasiswa praktikan bisa mengetahui bagaimana cara penilaian hasil
belajar yang baik yang sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga tidak
terjadi kesimpangsiuran dalam penilaian.
Setelah satu hal yang penting bagi mahasiswa praktikan adalah
berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Kegiatan ini
dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui kesalahan dan kekurangannya dalam

16
melaksanakan proses belajar-mengajar di sekolah. Dengan demikian diharapkan
agar kesalahan dan kekurangan tersebut tidak terulangi lagi.

C. Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan


Tugas-tugas Keguruan Lainnya Secara Mandiri
Kesempatan untuk mengajar mandiri diberikan setelah mengalami
beberapa proses pelatihan dan pemantapan materi maupun teknik mengajar.
Namun demikian, guru pamong masih memantau calon guru dari luar kelas.
Setelah dirasa mulai didapat keterbiasaan dan kemampuan mengajar yang baik
maka calon guru pada akhirnya akan ditetapkan untuk ujian praktek.
Pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas lainnya secara mandiri
yang pernah dilaksanakan pada saat berada di sekolah latihan adalah sebagai
berikut:
1. Mengikuti upacara bendera
2. Melaksanakan tugas piket
3. Membantu tugas di perpustakaan
4. Membantu guru senior yang berhalangan hadir
5. Membantu dalam kesulitan-kesulitan siswa

D. Refleksi Tentang Pelaksanaan Ujian Praktek dan Penyusunan Laporan


Akhir
Pelaksanaan ujian praktek mengajar merupakan penilaian mengajar
sebagai calon guru. Sebelum ujian berlangsung, calon guru membuat persiapan
mengajar dan menyajikan media yang diperlukan.
Selain ujian praktek mengajar, penilaian mahasiswa PPL juga dilakukan
dengan menilai penyusunan laporan akhir setiap mahasiswa. Laporan ini
merupakan syarat yang dibebankan oleh IDC-PPL Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Lhokseumawe kepada setiap mahasiswa pada akhir pelaksanaan PPL.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyusun laporan hasil
pengamatan (observasi) dan pengalaman mengajar selama penulis melaksanakan
praktik di SMP NEGERI 10 LHOKSEUMAWEPenyusunan laporan ini disusun

17
oleh masing-masing guru praktikan. Namun hal ini juga tidak terlepas dari diskusi
bersama guru praktikan di sekolah latihan.

18
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) meliputi:
1. Program pengalaman lapangan sangat bermanfaaat bagi guru praktikan
sebagai calon guru, karena melalui kegiatan ini guru praktikan dapat
memperoleh pengalaman tentang profesi yang akan digelutinya kelak.
2. Keharmonisan suasana dalam mengajar sangat tergantung kepada
mahasiswa praktikan dalam menyampaikan materi serta mengelola
kelas.
3. Pelaksanaan kegiatan observasi lapangan sangat menmberikan manfaat
bagi guru praktikan, karena dalam kegiatan ini guru praktikan dapat
memperoleh pengalaman yang akan dijadikan sebagai modal dasar
untuk melaksanakan tugas mengajar dan tidak mengajar.
4. Pelaksanaan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya
secara mandiri. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa praktikan dapat
langsung menerapkan dan dapat mencari solusi bagaimana
menghadapi situasi tersebut serta mengatasi secara tepat dan penuh
tanggung jawab.
5. Kegiatan praktek mengajar terbimbing dan mandiri. Kegiatan ini
bertujuan memberikan kesempatan kepada guru pamong untuk
memberikan penilaian secara keseluruhan terhadap kemampuan calon
guru dan merupakan umpan balik (feedback) bagi calon guru untuk
mengetahui keberhasilannya.
6. Kegiatan pelaksanaan menyusun laporan akhir. Kegiatan ini untuk
mendokumentasikan semua kegiatan praktikan selama melaksanakan
program pengalaman lapangan (PPL) di SMP NEGERI 10
LHOKSEUMAWE

19
B. Saran
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal, sebagaimana yang
diharapkan oleh suatu lembaga pendidikan, maka hal-hal yang perlu dilakukan
antara lain:
1. Diharapkan kepada mahasiswa praktikan agar dapat menerapkan pengetahuan
dan keterampilan dengan kedisiplinan, dengan tujuan agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
2. Kerjasama antara fakultas keguruan dan ilmu pendidikan dengan sekolah
latihan yaitu SMP NEGERI 10 LHOKSEUMAWE sudah baik, hendaknya
terus ditingkatkan lagi agar pelaksanaan PPL dimasa yang akan datang
menjadi lebih baik.
3. Semua mahasiswa praktikan hendaknya selalu menjaga kekompakan dan
selalu bermusyawarah dalam menghadapi masalah-masalah di lingkungan
sekolah dan kampus.
4. Pentingnya menciptakan interaksi yang harmonis dengan kepala sekolah,
dewan guru dan pegawai sekolah setempat untuk memperlancar kegiatan
PPL.

Lhokseumawe, 28 November 2017


Dosen Supervisor Guru Pamong

Anisaturrahmi, MA Abdul Hadi S.Pd.I


NIP. 198605162015032005 NIP. -

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMPN 10 Lhokseumawe

Drs. Asranur
NIP.19641204 199412 1 001

20

Anda mungkin juga menyukai