Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian dan Kaidah Kaidah Jumlah Filiyah


1. Pengertian Jumlah Filiyah
Para ulama (pakar) bahasa Arab telah mengemukakan
defnisi fil di dalam buku-buku mereka. Meskipun redaksi yang
mereka paparkan berbeda satu sama lain, tetapi bisa dikatakan
memiliki maksud yang sama. Jumlah fliyah menurut bahasa
terbagi menjadi dua kalimat, yaitu: jumlah yang artinya kalimat
dan fliyah diambil dari kata fil dan ya nisbah. Adapun fil (kata
benda)artinya al-hads (kejadian, peristiwa) dan menurut istilah
artinya kata yang menunjukkan suatu makna dan terikat dengan
tiga masa yaitu masa lampau, sekarang dan yang akan datang.
Sedangkan menurut istilah jumlah fliyah adalah:


















Jumlah fliyah adalah kalimat yang dimulai (diawali)
dengan fil (predikat) dan tersusun dari fil dan fail (subjek) atau
fil (kata kerja) dan naibul fail.
2. Kaidah-kaidah tentang Jumlah Filiyah ( )
Kaidah-kaidahnya terdiri dari fil dan fail yang terkadang
membutuhkan maful yang disebut sebagai fil mutaaddi dan
terkadang pula tidak membutuhkannya yang disebut sebagai fil
laazim karena maful bukanlah syarat mutlak terbentuknya
jumlah fliyah. Juga terdiri dari fil dan naibul fail, filnya
dinamakan sebagai fil majhul (intransitive).
1. Fiil lazim adalah fil yang tidak membutuhkan adanya objek
(kata kerja intransitif ). Contoh :

2. Fiil mutaaddi adalah fil yang membutuhkan adanya objek
(kata kerja transitif ). Contoh :



3. Fiil malum adalah fil yang disebutkan pelakunya (kata kerja
aktif). Contoh :




,



4. Fiil majhul adalah fil yang yang tidak disebutkan pelakunya
(kata kerja pasif). Contoh : ,




B. Pembagian Jumlah Filiyah Dilihat Dari Segi Waktunya
1. Fiil Madhi








Lafadz yang menunjukkan kejadian ( perbuatan ) yang
telah berlalu Contoh:
: Telah menulis : Telah membuka
: Telah membaca : Telah duduk
Pembagian Fiil Mdhi terbagi kepada dua bagian:
a). Mdhi Malum (bentuk aktif), contoh:
: Telah menulis
: Telah membuka
: Telah bertanya
: Telah minum
b). Mdhi Majhul (bentuk Pasif), contoh:

: Telah ditulis
: Telah dibuka

: Telah ditanya
: Telah diminum
KETERANGAN
Perbedaan bentuk keduanya yaitu:
1) Mdhi Malum adalah fil yang berawalan fathah.
2) Mdhi Majhul adalah fil yang berawalan dhammah sedang
huruf sebelum akhirnya berbaris kasrah.
3) Fiil Madhi Malum hendaklah diterjemahkan telah me,
sedangkan fil Mdhi Majhul hendaklah diterjemahkan telah
di
Adakalanya kata kerja lampau paling sedikit terdiri dari tiga huruf
dan paling banyak terdiri dari enam huruf.
a. Kata kerja lampau yang terdiri dari tiga huruf, Pola-polanya
adalah:





b. Kata kerja lampau yang terdiri dari empat huruf, Pola-polanya
adalah:





c. Kata kerja lampau yang terdiri dari lima huruf, Pola-polanya


adalah:







d. Kata kerja lampau yang terdiri dari enam huruf, Pola-
polanya adalah:

2. Fiil Mudhari







Lafadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang sedang
berlangsung dan yang akan datang, contoh:
: Akan /Sedang menulis
: Akan / Sedang Membuka
: Akan / Sedang duduk
: Akan / Sedang minum
Tanda-tanda Fiil Mudhri
Fiil Mudhari pasti di awali oleh salah satu huruf di bawah ini,
yaitu:
- -
- dan disingkat: yang biasa disebut huruf

-
Mudharaah, contoh: - -

Pembagian Fiil Mudhri
Fiil Mudhri terbagi kepada dua bagian:
1. Fiil Mudhri Malum (bentuk aktif), contoh:
: Akan / Sedang menulis
: Akan / Sedang membuka
: Akan / Sedang melihat
: Akan / Sedang zhalim
2. Fiil Mudhri Majhul (bentuk fasif), contoh:
: Akan / Sedang ditulis
: Akan / Sedang dibuka
: Akan / Sedang dilihat
: Akan / Sedang dizhalim

KETERANGAN:
Perbedaan Mudhri Malum dan Mudhri Majhul ialah:
a. Huruf Mudharaah dalam Mudhri Malum hendaklah berbaris
fathah. Sedangkan dalam Mudhri Majhul hendaklah berbaris
Dlammah, sementara huruf sebelum akhirnya berbaris fathah.
(Lihat contoh di atas)
b. Fiil Mudhri Malum hendaklah diterjemahkan akan/Sedang
Me., sedangkan fil Mudhri Majhul hendaklah diterjemahkan
akan / /sedang di
Atau dalam buku Abu Hamzah Yusuf al-Asary menerangkan
bahwa Fiil Mudhri adalah kata kerja yang menunjukkan waktu
sekarang dan yang akan datang. Fiil Mudhri merupakan
perubahan dari Fiil Mdhi adapun perubahanya yang harus
dihapal dan adapula yang harus diketahui dengan melihat
kamus.
Ciri-ciri Fiil Mudri:
a. Biasa di masuki huruf (
) dan


contoh :
,
b. Memiliki ciri huruf yang menjadi ciri khasnya yaitu Alif, Nun, Ya,
dan Ta ()
-
-


c. Fiil Mudhri dapat dimasuki huruf bermakna tidak contoh:



3. ( Fiil Amr)
Fiil Amr adalah kata keja dalam bentuk perintah, contoh :
: Tulislah : Bukalah
: Bacalah : Duduklah
Langkah-langkah membentuk Fiil Amr
a. Dari Fiil mudhri
b. Dibuang ya mudharinya (yaitu yang di awal fil mudhri)
c. Huruf akhirnya disukun
d. Apabila setelah dibuang ya mudhri-nya ternyata huruf
awalnya (_ )_maka ditambah dengan Hamzah Wasal ( ) yang
berkasrah yang tidak perlu ditulis harakat kasrahnya.
Contoh: ( Contoh yang benar)





C. PENGERTIAN FAIL DAN CONTOH JUMLAH FILIYAH
1. Pengertian Fail
Pengertian fail (subjek) adalah isim yang menunjukkan orang
yang mengerjakan suatu pekerjaan dan kedudukannya dalam
Irab adalah marfu. Sedangkan menurut Ibnu Aajurum didalam
bab fail mengartikan fail menurut istilah adalah isim marfu
yang filnya disebutkan sebelumnya. Di antara kaidah fail,
sebagai berikut:
a. Fail bisa terdiri dari ism yang murab, ism yang mabni, atau
masdar muawwal. Contoh:




b. Ism fail itu marfu atau f mahalli rofa, apabila dimasuki oleh
huruf jar. Contoh:



2. Contoh-contoh jumlah filiyah
a. Jumlah Filiyah yang dimulai dengan kata kerja bentuk lampau
(fil madi)














b. Jumlah Filiyah yang dimulai dengan kata kerja bentuk sekarang


)(fil mudhari




















c. Jumlah Filiyah yang dimulai dengan kata kerja perintah (fil
)amr









Karakteristik Jumlah Filiyah:


1. Dalam Jumlah Fi'liyah, fa'il (subjek) terletak setelah fil (kata
kerja).
2. Kadang subjek jumlah fliyah jelas (zahir), kadang tersembunyi
(mudmar). Mudmar kadang-kadang wajib, kadang-kadang jaiz
(boleh).














3. Jumlah Filiyah dengan pelaku orang ketiga (gaib), kata kerjanya
tetap tunggal walaupun pelakunya lebih dari satu.






















D. Pengertian Maful Bih


Maful bih adalah isim Manshub (isim yang berharkat fathah)
yang datang bersama dengan fil (kata kerja). seperti Contoh :

.


(Aku telah memukul zaid)


( Aku telah menunggang kuda)

Untuk lebih dalam memahami Maful bih, coba perhatikan


contoh diatas : (


) . Lapadz (

) sebagai fil. Sedangkan
lapadz (
) sebagai Maful bih yang berharkat fathah , karena
kaedah maful bih menurut primary ilmu nahwu adalah : "isim
Manshub (isim yang berharkat fathah) yang datang bersama
dengan fil (kata kerja). Tepatnya, Maf'ul bih adalah "objek atau
sasaran dari kata kerja (fil) yang berharkat fathah"
Maful bih terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

Maful bih dzhahir (yang nampak)

dan Maful bih Mudhmar (yang tersembunyi)


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah dipaparkan di
atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan berdasarka rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Fiil adalah (kata) yang menunjukkan suatu peristiwa atau
kelakuan yang disertai masa terjadinya. Peristiwa dan masa yang
dikandung fil merupakan tugas morfologis. Maksudnya,
keduanya merupakan bagian arti bentuk fil. Sedangkan Jumlah
Filiyah adalah jumlah yang diawali dengan kalimah fil terdiri
dari fil (kata kerja) dan fail (pelaku). Fail/subjek adalah isim
yang terletak setelah fil malum (kata kerja aktif) dan berfungsi
sebagai pelaku kata kerja tersebut.
2. fail (subjek) adalah isim yang menunjukkan orang yang
mengerjakan suatu pekerjaan dan kedudukannya dalam Irab
adalah marfu.
3. Maful bih adalah isim Manshub (isim yang berharkat fathah)
yang datang bersama dengan fil (kata kerja).

Anda mungkin juga menyukai