Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan salah satu

kegiatan pendidikan dan pelatihan profesional tenaga kependidikan dan juga

sebagai mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa. Pelatihan

tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan calon-calon tenaga pendidik atau

guru yang profesional.

Guru sebagai salah satu tenaga profesional, dituntut memiliki keahlian

dibidang akademik dan pedagogi. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang guru dan

dosen No. 14 tahun 2005, PP 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan

dan No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi

guru, seorang guru dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,

profesional dan sosial. Keempat kompetensi guru tersebut sangat diperlukan

dalam menjalankan perannya sebagai pendidik dan fasilitator pembelajaran.

Sejalan dengan tuntutan di atas, FKIP Universitas Tadulako merumuskan

profil lulusan yang dihasilkan FKIP adalah tenaga kependidikan yang profesional,

humanistik, memiliki semangat dialogis, dan menghargai serta mengembangkan

kebebasan dan kejujuran akademik dalam proses pendidikan. Untuk memenuhi

tuntutan tersebut, kurikulum FKIP Universitas Tadulako menempatkan Mata

Kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) sebagai mata kuliah yang

mampu memberika pengalaman yang lengkap dan bermakna kepada mahasiswa

FKIP. Tanggung jawab pengembangan akademisnya dilakukan oleh masing-

1
masing fakultas dan jurusan. Penilaian ujian praktek kependidikan dilakukan oleh

guru pamong, koordinator guru pamong, dosen pembimbing, serta melalui

persetujuan dari kepala sekolah PLP.

Kegiatan PLP ini dilaksanakan oleh penulis di SMP Negeri 4 Palu jalan
Gatot Subroto No. 6, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota
Palu. Mahasiswa PLP yang di tempatkan di SMP Negeri 4 Palu berjumlah 9
orang, yaitu 3 orang perempuan dan 6 orang laki-laki, yang terdiri dari 2 orang
prodi Matematika, 2 orang prodi PKN, 2 orang prodi PJKR dan 3 orang prodi BK.
Kegiatan PLP yang dilakukan di SMP Negeri 4 Palu diawali dengan kegiatan
observasi meliputi pendekatan dan pengenalan lingkungan sekolah dan warga
sekolah. Selain itu juga melakukan inventarisasi ruang kepala sekolah, ruang
wakil kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang kelas, laboratorium, koperasi,
kantin, dan tempat ibadah.

B. Tujuan dan Manfaat Pelaksanaan PLP

1. Tujuan

Secara Umum Pelaksanaan PLP bertujuan :

a) Memberikan pengalaman bagi Mahasiswa dalama managerial

pembelajaran di sekolah dan masyarakat, dalam rangka melaih dan

mengembangkan kompetensi keguruan / kependidikan.

b) Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari,

mengenai, memecahkan masalah program pendidikan dalam konteks

pembelajaran maupun pemecahan masalah pendidikan umum

masyarakat.

2
c) Memberikan peluang bagi Mahasiswa untuk dapat menerapkan secara

komperensif disiplin ilmu kependidikan yang telah dipelajaridalam

kehidupan masyarakat dan sekolah.

d) Membangun kemitraan antara FKIP UNTAD dengan sekolah,

masyarakat dalam mendukung mutu lulusan.

e) Mempersiapkan dan melatih mahasiswa sebagai calon guru yang

profesional.

f) Meningkatkan mutu calon guru (peserta PLP) serta tenaga pendidik

yang profesional dalam mengajar.

2. Manfaat

Melalui program PLP perencanaan pembelajara, baik bagi Mahasiswa,

sekolah mitra, maupun FKIP Universitas Tadulako, dapat memperoleh

beberapa manfaat sebagai berikut.

a) Bagi Mahasiswa Peserta PLP Perencanaan Pembelajaran

 Memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara empiris

mengenai telaah kurikulum, telaah perangkat pembelajaran yang

dibuat oleh guru, penyusunan perangkat pembelajaran (Program

Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Silabus, RPP, dan

perangkatnya (Bahan ajar, Media, LKS,dan perangkat evaluasi).

 Memperoleh pengetahuan secara empiris mengenai situasi sekolah

dan siswa yang berkaitan dengan penerapan perangkat

pembelajaran.

b) Bagi sekolah mitra atau sekolah laboratorium

3
 Memperoleh informasi perkembangan terbaru mengenai jenis dan

model perangkat pembelajaran.

 Memperoleh kesempatan untuk berperan aktif dalam menyiapkan

calon guru profesional.

 Menambah perbendaharaan perangkat pembelajaran.

c) Bagi FKIP Universitas Tadulako

 Memperoleh umpan balik dari sekolah mitra atau sekolah

laboratorium guna pengembangan perangkat pembelajaran.

 Memberi kontibusi langsung dalam menyiapkan calon guru

profesional.

 Terjalinnya kerja sama dengan berbagai pihak, guna

pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

4
BAB II

PENGENALAN SEKOLAH

A. Gambaran Umum Sekolah Tempat Pengenalan Lingkungan

Persekolahan (PLP)

Kegiatan PLP dilaksanakan mulai tanggal 14 januari – 9 maret 2019. Guna

menunjang kelancaran dalam pelaksanaannya, maka mahasiswa FKIP Universitas

Tadulako Palu melaksanakan tahap observasi terlebih dahulu terhadap sekolah.

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap

berbagai situasi dan objek yang berkaitan dengan sekolah tempat pelaksanaan

PLP.

Observasi bertujuan untuk :

a. Memberikan gambaran yang lengkap kepada mahasiswa mengenai keadaan

sekolah beserta data-data kependidikian.

b. Mengetahui sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

c. Mengenal berbagai program yang dikembangkan di sekolah.

d. Mengatahui suasana proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di

sekolah.

Adapun aspek yang menjadi objek observasi adalah :

a) Keadaan fisik sekolah;

b) Sarana dan prasarana sekolah;

c) Proses belajar mengajar.

5
1. Profil (Umum) Sekolah SMPN 4 Palu

SMP Negeri 4 Palu berdiri sejak tanggal 17 Desember tahun 1978 di atas

tanah milik Negara yang berada di jalan Jendral Gatot Subroto No. 6 Palu Timur.

Letak SMP Negeri 4 Palu sangat srategis karena dapat di jangkau oleh semua

jenis kendaraan dari segala penjuru. SMP Negeri 4 Palu juga berada di wilayah

pemukiman penduduk (catchment area) sehingga ketersediaan siswa pelanggan

potensial sekolah cukup banyak bahkan melampaui daya tampung yang tersedia.

Hal ini terlihat pada penerimaan siswa baru setiap tahun pelajaran. Sehubung

dengan lokasi SMPN 4 Palu yakni di wilayah timur kota propinsi maka tentunya

SMP Negeri 4 Palu memiliki karakteristik siswa yang heterogen, dalam arti latar

belakang kondisi sosial ekonomi peserta didik sangat bervariasi. Sebagai

gambaran umum sekilas profil sekolah dapat kami gambarkan sebagai berikut :

Kepemilikan Tanah

a. Sertifikat tanah :-

b. Luas tanah keseluruhan : 15.579 m2

c. Luas bangunan keseluruhan : 6.601 m2

d. Luas pekarangan : 8.978 m2

2. Profil (Khusus) Sekolah

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Palu

b. NPSN : 40203585

c. Alamat Sekolah : Jl. Jend.Gatot Subroto No.6

: Kecamatan Palu Timur

: Kota Palu

6
: Propinsi Sulawesi Tengah

d. Koordinat : Longitude : 119,874009

Latitude : - 0,89338

e. Nama Kepala Sekolah : Drs. Alfrets Royke Pandean, M.Si

f. Katagori Sekolah : RSBI / SSN / Rintisan SSN /

Potensial *)

g. Status Akreditasi/Tahun : A/2014

h. Tahun Beroperasi : 1978

i. Kepemilikan Tanah/Bangunan : Milik Pemerintah

j. Luas Tanah/Status : 8.978 m2 /SHM/HGB/Hak Pakai/Akte

Jual-Beli/Hibah *)

k. Luas Bangunan : 6601 m2

l. No. Rekening Rutin Sekolah : 0281817769

m. Data Siswa 5 (Lima Tahun Terakhir)

Tahun Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Total


No
Pelajaran RBL JML RBL JML RBL JML RBL JML
1 2014/2015 15 340 15 345 13 305 43 990
2 2015/2016 11 360 10 307 11 316 31 983
3 2016/2017 10 11 10 31
4 2017/2018
5 2018/2019 11 11 10 32

7
B. Visi dan Misi Sekolah

1. Visi

Visi SMP Negeri 4 Palu adalah “Berprestasi, Trampil, Berbudaya

Lingkungan Berlandaskan Iman dan Taqwa”

2. Misi

Misi SMP Negeri 4 Palu yaitu:

1. Menanamkan karaktek religius melalui pembiasaan.

2. Menanamkan prilaku jujur, disiplin dan anti korupsi.

3. Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan hidup dengan cara Reuse

(Guna Ulang), Reduce (Mengurangi) dan Recycle (Mendaur Ulang).

4. Mengoptimalkan pembiasaan memelihara dan melestarikan lingkungan

hidup.

5. Mengoptimalkan pembelajaran PAIKEM dan bimbingan konseling.

6. Meningkatkan Profesionalisme guru melalui pendidikan formal,

pembinaan dan sertifikasi guru.

7. Menanamkan jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif,

Mengembangkan kerjasama pendidikan dan kepramukaan secara

global.

8. Mengoptimalkan peran Komite sekolah dan pengurus kelas dalam

pemberdayaan lingkungan hidup.

9. Menjalin kerjasama yang harmonis antara sekolah, lingkungan


masyarakat dan dunia usaha.

8
C. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah

Organisasi merupakan suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan

terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan

tertentu. Organisasi hanyalah merupakan alat dan wadah saja. Dengan adanya

struktur organisasi yang baik dan jelas memungkinkan fungsi management dapat

berjalan dengan baik karena semua bidang pekerjaan sudah jelas, yaitu siap

mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan cakupan masing-

masing pekerjaan sehingga seorang pemimpin dapat dengan mudah

mengendalikan suatu organisasi.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai unit

pelaksanaan teknis (UPT) pendidikan di jalur sekolah, secara garis besar memiliki

tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a) melaksanakan pendidikan di sekolah dalam jangka waktu tertentu sesuai

dengan jenis jenjang dan sifat sekolah.

b) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang

berlaku.

c) Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.

d) Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

e) Melaksanakan urusan Tata Usaha.

f) Membina kerja sama dengan orang tua, masyarakat dan instansi terkait.

Berdasarkan data yang diperoleh dari SMP Negeri 4 Palu, struktur organisasi

dan tata kerja di SMP Negeri 4 Palu diperoleh sebagai berikut:

9
STRUKTUR ORGANISASI SMPN 4 PALU

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kelapa Sekolah
Drs. Alfrets Royke Pandean, M.Si

Koordinator Tenaga
Kependidikan
Mazma

Wakasek Bid. Sarana Prasarana


Zulirfan, S.Pd., M.Pd

Koordinator Sarpras Koordinator Sembilan K


I Wayan Darma, S.Pd.,M.Pd Emmiwaty

Anggota Anggota
Abdul Rahman, S.Pd., M.Pd Dra. Yuliana
Budiyanto, S.Pd.I Asriati, S.Pd
Abd. Hafid, S.Ag
Supriyana, S.Pd.,M.Pd

10
Adapun tata kerja / tugas pokok dan fungsi perangkat sekolah yaitu :

1. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kepala sekolah

a. Kepala sekolah sebagai pendidik (Educator)

 Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program

pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program

pengajaran dan remedial.

 Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan

melaksanakan tugas sehari-hari.

 Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, OSIS dan

mengikuti lomba diluar sekolah.

 Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui

pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan,

memperhatikan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan

melalui seleksi calon Kepala Sekolah.

 Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan,

pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.

b. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)

 Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling

dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar

mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.

 Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data

administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara

lengkap.

11
 Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data

administrasi tenaga guru dan Tata Usaha.

 Mengelola administrasi keuangan Rutin, BOS, dan Komite.

 Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi

gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.

c. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)

 Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun

jangka panjang.

 Menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik Wakasek,

Pembantu Kepala Sekolah, Walikelas, Kasubag Tata Usaha,

Bendahara, dan Personalia Pendukung misalnya pembina

perpustakaan, pramuka, OSIS, Olah raga. Personalia kegiatan

temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar

nasional atau keagamaan dan sebagainya.

 Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan

dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.

 Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal,

memanfaatkan sarana / prasarana secara optimal dan merawat

sarana prasarana milik sekolah.

d. Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)

 Menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan evaluasi

pembelajaran.

 Melaksanakan program supervisi.

12
 Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja

guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.

e. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)

 Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri,

bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.

 Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.

 Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.

 Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.

 Mampu berkon munikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.

f. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)

 Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari

pihak lain.

 Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar

mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan

tenaga guru dan karyawan. Kegiatan ekstra kurikuler dan mampu

melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di

Komite dan masyarakat.

g. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)

 Mampu mengatur lingkungan kerja.

 Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.

 Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi

hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

13
2. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) wakil kepala sekolah

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program

pelaksanaan.

b. Pengorganisasian.

c. Pengarahan.

d. Ketenagaan.

e. Pengkoordinasian.

f. Pengawasan.

g. Penilaian.

h. Identifikasi dan pengumpulan data.

i. Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang

berkaitan dengan masalah pendidikan.

j. Membuat laporan secara berkala.

3. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) urusan kurikulum

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

1. Menyusun program pengajaran.

2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.

3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

4. Menyusun jadwal UTS dan UAS.

5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan.

6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan Ijazah.

14
7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan

kelengkapan mengajar.

8. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan.

9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata

pelajaran.

10. Melakukan supervisi administrasi akademis.

11. Melakukan pengarsipan program kurikulum.

12. Penyusunan laporan secara berkala.

4. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) urusan kesiswaan

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi:

Kepramukaan, PMR, UKS, Paskibraka, pesantren kilat

b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan

kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib

sekolah serta pemilihan pengurus OSIS

c. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi

d. jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental

e. Membina dan melaksanakan koordinasi 7 K

f. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi

g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan

di luar sekolah

h. Mengatur mutasi siswa

15
i. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan

pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS)

j. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah

k. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi

l. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

5. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) urusan sarana dan prasarana

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

1. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana.

2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana.

3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran.

4. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana.

5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara

keseluruhan.

6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin.

7. Menyusun laporan secara berkala.

6. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) urusan Humas

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan

sekolah.

2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid.

3. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah,

dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.

16
4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah.

5. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah.

6. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah

7. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk

mewujudkan 7 K.

8. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran

hasil pendidikan (gebyar pendidikan).

9. Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk mnghadiri rapat

masalah-masalah yang bersifat umum.

10. Menyusun laporan secara berkala.

7. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) kasubag tata usaha

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan:

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

2. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar

3. Pengurusan dan pelaksanaan administrasi sekolah

4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

5. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kurikulum, kesiswaan dan

ketenagaan

6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah secara keseluruhan

7. Penyusunan tugas staf Tata Usaha dan tenaga teknis lainnya

8. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K

9. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala

17
8. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) wali kelas

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

1. Pengelolaan Kelas:

a. Tugas Pokok meliputi:

 Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan

pendidikan

 Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

 Membantu pengembangan keterampilan dan kecerdasan anak

didik

 Membina karakter, budi pekerti dan kepribadian anak didik

b. Keadaan Anak Didik

 Mengetahui jumlah (Putra dan Putri) dan nama-nama anak

didik

 Mengetahui identitas lain dari anak didik

 Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari

 Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik

c. Melakukan Penilaian

 Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah

 Kerajinan, Kelakuan, dan Kedisiplinan anak

d. Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu

 Pemberitahuan , pembinaan, dan pengarahan.

 Peringatan secara lesan dan tertulis

 Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah

18
e. Langkah Tindak Lanjut

 Memperhatikan buku nilai rapor anak didik

 Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik

 Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan

2. Penyelenggaraan Administrasi Kelas, meliputi:

a) Denah tempat duduk anak didik

b) Papan absensi anak didik

c) Daftar Pelajaran dan Daftar Piket

d) Buku Presensi

e) Buku Jurnal kelas

f) Tata tertib kelas

3. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan peserta didik

4. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik

5. Pencatatan mutasi anak didik

6. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

9. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) pustakawan sekolah

Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:

1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika

2. Pelayanan perpustakaan

3. Perencanaan pengembangan perpustakaan

4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media

elektronika

5. Inventarisasi dan pengadministrasian

19
6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika

7. Menyusun tata tertib perpustakaan

8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

10. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) GURU

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM,

meliputi:

1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.

4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

6. Mengisi daftar nilai anak didik

7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan),

kepada guru lain dalam proses pembelajaran

8. Membuat alat pelajaran/alat peraga

9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran

13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik

14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran

15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya

16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat

20
11. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) guru piket

1. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan

keterbukaan)

2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket

3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval

4. Pada jam ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang

tidakmasuk tanpa keterangan. Melalui telepon, atau mengunjungi ke

rumah bagi yang tidak memiliki telepon

5. Mencatat beberapa kejadian:

a. guru dan siswa yang terlambat,

b. guru dan siswa yang pulang sebelum waktunya,

c. kelas yang pulang / dipulangkan sebelum waktunya,

d. kejadian-kejadian penting lainnya

6. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat. Dan

keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa

yang masih berada di dalam kelas

7. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk.

8. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau

guru pembimbing

9. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah.

21
D. Peraturan dan Tata tertib Sekolah

Menimbang :

Bahwa dalam rangka pelaksanaan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun

2007 tentang standar pengelolaan pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah perlu menetapkan peraturan sekolah tentang tata tertib peserta

didik.

Mengingat :

a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

a. Tata tertib guru/pegawai/staf

1. Hari Dinas selama 6 hari kerja

2. Mempersiapkan sarana dan kelengkapan proses pembelajaran

3. Mengisi daftar hadir saat datang dan pulang

4. Mengisi jurnal kegiatan pembelajaran sehari-hari

5. Mengumpulkan jurnal kegiatan pada akhir semester

6. Melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah disepakati

7. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya

8. Memahami dan mengamalkan Wawasan Wiyata Mandala

9. Apabila berhalangan hadir dalam dinas, harus:

o Ada pemberitahuan (surat / kurir / telepon / SMS)

o Substansi izin harus jelas dan sesuai ketentuan kedinasan

22
o Ada surat dokter (apabila sakit lebih dari 3 hari)

o Memberikan/mengirimkan tugas untuk siswa melalui guru piket

10. Memakai seragam dengan atribut lengkap:

 Hari Senin dan Selasa memakai PSH keki

 Hari Rabu memakai PSH warna putih hitam

 Hari Kamis memakai batik + siga untuk laki-laki dan sampolu

untuk perempuan

 Hari Jum’at memakai pakaian bebas rapi

 Hari Sabtu memakai pakaian olahraga rapi

 Setiap tanggal 17 memakai pakaian KORPRI

 Setiap tanggal 25 memakai pakaian PGRI

11. Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin/hari besar nasional

12. Melaksanakan tugas menjadi pembina upacara sesuai dengan jadwal.

b. Tata Tertib Siswa

Bab I

Pengertian

Ketertiban berarti kondisi Dinamis yang menimbulkan keserasian,

keselarasan dan keseimbangan dalam tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan.

Dalam kehidupan sekolah, kondisi itu mencerminkan keteraturan dalam

pergaulan, dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana / prasarana, penggunaan

waktu, pengelolaan administrasi dan dalam mengatur hubungan dangan

masyarakat dan lingkungannya.

23
Ketertiban sekolah dituangkan dalam tata tertib peserta didik, dan disusun

secara operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap hidup peserta didik.

Dalam Tata Tertib Peserta Didik memuat :

a. Hal-hal yang harus dilakukan atau kewajiban.

b. Hal-hal yang dianjurkan.

c. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan.

d. Sanksi-sanksi / hukuman bagi pelanggar.

Bab II

Kewajiban

1. Kewajiban

Adapun Kewajiban siswa SMPN 20 Palu yaitu :

a. Wajib memberi salam kepada Guru, TU, dan sesama siswa

b. Wajib memberi jabat tangan kepada Guru, TU, dan sesama siswa

c. Wajib memungut, menempatkan/membuang sampah pada tempatnya.

d. Wajb melaksanakan program 7K di masing-masing kelas.

e. Wajib mengikuti apel pagi jam 07.00

f. Wajibberpakaian seragam lengkap, rapih, dan bersih sesuai ketentuan

sekolah.

 Hari senin – selasa berpakain seragam putih-biru.

 Hari Rabu - kamis berpakaian batik-biru.

 Hari jum’at – sabtu berpakaian seragam pramuka.

g. Wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin.

24
h. Wajib melaksanakan kegiatan pengajian di masing-masing kelas, sholat

dhuhur.

i. Wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

j. Wajib melaksanakan tugas belajar

k. Wajib melaksanakan apel pagi

l. Wajib menjaga keamanan dan ketertiban saat pulang sekolah.

Bab III

Larangan

2. Larangan

a. Meninggalkan sekolah (bolos), terlambat atau berhlangan hadir/ sakit

tanpa melapor pada guru piket, wali kelas, dan atau wakilkepala sekolah.

b. Membawa, mengedarkan, menghisap rokok / ganja, heroin dan minuman

keras.

c. Berpakaian tidak sesuai dengan ketentuan sekolah, bersolek, memakai

perhiasan, mewarnai rambut, dan berambut panjang untuk pria.

d. Tidak hadir sekolah tanpa alasan selama 13 hari/semester atau 26

hari/tahun ajaran.

e. Membawa senjata tajam, senjata api, buku porno, kaset/CD porno dan

untuk kendaraan bermotor serta hp menitipkan pada guru piket.

f. Terlibat dalam organisasi politik terlarang dan perkelahian.

25
Bab IV

Sanksi-Sanksi

3. Sanksi

a. Peringatan lisan secara langsung kepada siswa sebanyak 3 kali oleh guru.

b. Peringatan tertulis/surat pemberitahuan kepada orang tua siswa sebanyak

3 kali oleh guru/wali kelas.

c. Peringatan tertulis/surat panggilan orang tua siswa 3 kali oelh wali kelas,

guru BK, dan wakasek kesiswaan.

d. Peringatan tertulis/ surat undangan orang tua siswa 1 kali oleh kepala

sekolah.

e. Pemberian skorsing selama 3-5 hari oleh kepala sekolah.

f. Penundaan kenaikan kelas.

g. Pemutasian siswa oleh kepala sekolah

h. Pelimpahan tanggung tanggung jawab pembinaan kepada orang tua siswa

kepolisian atau pengadilan.

i. Pembuatan berita acara pemberhentian untuk melanjutkan sekolah.

E. Kegiatan-Kegiatan Serimonial-Formal Sekolah

1. Upacara Bendera

Upacara bendera yang dilakukan di sekolah SMP Negeri 4 Palu

dilakukan pada pukul 07.00 wita s/d selesai. Semua peserta upacara

bendera adalah seluruh siswa SMP Negeri 4 Palu, para dewan guru, dan

staf tata usaha. Pelaksanaan upacara bendera dilakukan secara bergiliran

26
dari kelas VII, VIII, dan IX oleh siswa yang sudah dilatih sebelumnya oleh

pengurus OSIS. Upacara bendera dilaksanakan di halaman sekolah SMP

Negeri 4 Palu, barisan penggerek berada di sisi utara sekolah, para dewan

guru berada disisi barat sekolah, barisan kelas VII berada di sebelah barat

sekolah, barisan kelas VIII berada di sebelah Timur sekolah, dan barisan

kelas IX serta Paduan suara berada di sebelah selatan sekolah.

2. Apel Pagi

Apel pagi yang dilakukan di SMP Negeri 4 Palu dilakukan setiap hari

selasa sampai hari sabtu pada jam 07.00 wita s/d selesai sebelum pelajaran

di mulai. Apel pagi dilaksanakan guna untuk menyampaikan informasi-

informasi kepada peserta didik. Semua peserta didik wajib untuk

mengikuti apel pagi, setiap pagi pemimpin apel pagi selalu bergantian di

antara guru dan karyawan, adapun guru yang bertugas untuk memimpin

apel pagi yaitu guru yang piket pada hari tersebut.

F. Kegiatan-Kegiatan Rutin Berupa Kurikuler, Kokurikuler dan

Ekstrakurikuler

Kegiatan kurikuler adalaha kegiatan utama persekolahan yang dilakukan

dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur

program. Kegiatan ini dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam jam-jam

pelajaran setiap hari. Kegiatan kurikuler ini dilakukan untuk mencapai tujuan

minimal setiap mata pelajaran / bidang studi yang tergolong inti maupun khusus.

Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk

27
memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam

kegiatan kurikuler di dalam kelas. Sedangkan kegiatan Ekstrakurikuler

dimaksudkan sebagai kegiatan yang diarahkan untuk memperluas pengetahuan

siswa, mengembangkan nilai atau sikap dan menerapkan secara lebih lanjut

pengetahuan yang etlah dipelajari siswa dalam mata pelajaran program inti atau

pilihan. Walaupun sama-sama di lakukan di luar jam pelajaran kelas, bila

dibandingkan dengan kegiatan kokurikuler, kegiatan ekstrekurikuler lebih

menekankan pada kegiatan kelompok. Kegiatan ekstrakurikuler ini dilakukan

dengan memperhatikan minat dan bakat siswa, serta kondisi lingkungan dan sosial

budaya. Pelaksanaan ini di tangani oleh guru atau petugas lain yang ditunjuk.

Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di SMPN 4 Palu

sebenarnya sudah terlaksana dengan baik. Namun, pasca gempa dan tsunami yang

terjadi di kota palu pada tanggal 28 september 2018 mengakibatkan jadwal

pelaksanaan kegiatan ini belum terlaksana dengan baik. Dalam kegiatan

ekstrakurikuler semua siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Namun, ada beberapa siswa yang tidak mau mengikuti kegiatan tersebut, sehingga

kegiatan tersebut menjadi tidak wajib untuk diikuti oleh seluruh siswa, hanya

siswa yang memiliki minat dan bakat yang dapat mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler tidak semua guru yang dapat

menjadi pembina, hanya guru yang bertugas atau ditunjuklah yang bisa menjadi

pembina dalam kegiatan tersebut.

28
G. Praktek-Praktek Pembisaan Positif di Sekolah

Praktek pembiasaan positif yang berlaku di SMPN 4 Palu yaitu :

1. Memberi salam setiap bertemu Guru dan TU.

2. memberi jabat tangan jika bertemu Guru dan TU.

3. setiap pagi sebelum melaksanakan apel pagi siswa diwajibkan untuk

memungut, menempatkan/membuang sampah pada tempatnya.

4. Sebelum pelajaran dimulai setiap petugas kelas telah membersihkan ruang

kelas masng-masing.

5. Sebelum memulai pelajaran dikelas seluruh siswa berdoa terlebih dahulu

di kelas mereka masing-masing.

6. Sholat dhuhur, dilaksanakan pada waktu dhuhur sebelum pulang sekolah.

29
BAB III

PRAKTEK PEMBELAJARAN

A. Penyusunan Prangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan hal yang harus disiapkan oleh guru

sebelum melaksanakan pembelajaran. Menurut Zuhdan, dkk (2011 : 16) perangkat

pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang

memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.

Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh Mahasiswa PLP di SMP Negeri 4

Palu dimulai dari minggu kedua sampai minggu ketiga. Adapun perangkat

pembelajaran yang dibuat oleh Mahasiswa PLP yaitu berupa RPP, LKPD, Daftar

Hadir, Daftar Nilai, dan Media Pembelajaran. Pada mulanya guru pamong

memperlihatkan contoh perangkat pembelajaran miliknya (kalender pendidikan,

program tahunan, program semester, silabus, analisis hari efektif, rincian pekan

efektif, serta pemetaan KI, KD, dan Indikator) sebagai acuan untuk mahasiswa

dalam menyusun perangkat pebelajaran, kemudian guru pamong memberikan

kebebasan untuk bertanya perihal penyususnan perangkat pembelajaran, selain itu

guru pamong juga selalu mengecek perkembangan penyusunan perangkat

pemebelajaran tersebut selama dua minggu.

B. Praktek Pembelajaran Secara Terbimbing

Praktek mengajar terbimbing adalah latihan praktik mengajar lengkap

dengan persiapan menggunakan fasilitas yang ada serta mengembangkan metode

dan keterampilan mengajar di kelas, praktek mengajar yang dilakukan oleh

30
mahasiswa PLP di SMP Negeri 4 Palu dimulai dari minggu keempat sampai

dengan minggu ketujuh. Selama praktik mengajar, mahasiswa PLP diamati oleh

guru pamong, praktek mengajar dilaksnakan di kelas VIII Apel, VIII Anggur,VIII

Cempedak, VIII Delima, VIII Jeruk, VIII Manggis, VIII Rambutan, VIII Sirsak,

Stroberi dengan menggunakan kurikulum k-13. Adapun jadwal praktik mengajar

yang dilakukan oleh Mahasiswa PLP yaitu :

No. Hari / Tanggal Mengajar Jam Kelas Pokok Bahasan

31
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan praktek pembelajaran terbimbing oleh

mahasiswa PLP dimulai dengan konsultasi dengan guru pamong pada tanggal 21

januari 2019 mengenai penyusunan perangkat pembelajaran. Dalam konsultasi

tersebut, guru pamong memberikan masukan antara lain, pembuatan indikator

perlu diperhatikan, materi tidak hanya terpaku pada buku saja, dan langkah-

langkah pembuatan RPP harus langsung tertuju pada siswa.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah di susun kemudian

diimplementasikan oleh mahasiswa PLP pada hari kamis tanggal 04 Februari

2019 dan dinilai oleh Bapak Muhajir, S.Pd selaku guru pamong Mahasiswa PLP

program studi Pendidikan Matematika. Adapun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh Mahasiswa PLP pendidikan Jasmani yaitu :

a. Kompetensi Inti

b. Kompetensi dasar daan Indikator pencapaian kompetensi

c. Tujuan pembelajaran

d. Materi pembelajaran

e. Model dan metode pembelajaran

 Model pembelajaran

- Discovery Learning

- Saintifik

 Metode pembelajaran

32
- Tanya jawab

- Penugasan kelompok

- Penugasan Individu

f. Media dan alat pembelajaran

 Media Pembelajaran

- Buku Paket Penjas SMP kelas VIII

- Gambar

 Alat pembelajaran

- Pluit

- Lapangan

g. Sumber Belajar

 Raji dan Eva Yulianti, Buku Guru Pendidikan Jasmani,olahraga dan

kesehatan,SMP/Mts kelas VIII kurikulum 2013:Jakarta:kementrian

pendidikan dan kebudayaan,2007 : Edisi revisi.

 Internet

 Guru

h. Penilaian

 Penilaian sikap

 Penilaian keterampilan

 Penilaian pengetahuan

i. Langkah-langkah pembelajaran

33
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu

Penahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak 10 menit

peserta didik berdoa

2. Dilanjutkan menanyakan kabar dan

mengecek kehadiran peserta didik

3. Guru menyampaikan sistem penilaian

yang akan dinilai agar terciptanya tujuan

pembelajaran yang diharapkan

4. Peserta didik diberikan stimulus

mengingat materi sebelumnya.

5. Guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari.

6. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang diharapkan akan

dicapai.

7. Guru membagi peserta diik kedalam

beberapa kelompok.

Kegiatan inti Aplikasi iscovery learning: 100 menit

Fase 1 :

1. Guru membagikan LKPD pada masing-

masing kelompok.

2. Guru mengajukan kasus yang

mengaitkan dengan materi yang akan

34
diajarkan.

Fase 2 :

3. Peserta didik diminta untuk mengamati

permasalahan yang diberikan oleh guru.

4. Guru berkeliling untuk mengamati

kegiatan peserta didik dalam kelompok.

5. Peserta didik diberi kesempatan untuk

mengidentifikasi masalah yang diajuka,

dan mengajukan pertanyaan.

6. Guru menjawab pertanyaan dari peserta

didik dan membimbing peserta diik.

Fase 3 :

7. Guru mengamati aktifitas peserta didik

dalam mengumpulkan data / informasi

yang relevan untuk menjawab masalah

yang diajukan.

8. Peserta didik yang mengalami kendala

saat mengumpulkan data akan dibimbing

oleh guru.

Fase 4 :

9. Guru mengamati aktivitas peserta didik

dan membimbing dalama melakukan

proses memperoleh berbagai alternatif

35
jawaban dari permasalahan yang

diajukan.

Fase 5 :

10. Peserta idik membuktikan hasil

penyelesaian yang telah diperoleh.

11. Guru membimbing peserta didik yang

mengalami kendala.

Fase 6 :

12. Pesrta didik membuat kesimpulan dari

hasil diskusi kelompok berkaitan dengan

materi yang dipelajari.

13. Guru meminta dari perwakilan tiap

kelompok unuk mempresentasikan hasil

diskusi yang telah didiskusikan bersama

kelompok.

Penutup 1. Guru dan peserta diik bersama-sama 10 menit

menarik kesimpulan.

2. Guru memberikan pekerjaan rumah.

3. Guru menginformasikan materi

selanjutnya.

4. Guru mengakhiri pembelajaran.

36
C. Refleksi Pelaksanaan Praktek Pembelajaran

Selama melaksanakan praktek pembelajaran secara terbimbing, mahasiswa

PLP memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun yang menjadi kelebihan

Mahasiswa PLP berdasarkan komentar guru Pamong, antara lain:

a. Menguasai materi yang diajarkan, dan percaya diri.

b. Memiliki suara yang keras, sehingga seluruh peserta didik mampu

mendengarkan penjelasan dengan baik.

c. Menguasai kelas pada waktu pembelajaran berlangsung.

d. Menggunakan model pembelajaran kooperatif, sehinggah bisa melatih

siswa berfikir untuk menemukan solusi dari masalah yang diberikan.

e. Menggunakan lembar kerja peserta didik (LKPD) sehinggah memudahkan

siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

Untuk mempertahankan kelebihan selama pembelajaran, mahasiswa PLP

harus selalu menguasai setiap materi yang akan diajarkan, bisa mengontrol kelas

dengan baik, dan terus menggunakan model pembelajaran yang menarik, sehingga

bisa menarik keinginan peserta didik untuk belajar dan mudah memahami

pelajaran.

Adapun kelemahan mahasiswa PLP yaitu :

1. Terlalu cepat dalam menjelaskan materi, sehingga ada beberapa siswa yang

masih kurang mengerti dan mahasiswa PLP harus menjelaskan kembali materi

kepada siswa sampai mengerti.

2. Masih kurangnya dalam menggunakan waktu pembelajaran.

37
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi masalah praktek

pembelajaran yang dilakukan oleh Mahasiswa PLP adalah harus lebih mengontrol

kecepatan intonasi dalam mengajar, guru berusaha membagi waktu yang efisien

dalam mengajar dan sering berlatih menggunakan waktu dalam mengajar per

pertemuan. Sehingga mahasiswa PLP bisa memanfaatkan waktu pembelajaran

yang di berikan.

Kelemahan Siswa dalam pembelajaran yaitu siswa yang berkemampuan

tinggi kurang suka jika mereka dibagi kedalam beberapa kelompok, karena jika

siswa dibagi kedalam kelompok maka hanya siswa berkemampuan tinggilah yang

akan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sedangkan siswa yang

berkamampuan rendah hanya mengharapkan jawaban dari siswa yang

berkemampuan tinggi tanpa mencari tahu bagaimana cara menyelesaikan

tugasnya. Sedangkan jika siswa tidak dibagi dalam beberapa kelompok maka

siswa yang berkemampuan rendah sulit untuk mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru, dan mereka hanya diam dan tidak menanyakan kepada teman maupun

guru tentang tugas yang belum bisa mereka pahami. Akibatnya ada beberapa

siswa yang tidak mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru.

Untuk solusi kelemahan diatas, diharapkan guru mata pelajaran memberikan

perhatian lebih kepada siswa-siswa yang berkemampuan rendah agar dapat

meningkatkan minat belajarnya dan terus berusaha. Diharapkan juga agar guru

dapat membiasakan untuk mendidik dan melatih siswa yang berkemampuan

tinggi untuk dapat membagikan ilmu yang ia dapatkan kepada teman-teman yang

lain yang masih kurang paham dalam menyelesaikan masalah yang diberikan

38
guru, sehingga siswa terbiasa untuk bekerjasama dan terciptanya suasana

pembelajaran yang aktif.

39
BAB IV

PRAKTEK TUGAS-TUGAS KEGURUAN NON TEACHING

Praktek tugas-tugas yang dilakukan oleh mahasiswa PLP selama di sekolah

selain kegiatan teaching adalah kegiatan non teaching. Adapun uraian

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

A. Guru Piket

Mahasiswa menjadi pendamping guru piket setiap hari. Guru piket bertugas

mengawasi peserta didik yang datang ke sekolah untuk membersihkan lingkungan

sekolah yaitu dengan mengangkat sampah yang ada di halaman sekolah,

membersihkan masing-masing kelas bagi siswa yang bertugas, menyiram

tanaman, dan mendata siswa yang terlambat datang kesekolah.

B. Mengikuti Pembiasaan (Dzikir Bersama)

Kegiatan pembiasaan (dzikir bersama) yang rutin di lakukan di sekolah

SMP Negeri 4 Palu, setiap hari jumat jam 07.00 – 08.00. Pada kegiatan ini

mahasiswa PLP ikut membantu guru-guru untuk mengumpulkan siswa ke

lapangan.

C. Melaksanakan Acara Perpisahan bersama dewan Guru dan Staf SMP Negeri

4 Palu

Mahasiswa mengadakan acara perpisahan berupa makan bersama dewan

guru dan staf yang ada di sekolah SMP Negeri 4 Palu. Acara tersebut di

laksanakan di ruang guru.

40
BAB V

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN PLP

A. Faktor Pendukung Pelaksanaan PLP

Dalam pelaksanaan PLP ada beberapa faktor pendukung, antara lain:

1. Adanya kerja sama antara guru pamong, koordinator guru pamong, dan

guru-guru lainnya dengan mahasiswa PLP.

2. Fasilitas sekolah yang terdapat di ruang-ruang kelas sudah cukup baik,

yaitu dengan tersedianya papan tulis, kursi guru, meja guru, kursi siswa,

meja siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

B. Faktor Penghambat Pelaksanaan PLP

Selain faktor pendukung ada juga beberapa faktor penghambat dalam

melaksanakan PLP, antara Lain :

1. Belum tersedianya infocus di setiap kelas, sehingga menghambat dalam

kegiatan pembelajaran, misalnya guru tidak dapat menayangkan gambar

atau video kepada siswa berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

2. Kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya kedisiplinan sehingga

masih banyak siswa yang terlambat masuk kedalam kelas tepat waktu,

padahal mereka sudah tahu bahwa jam pelajaran telah dimulai.

Meskipun pihak sekolah sudah berupaya untuk memberitahu dan

mengetatkan aturan sekolah mengenai kedisiplinan.

3. Kurangnya perhatian siswa dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Jika

mereka di berikan pekerjaan rumah hanya ada beberapa siswa saja yang

41
mengumpulkan pekerjaan rumahnya kepada guru, meskipun sudah

diperingati beberapa kali.

42
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktik Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan salah

satu kegiatan pendidikan dan pelatihan professional tenaga kependidikan

dan juga sebagai mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa.

Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan calon-calon tenaga

pendidik atau guru yang profesional.

Program PLP bertujuan untuk membangun landasan jati diri pendidik,

dan memberikan pengalaman awal kepada calon guru dalam

mengimplementasikan penguasaan akademik kependidik dan akademik

bidang keahlian, melalui mengajar terbimbing oleh guru Pamong.

Program PLP ini diselenggarakan untuk memberikan peluang kepada

mahasiswa untuk dapat menerapkan secara komprehensif disiplin ilmu

kependidikan yang telah dipelajari dalam kehidupan masyarakat dan

sekolah, memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara empiris

mengenai telaah kurikulum, telaah perangkat pembelajaran yang dibuat oleh

guru, penyusunan perangkat pembelajaran , serta mempersiapkan dan

melatih mahasiswa sebagai calon guru yang profesional.

B. Saran

Agar pelaksanaan PLP kedepannya lebih efektif disarankan bagi

Mahasiswa PLP meningkatkan kemampuan non teaching, kemampuan

bersosialisasi dan meningkatkan kemampuan fisik, sehingga pada saat di

43
lapangan tidak kewalahan, karena dalam kegiatan PLP banyak program

yang harus dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu,

sebaiknya pelaksanaan program PLP Terpadu lebih maksimal, baik itu dari

segi kematangan prosedur, penyediaan tempat PLP Terpadu yang pasti dan

telah diketahui kondisi sekolahnya serta pembekalan untuk kegiatan PLP

lebih dimaksimalkan karena sebagai mahasiswa FKIP akan lebih banyak

implementasinya di sekolah bukan di masyarakat.

44

Anda mungkin juga menyukai