PENDAHULUAN
1
Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata
yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan
Huruf adalah kata penghubung.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari kalimah isim ?
2. Apa yang dimaksud dengan kalimah fi’il ?
3. Apa yang dimaksud dengan harf ?
C. Tujuan
1. Agar dapat mengerti dan memahami apa yang di maksud dengan kalimah
isim.
2. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan kalimah fi’il.
3. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan harf.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kalimah
3
Artinya:
“Kalam adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami
maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus
dalam bahasa Arab, yang terbagi dalam tiga bagian yaitu: isim, fi’il dan huruf.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu ucapan dapat disebut
kalam apabila memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:
a. ٌ ) َم ْلفُ ْو, yaitu :
Diucapkan/dilafadzkan (ظ
وف ال ِه َجائي ِة ِ ص ْوت ال ُم ْشت َِم ُل على بَ ْع
ِ ض ال ُح ُر َّ ال
“Suara yang melengkapi atas sebagian huruf hijaiyah”
b. Disusun ( ٌ) ُم َر َّكب, yaitu :
ب ِم ْن َك ِل َمتَي ِْن فــا ْكثَ َر
َ َما ت ََر َّك
“sesuatu yang tersusun dari pada dua kalimat, maka seterusnya ( lebih
dari pada dua, yaitu tiga kalimat, empat dan seterusnya)”
c. Difahami (ٌ ) ُم ِف ْيد, yaitu:
َّامعِ َعلَيها
ِ س ُكوتُ ِمن ال ُمتَك َِل ِم َو الس ُ ْما أَفَادَ فائِدَة ً يَح
ُّ سنُ ال
"Sesuatu yang memberikan faidah dengan sempurna yaitu sekiranya
mutakallim (pembicara) dan pendengar diam (tidak memberikan
tanggapan)".
Pada kriteria ini, saat Mutakallim (orang yang berbicara) menyebut
sesuatu, maka terdiamlah si sami' (orang yang mendengar). Dalam
artian orang yang mendengar mengerti atas apa yang diucapkan oleh
orang yang berbicara, sehingga tidak menimbulkan pertanyaan
terhadap apa yang di sampaikannya itu.
d. Berbahasa Arab ( ض ُع اْلعَ َربِيَّة
ْ )و,
َ yaitu;
Ada dua kemungkinan mengenai makna yang terkandung dari kata
ْ َ القartinya bahwa lafadz yang
َ tersebut. Yang pertama adalah ُ صد
الوضْع
tersusun serta memberikan pengertian sempurna itu "dimaksudkan"
oleh mutakallim, ada juga yang mengartikan bahwa الوضْع
َ itu
maksudnya adalah ي
ُّ ِض ُع العَ َرب
ْ الو
َ artinya bahwa lafadz yang sudah
tersusun dan memberikan pengertian sempurna tersebut sudah sesuai
dengan wadlo (peletakan makna) yang telah ditetapkan oleh orang
4
Arab. Yang kedua, Sesuatu yang sengaja diucapakan oleh orang yang
berbicara. berbicara. Dalam hal ini, orang yang lagi mengigau tidaklah
termasuk dalam kalam. Sedangkan menurut ulama Nahwu bahwa
kalam adalah:
ٌ َكالَ ُم ُه ْم لَ ْف.ُ ظ اْل ُم ِف ْيد ُ اْل ُم ْف َرد
ُ ظ ُم ِف ْيد ٌ ُمسْــــــنَد ُ اللَّ ْف: َُواْلكلــِ َمة
Artinya:
“Kalam Menurut ulama Nahwu : adalah lafadz yang berfaedah serta
dimusnadkan dengan lafadz yang lain. Dan Kalimah adalah lafadz
mufid yang tunggal”[2]
B. Pembagian Kalimah
. وحرف, وفعل, إسم: تنحصر الكلمات فى ثالثة أنواع
Artinya : kalimah itu dibagi menjadi tiga macam : isim, fi’il dan harf/huruf.
1. Kalimah Isim
Kalimah isim mempunyai pengertian :
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Isim adalah semua jenis kata benda
atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda
hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Dalam kalimat yang senada,
Fuad Ni’mah menguraikan definisi Isim sebagai berikut:
ت أ َ ْو َجمــــا َ ٍد أَ ْو َمـــــكا َ ٍن أَ ْو زَ مــــا َ ٍن ْأو
ٍ ان أَ ْو نَبَــــا َ َـــان أ َ ْو َحي
ٍ ـــــو ٍ س َ ا َ ْ ِْل ْس ُم ه َُو ُك ُّل َك ِل َمـــ ٍة ت َــد ُ ُّل َعلَى إِ ْن
ــان َّ َى ُم َج َّر ٍد ِمن
ِ َ الزمـ ً صفَـــ ٍة أو َم ْعــن.
ِ
Artinya:
“Isim ialah setiap kata yang menunjukkan nama orang,hewan, tumbuhan,
benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.”[3]
Contoh:
Nama orang, seperti: ( أ َ ْرمـَـانArman), اط َمة
ِ َ( فFatimah),( فرحــانFarhan),
( عارفةArifah), ( مسلمـــةMuslimah), ( يو سفYusuf), dan lain-lain.
5
Nama binatang, seperti: ٌس َمك ٌ ( َجا ُم ْوkerbau), ( فَأ ْ ٌرtikus), dan lain-
َ (ikan), س
lain.
Nama tumbuhan, seperti: ( ِف ْل ِف ٌلcabe), ض ٌر ٌ
َ ( ُخsayuran), موز (pisang), dan
lain-lain.
Nama benda, seperti: ٌظة َ َ( َمحْ فtas), ٌ( ِكتَابbuku), ( قَلَ ٌمpulpen), س َحة
َ ِم ْم
َ ( ِم ْسpenggaris), dan lain-lain.
(penghapus),ٌ ط َرة
Nama tempat, seperti: َح َّما ٌم ْ ( َفkelas),ٌغ ْرفَة
(toilet), ص ٌل ُ (kamar),
ٌ سة
َ ( َمد َْرsekolah),ٌ( َم ْكتَبَةperpustakaan), dan lain-lain.
ٌ ( ُم َه ْندinsinyur), ( دُ ْكت ُ ْو ٌرDoktor), ٌسة
Nama gelar, seperti:ِس َ ( ُم ِدي ٌْر َمد َْرKepala
Sekolah), س
ْ ِ( َرئketua), dan lain-lain.
Nama kota, seperti, (Mesir), س ْوكَاب ُْو ِم ْى ْ ُــون
ُ (Sukabumi), ( َجاك َْرت َاJakarta), ــو ْ ُن
(Nunu), dan lain-lain.
Nama negara, seperti:( ا َ ْم ِر ْي ًكاAmerika), ي َّ ( اِ ْند ُْو ِن ْي ِسIndonesia), ٌَع َرب
َ (Arab Saudi), ( َف ِليْس ِت ْينَاPalestina), dan lain-lain.
سعُ ْودِي
6
َ َن, karena إلى
Di dahului huruf jar (kata depan), seperti ظ ْرتُ إلى السماء
merupakan huruf jar, maka kata setelahnya yaitu السماءadalah isim.
Di dahului huruf nida’, seperti ُ يا رمحمـــد, kata محمــدmerupakan isim,
karena ia didahului oleh huruf nida, yaitu يا.
7
c. Bentuk
3 هُـ ْم َكتَب ُْـو Mereka (lk) telah menulis + ـــ ُ ْوpada huruf
terakhir
4 ِـي
َ ه ْ ََكتَب
ـت Dia (pr) telah menulis ْ pada huruf terakhir
+ ـت
5 ُه َمـا َكتَبَـتَا Keduanya (pr) telah menulis + ـتـَََ اpada huruf
terakhir
6 َّ ه
ُـن ََكتَبْـن Mereka (pr) telah menulis + َ ـْــنpada huruf
terakhir
7 َاَ ْنـت ََكتَبْـت Kamu (lk) telah menulis + َ ـْــتpada huruf
terakhir
8 ا َ ْنت ُ َمـا َكت َ ْبتُمـَا Kalian (lk) telah menulis + ـْــت ُ َمـاpada huruf
terakhir
9 ا َ ْنتُـم َكتَ ْبتُـ ْم Kalian (lk) telah menulis + ـْــت ُ ْمpada huruf
terakhir
10 ِ اَ ْنـ
ت ِ َكتَبْـ
ت Kamu (pr) telah menulis +ت
ِ ـْـpada huruf
terakhir
11 ا َ ْنت ُ َمـا َكتَ ْبت ُ َما Kalian (pr) telah menulis + ـْت ُ َمـاpada huruf
terakhir
12 َّ ُ ََ ا ْنت
ـن َّ ُ َكتَ ْبت
ـن Kalian (pr) telah menulis َّ ُ ـْـتpada huruf
+ ـن
terakhir
13 اَنَـا َُكتَبْـت Saya telah menulis + ُ ـْــتpada huruf
terakhir
14 ُنَحْ ن َكتَبْـنَا Kami, kita telah menulis + ــْـنَـاPada huruf
terakhir
8
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir
(pelaku). Dhamir itu berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh
kata َـب
َ ( كَـتkataba), ada 14 bentuk
Contoh fi’il Madhi
خلق: telah menciptakan
كتب: telah menulis
B. Fi’il Mudore’i
a. Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang
sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).
b. Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin سdan saufa ف َ contoh: ُف يَ ْشـ َهد
َ س ْو َ ,ُسيَ ْشـ َهد
َ س ْو َ
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ْ ) ُت (اَنَيْت,ي,ن,اyang
disebut huruf mudhara’ah
Huruf Contoh Huruf Contoh
c. Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai
dhamirnya. Contoh
9
No Dhamir F. Madhi Arti Perub Letak perubahan
1 ه َُـو ُْـرب
ِ َيض Dia (lk) sedang/ akan .… Akhir kata
memukul
2 ُه َمـا ـان
ِ َيَض ِْرب Keduanya (lk) sedang/ ….َان
ِ Akhir kata
akan memukul
3 هُـ ْم َيَض ِْربُـون Mereka (lk) sedang/ …ُ َْون Akhir kata
akan memukul
4 ِـي
َ ه ِ تَض
ُْـرب Dia (pr) sedang/ akan .… َت Awal kata
memukul
5 ُه َمـا ِ تَض ِْر
بان Keduanya (pr) sedang/ ان
ِ َ… َت Awal dan akhir
akan memukul
6 َّ ه
ُـن َْـربْن
ِ يَض Mereka (pr) sedang/ َتَ …بْن Awal dan akhir
akan memukul
7 َاَ ْنـت ِ تَض
ُْـرب Kamu (lk) sedang/ … َت Awal kata
akan memukul
8 اَ ْنت ُ َمـا بان ِ تَض
ِ ْـر Kalian (lk) sedang/ ان
ِ َ… َت Awal dan akhir
akan memukul
9 ا َ ْنتُـم ِ تَض
ْـرب ُْو ِن Kalian (lk) sedang/ َت…ُ ْون Awal dan akhir
akan memukul
10 ِ اَ ْنـ
ت ِ تَض
َْـربِيْن Kamu (pr) sedang/ َتَ …بِيْن Awal dan akhir
akan memukul
11 ا َ ْنت ُ َمـا ان ِ تَض
ِ َْـرب Kalian (pr) sedang/ ان
ِ َ… َت Awal dan akhir
akan memukul
12 َّ ُ ََ ا ْنت
ـن ِ تَض
َْـربْن Kalian (pr) sedang/ َتَ …بْن Awal dan akhir
akan memukul
13 اَنَـا ِ اَض
ُْـرب Saya sedang/ akan ..…ا Awal kata
memukul
14 ُنَحْ ن ُْـرب
ِ نَض Kami, kita sedang/ …… َن Awal kata
akan memukul
10
C. Fi’il Amr (kata kerja perintah)
a. Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative)
untuk melaksanakan pekerjaan
b. Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun.
Contoh :
c. Cara membuat
a. Dari Fi’il madhi,
b. Dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. Huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya
berharakat sukun( )ـْـmaka ditambah dengan hamzah washal ( )اyang
berkasrah yang tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
Langkah-langkah membuat Fi’il amar
ُيَذْهَـب ُذْهَـب ْذْهَـب ْاذْهَـب
1 2 3 4
d. Bentuk
e. Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu
11
6 َّ ه
ُـن – — —
7 َاَ ْنـت ْا ُ ْكـتُب Memukullah kamu (lk) Asli
8 اَ ْنت ُ َمـا ا ُ ْكتُبَــا Memukullah kalian (lk) …..َا
10 ِ اَ ْنـ
ت ا ُ ْكـتُبِي Memukullah kamu (pr) ….ِي
ْ
12 َّ ُ ََ ا ْنت
ـن َا ُ ْكـتُبْـن Memukullah kalian (pr) ….ِْن
13 اَنَــا – — —
14 ُنَحْ ـن – — —
Contoh
اُدْ ُخ ْل =masuklah س
ْ = ِإجْ ِلduduklah
ْا ُ ْخ ُرج =keluarlah اِ ْر َف ْع =angkatlah
3. Kalimah Harf/Huruf
Mengenal huruf hijaiyyah
ابتثجحخدذرزسشصضطظعغفقكلمنوهلءي
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa
dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan
demikian, kata ini tidak akan kata memiliki makna tertentu, kecuali
disandarkan pada kata-kata lain. Dengan makna yang serupa, definisi lain
mengatakan, sebagai berikut:
ى ِإ َّل َم َع غَـي ِْر َها
ً ْس لَ َها َم ْعن
َ ف ه َُو ُك ُّل َك ِل َمـــ ٍة لَي ْ ا َ ْل َح.
ُ ــر
Artinya:
“harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disandingkan
dengan kata lain.”
Contoh:
12
Dariِم ْن : dalam kalimat:
ِ اَنَا ا َ ْخ ُر ُج ِمنَ اْلبَ ْي:
Saya keluar dari rumah ت
Keِلى
َ ا : dalam kalimat:
Dia menyerahkan buku itu ke gurunya ِلى اْلُ ْستَا ِذ َ س ِل ُم اْل ِكت
َ َاب ا َ ُ ه َُو ب:
Dalam فِ ْى: dalam kalimat:
Anda membaca qr’an dalam Mesjid ت َ ْق َرأ ُ اْلقُ ْراَانَ فِ ْى اْل َمس ِْج ِد:
Depan امام: dalam kalimat:
اجلس امام الفصل
Saya duduku di depan kelas
Dan : وdalam kalimat:
رسول هللا هو جدحسن و حسين
Jangan ل: dalam kalimat :
ل تشرب بالقيام
Jika ان: dalam kalimat :
فرخت, ان فرحتم
Huruf-huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh
pendengar atau lawan bicara saat ia disandingkan dengan kata-kata lain.
Namun, saat ia berdiri sendiri tanpa disandingkan dengan kata-kata lain maka
ia tidak akan memiliki makna sempurna yang dapat dipahami.
13
Pengertian Mudzakkar Dan Muannas
Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam
Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang
memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula
yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
1. MUDZAKKAR
Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyarah
‘’ “ َهذَآseperti:
- ْرجل : orang laki-laki
- ُْ ِحصَان: kuda / keledai
- قَ َم ْر : rembulan
- ْ ِكتَاب: buku/kitab
Isim mudzakkar ini dapat berupa mudzakkar hakiki dan dapat berupa
mudzakkar majazi.
a. Mudzakkar Hakiki adalah lafal yang menunjukkan atas jenis kelamin laki-
laki, baik berupa manusia atau binatang, Seperti :
14
2. MUANNATS
Muannats adalah isim yang dapat ditujuki dengan lafal isyara” “ َهذِهseperti:
- ْنَاقَت : unta
- ا ِْمرأ َ ْة: orang perampuan
- س
ْ ش ْم
َ : matahari
- ْدَار : kampung/rumah
Isim muannats ini ada empat macam yaitu : muannats lafzihi, muannats
hakiki, muannats maknawi, dan muannats majazi
a. Muannats lafzihi adalah lafal yang ada tanda-tanda kemuannatsannya
(ta’nits), baik lafal itu menunjukkan perempuan seperti: ” َخ ِديْجة,ُاط َم ْة
ِ َْف
َ ُْحَ ْم َز ْة, َُْ َط ْلحَة
Maupun menunjukkan lelaki seperti” بُ ْه َمة,ْزك َِريا َّ ُء,
b. Muannats hakiki adalah lafal yang menunjukkan perempuan, baik
ُ ْ, ٌَاِ ْمرأة
manusia atau binatang seperti :ٌْ,غالَ َمت
c. Muannats maknawi adalah lafal yang menunjukkan perempuan akan
tetapi tidak ada tanda perempuan (ta’nits ) pada lafal tersebut seperti :ْزينب
ُ ْ “ ِه ْنذmuannats maknawi ini adalah termasuk golongan muannats
ْسعا َ ُد
hakiki (muannnats maknawi pasti muannats hakiki ), sedangkan muannats
hakiki belum pasti muannats maknawi.
d. Muannats majazi adalah lafal yang diberlakukan seperti muannats
walaupun sebenarnya bukan muannats ( binatang atau manusia ) seperti :
- ْش ْمس
َ : matahari
- ْدَار: rumah
- ْعيْن
َ : mata
- َر ُخ ْل: kaki
Ada beberapa isim yang dapat digolongkan mudzakkar dan dapat
pula digolongkan muannats seperti :
- َْد ْلو : timba
- ْس ِ ِّكيْن
ِ : pisau
- ْسبِيْل
َ : jalan
- ْ َط ِريْق: jalan
- ْس ْوق
ُ : pasar
15
- ْ ِلساَن: lisan/lidah
- ْ ذِراع: dzira’
- ْسالَح
ِ : pedang
- ْ صَاع: shaa’
- ْعنُق
ُ : leher
- َح ْم ْر: tuak/arak
Dan sebagian lagi ada isim mempunyai tanda muannats (ta’nits) akan
tetapi isim tersebut bisa digolongkan lelaki (mudzakkar) dan bisa pula
digolongkan perempuan (muannats) seperti:
- ْس ْخلَة
َ : anak kambing
- ْشَاة: kambing
- ْ َحيَّة: ular
- ْ ِر ْبعَة: yang sedang
ُاط َمة
ِ َف Fatimah ُالد ُِّجا َجة Ayam betina
ُعائشة ‘Aisyah ُْال َم ْرئَة Seorang wanita
ُُرقَيَة Ruqayah ُ الد ََّر َجة Sepeda
ُ َخ ِد ْي َجــةKhadijah سة
َ َمد َْرsekolahan
16
b. Berpasang-pasangan
Neraka ُ اَل َّن
ـــار Pasangannya ُ ْال َجـــــنَّة Surga
Langit ُ س َمــأ ُ اَالَ ْرbumi
َّ الpasangannya ض
TANDA-TANDA TA’NITS
Ada 3 (tiga) tanda yang menunjukkan bahwa suatu isim itu termasuk
muannats, yaitu :
1. Ta’marbuthah ( )ةseperti ِ َ“ ْف
:” ْاط َمة
2. Alif ta’nits maqshurah seperti : “ س ْل َمى
َ “
3. Alif ta’nits mamdudah seprti : “ ْسنَا ُء
َ “ َح
Ta’marbuthah adalah ta’ yang berada pada isim shifat yang
membedakan antara muannats dan mudzakkar seperti :
No Muannats Mudzakkar Artinya
1. ا ِْم َرأَة َبا ِئ َعة َْرجلْ َبا ِئع Seorang lelaki/perempuan
yang menjual
2. ْا ِْم َرأَةعَا ِل َمة َْرجلْعَا ِلم Seorang lelaki/perempuan
yang alim
3. ْا ِْم َرأَة َمحْ ُم ْودَة َْرجلْ َمحْ ُم ْود Seorang lelaki/perempuan
yang terpuji
Apabila ta’ marbuthah tersebut berada pada selain isim shifat, mak
pemakaian tersebut hanya mengikuti dan meneruskan apa yang ada saja
(sama’iy) seperti:” ْارة
َ ح َم, ُ ," ْثَ ْم َرة
ِ ْغالَ َمة
17
Isim shifat yang khusus untuk perempuan tidak perlu memakai
ta’marbuthah (kecuali sama’iy) seperti
No Lafal Artinya Keterangan
1. ْحَائِض Yang haidl
18
ُ Dan ْعالَ َمة
- ْغالَم َ = seorang remaja (lk/pr)
- فَتًىDan ْ = َفتَاةseorang pemuda (lk/pr)
- ْ َر ُخلDan َْر ُخلَة = seseorang (lk/pr)
Pemakai ta’marbuthah juga sering digunakan untuk menunjukkan salah satu
dari jenis benda (makhluk) seperti:
- ْثَ َمر: buah
- ْثَ َمر: buah kurma
- ْنَ ْخل: pohon kurma
- ْش َخر
َ : pohon
- ْث َ َم َرة: satu buah
- ْث َ َم َرة: satu buah kurma
- نَ ْخلَ ْة: satu batang pohon kurma
- ْش َخ َرة
َ : satu batang pohon
Begitupun pula dipakai untuk menunjukkan salah satu dari jenis hasil industri
(sama dengan makhluk) seperti:
- ْ َخر: batu kapur
- ْلَ ِبن: batui bata
- ْس ِفيْن
َ : perahu
- ْ َخ َّرة: sebuah batu kapur
- ْلَبِنَة: sebuah batu bata
- ْس ِف ْينَة
َ : sebuah perahu
Adakalanya ta’marbuthah ini dipakai untuk mendatangkan arti mubalaghah
(sangat) Seperti :
- ْعالَّ َمة
َ = yang sangat alim
- ْ =فَهَّا َمةyang sangat paham
- ْ = َرحَّالَةyang sering melancong
Ta’ ini juga sebagai huruf pengganti dari :
a. Ya’ nya wazan “ ْ“ َمفَا ِع ْي ُل:”seperti lafal “ ح ِ َجحMenjadi “ َُة
ُْ َاخ ْي ْ َاجح
ِ “ َجح.hal ini
sering terjadi pada isim mu’arrab yaitu isim yang berasal dari bukan bahasa
ُْ َزنَا ِد ْيMenjadi َُزنَا ِدقَ ْة
Arab (diarabkan) seperti : ق
19
b. Ya’ nisbat, seperti :
No. Asal Jadian Artinya
1. شقَى
ْ د ِِم ُشقَ ْة
ِ َد َما Bangsa damaskus
1. Huruf depan suatu kalimat (fa’ kalimay) yang di buang seperti lafal “
ْ “ ِعدَةyang berasal dari “ ْ“ َوعْد
2. Huruf tengah suatu kalimat (ain kalimat) yang dibuang seperti lafal “ ْاِقَا َمة
“ Yang berasal dari “ ْ“اِ ْق َوام
3. Huruf akhir suatu kalimat (lam kalimat) yang dibuang seperti lafal “ ْ“لُغَة
Yang berasal dari “ " ْلُغَو
6 ْس ِكيْر
ْ ِم Yang banyak mabuk
20
Di samping wazan-wazan yangb terdapat pada kolom di atas, masih
terdapat beberapa wazan; yaitu :
- ْفَعُ ْولYang mempunyai makna seperti ْفَا ِعل
Contoh:
َ = َر ُجالَ ِوا ْم َرأَةlelaki atau perempuang yang cemburu
ْغيُ ْور
َ = َر ُخالَ ِوا ْم َرأَةlelaki atau perempuan yang sabar
ْصبُ ْور
Termasuk isim yang sama untuk mudzakkar dan muannats adalah mushdar
yang dimaksud sebagai shifat seperti ْعدْل
َ = yang adil ْ =حَقyang hak
Lafal-lafal tersebut dapat berlaku mudzakkar dan muannats sehingga tidak
perlu ta’ ta’nits untuk membedakan yang yang muannats dari yang mudzakkar.
Bentuk atau wazan tersebut diatas ada juga ta’ ta’nits namun ini termasuk
syadz (menyimpang). Walaupun ada yang tidak memakai ta’nits seperti firman
Allah :
Artinya:”sesungguhnya rahmat Allah itu amat dekat kepada orang-orang yan
berbuat baik”(al-a’arf :56)
Apabila wazan ْ فَ ِعيْلmempunyai makna َْم ْفعُ ْول
Dan sebagai shifat dari mushuf yang sudah jelas , maka pada ghalibnya tidak
memakai ta’nits untuk yang muannats seperti:
- ْاِ ْم َرأَة َمجْ ُر ْوحَةْ =ا ِْم َرأَةج َِريْح:(wanita yang luka)
- ْا ِْم َرأَة َم ْقت ُْولَةْ =ا ِْم َرأَةقًتِيْل:(wanita yang terbunuh)
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata,
misalkan pada dhomir (kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang
hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya)),
di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti untuk dua orang
dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat
pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa
Internasional). Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan
padat, misalnya, jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka
cukup dengan menggunakan kalimat يكتبdan ini sekaligus menunjukkan
bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika yang
menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat تكتبsaja.
Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas
bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang
brfaidah yang mampu membuat yang diajak bicara diam karena
mengerti. Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata),
dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian). Maksud dari berfaidah adalah bisa
dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah
adalah kata. Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun
dari 3 kata (baik itu fi'il, isim, harf) atau lebih, baik berfaidah atau tidak.
Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar
atau lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek
pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, tumbuhan,
benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
22
2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain.
4. Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh
“”هذا
5. Isim mudzakkar dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Mudzakkar Hakiki;
b. Mudzakkar Majazi.
6. Mu’annats adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh ““هذه
7. Isim mu’annats dapat dibagi menjadi empat yaitu :
a. Mu’annats lafdzi
b. Mu’annats hakiki
c. Mu’annats maknawi
d. Mu’annats majazi
8. Tanda-tanda Ta’nits yang menunjukkan bahwa suatu isim itu
termasuk mu’annats ada tiga, yaitu :
a. Ta’ marbuthah
b. Alif ta’nits maqshurah
c. Alif ta’nits mamdudah
9. Isim-isim yang dapat dipakai untuk mudzakkar dan mu’annats adalah isim
sifat,dan isim mushdar.
23
DAFTAR PUSTAKA
24