MODUL
LEVEL 1
Penyusun:
Cetakan Ke-1
Rabi’ul Awwal 1435 H
TIDAK DIPERJUALBELIKAN
BAGAIMANA CARA MEMBACA DAN MEMAHAMI
KITAB ARAB GUNDUL?
Kitab Arab gundul secara luas bisa kita definisikan seluruh buku teks yang ditulis dengan huruf dan
bahasa Arab, seringnya tanpa baris. Jika kita persempit, maka tema kitab Arab gundul adalah tema-
tema keislaman, berupa tafsir, hadits, fiqih, ushul fiqih, ulumul hadits, ulumul qur’an, bahasa,
sejarah Islam, dan yang semisalnya.
Secara ringkas, ada 4 langkah yang harus kita tempuh untuk bisa membaca dan memahami kitab
Arab gundul secara baik dan benar, yaitu:
1. Menguasai ilmu sharaf
2. Menguasai ilmu nahwu
3. Menghafal kosakata bahasa Arab sebanyak mungkin
4. Memahami dasar-dasar keilmuan yang dibahas oleh kitab Arab gundul tersebut
Sebagai contoh, silakan perhatikan contoh teks Arab gundul berikut ini:
أﻧﺎ ﻣﺮﻳﺾ
Cara membacanya: Ana mariidhun.
ُ إِﻳﱠ
ﺎﻫ ْﻢ ُ إِﻳﱠ
ﺎﻫ َﻤﺎ إِﻳﱠ ُﺎﻩ
ﺎﻫ ﱠﻦُ إِﻳﱠ ُ إِﻳﱠ
ﺎﻫ َﻤﺎ َ إِﻳﱠ
ﺎﻫﺎ
إِﻳﱠﺎ ُﻛ ْﻢ إِﻳﱠﺎ ُﻛ َﻤﺎ َ إِﻳﱠ
ﺎك
إِﻳﱠﺎ ُﻛ ﱠﻦ إِﻳﱠﺎ ُﻛ َﻤﺎ ِ إِﻳﱠ
ﺎك
إِﻳﱠﺎﻧَﺎ َ إِﻳﱠ
ﺎي
Keterangan: membacanya dari kanan ke kiri, baru baris ke-2, begitu seterusnya.
Arti masing-masing dhamir:
إﯾﺎه = dia (untuk 1 orang laki-laki)
إﯾﺎھﻣﺎ = mereka (untuk 2 orang laki-laki)
إﯾﺎھم = mereka (untuk 3 atau lebih orang laki-laki)
Orang ke-3
إﯾﺎھﺎ = dia (untuk 1 orang perempuan)
إﯾﺎھﻣﺎ = mereka (untuk 2 orang perempuan)
إﯾﺎھن = mereka (untuk 3 atau lebih orang perempuan)
إﯾﺎك = anda (untuk 1 orang laki-laki)
إﯾﺎﻛﻣﺎ = kalian (untuk 2 orang laki-laki)
إﯾﺎﻛم = kalian (untuk 3 atau lebih orang laki-laki)
Orang ke-2
إﯾﺎك = anda (untuk 1 orang perempuan)
إﯾﺎﻛﻣﺎ = kalian (untuk 2 orang perempuan)
إﯾﺎﻛن = kalian (untuk 3 atau lebih orang perempuan)
إﯾﺎي = saya (untuk 1 orang laki-laki atau perempuan)
Orang pertama
إﯾﺎﻧﺎ = kami (untuk 2 atau lebih orang laki-laki atau perempuan)
ﺴ ْﻮا
ُ ََﺟﻠ ﺴﺎ
َ ََﺟﻠ ﺲ
َ ََﺟﻠ
ﺴ ْﻮ َن ِ ِ ﻳ ْﺠﻠِﺴ ِ
ُ ﻳَ ْﺠﻠ ﺎن َ َ ﺲُ ﻳَ ْﺠﻠ
ﻳَ ْﺠﻠِ ْﺴ َﻦ ِ ﺗَ ْﺠﻠِﺴ
ﺎن َ ﺲُ ْ
ِﺗَﺠﻠ
ﺴ ْﻮ َن ِ ِ ﺗَ ْﺠﻠِﺴ ِ
ُ ﺗَ ْﺠﻠ ﺎن َ ﺲُ ﺗَ ْﺠﻠ
ﺗَ ْﺠﻠِ ْﺴ َﻦ ِ ﺗَ ْﺠﻠِﺴ
ﺎن َ ﺗَ ْﺠﻠِ ِﺴ ْﻴ َﻦ
ﺲ ِﻧَﺠﻠ ﺲ ِأَﺟﻠ
ُ ْ ُ ْ
Keterangan tambahan: Penjelasan lebih rinci tentang fi’il mudhaari’ akan disampaikan kemudian,
saat ini fokus membahas dhamir (kata ganti) yang terdapat dalam fi’il mudhaari’ dulu, tidak meluas
ke pembahasan terperinci tentang fi’il mudhaari’.
5. Dhamir Raf’in Muttashil bil-Amr ()ﺿﻣﯾر رﻓﻊ ﻣﺗﺻل ﺑﺎﻷﻣر
Penjelasan tentang rafa’ dan muttashil sudah dijelaskan sebelumnya.
Sedangkan amr di sini maksudnya adalah fi’il amr ()ﻓﻌل اﻷﻣر, yaitu kata kerja bentuk perintah.
Misalnya, kata اﺟﻠسartinya ‘duduklah’, اﻛﺗبartinya ‘tulislah’, dan seterusnya. Jadi, dhamir raf’in
muttashil bil-amr maksudnya adalah kata ganti yang terdapat/include di dalam kata kerja perintah.
Dhamir raf’in muttashil bil-amr ada 6, yaitu:
ْ ِا
ﺿ ِﺮﺑُـ ْﻮا ْ ِا
ﺿ ِﺮﺑَﺎ بْ ﺿ ِﺮ ْ ِا
ﺿ ِﺮﺑْ َﻦْ ِا ْ ِا
ﺿ ِﺮﺑَﺎ ْ ِا
ﺿ ِﺮﺑِ ْﻲ
Keterangan tambahan: Penjelasan lebih rinci tentang fi’il amr akan disampaikan kemudian, saat ini
fokus membahas dhamir (kata ganti) yang terdapat dalam fi’il amr dulu, tidak meluas ke
pembahasan terperinci tentang fi’il amr.
6. Dhamir Raf’in Muttashil bin-Nahyi ()ﺿﻣﯾر رﻓﻊ ﻣﺗﺻل ﺑﺎﻟﻧﮭﻲ
Penjelasan tentang rafa’ dan muttashil sudah dijelaskan sebelumnya.
Sedangkan nahyi di sini maksudnya adalah fi’il nahyi ()ﻓﻌل اﻟﻧﮭﻲ, yaitu kata kerja bentuk larangan
(lawan dari perintah). Misalnya, kata ﻻ ﺗﺟﻠسartinya ‘jangan duduk!’, ﻻ ﺗﻛﺗبartinya ‘jangan tulis!’, dan
seterusnya. Jadi, dhamir raf’in muttashil bin-nahyi maksudnya adalah kata ganti yang
terdapat/include di dalam kata kerja larangan.
Dhamir raf’in muttashil bil-amr ada 6, yaitu:
َﻻ ﺗَـ ْﻔ ِﻌﻠُ ْﻮا َﻻ ﺗَـ ْﻔ ِﻌ َﻼ َﻻ ﺗَـ ْﻔ ِﻌ ْﻞ
ْﻦ ِ
َ َﻻ ﺗَـ ْﻔﻌﻠ َﻻ ﺗَـ ْﻔ ِﻌ َﻼ َﻻ ﺗَـ ْﻔ ِﻌﻠِ ْﻲ
Keterangan:
1. Membacanya dari kanan ke kiri, baru baris ke-2.
2. Fi’il nahyi (sebagaimana fi’il amr) hanya ada 6, karena nahyi (larangan) hanya untuk orang ke-2.
Artinya, larangan diberikan oleh orang pertama kepada lawan bicaranya (orang ke-2) saja.
Arti masing-masing dhamir:
ﻻ ﺗﻔﻌل = jangan lakukan ! (untuk anda 1 orang laki-laki)
= ﻻ ﺗﻔﻌﻼjangan lakukan ! (untuk kalian 2 orang laki-laki)
= ﻻ ﺗﻔﻌﻠواjangan lakukan ! (untuk kalian 3 atau lebih orang laki-laki)
= ﻻ ﺗﻔﻌﻠﻲjangan lakukan ! (untuk anda 1 orang perempuan)
= ﻻ ﺗﻔﻌﻼjangan lakukan ! (untuk kalian 2 orang perempuan)
= ﻻ ﺗﻔﻌﻠنjangan lakukan ! (untuk kalian 3 atau lebih orang perempuan)
Kata ﻻ ﺗﻔﻌلbisa diganti menjadi ﻻ ﺗﺟﻠس, ﻻ ﺗﻛﺗب, ﻻ ﺗﺿرب, dan yang lainnya. Misal, kata ﻻ ﺗﻔﻌلkita ganti
menjadi ( ﻻ ﺗﺿربpukullah), maka bentuknya seperti ini:
ﻀ ِﺮﺑُـ ْﻮا
ْ ََﻻ ﺗ ﻀ ِﺮﺑَﺎ
ْ ََﻻ ﺗ بْ ﻀ ِﺮ ْ ََﻻ ﺗ
ﻀ ِﺮﺑْ َﻦْ ََﻻ ﺗ ﻀ ِﺮﺑَﺎ
ْ ََﻻ ﺗ ﻀ ِﺮﺑِ ْﻲ
ْ ََﻻ ﺗ
ﺼ َﺮ َك
َ َﻧ
Ungkapan ‘nasharaka’ di atas merupakan sebuah kalimat, yang terdiri dari dua kata, yaitu nashara
dan ka. Nashara artinya ‘dia 1 orang laki-laki telah menolong’ (lihat materi sebelumnya). Sedangkan
ka (Anda 1 orang laki-laki) merupakan dhamir nashbin muttashil bil-fi’li, ia berposisi sebagai objek
dari kata nashara. Jadi, kalimat ‘nasharaka’ artinya ‘dia 1 orang laki-laki telah menolongmu (1 orang
laki-laki)’.
Mari kita lihat contoh yang lain berikut ini:
َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘـ ُﻬ ْﻢ َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘـ ُﻬ َﻤﺎ َُﻋ َﺮﻓَـ ْﺘﻪ
َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘـ ُﻬ ﱠﻦ َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘـ ُﻬ َﻤﺎ َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘـ َﻬﺎ
َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘ ُﻜ ْﻢ َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘ ُﻜ َﻤﺎ ﻚَ َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘ
َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘ ُﻜ ﱠﻦ َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘ ُﻜ َﻤﺎ ﻚِ َﻋﺮﻓَـ ْﺘ
َ
َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘـﻨَﺎ َﻋ َﺮﻓَـ ْﺘﻨِ ْﻲ
8. Dhamir Khafdhin bil-Idhafah ()ﺿﻣﯾر ﺧﻔض ﺑﺎﻹﺿﺎﻓﺔ
Idhafah dalam makna yang sederhana adalah kumpulan kata/frase (bukan kalimat) yang terdiri dari
dua isim atau lebih1. Jika idhafah terdiri dari dua kata, kata pertama dinamakan mudhaf dan kata
kedua disebut mudhaf ilaih.
Mari kita lihat contoh-contoh berikut ini:
ﻛﺘﺎب ﺣﺎﻣﺪ
Cara membacanya: kitaabu haamidin
Artinya: Buku (milik) Hamid.
ﺣﻘﻴﺒﺔ اﻟﻤﺪرس
Cara membacanya: haqiibatul mudarrisi
Artinya: Tas (milik) guru (itu).
1
Pembahasan idhafah yang terdiri dari lebih dua kata akan dibahas saat pembahasan ilmu nahwu.
2
Harf (jamak/plural-nya ‘huruf’), merupakan salah satu dari jenis kata dalam bahasa Arab. Selain harf, ada juga
isim dan fi’il.
َﻋ ْﻨـ ُﻬ ْﻢ َﻋ ْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ َُﻋ ْﻨﻪ ِﻣ ْﻨـ ُﻬ ْﻢ ِﻣ ْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ ُﻣ ْﻨﻪ
ِ
َﻋ ْﻨـ ُﻬ ﱠﻦ َﻋ ْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ َﻋ ْﻨـ َﻬﺎ ِﻣ ْﻨـ ُﻬ ﱠﻦ ِﻣ ْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ ِﻣ ْﻨـ َﻬﺎ
َﻋ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َﻋ ْﻨ ُﻜ َﻤﺎ ﻚ
َ َﻋ ْﻨ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ِﻣ ْﻨ ُﻜ َﻤﺎ َ ِﻣ ْﻨ
ﻚ
َﻋ ْﻨ ُﻜ ﱠﻦ َﻋ ْﻨ ُﻜ َﻤﺎ ِ َﻋ ْﻨ
ﻚ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ﱠﻦ ِﻣ ْﻨ ُﻜ َﻤﺎ ِ ِﻣ ْﻨ
ﻚ
َﻋﻨﱠﺎ ﱢﻲ
ْ َﻋﻨ ِﻣﻨﱠﺎ ﱢﻲ
ْ ﻣﻨ
ِ
*
َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ َﻤﺎ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ إِﻟَْﻴ ِﻬ ْﻢ إِﻟَْﻴ ِﻬ َﻤﺎ إِﻟَْﻴ ِﻪ
َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ﱠﻦ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ َﻤﺎ َﻋﻠَْﻴـ َﻬﺎ إِﻟَْﻴ ِﻬ ﱠﻦ إِﻟَْﻴ ِﻬ َﻤﺎ إِﻟَْﻴـ َﻬﺎ
َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ َﻋﻠَْﻴ ُﻜ َﻤﺎ ﻚ
َ َﻋﻠَْﻴ إِﻟَْﻴ ُﻜ ْﻢ إِﻟَْﻴ ُﻜ َﻤﺎ َ إِﻟَْﻴ
ﻚ
َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ﱠﻦ َﻋﻠَْﻴ ُﻜ َﻤﺎ ِ َﻋﻠَْﻴ
ﻚ إِﻟَْﻴ ُﻜ ﱠﻦ إِﻟَْﻴ ُﻜ َﻤﺎ ِ إِﻟَْﻴ
ﻚ
َﻋﻠَْﻴـﻨَﺎ َﻋﻠَ ﱠﻲ إِﻟَْﻴـﻨَﺎ إِﻟَ ﱠﻲ
*
ﺑِ ِﻬ ْﻢ ﺑِ ِﻬ َﻤﺎ ﺑِ ِﻪ ﻓِ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ﻓِ ْﻴ ِﻬ َﻤﺎ ِﻓِﻴﻪ
ْ
ﺑِ ِﻬ ﱠﻦ ﺑِ ِﻬ َﻤﺎ ﺑِ َﻬﺎ ﻓِ ْﻴ ِﻬ ﱠﻦ ﻓِ ْﻴ ِﻬ َﻤﺎ ﻓِ ْﻴـ َﻬﺎ
ﺑِ ُﻜ ْﻢ ﺑِ ُﻜ َﻤﺎ َ ِﺑ
ﻚ ﻓِ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ﻓِ ْﻴ ُﻜ َﻤﺎ َ ﻓِ ْﻴ
ﻚ
ﺑِ ُﻜ ﱠﻦ ﺑِ ُﻜ َﻤﺎ ِ ِﺑ
ﻚ ﻓِ ْﻴ ُﻜ ﱠﻦ ﻓِ ْﻴ ُﻜ َﻤﺎ ِ ﻓِ ْﻴ
ﻚ
ﺑِﻨَﺎ ﺑِ ْﻲ ﻓِ ْﻴـﻨَﺎ ﻓِ ﱠﻲ
*
ﺼ َﺮ
َ َﻧ أ َْر َﺳ َﻞ
ﻓَـ َﻌ َﻞ ب أَﻓْـ َﻌ َﻞ أَ ْﻛ َﺮَم
َ ﺿ َﺮ
َ
أَﻧْـ َﺰ َل
ﺲ
َ ََﺟﻠ
Perhatikan ini:
ﺼ َﺮ
َ َﻧ
dikatakan lam fi’il.
Perhatikan ini:
Keterangan:
َﻣ ْﻔ ُﻌ ْﻮ ٌل Coba bandingkan dengan perbandingan maf’ulun-manshurun di samping, dengan
perbandingan fa’ala-nashara sebelumnya. Di perbandingan maf’ulun-manshurun,
huruf nun tetap mengikuti huruf fa’, huruf shad tetap mengikuti huruf ‘ain, dan huruf
ra’ tetap mengikuti huruf lam. Hal ini karena tiga huruf di atas merupakan huruf asli
dalam wazan-mawzun, sedangkan huruf sisanya merupakan huruf tambahan (za-idah).
ﺼ ْﻮٌر
ُ َﻣ ْﻨ Pada contoh di samping, yang merupakan tambahan adalah huruf mim dan huruf
waw. Huruf mim dan huruf waw itu ada pada wazan sebagai za-idah, dan pada
mawzun juga ada tanpa diubah hurufnya.
ﺼ ْﺮﻧَﺎ
َ َﻧ ﺼ ٌﺮ
ْ َﻧ ﺼ ُﺮ
ُ ﻳَـ ْﻨ
PROGRAM BELAJAR BAHASA ARAB UNTUK PEMULA | LEVEL 1 17
Penjelasan Lanjutan
Dalam bahasa Arab, ada akar kata, dan ada kata yang merupakan turunan dari akar kata tersebut.
Akar kata dalam bahasa Arab adalah fi’il madhi untuk kata ganti orang ke-3 laki2 tunggal (ingat
pelajaran sebelumnya). Misalnya adalah nashara, dharaba, jalasa, dst.
Akar kata dalam bahasa Arab ada yang terdiri dari 3 huruf, dan ada yang terdiri dari 4 huruf. Yang 4
huruf ini jumlahnya sedikit.
Nah, hubungannya dengan wazan-mawzun, istilah fa’ fi’il mengacu pada huruf pertama dalam fi’il
madhi (orang ke-3 laki-laki tunggal), ‘ain fi’il mengacu pada huruf kedua dalam fi’il madhi, dan lam
fi’il mengacu pada huruf ketiga. Jika fi’il madhinya terdiri dari 4 huruf, maka huruf ke-3 disebut lam
fi’il pertama, dan huruf ke-4 disebut lam fi’il kedua.
Jika ada tambahan huruf pada selain bentuk fi’il madhi (orang ke-3 laki-laki tunggal), maka huruf
tambahan itu dinamakan za-idah. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat kembali beberapa contoh di
atas.
1. Shahih ()ﺻﺤﻴﺢ
Bina’ shahih adalah jika suatu kata fa’ fi’il, ‘ain fi’il, dan lam fi’il-nya bukan huruf ‘illat. Huruf ‘illat
adalah huruf alif ()ا, waw ()و, dan ya ()ي. Bina’ shahih terdiri dari tiga macam, yaitu:
Yaitu kata yang ‘ain fi’il dan lam fi’il-nya terdiri dari huruf yang sama, sehingga ‘ain fi’il-nya
dimasukkan ke lam fi’il, dan dibaca dengan tasydid. Misalnya adalah kata: ( ﻓَـ ﱠﺮlari), ( َر ﱠدmembalas),
dan lain-lain. Mudha’af secara bahasa artinya kembar atau ganda.
Yaitu kata yang fa’ fi’il, ‘ain fi’il, atau lam fi’il-nya terdapat huruf hamzah. Perlu diketahui bahwa
hamzah ( )ھﻣزةdengan alif ( )أﻟﯾفitu berbeda. Hamzah berharakat (dhammah, fathah, kasrah atau
sukun), sedangkan alif tidak berharakat dan biasanya berfungsi memanjangkan bacaan huruf
sebelumnya. Misal mahmuz pada fa’ fi’il: َﺧ َﺬ
َ ( أmengambil); pada ‘ain fi’il: ( َﺳﺄ ََلbertanya); pada lam
fi’il: َ( ﻗَـ َﺮأmembaca). Mahmuz secara bahasa artinya dihamzahkan.
Yaitu kata yang termasuk bina’ shahih yang di dalamnya tidak terdapat huruf kembar maupun
hamzah. Misalnya: ﺼ َﺮ
َ َ( ﻧmenolong), ب
َ ﺿ َﺮ
َ (memukul), dan ( ﻓَـﺘَ َﺢmembuka). Salim secara bahasa
artinya yang selamat.
2. Mitsal ()ﻣﺜﺎل
Bina’ mitsal yaitu jika suatu kata fa’ fi’il-nya terdiri dari huruf ‘illat. Contohnya adalah: ﺻﻞ
َ ( َوsampai),
َ
َ ( َوmeletakkan), dan ( َو ِﺳ َﺦkotor). Mitsal secara bahasa artinya serupa.
ﺿ َﻊ
3. Ajwaf ()أﺟﻮف
Bina’ ajwaf yaitu jika suatu kata ‘ain fi’il-nya terdiri dari huruf ‘illat. Contohnya adalah: ﺎع
َ َ( ﺑmenjual),
ﺎل
َ َ( ﻗberkata), dan ﺎف
َ َ( ﻃmengelilingi). Ajwaf secara bahasa artinya kosong di tengah.
4. Naqish ()ﻧﺎﻗﺺ
Bina’ naqish yaitu jika suatu kata lam fi’il-nya terdiri dari huruf ‘illat. Contohnya adalah: َرَﻣﻰ
(melempar), ﻋﺎ
َ ( َدmemanggil), dan ( َر َﻋﻰmemelihara). Naqish secara bahasa artinya yang kurang.
5. Lafif ()ﻟﻔﻴﻒ
6. Multawi ()ﻣﻠﺘﻮي
Bina’ multawi yaitu jika suatu kata fa fi’il dan lam fi’il-nya terdiri dari huruf ‘illat. Contohnya adalah:
( َوﻗَﻰmemelihara), ( َو َﺣﻰmewahyukan), dan ( وﺷﻰmelukis). Multawi secara bahasa artinya yang
melilit. Terkadang orang menamakan bina’ multawi ini dengan lafif mafruq (lafif yang terpisah).
ﺖ
ُ اَﻟْﺒَـ ْﻴ : rumah ;ﺐ
ُ ُﻳَﻜْﺘ : menulis ; إِﻟَﻰ: ke
َﻣ ْﺮﻳَ ُﻢ : Maryam ; َد ْﻓـﺘَـ ٌﺮ : Buku tulis ;ﺪ
ٌ َﺳ
َأ : singa
Di modul berikutnya, insyaAllah akan dijelaskan tanda-tanda isim secara lebih rinci.
2. Fi’il ()اﻟﻔﻌل
Fi’il adalah kata yang memiliki makna dengan sendirinya dan terikat dengan waktu.
Maksud ‘memiliki makna dengan sendirinya’ adalah, walaupun fi’il itu tidak berada dalam kalimat,
kita tetap bisa memahami maknanya secara jelas. Dan maksud ‘terikat dengan waktu’ adalah dalam
fi’il dibedakan penyebutan dan makna karena perbedaan waktu, seperti waktu lampau, sekarang
dan akan datang. Jadi fi’il memiliki bentuk tersendiri untuk yang waktu lampau, sekarang maupun
yang akan datang. Ini sebenarnya sudah disinggung saat membahas ilmu sharaf.
Fi’il dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja, walaupun tetap ada perbedaan antara fi’il dalam
bahasa Arab dengan ‘kata kerja’ dalam bahasa Indonesia. Penjelasan rincinya insyaAllah akan
disampaikan pada waktunya.
Contoh fi’il:
Di modul berikutnya, insyaAllah akan dijelaskan tanda-tanda fi’il secara lebih rinci.
3. Harf ()اﻟﺣرف
Harf (maksudnya harf ma’ani) adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
bersambung dengan kata yang lain.
Harf dalam bahasa Indonesia disebut kata sambung, kata bantu, atau yang semisalnya.
Contoh harf:
َر ُﺟ ٍﻞ، ﺼ ًﺮا
ْ َ ﻧ، َوﻟَ ٌﺪ ِ ِﻣ َﻦ ْاﻷ َْر، َﻋﻠَﻰ اْﻟ ُﻜ ْﺮ ِﺳ ﱢﻲ، إِﻟَﻰ اﻟ َْﻤ ْﺴ ِﺠ ِﺪ
ض
5. Menunjukkan nama orang, benda atau tempat, seperti:
ِ َﻓ
ﻏَﺎﻧَﺎ، ٌ َﺳﺒﱡـ ْﻮَرة، ُﺎﻃ َﻤﺔ
Huruf jar ada 9, yaitu:
(1) ( ِﻣ ْﻦdari), contohnya: ض ِ ِﻣ َﻦ ْاﻷ َْر، ﱠﺎس ِ ِﻣ َﻦ اﻟﻨ، اﷲ ِ ِﻣﻦ
َ
(2) ِ ِ
( إِﻟَﻰke), contohnya: إِﻟَﻰ اﻟ ﱡﺴ ْﻮ ِق، إِﻟَﻰ اﻟ َْﻤ ْﺪ َر َﺳﺔ، إِﻟَﻰ اﻟ َْﻤ ْﺴ ِﺠﺪ
(3) ( َﻋ ْﻦdari), contohnya: َ َﻋ ْﻦ َﻋﺎﺋِ َﺸﺔ، َﻋ ْﻦ َﻋﻠِ ﱟﻲ، َﻋ ِﻦ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ
(4) ( َﻋﻠَﻰdi atas), contohnya: ْﺤ ﱢﻖ َ َﻋﻠَﻰ اﻟ، ض ِ َﻋﻠَﻰ ْاﻷ َْر، ﺐ ِ ََﻋﻠَﻰ اﻟ َْﻤﻜْﺘ
(5) ( ﻓِﻲdi dalam), contohnya: ﻓِ ْﻴ ِﻪ، ﻓِﻲ اﻟ َْﻤ ْﺴ ِﺠ ِﺪ، ﺖ ِ ﻓِﻲ اﻟْﺒـ ْﻴ
َ
(6) ب ( ُر ﱠbanyak/sedikit), contohnya: ب َر ُﺟ ٍﻞ َﻋﺎﻟِ ٍﻢ ُر ﱠ، ب َر ُﺟ ٍﻞ َﻛ ِﺮﻳْ ٍﻢ ُر ﱠ
(7) ( ﺑِـ ـdengan), contohnya: ﺑِ ْﺴ ِﻢ، ﺑِﺎﻟ ِْﻤ ْﺮ َﺳ ِﻢ، ﺑِﺎﻟْ َﻘﻠَ ِﻢ
(8) ( ﻛ ـَ ـseperti), contohnya: َﻛ ْﺎﻷَﻧْـ َﻌ ِﺎم، َﺳ ِﺪ
َ َﻛ ْﺎﻷ، َﻛﺎﻟْ َﻘ َﻤ ِﺮ
(9) ( ﻟِ ـ ـkepunyaan), contohnya: س ِ ِ ِ ِِ
ُ ﻟﻠ، ﻟ ْﻠﺒَـﻨَﺎت، ﻟﻠﱠﻪ
ِ ْﻤ َﺪ ﱢر
***
TANDA-TANDA FI’IL
Dalam kitab al-Muyassar fi ‘Ilm an-Nahwi disebutkan beberapa tanda fi’i, yaitu sebagai berikut:
Misalnya kata ب ْ َ ﻳ, ia mengikuti wazan fi’il mudhari’ ma’ruf, yaitu ﻳَـ ْﻔ ِﻌﻞ, maka bisa kita pastikan
ُ ﻀ ِﺮ ُ
ٌ َﻣ ْﺴ ِﺠ, ia mengikuti wazan isim makan, maka ia adalah
kata yadhribu adalah fi’il. Misal lain kata ﺪ
isim.
َﻣﺎ َﻫ َﺬا ؟
ِ
ﺎح ؟ َﻻ َ ،ﻫ َﺬا ﻗَـﻠَ ٌﻢ أ ََﻫ َﺬا ﻣ ْﻔﺘَ ٌ ﺺَﻣﺎ َﻫ َﺬ ؟ َﻫ َﺬا ﻗَ ِﻤ ْﻴ ٌ ﺖ
َﻣﺎ َﻫ َﺬا ؟ َﻫ َﺬا ﺑَـ ْﻴ ٌ
َﻣﺎ َﻫ َﺬا ؟ َﻫ َﺬا ﻧَ ْﺠ ٌﻢ أ ََﻫ َﺬا َﺳ ِﺮﻳْـ ٌﺮ ؟ َﻻ َ ،ﻫ َﺬا ُﻛ ْﺮ ِﺳ ﱞﻲ ﺖ
ﺖ ؟ ﻧَـ َﻌ ْﻢ َ ،ﻫ َﺬا ﺑَـ ْﻴ ٌأَ َﻫ َﺬا ﺑَـ ْﻴ ٌ
*****
َﻣ ْﻦ َﻫ َﺬا ؟
ﺎﺟﺮ ؟ ﻧَـﻌﻢ َ ،ﻫ َﺬا ﺗَ ِ ِ
ﺎﺟ ٌﺮ أ ََﻫ َﺬا ﺗَ ٌ َ ْ أ ََﻫ َﺬا َوﻟَ ٌﺪ ؟ َﻻ َ ،ﻫ َﺬا َر ُﺟ ٌﻞ َﻣ ْﻦ َﻫ َﺬا ؟ َﻫ َﺬا ﻃَﺒِْﻴ ٌ
ﺐ
ِ
ﺎم ؟ ﻧَـ َﻌ ْﻢ َ ،ﻫ َﺬا إِ َﻣ ٌ
ﺎم أ ََﻫ َﺬا إِ َﻣ ٌ ﺐ
س ؟ َﻻ َ ،ﻫ َﺬا ﻃَﺎﻟ ٌ أ ََﻫ َﺬا ُﻣ َﺪ ﱢر ٌ َﻣ ْﻦ َﻫ َﺬا ؟ َﻫ َﺬا َوﻟَ ٌﺪ
*****
ذَﻟِ َ
ﻚ
ﻚ ﻗِ ﱞ
ﻂ ْﺐ ؟ َﻻ ،ذَﻟِ َ ﻚ َﻛﻠ ٌأَذَﻟِ َ ﺎر ﻫ َﺬا ِﺣﺼﺎ ٌن وذَﻟِ َ ِ
ﻚ ﺣ َﻤ ٌ َ َ َ ﻚ ﻧَ ْﺠ ٌﻢﻚ ؟ ذَﻟِ ََﻣﺎ ذَﻟِ َ
ﻚ َﺣ َﺠ ٌﺮ ﻚ َﺣ َﺠ ٌﺮ ؟ ﻧَـ َﻌ ْﻢ ،ذَﻟِ َ
أَذَﻟِ َ س ﺐ َوذَﻟِ َ
ﻚ ُﻣ َﺪ ﱢر ٌ َﻫ َﺬا ﻃَﺒِْﻴ ٌ س ﻚ ؟ ذَﻟِ َ ِ
ﻚ ُﻣ َﻬ ْﻨﺪ ٌ َﻣ ْﻦ ذَﻟِ َ
*****
ٌﻃَﺒِْﻴﺒَﺔ ِ
dokter (pr) : dokter : ﺐٌ ﻃَﺒِْﻴ insinyur : س
ٌ ُﻣ َﻬ ْﻨﺪ
petani : ٌ ﻓَﱠﻼ
ح tukang adzan : ُﻣ َﺆذﱢ ٌن imam : ٌ إِ َﻣ
ﺎم
direktur : ُﻣ ِﺪﻳْـ ٌﺮ perawat (pr) : ٌﺿﺔ
َ ُﻣ َﻤ ﱢﺮ pedagang : ﺎﺟ ٌﺮِ َﺗ
pegawai : ٌ ُﻣ َﻮﻇﱠ
ﻒ anak laki-laki : َوﻟَ ٌﺪ laki-laki : َر ُﺟ ٌﻞ
ٌﺑَـ َﻘ َﺮة ﺎر ِ ِ
sapi betina : keledai : ٌ ﺣ َﻤ kuda : ﺼﺎ ٌن َﺣ
ayam betina : ٌﺎﺟﺔ
َ َد َﺟ kucing : ﻂﻗِ ﱞ anjing : ْﺐ
ٌ َﻛﻠ
kelinci : ﺐ
ٌ َأ َْرﻧ gajah : ﻓِ ْﻴ ٌﻞ itik : ٌﺑَﻄﱠﺔ
َد ْﻓـﺘَـ ٌﺮ ﺎب ِ
buku tulis : buku : ٌ َﻛﺘ pulpen : ﻗَـﻠَ ٌﻢ
ranjang : َﺳ ِﺮﻳْـ ٌﺮ meja : ﺐ
ٌ ََﻣﻜْﺘ kursi : ُﻛ ْﺮ ِﺳ ﱞﻲ
kertas : َوَر ٌق sapu tangan : ِﻣ ْﻨ ِﺪﻳْ ٌﻞ baju : ﺺٌ ﻗَ ِﻤ ْﻴ
ٌﻧَﺎﻓِ َﺬة ﺎب ِ
jendela : pintu : ٌ َﺑ kunci : ﺎح
ٌ َﻣ ْﻔﺘ
ﺎض ِ
toilet : ٌ ﻣ ْﺮ َﺣ kamar mandi : ﺎم
ٌ َﺣ ﱠﻤ kamar : ٌﻏُ ْﺮﻓَﺔ
televisi : ﺗِﻠ ِْﻔ ِﺰﻳُـ ْﻮن telepon : ﻒٌ َِﻫﺎﺗ ponsel : الٌ َﺟ ﱠﻮ
kipas angin : ٌِﻣ ْﺮَو َﺣﺔ komputer : ب
ٌ ﺎﺳ ْﻮ
ُ َﺣ radio : َ َإِذ
ٌاﻋﺔ
sapu : ٌِﻣﻜْﻨَ َﺴﺔ setrika : ٌْﻮاة
َ ﻣﻜ
ِ lampu : ﺎح
ٌ َﺼﺒ ْ ﻣ
ِ
susu : ﻟَﺒَ ٌﻦ air : ٌَﻣﺎء batu : َﺣ َﺠ ٌﺮ
bis : ٌَﺣﺎﻓِﻠَﺔ sepeda : ٌاﺟﺔ
َ َد ﱠر mobil : ٌَﺳﻴﱠ َﺎرة
pesawat : ٌﻃَﺎﺋَِﺮة kapal : ٌَﺳ ِﻔ ْﻴـﻨَﺔ perpustakaan : ٌَﻣﻜْﺘَﺒَﺔ
celana : ﺑَـ ْﻨﻄَﻠُ ْﻮن ikat pinggang : ِﺣ َﺰ ٌام tas : ٌَﺣ ِﻘ ْﻴﺒَﺔ
sendok : ٌِﻣﻠ َْﻌ َﻘﺔ piring : ﺻ ْﺤ ٌﻦ
َ sepatu : ٌﺣ َﺬاء
ِ
mesin cuci : ٌﻏَ ﱠﺴﺎﻟَﺔ lemari es : ٌﺛَﱠﻼ َﺟﺔ gelas : بٌ ُﻛ ْﻮ
pasar : ُﺳ ْﻮ ٌق dapur : َﻣﻄْﺒَ ٌﺦ kelas : ﺼ ٌﻞ
ْ َﻓ
jalan : ٌَﺷﺎ ِرع toko : ُدﱠﻛﺎ ٌن jam : ٌﺎﻋﺔ
َ َﺳ
TENTANG PENYUSUN
Penyusun modul ini merupakan pimpinan Lembaga Pendidikan Ilmu Keislaman
dan Bahasa Arab (eLPIKA) Al-Mubarak, pengajar ‘Ulumul Qur’an dan ‘Ulumul
Hadits di Ma’had Taqiyuddin an-Nabhani, pimpinan redaksi situs
Tsaqafah.Com, pengelola situs pribadi abufurqan.net, dan saat ini menempuh
kuliah jarak jauh di Jurusan Syariah Universitas Imam Muhammad ibn Su’ud al-
Islamiyyah, Saudi Arabia.