0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PP
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Imam Bonjol Padang merupakan kegiatan intrakulikuler berupa penerapan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan keguruan pada Sekolah. Program ini
dirancang untuk melatih mahasiswa menguasai kemampuan keguruan yang utuh
dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikan siap menjadi guru
profesional. PPL Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang
adalah kegiatan pelatihan mengajar dan non mengajar di Sekolah pelatihan
sebagai akumulasi dari sikap dan keterampilan dasar mengajar yang diperoleh
selama mengikuti perkuliahan.
Kegiatan PPL berupa kegiatan belajar mengajar sesuai dengan bidang studi
masing-masing meliputi membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
menentukan metode yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran, membuat
perangkat pembelajaran, mengajar, hingga membuat evaluasi atau penilaian yang
sesuai dengan kurikulum 2013 yang mencakup aspek spiritual, sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan. Sehingga mahasiswa PPL dapat berlatih
menyiapkan proses pembelajaran, seperti membuat RPP dan perangkat maupun
media pembelajaran, mengajar, dan membuat evaluasi yang sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
Kegiatan PPL juga dapat menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk
melatih 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu kompetensi
pedagogik, sosial, professional dan kepribadian.Dilain sisi, program pengajaran
lapangan ini juga memberikan manfaat bagi berbagai pihak, termasuk pihak
sekolah dan Universitas terkait. Manfaat program kegiatan PPL bagi sekolah
1
antara lain adalah mendapat inovasi dalam kegiatan pendidikan dan
mendapatkan bantuan maupun ide dari mahasiswa dalam mengelola pendidikan.
Sedangkan manfaat bagi UIN IMAM BONJOL PADANG antara lain adalah
memperoleh masukan pengembangan pelaksanaan praktek pendidikan, sehingga
kurikulum, metode, dan pengelolaan pendidikan yang dapat disesuaikan. Hal ini
dikarenakan apa yang terjadi di lapangan, terkadang tidak sesuai dengan
kebijakan maupun teori yang disampaikan di kampus. Sehingga, dengan
mendapatkan masukan tentang kasus kependidikan di lapangan, hal tersebut
dapat dipakai acuan oleh pihak Universitas sebagai bahan pengembangan
penelitian serta memperluas jalinan kerjasama dengan instansi lain.
B. Tujuan PPL
PPL Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang bertujuan
untuk:
1. Melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan menggunakan ilmu yang
dipelajarinya dalam situasi nyata, baik untuk kegiatan mengajar maupun
tugas-tugas non mengajar.
2. Mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru yang profesional dalam
mengajar.
2
3. Mempersiapkan calon tenaga kependidikan tentang seluk beluk hal-hal di luar
pemebelajaran di lapangan.
4. Memepersiapkan mahasiswa memiliki kopetensi pedagogik, profesional,
personal, sosial, dan memiliki kemampuan landership.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
1. Visi:
Cerdas, Berkarakter, Berprestasi dan Berwawasan lingkungan berdasarkan
Iman dan Taqwa.
2. Misi:
a. Meningkatkan iman dan taqwa (Imtaq) seluruh warga SMA Negeri 3
Payakumbuh.
b. Mewujudkan proses pembelajaran PAIKEM (Pendidikan Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
4
c. Menanamkan dan mengaplikasikan nilai-nilai budi pekerti dan nilai-
nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
d. Melaksanakan pendidikan karakter secara terintegrasi ke setiap mata
pelajaran.
e. Menyiapkan peserta didik untuk siap berkompetisi di bidang akademik
dan non akademik di tingkat lokal maupun global.
f. Menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi yang terakreditasi.
g. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif sebagai tempat
berlangsungnya proses pembelajaran.
h. Menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses
pembelajaran dan pengelolaan sekolah.
i. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
j. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri melalui penerapan
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL)
k. Meningkatkan kesadaran warga sekolah tentang prilaku hidup bersih
dan sehat.
l. Melaksanakan inovasi secara berkesinambungan sebagai salah satu
sekolah pelaksana PBKL dan PSB di Sumatera Barat.
C. Kurikulum Sekolah
Kurikulum Sekolah SMA N 3 Payakumbuh menerapkan Kurikulum 13
mulai pada tahun ajaran 2016 sampai 2019.
5
D. Manajemen Sekolah
1. Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 3 Payakumbuh
2. Guru
6
Jumlah Guru PNS : 52 orang
Jumlah Guru Honorer : 15 orang
Jumlah Guru Keseluruhan : 67 orang
Fisika / Wakil
2 Dra. Wiwi Marlinda 19641103 198903 2 004
Kurikulum
B. Inggris / Wakil
4 Rita Susanti, S.Pd. 19730927 200501 2 008
Kesiswaan
TIK / Wakil
5 Yosi Amolia, S.Kom 19790312 200901 2 001
Sarana Prasarana
7
Nurhayati Hilda,
13 19760423 200901 2 001 Bhs. Jerman
S.Pd
Rahmatul Khairani,
20 19820205 200803 2 002 Bahasa Inggris
S.S
8
31 Asril.A, S. Pd 19700708 200312 1 005 Fisika
Herawati Mesta, S.
33 19620708 198703 2 010 Biologi
Pd
Dra.Hj.Yetti
39 19660630 199003 2 005 Ekonomi / Akun
Herawati
Trisiana Jayanti,
40 19740815 200312 2 005 Sosiologi
S.Sos
Linda Desfayuni,
42 19801228 200604 2 005 Antropologi
S.Sos
Hj.Ekhoninawati,
43 19621207 198512 2 002 Geografi
S.Pd
9
Yumeili Sasmaita,
46 19760504 201101 2 001 Pendd. Seni
S.Pd
10
63 Mai Meliani, S.Pd.I - PAI
b. Tenaga Kependidikan
Jumlah Tenaga Kependidikan PNS : 8 orang
Petugas
74 Yundriati 19710408 200901 2 001
Kebersihan
11
Kebersihan
Petugas
80 Gusnedi -
Kebersihan
Petugas
81 Perianto -
Kebersihan
Petugas
82 Maria Susanti -
Kebersihan
Petugas
83 Zuriyeti -
Kebersihan
Petugas
85 Silvina Putri -
Perpustakaan
Petugas
88 Mhd. Irfan -
Perpustakaan
12
2. Prestasi Sekolah
a. Akademik
NAMA JUARA
NO TINGKAT TAHUN
KEJUARAAN KE
2 Tiga
Juara 3 OSN Bidang Kota
(Medali 2019
Ekonomi Payakumbuh
Perunggu)
b. Non Akademik
13
Raga Pekanbaru Jambi Bengkulu
Agum Al Zhikry,
Juara II Lomba Debat Kota
7 Agam M. Hadhid, 2018
Bahasa Inggris Payakumbuh
Risti Widyastiti
Kota
10 Juara 1 O2SN Silat Bintang Noveriandi 2018
Payakumbuh
Kota
11 Juara 1 O2SN Tenis Meja Rizka Febriani 2018
Payakumbuh
Kota
13 Juara 3 FLS2N Gitar Solo Faturrahman Hakim 2018
Payakumbuh
14
Juara 3 OSN Bidang Kota
17 Nurva Natasyah 2019
Ekonomi Payakumbuh
15
Luas Bangunan : 4.692 M 2
2. Labor IPA
1 120 m2 Baik
3. Labor Komputer
a. lab 1 1 72 m2 Baik
b. lab 2
1 56 m2 Baik
c. lab 3
d. lab 4 1 56 m2 Baik
e. lab baru
1 64 m2 Baik
16
6. AULA 1 324 m2 Belum Selesai
8. Ruang BK 1 63 m2 Baik
17
BAB III
A. Rencana
1. Tinjauan Kurikulum dan RPP
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan meliputi tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan
potensi diri peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepadaTuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu,cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
yang disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Rencana Pelaksanaan pembelajaran merupakan pegangan seorang guru dalam
mengajar di kelas. RPP dibuat oleh seorang guru untuk membantu dalam
mengajar supaya selesai dengan kompetensi dasar , standar kompetensi pada
hari itu.
2. Metodologi Pembelajaran
Metodologi pembelajaran sama dengan metodik yaitu suatu ilmu yang
membicarakan bagaimana cara atau teknik penyajian bahan pelajaran terhadap
peserta didik agar tercapai suatu tujuan yang telah ditetapakan secara efektif
dan efisien.
Jenis metode pembelajaran adalah:
a. Metode Konvensional
18
Metode Konvensionalyaitu metode yang secara umum atau lazim digunakan
pada proes pembelajaran hampir disetiap pengajaran bidang studi umum.
Metode-metode tersebut diantaranya adalah:
1) Metode Diskusi
2) Metode Pemberian Tugas
3) Metode Tanya Jawab
4) Metode Demonstrasi
5) Metode Ceramah
b.Metode Kontemporer
Yaitu suatu cara yang ditempuh pada masa kini untuk mencapai suatu
tujuan atau cita-cita yang diharapkan. Metode-metode tersebut diantaranya
adalah:
1) Metode Sosio Drama
2) Metode Role Playing
3) Metode Karyawisata
4) Metode Colaquy
5) Metode Studi Kasus
6) Metode Seminar
7) Metode Forum
8) Metode Fanel
9) Metode Fishbowl
10) Metode Buzz Group
11) Metode Edutaintment
12) Metode Market Place Activity
13) Dan lain sebagainya
c. Bahan Ajar atau Materi Pembelajaran
BAB I : perintah berkompetisi dalam kebaikan dengan kepatuhan
terhadap ketentuan Allah sesuai dengan pesan Q.S. al Maidah/5:
48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105
(1). menganalisis makna kadungan Al Qur’an
19
a. Mambaca
b. Mengartikan
c. Azbabunnuzul
d. Pesan-pesan norma
e. Hadits yang berkaitan
20
5) Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah/ menerapkan perilaku mulia
21
inginkan dalam proses PPL ini adalah tercapainya target dalam proses
pembelajaran..
Tercapainya tujuan dari pembelajaran yang telah penulis laksanakan antara
lain:
a. Tujuan yang akan dicapai oleh penulis sebagai peserta PPL:
1) Penulis mendapatkan suatu keberanian dalam melaksanakan proses
pembelajaran melalui latihan secara bertahap
2) Penulis mendapatkan pengalaman/wawasan disaat menghadapi peserta
didik baik yang kurang motivasi dalam belajar maupun yang sungguh-
sungguh
3) Penulis mampu mengembangkan potensi-potensi yang penulis miliki
4) Penulis mampu untuk mengembangkan ilmu-ilmu yang penulis peroleh
selama masa perkuliahan
5) Membantu penulis untuk mampu menjadi tenaga pendidikan yang
profesional nantinya dan bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan kepadanya
b. Tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik
1) Peserta didik mengerti, memahami dan mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang didapatinya disekolah dalam kehidupan sehari-hari
2) Diharapkan alumni SMANegeri 3 Payakumbuh mendapatkan nilai
yang baik dan dapat melanjutkan ke sekolah favorite
3) Proses belajar mengajar sudah terlaksana dengan baik dan peserta didik
telah bisa melakukan ujian dengan baik.
B. Realisasi
1. Hasil Belajar Peserta Didik
Menurut Sudjono, “Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang
dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan
tujuan yang di tetapkan.
22
Hasil belajar merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
mempengaruhi proses belajar. Menurut Djamarah “bahwa hasil dipengaruhi
oleh bagaimana individu yang belajar, penyiapan lingkungan yang memadai
dengan cara-cara yang tepat”. Jelas bahwa dalam proses belajar mengajar
dipengaruhi berbagai faktor yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar
peserta didik.
Disini penulis meyatakan bahwa hasil belajar peserta di kelas XI IBB,
XI MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, XI MIPA 5, dan XI IPS 2. Hasil belajar
mereka cukup baik, bahkan sudah banyak atau lebih dari 50 % peserta didik
nilai ulangan hariannya cukup baik. Penuliskan menerapkan beberapa metode
selama proses pembelajaran dan mendapatkan hasil belajar peserta didik yang
masih ada rata-rata KKM karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi
selama proses pembelajaran, diantaranya yaitu :
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta
didik itu sndiri.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang bersumber dari luar, seperti dari
lingkungan, keluarga dan lain-lain.
2. Minat dan Motivasi Belajar Peserta Didik
Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minatnya.
Secara sederhana ,minat berarti kecendrungan dan keinginan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat merupakan
kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan merangsang beberapa
kegiatan.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “daya penggerak
yang telah menjadi aktif”.
Menurut istilah motivasi dirumuskan oleh para ahli antara lain sebagai
berikut:
23
a. Menurut Thomast M Rhisk yang dikutip oleh Rohani, motivasi adalah
“usaha yang dilakukan oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif
pada peserta didik untuk menunjang ke arah tujuan belajar”.
b. Ngalim Purwanto mengatakkan bahwa motivasi adalah “suatu usaha
yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah
laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu”.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu
pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang mengarahkan ke
tingkah yang positif.
Hadiah merupakan bentuk motivasi belajar yang dapat dimanfaatkan oleh
guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik.Pemberian hadiah
ini, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
24
afektif dan psikomotor.Afektif menjadi penilaian utama sebelum
kognitif dan psikomotor.
Pelaksanaan kurikulum 2013 dilaksanakan melalui pendekatan
saintifik, yang pada pelaksanaanya menekankan pada lima aspek
penting yaitu, mengamati, menanya melaksanakan, menalar dan
komunikasi. Kelima aspek ini harus benar-benar terlihat pada
pelaksanaan pembelajaran dilapangan.
Hasil pengamatan penulis di SMA Negeri 3 Payakumbuh
tentang implementasi kurikulumnya yaitu masih kurang terlaksana
secara keseluruhan. Pada mata pelajaran Sejarah peserta didik
untuk melaksanakan atau untuk menemukan dan mencari sendiri
belum terlaksana bahkan panduan atau buku yang kurang
memadai.
b. Implementasi Metodologi
Sebelumnya penulis sudah membahas tentang apa itu
metodologi pembelajaran, yang mana metodologi adalah selalu
ilmu yang membahas tentang cara yang paling efektif untuk
pembelajaran.
Implementasi metodologi di SMA Negeri 3 Payakumbuh
sudah sesuai dengan anjuran dalam kurikulum 2013, namun
terkadang harus memakai metode pembelajaran yang berbasis
KTSP.
c. Implementasi Bahan Ajar
Dengan bahan ajar yang digunakan dalam setiap pembahasan
materi pelajaran yang digunakan dapat meningkatkan semangat
dan keinginan peserta didik dalam proses pembelajaran.
25
Adapun faktor pendukung dari Program Pelaksanaan Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut:
1) Sarana dan Prasarana yang memadai
2) Lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan terkendali
3) Adanya dukungan dari guru pamong
4) Kesediaan guru pamong dalam memberikan arahan dan memberikan
bimbingan selama melaksanakan PPL ini
5) Adanya kekompokan dan kerja sama antara teman sesama PPL
6) Adanya semangat dan keinginan yang kuat dari peserta didik dalam
mengikuti PBM
b. Faktor Penghambat
1) Kurang percaya diri yang penulis rasakan ketika awal masuk kelas
2) Kurangnya motivasi anak dalam menerima beberapa pelajaran yang
diberikan oleh beberapa guru PPL. Sehingga ada beberapa orang anak
yang mendapatkan nilai di bawah KKM
3) Adanya sebagian peserta didik yang suka bercanda dan mengganggu
teman-temannya. Ada juga sebagian peserta didik yang suka
mengomentari perkataan guru dan tidak menuruti apa yang
diperintahkan oleh guru
4) Ketika peserta didik diminta mengerjakan tugas ad sebagian peserta
didik yang tidak memperdulikan perkataan guru PPL
5) Adanya sebagian peserta didik yang sering keluar masuk untuk hal-hal
yang tidak penting. Begitu juga hal kedisiplinan peserta didik pada saat
pelajaran pertama dan kedua masih ada yang terlambat dan pada saat
jam usai masih ada yang berada di luar kelas.
6) Tingkat kemampuan dan pemahaman antara peserta didik dalam
menerima materi yang diberikan.
7) Kurangnya perhatian peserta didik terhadap pembelajaran
8) Adanya kejenuhan siswa dalam mempelajari materi
26
9) Tidak adanya media untuk mendukung pembelajaran.
BAB IV
A. Identifikasi Masalah
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai
materi yang telah dipelajari. Berbicara tentang suasana belajar, proses
pembelajar dan peserta didik tentu tidak terlepas mengenai lingkungan
sekolah, yang mana di dalamnya tercakup faktor-faktor pendidikan yaitu
tujuan pendidikan, pendidikan, pendidik, peserta didik, sarana pendidikan dan
lingkungan pendidikan.
Untuk dapat terjalinnya hubungan timbal balik yang sistematis antara
faktor-faktor pendidikan, maka dalam dunia pendidikan tidak akan
terpisahkan dari maslah kedisiplinan, karenadengan adanya disiplin maka
peserta didik akan dapat belajar membiasakan hidup yang baik, positif dan
bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Semua ini tidak lepas dari
tanggung jawab seorang pendidik untuk menciptakan kedisiplinan, bagi
27
siswanya, terutama didalam pembelajaran yang sesuai dengan sasaran
pendidikan itu sendiri yaitu pengajaran dan perilaku yang baik.
Guru merupakan salah satu komponen proses pendidikan yang ikut
bergerak aktif dalam pembentukan sumber daya manusia yang potensial
dibidang pembangunan. Oleh karena itu, guru harus berperan aktif dan
menempatkan dirinya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntunan
masyarakat yang semangkin berkembang dengan arti kata setiap guru harus
dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya dalam rangka membawa
siswanya kepada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu, sekaligus
pencapaian tujuan pendidikan.
Menurut Al-Ghazali dalam buku Bukhari Umar tugas guru yang
utama adalah menyempurnakan, membersihkan, menyucikan serta
membimbing hati manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berdasarkan hasil observasi penulis menemuikan banyak peserta didik
yang bermasalah dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Penulis mengajar di kelas, XI IPS 1, XI IPS 2, XII IPS 2, XII IBB ,dari
keempat kelas yang penulis ajar dalam waktu kurang lebih 3 bulan banyak
penulis temukan siswa/siswi yang bermasalah dalam belajar Pendidikan
Agama Islam, banyak diantara mereka kurangnya minat belajar dan juga
padatnya aktivitas di luar jam pembelajaran seperti ekstrakulikuler dan juga
banyaknya mata pelajaran umum lainnya. Serta semakin kurangnya minat
peserta didik untuk belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dan menganggap
bahwa Pendidikan Agama Islam itu mudah, tetapi pada ujian mid semester
masih banyak siswa yg tidak tuntas pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
Berdasarkan pernyataan yang penulis sebutkan diatas dapat di
identifikasi masalah yang penulis temukan di SMA Negeri 3 Payakumbuh
untuk kelas XI dan XII yaitu :
1. Pembelajaran bersifat student centered
28
2. Dampak pengaruh kurangnya motivasi belaja terhadap minat belajar siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
3. Kurangnya motivasi siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam
4. Siswa bersikap acuh tak acuh saat pendidik menjelaskan
5. Siswa tidak menanggapi apa yang disampaikan pendidik
6. Siswa kurang semangat belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
B. Penyebab Munculnya Permasalahan
Berdasarkan identifikasi masalah yang diatas maka penulis dapat
mengetahui penyebab munculnya masalah tersebut, seperti pembelajaran yang
bersifat student centered itu adalah karena pendidik banyak terbiasa belajar
mata pelajaran lain menggunakan strategi mengajar yang bersifat
konversional seperti ceramah dan keinginan peserta didik seperti yang penulis
amati selama mengajar kurangnya keinginan peserta didik untuk belajar
mandiri dan menemukan sendiri tapi sebagian peserta didik.
Masalah peserta didik yang kurang minat untuk belajar Pendidikan
Agama Islam itu dapat dilihat dari sikap dan tingkah laku peserta didik selama
proses pembelajaran berlangsung. Dari keempat lokal yang penulis ajar
peserta didik itu meribut dengan teman sebangkunya, sibuk dengan urusannya
sendiri dan keluar masuk kelas saat pembelajaran berlangsung. Bahkan ada
juga yang makan di kelas di jam pelajaran.
Masalah diatas muncul karena minat belajar yang rendah, serta
kurangnya penguasaan, pengelolaan kelas dari pendidik sehingga muncul
berbagai masalah dalam pembelajaran. Jika tidak diatasi masalah dalam
pembelajaran banyaknya masalah maka hasil belajar peserta didik akan
rendah dan tujuan dari pembelajaran itu tidak tercapai secara maksimal.
C. Solusi
Dari masalah yang dijelaskan diatas, perlu diatasi supaya tidak ada
lagi masalah dari tujuan yang akan dicapai dan pelajaran dapat dicapai dengan
29
efektif dan efisien nantinya. Berkenaan dengan interaksi penulis akan
memberikan penjelasan apa itu interaksi-interaksi secara terminologi
merupakan hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih.
Djamara mengemukakan bahwa interaksi belajar mengajar unsur
pendidik dan anak harus aktif tidak mungkin terjadi proses belajar mengajar
bila hanya ada satu unsur yang aktif. Aktif dalam artian mental, sikap dan
perbuatan.Hal ini senada dengan hal yang dikemukakan oleh Winkel bahwa
interaksi belajar mengajar merupakan komunikasi dua arah antara pendidik
dan pengajar adalah hubungan aktif komunikasi dua arah antara pendidik dan
peserta didik sebagai siswa yang belajar untuk mencapai tujuan.
Adapun solusi yang dapat penulis tawarkan sebagai berikut :
1. Guru menarik perhatian peserta didik dengan menggunakan media yang
sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan agar minat belajar siswa
tumbuh dan mau belajar.
2. Guru harus menggunakan strategi yang beragam dan menarik dalam
mencapaikan materi pembelajaran.
3. Mengajak peserta didik yang bermasalah ke ruang BK supaya
mendapatkan bantuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
4. Mengajak orang tua dari peserta didik untuk lebih mengontrol dan
memberikan perhatian kepada anaknya.
5. Guru memberikan sedikit bantuan kata kunci supaya peserta didik bisa
berpikir dan akan terjadi interaksi antara guru dan peserta didik yang pada
akhirnya peserta didik ada yang pertanya dan ada yang menjawab.
6. Guru menerapkan strategi yang inofatif sehingga peserta didik terpacu
semangatnya untuk mengikuti pembelajaran.
7. Gutu harus memberikan reward kepada peserta didik yang menanggapi
dan bertanya tentang materi yang dipelajari.
8. Guru harus memberikan perlakuan yang sama kepada semua peserta didik.
30
9. Guru harus memberikan panismen (hukuman) kepada peserta didik yang
tidak mau mengikuti peraturan baik itu peraturan seolah maupun peraturan
dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.
31
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat dikemukan di studi kasus,
yaitu :
1. Dari beberapa masalah yang ada yaitu :
a. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru “Teacher
Centered”
b. Kurangnya motivasi siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
Agama islam
c. Kurang konsentrasinya peserta didik dalam menyimak pelajaran
karena dalam proses pembelajaran peserta didik masih banyak yang
bermain HP dan sibuk dengan urusan senidiri
2. Solusi dari masalah yang ada diantaranya :
a. Guru menarik perhatian peserta didik dengan menggunakan media
yang sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan agar minat
belajar siswa tumbuh dan mau belajar.
b. Guru harus menggunakan strategi yang beragam dan menarik dalam
mencapaikan materi pembelajaran.
c. Guru harus membuat peraturan yang tegas tentang larangan
membawa handphone ke sekolah
d. Mengajak orang tua dari peserta didik untuk lebih mengontrol dan
memberikan perhatian kepada anaknya.
e. Guru memberikan sedikit bantuan kata kunci supaya peserta didik
bisa berpikir dan akan terjadi interaksi antara guru dan peserta didik
yang pada akhirnya peserta didik ada yang pertanya dan ada yang
menjawab.
f. Guru menerapkan strategi yang inofatif sehingga peserta didik
terpacu semangatnya untuk mengikuti pembelajaran.
32
g. Guru harus memberikan reward kepada peserta didik yang
menanggapi dan bertanya tentang materi yang dipelajari.
B. SARAN
Demikianlah laporan ini penulis buat dengan harapan bisa menambah
wawasan bagi para pembaca dan dalam penulisan laporan ini penulis sadari
masih ada yang harus dibenahi serta belum sempurna. Oleh karena itu penulis,
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing, guru pamong dan
semua pembaca yang sifatnya membangun serta penulis akhiri dengan
mengucapkan terima kasih.
33
Dokumentasi
DEPAN SMA N 3 PAYAKUMBUH
34
PENYERAHAN MAHASISWA PPL KE PIHAK SEKOLAH
GORO BERSAMA
35
UJIAN MID SEMESTER
36
PIKET PBM
37
KEGIATAN MABIT
38
KEGIATAN TAHFIZ SETIAP PAGI SENIN DAN JUM’AT
39
UPACARA SETIAP HARI SENIN
40
RUANGAN KEPALASEKOLAH
RUANGAN WAKIL
41
RUANGAN TATA USAHA
42
KANTOR SMA N 3 PAYAKUMBUH
UKS
43
KEGIATAN PIKET DI PUSTAKA
44
PERPUSTAKAAN
45