PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
“Bahasa merupakan suatu sistem simbol yang memiliki makna,dan makna adalah
arti yang mengacu pada suatu fakta dan realita. Artinya, tidak akan terwujud suatu bahasa
yang hanya merupakan serangkaian bunyi yang tidak bermakna. Karena bermakna itulah
maka simbol itu sendiri disebut bahasa”.
Di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa hakikat bahasa sebagai alat komunikasi
dibagi menjadi dua yaitu, bahasa sebagai kata dan bahasa sebagai fakta.Bahasa sebagai
kata, Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa, bahasa sebagai kata berkaitan dengan proses
pembentukan pikiran,analisis paradigma, membentuk pemahaman dan lain-lain. Berikut
adalah ayat Al-Quran yang membahas bahasa sebagai kata :“ berkata Musa, ya tuhanku,
lapangkanlah untuku dadaku dan mudahkanlah untuku urusanku, dan lepaskanlah
kekakuan dari lidahku, supaya mereka bisa mengerti perkataanku.” (Q.S. Thaha [20]: 25-
29).Bahasa sebagai fakta, Dalam Al-Quran bahasa terlihat sebagai fakta berkaitan dengan
proses-proses pembuktian, pemahaman atas kebenaran dan fakta historis kesudahan
sesudah umat-umat terdahulu.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran :“ negeri-negeri (yang telah kami
binasakan) itu, kamia ceritakan sebagian dari beritanya-beritanya kepadamu. Dan
sungguh telah datang kepada mereka rosul-rosul mereka dengan membawa bukti-bukti
yang nyata,maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah
mendustakanya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang kafir.” (Q.S. Al-
a’raf [7]: 101). Maka dari itu,alangkah baiknya jika sejak kecil kita sudah diperkenalkan
dengan yang namanya bahasa arab, agar ketika kita dihadapkan pada suatu yang
berlandaskan kearab-araban kita sudah tidak asing lagi.
Adapun akibatnya jika kita tidak paham terhadap bahasa arab, kita tidak akan
mengerti bagaimana cara membaca Al-Quran, bagaimana cara kita membaca niat untuk
melakukan shalat, bagaimana cara membaca bacaan shalat, dan bagaimana tentang
hukum-hukum islam dalam Al-Quran. Jika kita tidak mengetahui hal-hal tersebut maka
kita termasuk pada orang yang celaka, karena bagaimana kita akan melakukan shalat atau
membaca Al-Quran jika kita tidak tahu bacaan ataupun niat shalat, dan bagaimana kita
akan mengerti akan bacan Al-Quran kalau kita tidak tahu cara membacanya.
Dengan mempelajari bahasa arab, kita juga bisa mengetahui bagaimana cara
membaca Al-Quran, bisa mengerjakan shalat dengan bacaan yang baik dan benar,bisa
1
mengetahui makna dari Al-Quran, bisa mengerti hukum-hukum dalam Al-Quran dan lain-
lain. Oleh karena itu kita sebagai umat muslim sangat di anjurkan untuk bisa memahami
bahasa arab karena begitu pentingnya pemahaman bahasa arab bagi kaum muslimin.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa arti bahasa Arab?
2. Apa pengertian Kata atau Kalimah?
3. Bagaimana pembagian kata atau kalimah?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BAHASA ARAB
Bahasa Arab adalah sebuah bahasa semitif yang muncul dari daerah yang sekarang
termasuk wilayah Arab Saudi, yang dipelajari tidak hanya oleh penduduk di wilayah Arab
Saudi saja, tapi juga di wilayah negara lainnya. Karena bahasa Arab merupakan bahasa
agama yang digunakan lebih dari satu miliar umat muslim di seluruh dunia, yang selalu
diucapkan dalam setiap ibadah sehari-hari. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar
dari segi jumlah penutur dalam keluargabahasa Semitik .
3
mendekatkan pemahaman, maka untuk sementara kita menafsirkan ا َ ْ ِْل ْس ُِمsebagai kata
ُِ ا َ ْل ِف ْعsebagai kata kerja, dan ف
benda, ل ُِ َح ْرsebagai kata keterangan[2].
Dalam mempelajari bahasa Arab, membedakan antara ketiga jenis ْال َك ِل َم ِِةini adalah
suatu keharusan agar tidak terjadi kerancuan dalam menerapkan kaidah. اَ ْ ِْل ْس ُِمmempunyai
ُِ اَ ْل ِف ْعmempunyai kaidah-kaidah nahwu sendiri, dan demikian
kaidah-kaidah nahwu sendiri, ِل
pula dengan ِحــرف. Karenanya, sangat penting bagi seorang yang belajar nahwu untuk
ُِ ا َ ْل ِف ْعdan demikian pula
bisa membedakan ketiganya, agar kaidah ا َ ْ ِْل ْس ُِمtidak diterapkan di ل
sebaliknya, karena hal itu akan menimbulkan kesalahan besar dalam membaca dan
memahami suatu الجملة.
PEMBAGIAN ISIM
Isim ( = ) ا ِْل ْس ُِمKata benda
Isim dilihat dari jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim mudzakkar ( ٌسمٌا ْلمذَكَّر
ْ ) ا ِال
Isim mudzakkar adalah isim yang menunjukkan jenis laki-laki.
Contoh :
َ ( thoolibun ) = siswa laki-laki
ٌِطا ِلب
ِس
ٌ ( ُمدَ ِ ِّرmudarrisun ) = guru laki-laki
ِ ( َر ُج ٌلrojulun ) = seorang lelaki
ٌِ ( ِكتَابkitaabun ) = buku
ِ ( قَلَ ٌمqolamun ) = pulpen
ٌِ ( بَيْتbaitun ) = rumah
2. Isim muannats ( ٌسمٌا ْلم َؤنَّث
ْ ) ا ِال
Isim muannats adalah isim yang menunjukkan jenis perempuan.
Contoh :
ٌطا ِلبَ ِة
َ ( thoolibatun ) = siswi
ٌس ِة
َ ( ُمدَ ِ ِّرmudarrisatun ) = guru perempuan
( أ ُ ِمummun ) = ibu
ٌ َّارِة
َ سي َ ( sayyaarotun ) = mobil
ٌ ( َح ِد ْيقَ ِةhadiiqotun ) = kebun, taman
ٌ سب ُّْو َرِة
َ ( sabbuurotun ) = papan tulis
Ciri-ciri isim muannats :
1. Diakhiri dengan huruf ta' marbuthoh ( ) ة. Misal : ٌ َّار ِة
َ سي َ ( sayyaarotun frown
emotikon mobil, ٌ ( َح ِد ْيقَ ِةhadiiqotun ) = taman, kebun. Mayoritas isim muannats diakhiri
5
dengan ta' mabuthoh.
2. Nama perempuan atau yang menunjukkan perempuan. Misal : ُاط َم ِة
ِ َ= ف
Fatimah, ُِ = زَ ْينَبzainab, ِ = أُمibu.
3. Ada juga isim muannats yang tidak memiliki ciri-ciri seperti di atas. Misalnya :
ٌ ( يَ ِدyadun )=tangan, ْن ٌِ ُ ( أَذudzunun )=telinga, س
ٌِ ' ( َعيainun )=mata, ن ٌِ ( ش َْمsyamsun
)=matahari, َار ٌ ( نَ ْفnafsun )=jiwa.
ٌِ ( نnaarun )=api,ِس
6
Cara membuat isim jamak mudzakkar salim:
“Akhir kata isim mufrod ditambahkan dengan wawu dan nun yang didahului oleh
harokat dhommah".
َ ٍِ) َج ْم ُعِ ُم َؤنَّث
b. Jamak muannats salim ( سا ِل ٌِم
Misal : ٌِ ( ُم ْس ِل َماتmuslimaatun ) = banyak muslimah, ٌِسات
َ ( ُِمدَ ِ ِّرmudarrisaatun ) = banyak
guru perempuan, ٌَِّارات
َ سي َ ( sayyaarootun ) = mobil-mobil (banyak mobil).
Cara membuat jama' muannats salim:
''Ta’ marbutoh pada isim mufrod muannats dihilangkan, kemudian harokat akhir
dijadikan fathah, lalu ditambahkan dengan alif dan ta' ".
c. Jamak taksir
ُ ( thullaabun ) = para siswa, ل
Misal : ٌِطالَّب ٌِ ( ِر َجاrijaalun ) = para lelaki, ٌِ ( ُكتُبkutubun ) =
buku-buku, ٌِ ( بُي ُْوتbuyuutun ) = rumah-rumah.
Jamak taksir memiliki banyak pola dan tidak teratur, tidak seperti halnya jamak
mudzakkar salim dan jamak muannats salim yang hanya memiliki satu pola
Isim dilihat dari keumuman dan kekhususannya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim nakirah ( ٌسمٌالنَّ ِك َرة
ْ = ) ا ِالKata benda umum
Isim nakirah adalah isim yang masih bersifat umum atau belum tertentu/belum
diketahui. Pada umumnya isim nakiroh adalah isim yang bertanwin. Contoh :
ٌِ ( ِكتَابkitaabun ) = buku
ٌِ ( بَيْتbaitun ) = rumah
2. Isim ma'rifah ( ٌسمٌا ْل َم ْع ِرفَة
ْ = ) ا ِالKata benda khusus
Isim ma'rifah adalah isim yang bersifat khusus atau isim yang sudah tertentu / sudah
dikenal/diketahui. Isim ma'rifah terdiri dari beberapa macam, yaitu :
a. Isim yang diawali dengan alif-lam ( ) ال. Contoh : ُِ ( ال ِكتَابal-kitaabu ), ُِ ( البَيْتal-baitu
b. Isim Dhomir ( = ) الضميرKata ganti
Contoh : ُِِنَحْ ن،ِِأَنَا،ِِأ َ ْنت ُ َّن،ِِأَ ْنِت ُ َما،ِِِأَِْنت،ِِأ َ ْنت ُ ْم،ِِأ َ ْنت ُ َما،ِ َِأَ ْنت،ِِه َُّن،ِِ ُه َما،ِِي
َ ِه،ِِ ُه ْم،ِِ ُه َما،ه َُو
َ = ) اِ ْس ُمِاإلشKata penunjuk
c. Isim isyarah ( َِِارة
ُ َِت َانِك،ِ َِ ِت ْلك،ِ َِأولَئِك،ِ
Contoh : َِِأولَ ِئك،ِ ُِ َِذَانِك،ِ َِذَلِك،ُِْلء
ِ ِ َهؤ،َِان
ِ ِهَات،ِِِ َه ِذه،َِؤُْلء ِ َِ َهذ،ِهذا
ِ ِه،ِان
ُِ ص ْو
d. Isim maushul ( ل ْ = ) ا ِْل ْس ُمKata sambung
ُ ِال َم ْو
ِ ِالَّت،ِِالَّتِ ْي،ِ َِالَّ ِذيْن،ِان
ِْ ِِالالَّت،َِان
Contoh : ي ِ َِالَّذ،ِِي
ْ الَّذ
ْ = ) اِ ْس ُمNama tertentu
e. Isim 'alam ( ِالعَلَ ِِم
7
Contoh :
ُ = أَحْ َم ِدAhmad ُاط َم ِة
ِ َ = فFatimah
ُ = َم َّك ِةMakkah ِ = إِب َْرا ِه ْي ُمIbrahim
PEMBAGIAN FI’IL
1.Fi’il Madhi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa
pada waktu lampau (past tense).
8
Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
َِ ( كَـتtelah menulis), َ ــرِأ
mengandung suara “a” , misalnya َـب َ َِ( قtelah membaca).
Bentuk
No Dhamir F. Arti Keterangan
Madhi
1 ِه َُـو َ َكت
َِب Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan
2 ُه َمـا َكتَبَـا Keduanya (lk) telah menulis ِا+ pada huruf terakhir
3 ِهُـ ْم َِكتَب ُْـو Mereka (lk) telah menulis + ـــ ُ ِْوpada huruf
terakhir
4 ِِـي
َ ه ْ ََكتَب
ِـت Dia (pr) telah menulis ِْ pada huruf
+ ـت
terakhir
5 ُه َمـا َكتَ َبـتَا Keduanya (pr) telah menulis + ـتـَََ اpada huruf
terakhir
6 َّ ه
ُِـن ََِكتَبْـن Mereka (pr) telah menulis + َِ ـْــنpada huruf
terakhir
7 َِاَ ْنـت ََِكتَبْـت Kamu (lk) telah menulis + َِ ـْــتpada huruf
terakhir
8 ا َ ْنت ُ َمـا َكت َ ْبتُمـَا Kalian (lk) telah menulis + ِـْــت ُ َمـاpada huruf
terakhir
9 اَ ْنتُـم َِكتَ ْبتُـ ْم Kalian (lk) telah menulis + ـْــت ُ ِْمpada huruf
terakhir
10 ِ اَ ْنـ
ِت ِ َكتَبْـ
ِت Kamu (pr) telah menulis +ت
ِِ ـْـpada huruf
terakhir
11 ا َ ْنت ُ َمـا َكتَ ْبت ُ َما Kalian (pr) telah menulis + ـْت ُ َمـاpada huruf
terakhir
12 َّ ُ ََ ا ْنت
ِـن َّ ُ َكتَ ْبت
ِـن Kalian (pr) telah menulis َِّ ُ ـْـتpada huruf
+ ِـن
terakhir
13 اَنَـا َُِكتَبْـت Saya telah menulis + ُِ ـْــتpada huruf
terakhir
14 ُِنَحْ ن َكتَبْـنَا Kami, kita telah menulis + ِــْـنَـاPada huruf
terakhir
9
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu
berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata َـب
َِ ( كَـتkataba), ada 14
bentuk
Contoh fi’il Madhi
ِ خلق: telah menciptakan
كتب: telah menulis
2. Fi’il Mudore’i
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
Ciri/ tandanya:
َِ َس ْوcontoh:ُفِيَ ْشـ َه ِد
1. Dapat dimasuki huruf sin سdan saufa ف َ ِ,ُ سيَ ْشـ َه ِد
َ س ْو َ
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ٌ) ُتِ(اَنَيْت,ي,ن,اyang disebut huruf
mudhara’ah
10
6 َّ ه
ُِـن َِْـربْن
ِ يَض Mereka (pr) sedang/ َِتَِ…بْن Awal dan akhir
akan memukul
7 َِاَ ْنـت ِ تَض
ُِْـرب Kamu (lk) sedang/ …َِت Awal kata
akan memukul
8 ا َ ْنت ُ َمـا ِبان ِ تَض
ِ ْـر Kalian (lk) sedang/ ِان
ِ َ…َِت Awal dan akhir
akan memukul
9 ا َ ْنتُـم ِ تَض
ِْـرب ُْو ِن Kalian (lk) sedang/ َِت…ُ ْون Awal dan akhir
akan memukul
10 ِ اَ ْنـ
ِت ِ تَض
َِْـربِيْن Kamu (pr) sedang/ َِتَِ…بِيْن Awal dan akhir
akan memukul
11 ا َ ْنت ُ َمـا ِان ِ تَض
ِ َْـرب Kalian (pr) sedang/ ِان
ِ َ…َِت Awal dan akhir
akan memukul
12 َّ ُ ََ ا ْنت
ِـن ِ تَض
َِْـربْن Kalian (pr) sedang/ َِتَِ…بْن Awal dan akhir
akan memukul
13 اَنَـا ِ اَض
ُِْـرب Saya sedang/ akan ..…ا Awal kata
memukul
14 ُِنَحْ ن ُِْـرب
ِ نَض Kami, kita sedang/ ……َِن Awal kata
akan memukul
11
No Dhamir F. Amar Arti Perubahan
1 ُِــو
َ ه — —
2 هُـ َمـا – — —
3 ِهُــ ْم – — —
4 ِِـي
َ ه – — —
5 ُه َمـا – — —
6 َّ ه
ُِـن – — —
7 َِاَ ْنـت ِْا ُ ْكـتُب Memukullah kamu (lk) Asli
8 ِاَ ْنت ُ َمـا ا ُ ْكتُبَــا Memukullah kalian (lk) …..َا
10 ِ اَ ْنـ
ِت ا ُ ْكـتُبِي Memukullah kamu (pr) ….ِي
ِْ
12 َّ ُ ََ ا ْنت
ِـن َِا ُ ْكـتُبْـن Memukullah kalian (pr) ….ْن
ِِ
13 اَنَــا – — —
14 ُِنَحْ ـن – — —
Contoh
ِْ = اُدْ ُخmasuklah
ل ِس
ِْ = ِإجْ ِلduduklah
ِْ= ا ُ ْخ ُرجkeluarlah ِِِِ= ا ِْرفَ ْعangkatlah
12
Dariٌٌ:ٌ ِم ْن, dalam kalimat:
ِ ا َ َناٌا َ ْخرج
Saya keluar dari rumah ٌ:ٌٌٌِمنٌٌَاْل َب ْيت
Keِِ:ِِِِلى
ٌَ ا, dalam kalimat:
ْ ِلىٌٌاْال
Dia menyerahkan buku itu ke gurunya ٌٌ:ٌٌٌستَا ِذ َ َ س ِلِّمٌاْل ِكت
َ ابٌٌا َ ه َوٌب
Dalamٌٌ:ٌٌى
ٌْ ِ ف, dalam kalimat:
ْ ت َ ْق َرأٌاْلق ْراَانٌٌَ ِف ْىٌٌاْل َم
Anda membaca qr’an dalam Mesjid ِ:ٌِِس ِج ِد
ٌْ ع, dalam kalimat:
Dariٌٌِ:ٌٌَن
َّ سأَلٌش َِهيْدٌٌع َِنٌٌال
:ٌٌٌٌشه ِْريَّ ِة ْ َي
Huruf-huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh pendengar atau
lawan bicara saat ia disandingkan dengan kata-kata lain. Namun, saat ia berdiri sendiri tanpa
disandingkan dengan kata-kata lain maka ia tidak akan memiliki makna sempurna yang dapat
dipahami
Berikut ini adalah sekilas catatan penting tentang penggunaan beberapa macam Harf:
1. Beberapa Harf, seperti =( بِـdengan) di dalam kalimat kadang mempunyai arti, dan kadang
hanya sebagai tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh:
ِ أَع ُْوذُ ِبا
لل = aku berlindung kepada Allah
دًاْْ َكفَى ِباللِ ش َِهي = cukuplah Allah (sebagai) saksi
Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran, Allah subhanahu wata'ala sering bersumpah
dengan nama makhluq-Nya agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang dijadikan
sumpah tersebut. Adapun manusia, hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah,
tidak boleh bersumpah dengan nama makhluq.
13
= kepunyaan Allah (seluruh) kerajaan langit
ِ ت َواْألَ ْر
ض ِ اوا َّ ِ َّلِلِ ُم ْلكُ ال
َ س َم
dan bumi
عَة َْ ِليُ ْنفِقْ ذُ ْو س = hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan (rezki)
ِ َألَقُ ْو ُل قَ ْو َل ا ْلح
َق = sungguh aku akan berkata perkataan yang benar
e. NUN TAUKID ( ) نُ ْون تَ ْو ِكيْدatau "Nun Penegasan" adalah huruf NunTasydid yang melekat
di belakang Fi'il Mudhari' dan berfungsi untuk menegaskan atau memperkuat maknanya.
Mari kita perhatikan contoh di bawah ini:
= sungguh aku pasti akan mengatakan perkataan
ِ َألَقُ ْولَنَّ قَ ْو َل ا ْلح
َق
yang benar
= sungguh kalian pasti akan diuji dalam (urusan)
ْم َوا ِل ُك ْم َْلَت ُ ْبلَ ُونَّ ِف ْي أ
harta kalian
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau
lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka
ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu: 1) Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan
nama orang, hewan, tumbuhan, benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh
waktu, 2) Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu,
dan 3)Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan
dengan kata lain.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih jauh dari
sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
15
16