I. PENDAHULUAN
Dewasa ini, banyak manusia yang belum memahami apa sebenarnya isi yang terkandung di
dalam al Qur’an. Manusia hanya bisa membaca saja. Manusia tidak bisa membaca dan
mengamalkan apa yang terkandung didalam al Qur’an. Agar manusia bisa memahami dan
mengamalkan isi yang terkandung dalam al Qur’an, mereka harus mempelajari ilmunya dahulu.
Didalam mempelajari ilmu al qur’an dibutuhkan ilmu, yaitu ilmu sharaf, nahwu, balaghah dan
lainnya yang berhubungan dengan bahasa arab. Tetapi yang akan dibahas didalam amakalah
ini adalah ilmu sharaf. Ilmu Shorof menurut bahasa adalah berubah atau mengubah. Mengubah
dari bentuk aslinya kepada bentuk yang lain. Misalnya merubaah bentuk bangunan rumah kuno
menjadi bentuk bangunan rumah yang modern.Adapun menurut istilah, shorof adalah
berubahnya bentuk asal pertama yang berupa fi’il madhi, menjadi fi’l mudhori, menjadi
mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, fi’il amr, fi’il nahi, isim jaman, isim makan sampai isim alat.
II. PERMASALAHAN
III. PEMBAHASAN
الصرف هو علم يبحث عن تغير حالة الكلمة من صورة الى صورة بحسب المعنى المراد
Ilmu shorof ilmu yang membahas tentang perubahan keadaan kalimah, dari suatu bentuk
kepada bentuk yang lain, dengan memandang makna yang dikehendaki . Sedangkan
pengertian lain yaitu:
ص ُل ِاالَّ ِب َها ٍ اع ِة َتحْ ِو ْي ُل ْاألَصْ ِل ْال َوا ِح ِد إِلَى أَ ْم ِثلَ ٍة م ُْخ َتلِ َف ٍة لِ َم َع
ُ ْان َم ْقص ُْو َد ٍة الَ َتح َّ ْف فِي اللُّغَ ِة ال َّت ْغ ِي ْي ُر َوفِي ال
َ ص َن َ ال َّتصْ ِري
Tashrif menurut bahasa: Perubahan. Dan menurut Istilah: mengubah asal bentuk kalimat yang
satu kepada model-model bentuk yang berbeda-beda, untuk menghasilkan makna-makna yang
diharapkan/yang dimaksud/ yang dituju, yang tidak akan berhasil melainkan dengan cara itu
(model-model bentuk tsb) .
Adapun yang lainnya juga mengatakan, shorof adalah berubahnya bentuk asal pertama yang
berupa fi’il madhi, menjadi fi’l mudhori, menjadi mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, fi’il amr, fi’il nahi,
isim jaman, isim makan sampai isim alat.
Maksud dan tujuan dari perubahan ini adalah agar memperoleh makna atau arti yang berbeda.
Dari perubahan satu bentuk ke bentuk lainnya di dalam ilmu shorof dinamakaan shighot .
Dalam pembagian shigot dalam ilmu shorof ini terdiri dari fi’il madhi, fi’il mudlori’, masdar, isim
fa’il, isim maf’ul, fi’il amar, fi’il nahi, isim zaman, isim makan, dan isim alat. Oleh karena itu,
didalm makalah ini membahas tentang isim zaman, isim makan dan isim alat.
A. Isim Zaman/doing-time noun / doing-time / waktu kejadian dan (الز َمان َ ) اِالسْ مdan Isim
Makan/doing-space noun / doing-place / tempat kejadian (()اِالسْ م الم َكان
ُ َي ْك ُتب/ ب
َ =( َك َتmenulis) ٌ=( َم ْك َتبkantor)
ُ َي ْل َعب/ ِب
َ =( لَعbermain) ٌ=( َم ْل َعبtempat bermain)
Wazan isim zaman dan isim makan yaitu dari fi'il tsulasi bentuknya sama, dikarenakan kedua
shigat ini sama-sama musytaq dari fi’il mudlari’nya. Adapun wazan-wazannya :
a. َم ْف ِع ٌل
Contohnya:
Contoh:
b. َم ْف َع ٌل
Untuk fi’il tsulasi yang ian mudlari’nya dibaca fathah atau dhomah.
Contoh:
Kecuali dari fi’il yang bina’nya mu’tal lam, maka secara mutlaq isim zaman makannya mengikuti
wazan َم ْف َع ٌل
Contoh:
B. ISIM ALAT / doing-tool noun/ doing-tool/ alat untuk melakukan () االسم االلة
Yaitu kalimat yang menunjukkan arti alatnya pekerjaan. Adapaun contoh-contoh isim alat yaitu :
Isim alat itu mempunyai 3 bentuk tashrifan. Isim alat hanya ada pada tsulasi mujarrad dan isim
alat itu juga berbentuk mufrad, tastniyah dan jamak .
IV. KESIMPULAN
Ilmu Sharaf untuk mempelajari perubahan2 bentuk kalimat sehingga berubah arti, akibat
pengaruh perubahan waktu ; akan/sedang atau telah, pelaku, objek penderita, tempat/alat atau
zaman. Asal 3 huruf, 4, 5 atau 6. Ada penambah atau tidak. Beraturan atau tidak beraturan.
Ilmu Sharaf, dikenal pula sebagai Ibunya Ilmu, sebagaimana dawuhan sebagian ulama ; “Ash-
shorfu ummul ‘uluum, wan nahwu abuuha” (Imu sharaf adalah ibu berbagai ilmu, adapun
Nahwu adalah bapaknya).
Sebagaimana shigat-shigat yang terdapat dalam ilmu sharaf tersebut. Seperti isim zaman, isim
makan, dan isim alat. Isim zaman yaitu kalimat yang menunjukkan arti waktu berhasilnya
pekerjaan. Isim makan yaitu kalimat yang menunjukkan arti tempat berhasilnya pekerjaan.
Sedangkan Isim alat yaitu kalimat yang menunjukkan arti alatnya pekerjaan
V. PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami susun apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini, kami mohon maaf yang sebesar-bearnya dan kami juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun sehingga kami dapat memperbaikai pembuatan maklalah selanjutnya yang
lebih baik terima kasih.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anas,Drs. H.A. Idhoh MA. 2009. Ilmu S\haraf Lengkap. Pekalongan: Al Asri Pekalongan.
http://ryper.blogspot.com/2009/12/shorof-1-pengertian-dan-pembagian.html
http://mochwahib.wordpress.com/2009/03/03/%D8%A7%D9%90%D8%B3%D9%92%D9%85%
D9%85%D9%8F%D8%B4%D9%92%D8%AA%D9%8E%D9%82-isim-musytaq/
.Isim Alat
(Hlm. 53)
Isim alat adalah isim musytaq yang menunjukkan kepada perangkat terjadinya fi’il.
Isim alat dibentuk dari fi’il tsulatsi muta’addi dengan 3 wazan sama’i[1], yaitu:
ِم ْف َعا ٌل
Contoh:
ِم ْف َع ٌل
Contoh:
Peraut – Alat pintal – Sabit – Kapak dengan dua ujung runcing – Gunting – Mikroskop – Alat bor
Contoh:
ْ ِم ْك َن َس ٌة – م
ٌِط َر َق ٌة – م ِْل َع َق ٌة – مِصْ َفاةٌ – ِم ْك َواة
Catatan:
Terkadang isim alat mempunyai wazan yang berbeda dengan wazan yang telah lewat.
Contoh:
Majma’ Lughah al Arabiyyah[2] di Mesir membolehkan wazan َفعَّالَ ٌةuntuk menunjukkan kepada
alat.
Contoh:
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini, banyak manusia yang belum memahami apa sebenarnya isi yang terkandung di dalam al
Qur’an. Manusia hanya bisa membaca saja. Manusia tidak bisa membaca dan mengamalkan apa yang
terkandung didalam al Qur’an. Agar manusia bisa memahami dan mengamalkan isi yang terkandung
dalam al Qur’an, mereka harus mempelajari ilmunya dahulu. Didalam mempelajari ilmu al qur’an
dibutuhkan ilmu, yaitu ilmu sharaf, nahwu, balaghah dan lainnya yang berhubungan dengan bahasa
arab. Tetapi yang akan dibahas didalam amakalah ini adalah ilmu sharaf. Ilmu Shorof menurut bahasa
adalah berubah atau mengubah. Mengubah dari bentuk aslinya kepada bentuk yang lain. Misalnya
merubah bentuk bangunan rumah kuno menjadi bentuk bangunan rumah yang modern.Adapun
menurut istilah, shorof adalah berubahnya bentuk asal pertama yang berupa fi’il madhi, menjadi fi’l
mudhori, menjadi mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, fi’il amr, fi’il nahi, isim jaman, isim makan sampai isim
alat.
B. PERMASALAHAN
C. PEMBAHASAN
· Isim Zaman/ doing-time / waktu kejadian dan (اِالسْم الزَ َمان ) dan Isim Makan/ doing-place / tempat
kejadian ()اِالسْم المكَان
يضرب
ِ / ضرب (memukul) ب
َ َمضْ ِر (alat pemukul)
Wazan isim zaman dan isim makan yaitu dari fi'il tsulasi bentuknya sama, dikarenakan kedua shigat ini
sama-sama musytaq dari fi’il mudlari’nya. Adapun wazan-wazannya :
aَم ْف ِع ٌل
Contohnya: يضرب
ِ ضرب (memukul) ب
َ َمضْ ِر (masa/tempat memukul)
Kecuali dari fi’il bina’nya mitsal wawi dan zaman makannya mengikuti wazan.
Contoh: ُ(و َع َد يَ ِعدberjanji) د
َ َموْ ِع (masa/tempat berjanji)
b. َم ْف َع ٌل
Untuk fi’il tsulasi yang ian mudlari’nya dibaca fathah atau dhomah.
Contoh: صر ينصُر
َ ن (menolong) صر
َ َمن (masa/tempatnya menolong)
Kecuali dari fi’il yang bina’nya mu’tal lam, maka secara mutlaq isim zaman makannya mengikuti
wazan َم ْف َع ٌل
ْ طوى َم
Contoh: ط ًوى َ َطَ َوي ي : waktu atau tempatnya meliputi.
Untuk menentukan bahwa isim-isim tersebut di atas isim zaman atau makan adalah adanya qarinah
yang menjelaskannya.
· ISIM ALAT / doing-tool noun/ doing-tool/ alat untuk melakukan (االسم االلة )
االسم االلة هو مادل على اداة العمل
Terkadang isim alat ini tidak berupa wazan-wazan tersebut di atas, tetapi menggunakan kalimat yang
lain. Contoh : قَلَ ٌم artinya pena, ٌكَأْس artinya gelas / piala.
Isim alat itu mempunyai 3 bentuk tashrifan. Isim alat hanya ada pada tsulasi mujarrad dan isim alat itu
juga berbentuk mufrad, tastniyah dan jamak .
اسم الة اسم مكان/ اسم زمان فعل مضارع فعل ماضى
D. KESIMPULAN
Ilmu Sharaf untuk mempelajari perubahan2 bentuk kalimat sehingga berubah arti, akibat pengaruh
perubahan waktu ; akan/sedang atau telah, pelaku, objek penderita, tempat/alat atau zaman. Asal 3
huruf, 4, 5 atau 6. Ada penambah atau tidak. Beraturan atau tidak beraturan. Ilmu Sharaf, dikenal pula
sebagai Ibunya Ilmu, sebagaimana dawuhan sebagian ulama ; “Ash-shorfu ummul ‘uluum, wan nahwu
abuuha” (Imu sharaf adalah ibu berbagai ilmu, adapun Nahwu adalah bapaknya).
Sebagaimana shigat-shigat yang terdapat dalam ilmu sharaf tersebut. Seperti isim zaman, isim makan,
dan isim alat. Isim zaman yaitu kalimat yang menunjukkan arti waktu berhasilnya pekerjaan. Isim makan
yaitu kalimat yang menunjukkan arti tempat berhasilnya pekerjaan. Sedangkan Isim alat yaitu kalimat
yang menunjukkan arti alatnya pekerjaan
E. PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami susun apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar-bearnya dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga kami dapat memperbaikai pembuatan maklalah selanjutnya yang lebih baik terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://ryper.blogspot.com/2009/12/shorof-1-pengertian-dan-pembagian.html
Pada dasarnya, isim alat ini dibentuk dari fi’il tsulatsi mujarrod (kata kerja yang aslinya tiga huruf) yang
muta’addi (transitif / yang mempunyai maf’ul bih). Contoh :
Kata ( ِم ْن َج ٌلminjalun) jama’nya ( َمنَا ِج ُلmanaajilu) adalah isim alat artinya sabit/arit.
Kata ( ِم ْفتَا ٌحmiftaahun) jama’nya ( َمفَاتِ ْي ُحmafaatiihu) adalah isim alat artinya kunci.
A. Isim Alat yang mengikuti wazan Mif’alun ( ) ِم ْف َع ٌل, diantaranya kata-kata berikut :
B. Isim Alat yang mengikuti wazan Mif’aalun ( ) ِم ْف َعا ٌل, diantaranya kata-kata berikut :
ُ اري
2. Alat pembajak = ْث ٌ ( ِمحْ َرmihrootsun jam’uhu mahaariitsu).
ِ اث ج َم َح
ُ او ْي
11. Sikat gigi = ك ٌ ( ِم ْس َواmiswaakun jam’uhu masaawiiku).
ِ ك ج َم َس
C. Isim Alat yang mengikuti wazan Mif’alatun ( ٌ) ِم ْف َعلَة, diantaranya kata-kata berikut :
ُ ار
14. Palu = ق ْ ( ِمmithroqothun jam’uhu mathooriqu).
ِ َط َرقَطٌ ج َمط
ِ ض َحةٌ ج َمنَا
27. Alat penyiram = ض ُح َ ( ِم ْنmindhohatun jam’uhu manaadhihu).
Isim Alat ada juga yang berasal dari fi’il lazim (kata kerja intransitif/tidak memerlukan maf’ul bih),
misalnya :
ِ َع َر َج – يَ ْع ُر ُج – ِم ْع َر ٌج ج َم َع
1. Naik = ار ُج
Kata ٌ( ِم ْد َخنَةmidkhonatun) jama’nya ُ( َمدَا ِخنmadaakhinu) adalah isim alat artinya asbak.
Isim Alat ada juga yang dibentuk dari fi’il yang lebih dari tiga huruf (fi’il tsulatsi mazid), misalnya :
Kata ٌضاة
َ ( ِم ْيmiidhootun) jama’nya اض ُئ
ِ َ( َميmayaadhi-u) adalah isim alat artinya alat tempat wudhu.
ٌ ق – ِمعْاَل
ُ ق ج َم َعالِ ْي
2. Menggantungkan = ق َ َّعَل
ُ ِّق – يُ َعل
(‘allaqo – yu’alliqu – mi’laaqun jam’uhu ma’aaliiqu)
َ ََّمل
3. Meratakan = ُس – يُ َملِّسُ – ِم ْملَ َسةٌ ج َم َمالِس
Kata ٌ( ِم ْملَ َسةmimlasatun) jama’nya ُ( َم َمالِسmamaalisu) adalah isim alat artinya alat meratakan tanah.
Isim Alat ada juga yang terdiri dari isim jamid (isim yang tidak disusun dari selainnya), misalnya :
2. Tempat pensil = ٌ( ِم ْقلَ َمةmiqlamatun) dari kata pensil = ( قَلَ ٌمqolamun).
3. Jas hujan = ٌ( ِم ْمطَ َرةmimthorotun) dari kata hujan = ( َمطَ ٌرmathorun).