Klasik
Dan sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari kesalahan dan biasa faham
artinya Al-Qur’an dan Hadits maka oleh karena itulah Ilmu Nahwu harus dipelajari dan
difahami lebih didahulu dibanding ilmu yang lain karena tanpa Ilmu Nahwu tidak akan
pernah dapat dipahami. Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu
Isim, Fi’il, dan Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata
yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf adalah
kata penghubung.
B. Rumusan masalah
1. Agar dapat mengerti dan memahami apa yang di maksud dengan kalimah isim.
2. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan kalimah fi’il.
3. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan harf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kalimah
Untuk selanjutnya kita kenal kalimah sempurna dan kalimah tidak sempurna dan sebagainya.
Yang jelas hal ini untuk mengantarkan pengartian kita terhadap “kalimah” dalam ilmu bahasa
Arab. Susunan kalimah atau susunan yang terjadi dari kumpulan kata-kata itu, adalah yang
disebut dalam bahasa Arab yaitu dengan istilah “jumlah”.
الجملة هي الكالم المفيد ويتألف من فعل وفاعل أو مبتداء وخبر
Artinya : Al-jumlah adalah kalimat yang mempunyai pengertian secara utuh, yang tersusun
dari fi’il dan fa’il atau mubtada’ dan khobar
Menurut Amiruddin[1],kalam dapat didefinisikan sebagaimana berikut:
ٌ ْ اسم َوفِ ْع ٌل َو َحر: ٌ اَ ْل ُمفِي ُد بِ ْال َوضْ ِع َوَأ ْق َسا ُمهُ ثَاَل ثَة, ُ هو اَللَّ ْفظُ اَ ْل ُم َر َّكب: اَ ْلكَاَل ُم
ف َجا َء لِ َم ْعنًى
Artinya:
“Kalam adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya. Sesuai
dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab, yang terbagi
dalam tiga bagian yaitu: isim, fi’il dan huruf.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu ucapan dapat disebut kalam apabila
memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:
b. Disusun ( ٌ ُم َر َّكب ), yaitu :
“sesuatu yang tersusun dari pada dua kalimat, maka seterusnya ( lebih dari pada dua, yaitu
tiga kalimat, empat dan seterusnya)”
"Sesuatu yang memberikan faidah dengan sempurna yaitu sekiranya mutakallim (pembicara)
dan pendengar diam (tidak memberikan tanggapan)".
Pada kriteria ini, saat Mutakallim (orang yang berbicara) menyebut sesuatu, maka terdiamlah
si sami' (orang yang mendengar). Dalam artian orang yang mendengar mengerti atas apa
yang diucapkan oleh orang yang berbicara, sehingga tidak menimbulkan pertanyaan terhadap
apa yang di sampaikannya itu.
Ada dua kemungkinan mengenai makna yang terkandung dari kata ضـع ْ الو tersebut.
َ Yang
ْ َالق artinya bahwa lafadz yang tersusun serta memberikan pengertian
pertama adalah ُصــد
sempurna itu "dimaksudkan" oleh mutakallim, ada juga yang mengartikan bahwa ال َوضْ ع itu
maksudnya adalah الوضْ ُع ال َع َربِ ُّي artinya
َ bahwa lafadz yang sudah tersusun dan memberikan
pengertian sempurna tersebut sudah sesuai dengan wadlo (peletakan makna) yang telah
ditetapkan oleh orang Arab. Yang kedua, Sesuatu yang sengaja diucapakan oleh orang yang
berbicara. berbicara. Dalam hal ini, orang yang lagi mengigau tidaklah termasuk dalam
kalam. Sedangkan menurut ulama Nahwu bahwa kalam adalah:
َكالَ ُمهُ ْم لَ ْفظٌ ُمفِ ْي ٌد ُمسْــــــنَ ُد .ُ اللَّ ْفظُ ْال ُمفِ ْي ُد ْال ُم ْف َرد: َُو ْالكلــ ِ َمة
Artinya:
“Kalam Menurut ulama Nahwu : adalah lafadz yang berfaedah serta dimusnadkan dengan
lafadz yang lain. Dan Kalimah adalah lafadz mufid yang tunggal”[2]
B. Pembagian Kalimah
. وحرف, وفعل, إسم: تنحصر الكلمات فى ثالثة أنواع
Artinya : kalimah itu dibagi menjadi tiga macam : isim, fi’il dan harf/huruf.
1. Kalimah Isim
Kalimah isim mempunyai pengertian :
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Isim adalah semua jenis kata benda atau segala
sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan
dengan masalah waktu. Dalam kalimat yang senada, Fuad Ni’mah menguraikan definisi Isim
sebagai berikut:
صفَــــ ٍة أو َمعْــــن ًى ِ ْت َأوْ َجمـــــا َ ٍد َأوْ َمـــــــكا َ ٍن َأوْ َزمـــــا َ ٍن أو
ٍ ان َأوْ نَبَــــا
ٍ اَِإْل ْس ُم هُ َو ُكلُّ َكلِ َمـــ ٍة تَــدُلُّ َعلَى ِإ ْن َســـا ٍن َأوْ َحيَـــــ َو
ِ َ ُم َج َّر ٍد ِمنَ ال َّزمـ.
ــان
Artinya:
“Isim ialah setiap kata yang menunjukkan nama orang,hewan, tumbuhan, benda, tempat,
waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.”[3]
Contoh:
· Nama benda, seperti: ٌ َمحْ فَظَـــــة (tas), ٌ ِكتَـــــاب (buku), قَلَ ٌم (pulpen), ِم ْم َســـــ َحة (penghapus),
ٌ ِم ْسطَ َرة (penggaris), dan lain-lain.
· Nama gelar, seperti: ٌ ُمهَ ْن ِدس (insinyur), ٌ ُد ْكتُوْ ر (Doktor), ٌ ُمـ ِد ْي ٌر َم ْد َر َسـة (Kepala Sekolah), ْرَِئس
(ketua), dan lain-lain.
َ (Jakarta), ْنُــوْ نُــو (Nunu), dan lain-
· Nama kota, seperti, (Mesir), سُوْ َكابُوْ ِم ْى (Sukabumi), جاكَرْ تَا
lain.
Dalam sebuah struktur jumlah, dimana isim masuk didalamnya, maka ia dapat dikenali
dengan ciri-ciri berikut:
َوالاَّل ُم, ُ َو ْالكَاف, َو ْالبَا ُء, َّ َورُب, َوفِي, َو َعلَى, َوع َْن, َوِإلَى, َو ِه َي ِم ْن,ض
ِ ُوف اَ ْلخَ ْف
ِ َو ُحر
“Adapun huruf khafadh ialah: huruf mim (dari), huruf ila (ke/kepada/sampai), huruf 'an
(daripada), huruf 'ala (atas), huruf fi (pada/didalam), huruf rubb (berapa banyak) huruf ba
(dengan), huruf kaf (seperti), huruf lam (untuk/bagi/milik).”
“Adapun huruf qasam (sumpah) adalah: Huruf waw (Demi), Huruf ba (Demi), dan Huruf ta
(Demi)”.[4]
Secara sederhana fi’il berarti setiap kata yang menunjukan pekerjaan pada waktu tertentu.[8]
Definisi lain menyebutkan bahwa fi’il adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang
berkaitan dengan suatu waktu (lampau, sekarang, dan yang akan datang).
“fi’il adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu.”
Contoh:
Bekerjalah اُ ْف ُعــ ْل Sedang/akan يَ ْفــ ُعــ ُل Telah bekerja فَــ َعــ َل
bekerja
Pembahasan mengenai fi’il (kata kerja)
A. Fi’il Madhi
· Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada
waktu lampau (past tense).
· Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
َ َكـت (telah menulis), ــرَأ
mengandung suara “a” , misalnya َـب َ َق (telah membaca).
· Bentuk
No Dhamir F. Arti Keterangan
Madhi
1 ُـو
َ ه َ َكت
َب Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan
2 هُ َمـا َكتَبَـا Keduanya (lk) telah menulis + ا pada huruf terakhir
3 هُـ ْم َْكتَبُـو Mereka (lk) telah menulis + ْـــُو pada huruf terakhir
4 ِهـ َي ْ ََكتَب
ـت Dia (pr) telah menulis ْ
+ ـت pada huruf terakhir
5 هُ َمـا َكتَبَـتَا Keduanya (pr) telah menulis + ـتـَا pada huruf terakhir
6 َّ ه
ُـن ََكتَ ْبـن Mereka (pr) telah menulis + َـْــن pada huruf
terakhir
7 َاَ ْنـت ََكتَبْـت Kamu (lk) telah menulis + َـْــت pada huruf
terakhir
8 اَ ْنتُ َمـا َكتَ ْبتُمـَا Kalian (lk) telah menulis + ـْــتُ َمـا pada huruf
terakhir
9 اَ ْنتُـم َكتَ ْبتُـ ْم Kalian (lk) telah menulis + ـْــتُ ْم pada huruf
terakhir
10 ِ اَ ْنـ
ت ِ َكتَبْـ
ت Kamu (pr) telah menulis + ت ِ ـْـ pada huruf
terakhir
11 اَ ْنتُ َمـا َكتَ ْبتُ َما Kalian (pr) telah menulis + ـْتُ َمـا pada huruf
terakhir
12 َّ ُا ْنت
َـن َّ َُكتَ ْبت
ـن Kalian (pr) telah menulis + ـنَّ ُـْـت pada huruf
terakhir
13 اَنَـا ُ َكتَب
ْـت Saya telah menulis + ــت ُ ْـ pada huruf
terakhir
14 ُنَحْ ن َكتَبْـنَا Kami, kita telah menulis + ــْـنَـا Pada huruf
terakhir
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu
َ َكـت (kataba), ada 14 bentuk
berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata َـب
B. Fi’il Mudore’i
· Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
· Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin س dan saufa َ َسوْ ف contoh: ُ َسوْ فَ يَ ْشـهَد,َُسيَ ْشـهَد
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf )ْت ُ ت (اَنَي,ي,ن,ا yang disebut huruf
mudhara’ah
Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu
9 اَ ْنتُـم اُ ْكـتُبُـوْ ا )Memukullah kalian (lk وْ ُ….
11 اَ ْنتُ َمـا اُ ْكـتُبَتَـا )Memukullah kalian (pr تَـاَ…
Contoh
ِ =duduklahإجْ لِسْ =masuklah اُ ْد ُخـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــلْ
=angkatlahاِرْ فَـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــعْ =keluarlah اُ ْخـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ رُجْ
3. Kalimah Harf/Huruf
Mengenal huruf hijaiyyah
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ال ء ي
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa dipahami
maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan demikian, kata ini tidak akan
kata memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata-kata lain. Dengan makna yang
serupa, definisi lain mengatakan, sebagai berikut:
Artinya:
“harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disandingkan dengan kata
lain.”
Contoh:
Keلى
َ ِا : dalam kalimat:
Dia menyerahkan buku itu ke gurunya َاب اِل َى ْاالُ ْستَا ِذ
َ ه َُو بُ َسلِّ ُم ْال ِكت :
Depan امام : dalam kalimat:
Jika ان : dalam kalimat :
Huruf-huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh pendengar atau lawan
bicara saat ia disandingkan dengan kata-kata lain. Namun, saat ia berdiri sendiri tanpa
disandingkan dengan kata-kata lain maka ia tidak akan memiliki makna sempurna yang dapat
dipahami.
BAB III
KESIMPULAN
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir
(kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu,
kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara
kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab,
tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa
Internasional). Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya,
jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan
kalimat يكتب dan ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang
laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan
kalimat تكتب saja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas
bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang
mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti. Lafadzh sendiri meliputi Al
Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian). Maksud dari
berfaidah adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata.
Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il,
isim, harf) atau lebih, baik berfaidah atau tidak. Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan
yang tersusun sehingga pendengar atau lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai
dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, tumbuhan, benda, tempat,
waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu.
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata
lain.
4
Lihat komentar
Memuat