Anda di halaman 1dari 5

Macam-macam Isim mu’rab

Pada penjelasan di atas dapat diketahui bahwa mu’rab adalah kelompok kata atau isim
yang berubah-ubah keadaan akhirnya. Ada kalanya mu’rab bil harakati, dan mu’rab bil
harfi.

Dalam ilmu nahwu, macam-macam isim mu’rab ada 9 macam yaitu :

1. Isim mufrad
2. Isim tasniyah
3. Isim jamak mudzakar salim
4. Isim jamak muannas salim
5. Isim jamak taksir
6. Isim maqshur
7. Isim manqhus
8. Asma’ul khamsah/asma’ as-sittah
9. Isim ghairu munsharif

1. Isim Mufrad

Kata mufrad berarti tunggal, sendiri atau yang satu. Dalam ilmu Nahwu, isim mufrad
adalah isim yang memiliki makna tunggal. Adapun alamat i'rabnya, yakni dengan
harakat dhammah ketika rafa', fathah ketika nashab, dan kasrah ketika jer.

6-3 ‫ْس ُمتَنى َواَل تَج ُموعًا َواَل ُم ْل َحقًا بِ ِه َما َواَل ِمنَ اَأل ْس َما ِء ال َخ ْم َس ِة‬
َ ‫َوهُ َو َما لَي‬

"Isim mufrad adalah isim yang bukan berupa tasniyah, jamak atau mulhaq dengan
keduanya, dan tidak termasuk asma'ul khamsah".

Seperti kata (orang Islam), (orang ‫( تاجر‬nama seseorang) ‫ زيد‬,(mukmin (pedagang), dan
sebagainya.

2. Isim Tasniyah

Macam isim mu'rab yang satu ini mungkin sedikit sulit menemukan padanannya dalam
bahasa Indonesia. Sebab, dalam bahasa Indonesia kita hanya mendapati istilah tunggal
dan jamak. Namun demikian, kiranya arti ganda lah yang mungkin cocok dengan istilah
tasniyah dalam bahasa Arab.

ِ ‫َوه َُو ما َد َّل َعلَى ال َمي ِْن ِزيَادَة فِي‬


‫آخ ِر ِه‬

"Isim tasniyah adalah isim yang menunjukkan arti dua / ganda, dengan huruf tambahan
di akhir kalimahnya".

Isim tasniyah merupakan isim mu'rab yang memiliki arti dua / ganda dengan tambahan
alif+nun / ya'+nun di akhir kalimahnya. Isim ini termasuk dalam kategori isim mu'rab
bil harfi (dialamati dengan huruf). Yakni i'rab alif ketika rafa', dan ya' ketika tingkah
nashab maupun jer. Misalnya seperti lafadz ‫ َر ُجلَ ْي ِن‬/ ‫ َر ُجاَل ِن‬,(dua orang muslim / ‫ُم ْسلِ َما ِن‬
‫( ُم ْسلِ َمي ِْن‬dua pemuda), dan lain sebagainya.

3. Isim jamak mudzakar salim dalam kalimat :

ِ ‫ت َعلَى َأ ْكثَ َر ِم ِن ْاثنَي ِْن بِ ِزيَا َد ٍة فِي‬


‫آخ ِر‬ ْ َّ‫َوهُ َو لفظ َدل‬

"Jamak mudzakar salim adalah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan
tambahan huruf di akhir kalimahnya".

Isim jamak mudzakar salim merupakan isim mu'rab yang ketika rafa' di i'rabi dengan
wawu, dan dengan ya' ketika tingkah nashab -orang ‫لمين‬uu‫ مس‬/ ‫لمون‬uu‫ مس‬dan jer. Seperti
lafadz orang muslim), dan sebagainya.

4. Isim Jamak Muannats Salim

Pengertian isim jamak muannats salim tidak berbeda jauh dengan pengertian jamak
mudzakar salim. Hanya berbeda dalam penambahan huruf (dengan alif+ta') dan
penggunaannya saja. Jika jamak mudzakar salim digunakan untuk jenis laki-laki, maka
jamak muannats salim sebaliknya, yakni digunakan untuk jenis perempuan. Dalam hal
mu'rab, jamak muannats salim dii'rabi dengan dhammah ketika rafa', dan dengan kasrah
ketika nashab dan jernya. Misalnya ,(orang-orang muslimah) ‫ مسلمات‬/ ‫ مسلمات‬lafadz dan
lain-lain.

5. Isim Jamak Taksir


Pengertian isim jamak taksir secara bahasa (etimologi) adalah bentuk mashdar dari kata
kassara (), yang berarti rusak. Sedangkan secara istilah (terminologi) jamak taksir
adalah isim yang berubah dari bentuk mufradnya.

‫َوه َُو َما تَغير فِي ِه بِنَا ُء ُم ْف َرده‬

"Isim jamak taksir adalah isim yang mengalami perubahan bentuk mufradnya".

‫ال‬uuu‫ رج‬menjadi ‫ ٌل‬uuuُ‫ َرج‬Misalnya seperti lafadz lafadzmenjadi. Sebagai sempel, coba
perhatikan lafadz, ketika dijadikan jamak taksir menjadi 2, dengan merubah struktur
asal. Berbeda ketika lafadz kita jadikan jamak mudzakar salim, menjadi, tanpa merusak
struktur asal. Inilah mengapa macam isim mu'rab yang satu ini disebut sebagai jamak
taksir (rusak), yang merupakan lawan kata dari salim (selamat).

Adapun i'rab isim jamak taksir seperti i'rabnya isim mufrad, yaitu ketika rafa' dengan
dhammah, ketika nashab dengan fathah, dan ketika jer dii'rabi dengan kasrah.

6. Isim Maqshur

Secara bahasa (etimologi) maqshur merupakan bentuk isim maf'ul dari kata yang berarti
(‫ يقصر‬- ‫ )قصر‬qashara-yaqshuru memberi batas atau membatasi. Sedangkan pengertian
isim maqshur secara istilah (terminologi) sebagaimana berikut ini.

ِ ُ‫ب آ ِخ ُرهُ َألِفَ اَل ِز َم ٍة َو َم ْفت‬


‫وج َما قَ ْبلَهَا‬ ِ ‫كل اسم ُم ْع َر‬

"Isim maqshur adalah setiap isim yang huruf akhirnya berupa alif lazimah (alif
bengkok) dan huruf sebelum akhir wajib dibaca fathah".

Adapun i'rab isim maqshur, baik menempati mahal rafa', nashab, maupun jer dii'rabi
dengan alamat muqaddarah (dikira-kirankan atas alif). Lebih jelasnya, ketika rafa'
dii'rabi dengan dhammah muqoddarah, ketika nashab dengan fathah muqaddarah, dan
ketika jer dengan kasrah muqoddarah. Kebalikan dari isim mufrad, yang memakai i'rab
dhahirah (nampak). Contohnya seperti lafadz, bentuk jamak dari lafadz yang mengikuti
wazana.

7. Isim Manqhus

Kata manqush merupakan bentuk isim maf'ul dari kata naqasa-yanqusu (-ai) yang
berarti berkurang. Pengertian isim manqush secara istilah adalah isim yang huruf
akhirnya berupa ya' lazimah.

ٍ ‫َوه َُو ُكل اسم معرب آ ِخ ُرهُ يَا َء اَل ِز َم ٍة َو َم ْكس‬


‫ُور َما قَ ْبلَهَا‬

"Isim manqush adalah setiap isim yang huruf akhirnya berupa ya' lazimah dan huruf
sebelum akhir wajib dibaca kasrah".

Berbeda dengan isim maqshur yang secara keseluruhan i'rabnya adalah muqaddarah
(dikira-kirakan). Dalam isim maqush, i'rab yang muqaddarah hanya menempati mahal
rafa' dan jer saja, selebihnya memakai i'rab dhahirah (nampak). Lebih jelasnya, apabila
rafa' dan jer dii'rabi dengan dhammah dan kasrah muqaddarah, ketika mahal nashab
ِ ‫ القَا‬manqush seperti halnya
dii'rabi dengan fathah dhahirah. Contoh isim dan ‫ضي الغالي‬
lafadz sebagainya.

8. Asma'ul khamsah/asma'as-sittah

Asma'ul khamsah adalah isim-isim yang lima, yaitu (Bapak), (Saudara), (Paman),
(Mulut), dans (Pemilik). Namun, dalam kitab Al-Fiyah, kita akan mendapati enam
macam isim yang disebut sebagai as'mau as-sittah (isim-isim yang enam), yakni
ketambahan lafadz (Anu). Asma'ul khamsah / asma'u as-sittah merupakan isim mu'rab
yang ketika rafa' dii'rabi dengan wawu, ketika nashab dengan alif, dan ketika jer dengan
ya'.

ِ ‫صينَ بِاآللِف | َواجْ رُرْ بِيَا ِء َما ِمنَ اَأْل ْس َما َأ‬
ُ‫صف‬ ِ ‫وارفع بواو وان‬
"Rafa'kan lah dengan wawu, nashabkan lah dengan alif, dan jerkanlah dengan ya' pada
isim-isim yang telah (mushannif) sifati (asmau as-sittah)".

9. Isim ghairu munsarif

Macam-macam isim mu'rab yang terakhir yaitu isim ghairu munsharif. Pengertian isim
ghairu munsharif adalah isim yang tidak menerima tanwin, lawan kata dari isim
munsharif (menerima tanwin).

Pada dasarnya, semua isim itu menerima tanwin yang berfungsi lebih memperkuat lagi
kedudukan suatu isim. Apabila suatu isim tidak dapat menerima tanwin, sebab ada
perkara yang mencegahnya, dalam ilmu nahwu disebut sebagai man’u as-sharfi (~ ) atau
mani' kemunsharifan. Ada banyak sekali faktor-faktor yang mencegah isim untuk
menerima tanwin, seperti isim yang di akhiri dengan alif ta'nits, baik itu alif ta'nits
maqshurah maupun mamdudah. Contohnya .dan lain-lain ‫ َع َشى حبلى حمراء سوداء‬lafadz

Adapun i'rab isim ghairu munsharif yakni dengan dhammah ketika menempati mahal
rafa', dan dengan fathah ketika mahal nashab dan jernya.

Anda mungkin juga menyukai