SKRIPSI
OLEH:
ROHMATUL ANWAR
11113293
2017
i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : -
Kepada:
Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara:
NIM : 111-13-293
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.
Pembimbing
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga Km.2 Telp. (0298) 6031364 Salatiga50716
SKRIPSI
ILMUISASI ISLAM DALAM PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO
disusun oleh
ROHMATUL ANWAR
NIM :111-13-293
Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,
pada tanggal 29 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Mukti Ali, M.Hum. __________________
Dekan
Suwardi, M.Pd.
iv
DEKLARASI DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
NIM : 111-13-293
PENDIDIKAN ISLAM
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan plagiasi atau karya orang lain.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah, dan tidak keberatan naskah skripsi ini di publikasikan di
Rohmatul Anwar
NIM: 111-13-293
v
MOTTO
Artinya: kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah
(QS. Ali Imran: 110).
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
ibundaku (Ngatiyem) tercinta yang tiada pernah berhenti memberiku semangat, do‟a,
nasihat dan kasih sayang yang tak pernah tergantikan. Terimalah bukti kecil ini
sebagai kado keseriusanku dalam belajar. Semoga diri ini bisa menjadi seorang yang
berguna bagi keluarga, nusa, bangsa dan agama. Ya Allah berikanlah kesehatan
dhahir batin, rezeki yang cukup dan Surga firdaus_Mu untuk kedua orang tuaku,
Amin.
2. Kepada kedua kakakku (Eni Siti Nur „Aini dan Ahmad Shidik), dan ketiga adikku
(Ika Sholihatul Marfu‟ah, M. Ria Khorudin, dan Dewi Shinta Fitria) yang aku
sayangi, raihlah cita-cita kalian setinggi mungkin, jangan jadikan penghalang semua
kekurangan yang ada pada keluarga kita, tapi jadikanlah semua kekurangan itu
3. Kakek Nenekku dan seluruh keluarga besarnya yang tidak bisa kusebut namanya satu
persatu, terimakasih atas semua do‟a, dukungan, serta nasihat yang diberikan
kepadaku. Semoga diri ini bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa.
4. Kepada Bapak Sukron Makmun, S.HI., M.Si selaku pengasuh Ma‟had al-Jami‟ah
IAIN Salatiga, serta teman-teman pengurus dan segenap santri kalian adalah keluarga
5. Teruntuk Bapak KH. Mathori Mansur pengasuh Pondok Pesantren Mansya‟ul Huda
dan teman-teman santri, terima kasih atas semua pembelajaran yang telah kalian
berikan.
vii
6. Teruntuk teman-teman seperjuangan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2013, semoga kita dipertemukan
viii
KATA PENGANTAR
Asslamu‟alaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, syukur dan
alhamdulillah senantiasa penulis haturkan kepada Allah swt yang telah memberi nikmat
sehat, iman, islam, ihsan dan memberi kesempatan serta ridha-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan dan menyajikan hasilnya dalam bentuk skripsi ini. Skripsi yang berjudul
Kurikulum Pendidikan Islam” ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi strata 1 dan
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas tarbiyah dan
Bantuan dan dukungan baik materil maupun immateriil dari berbagai pihak telah
memberikan kontribusi positif dalam penyusunan skripsi ini. Dan atas kontribusi tersebut
penulis menyampaikan terimakasih dan do‟a semoga Allah swt berkenan membalas kebaikan
kepada:
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
4. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas
ix
5. Bapak M. Yusuf Khummaini. S.Hi., M.H. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing saya dari awal memasuki perkuliahan sampai wisuda.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
Kesempurnaan hanyalah milik Allah dan penulis sadar bahwa skripsi ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, saran, kritik yang membangun dan koreksi semua pihak, penulis
Wasslamu‟alaikum Wr.Wb
ROHMATUL ANWAR
NIM: 111-13-293
x
ABSTRAK
Anwar, Rohmatul, 2017. Ilmuisasi Islam Dalam Perspektif Kuntowijoyo dan Implikasinya
Bagi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dr. Miftahuddin, M.ag.
xi
DAFTAR ISI
MOTTO ................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
xii
C. Riwayat Pendidikan Kuntowijoyo ..............................................26
PENDIDIKAAN ISLAM
xiii
a. Humanisasi ......................................................................83
b. Liberasi ...........................................................................85
c. Transendensi ...................................................................87
a. Integralisasi .....................................................................90
b. Objektivikasi ...................................................................96
1. Pengertian .............................................................................99
a. Tujuan ..........................................................................106
b. Materi ............................................................................508
d. Evaluasi .........................................................................113
a. Humanisasi ....................................................................120
b. Liberasi ........................................................................124
c. Transendensi .................................................................125
xiv
d. Objektivikasi .................................................................127
a. Humanisasi ....................................................................128
b. Liberasi .........................................................................130
c. Transendensi .................................................................132
a. Humanisasi ....................................................................134
b. Liberasi .........................................................................136
c. Transendensi .................................................................136
d. Objektivikasi .................................................................144
a. Humanisasi ....................................................................145
b. Transendensi .................................................................146
c. Objektivikasi .................................................................147
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................152
C. Penutup .....................................................................................155
xv
DAFTAR LAMPIRAN
4. KETERANGAN SKK
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Beakang
sangatlah tidak pantas jika ada manusia yang bersifat sombong dalam
yang bertitik tolak pada penelitian empiris, rasio dan logika mendapat
dikotomi ilmu mempunyai sisi baik. Inti dari persoalan keberatan atau
17
tidak setuju keberadaan dikotomi ilmu semacam itu lebih banyak
Agama orang lain sama sekalai berbeda dan tidak mempunyai kesamaan
sedikitpun, sehinngga tidak perlu ada dialog karena tidak akan mencapai
diri dari yang lain, menlak untuk berdialog dan bekerja sama untuk
203).
ajaran Islam hanya terikat sebatas tentang tentang agama saja. Sejatinya
dalam ajaran agama Islam juga mencakup ilmu pengetahuan umum, dapat
18
diketahui ketika Al-quran berbicara tentang reproduksi pada tumbuh-
di dunia tumbuh-tumbuhan terjadi dengan dua cara: cara seksual dan cara
non seksal. Sebenarnya yang berhak disebut reproduksi adalah cara yang
pertama saja. Cara inilah yang menentukan proses biologis yang bertujuan
karena ia dihasilkan dari memecah satu bagian dari asalnya lalu tumbuh
19
terpisah dari tumbuhan tersebut. Al-Quran tidak menyebut kecuali proses
sesuatu yang tersusun dari dua. Kata ini bisa dipakai untuk sepasang
sepatu, seperti dipakai untuk satu kesatuan yang tersusun dari laki-laki dan
sumber ilmu pengetahuan umum, bukti lain juga ada pada masa kejayaan
kemajuan peradaban Islam di Spanyol tidak lepas dari ajaran Islam yang
sehingga dapat diadopsiya seperti ilmu falak, fisiologi dan masih banyak
20
lagi. Kesan serupa juga diungkapkan oleh Sartios dimana ia mengatakan
bidang ilmu pengetahuan umum, meskipun pasti ada bidang lainya seperti
ada Jabir bin Hayyan, yang ahli dalam bidang kimia, bukti kontribusinya
pada eropa yaitu Prof. Houlmyard guru besar kimia Inggris mnempatkan
Izzudin al-Jaidaki juga ahli dalam bidang kimia, bukti kontribusinya yaitu
bukti kontribusinya yaitu 229 bukunya menjadi literatur ilmiah dalam ilmu
itu hilang bersama berlalunya zaman. Aliran-aliran teologi sudah ada pada
21
pemikiran-pemikiran yang kompleks dan sempurna baru dirumuskkan
pada masa Bani Abbasiyah periode pertama. Setelah terjadi kontak dengan
Asy‟ariah, aliran tradisional dibidang teologi yang dicetuskan oleh Abu al-
Hasan al-Asy‟ari (873-935M) yang lahir pada masa Bani Abbas ini juga
banyak sekali terpengaruh oleh logika Yunani. Ini terjadi karena al-Asy‟ari
sebelumnya adalah pengikut Mutazilah. Hal yang sama berlaku pula dalam
hal penulisann sastera. Penulisan hadis juga berkembang pesat pada masa
Bani Abbas hal itu mungkin terutama disebabkan oleh tersedianya fasilitas
bekerja.
filsafat, kimia, dan sejarah. Dalam lapangan astronomi terkenal nama al-
kedokteran dikenal dengan nama Al-Razi dan Ibnu Sina. Al-Razi adalah
Dia juga orang pertama yang menusun buku tenang kedokteran anak.
22
Sesudahnya ilmu kedoktern berada ditangan Ibnu Sina. Ibnu Sina yang
Hayyan. Dia berpendapat bahwa logam seperti timah, besi dan tembaga
dapat diubah menjadi emas atau perak dengan mencampurkan suatu zat
ahi dalam bidang ilmu geografi. Di antara karyanya adalah Muruj a-zahab
wa Ma‟adin al-Jawahir.
Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd. Al-Farabi banyak menulis buku tentang
Aristoteles. Ibnu Sina juga anyak mengarang buku tentang filsafat. Yang
23
filsafat, sehingga disana terdapat aliran yang disebut denan Averroisme.
Sejarah telah mengungkap bahwa ternyata para ilmuan tesebut diatas tidak
58).
tiga hal sebagaimana disebut dalam ayat itu. Umat Islam tidak secara
otomatis menjadi the chosen people. Ini tentu saja berbeda dengan konsep
aktivisme sejarah.
24
Kedua, aktivisme sejarah. Bekerja ditengah tengah manusia
(ukhrijat li an-nas) berarti bahwa yang ideal bagi Islam adalah keterlibatan
umat dalam sejarah. Wadat (tidak kain), uzlah (mengasingkan diri), dan
siapa saja. Baik individu (orang awam, ahli, super ahli), lembaga (ilmu,
tu‟minu nabillah (beriman kepada Allah). Ketiganya adalah unsur yang tak
25
terpisahkan dari ilmu sosial profetik, ilmu sosial profetik harus merupakan
gerakan yang sadar, yang buahnya akan dipetik dalam waktu lama.
akademis di Uni Sovyet waktu negeri itu masih dibawah dominasi Marx-
lebih bersifat mental, rasa rendah diri intelektual (Kuntowijoyo, 1998: 64).
sekarang dan masa akan datang. Paradigma profetik yang dimaksud adalah
akan lebih efektif dilakukan melalui proses pendidikan tidak akan pernah
dewasa dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku serta berakhlakul
karimah. Hal tersebut senada dengan yang dikatakan Prof. Ahmad Tafsir
26
agar berfungsi sebagai praktek pembebasan dengan tetap mendasarkan diri
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Kuntowijoyo.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritik
Salatiga.
27
2. Praktik
a. Guru
Kuntowijoyo.
b. Lembaga
IAIN Salatiga.
c. Peneliti
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitan
28
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptive
2. Sumber Data
Yaitu subjek dari mana data diperoleh. Sumber data yang penulis
buku, jurnal, majalah, ataupun karya tulis lainya yang relevan dengan
29
topik penelitian. Penelitian ini sumber data yang dibutuhkan meliputi
a. Data Primer
b. Data Sekunder
dengan ojek penelitian, naik itu teks buku, ,majalah, jurnal ilmiah,
30
Integratif yang ditulis oleh Ahmad Barizi, Integrasi Ilmu yang
dengan penelitian.
a. Metode Wawancara
b. Metode Dokumentasi
31
notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998:
236).
a. Deduktif
Islam.
b. Induktif
32
Selain metode deduktif dan metode induktif, peneliti menggunakan
metode analisis isi (content analysis) yaitu konten yang terdapat dalam
Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten
dan ide komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen
isi adalah:
Pengetahuan.
33
4. Kesimpulan, yaitu proses mengambil kesimpulan dari
F. Telaah Pustaka
maupun buku. Berikut ini beberapa literatur yang menjadi acuan pustaka
34
Integrasi Keilmuan UIN dalam Kurikulum dan Proses Pembelajaran
Ibnu Sina, selin ahlii dalam bidang ilmu kedokteran, filsafat, psiologi,
35
faqih yang telah berhasil pada masa Renaissance. Last but least, Ibnu
kekuasaanya.
5. Buku yang ditulis oleh Dr. H. Ahmad Barizi, M.A. yang berjudul
antara sains dan Islam (atau konsep yang ada pada Al-Quran dan
kauniyah.
36
6. Buku yang ditulis oleh DR. Mulyadhi Kertanegara yang berjudul
bahwa teori Ilmu Sosial Profetik itu ada tiga, yaitu Humanisasi,
37
pijakan/landasan pedoman sekolah tersebut. Liberasi sebagai
menjadikan ilmu Islam tidak hanya meniru ilmu dari Barat, atau
38
Tauhid sendiri mensyaratkan adanya tiga kesatuan, yakni kesatuan
39
memasukan serta merevansikannya terhadap komponen-komponen
G. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
2. Bagian Inti
penulisan.
Ilmuisasi Islam
40
BAB II
BIOGRAFI KUNTOWIJOYO
A. Lingkungan Keluarga
yang unik ini, tidak heran jika ada yang menyebutnya sebagai seorang
Belanda pada tahun 1947 dan 1948. Sejak kecil, ia aktif mengikuti
41
kegiatan-kegiatan kegamaan, yiatu belajar agama ke surau yag dilakukan
Klaten (1956) dan SMP Negeri Klaten (1959). Lalu melanjut ke SMA
D. Peran Kuntiwijoyo
Semasa kuliah, beliau sudah akrab dengan dunia seni dan teater.
Kebuadayaan dan Seniman Isam (Leksi), dan ketua Studi Grup Mantika
42
hingga 1971 (beliau mendirikan Grup Mantika bersama Dawam Rahardjo,
paripurna karena dia menjalani hidup di beragam habitat dan identitas itu.
43
Beliau guru besar sejarah di Universitas Gadjah Mada. Pengarang berbagai
judul novel, cerpen dan puisi. Pemikir dan penulis beberpa buku tentang
sebagainya.
E. Kepenulisan Kuntowijoyo
dua buah kumpulan Isyarat (1976) dan Suluk Awung Uwung (1976).
terpilih menjadi cerpen terbaik harian Kompas, yakni Laki-laki yag Kawin
kuntowijoyo, lmu sosial tidak boleh berpuas diri dalam usaha untuk
saja tapi leih dari itu, ilmu sosial harus juga mengeman tugas transformasi
44
tiga nilai dasar sebagai pjakan ilmu sosal profetik, yaitu: humanisasi,
yakni Punang Amari Puja dan Alun Paradipta Dukungan sang istri yang
dengan sabra dan tekun menemani, tlah menjadi kekuatan dan inspirasi
senam, joging atau jalan kaki. Sekali dua hari, dia berolahraga.
G. Karya-karya Kuntowijoyo
yakni agama, politik, sosial, cerpen, Puisi, novel dan drama (Kuntowijoyo,
2017: 377).
45
1. Karya-karya dibidang sejarah, agama, politik, sosial, dan budaya
(2002).
2000).
46
2. Karya-Karya dibidang Sastra
a. Naskah Drama
2) Tidak Ada Waktu Bagi Nynya Fatma, Barda dan Cartas (1972).
b. Puisi
1) Isyarat (1976).
c. Novel
2) Pasar (1972).
d. Cerpen
47
2) Pistol Perdamaian (1995).
48
e. “Aspek-Aspek Sosial yang Melatarbelakangi Pergerakan
1980.
Basis No. 32, Januari 1983 (semula esai ini adalah makalah
49
November/Desember 1983, hal. 64-73 dan versi Inggrisnya juga
dimuat dalam Prisma edisi Inggris, No. 31 Maret 1984, hal. 57-
66.
1983.
and India, New Delhi, 2-6 Januari 1985 dan pernha juga dimuat
50
dalam India and Indonesia from he 1920s to 1950s: The Origin of
1986).
1986.
Kamis, 13 April 1989, hal. 5. Dengan judul yang sama dengan isi
Mei 1987.
51
u. “Sebuah Program Reaktualisasi: Lima Model Reinterpretasi”,
Oktober 1987.
1988.
1988.
52
aa. “Paradigma Islam tentang Transformasi Sosial”, makalah
53
hh. “Integritas Sains Sosial dengan Nilai-Nilai Islam: Sebuah Upaya
54
Media Indonesia (26-29 Januari 1991), dan Pikiran Rakyat (28-29
Oktober 1991.
1991, hal.4.
55
Ilmu Humaniora di Fakultas Sastra UGM, tanggal 4-5 Maret
1991.
1994, hal. 4.
1994, hal. 6.
56
aaa. “Membawa Tuhan ke dlam Lembaga dan Budget” (Esai Pemilu),
12.
2000.
Mencintai Bunga-Bunga.
2013: 150).
57
5. Hadiah dari dewan Kesenian Jakarta untuk naskah drama Tidak Ada
Waktu bagi Nyonya Fatma, Barda, dan Cartas (1972), dan Topeng
Kayu (1973).
10. Kalyanakretya Utama untuk Teknologi Sastra dari Menteri Riset dan
Teknoogi (1999).
Bahasa (199).
13. Penghargaan dari Majelis Sastera Asia Tenggara untuk buku Mantra
58
I. Kuntowijoyo Sebagai Akadmisi
meliputi cerpen, puisi, novel, dan drama. Dalam bidang sastra ini, ia
dari majalah Satra (1968) dan penghargaan Penulisan Sastra dari Pusa
untuk naskah drama Rumput Rumput Danau Bento (1968); hadiah dari
Dewan Kesenian Jakarta unruk naskah drama Tidak ada Waktu Bagi
Nyonya Fatma, Barda, dan Cartas (1972) dan Topeng Kayu (1973); hadiah
dari panitia Hari BukuInternasional untuk novel Pasar (1972); dan secara
59
berturut-turut pada tahun 1996-1996-1997, cerpen-cerpenya yakni, Pistol
Riset dan Teknologi (1999); SEA Write Award dari Pemerintah Thailan
Hari (novel, 1966), Pasar (novel, 1972; terbit ulang tahun 1994), Khotbah
di Atas Bukit (novel, 1976; terbit ulang pada tahun 1993), Dilarang
Matahari (kumpulan fabel, 1999), Mantra penjinak ular (novel, 2000), dan
Topeng Kayu (naskah drama, 2001). Beliau juga menulis puisi. Adapun
kumpulan puisinya yang telah terbit adalah Isyarat (1976), Suluk Awang
2002: 677).
60
K. Konteks Pemikiran Kuntowijoyo
diperlukan, tapi lebih dari itu, seorang cendekiawan haruslah sosok yang
61
memiliki kepedulian untuk membangkitkan kesadaran masyarakatnya dan
menjadi motor penggerak bagi perubahan menuju ke arah yang lebih baik
sosok yang melangit, berjalan di atas mega, atau tinggal di menara gading,
tapi sosok cendekiawan adalah mereka yang tidak tercerabut dari akar-akar
62
maka yang terjadi adalah bahasan tafsir yang lebih substansif dari sekedar
norma itu untuk menjadi kerangka teori ilmu. Konsepsi fuqara‟ dan
perlu dikasihani sehingga sedekah, infaq, atau zakat menjad hak mereka
atas kewajiban kita. Namun secara teoritis, namun kita akan mengkaji
kondisi kultural. Dengan begitu yang terjadi adalah fuqara‟ dan masakin
63
maka sebtas itulah kita mengetahui kisah dalam Al-Qur‟an denga
yang lebih luas bahwasanya seyiap zaman, dispastikan ada sistem sosial,
sosial-ekonomi yang terjadi pada masa itu, bahkan hingga hari ini terjadi
formulasi sosial yang bersifat spesifik dan empirik. Sebagai contoh dari
pernyataan yang bersifat umu dan normatif adalah Allah mengecam orang
spesifik dan empirik, ayat tersebut berarti bahwa Allah mengecam keras
Pengaruh para filosof baik dari barat ataupun timur tak bisa
Ibnu Sina, dan Pragmatismenya Willian James. Yang paling tampak tentu
pemikirannya tentang Ilmu Sosial Profetik. Kita dapat melihat salah satu
64
karyanya, Dinamika Sejarah Umat Islam Indonesia, disitu Kuntowijoyo
wanita dan kaum budak pada kedudukan yang mulia) (Kuntowijoyo, 1994:
113-114).
Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta, selasa 22 Februari 205 pukul 16.00
65
Kuntowijoyo adalah seorang yang tekun, pekerja keras, dan
66
BAB III
A. Dikotomi Ilmu
membedakan atau memilah dua hal yang berbeda (Echols, 1992: 180).
teliti dan jelas dari suatu jenis menjadi dua yang terpisah satu sama lain di
mana yang satu sama sekali tidak dapat dimasukan ke dalam yang satunya
antara karakter ilmu agama dan umum yang seakan digunakan secara
terpisah. Dan, hal ini tidak lepas dari latar belakang historis-kultural, di
67
Dikotomi ilmu dalam Islam dimulai dengan kemunculan
sangatlah tidak pantas jika ada manusia yang bersifat sombong dalam
yang bertitik tolak pada penelitian empiris, rasio dan logika mendapat
dikotomi ilmu mempunyai sisi baik. Inti dari persoalan keberatan atau
68
kehiduan bermasyarakat meahirkan sikap ekslusivisme. Gerakan Islam
Agama orang lain sama sekalai berbeda dan tidak mempunyai kesamaan
sedikitpun, sehinngga tidak perlu ada dialog karena tidak akan mencapai
diri dari yang lain, menolak untuk berdialog dan bekerja sama untuk
203).
69
masuknya Islam di Indonesia, namun dapat dipahami bahwa masuknya
Islam tidak bisa lepas dari para penyebar Islam dan perdagangan.
oleh kondisi sosial budaya masyarakat yang ada pada saat itu.
sekitar seabad kemudian, yakni melalui survey Belanda pada tahun 1819,
asal Belanda, Martin van Bruinessen, yakin bahwa sebelum abad ke-18
atau sebelum berdirinya Pesantren Karang, belum ada lembaga yang layak
tidak terstruktur.
70
Selanjutnya, pada awal abad ke-20 M, pendidikan di Indonesia
pendidikan agama saja. Dengan istilah lain, terdapat dua corak pendidikan,
yaitu corak lama yang berpusat di pondok pesantren dan corak baru dari
ilmu-ilmu “umum”.
71
B. Integrasi-Interkoneksi Ilmu
arti pertama keseluruhan atau utuh, yang kedua berarti bersatunya antar
dan keterhubungan dalam hal ini adalah sains dengan agama. Amin
yang memiliki dua bagian yang tidak bisa dipisahkan (Annur, 2017: 14).
72
yang dibidik oleh seluruh disiplin keilmuan itu adalah realitas alam
semesta yang sama. Hanya saja, dimensi dan fokus yang dilihat oleh
mendikotomikan antara ilmu agama dan ilmu umum. Hal itu dapat dilihat
bagi setiap muslim” Kata ilmu yang tertera di dalam hadis tersebut tidak
secara spesifik merujuk ilmu apa yang wajib dipelajari: apakah ilmu
bidang keilmuan, baik ilmu yang berasal dari Islam (Al-Qur‟an dan hadis)
maupun ilmu yang berasal dari Barat (sekuler) Oleh sebab itu, gagasan
73
Secara epistemologis, paradigma integrasi-interkoneksi merupakan
karena itu keduanya bersedia untuk berdialog dan bekerjasama satu sama
diletakkan pada proporsi yang lebih tepat sesuai dengan kemurnian dan
kesucian al-Quran dan sesuai pula dengan logika ilmu pengetahuan itu
ilmu pengetahuan atau sebaliknya, serta adakah satu ayat Alquran yang
bertentangan hasil penemuan ilmiah yang telah mapan (Shihab, 1992: 41).
74
Kuntowijoyo mengatakan bahwa al-Quran sesungguhnya
empiris dan rasional yang orisinal, dalam arti sesuai dengan kebutuhan
75
keagamaan, termasuk amal, sehingga Islam dapat menjadi rahmat bagi
C. Islamisasi Ilmu
konsep lama yang kembali diaktualkan, mungkin hanya beda istilah saja.
Namun, ketika umat Islam berada pada posisi kemunduran dan ingin
bangun dari kemunduran gagasan Islamisasi ilmu dianggap baru, tepat dan
disambut positif oleh kalangan dunia Islam dan para ilmuannya. Ada
dikotomi antara ilmu dan agama (Islam). Sebagai solusinya maka Al-
76
2. Al-Ghazali, (1058-1111 M) gelar hujjatul Islam, filosof, fuqaha, teolog
1931, ibunya berasal dari Sunda dan ayahnya dari Johor, Malaysia. Ia
77
oleh pemikiran Naquib Al-Attas, salah satu karya terbesarnya ialah
oleh King Abdul Aziz University ini berhasil membahas 150 makalah
Islam yang diselenggarakan oleh umat Islam seluruh dunia. Salah satu
on the Nature of Knowledge and the Definition and the Aims of Education
78
bertentangan dengan Islam) dan dari belenggu paham sekuler terhadap
dalam setiap cabang ilmu pengetahuan masa kini yang relevan (Daud,
1998: 336).
2016: 9).
79
iradah, kalimah, perintah dan larangan-nya, dan sunah dan aturan-nya di
alam dunia dan kehidupan ini. tidak ada perubahan dan pertentangan di
dan penyelidikan terhadap berbagai fenomena alam, baik itu yang tertulis
mewujudkan tujuan tersebut. hal ini tidak dapat dimengerti dengan jelas
seperti kasus bom nagasaki dan Hiroshima dan korban perang dunia
80
walaupun mereka berhasil dari segi prestasi intelektual dan kemajuan fisik.
sekte.”
ini diakui bahwa peradaban Barat memiliki prestasi yang cukup berarti
ini sedang mengalami krisis yang akut dalam bidang pemikiran (dan
81
D. Ilmuisasi Islam
semudah yang dibayangkan. Faktanya, terjadi pro dan kontra dalam kubu
proyek islamisasi ini antara lain adalah Seyyed Hossein Nasr (1933),
Ziauddin Sardar (1951) dan beberapa tokoh lain yang menolak adanya
Karim Soroush dan Bassam Tibi. Mereka bukan hanya menolak akan
2007: 18).
82
Ilmu itu menyodorkan persoalan seperti bagaimana memberi label
bahwa pengetahuan tidak bisa diislamkan karena tidak ada yang salah di
atas pun tidak kurang reaksioner serta emosional dengan para pendulu
landasan serta gagasan yang tandas sebagai jalan lain untuk mengeluarkan
dari dilema Islamisasi Ilmu, dan pada sisi lain hegemoni peradaban Barat.
83
adalah muamalah. Karena mua‟malah maka rumusannya adalah
tidak perlu diislamkan, suatu teknologi akan sama ditangan orang Islam
atau orang kafir. Metode dimanapun sama, apakah itu metode survey,
ilmunya.
Tuhan. Islam menyediakan etika dalam perilaku ekonomi antara lain; bagi
84
mengalami objektivitas dimana etika agama menjadi ilmu yang
aspek universalitas klaim Islam sebagai rahmat bagi alam semesta bukan
bahkan setiap makhluk di alam semesta ini. “Rahmat bagi alam semesta”
adalah tujuan akhir pengilmuan Islam. Rahmat itu dijanjikan bukan hanya
dengan Islam sebagai mitos dan ideologi. Untuk lebih jauh memahami ini
dalam konteks yang lebih luas, kita bisa melihat alternatif lain bagi
85
konteks ke teks; sementara kodifikasi berkutat di sekitar eksplorasi teks,
sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan ingin dikembalikan kepada Islam yang
membangun ilmu yang (sudah) ada dalam teks ajaran Islam. Jika
Islamisasi itu arusnya dari konteks ke teks, maka pengilmuan Islam ini
dibutuhkan umat manusia. Bangunan teori atau grand theory ini nantinya
266-267).
akan konsep pengilmuan Islam ini adalah memahami apa yang oleh
untuk memahami apa yang akan dikerjakan pada suatu periode tertentu.
86
bermanfaat di periode yang lain. Dalam periodisasi ini, umat Islam
pada abad ke-20, masyarakat Indonesia masih masuk pada periode ini.
Pemberontakan Jawa pada tahun 1888 di Banten adalah akhir dari periode
ini.
pada tahun 1911 adalah penanda periode ideologi ini. Periode ini
kepemimpinan intelektual.
87
Jika pada periode pertama gerakan masih bersifat
Kuntowijoyo, periode ini berakhir sampai pada era 1985 ketika diadakan
Orde Baru.
ini akan menghindarkan diri dari dua hal, sekuralisasi dan dominasi
Ilmuisasi Islam
88
istilah diatas. Sehingga tidak akan menimbulkan kerancauan dalam
Dalam hal ini, mengkaji atau mempelajari tentang satu bidang tertentu
yang dibidik oleh seluruh disiplin keilmuan itu adalah realitas alam
semesta yang sama. Hanya saja, dimensi dan fokus yang dilihat oleh
89
ilmu pengetahuan berarti melakukan aktifitas keilmuan seperti eliminasi,
supaya umat Islam tidak begitu saja meniru metode-metode dari luar
aspek universalitas klaim Islam sebagai rahmat bagi alam semesta bukan
bahkan setiap makhluk di alam semesta ini. “Rahmat bagi alam semesta”
adalah tujuan akhir pengilmuan Islam. Rahmat itu dijanjikan bukan hanya
90
tersebut dengan mencari kesinambungan dan keterkaitan antara kedua
saling beriringan.
Tentu jawaanya tidak. Maka dari itu, Islamisasi ilmu mengalami stagnasi.
seluruh alam semesta, bukan hanya bagi pribadi-pribadi ataupun bagi umat
muslim saja. Tapi bagi seluruh umat manusia bahkan setiap mahluk hidup
91
F. Kritik Konsep Ilmuisasi Islam Kuntowijoyo
pakar pun diundang, mulai dari para tokoh level nasional hingga yang
Dasar Kurikulum UIN Sunan Kalijaga oleh Tim Perumuus pada tanggal 3-
5 Juli 2004.
bersama para pakar, yaitu Prof. John Haugh dari Amerika, Prof. Mehdi
Golshani dari Iran, dan juga Prof. H.M. Amin Abdullah sendiri, yang pada
paradigma ini, struktur keilmuan IAIN Sunan Kalijaga yang hampir lima
92
UIN Sunan Kalijaga sendiri telah melakukan berbagai upaya
sebagai berikut:
sudah hampir lima puluh tahun berjalan serta diterapkan di IAIN Sunan
paradigma integrasi-interkoneksi.
93
Berbeda dengan Paradigma Integrasi-Interkoneksi Amin Abdullah
UIN beserta kurikulumnya juga turut ikut di desain ulang, Ilmuisasi Islam
yang lebih mendalam untuk gagasan pengilmuan Islam ini. Memang sudah
94
BAB IV
95
Fungsionaismme. Kritik itu diantaranya datang dari gerakan
intelektual The New Left pada akhir 1960-an yang merupakan kritik
mapan, dan hanya menjalankan tugas yang sudah rutin. Sebagai jalan
sosial, nilai kebijakan tertentu. Asal usul dari gagasan liberal dalam
tetapi itu tidak pernah terjadi pada tingkat institusional. Ilmmu sosial
96
semata-mata, maka ilmu sosial perfeksionisme justru menghargai
berupa agama, yang disbeutnya sebaga ilusu. Ini hampir sama dengan
97
dimualai dengan Renaissance, suatu peradaban baru yang mencoba
yang tidak memisahkan antara agama dan ilmu tentu akan mendapat
98
lepas dari basis sosial (structure), Marxisme dijungkakan. Ini akan
tidak terpisah dengan lain. Tema-tema penelitian dapat dari ketiga pilar
a. Humanisasi
99
disebuah pabrik yang menggunakan mesisn sepert pabarik tekstil,
100
kerusuhan di Indoonesia akhir-akhir ini adaka kekumuhan, satu hal
iman dan amal saleh. Tentu saja implikasi dari iman dan amak
b. Liberasi
mitos, ideologi, dan ilmu. Islam sehari-hari adalah Islam smsl yang
dunia mistis. Sekarang kita tinggal memilih antara idelogi dsn ilmu.
101
liberasi kita dapat belajar dari Theologi of Liberation, ideologi yang
dengan ilmu:
1997: 22).
102
yang serba anti pria. Islam dalam hal ini menndukung suatu
Islam tidak boleh takut bernahu munkar asal dilandasi dengan ilmu.
103
c. Transendensi
per, setiap kali selalu kembali berputr seperti yang dulu selalu lebih
nilai dari golongan yang dominan akan menguasi, dan (3) nilai
104
Nama Indah itu. Apa yang dipersangkakan oeh sekularisme sebagai
105
san liberasi harus menjadi satu dengan transendensi (Kuntowijoyo,
1998: 76).
49).
a. Integralisasi
106
Kami berpendapat bahwa “ilmu-ilmu sekular adalah produk
107
filsafat antroposentrisme diferensiasi Ilmu
Keterangan:
manusia sendiri.
108
itu sendiri (tidak diluarnya: Kitab Suci), yaitu korespondensi
bangunan ilmu. Ilmu harus objektif, tidak ada cmpur tangan etika,
filasafat ilmu.
109
bukan teori. Tumbuhnya industri adalah bukti bahwa ilmu harus
yang diterapkan.
Ilmu integralistik
2006: 51-53).
Keterangan:
110
manusia sebagai satu-satunya sumber pengetahuan dan
yaitu yang berasal dari Tuhan dan yang berasal dari manusia,
ini yang akan diambil dari Ilmu Ekonomi Syariah ini karena
111
Bank BNI yariah, Bank Mandiri Syariah, usaha-usaha agrobisnis,
b. Objektivikasi
112
tengah terminologi lain, yaitu internalisasi, eksternalisasi,
internalisasi eksternalisasi
objektifikasi
113
sebagai sesuatu yang objektif, sementara orang non-Islam
I versus you dalam politik, tetapi I versus it, bukan lagi orang ke-1
114
adalah “memandang sesuatu sebagai objek ata benda”. Misalnya
73).
1. Pengertian
pendidikan sejak kurang lebih satu abad yang lalu. Istilah kurikulum
muncul untuk pertama kalinya dalam kamus Webster tahun 1856. Pada
tahun itu kata kurikulum digunaan dalam bidang olah raga, yakni suau
lat yang membawa orang dari start sampai finish. Barulah pada tahun
115
a. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa
tertentu.
116
c. Memusatkan perhatian pada mengaji yang telah lampau dan
kedalam berbagai ilmu yang berbeda, tidak terkait satu sama lain,
2004, 241-242).
modern ialah semua yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan
disekolah. Pandangan ini bertolak dari yang aktual, yan nyata, yaitu
117
pendidikan, kkegiatan yang dilaukan siswa dapat memberikan
yang harus di kuasai dan dimilikioleh anak didik dari suatu satuan
118
tentang bidang-bidang studi yang perlu di plejari oleh anak didik untuk
dari suatu bidang studi yang telah dipilih untuk dijadikan objek belajar.
119
a. Kurikulum pendidikan Islam harus menonjolkan mata pelajaran
agama dan akhlak. Agama dan akhlak itu harus di ambil dari al-
kebutuhan.
120
Menurut al-Abrasyi yang harus diperhatikan dalam penyusuna
menjalani cara hidup yang mulia dan sempurna, seperti dengan ilm
c. Disamping itu ada lagi mata pelajaran yang dipelajari oleh orang-
121
ini membantu untuk mengerti tafsir al-Qur‟an, Hadist dan fiqh
merinci isi kurikulum yaitu tujuan, isi (materi), pola belajar mengajar,
dan evaluasi. Pembagian ini diikuti oleh Ralph W. Tyler. Oleh karena
2. Komponen-Komponen Kurikulum
a. Tujuan
122
1) Tujuan yang ingin dicapai secara keseluruhan
pendidikan.
itu ada yang disebut tujuan kurikuler dan ada pula yang disebut
114-115).
123
Hilda Taba dalam Curiculum Development memberikan
124
tujuan itu meliputi aspek kognitif, nilai dan sikap, serta
b. Materi
institusional.
yaitu:
125
1) Separate subject curriculum
2) Correlated curriculum
3) Integrated curiculum
126
yang beramakna bagi anak dan biasanya dituangkan dalam
saat Islam pertama kali lahir di dunia, yaitu seak nai Adam,
Allah kepada nami Adam dan para malaikat. Namun pada ayat
88: 53; 56; 63; 22: 46: 29: 20: dan 10: 10).
127
2) Pola integratif
2004: 279-280).
128
c. Proses belajar mengajar
keseluruhan.
129
metode belajar, penggunaan alat pengajalan, dan lain sebagainya
d. Evaluasi
130
Sedangkan Suharmi Arikunto, denga ebih spesifik
tertentu.
berikutnya.
131
sebab kelemahan ini, maka akan lebih mudah dicari cara untuk
mengatasinya.
belajar.
132
mengajar, kurikulum, sarana dan sistem administrasi (Rosyadi,
2004: 289-290).
a. Prinsip Relevansi
murid.
133
Disamping mempertimbangkan lingkungan hidup
b. Prinsip efektivitas
c. Prinsip efesiensi
134
Efesiensi suatu usaha pada dasarnya merupakan
d. Prinsip kesinambungan
program pendidikan.
135
dengan hal itu urutan dalam penyajian berbagai bidang studi
e. Prinsip fleksibilitas
dalam bertindak.
dan minatya.
123-124).
136
C. Implikasi Ilmuisasi Islam Kuntowijoyo Bagi Pengembangan
a. Humanisasi
antara lain:
137
berkencenderungan pada Al-hanief (rindu akan kebenaran dari
3) Tuntutan masyarakat
modern.
138
dan keserasian antara kedua kepentingan hidup inii menjadi
139
dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Pada
140
2) Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat
b. Liberasi
skil.
141
3) Tujuan moral yang bersasaran pada pemberian kemampuan
dorongan biologis.
yang serba anti pria. Islam dalam hal ini menndukung suatu
142
c. Transendensi
sedang berkembang saat ini. Bagaimana semua itu bisa terjadi pada
143
kurikulum pendidikan Islam menurut Al-Ghazali tercermin dalam
SWT.
menukil dari pendapat para ahli seperi Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-
144
guna memperoleh ketinggian derajat dalam berbagai dimensi
d. Objektivikasi
145
2. Materi Kurikulum Pendidikan Islam
a. Humanisasi
humanisasi, yaitu iman dan amal saleh. Tentu saja implikasi dari
iman dan amal saleh itu sangat luas (Kuntowijoyo, 2006: 102).
1) Ilmu lisan (bahasa) yang terdir darii lima lughah, nahwu, sharaf,
146
hadist dan pentashehanya, serta itimbath tentangg qanun-qanun
fiqhiahnya.
b. Liberasi
147
pembangunan nasional stabilitas, dan keamanan. Liberasi politik
148
di antara kamu” dan QS al-Zukhruf [43]: 32 yang artinya “apakah
2006: 104-105).
149
c. Transendensi
1) Ilmu bahasa.
2) Logika.
sebgainya.
150
4) Fisika dan metafisika yang terdiri dari berbagai jenis ilmu,
sebagainya.
a. Humanisasi
283).
151
kebutuhan, minat-minat, serta keinginan-kenginan antar individu
karena potensi dari setiap anak itu berbeda, serta dari kedua belah
152
dalam keadaan bagaimana anak itu memberi hasil yang sebaik-
baiknya.
b. Liberasi
153
SMP, karena pada usia tersebut peserta didik masih dalam tahap
1993: 178-179).
c. Transendensi
154
a) Al-Qur‟an
153).
155
174); al-Qur‟an merupakan kitab pendidikan dan
zhahir dan yang bathin, yang awal dan yang akhir, meliputi
156
spiritual, dan keparipurnaan hidup manusia secara hakiki
b) Al-Sunah
baik.
157
Al-Qur‟an menekankan bahwa rasulullah berfungsi
158
yang di kandungnya, bumii yang bulat dengan segala yang di
159
insaniyah sebagai landasan dalam kegiatan belajar mengajar
kepada tujuanya.
160
Seseorang yang melakukan kegiatan ijtihad disebut
d. Objektivikasi
161
mengatakan bahwa orang-orang yang mempunyai ilmu
tanya.
175).
bermanfaat.
162
4. Evaluasi Pembelajaran
a. Humanisasi
mesin politik dan mesin-mesin pasar. Ilmu dan teknologi juga telah
dan pengetahuan yang sama untuk bekal peserta didik dalam dunia
163
b. Transendensi
makhluk yang dhaif dan lemah (QS, 4: 28; 6: 78; 17: 85); manusia
18: 54; 17: 89) di satu pihak, dan manusia juga sebagai makhluk
terbaik dari semua prestasi Tuhan tentang penciptaan (QS. 95: 4);
alam serta isinya (QS. 2: 29; 31: 20) di lain pihak. Karena kondisi
164
menerus, yang dalam terminologi pendidikan kita sebut evaluasi
c. Objektivikasi
165
Alangkah jauh lebih baik jika prilaku objektivikasi di terapkan
Tuhannya.
masyarakat.
166
Dalam bukunya Khoiron Rosyadi (2004: 290-292)
sebagai berikut:
167
2) Sikap amanah, yakni suatu sikap pribadi yang setia, tulus hati
kepadanya (QS. 44: 58). Dan hadist Nabi saw yang artinya:
168
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ini merujuk pada humanisasi, yaitu iman dan amal saleh. Tentu saja
implikasi dari iman dan amak saleh itu sangat luas (Kuntowijoyo, 2006:
102).
bertentangan dengan gerakan feminisme barat yang serba anti pria. Islam
169
dalam hal ini mendukung suatu moderasi, yaitu kemitrasejajaran antara
pria dan wanita, dengan perspektif gender. Justru karena itu studi tekstual
berarti beriman kepada Allah SWT, seseorang yang taat beragama dan
persoalan besar. Itu semua karena aspek muamalah dari agama termasuk
ilmu agama saja mungkin terkejut dengan gejala “modern” seperti cadar,
Bagaimana semua itu bisa terjadi pada zaman modern? Mereka dan para
cenderung melihat dari ilmu agama saja. Transendental akan berguna bagi
perubahan.
170
komponen kurikulum yaitu tujuan, isi/materi, kegiatan pembelajaran, dan
B. Saran
saran kepada:
1. Ilmuan Muslim
171
Islam dalam pembelajaranya, yang artinya para pendidik tidak begitu
3. Pemerintah
pengilmuan Islam.
C. Penutup
penulis katakan, sebagai makhluk yang jauh dari kata sempurna, penulis
Indonesia.
172
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Istianah. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Malang: UIN Malang Press.
Armas, Adnin. 2007. Krisis Epistemologi dan Islamisasi Ilmu. ISID Gontor:
Center for Islamic & Occidental Studies.
Barizi, Ahmad. 2011. Pendidikan Integratif. Malang: UIN Maliki Press Anggota
IKAPI.
Daradjat, Zakiyah, dkk. 1984. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.
Daymon, Christin. 2008. Metode Metode Riset Kualitatif dalam Public Relationns
dan Marketing Cominicatios Cetakan ke-1. Yogyakarta: Bentang anggota
IKAPI.
173
Echols, John, dan Hassan Shadily. 1992. Kamus Inggris-Indonesia Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Fauzi, Amin. 2017. Integrasi Dan Islamisasi Ilmu Dalam Perspektif Pendidikan
Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 8(1): 10-11).
___________ 1998. Ilmu Sosial Profetik. IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (61):
70-76.
174
___________ 2002. Perubahan sosial Dalam Masyarakat Agraris Madura 1850-
1940. Jogjakarta: Mata Bangsa.
175
Muliawan, Jasa Ungguh. 2005. Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Ratna, Nyoman Kuntha. 2009. Teori, Metode Penelitian Pendidikan Sastra (Dari
Strukturalistik hingga Postrukturalisme, Perspektif Wacana Naratif).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suprayogo, Imam. 2014 “Membangun Integrasi Ilmu Dan Agama”, dalam Zainal
Abidin Bagir et. all., Integrasi Ilmu Dan Agama: Interpretasi Dan Aksi.
Bandung: Mizan.
176
Tafsir, Ahmad. 2008. Filsafat Pendidikan Islam: Integrasi Jasman, Rohani, dan
Kalbu Memanusiakan Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Thoib, Ismail dan Mukhlis. 2013. Dari IslamisasI Ilmu Menuju Pengilmuan
Islam. Jurnal Studi Keislaman. 17(1): 67-84.
Yatim, Badri. 1998. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Prsada.
177
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
Rohmatul Anwar
111-13-293
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
2013 2013
2013
Salatiga) 2013
Salatiga 2013
Preparaion Course at
(PORS) VI “SPORT IS
MY LIVE) 2014
2013/2014
2013/2014
12 Sertifikat CEC Festifal 20-22 November Panitia 3
2014 2014
Dasar (DIKLATSAR)
2015
Pendelegasian dalam
Acara “Motivasi
Wawasan Keislaman
Sosialisasi FSLDKN
Lokakarya “Improving
Better Learning
Qualitiy” 2015
2015
Salatiga 2015
CUP V Tingkat
SMA/SMK/MA SSC
Championship
“Togetherness for
Quality”
Participatin in Week
Discussion “ The
Civilizatin of Islamic
Spain”
Wujudkan Lingkungan
2015
Interpretation in Ma‟had
Al-Jami‟ah IAIN
Salatiga 2015-2016
2016
salatiga
“Mengembangkan Jiwa
Solidaritas Dalam
Berorganisasi” 2016
Mahasiswa (POM)
UKSW “ Menumbuhkan
Berolahraga” 2016
(Ma‟had Al-Jami‟ah
Her Valuable
Participatin in Speech
Championship “Having
Good Ability in
2016
YOU CAN
INDONESIA to
Development Index of
Indonesia 2016
34 Sertifikat Praktikum 14 Desember Peserta 2
Kewirusahaan “Keren
Berani Berwirausaha”
2016
“International Certificate
of Pemuda Mendunia
Malaysia” 2017
TOTAL 101
Wakil Dekan