Anda di halaman 1dari 5

Pengertian na’at dan

man’ut
‫منعوت‬
( ‫)ن عتو‬

Oleh : Aini Khairunnisa, M.Pd


Pengertian na’at dan man’ut‫منعوت‬
( ‫)ن عتو‬
• Na’at atau kata sifat adalah sesuatu yang disebutkan
setelah isim untuk menjelaskan keadaan atau sifat yang
berhubungan dengan isim tersebut. Adapun man’ut
adalah isim yang disifati.
• Dalam bahasa Indonesia kata sifat biasanya diberi
tambahan “yang” namun berbeda dengan bahasa Arab
yang memiliki aturan tertentu sehingga dalam
pembuatan kalimat yang berbentuk sifat harus sesuai
dengan syarat-syarat yang dimaksud.
• Contoh :
)siswa yang rajin( ‫جتَ ِه ُد‬
ْ ُ ْ ‫التل‬
‫ْم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
ُ ‫ي‬ ِ
‫ْم‬ ِّ
Kata ‫ ا ِّلتل ِْمْي ُذ‬adalah man’ut (isim yang disifati)
Kata ‫ ا لُْم ْجتَ ِه ُد‬adalah na’at (sifat yang menyifati isim)
Hukum na’at dan man’ut :
• Dalam bahasa Arab , na’at dan man’ut seperti kembaran atau
sepasang kata yang harus sama dalam 4 hal yakni :
• 1. status I’rabnya, misal :
)kelas yang bersih( ‫ف‬
ُ ‫َّظْي‬ِ ‫• ال َفصل الن‬
ُْ
)saya melihat seorang pemimpin yang adil( ‫اد َل‬ ِ ‫اَألمير الع‬
ِ ‫• رَأيت‬
َ َْ ُ ْ َ
َ ‫ت ِإىَل الْ َم ْس ِج ِد ال‬
)saya pergi ke mesid yang besar( ِ‫كبِرْي‬ ُ ‫• َذ َهْب‬
• Antara na’at dan man’ut harus sama-sama marfu’, manshub
ataupun jar sesuai dengan kalimat atau huruf yang
mendahuluinya.
• 2. gendernya (mudzakkar-muannats) :
)seorang siswa yang rajin itu telah hadir( ِ ‫• حضر الطَّالِب الن‬
‫َّاج ُح‬ ُ ََ َ
)seorang siswi yang rajin itu telah hadir( ُ‫حة‬ ِ ‫• حضرت الطَّالِبةُ الن‬
‫َّاج‬
َ َ ْ ََ َ
• Antara na’at dan man’ut harus sama-sama menunjukkan apakah
dia perempuan ataupun laki-laki, tidak boleh jika man’utnya
(isim) perempuan lalu na’atnya laki2 begitu pula
sebaliknya ,namun harus sama2 mudzakkar ataupun muannats.

• 3. jumlahnya baik isim mufrad, mutsanna atau jamak :


)seorang siswa yang rajin itu telah datang( ِ ‫• جاء الطَالِب الن‬
‫َّاج ُح‬ ُ ََ
)dua orang siswa yang rajin itu telah datang( ‫ان‬ِ ‫َّاجح‬ ِ ‫ان الن‬
ِ ‫• جاء الطَالِب‬
َ َ ََ
)para siswa yang rajin itu telah datang( ‫ح ْو َن‬ ِ ‫• جاء الطُاَّل ب الن‬
‫َّاج‬
ُ ُ ََ
• 4. ma’rifah dan nakirahnya (umum dan khusus)
ِ َ‫• جاء طَالِب ن‬
‫اج ٌح‬ ٌ ََ
• Sama-sama nakirah ditandai dengan tanwin maka keduanya
menunjukkan arti yang masih umum
ِ ‫• جاء الطَالِب الن‬
‫َّاج ُح‬ ُ ََ
• Sama-sama ma’rifah ditandai dengan adanya alif lam ( ‫ل‬a( a a ‫ا‬maka
keduanya menunjukkan arti yang khusus

Anda mungkin juga menyukai