FAROID, M.Pd.I
NAAT
Na’at (bisa juga disebut kata sifat) ialah sesuatu yang disebutkan setelah isim (kata
benda) untuk
menjelaskan gambaran keadaan atau keadaan yang berhubungan dengan isim
tersebut. Adapun Man’ut adalah isim yang disifati.
Contoh dalam bahasa Indonesia;
“Seorang siswa yang rajin telah datang”
Kata Seorang siswa adalah Man’ut atau yang disifati.
Sedangkan kata yang rajin adalah kata sifatnya atau Na’at.
Mari langsung kita liat contohnya dalam bahasa Arab:
Jar : مهذب
ِ رجل ال ِ سلمتعلى ال
سلمت adalah fiil madi .
الرجل
ِ على adalah man’ut dijar karna kemasukan huruf jar yaitu
‘ala;
ب
ِ المهذ adalah na’at dijar karna mengikuti man’ut.
lanjutan
ْ َال ُم َد ِّر ُس ال َج ِد ْي ُد ِ في الف
Mufrad : ص ِل
Guru baru didalam kelas
Mutsanna : جديدان
ِ بان
ِ هذان طال
ِ
Ini dua murid baru
Contoh:
ب المدرس ِة يَتَ َعلّ ُم ْو َن ال ُّل َغةَ العربيّةَ بِ ِج ِّد ٍي َو نشا ٍط
ُ َ طُاّل
Para Siswa Sekolah sedang mempelajari bahasa arab dengan giat dan
bersungguh.
kata حديقةmasih memiliki arti umum, lalu setelah disandarkan kepada kata
الحيواناتmenjadi bermakna khusus
Namun apabila mudhaf ilaihnya nakirah bertanwin, secara makna masih umum.
Contoh:
ت
ٍ حديقة حيونا/ حيوان
ٍ ُحديقة
SYARAT IDHAFAH
- Membuang ال التعريفAlif Lam Makrifat dari Isim
pertama (Mudhaf)
Contoh:
خالد = كتابُ خال ٍد+ الكتاب
Perhatikan kataعلم
ٍ dia adalah Mudhof Ilaih, menurut lidah orang Arab lebih ringan
diucapkan dibanding apabila susunanya bukan Idhafat, Misalkan:
- Terkadang Mudhaf Ilaih dibuang dan menetapkan hukum Mudhof seperti masa
ketika masih berduaan dengan Mudhaf Ilaih dengan syarat:
Mesti memiliki dua rangkaian kalimat Idhafat yang dihubungkan oleh Athof,
dimana setiap Mudhaf dalam kedua kalimat tersebut diidhafatkan kepada
lafadz Mudhaf Ilah yang sama.
Perhatikan contoh berikut:
ورجْ َل َمن قَالَها
ِ ط َع هللاُ يَ َدَ َق
Pada contoh di atas terdapat dua susunan kalimat yang dihubungkan dengan
َ ُ ) ) َ قطَ َعdan ) )رجلمن قاله, Mudhaf pada kalimat pertama
Wawu ‘Athaf yaituهللا ي َد
diidhafatkan kepada lafadz yang sama dengan Mudhaf Ilah pada kalimat kedua
yaitu من, Artinya Mudhaf Ilah pada kalimat pertama dibuang.
Perkiraan:
ورجْ َل َم ْن قَالَها َ َق
ِ ط َع هللاُ يَ َد َم ْن
MUDHOF ILAIH BERUPA DHOMIR
Contoh:
خالد كتابه جديد
ضمير متصل مبنى فى محل جر مضاف اليه: الهاء: كتابه
HUKUM HAROKAT بعد/قبل
Pembahasan lengkap sudah dibahas pada materi dzharaf (Maf’ul Fih). Di sini
akan dibahas sekilas karena kedua hukum Qabla dan Ba’da tidak terlepas dari
kaidah Idhafat.
Kata غ ْ َي ُر hukumnya Mabni jika Mudhof Ilaihnya dibuang, begitu juga dengan
lafadh دون ُ , اَ َّو ُل , َحس ُْب , َ ْبع ُد , ق ْ َُبل , Kata arah enam ِج َه ُاتال ِّستَّ ُة )) Dan ُعل itu
َ berlaku
seperti َُغ ْير
Contoh:
َ ُ ْال ُم ْؤ ِمن ين هَّلِل ِ األ ْم ُر ِم ْن قَ ْب ُل َو ِم ْن بَ ْع ُد َويَ ْو َمئِ ٍذ يَ ْف َر ُح
ون َ ِفِي بِضْ ِع ِسن
Dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu
bergembiralah orang-orang yang beriman kedua lafadz َ قب ُْل َو ِم ْن َ ْبع ُدdidahului
Huruf Jar seharusnya Kasrah, kenapa dhammah ? karena disebabkan adanya
Mudhaf Ilaih yang dibuang yang mengharuskan dia ber’irab Mabni
Dhammah.
Perkiraanya:
او الغلب وغيرهما, هَّلِل ِ األ ْم ُر ِمن قَب ِْل ذلك:تقديره
FAIDAH DIBALIK MEMBUANG MUDHOF/ MUDHOF ILAIH
Contoh:
َ َ واسأ ِل القَريةَ الَّتِي ُكنَّا فِيها َو ْال ِعي َر الَّتِي أَ ْقبَ ْلنَا فِيهَا ۖ َوإِنَّا ل: قوله تعالى
َ ُصا ِدق
٨٢ يوسف. ون
Tanyakan kepada desa yang tadi kita datangi! (QS. Yusuf: 82)
Dalam ayat di atas, yang disebutkan adalah tempat (desa), namun yang dimaksud adalah
penduduknya.
Dalam Ilmu Balaghah ini dibahas dalam pasal majaz mursal almahaliyah
ِذ ْك ُر ْال َم َحا ِل َوإِ َرا َدةُ ْال َحا ِل
Menyebutkan tempat dan yang dimaksud adalah hal atau yang ada di tempat itu.
Tanya kampung dan semua isinya, penduduknya, hewan ternak, tanaman, benda mati dll. Bahwa
kamu itu termasuk orang-orang yang benar
و اهلل اعلم بالصواب