Anda di halaman 1dari 12

Makalah

“Bahasa Arab”

Disusun Oleh:

M. Irwan(19640102)
Ahmad Akbar Ramadhani (19640266)
Joko Srihartanto(19640200)
Syahriadi(19640286)
Muchammad Syamsi Ardi(19640174)
Noori Muhammad(19640016)

Universitas Kalimantan
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segalapujibagi Allah SWT yang telahmenolong kami


menyelesaikanmakalahinidenganpenuhkemudahan. Tanpapertolongannyamungkin kami
tidakakansanggupmenyelesaikanmakalahinidenganbaik.
Makalahinidisusun agar
pembacadapatmengetahuitentangpengertianisimmuannatsdanisimmudzakar, ciri-
ciridanpembagiannya yang penulissajikanberdasarkanpengamatandariberbagaisumber.
Namundenganpenuhkesabarandanterutamapertolongandari Allah SWT
akhirnyamakalahinidapatterselesaikan.
Makalahinimemuattentang “Pengertianisimmudzakardanisimmuannastsertacontoh-
contohnya” dansengajadipilihkarenamenarikperhatianpenulisuntukdicermati.
Kami juga mengucapkanterimakasihkepadadosenpembimbing yang
telahbanyakmembantusertateman-temandisekitarpenulis yang telahmemberikandukungankepada
kami agar dapatmenyelesaikanmakalahini.
Semogamakalahinidapatmemberikanwawasan yang lebihluaskepadapembaca.
Walaupunmakalahinimemilikikelebihandankekurangan. Kami mohonuntuk saran dankritiknya.
Terimakasih.

Banjarmasin, Oktober 2019


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Dalamkehidupansehari-harimanuasiatidaklepasdari yang namanyakomunikasi.
Dalamkomunikasitentumengandungkalimat yang bermacam-macam. Dalambahasa Indonesia
kalimatdibagimenjadibermacam-macam. Begitupuladalambahasaarab, kalimat juga
dibagimenjadibeberapamacam. Diantaranyaada yang menurutsifatnya, jumlahnya, bentuknyadll.
Al-Quran turundenganbahasa Arab dikarenakanRasulullah Saw dan para
Mukhatabpertamanyamenggunakanbahasatersebut. ”DanJikalau kami jadikan Al Quran
itusuatubacaandalambahasaselain Arab, tentulahmerekamengatakan:
“Mengapatidakdijelaskanayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalambahasaasingsedang
(rasuladalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]

1.2. RumusanMasalah
Adapunpermasalahan yang akandibahasdalam proses penyusunanmakalahiniadalah
“Isimmudzakardanisimmuannatssertacontoh-contohdantanda-tandanya”.
Untukmemberikankejelasanmaknasertamenghindarimeluasnyapembahasan,
makadalammakalahinimasalahnyadibatasipada :

1. Apakahpengertiandarimudzakar?
2. Apakahpengertiandarimuannats?
3. Babaimana Cara membedakan kata bendamudzakardanmuannats?
4. ApakahIsim yang samauntukmudzakardanmuannats?

1.3. TujuanPenulisan
Padadasarnyatujuanpenulisankaryatulisiniterbagimenjadiduabagian,
yaitutujuanumumdankhusus.
Tujuanumumdalampenyusunanmakalahiniadalahuntukmenyelesaikantugasmatakulian Bahasa
Arab.
AdapunTujuankhususpenyusunanmakalahiniadalah :

1. Apakahpengertiandarimudzakar?
2. Apakahpengertiandarimuannats?
3. Babaimana Cara membedakan kata bendamudzakardanmuannats?
4. ApakahIsim yang samauntukmudzakardanmuannats?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Dalamtatabahasa Arab, dikenaladanyapenggolonganIsimkedalamMudzakkar (laki-laki)


atauMuannats (perempuan). Penggolonganiniada yang memangsesuaidenganjeniskelaminnya
(untukmanusiadanhewan) danadapula yang merupakanpenggolongansecarabahasasaja
(untukbendadan lain-lain).

1. MUDZAKKAR

Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyarah ‘’‫ “ َهذَآ‬seperti:

- ٌ‫ رجل‬: orang laki-laki


- ٌ‫ ِحصَان‬: kuda/ keledai
- ٌ‫ قَ َمر‬: rembulan
- ٌ‫ ِكتَاب‬: buku/kitab

Isim mudzakkar ini dapat berupa mudzakkar hakiki dan dapat berupa mudzakkar majazi.

a. Mudzakkar Hakiki adalah lafal yang menunjukkan atas jenis kelamin laki-laki, baik berupa
manusia atau binatang, Seperti :

- ٌ‫ َرجل‬: orang laki-laki


- ٌ‫صبِي‬ َ : anak laki-laki
-ٌ‫سد‬
َ َ ‫ا‬ : singa
- ٌ‫ َج َمل‬: unta

b. Mudzakkar Majazi adalah lafal yang menunjukkan atas sesuatu yang di berlakukan atau
digolongkan seperti lelaki walaupun sebenarnya bukan lelaki, Seperti :

- ٌ‫باب‬: pintu
- ٌ‫لَيْل‬: malam
- ٌ‫بَدْر‬: purnama
2. MUANNATS

Muannats adalah isim yang dapat ditujuki dengan lafal isyara” ‫ “ َهذِه‬seperti:

- ٌ‫نَاقَت‬ : unta
- ٌ‫ا ِْمرأَة‬: orang perampuan
- ٌ‫ش َْمس‬ : matahari
- ٌ‫دَار‬ : kampung/rumah

Isim muannats ini ada empat macam yaitu : muannats lafzihi, muannats hakiki, muannats
maknawi, dan muannats majazi.

a. Muannats lafzihi adalah lafal yang ada tanda-tanda kemuannatsannya (ta’nits), baik lafal itu
ِ َ‫ ٌف‬Maupunmenunjukkan lelaki seperti” ‫ب ْه َمة‬,ٌ‫زك َِرياَّء‬,ٌ
menunjukkan perempuan seperti: ”‫ َخ ِديْجة‬,ٌ‫اط َمة‬ َ
ٌَ ٌ
ٌَ‫ح َْمزة‬,ُ‫ط ْلحَة‬

b. Muannats hakiki adalah lafal yang menunjukkan perempuan, baik manusia atau binatang seperti
:ٌٌ,‫ٌغالَ َمت‬, ُ‫ا ِْمرأة‬

c. Muannats maknawi adalah lafal yang menunjukkan perempuan akan tetapi tidak ada tanda
perempuan (ta’nits ) pada lafal tersebut seperti :ٌ‫ “زينب ٌ ِه ْنذ ٌسعاَد‬muannats maknawi ini adalah
termasuk golongan muannats hakiki (muannnats maknawi pasti muannats hakiki ), sedangkan
muannats hakiki belum pasti muannats maknawi.
d. Muannats majazi adalah lafal yang diberlakukan seperti muannats walaupun sebenarnya bukan
muannats ( binatang atau manusia ) seperti :
- ٌ‫ش َْمس‬: matahari
- ٌ‫دَار‬: rumah
- ٌ‫عيْن‬
َ : mata
- ٌ‫ َرخل‬: kaki

Ada beberapa isim yang dapat digolongkan mudzakkar dan dapat pula digolongkan muannats
seperti :

- ٌ‫ َد ْلو‬: timba
- ٌ‫س ِ ِّكيْن‬ِ : pisau
- ٌ‫س ِبيْل‬ َ : jalan
َ
- ٌ‫ ط ِريْق‬: jalan
- ٌ‫ س ْوق‬: pasar
- ٌ‫ ِلساَن‬: lisan/lidah
- ٌ‫ ذِراع‬: dzira’
- ٌ‫سالَح‬ ِ : pedang
- ٌ‫ صَاع‬: shaa’
- ٌ‫ عنق‬: leher
- ٌ‫ ح َْمر‬: tuak/arak
Dan sebagian lagi ada isim mempunyai tanda muannats (ta’nits) akan tetapi isim tersebut
bisa digolongkan lelaki (mudzakkar) dan bisa pula digolongkan perempuan (muannats) seperti:

- ‫س ْخ َل ٌة‬
َ : anak kambing
- ٌ‫شَاة‬: kambing
- ٌ‫ َحيَّة‬: ular
- ٌ‫ ِر ْب َعة‬: yang sedang

3. Cara membedakan kata bendamudzakardanmu’annats


1. Cirihakiki, yaitudenganmelihatjeniskelamin (manusia, binatang).
Contoh: ‫مــــــــ ُ َؤنَّــثــــــــــــــــــ مـــــَذَكــــــــــــَر‬

ْ
ُ‫ال َم ْرئَة‬Seorangwanita
‫ ُم َحـــــد‬Muhammad
ُ‫اط َمة‬
ِ َ‫ ف‬Fatimah
ُ‫الــر ُجــل‬Seoranglaki-laki
َّ
ُ‫الد ُِّجا َجة‬Ayambetina
ُ‫اَل ِدِّيْــــك‬Ayamjantan

2. CiriMajazi, yaitudenganmengelompokkanbahasa. UntukMu’annatsbiasanya


ditandaidenganbeberapahalberikutini.
a. Diakhiridenganhuruf ta’ marbuthoh (‫) ة‬, contoh:
ُ‫ فَاطِ َمة‬Fatimah
ُ‫الد ُِّجا َجة‬Ayambetina
ُ‫‘عائشة‬Aisyah
ْ
ُ‫ال َم ْرئَة‬Seorangwanita
ُ‫رقَيَة‬Ruqayah
ُ
ُ‫الد ََّر َجة‬Sepeda
ُ‫ َخ ِد ْي َجــة‬Khadijah
‫سة‬َ ‫ َمد َْر‬sekolahan
b. Berpasang-pasangan
Neraka‫ـــار‬ ْ
ُ َّ‫اَلن‬Pasangannyaُ‫ال َجـــــنَّة‬Surga
ُ
Langit‫س َمــأ‬ َّ ‫ال‬pasangannya‫ض‬ ُ ‫اَالَ ْر‬bumi

Ada 3 (tiga) tanda yang menunjukkan bahwa suatu isim itu termasuk muannats, yaitu :

1. Ta’marbuthah ( ‫ )ة‬seperti ِ َ‫“ف‬


:” ٌ‫اط َمة‬

2. Alif ta’nits maqshurah seperti : “ ‫س ْل َمى‬


َ “

3. Alif ta’nits mamdudah seprti : “ ٌ‫سنَاء‬


َ ‫“ َح‬
Ta’marbuthah adalah ta’ yang berada pada isim shifat yang membedakan antara muannats
dan mudzakkar seperti :
No Muannats Mudzakkar Artinya
1. ‫اِ ْم َرأَة َبا ِئ َعة‬ ٌ‫َرجلٌ َبا ِئع‬ Seorang lelaki/perempuan yang
menjual
2. ٌ‫اِ ْم َرأَةعَا ِل َمة‬ ٌ‫َرجلٌعَا ِلم‬ Seorang lelaki/perempuan yang
alim
3. ٌ‫اِ ْم َرأَة َمحْ م ْودَة‬ ٌ‫َرجلٌ َمحْ م ْود‬ Seorang lelaki/perempuan yang
terpuji

Apabila ta’ marbuthah tersebut berada pada selain isim shifat, mak pemakaian tersebut hanya
mengikuti dan meneruskan apa yang ada saja (sama’iy) seperti:” ٌ‫ارة‬ ِ ‫غالَ َمة‬," ٌ‫ثَ ْم َرة‬
َ ‫ح َم‬,ٌ
Isim shifat yang khusus untuk perempuan tidak perlu memakai ta’marbuthah (kecuali sama’iy)
seperti :
No Lafal Artinya Keterangan
1. ٌ‫حَائِض‬ Yang haid

2. ‫َطا ِلق‬ Yang dicerai


ٌٌ
ٌ‫ثَيِِّب‬ Yang janda
3.
ٌ‫م ْط ِفل‬ Yang punya anak
4. kecil

Sedangkan sebagaimana lafal menyusui adalah sama’iy ٌ‫ “م ْر ِضعَة‬yang berarti wanita yang
(didengar), Allah ta’ala berfirman:

Artinya :(ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita
yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang
hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak
mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.
(Q.S. Al-Hajj :2)

Pada dasarnya keberadaan ta’marbuthah pada kalimat isim adalak untuk membedakan
antaran muannats dan muzakkar. Hal ini banyak terjadi pada isim shifat, seperti :

- ٌ‫ ك َِريْم‬dan ٌ‫ك َِر ْي َمة‬ = yang mulia (lk/pr)


- ٌ‫اضل‬َ
ِ ‫ ف‬dan ٌ‫اضلة‬ َ َ
ِ ‫ف‬ = yang utama (lk/pr)

dan sedikit yang berada pada selain isim shifat seperti :

- ٌ‫ اِ ْم ِرىء‬Dan‫ا ِْم َرأَة‬ = seseorang (lk/pr)


َ ‫ اِ ْن‬Danٌ‫سانَة‬
- ٌ‫سان‬ َ ‫اِ ْن‬ = manusia (lk./pr)
- ٌ‫ غالَم‬Dan ٌ‫عالَ َمة‬
َ = seorang remaja (lk/pr)
َ
- ‫ فتًى‬Dan ٌ‫فتَاة‬َ = seorang pemuda (lk/pr)
- ٌ‫ َرخل‬Dan ٌ‫َرخلَة‬ = seseorang (lk/pr)

Pemakai ta’marbuthah juga sering digunakan untuk menunjukkan salah satu dari jenis benda
(makhluk) seperti:

- ٌ‫ثَ َمر‬: buah


- َ
ٌ‫ث َمر‬: buah kurma
- ٌ‫نَ ْخل‬: pohon kurma
- ٌ‫ش َخر‬ َ : pohon
- ٌ‫ثَ َم َرة‬: satu buah
- ٌ‫ثَ َم َرة‬: satu buah kurma
- ٌ‫نَ ْخلَة‬: satu batang pohon kurma
- ٌ‫ش َخ َرة‬
َ : satu batang pohon

Begitupun pula dipakai untuk menunjukkan salah satu dari jenis hasil industri (sama dengan
makhluk) seperti:

- ٌ‫ َخر‬: batu kapur


- ٌ‫لَبِن‬: batui bata
- ٌ‫س ِفيْن‬ َ : perahu
- ٌ‫ َخ َّرة‬: sebuah batu kapur
- ٌ‫لَ ِبنَة‬: sebuah batu bata
- ٌ‫س ِف ْينَة‬
َ : sebuah perahu

Adakalanya ta’marbuthah ini dipakai untuk mendatangkan arti mubalaghah (sangat) Seperti :

- ٌ‫عالَّ َمة‬
َ = yang sangat alim
- ٌ‫ =فَهَّا َمة‬yang sangat paham
- ٌ‫=رحَّالَة‬َ yang sering melancong

Ta’ ini juga sebagai huruf pengganti dari :

a. Ya’ nya wazan “ ٌ‫“ َم َفا ِعيْل‬:”seperti lafal “ ٌ‫َاخيْح‬


ِ ‫ َجح‬Menjadi “ ٌ‫َاجحَة‬
ِ ‫“ َجح‬.hal ini sering terjadi pada
isim mu’arrab yaitu isim yang berasal dari bukan bahasa Arab (diarabkan) seperti : ٌ‫َز َنا ِديْق‬
Menjadiٌ‫َزنَا ِدقَة‬
b. Ya’ nisbat, seperti :
No. Asal Jadian Artinya
1. ‫شقَى‬ْ ‫د ِِم‬ ٌ‫شقَة‬
ِ ‫َد َما‬ Bangsa damaskus

2. ‫َح ْن َب ِلى‬ ٌ‫َحنَا ِبلَة‬ Pengikut madzhab


imam ahmad bin
hambal
3. ٌ‫َمش ِْر ِقى‬ ٌ‫َمش َِارقَة‬ Bangsa timur

4. ٌ‫َم ْغ ِر ِبى‬ ٌ‫َمغَ ِاربَة‬ Bangsa barat

1. Huruf depan suatu kalimat (fa’ kalimay) yang di buang seperti lafal “ ٌ‫ “ ِعدَة‬yang berasal dari “
ٌ‫“وعْد‬
َ

2. Huruf tengah suatu kalimat (ain kalimat) yang dibuang seperti lafal “ ٌ‫ “اِقَا َمة‬Yang berasal dari “
ٌ‫“اِ ْق َوام‬

3. Huruf akhir suatu kalimat (lam kalimat) yang dibuang seperti lafal “ ٌ‫ “ل َغة‬Yang berasal dari “
" ٌ‫لغَو‬

4. ISIM YANG SAMA UNTUK MUDZAKKAR DAN MUANNATS

Isim yang dapat dipakai untuk mudzakkar dan muannats adalah isim shifat yang mengikuti
wazan-wazan sebagai berikut :

No. Wazan Contoh Artinya


1 ٌ‫ِم ْف َعل‬ ٌ‫ِم ْغشَم‬ Yang gagah berani

2 ٌ‫ِم ْفعَال‬ ٌ‫ِم ْق َول‬ Yang baik ucapan nya

3 ٌ‫ِم ْف ِعيْل‬ ٌ‫ِم ْع َطار‬ Yang selalu berbau harum

4 ٌ‫ِم ْق َوال‬ Yang baik ucapannya

5 ٌ‫ِم ْع ِطيْر‬ Yang selalu berbau harum

6 ٌ‫س ِكيْر‬
ْ ‫ِم‬ Yang banyak mabuk
Di samping wazan-wazan yangb terdapat pada kolom di atas, masih terdapat beberapa
wazan; yaitu :

- ٌ‫فَع ْول‬Yang mempunyai makna seperti ٌ‫فَا ِعل‬

Contoh:

‫غي ْو ٌر‬َ ‫ام َرأَة‬


ْ ‫=رجالَ ِو‬lelaki
َ atau perempuang yang cemburu
َ
ٌ‫ام َرأةصَب ْور‬ ْ ‫=رخالَ ِو‬lelaki
َ atau perempuan yang sabar
- ٌ‫ فَ ِعيْل‬Yang mempunyai makna seperti ٌ‫َم ْفع ْول‬

Termasuk isim yang sama untuk mudzakkar dan muannats adalah mushdar yang
dimaksud sebagai shifat seperti ٌ‫عدْل‬
َ = yang adil ٌ‫ =حَق‬yang hak
Lafal-lafal tersebut dapat berlaku mudzakkar dan muannats sehingga tidak perlu ta’ ta’nits untuk
membedakan yang yang muannats dari yang mudzakkar.
Bentuk atau wazan tersebut diatas ada juga ta’ ta’nits namun ini termasuk syadz (menyimpang).
Walaupun ada yang tidak memakai ta’nits seperti firman Allah :

Artinya:”sesungguhnya rahmat Allah itu amat dekat kepada orang-orang yan berbuat baik”(al-
a’arf :56)

Apabila wazan ٌ‫ فَ ِعيْل‬mempunyai makna ٌ‫َم ْفع ْول‬


Dan sebagai shifat dari mushuf yang sudah jelas , maka pada ghalibnya tidak memakai ta’nits
untuk yang muannats seperti:

- ٌ‫اِ ْم َرأَة َمجْ ر ْوحَةٌ =ا ِْم َرأَةج َِريْح‬:(wanita yang luka)


- ٌ‫ا ِْم َرأَة َم ْقت ْولَةٌ =اِ ْم َرأَةقًتِيْل‬:(wanita yang terbunuh)
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh “‫”هذا‬
2. Isim mudzakkar dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Mudzakkar Hakiki;
b. Mudzakkar Majazi.
3. Mu’annats adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh “‫“هذه‬
4. Isim mu’annats dapat dibagi menjadi empat yaitu :
a. Mu’annats lafdzi
b. Mu’annats hakiki
c. Mu’annats maknawi
d. Mu’annats majazi
5. Tanda-tanda Ta’nits yang menunjukkan bahwa suatu isim itu termasuk mu’annats ada tiga,
yaitu :
a. Ta’ marbuthah
b. Alif ta’nits maqshurah
c. Alif ta’nits mamdudah
6. Isim-isim yang dapat dipakai untuk mudzakkar dan mu’annats adalah isim sifat,dan isim
mushdar.
DAFTAR PUSTAKA

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Inadonesia, Jakarta: YayasanPenyelenggaraPenterjemahPenafsir


Al-Qur'an, 1973.
Sayyid Ahmad al-Hasyimiy, Qawa’id al-Asasiyyat li al-Lugat al-‘Arabiyyat, Mishr: Sa’adat,
1936. M /1355.
H. Hanafi Bik, KitabQawa’id al-Lugat al-‘Arabiyyat Li °ullab al-Madaris al-anawiyyat,
Surabaya : Syarikat Maktab’atNabhanWaAuladuhu, t.th.
Ibn ‘Aqil, Baha al-Din, Syrah Ibni ‘Aqil ‘Ala AlfiyyatIbni Malik, Jilid. I, Juz. II,Beirut: Dar al-
Fikr, 1989. George Merry, Mu’jamQawa’id al-Lughat al-
ArabiyyatFiyJadwalinwaLughatin,Libnan Beirut: Sanat Riyadh al-Shulh, 1989.
Mustafa M. Nuri, PelajaranQawaid Elementary II, Cet.I, Ujung Pandang: Lembaga Bahasa
IAIN Alauddin, 1976.
http://firwanintianur93.blogspot.com/2013/04/makalah-mudzakkar-dan-muannats.html

Anda mungkin juga menyukai